Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PROYEK (PLBL)

KELAS X FARMASI,KI,TLM
Kolaborasi mata pelajaran
1.seni budaya
2.PKN
3.sejarah
4.olah raga
Judul proyek
Keberagaman adat dan budaya bangsa indonesia mencerminkan karakteristik sejarah bangsa
indonesia

SENI BUDAYA
Mencari gambar rumah adat,pakaian adat,dan musik tradisional dari beberapa daerah yang ada di
indonesia
1. Rumah adat Sumatera Utara = Balon
2. Rumah adat Sumatera Barat = Gadang

3. Rumah adat Nanggroe Aceh Darussalam = Krong Bade


4. Rumah adat Bangka Belitung = Rakit Limas

5. Rumah adat jawa timur = joglo


PAKAIAN ADAT
1. Ulos, Sumatera Utara

2. Bundo Kanduang, Sumatera Barat


3. Ulee Balang, Nanggore Aceh Darussalam

4. Baju Seting dan Kain Cual, Bangka Belitung

5. Pakaian Mantenan, Jawa Timur


MUSIK TRADISIONAL

1. Aramba = Sumatra Utara


2. Saluang = Sumatra Barat

3. Rapai = Naggroe Aceh Darussalam


4. Gong = Bangka Belitung

5. Bonang = Jawa Timur


SEJARAH
Menjelaskan sejarah dari rumah adat,pakaian adat.musik tradisional dari masing masing daerah

Sejarah rumah adat


1.Rumah adat Sumatra Barat = Rumah Gadang
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah
tradisional dan banyak di jumpai di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut
dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga
yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.[1].
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Sumatra Barat, Namun tidak semua kawasan
di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah
memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada
kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan
oleh para perantau Minangkabau.

2. Rumah adat Lampung = Nowou Sesat

Rumah adat sowou sesat berasal dari Lampung yang memiliki arti yaitu rumah ibadah, menurut
cerita dari warga setempat. Rumah ini didirikan atas keinginan dalam beribadah.

Memiliki keinginan dalam membangun keluarga dan mendidik anak, atas pondasi ibadah,
sehingga rumah nowou sesat sebenarnya memiliki makna yang sangat baik dan dalam. Rumah
Adat Lampung Sudah tidak asing lagi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang
paling unik di dunia. Hampir setiap daerah di negeri ini memiliki kekayaan budaya tersendiri
yang diciptakan oleh suku bangsa tertentu yang menempati daerah tersebut. Hal tersebut
membuat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah dan tentunya tidak dimiliki oleh
negara manapun. Kekayaan budaya tersebut menjadi salah satu daya tarik utama yang
menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata terbaik yang dicintai oleh turis lokal
maupun global. Keunikan dan keindahan budaya Indonesia sudah banyak dikenal di kalangan
masyarakat luas.

3. Rumah adat Jambi = Panggung Kajang Leko


Orang Batin adalah salah satu suku bangsa yang ada di Provinsi Jambi. Sampai sekarang orang
Batin masih mempertahankan adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, bahkan
peninggalan bangunan tua pun masih bisa dinikmati keindahannya dan masih dipergunakan
hingga kini.
Konon kabarnya orang Batin berasal dari 60 tumbi (keluarga) yang pindah dari Koto Rayo. Ke
60 keluarga inilah yang merupakan asal mula Marga Batin V (baca: lima), dengan 5 dusun asal.
Jadi daerah Marga Batin V itu berarti kumpulan 5 dusun yang asalnya dari satu dusun yang
sama. Kelima dusun tersebut adalah Tanjung Muara Semayo, Dusun Seling, Dusun Kapuk,
Dusun Pulau Aro, dan Dusun Muara Jernih. Daerah Margo Batin V (baca: lima) kini masuk
wilayah Kecamatan Tabir, dengan ibukotanya di Rantau Panjang, Kabupaten Sorolangun
Bangko.
Pada awalnya orang Batin tinggal berkelompok, terdiri dari 5 kelompok asal yang membentuk 5
dusun. Salah satu perkampungan Batin yang masih utuh hingga sekarang adalah Kampung Lamo
di Rantau Panjang. Rumah-rumah di sana dibangun memanjang secara terpisah, berjarak sekitar
2 m, menghadap ke jalan. Di belakang rumah dibangun lumbung tempat menyimpan padi.
Pada umumnya mata pencaharian orang Batin adalah bertani, baik di ladang maupun di sawah.
Selain itu, mereka juga berkebun, mencari hasil hutan, mendulang emas, dan mencari ikan di
sungai.
4.Rumah adat Madura = Tanean Lanjhan
Terbentuknya permukiman tradisional Madura diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut
dengan tonghuh. Tonghuh adalah rumah cikal bakal atau leluhur suatu keluarga. Tonghuh
dilengkapi dengan langgar, kandang, dan dapur. Apabila sebuah keluarga memiliki anak yang
berumah tangga, khususnya anak perempuan, maka orang tua akan atau bahkan ada keharusan
untuk membuatkan rumah bagi anak perempuan. Penempatan rumah untuk anak perempuan
berada pada posisi di sebelah timurnya. Kelompok pemukiman yang demikian disebut
pamengkang, demikian juga bila generasi berikutnya telah menempati maka akan terbentuk
koren dan sampai tanean lanjang. Susunan demikian terus menerus berkembang dari masa ke
masa.
Apabila susunan ini terlalu panjang maka susunan berubah menjadi berhadapan. Urutan susunan
rumah tetap dimulai dari ujung barat kemudian berakhir di ujung timur. Pertimbangan ini
dikaitkan dengan terbatasnya lahan garapan, sehingga sebisa mungkin tidak mengurangi lahan
garapan yang ada. Jadi, untuk melacak satu alur keturunan dapat dilacak melalui susunan
penghuni rumahnya. Generasi terpanjang dapat dilihat sampai dengan 5 generasi yaitu di tanean
lanjang. Posisi tonghuh selalu ada di ujung barat sesudah langgar. Langgar selalu berada di ujung
barat sebagai akhiran masa bangunan yang ada. Susunan rumah tersebut selalu berorientasi
utara-selatan. halaman di tengah inilah yang disebut tanean lanjhang.
5. Terbentuknya permukiman tradisional Madura diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut
dengan tonghuh. Tonghuh adalah rumah cikal bakal atau leluhur suatu keluarga. Tonghuh
dilengkapi dengan langgar, kandang, dan dapur. Apabila sebuah keluarga memiliki anak yang
berumah tangga, khususnya anak perempuan, maka orang tua akan atau bahkan ada keharusan
untuk membuatkan rumah bagi anak perempuan. Penempatan rumah untuk anak perempuan
berada pada posisi di sebelah timurnya. Kelompok pemukiman yang demikian disebut pamengkang,
demikian juga bila generasi berikutnya telah menempati maka akan terbentuk koren dan sampai
tanean lanjang. Susunan demikian terus menerus berkembang dari masa ke masa.
Apabila susunan ini terlalu panjang maka susunan berubah menjadi berhadapan. Urutan susunan
rumah tetap dimulai dari ujung barat kemudian berakhir di ujung timur. Pertimbangan ini dikaitkan
dengan terbatasnya lahan garapan, sehingga sebisa mungkin tidak mengurangi lahan garapan yang
ada. Jadi, untuk melacak satu alur keturunan dapat dilacak melalui susunan penghuni rumahnya.
Generasi terpanjang dapat dilihat sampai dengan 5 generasi yaitu di tanean lanjang. Posisi tonghuh
selalu ada di ujung barat sesudah langgar. Langgar selalu berada di ujung barat sebagai akhiran
masa bangunan yang ada. Susunan rumah tersebut selalu berorientasi utara-selatan. halaman di
tengah inilah yang disebut tanean lanjhang.
5.Rumah adat Jawa Timur = Joglo Situbondo
Indonesia merupakan negara dengan beragam budaya yang ada. Kekayaan budaya yang dimiliki
menjadikan nilai yang sangat luhur dan mencirikan identitas bangsa itu sendiri. Salah satu ciri
budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah rumah adat dengan nama khas di setiap
daerahnya. Rumah adat Jawa Timur dikenal dengan nama Joglo.

Rumah adat Jawa Timur Joglo dikenal dengan bentuk limas dengan atap yang sangat megah.
Sebutan Joglo adalah dimaksudkan untuk atapnya yang besar dengan mengambil stilasi model
sebuah gunung.

Joglo memiliki dasar filosofi yang tidak jauh beda dengan rumah adat Joglo di Jawa Tengah.
Filosofinya berupa makna pengaruh Agama Islam, Hindu dan Budha  yang menjadi satu dan
mengakar pada bangunan tersebut.

Sejarah pakaian adat

1. Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam (Ulee Balang)


Selain bahasa daerah, pakaian adat juga merupakan identitas kebanggaan nasional
atau jati diri suatu daerah. Maka tak heran, jika pakaian adat sering digunakan dalam
acara-acara penting dengan tujuan mewakili budaya atau identitas suku bangsa
tertentu, seperti halnya kota Serambi Mekkah, Aceh.

Suku yang berada di ujung pulau Sumatera ini memang memiliki pakaian adat khas
yang unik. Pakaian yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam ini
juga biasa digunakan di kala upacara perkawinan, atau pertunjukan kesenian daerah
seperti tarian adat.

Membahas mengenai pakaian adat Aceh, perlu Kawan GNFI ketahui bahwa pakaian
adat Ulee Balang pada mulanya hanya dipakai oleh keluarga raja. Namun kini, busana
tersebut dijadikan sebagai pakaian adat tradisional Aceh.

Terdapat dua nama atau istilah dalam pakaian adat Ulee Balang, yaitu Linto Baro
untuk pakaian adat laki-laki dan Daro Baro untuk pakaian perempuan.

2. Pakaian Adat Sumatera Utara (Ulos)


Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak etnis. Salah satu etnis atau suku paling dominan adalah

Batak.

Maka tak heran, jika pakaian adat Sumatera Utara yang terkenal adalah ulos.

Kain ulos ini merupakan bahan sutra yang ditenun menggunakan alat tradisional dengan motif khas

yaitu gorga.

Bagi masyarakat suku Batak, biasanya ulos dipakai sebagai selempang baju.

Pria mengenakan atasan berupa kemeja dan jas hitam. Sedangkan, wanita memakai kebaya berwarna

cerah seperti merah.

3. Pakaian Adat Sumatera Barat (Bundo Kanduang)

Pakaian adat suku Minangkabau di Sumatera Barat dikenal dengan Bundo Kanduang.

Bundo Kanduang terdiri dari celana panjang dan atasan berupa Teluk Belanga, serta penutup kepala

atau peci untuk pria.

Sedangkan, wanita memakai kain sarung, kebaya panjang, dan penutup kepala berupa kain yang

dililitkan ke kepala.

4. Pakaian Adat Sumatera Selatan (Aesan Gede)

Adapun pakaian adat masyarakat Sumatera Selatan yang dipergunakan dalam upacara pernikahan

adalah Aesan Gede.

Aesan gede berkaitan dengan julukan Sumatera sebagai swarnadwipa atau pulau emas. 

Hal ini terlihat dari beberapa aksesoris yang dikenakan dalam aesan gede yaitu berupa perhiasan

beraksen keemasan.
Pakaian adat ini berwarna cerah seperti merah, emas, maupun kejinggaan dengan penutup kepala

untuk pria dan siger (mahkota) untuk wanita.

Sejarah alat musik

 Gamelan 

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa
Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan
di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong,
kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada
pentatonis/pentatonic.

 Talempong

Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat
musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
 Kolintang

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai
tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis.
Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di
pukul dengan menggunakan stik.

 Arumba 

Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang
terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba
menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga
nada diatonis.
OLAHRAGA
Mencari macam macam gerakan pencak silat dan menjelaskan masing masing gerakannya
Teknik Dasar Pencak Silat dan Penjelasannya
1. Teknik Kuda-kuda
Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan
sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan
menyerang ataupun bertahan.

Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu:

 Kuda-kuda depan.
 Kuda-kuda tengah.
 Kuda-kuda belakang.
 Kuda-kuda samping.
 Kuda-kuda silang.
 Kuda-kuda depan dan belakang.
2. Teknik Sikap Pasang

Setelah menguasai teknik dasar pencak silat kuda-kuda, selanjutnya kamu harus menguasai sikap
pasang. Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan
bersifat fleksibel sesuai dengan situasi bertahan ataupun menyerang.

3. Teknik Pola Langkah

Pencak silat merupakan gabungan kuda-kuda yang dikombinasikan dengan fleksibelnya langkah
dan disempurnakan dengan pemahaman arah yang benar. Supaya gerakan kita tidak mudah
dibaca lawan, teknik dasar pencak silat berikutnya adalah pola langkah yaitu perubahan injakan
kaki dari sudut ke tempat lainnya.
4. Teknik Arah

Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat
akan melangkah ketika dalam posisi menyerang ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai
depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan.

5. Teknik Tendangan

teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Pada dasarnya terdapat
empat jenis tendangan pada pencak silat yaitu tendangan A yang lurus ke depan, tendangan C
yaitu tendangan dari samping, tengangan T yang menggunakan telapak kaki dan tendangan
melingkar.

6. Teknik Pukulan

Sama seperti beladiri lainnya, pencak silat juga mempunyai gerakan pukulan. Gerakan pukulan
pada pencak silat dapat digunakan pada saat menyerang ataupun bertahan. Teknik dasar pencak
silat berikutnya adalah pemahaman empat jenis pukulan yaitu pukulan lurus, tegak, bandul dan
melingkar.
7. Teknik Tangkisan

Pencak silat merupakan beladiri menyerang dan juga bertahan. Salah satu teknik dasar pencak
silat penting adalah tangkisan. Tangkisan merupakan usaha pertahanan dari serangan lawan.
Terdapat empat jenis tangkisan yaitu tangkisan dalam, luar, atas dan bawah.

8. Teknik Kuncian

Pada beladiri pencak silat kita tidak hanya menyerang dan bertahan saja, namun kita juga bisa
mengunci pergerakan lawan. Salah satu teknik dasar pencak silat yang harus dipelajari adalah
kuncian. Umumnya kuncian menyasar bagian tubuh vital seperti leher, pergelangan tangan dan
dagu untuk melumpuhkan lawan.
9. Teknik Guntingan

Ketika kamu sudah menguasai teknik dasar pencak silat, teknik lanjutan yang bisa kamu pelajari
adalah guntingan. Gerakan guntingan dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti
menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci lawan.

10. Sikap Berbaring

Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan
lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan
membalikkan keadaan.

Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari:

 Sikap Miring
Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk
tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang
badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang
paha.

 Sikap Telentang
Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki
dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan
membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.

 Sikap telungkup.
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki
diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh.
PKN

Membuat kliping dari masing masing gambar,dan mempresentasikan kliping tersebut melalui
video

Anda mungkin juga menyukai