Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia pertama kali masuk melalui
Sumatera, selanjutnya penyiaran agama Islam berkembang ke pulau-pulau lain di
Nusantara termasuk di Pulau Jawa. Banyak masyarakat yang masuk Islam dengan
cara yang berbeda-beda.
Proses penyebaran Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa tidak terlepas
dari peran para ulama yang telah berdakwah ke seluruh penjuru Nusantara. Sehingga
masyarakat Indonesia dapat menerima ajaran-ajjaran agama Islam yang diberikan
oleh Para Ulama. Tidak terlepas pula dengan adanya bukti-bukti yang telah terlihat
dan di pakai oleh kita selaku umat muslim. Seperti adanya masjid, petilasan para
sesepuh dari pendakwah yang terdahulu dan kegiatan-kegiatan yang diajarkan para
ulama tentang ajaran agama Islam.
Berdasarkan masalah diatas, maka penulis akan membahas tentang sejarah
perkembangan Islam yang berada di daerah Indramayu yang terletak di Desa
Tegalmulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.

B. Rumusaan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan


masalah yang berjudul Bagaimana Sejarah Pekembangan Islam di Desa
Tegalmulya ?

C. Tujuan

Makalah ini bermaksud untuk memberikan wawasan ilmu pengetahuan


tentang sejarah perkembangan Islam yang berada dalam suatu wilayahnya sendiri dan
ingin memberikan pengetahuan baru kepada para pembnaca agar dapat mengetahui
sejarah perkembangan Islam yang beada di daerah lain.

1
HASIL OBSERVASI

A. Sejarah berkembangnya Islam di Desa Tegalmulya

Sebelum terjadi pemekaran Desa Tegalmulya sendiri, agama Islam sudah


masuk ke wilayah ini sekitar tahun 73-an. Sebagai bukti adanya pekembangan Islam
di Desa Tegalmulya terkhususkan di Blok Widara adalah adanya seorang Ulama yang
dijadikan nama jalan di Desa Tegalmulya itu, yaitu Jl. KH. Hasan Syarqowi. Beliau
berasal dari daerah Demak yang merantau dan berdakwah di tanah Jawa. Konon
katanya, beliaupun mendirikan sebuah pesantren di Blok Widara Lor namun pondok
tersebut sudah tidak ada alagi karena sudah termakan zaman. Bahkan rangkaian
pondok tersebut sudah tidak ada lagi.

Bukti fisik adanya perkembangan Islam di daerah tersebut adalah adanya


Masjid dan Mushola yang terletak di setiap Blok Desa Tegalmulya tersebut. Dan
Bukti fisik lainnya yaitu salah satu cakar budaya yang berada di Desa Tegalmulya
yaitu Tempat Ziarah Ki Saponi. Tempat ziarah ini selalu dibuka setiap hari, tetapi
biasanya tempat ziarah ini paling ramai dikunjungi ialah pada malam Jum’at dan
malam Minggu. Karena pada waktu itu para Kyai dan Ustadz daerah tersebut
berkumpul dan mengadakan dzikir bersama dan tahlilan.

Asal mula tempat ziarah Kisaponi ini sebelum penduduk Blok Widara ramai,
Ki Saponi nama tokoh asal muasal tempat ziarah tersebut. Awalnya Ki Saponi sering
keluar untuk berdzikir disebuaj pekarangan yaitu di pekarangan Blok Widara tepatnya
di Jl. KH. Syarqowi. Kemudian saat beliau bersemedi di tempat tersebut tertinggallah
petilasan atau tapakan dari Ki Saponi itu. Sehingga tidak ada satupun daun yang
berjatuhan di petilasan tersebut. Kemudian masyarakat daerah tersebut yang
mengetahui hal itu dan adanya kesepakatan dari warga daerah itu, akhirnya
dijadikanlah tempat itu menjadi tempat ziarah yaitu “Tempat Ziarah Kisaponi”.

Pada tahun 73-an juga merupakan asal mula berdirinya Desa Tgelamulya yang
terleltak di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu ini mengalami pemekaran
wilayah, BPD LPM yang ada di Blok Widara dan Blok Klampok bersatu dan
ditambahkannya rakyat Desa Dukuh Jati yaitu Blok Bakung yang masih terletak
dalam cakupan Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu ini jadi bergabung.

2
Dikatakan Desa j awalnya ada keluarga yang hidup di sebuah tegalan atau tanah
kosong yang masih sepi penduduk, kemudian keluarga tersebut bercocok tanam.
Sehingga dikatakan “Tegalan”. Sedangkan kata “Mulya” yang bermula karena tanah
atau tegalan yang berada di daerah tersebut memiliki tanah yang subur untuk
bercocok tanam sehingga dikatakan “Mulya”. Kemudian dua kata itu digabungkan
menjadi Tegalmulya dan dijadikanlah nama Desa Tegalmulya. Dan dampai sekarang
penduduknya pun semakin bertambah.

B. Keadaan Sosial
Keadaan sosial setelah berkembangnya agama Islam dan terbentuknya Desa
Tegalmulya ini terbagi beberapa bidang yang menunjukkan kegiatan-kegiatan
masyarakat itu sendiri, antara lain:
1. Bidang Ekonomi
Masyarakat Desa Tegalmulya memiliki beberapa mata pencaharian
seperti; (1) Bertani, (2) Berdagang, (3) bercocok tanam, dan (4) TKI. Tidak
dipungkiri lagi zaman semamin modern, dan masyarakat ingin mengikuti
perkembangan zaman. Sehinggan beberapa warga di daerah tersebut ada yang
memilih untuk pergi keluar negeri untuk mencari uang. Namun, tenaga kerja
tersebut lebih dominan di lakukan oleh para wanita. Karena tenagavkerja wanita
lebih mudah dapat pekerjaan daripada laki-laki untuk bekerja diluar negeri. Agar
kebutuhan perekonomian mereka terpenuhi karena menurutnya, jika hanya
menjadi petani dan pedagang tidaklah cukup untuk bertahan hidup karena semakin
mengikuti zaman harga-harga termasuk sembako pun semakin mahal.
2. Bidang Sosial

Rasa kebersamaan dikalangan masyarakat Desa Tegalmulya cukup tinggi,


seperti kegiatan-kegiatan rutin beragama seperti; diadakkannya tahlilan setiap
malam Jum’at, diadakannya Jam’iyah (untuk kalangan Ibu-Ibu), adanya
marhabanan pada malam Jum’at disetiap Masjid atau Mushala, dan diadakannya
istighosah. Tidak ketinggalan pula Desa ini selalu memperingati setiap hari besar
Islam.

3. Bidang Pendidikan

Masyarakat yaang berada di daerah ini hampir semuanya beragama Islam


sehingga, sekolah yang berada di daerah ini memiliki Madrasah di setiap Blok

3
nya. Seperti MI, MDA, DTA dan RA. Adapun sekolah sekolah formalnya masih
tetap ada dalam wilayah itu.

4. Adat Istiadat
Adat Istiadat dalam daerah ini mungkin memiliki kesamaan seperti yang
dimiliki daerah lainnya diantaranya;
a. Mapag Sri
Mapag Sri adalah salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia
khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut
datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa.
b. Sedekah Bumi
Acara ini bertujuan agar manusia selalu bersyukur atas apa yang telah
diberikan oleh Allah SWT. Acara ini dilaksanakan tergantung saat
kedatangannya air saat mau menanam padi.
c. Unjungan
Setiap menjelang rendengan atau mau menuju musim tanam padi,
biasanya acara ini diadakan di blok klampok. Acara ini diadakan setiap
kuburan/pemakaman yang berada di blok Klampok. Acara ini bertujuan
agar beberapa keluarga yang jauh dapat berkumpul dengan keluargnya di
kampung/temu kangen. Acara ini biasanya diisi dengan tampilan dari
sandiwara dan pewayangan.
d. Baritan
Baritan adalah upacara yang dilaksanakan untuk menolak wabah
penyakit. Tetapi berbeda halnya dengan blok Klampok, baritan diadakan
di Blok Widara ini diisi dengan acara tahlilan ditempat-tempat kuburan
berada. Acara ini bermaksud agar keluarga yang sudah meninggal dapat
tenang dan dapat diringankan siksaanya. Kemudian orang-orang yang
memiliki keluarga di TPU tersebut mereka akan membwakan beberapa
nasi bungkus untuk para tahlil tersebut.

C. Analisis
Penulis menganalisis bahwa perkembangan Islam yang berada di Desa
Tegalmulya ini sangat diterima dengan baik. Karena dari dulu sampai sekarang pun

4
semuanya beragama Islam walaupun ada beberapa yang bukan beragama Islam.
Dalam Desa ini juga keadaan budaya nya masih sangat kental dan religius. Karena di
Desa ini masih terdapat pondok-pondok buat anak-anak yang belajar mengaji dan
selalu mengadakan kegiatan religius.

D. Lampiran

Gambar 1: Gambar diatas merupakan tempat ziarah Ki Saponi yang terletak di


pertengahan pekarangan di Desa Tegalmulya tepatnya di Blok Widara.

5
Gambar 2: Gambar diatas merupakan Kantor Kuwu Desa Tegalmulya yang terletak di
Blok Widara yang jaraknya agak dekat xengan dengan tempat ziarah Ki Saponi.

Anda mungkin juga menyukai