Anda di halaman 1dari 18

KEARIFAN LOKAL DI MINANG

Kearifan lokal adat


Minangkabau
merupakan warisan
budaya yang ada di
masyarakat, yang mana
pelaksanannya
dilakukan secara turun-
menurun oleh
masyarakat yang
bersangkutan.
Sumbernya adalah
kebudayaan matrilineal
yang dianut masyarakat
Minangkabau dan
tertuang dalam
beragam aturan adat.
1. SALAWAT DULANG

Salawat dulang atau


salawat talam adalah
salah satu sastra lisan
Minangkabau yang
bertema Islam berupa
pertunjukkan dua orang
membacakan hafalan
teks diiringi tabuhan
dulang, nampan
kuningan berdiameter 65
cm.
Salawat dulang adalah cerita
memuji kehidupan nabi
Muhammad Saw yang diiringi
irama bunyi ketukan jaripada
dulang atau piring logam besar.
Biasanya diadakan pada harti-hari
besar Islam, pertunjukan ini
diadakan ditempat yang dipandang
terhormat seperti Mesjid atau
Suarau dan biasanya dilakukan saat
setelah sholat Isya sifat
pertunjukan adalah tanya jawab
dan saling melontarkan sholawat,
kedua tukang sholawat duduk
bersebelahan dan menabuh talam
secara bersamaan.
2. MAKAN BAJAMBA/MAKAN BARAPAK

Makan bajamba atau juga


disebut makan barapak
adalah tradisi makan yang
dilakukan oleh masyarakat
Minangkabau dengan cara
duduk bersama-sama di
dalam suatu ruangan atau
tempat yang telah
ditentukan. Kearifan lokal ini
umumnya dilangsungkan
pada hari-hari besar Islam
dan juga upacara adat dan
pertemuan penting lainnya
3. MANDI BALIMAU

Mandi balimau
merupakan tradisi mandi
menggunakan jeruk nipis
yang dimaksudkan untuk
membersihkan hati dan
tubuh dalam
mempersiapkan diri
untuk melaksanakan
ibadah puasa. Tradisi ini
berkembang di kalangan
masyarakat Minangkabau.
Biasanya dilakukan di
sungai atau tempat
pemandian. Balimau
dilakukan satu atau dua
hari menjelang puasa.
4. BATAGAK PENGHULU

Batagak Pangulu
merupakan upacara
adat Minangkabau
untuk mengangkat
penghulu (kepala
adat/pimpinan sebuah
suku) yang baru.
Upacara tersebut
dilakukan secara
besar-besaran dengan
memotong kerbau dan
bisa berlangsung
selama 3-7 hari. ...
Penghulu haruslah
seorang laki-laki.
5. BATAGAK RUMAH

Upacara batagak rumah


adalah upacara
mendirikan rumah
gadang. kudo-kudo
adalah merupakan suatu
kegiatan upacara yang
dilakukan dengan
menjamu seluruh sanak
kerabat setelah tiang-
tiang didirikan yang
bertujuan agar supaya
pembangunan rumah
dilaksanakan dengan
gotong royong
SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA BISA
MEMBERIKAN PENGERTIAN DAN
PEMAHAMAN DAN JANGAN LUPA
SENANTIASA BERIHTIAR DAN BERDOA.

TERIMA KASIH
1. Dari sudut pandang ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang
lebih tinggi dan unggul daripada kebanyakan masyarakat pribumi. Hal ini berakibat
penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri dari
para saudagar tersebut. Sebelum menikah, mereka diminta masuk Islam terlebih
dahulu. Proses penyebaran Islam yang demikian dilakukan dengan cara ....
a. perdagangan
b. perkawinan
c. pendidikan
d. kesenian
2. Sunan Kalijaga adalah tokoh ulama yang paling mahir dalam memainkan wayang. Ia
tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi mengajak penonton untuk mengikuti
mengucapkan kalimat syahadatain. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari
cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan
nama-nama pahlawan Islam, pendidikan, dan unsur-unsur filsafat (mencari kebenaran).
Penyebaran agama Islam yang dilakukan Suan Kalijaga dengan cara ....
a. kesenian
b. perdagangan
c. pendidikan
d. tasawuf
3. Melemahnya pemerintahan kerajaan Majapahit di pulau Jawa atas daerah-daerah
pesisir utara Jawa menjadi salah satu sebab berdirinya kerajan Islam di Jawa yang
pertama, yaitu ….
a. kerajaan Mataram
b. kerajaan Demak
c. kerajaan Banten
d. kerajaan Goa dan Tallo
4. Masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) kerajaan Banten memiliki armada yang
mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, juga telah mengupah orang Eropa bekerja
pada kesultanan Banten. Dalam mengamankan jalur pelayarannya, Banten juga
mengirimkan armada lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat)
dan menaklukkannya tahun 1661. Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa ini disebut ….
a. masa kemunduran kerajaan Banten
b. masa perjuangan kerajaan Banten
c. masa keruntuhan kerajaan Banten
d. masa kejayaan kerajaan Banten
5. Kerajaan-kerajaan Islam yang muncul di Sulawesi tidak terlepas dari perdagangan anatar
benua yang berlangsung ketika itu. Berdirinya kerajaan kerajaan Islam berkat perjuangan
tokoh ulama di Sulawesi. Salah satu kerajaan yang kuat di Sulawesi yaitu kerajaan Gowa
Tallo yang kemudian berhasil mencapai puncak kejayaan. Berikut ini merupakan salah satu
Ibrah dari semangat tokoh pendiri kerajaan Islam di Sulawesi yaitu …
a. sikap keuletan dan semangat para tokoh pendiri kerajaan Isam dalam menegakkan
Islam
b. sikap mau dipuji para tokoh pendiri Islam di Sulawesi
c. sikap mengharap pamrih dari rakyat dan penguas Islam di Sulawesi
d. berusaha semampunya meneladani sikap para tokoh pendiri Islam di Sulawesi
6. Selain di Jawa, pondok pesantren tumbuh dan berkembang di Sumatra. Di bawah
ini, yang termasuk pondok pesantren di Sumatra adalah ....
a. Tremas
b. Lirboyo
c. Subulussalam, Sayurmaincat
d. Darussalam, Martapura
7. Alumni Pondok Pesantren Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur adalah seorang
sastrawan besar. Siapakah nama sastrawan tersebut ?
a. M.H. Ainun Nadjib
b. W.S. Rendra
c. Raden Ngabehi Ronggowarsito
d. Nuruddin ar-Raniri
8. Pondok pesantren mempunyai komponen pokok yang menjadi ciri khas terdiri dari .…
a. kyai, santri, masjid / musholla, pondok atau asrama, dan metode pembelajaran
b. musholla, sorogan, metode pembelajaran
c. pondok / asrama, santri, metode pembelajaran
d. santri dan metode pembalajaran
9. Budaya makan dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-
sama dalam satu ruangan atau tempat yang telah ditentukan disebut .…
a. Makan bersama
b. Makan bajamba / makan barapak
c. Balimaukasai
d. Salawat dulang
10. Antara budaya lokal dan tradisi Islam di Indonesia mempunyai keterkaitan yang erat
diantara adalah .…
a. tradisi Islam nusantara merupakan akulturasi antara ajaran Islam adat yang ada di
Nusantara
b. tradisi Islam dan budaya local di nusantara sama-sama mempercayai hal-hal mistis
dan takhayul
c. tradisi Islam merupakan peleburan dan penghapusan budaya lokal di Nusantara
d. tradisi lokal tidak akan pernah ada tanpa adanya tradisi Islam

Anda mungkin juga menyukai