Anda di halaman 1dari 8

Nama : AQIL FADILATULHUDA

Kelas : IV B

UPACARA ADAT SUMATERA BARAT

Upacara adat Sumatera Barat (Padang) dan gambar beserta penjelasannya merupakan
informasi budaya yang menarik untuk dibaca. Karena dengan membaca artikel ini, wawasan Anda
semakin bertambah. Wawasan mengenai budaya nusantara yang sangat bernilai dari masa ke masa.

Semua yang terkait dengan upacara adat Sumatera Barat dan keterangannya bisa Anda
dapatkan pada artikel yang kami publikasikan ini. Pesan moral dari tradisi yang mengakar di
Padang ini menimbulkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia. Mulai dari pesan pentingnya
kebersamaan, perhatian sampai mengingatkan tentang momentum dalam setiap kehidupan.

Upacara tradisional Sumbar ini juga menceritakan sekilas mengenai asal usul, sejarah, dan
mengapa tradisi tersebut bisa ada dan menjadi kebiasaan turun temurun sampai generasi
selanjutnya. Bahkan pemerintah terus menggalakan tentang pentingnya menjaga serta
melestarikannya.

Perlu diketahui bersama, Sumatera Barat selain kaya akan destinasi wisata, daerah ini juga
kayak akan ragam budaya, mulai dari tarian adat Sumatera Barat, alat musik tradisional Sumatera
Barat sampai rumah adat Padang. Dan yang kali ini kami ulas mengenai upacara adat Sumatera
Barat dari berbagai sumber.

Jika dibandingkan, maka terdapat perbedaan dari upacara adat Aceh, upacara adat
Sumatera Utara dan upacara adat Lampung. Dari semua perbedaan itu akan terlihat jelas benang
merahnya. Tetapi ada juga kebiasaan disatu daerah lain yang hampir sama dengan di daerah Ranah
Minang ini.

Berikut adalah upacara adat Sumatera Barat yang pernah ada dan penting diketahui.

1
1. Turun Mandi

Upacara Turun Mandi merupakan upacara adat yang sangat mendarah daging di
Sumatera Barat sampai saat ini. Berdasarkan keyakinan masyarakat setempat, upacara Turun
Mandi adalah bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. Upacara ini adalah ritual untuk
mensyukuri nikmat Allah berupa bayi yang baru lahir dan memperkenalkan kepada masyarakat
bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah suku atau keluarga tertentu.

Pada pelaksanaan upacara ini harus memperhatikan syarat-syarat yang telah kental di
masyarakat Minangkabau.

2. Batagak Pangulu

Upacara adat Sumatera Barat yang selanjutnya adalah Batagak Penghulu yaitu sebuah
upacara pengangkatan penghulu.

2
Penting untuk diketahui, sebelum acara peresmian calon penghulu harus menjalani
syarat-syaratnya yaitu Baniah, Dituah Cilakoi, Panyarahan Baniah, Manakok hari. Dan upacara
pengangkatan Penghulu dilakukan dengan cara adat yang berlaku didaerah setempat. Di hari
pertama adalah berpidato, lalu penghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilak
keris sebagai tanda serah terima jabatan, akhirnya penghulu baru diambil sumpahnya sebagai
bentuk komitmen.

3. Pacu Jawi

Yang selanjutnya adalah Pacu jawi (Pacu Sapi) yaitu sebuah atraksi permainan
tradisional yang dilombakan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Menjadi
kebiasaan setiap setahun sekali untuk diselanggarakan secara bergiliran selama empat minggu
di empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan sejarahnya, upacara adat ini telah
ada ratusan tahun tang lalu yang awalnya dilakukan para petani setelah musim panen.

4. Pacu Itiak

3
Pacu Itiak termasuk upacara yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Pacu Itiak atau
dalam bahasa Indonesianya Pacu bebek (duck race) ini adalah salah satu event anak nagari
yang bisa dibilang event satu-satunya didunia yang turun temurun sejak tahun 1928, bertepatan
dengan tahun hari lahirnya Sumpah Pemuda.

5. Tabuik

Tabuik adalah sebuah upacara adat Sumatera Barat yang biasa dilaksanakan setial
tanggal 10 Muharam. Upacara ini memperingati wafatnya Husein, cucu dari Nabi Muhammad
SAW dan lebih dikenal dengan sebutan hari Asyura. Berdasarkan sejarahnya, Tabuik pertama
kali dikenalkan oleh tentara Tamil muslim yang berasal dari India pada tahun 1831. Pengertian
dari Tabuik sendiri merupakan pengusungan jenazah.

Awalnya, upacara ini merupakan adat Syi’ah namun kini tak sedikit penganut Sunni
latah melaksanakan upacara Tabuik ini.

Peringatan Asyura meliputi upacara pelabuhan tabuik ke laut lepas. Bagi sebagain
masyarakat Minang, Tabuik sangat penting untuk menghormati keluarga Nabi Muhammad
SAW. Banyak warga desa yang berbondong-bondong ke pantai untuk melakukan upacara atau
sekedar menyaksikan hiruk pikuknya pelaksanaan tersebut.

6. Balimau

4
Balimau merupakan upacara atau tradisi agama Hindu yang masih mengakar di
Sumatera Barat. Upacara ini yakni dengan membersihkan diri di sungai atau di tempat-tempat
pemandian umum. Diadakan saat sebelum bulan Ramadhan, Balimau bertujuan untuk
menyucikan diri secara lahir dan batin. Beberapa hal yang unik dari tradisi ini adalah cara
mandinya dengan menggunakan air limau atau jeruk nipis. Jeruk nipis dipercaya dapat
membasuh kotoran serta keringat yang melekat pada kulit.

7. Makan Bajamba

Makan Bajamba adalah upacara adat Sumatera Barat yaitu berupa kegiatan makan
masyarakat Minang dengan cara duduk bersama-sama di sebuah tempat yang sudah ditentukan.
Tujuan dari tradisi ini untuk mendekatkan diri satu sama lain tanpa memandang kelas sosial
seseorang.

5
Hari-hari libur biasanya jadi waktu untuk melaksanakan upacra ini atau ketika sedang
ada pesta adat. Makan Bajamba juga sering diadakan saat sedang ada pertemuan penting.

Selain sebagai budaya lokal, pertujuakan ini sering mendapat perhatian dari wisatawan
manca negara yang penasaran terhadap Makan Bajamba. Meja yang panjang dan alas seadanya
menjadi tempat perjamuan berlangsung.

8. Batagak Kudo – Kudo

Upacara adat Sumatera Barat yang bernama Batagak Kudo-Kudo merupkan salah satu
rangkaian panjang dari Tradisi masyarakat Minangkabau dalam membangun rumah. Upacara
ini dilakukan saat sebuah rumah baru akan baru dipasan kuda-kuda. Biasanya tradisi kuno
mirip dengan ‘Baralek’ dengan mengundang orang kampung dan sanak famili. Kado yang
umunya dibawakan oleh tamu undangan adalah seng atau atap untuk rumah.

9. Maulid Nabi di Pariaman

Sama dengan umat Islam pada umumnya yang merayakan maulid nabi Muhammad
Saw, ini berlaku juga bagi masyarakat Sumatera Barat. Hanya saja ada beberapa yang berbeda.
Waktu untuk pelaksanaannya biasa sepanjang bulan Rabi’ul Awal hingga Jumadil Akhir.
Serempak, kegiatan ini dilakukan secara marathon, bergiliran dari satu Surau ke Surau yang
lain. Pelaksanaannya sendiri dilakukan selama dua hari, biasanya pada hari Sabtu dan Ahad.

6
Pada hari Sabtu siangnya para ibu-ibu dan perempuan yang menjalankan tugas dengan
membuat berbagai macam masakan dan aneka hidangan.

Lantas pada malam harinya dilaksanakan prosesi ‘Badikia’ (Berdzikir). Pada prosesi
ini para ulama yang di Pariaman disebut Tuanku, Imam Katik (Imam Khatib), serta Labay
berkumpul di Surau membacakan dzikir dan shalawat hingga pagi menjelang.

Kemudian pada hari berikutnya, sore harinya selepas Ashar dilaksanak prosesi Makan
Bajamba. Semau warga kampung ikut berkumpul di Surau untuk menikmati masakan yang
telah dibuat pada hari sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini biasanya juga dimanfaatkan untuk
mengumpulkan sumbangan pembangunan Surau atau Mesjid.

10. Basapa

Basapa termasuk kedalam upacara adat Sumatera Barat. Tradisi Basapa adalah
kegiatan ziarah ke Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat.

Kegiatan Basapa ini dilakukan masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur dan terima
kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas jasanya mengembangkan ajaran Islam di Minangkabau.
Tarekat Syatarriah yang dibawa Syekh Burhanuddin mendapat tempat di hati masyarakat
Minangkabau pada waktu itu

Tanggal 10 Safar sendiri diyakini sebagai tanggal atau hari dimana meninggalnya
Syekh Burhanuddin yaitu 10 Safar 1111 H/1691 M.

7
11. Baburu Babi

Baburu Babi (Berburu Babi) merupakan tradisi yang sudah turun temurun ada di
kalangan masyarakat Minangkabau. Tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh kaum muda.
Berburu babi di Sumatera Barat memiliki perbedaan dengan cara berburu babi pada umumnya.
Di Padang masyarakat yang berburu babi menggunakan hewa anjing untuk menangkap babi-
babi hutan yang merusak tanaman para petani.

Waktu yang digunakan untuk kegiatan berburu babi ini biasanya setiap akhir pekan
dan berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Dan hasil tangkapan berupa babi-babi liar
tersebut biasanya cuma dijadikan makanan anjing peliharaan mereka, karena bagi masyarakat
Minang yang mayoritas menganut agama Islam mengkonsumsi babi adalah haram.

12. Baralek Gadang

Baralek Gadang merupakan upacara adat Sumatera Barat. Arti dari Baralek Gadang
adalah perayaan pernikahan. Upacara ini sendiri merupakan rangkaian upacara adat yang
dimulai dari Maresek atau mengenal calon pengantin. Tradisi adat ini dimulai sebelum
pernikahan hingga setelah pernikahan selesai dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai