PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku, agama,
dan budaya, di mana setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri.Begitu juga
dengan hasil penelitian yang saya susun ini.Saya meneliti daerah tempat
tinggal saya sendiri yang terletak di Kabupaten Tulungagung bagian Barat,
tepatnya di Desa Kates, Kecematan Kauman.Penelitian etnografis ini
merupakan tugas UAS mata kuliah Antropologi yang dibebankan pada setiap
individu untuk meneliti etnografi yang ada di tempat asalnya.Selain itu juga
bertujuan meningkatkan motivasi dalam mempelajari dan menggali materi-
materi Antropologi melalui observasi dan wawancara.
PEMBAHASAN
II.1. Kondisi Geografis
B. Keadaan Alam
C. Keadaan Penduduk
Tak ada data tertulis mengenai sejarah berdirinya Desa Kates ini. Namun
menurut salah satu sesepuh disini, nama Kates diambil dari sebuah sumur
peninggalan seorang wali yang pernah bermukim di desa ini. wali tersebut
membuat sumur karena beliau ingin minum dan tidak menemukan sumber air
tawar. Sehingga beliaupun membuat sumur tersebut.
Sumur tersebut bisa mengeluarkan air yang cukup banyak dengan sendirinya
sampai tumpah ke jalan dan terkadang air dalam sumur tersebut juga bisa
mendidih tanpa ada yang memasaknya. Sehingga warga dahulu meyakini
bahwa air dalam sumur tersebut hidup atau urip(bahasa jawa) dan akhirnya
nama perkampungan tersebut dinamakan Banyuurip.
II.3. Bahasa
Dalam sistem religi, jarang sekali ditemui masyarakat yang menganut aliran
kepercayaan tertentu. Masyarakatnya keseluruhan beragama islam yang
terbagi atas warga Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Namun mereka
tetap hidup rukun meskipun ada sedikit perbedaan dalam ritual keagamaan.
Mereka masih menganut adat Jawa, disini dapat terlihat dari kehidupan
sehari–hari seperti tahlil dan do’a untuk orang yang sudah meninggal. Hal ini
dilakukan selama 7 hari berturut- turut setelah meninggalnya, dilanjutkan 40
harinya, 100 hari sampai 1000 harinya. Mereka menyerahkan semua urusan
dunia dan akhirat kepada Tuhan Yang Maha Esa termasuk urusan hidup dan
mati.
Selain itu mereka juga melakukan selamatan pada saat Maulid Nabi
Muhammad SAW, 10 Muharram, 15 Sya’ban atau nisfu sya’ban, 27 Rajab dan
hari-hari besar lainnya.Para penduduk secara sukarela membawa berbagai
macam makanan dan buah-buahan, makanan tersebut diletakkan di serambi
masjid kemudian penduduk duduk saling berhadapan di depan makanan-
makanan itu, setelah pemuka agama membacakan doa para penduduk
berebut untuk mendapatkan berbagai makanan yang ada. Mereka selalu rutin
melakukan selamatan tersebut setiap tahunnya.
Sistem ekonomi atau kegiatan ekonomi yang akan dibahas pada penelitian
Etnografi ini lebih mengacu pada sistem mata pencaharian hidup. Sistem mata
pencaharian hidup merupakan segala usaha yang dilakukan oleh setiap warga
demi memenuhi kebutuhan hidup seperti untuk mendapatkan barang dan jasa.
Tidak satupun warga desa ini bahkan masyarakat di Negara ini , baik prasejarah
maupun modern, yang tidak memiliki sistem mata pencaharian hidup. Namun
demikian, masing-masing generasi memiliki cara atau metode sendiri-sendiri
saat melakukan kegiatan ekonomi tersebut.Masyarakat disini pada umumnya
bekerja sebagai wiraswasta, nelayan, petani, dan kuli bangunan.
Selain itu juga tidak sedikit mereka yang bekerja sebagai Peternak.Hampir
setiap hari warga Desa ini pergi mencari rumput demi memenuhi kebutuhan
hidup Ternaknya .Untuk warga yang tidak memiliki Ternak mereka memilih
bercocok tanam di Kebun ataupun di Persawahan.Di daerah persawahan
mereka biasanya menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan,. Sedangkan
untuk yang di daerah hutan dan perbukitan biasanya di tanami Tebu .Bercocok
tanam biasanya dilakukan dalam waktu yang tidak serentak namun disesuaikan
dengan musim dan keadaan tanah. Apabila musim sedang berpihak pada
penanaman kacang-kacangan maka harusnya ditanami kacang bukan dengan
menanam jagung karena hasilnya pasti tidak dapat dinikmati.
Dalam bidang trasportasi, untuk menuju dan keluar desa ini dapat ditempuh
dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.Bahkan hampir setiap
rumah sudah memiliki kendaraan bermotor. Untuk Ibu rumah tangga dalam
memasak juga sudah menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam seperti
magic com, panci dan penggorengan serta menggunakan kompor dengan
bahan bakar minyak atau gas (LPG).
Sistem pengetahuan dalam hal ini merupakan salah satu unsur terpenting
dalam suatu masyarakat yang berfungsi sebagai penunjang kehidupan. Berikut
beberapa sistem pengetahuan yang dianut oleh warga Desa Kates, Kecamatan
Kauman, Kabupaten Tulungagung.
II.8. Kesenian
Di Desa Kates ini kesenian yang ada banyak sekali jumlahnya. Kesenian yang
masih ada hingga sekarang diantaranya kesenian jaranan,Kesenian wayang dan
lain lain. Kesenian jaranan sangat sering di tampilkan bahkan di setiap dusun
pun memiliki grup kesenian jaranan . Kesenian Jaranan Termasuk salah satu
kesenian di sini yang paling di gemari.Selain itu juga ada kesenian yang
bernama “ Tibak’an” sejenis musik–musik yang bernafaskan islam. Alat–alat
yang digunakan seperti halnya kendang, bedug, dll.Digunakan untuk mengiringi
sholawat nabi pada saat acara pernikahan.
Kesenian yang paling digemari orang-orang tua disini adalah kesenian wayang
kulit dan sejenisnya.Ini dapat dilihat dari banyaknya penonton wayang jika
kesenian ini digelar di Desa adalah kelompok masyarakat yang berusia
lanjut.Sedangkan mayararakat yang usianya yang lebih muda khususnya
remaja lebih menyukai musik – musik yang seperti kita sering dengar saat ini.
Organisasi yang ada di Desa Kates ini banyak sekali macamnya. Dalam menjaga
rasa kebersamaan dan kekeluargaan, dibentuk organisasi-organisasi seperti
Karang Taruna untuk para pemuda sebagai generasi penerus dan Remas bagi
para remaja yang aktif dalam kegiatan kerohanian Islam.Selain ada organisasi
untuk para remaja, juga ada organisasi untuk para penduduk bahkan ada pula
organisasi untuk para ibu.dan ada juga untuk para petani yang ada di desa
Kates.
Karang taruna
IPNU-IPPNU
Kelompok Tani
BAB III
KESIMPULAN
Setiap desa atau daerah pasti mempunyai budaya dan ciri khas sendiri-sendiri
yang membuat daerah itu berbeda dengan daerah lainnya, baik itu berupa
kesenian, makanan khas, bahasa daerah, maupun adat istiadat.Setiap desa
juga pasti mempunyai sejarahtersendiri mengenai bagaimana terbentuknya
Desa mereka dan dari mana asal warga mereka yang sekarang bermukim di
Desa tersebut.