DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
ADITYA
ADE SUWARIYAH
AJI SAPUTRA
IRVAN YUSUF
MEYLITA
Masyarakat menganggap segala sesuatau yang datangnya bukan dari ajaran Kampung
Naga dan sesuatu yang tidak dilakukan leluhur merupakan sesuatu yang tabu. Oleh karena
itu, ada beberapa hal yang ditolak oleh warga, salah satunya menolak masuknya listrik.
Pemerintah melalui Kemendikbud dan Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal
dan Informal (P2PNFI) melakukan upaya pemberdayaan di wilayah Kampu ng Naga. Tujuan
program ini adalah menekan jumlah buta huruf masyarakat. Dengan demikian, diharapkan
pendudukan Kampung Naga dapat memperoleh akses pendidikan meskipun hidup dalam
tradisi yang kuat.
Lingkungan asri dan kekhasan cara hidup penduduk Kampung Naga diberdayakan
dengan cara mengembangkan pariwisata di Kampung Naga. Penetapan Kampung Naga
sebagai objek wisata selain bertujuan mengenalkan keragaman budaya di Jawa Barat,
diharapkan dapat menunjang perekonomian warga setempat dengan banyaknya wisatawan
yang berkunjungan.
“Kemarin sudah dipertemukan di Polsek. Kedua pihak sudah sepakat damai, disaksikan pihak
sekolah dan pemerintah setempat,” kata Kepala Polres Takalar AKBP Gany Alamsyah,
Selasa (12/2).
Dalam kesepakatan damai, pihak keluarga siswa menyatakan siap mengganti biaya
pengobatan Daeng Pole. Sebab dia mengalami luka di bagian kepala akibat dipukuli gagang
sapu. “Perdamaian ini sesuai kesepakatan mereka, tanpa ada tekanan dari pihak lain,” ujar
Gany
Tetapi yg jelas Presiden B.J. Habibie yg menurut L.B. Murdani lbh berbahaya dari gabungan
Khomaeni Saddam Husein dan Khadafi baru berkuasa 6 bulan saja sehingga perlu digoyang
dan kalau perlu dijatuhkan. Apabila fakta-fakta ini dikembangkan dgn lepasnya Timor-Timur
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh
Merdeka serta tulisan Huntington 1992 setelah Uni Sovyet yg menyatakan bahwa musuh yg
paling berbahaya bagi Barat sekarang adalah umat Islam; dan tulisan Jhon Naisbit dalam
bukunya Megatrend yg menyatakan bahwa Indonesia akan terpecah belah menjadi 28 negara
kecil-kecil; maka dapat disimpulkan bahwa peristiwa kerusuhan-kerusuhan tersebut adalah
suatu rekayasa Barat-Kristen utk menghancurkan umat Islam Indonesia penduduk mayoritas
mutlak negeri ini. Kehancuran umat Islam Indonesia berarti kehancuran bangsa Indonesia dan
kehancuran bangsa Indonesia berarti kehancuran/kemusnahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia . Oleh karena itu penyelesaian kerusuhan/konflik Indonesia khususnya Poso tidak
sesederhana sebagaimana yg ditempuh oleh Pemerintah RI selama ini sehingga tiga tahun
konflik itu berlangsung tidak menunjukkan tanda-tanda selesai malah memendam “bara api
dalam sekam”. Hal ini bukan saja ada strategi global di mana kekuatan asing turut bermain
tetapi ada juga ikatan agama yg sangat emosional turut berperan. Sebab agama menurut Prof.
Tilich“Problem of ultimate Concern” sehingga tiap orang pasti terlibat di mana obyektifitas
dan kejujuran sulit dapat diharapkan. Karenanya penyelesaian konflik Poso dgn dialog dan
rekonsiliasi bukan saja tidak menyelesaikan konflik tersebut sebagaimana pernah ditempuh
tetapi malah memberi peluang kepada masing-masing pihak yg berseteru utk konsolidasi
kemudian meledak kembali konflik tersebut dalam skala yg lebih luas dan sadis. Konflik yg
dilandasi kepentingan agama ditambah racun dari luar apabila diselesaikan melalui
rekonsiliasi seperti kata pribahasa bagaikan membiarkan “bara dalam sekam” yg secara diam-
diam tetapi pasti membakar sekam tersebut habis musnah menjadi abu.
Pada tanggal 20 Agustus 2001 umat Islam yg sedang memetik cengkeh di kebunnya di desa
Lemoro Kecamatan Tojo Kabupaten Poso diserang oleh 50-60 orang umat Kristen yg
berpakaian hitam-hitam membunuh dua orang Muslim dan mengobrak-abrik rumah-rumah
orang Islam. Pengungsi Laporan US Comitte of Refugees tentang Indonesia yg diterbitkan
Januari 2001 menyebutkan dalam kerusuhan/konflik Poso yg terjadi selama tiga tahun
belakangan ini pihak Muslim telah menderita secara tidak seimbang. Dalam laporan itu
disebutkan jumlah pengungsi akibat konflik Poso kini sebanyak hampir 80.000 orang dan
diperkirakan 60.000 orang adl Muslim.
Salah satu implementasi dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah adalah dilaksanakannya pemilihan kepala daerah secara langsung. Konsep otonomi
daerah yang dianut oleh Indonesia telah memberikan kemungkinan bagi setiap daerah untuk
melaksanakan pemilihan kepala daerah dan menentukan pemerintahannya masing-masing.
Di satu sisi ruang pilkada ini merupakan liberalisasi politik yang bertujuan agar efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih
memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan
daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan
memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak
dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara. Namun di sisi lain, pilkada ini justru menimbulkan polemik dan konflik
yang cukup rumit penyelesaiannya.
Terjadinya konflik dan polemik ini dinilai diakibatkan oleh ketidaksiapan masyarakat
Indonesia menghadapi liberalisasi politik mengingat watak masyarakat yang pada umumnya
masih bersifat primordial dan feodalistis. Ditambah lagi tidak jelasnya peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar dari pilkada ini sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum.
Telah banyak konflik yang telah terjadi di negeri ini, sebut saja konflik Pilkada Sulsel dan
Maluku.
Merupakan suatu kepastian bahwa dalam setiap pertarungan politik, khususnya di pilkada,
akan banyak kepentingan yang bermain di dalamnya. Mulai dari kepentingan borjuasi
internasional, kepentingan borjuasi nasional, hingga kepentingan rakyat (pekerja) tentunya.
Sehingga konfilk bukan hal yang tabu lagi untuk dijumpai. Di tulisan ini tidak akan dibahas
mengenai persolan apa, siapa dan bagaimana para kepentingan mengintervensi politik di
pilkada sehingga menimbulkan konflik. Tapi akan dibahas tentang bagaimana mengolah isu
konflik untuk menjadi suatu pembelajaran politik bagi rakyat untuk mengahadapi pertarungan
bebas di kancah pertarungan pilkada (liberalisasi politik).
Sebuah bom yang disembunyikan dalam sebuah truk relawan keamanan meledak di provinsi
Narathiwat, mencederai tiga orang. Aksi itu terjadi sehari setelah seorang bocah Muslim
berusia dua tahun tewas akibat ditembak ketika naik motor bersama ayahnya.
Sepasang warga Buddha juga ditembak ketika mereka naik kendaraan menuju sebuah pasar
di provinsi Pattani. Sebuah bom di Yala mencederai penjual buah-buahan.
Lebih dari 4.100 orang Buddha dan Muslim tewas dalam enam tahun aksi kekerasan di
provinsi paling selatan Thailand ketika etnik Melayu yang Muslim berjuang bagi satu
otonomi dari negara yang berpenduduk mayoritas beragama Buddha itu.
KONFLIK DAN KEKERASAN
Lebih dari 4.100 orang Buddha dan Muslim tewas dalam enam tahun aksi kekerasan di
provinsi paling selatan Thailand ketika etnik Melayu yang Muslim berjuang bagi satu
otonomi dari negara yang berpenduduk mayoritas beragama Buddha itu.
PT Freeport Indonesia dan Konflik Konflik Sosial di Papua
Perwakilan massa menyerahkan pernyataan sikap bersama ke kantor dewan, yang diterima
oleh pegawai skretariat dewan.Setelah iru massa bertolak kekantor KIP Aceh Timur untuk
melakukan aksi demo meminta Kepada KIP agar menjalankan pemilukuada sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.Sementara itu, Ketua KIP Aceh Timur, Iskandar A Gani
mengatakan, pihaknya akan menjalankan tahapan pemilukada sesuai dengan peraturan dan
jadwal yang telah ditetapkan. “KIP tidak dalam posisi menerjemahkan regulasi tetapi KIP
hanya melaksanakan regulasi yang ada sesuai dengan perundang-undangan
Menurut catatan detikcom, Kamis (14/4/2010) pagi buta, ribuan anggota Satpol PP telah
berdatangan ke Koja, Jakarta Utara. Hari itu mereka mantap akan menggusur bangunan tak
berizin di areal makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok. Mereka
melengkapi diri dengan helm, tameng, serta pentungan.
Namun siapa nyana. Ratusan warga setempat melakukan perlawanan. Mereka tak mundur
selangkah pun saat ribuan annggota Satpol PP Pemrov DKI merangsek. Diawali saling teriak
antara dua kubu. Tapi sesaat kemudian, perang pun pecah. Batu, kayu serta benda-benda
keras lainnya berterbangan di udara. Bom molotov ikut dilemparkan dan senjata tajam
dihunus.
Massa dan aparat Satpol PP sama-sama beringas. Saling serang, saling gebuk satu sama lain.
Korban pun satu persatu berjatuhan dari kedua belah pihak. Ratusan orang luka ringan dan
parah. Bahkan dua orang anggota Satpol PP meregang nyawa.
Suasana mencekam berlanjut hingga malam hari. Puluhan mobil milik Satpol PP dibakar
massa. Arus lalu lintas menuju terminal peti kemas Pelindo pun terputus untuk beberapa jam.
Melalui Pansus Poso DPR RI meminta Menkopolhukam dan sejumlah menteri terkait,
termasuk Kapolri dan Panglima TNI, untuk menjelaskan situasi Poso. Sementara itu merebak
isu bahwa semuanya itu hanya `kerjaan orang-orang berseragam`. Mengingat kredibilitas
Polri dan Pemerintah RI dipertaruhkan, Kapolri menugaskan Kabareskrim untuk
mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Kabareskrim membentuk Satuan Tugas
Khusus. Targetnya jelas: kapan pun kasus ini harus terungkap.
Ternyata, ini hanya awal dari investigasi penuh risiko terhadap puncak gunung es kekerasan.
Berhadapan dengan realita bongkahan gunung es yang tersembunyi di bawah permukaan,
investigasi menjadi begitu penuh risiko. Nyawa para anggota Satgas menjadi taruhan, karena
harus berhadapan dengan jaringan yang efektif sekali menggerakkan kaki tangannya untuk
menebar maut. Buku ini saya harapkan dapat memotivasi seluruh penyidik untuk menuliskan
pengalaman tugas mereka.
Wilayah yang disengketakan itu tersebut, katanya, sesuai perjanjian antara Timor Leste dan
Indonesia, tidak boleh ada aktivitas apapun sebelum proses penyelesain berakhir.