Kalimantan Selatan
Simpul Jaringan Kalsel, dari PantauGambut.id
8 January 2018 | Kalimantan Selatan
Masyarakat sungai Desa Baruh Jaya, Kalimantan Selatan. © Simpul Jaringan Kalimantan Selatan
2
3
4
5
Selain itu, mereka juga memanfaatkan lahan rawa dan gambut di wilayah ini
untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan membudidayakan tanaman maupun
ternak. Kebiasaan ini telah dilakukan masyarakat Desa Baruh Jaya jauh sebelum
adanya praktik pertanian komersial. Mereka memanfaatkan sumber daya alam
yang ada dalam skala kecil dan dalam kurun waktu yang lama secara turun-
temurun.
Mata pencaharian utama masyarakat Desa Baruh Jaya adalah bertani sekaligus
mencari ikan. Jika musim penghujan tiba, mereka bertani; sedangkan jika musim
kemarau tiba, mereka akan mencari ikan (maiwak). Pekerjaan lain yang juga
mereka lakukan adalah berdagang, membuat alat-alat rumah tangga dan
kerajinan tangan dari bahan logam, emas, dan lain sebagainya. Mereka juga
membuka layanan jasa berupa transportasi kelotok.
Desa Baruh Jaya terletak di distrik Nagara, yakni distrik yang dikenal sebagai
penghasil buah semangka dan ubi jalar yang dikenal dengan sebutan semangka
nagara dan gumbili nagara. Hasil panen buah semangka nagara bahkan mampu
memenuhi kuota di tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
dan Kalimantan Tengah.
“Datuk-nenek kami sejak dahulu bahuma semangka dan gumbili (ubi). Dengan
cara seperti ini, banyak orang Nagara yang naik haji (pergi melaksanakan ibadah
haji) dari hasil bahuma semangka dan Gumbili.” tutur Pak Hamid, salah seorang
petani di Nagara.
1
2
3
4
Pengertian rawa Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), rawa adalah dataran bertanah
basah yang selalu digenangi air secara alami. Genangan itu disebabkan oleh sistem drainase
(pelepasan air) yang sangat buruk dan letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Rawa
biasanya berada di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar.