INDONESIA INDAH DENGAN KEUNIKAN BUDAYA DAN KEBERAGAMANNYA
Indonesia adalah suatu negara yang memiliki beragam kebudayaan dan keindahan alam. Indonesia juga mempunyai banyak pulau yang indah akan kebudayaan dan keindahan alamnya salah satunya yaitu pulau berau Kalimantan timur. Menurut Wikipedia Kabupaten Berau provinsi Kalimantan Timur Indonesia ini dengan penduduk mayoritas suku Dayak Kenyah Badeng yang senang sekali melestarikan alamnya yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan asing maupun local. Walaupun dikabupaten berau ini mayoritas beragama Kristen Protestan dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani ladang padi gunung, selain itu berkebun pisang dan coklat (kakao) serta tanaman sayur-mayur lainnya di sela-sela tanaman keras yang menjadi tanaman utama, namun mereka tetap sangat menjujung tinggi adat istiadat dan budaya yang telah turunkan dari nenek moyang seperti acara adat kesenian baik tarian, ukiran, musik serta alat musik tradisional yang masih dijalani dan dikembangkan sampai sekarang, masyarakat di dalam kampung ini juga masih berpegang pada etika ada istiadat leluhur yang sangat menghargai dan menghormati orang yang lebih tua dan yang dituakan dan disamping itu masyarakat di kampung ini memiliki hukum adat sendiri yang dipegang dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman yang wajib diikuti oleh siapa yang masuk di dalam wilayah kampung bena baru (berau). Menurut lisda di wordpress Masyarakat bena baru atau lebih dikenal dengan berau ini mempunyai kebudayaan yang sangat unik dari rumah adat dan makanan khas yang ada diwilayah ini. Rumah adat berau Kalimantan timur ini yaitu adalah rumah lamin . Rumah lamin ini adalah semacam rumah panggung, yang dibuat dengan kayu-kayu hutan oleh suku asli Berau , tak heran mengapa museum Kerajaan Berau dibuat dengan bahan dasar kayu. Fungsi pertama mengapa suku Berau membuat rumahnya dengan rumah panggung sebab agar terhindar dari serangan hewan buas dan apabila ketika banjir agar tidak kebanjiran karena wilayah kota Berau sendiri dikelilingi oleh sungai besar yaitu sungai Segah, Mahakam dan sungai Kelai. Selain rumah yang unik dari wilayah berau Kalimantan timur ini ada makanan khasnya yang lebih unik lagi yaitu Puncak rasul adalah makanan khas kabupaten Berau yang disajikan pada saat acara syukuran seperti khitanan , tamatan Al-Qur’an dan Isra Miraj. Walaupun makanan khas wilayah berau ini bernuansa agama islam namun mereka yang beragama lain yang lebih mayoritas di daerah berau ini juga menghargai dan menghormati adat istiadat yang telah turun-temurun ia hormati, keberaman dan keunikan wilayah diberau Kalimantan timur ini yang membuat para wisatan asing maupun local sering dan banyak mengunjungi serta rasa saling menghormati dan menghargai pada orang lainlah ciri khas dari berau Kalimantan timur ini yang bikin mereka tertarik kepada pulau yang indah dan unik ini. Ada lagi hal yang sangat ditunggu dan banyak dikagumi semua orang yang sudah singgah dipulau berau Kalimantan timur ini yaitu upacara adat dan kesenian yang ada diwilayah berau Kalimantan timur ini. Upacara adat yang biasanya dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat berau kalimantan timur ini yaitu upacara adat yang digelar oleh suku Dayak yaitu upacara Bakudung Batiung yaitu upacara tradisi Suku Dayak Gaai yang bermukim di pedalaman Berau. Pelaksanaan upacara seperti ini dilakukan ketika ada pendiri tiang pada pembangunan rumah adat diKabupaten Berau yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Berau sendiri.Upacara sering juga digelar pada acara-acara tertentu seperti pada saat peringatan hari jadi Kota Berau. Rangkaian upacara yang meliputi 11 acara itu menjadi menarik karena melibatkan semua warga, tua, muda, dan anak-anak. Salah satu tontonan unik adalah seksiang. Para lelaki dewasa bersenjatakan tombak weheang atau teberau—tangkai padi—melakukan simulasi perang-perangan di atas sampan di sungai. Sebelum itu mereka perlu mendayung sampan terlebih dahulu ke hulu. Peperangan di mulai ketika sampan pelan- pelan hanyut ke hilir. Namun, tidak boleh asal menombak. Orang yang membelakangi musuh atau musuh yang sampannya karam dilarang keras di tombak. Berau memiliki beraneka ragam jenis seni , salah satunya adalah seni tari. Seni tari itu sendiri tentunya berasal dari suku asli Kalimantan Timur yaitu suku Dayak yaitu Tari Gantar Tarian ini menggambarkan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian di dalamnya menggambarkan benih pada dan wadahnya. Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak. Ada juga seni Tari Kancet Papatai/Tari Perang Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penarinya. Dalam tarian ini, penari mempergunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tarian ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe. Dan ini tarian berikutnya yang khas diberau kalimantan Berau Tari Kancet Ledo/Tari Gong Jika tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya tarian Kancet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagaikan sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong. Dan masih banyak laggi tarian di wilayah Berau Kalimantan Timur ini, selain tari ada lagi kesenian yang dimiliki oleh wilayah Berau Kalimantan Timur yaitu nyanyian dan lagi daerah seperti Burung Enggang (bahasa Kutai), Meherit (Bahasa Kutai), Sabar’ai-sabar’ai(Bahasa Banjar), Anjat Manik (Bahasa Berau Benua) dan banyak lainnya. Dengan kekayaan dan keunikan diwilayah berau Kalimantan Timur ini maka masyarakat diBerau sangat melestarikan kebudayaan yang masih khas dan kental dengan keberagaman. Selain keunikan dan keberagaman budaya di Berau Kalimantan Timur ini ada hal lain yang sangat dikagumi yaitu keindahan wisata alam yang berada diwilayah salah satunya yaitu keindahan danau, bawah laut serta goa. Keindahan danau seperti danau kakaban yang ada dipulau Berau Kalimantan Timur ini sangat indah dan masih asri karena danau disana masih kelihatan sangat dijaga keasrian dan ekosistem alamnya serta bawah lautnya masuh sangat indah sekali karena banyak terumbu karang yang masih segar dan tumbuh dibawah laut dan danu kakaban ini keunikannya lagi diwilayah Berau ini yaitu adanya pantai yang dibawahnya terdapat goa yang sangat indah, keindahan alam dan keasrian bawah laut ini harus sangat dijaga oleh kita sebagia warga negara Indonesia yang baik agar alam dan kesejukan ekosistem alam kita tetap bagusa dan berjalan dengan lancar dan semestinya. Koentjaraningrat juga mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yaitu bahasa, kesenian, sistem religi, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, dan sistem ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat, 1979: 203-204). Ketujuh unsur kebudayaan ini disebut Koentjaraningrat sebagai unsur kebudayaan universal karena selalu ada pada setiap masyarakat. Oleh karena itu budaya dan keunikan di berau kalimantan timur ini termasuk kebudayan ketujuh yang dikemukakan oleh bapak Koentjaraningrat. Sebenarnya diberau kalimantan timur ini sudah bagus dari segi Sektor Perkebunan Memiliki lahan budidaya non kehutanan seluas ± 6.520.622, 73 Ha, daerah Kalimantan Timur berhasil mengembangkan produk komoditas berupa karet, kelapa hybrida, kelapa sawit, kopi, lada, cengkeh, kakao, jarak, nira, serta beberapa tanaman farmasi, yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi di pasar lokal maupun pasar internasional. Dari seluruh kawasan budidaya non kehutanan yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, 4,7 juta Ha dikembangkan sebagai perkebunan kelapa sawit dan sisanya dipergunakan sebagai lahan perkebunan produk komoditas, namun saja pemanfaatan dan sumber daya manusia saja yang kurang memenuhi untuk dapat mengolah sektor perkebunan semakin baik. Ada lagi dari sektor Peternakan Untuk sektor peternakan, Provinsi Kalimantan Timur memiliki lahan seluas 732.586,07 Ha yang tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada di daerah tersebut. Dengan menyesuaikan kondisi Kalimantan Timur yang beriklim Tropika Humida, bisnis ternak yang cocok dikembangkan di wilayah tersebut meliputi pengembangan sapi perah, pembibitan dan penggemukan sapi, peternakan domba dan kambing, bisnis ternak ayam pedaging dan petelur, serta pengembangan industri pakan ternak. Setelah sektor peternakan dan perkebunan masih banyak lagi salah satunya yaitu dal sektor Potensi perikanan dan Kelautan Selain terdiri dari daratan yang sangat luas, Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki wilayah perairan yang tidak kalah luas. Dengan kekayaan potensi hutan mangrove yang digunakan untuk mengembangkan teknik budidaya air payau, serta kekayaan laut yang menghasilkan sumber daya alam melimpah, ternyata memberikan keuntungan yang cukup besar bagi masyarakat setempat. Saat ini keberadaan hutan mangrove dimanfaatkan masyarakat untuk mengoptimalkan bisnis budidaya udang air payau, sedangkan untuk tangkapan hasil laut yang diperoleh masyarakat di Kalimantan Timur antara lain ikan kerapu, ikan tuna, ikan pari, teripang, dan masih banyak lagi potensi perikanan air tawar maupun hasil tangkapan laut lainnya. Mungkin pembangunan yang harus ditingkatkan adalah pembangunan sekolah dan kualitas guru yang memadai agar sumber daya manusia di berau Kalimantan Timur ini bagus seperti dijawa ini. Karena sumber daya Alam diBerau ini masih asri dan indah dilihat sungguh eman jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Daftar Pustaka Lisda. 2014. Kabupaten Berau. (https://lisda449016.wordpress.com/2014/06/18/kabupaten- berau/) (Online) diakses tanggal 25 maret 2015 Wikipedia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bena_Baru,_Sambaliung,_Berau) (online) diakses tanggal 26 maret 2015 Dirra. 2013. Wujud dalam unsur. (http://dirarahimsyah.blogspot.com/2013/03/koentjaraningrat-3-wujud-dalam-7-unsur.html) (online ) diakses tanggal 27 maret 2015 NAMA : HENI SUHARDINI PUTRI NIM : 140332600436 KIMIA 2014 OFFERING H