Anda di halaman 1dari 22

GEOGRAFI BUDAYA

DOSEN PENGAJAR :
Dr. Ellyn Normelani, M.Pd
Selamat Riadi, M.Pd
KABUPATEN TAPIN

KELOMPOK
ANIFA AINI :1610115320004
RUSMI HADIYANAH : 1610115220016
Sejarah Kabupaten Tapin

• Era 1950-1960-an wilayah Tapin berbentuk


Kewedanan yaitu Kewedanan Tapin dengan
ibukota Rantau, yang juga masih dalam
daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)
beribukota Kandangan.
• Kewedanan Tapin kala itu hanya mempunyai 3
wilayah kecamatan yakni kecamatan Tapin
Utara ibukota Rantau, Kecamatan Tapin
Selatan ibukota Tambarangan, Kecamatan
Tapin Hilir ibukota Margasari.
KEBUDAYAAN TAPIN
1. KESENIAN TRADISIONAL BAPANTUL

Dengan kondisi geografis Tapin yang utamanya adalah


pertanian, membuat Kesenian Tradisional Bapantul ini mampu
berkembang dan bertahan walaupun pasang-surut kadang-
kadang bisa terjadi.

Sistem pertanian yang ada di Tapin pada umumnya


memakai sistem pertanian tadah hujan, sistem ini mengandalkan
curah hujan yang tinggi.

Proses pertanian dapat terjadi dalam beberapa tahap, yaitu masa


mengolah tanah (dilakukan saat musim hujan mulai datang) dan
masa menanam benih (manaradak), masa menanam tunas-tunas
padi disawah, masa pemeliharaan padi, masa panen dan masa
menunggu curah hujan datang kembali.
Kesenian Tradisional Bapantul ini juga dijadikan
hiburan segar yang jenaka dan mampu membuat
penontonnya tertawa, padahal propertinya cukup
sederhana yang utamanya adalah sebuah topeng
yang dipakai oleh seniman yang berperan
tergantung dari karakteristik topeng tersebut.
Topeng ini bisanya bukan topeng tokoh
pewayangan tetapi topeng yang menunjukkan
mimik muka yang lucu dan jenaka, sehingga apabila
orang yang melihatnya diharapkan akan langsung
tertawa.
Kesenian Tradisional Bapantul ditampilkan dengan cerita
sehari-hari dalam kehidupan masyarakatnya yang biasanya
berhubungan dengan mata pencaharian masyrakat Tapin, seperti
Paunjunan (orang yang senang memancing), Tukang Iwak
(orang yang berjualan ikan), Panungkihan (orang yang mencari
kayu) dan lain-lain.

Disamping pola ceritanya yang cukup sederhana, ada pula


segi positif dari Kesenian Tradisional Bapantul, biasanya
pemeran/ pemain/ seniman dari kesenian ini membumbui
ceritanya dengan pesan-pesan moral yang disampaikan untuk
para penonton.

Karena Kesenian Tradisional Bapantul memiliki akulturasi


tersendiri dalam hubungan dengan yang menonton kesenian
ini ,sehingga kesenian ini sangat berharga untuk dipertahankan.
Namun seiring dengan perkembangan jaman
kesenian baru mulai masuk di daerah Kalimantan
Selatan dan mulai menggeser tarik kesenian ini,
masyarakat lebih suka hiburan yang berbau
teknologi dibandingkan dengan kesenian- kesenian
tradisional.
Walaupun demikian kesenian-kesenian
tradisional masih saja terus di pertahankan oleh
masyarakatnya karena kesenian ini memiliki tempat
tersendiri di hati masyarakatnya.
Adapun contoh dari topeng Kesenian
Tradisonal Bapantul
2. Ba'ayun Maulid
Setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad tiba, kaum
Muslimin bergembira.Masing-masing daerah merayakannya
dengan ragam cara, namun tetap satu tujuan.
Salah satu Perayaan Maulid di Tapin yaitu di Banua
Halat memang tidak biasa. Karena selain pembacaan syair-
syair Maulid, disertai dengan prosesi dan ritual budaya Ba
ayun Anak, yang karena pelaksanaannya bertepatan dengan
perayaan Maulid maka disebut juga Ba ayun Maulid.

Tempat pelaksanaannya tidak sembarangan. Bertempat di


Mesjid Al Mukarramah atau biasa disebut Mesjid Keramat,
membuat ritual ini menjadi luar biasa. Dengan maksud agar
anak senantiasa sehat, cerdas, berbakti kepada orang tua dan
taat beragama, sangat kontras dengan tempatnya yang
dikeramatkan. Menjadikan ritual ini bukan sekedar ramai, tapi
juga sakral dan suci.
Ini merupakan Mesjid Al Mukaramah/ sering juga disebut
dengan mesjid keramat yang ada di daerah banua halat
Kekeramatan masjid Banua Halat diantaranya erat
kaitannya dengan kepercayaan berupa mitos yang
berkembang khususnya di kalangan orang Dayak Meratus di
pegunungan Meratus daerah Tapin yang menyatakan bahwa
orang Dayak Meratus dan orang Banjar Hulu sesungguhnya
“badangsanak” (mempunyai ikatan darah; genealogis) karena
berasal dari keturunan dua bersaudara kandung: Intingan dan
Dayuhan yang berasal dari Banua Halat.

Keyakinan adanya “hubungan genealogis” itu dapat


ditelusuri dari adanya Mitos Intingan dan Dayuhan
berhubungan yang dengan pembangunan Masjid Banua Halat.
Orang Dayak Meratus mempercayai bahwa Masjid Banua
Halat dahulunya dibangun oleh Intingan, yakni saudara
kandung Dayuhan; nenek moyang mereka.
Ini merupakan perayaan baayun anak pada saat
dilaksanakannya baayun maulid
Adapun tahapan prosesi ba ayun anak yaitu Ayunan di buat tiga lapis,
dengan kain sarigading (sasirangan) pada lapisan pertama, kain kuning
pada lapisan kedua dan kain bahalai (sarung panjang tanpa
sambungan) pada lapisan ketiga.
Tali ayunan dipenuhi hiasan dari janur berbentuk burung-
burungan, ular-ularan, katupat bangsur, halilipan, kambang sarai,
hiasan dari wadai 41 seperti cucur, cincin, pisang, nyiur dan lain-lain.
Orang tua yang melaksanakan ba ayun diharuskan menyiapkan
piduduk berupa beras, gula habang (gula merah), nyiur (kelapa),
hintalu hayam (telur ayam kampung), banang (benang), jarum, uyah
(garam) dan binggul (uang receh).

Ritual dimulai dengan membaca syair Maulid Al Habsy, Maulid Ad


Diba’i atau Maulid Al Barzanji. Dilanjutkan dengan pembacaan
Manakib Wali Allah, ceramah agama dan di tutup dengan do’a.
Kemudian para Habib, Ulama dan umara menapung tawari
(memberkati) peserta ba ayun anak dengan diiringi pembacaan
Sholawat Badar.
Selain anak kecil yang mengikuti baayun anak biasanya juga diikuti oleh
orang dewasa. Tujuan orang dewasa ikut ba ayun itu beragam. Ada yang
sekedar ikut-ikutan dan ada pula karena nazar, ingin sembuh dari penyakit,
membuang sial, mencari berkah serta sebagai ucapan syukur setelah
hajatnya terkabul.
Makanan Khas Kabupaten Tapin

• Rimpi pisang adalah makanan Orang


Kalimantan selatan, terkhususnya
makanan khas Orang Binuang.
• Rasanya sangat manis dan lezat,ada
dua cara pembuatan rimpi ini, yang
pertama dengan cara dijemur sampai
kering di bawah terik matahari dan
yang kedua dengan cara diasap di
atas bara api kurang lebih sehari
penuh.
Suku bangsa Kabupaten Tapin

Suku asli adalah suku Banjar dan suku Dayak Bukit (Kecamatan Piani). Suku
bangsa di kabupaten Tapin antara lain:

1. Suku Banjar: 114.265 jiwa


2. Suku Jawa: 21.727 jiwa
3. Suku Bugis: 106 jiwa
4. Suku Madura: 1.296 jiwa
5. Suku Bukit: 112 jiwa
6. Suku Mandar: 1 jiwa
7. Suku Bakumpai: 12 jiwa
8. Suku Sunda: 1.244 jiwa
9. Lainnya: 2.503 jiwa
Wisata di Kabupaten Tapin
-WISATA ALAM
1. Goa Batu Hapu Pintu masuk Goa Batu
Hapu Batu Hapu yang terletak di dekat
pasar Binuang tepatnya di desa Batu Hapu
Kecamatan Hatungun .
Merupakan goa yang mempunyai panorama
luar biasa yang mempunyai stalagnit dan
stalagmit menghiasi dalam goa.

2. Goa Baramban goa beramban Goa


Baramban terletak di Desa Miawa
Kecamatan Piani 16 km dari Rantau. Obyek
wisata ini terkenal hingga keluar daerah,
lantaran cukup menarik yang merupakan
pemandangan bukit kapur dengan batu
gamping yang memutih.
3. Peranginan Ratu peranginan ratu
Terletak 12 km dari kota Rantau, tepatnya
di Kecamatan Lok Paikat. Peranginan Ratu
adalah obyek wisata alam berupa danau
yang dikelilingi pegunungan dengan aneka
satwa jenis burung-burungan.

-WISATA BUATAN

4. Sirkuit Internasional Balipat Sirkuit


Internasional Balipat terletak di
Kecamatan Binuang, sirkuit balipat
Binuang merupakan sirkuit nomor dua
terbesar di Indonesia setelah sirkuit
Sentul Bogor.
5. Pasar Binuang, merupakan pasar
tradisional yang terletak di Binuang, 30 km
dari kota Rantau. Pusat Kesenian Tradisional
Pandahan, merupakan pusat kerajinan dan
kesenian tradisional.

-Wisata Religius

6. Makam Datu Nuraya


beliau bernama asli Abdul Rauf, seorang
Habib yang berasal dari Syria yang datang
pada hari raya menemui Datu Suban untuk
menyerahkan kitab yang bernama Nyawa
Alam yang di kemudian hari terkenal dengan
nama Kitab Barencong.
7. Makam Datu Suban makam datu suban Datu
Suban adalah seorang waliyullah yang memiliki
Ilmu Hikmah dan menguasai Ma'rifat tingkat
tinggi.

8. Makam Datu Sanggul Selanjutnya adalah


ziarah ke makam Datu Sanggul terletak di
Desa Tatakan Kabupaten Tapin.
T-E_R-I_M-A_K-A_S-I_H

Anda mungkin juga menyukai