Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LQ DAN SHIFTSHARE

KECAMATAN KURAU KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012-2016

Kecamatan Kurau adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tanah Laut, yang
terletak pada 114,583-114,711 Bujur Timur, 3,56309-3,72364 Lintang Selatan
Dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Kecamatan Bumi Makmur
Sebelah Timur : Kecamatan Bati-Bati dan Tambang Ulang
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kecamatan Takisung
Luas Wilayah : 127,00 km
Jumlah Desa : 11 Desa
Ibukota Kecamatan Kurau terletak di Desa Padang Luas. Dari segi
administrasi pemerintahan, Kecamatan Kurau terdiri dari 11 desa, dimana terdapat 32
RW dan 72 RT. Jumlah terbanyak berada di Desa Bawah Layung dan desa Kurau
yang terbagi menjadi 5 RW dan 13 RT.
Jumlah penduduk Kurau pada Tahun 2016 sebanyak 12.638 jiwa. Dimana sekitar 51
persennya adalah berjenis kelamin laki-laki. Bila dilihat dari sebaran penduduknya,
Kurau dengan luas wilayah sekitar 127 km2 ditempati penduduk sebanyak 100 orang
per km 2 .
Kecamatan Kurau merupakan sentra pertanian padi di Kabupaten Tanah Laut.
Produksi padi 33.101,04 ton dengan luas panen 7.259 hektar. Disektor peternakan
populasi ayam pedaging sebanyak 28.800 ekor.
Kecamatan Kurau menjadi lumbung padi bagi Tanah Laut, bahkan menjadi
lumbung padi bagi Kalimantan Selatan. Keberhasilan petani Kecamatan Kurau dalam
produksi padi, kata dia, hendaknya terus dipertahankan seiring dengan adanya
bantuan alat dan mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian yang sudah dibantu untuk
kelompok tani di kecamatan tersebut hendaknya dijaga dengan baik untuk
mendukung peningkatan produksi hasil pertanian. Tidak hanya sebatas bantuan alat
dan mesin pertanian, pemerintah kabupaten juga memberikan perhatian terhadap
sarana dan prasarana pendukung lainnya. Dengan didukung sarana dan prasarana
memadai seperti, infrastruktur jalan pertanian dan irigasi tentunya semakin
menambah baiknya hasil-hasil pertanian di daerah tersebut. Dukungan alat dan mesin
pertanian maupun infrastruktur, petani di daerah itu harapkan dapat panen dua kali
dalam satu tahun.
Bahkan, apabila dulunya hasil panen padi hanya lima ton per hektare setelah adanya
bantuan alat dan mesin pertanian maupun perbaikan infrastruktur dapat meningkat
menjadi delapan hingga 10 ton per hektare.
Analisis Location Quotient (LQ)
Analisis Location Quotient (LQ) merupakan teknik analisis yang digunakan
menganalisis apakah suatu sektor termasuk sektor basis atau sektor non basis. Ada
banyak variabel yang bisa diperbandingkan, tetapi yang umum adalah nilai tambah
(tingkat pendapatan) dan jumlah lapangan kerja.(Tarigan, 200:67).
Rumus untuk mengitung LQ yaitu: (Arsyad, 2010:48)
Keterangan :

LQ :Location Quotient dari sektor i


Vi :PDRB sektor i pada SSWP di Kabupaten
Vt :PDRB total di SSWP
Vi :PDRB sektor i di Kota/Kabupaten
Vt : PDRB total di Kota/Kabupaten
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dapat diartikan dalam tiga kategori,
yaitu:
1. Bila nilai LQ < 1, maka hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut bukan
sektor basis, yang berarti bahwa sektor tersebut tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan di wilayahnya sendiri, artinya sektor tersebut bukan sektor
unggulan.
2. Bila nilai LQ = 1, hal ini menunjukkan sektor tersebut hanya mampu
memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri.
3. Bila nilai LQ > 1, menunjukkan bahwa sektor tersebut adalah sektor basis,
berarti selain sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan di wilayahnya
sendiri dan mempunyai potensi ekspor ke wilayah yang lain.

Anda mungkin juga menyukai