Anda di halaman 1dari 17

TEORI BASIS EKONOMI

Studi Kasus

Studi kasus yang diambil adalah di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa


Tengah. Yang di bahas dalam studi kasus adalah sector-sektor perekonomian
manakah yang ada di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah tahun 2004-2008
yang tergolong ke dalam sector basis dan non basis.

A. Pengertian
Menurut Simon Kuznet dalam Jhingan (2003:57), pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara (daerah) untuk
menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi kepada penduduknya;
kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian
kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Atas sudut pandang tersebut,
penelitian ini menggunakan istilah pertumbuhan ekonomi yang akan dilihat dari
sudut pandang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2002:3) adalah jumlah


nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah
atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

Teori Basis Ekonomi (Economy Base Theory)


Teori basis ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penetu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan
permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Perumbuhan industri-industri
yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku
untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja
(job creation).
Strategi pembangunan daerah yang muncul yang didasarkan pada teori ini
adalah penekanan terhadap arti penting bantuan (aid) kepada dunia usaha yang
mempunyai pasar secara nasional maupun internasional. Implementasi
kebijakannya mencakup pengurangan hambatan/batasan terhadap perusahaan-
perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah
tersebut.
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan potensi
relatif perekonomian suatu wilayah adalah LQ (Location Quotient). LQ Dalam
penelitian ini, digunakan untuk menentukan sektor-sektor ekonomi yang dominan
yang dapat dikategorikan sebagai sektor basis. Metode LQ (Location Quotient)
adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor disuatu daerah
terhadap besarnya peranan sector tersebut secara nasional.
Tiap – tiap sektor dibagi menjadi dua teori yaitu teori ekonomi basis dan
teori komponen pertumbuhan wilayah. Teori ekonomi basis dilakukan dengan
pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran tidak langsung meliputi
pendekatan asumsi, metode LQ dan metode kombinasi. Kriteria LQ terdiri atas
LQ > 1, berarti sektor tersebut merupakan sektor basis, dan LQ ≤ 1 berarti sektor
tersebut merupakan sektor non basis.

Rumus dalam menghitung Location Quotient (LQ) :

li / e
LQ¿ L /E
i

Dimana :

LQ = Location Quotient

li = Nilai sector I di KAbupaten Sragen

e = Total nilai PDRB Kabupaten Sragen

Li = Nilai sector I di Propinsi Jawa Tengah

Kriteria pengukuran LQ adalah sebagai berikut :


1. Bila nilai LQ = 1
Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor tertentu di tingkat Kabupaten
Sragen di Propinsi Jawa Tengah sama dengan sektor yang sama pada
perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah.
2. Bila nilai LQ > 1
Sektor tertentu merupakan sektor basis atau Ini berarti bahwa tingkat
spesialisasi sektor tertentu di tingkat Kabupaten Sragen di Propinsi Jawa
Tengah lebih besar dari sektor yang sama pada perekonomian tingkat
Propinsi Jawa Tengah.
3. Bila nilai LQ < 1
Sektor tertentu merupakan sektor non basis atau Ini berarti bahwa tingkat
spesialisasi sektor tertentu di Kabupaten Sragen di Propinsi Jawa Tengah
lebih kecil dari sektor yang sama pada perekonomian tingkat Propinsi
Jawa Tengah.

B. Gambaran Umum Kabupaten Sragen


1. Aspek Geografis
Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang berada dibagian
timur Propinsi Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa
Timur. Kabupaten Sragen terletak pada garis lintang 7 15’- 7 30’LS dan garis
0 0

bujur 110 45’–111 10’ BT. Kabupaten Sragen yang mempunyai luas 941,55 km2
0 0

yang meliputi 20 kecamatan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Sragen


berbatasan dengan:
Sebalah utara : Kabupaten Grobogan
Sebelah timur : Kabupaten Ngawi
Sebelah selatan : Kabupaten Karanganyar
Sebelah barat : Kabupaten Boyolali

2. Luas Penggunaan Lahan


Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam 20
kecamatan, 8 kalurahan dan 200 desa. Secara fisiologis, wilayah Kabupaten
Sragen terbagi atas 40.037.930 Hektar (42,52 persen) lahan basah (sawah) dan
54.117.880 hektar (57,48 persen) lahan kering. Kabupaten Sragen terdiri atas 20
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 208 desa dan kelurahan . Pusat
pemerintahan berada di Kecamatan Sragen.
3. Keadaan Iklim
Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata rata
109 M diatas permukaan laut. Sragen menpunyai iklim tropis dengan suhu harian
yang berkisar antara 19 31 º C. Curah hujan rata-rata di bawah 3000mm per tahun
dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun.

4. Aspek Ekonomi
Dalam melihat dinamika ekonomi daerah , salah satu indikator yang sering
digunakan adalah komposisi atau struktur Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) daerah yang bersangkutan. PDRB juga merupakan indikator untuk
mengukur kinerja daerah dalam membangun daerah Kabupaten Sragen yang
dihitung dengan mengunakan harga berlaku dan harga konstan.

C. Gambaran Umum Propinsi Jawa Tengah


1. Aspek Geografis
Propinsi Jawa Tengah terletak antara 5 0 40’ dan 70 30’ Lintang Selatan dan
antara 1080 30’ dan 1110 30’ Bujur Timur (termasuk Pulau Karimunjawa). Jarak
terjauh dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke Selatan 226 km
(tidak termasuk Pulau Karimunjawa). Jawa Tengah memiliki luas wilayah yakni
3,25 juta hektar atau sekitar 1,70 persen dari wilayah negara Indonesia dan
mempunyai batas-batas wilayah yaitu :
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Propinsi Jawa Timur
Sebelah selatan : DI Yogyakarta dan Samudra Indonesia
Sebelah barat : Propinsi Jawa Barat

2. Luas Penggunaan Lahan


Secara administratif Propinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten
dan 6 kota. Luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 tercatat sebesar 3,25 juta
hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa (1,70 persen dari luas
Indonesia). Luas yang ada, terdiri dari 992 ribu hektar (30,50 persen) lahan sawah
dan 2,26 juta hektar (69,50 persen) bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, luas lahan sawah tahun 2006 turun sebesar 0,35 persen,
sebaliknya luas bukan lahan sawah naik sebesar 0,16 persen.
Menurut penggunaannya, persentase lahan sawah yang berpengairan
teknis adalah 38,91 persen, tadah hujan 28,89 persen dan lainnya berpengairan
setengah teknis persen, sederhana, dan lain-lain. Dengan menggunakan teknik
irigasi yang baik, potensi lahan sawah yang dapat ditanami padi lebih dari dua kali
sebesar 70,66 persen. Berikutnya, lahan kering yang dipakai untuk tegal/kebun
sebesar 25,40 persen dari total bukan lahan sawah. Persentase itu merupakan yang
terbesar, disbanding persentase penggunaan bukan lahan sawah lain.

3. Keadaan Iklim
Menurut Stasiun Klimatologi Klas I Semarang, suhu udara rata-rata di
Jawa Tengah tahun 2006 berkisar antara 24,4°C sampai dengan 28,5°C. Tempat -
tempat yang letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai suhu udara rata-rata
relatif tinggi. Untuk kelembaban udara rata-rata bervariasi, dari 73 persen sampai
dengan 86 persen. Curah hujan tertinggi tercatat di Sempor Kebumen sebesar 3
068 mm dan hari hujan terbanyak tercatat di Stasiun Meteorologi Cilacap sebesar
179 hari.

4. Aspek Ekonomi
Berdasarkan harga konstan, nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat diartikan
adannya kemajuan dalam pembangunan di Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun
2004 diketahui PDRB Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp135.429.842.310,- hingga
tahun 2008 PDRB Propinsi Jawa Tengah menjadi sebesar Rp 167.790.369.850,-
sementara berdasarkan harga berlaku ,nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah juga
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 diketahui PDRB
Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp 193.435.263.050,- hingga tahun 2008 PDRB
Propinsi Jawa Tengah menjadi sebesar Rp 362.938.708.250,-
PDRB Propinsi Jawa Tengah disumbang oleh 9 sektor/lapangan usaha
yaitu : pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas
dan air bersih; bangunan/konstruksi; perdagangan; pengangkutan dan komunikasi;
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; jasa-jasa.

D. Hasil dan Pembahasan

Tabel Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sragen Tahun 2004 – 2008 Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Sektor / Tahun
Lapangan
2004 2005 2006 2007 2008
Usaha

Pertanian 803.046.990 837.968.060 863.187.150 897.211.120 928.234.660

Pertambangan
6.451.750 7.008.180 7.164.460 7.708.150 8.129.570
dan Penggalian
Industri
473.230.430 500.203.780 532.376.560 568.751.310 607.878.470
Pengolahan
Listrik, Gas
24.881.410 26.541.680 28.664.880 30.604.210 32.771.110
dan Air Bersih
Bangunan /
96.456.460 101.376.400 107.818.530 114.952.290 122.801.110
Konstruksi

Perdagangan 396.526.230 417.946.950 442.697.670 469.628.610 499.984.780

Pengangkutan
dan 74.008.540 76.267.060 80.022.120 84.395.850 89.570.450
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan
86.288.890 90.321.840 96.199.040 102.729.880 109.230.850
Jasa
Perusahaan

Jasa-Jasa 247.403.700 264.605.480 284.440.020 306.511.060 330.849.330

PDRB 2.208.294.400 2.322.239.430 2.442.570.430 2.582.492.480 2.729.450.330

Sumber: BPS Kabupaten Sragen Tahun 2009


Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Seragen Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2004-2008 Tahun Dasar 2000 (dalam persen)

Sektor / Lapangan Rata-


2004 2005 2006 2007 2008
Usaha Rata

Pertanian 36,37 36,08 35,34 34,74 34,01 35,31

Pertambangan dan
0,29 0,30 0,29 0,30 0,30 0,30
Penggalian

Industri Pengolahan 21,43 21,54 21,80 22,02 22,27 21,81

yListrik, Gas dan Air


1,13 1,14 1,17 1,19 1,20 1,17
Bersih

Bangunan / Konstruksi 4,37 4,37 4,41 4,45 4,50 4,42

Perdagangan 17,96 18,00 18,12 18,19 18,32 18,12

Pengangkutan dan
3,35 3,28 3,28 3,27 3,28 3,29
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
3,91 3,89 3,94 3,98 4,00 3,94
dan Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa 11,20 11,39 11,65 11,87 12,12 11,65

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Mencari kontribusi sector ekonomi Kabupaten Sragen dalam persen tahun 2004

Sector pertanian
803.046 .990
= x 100 %
2.208.294 .400
= 36,37 %

Sector pertambangan dan penggalian


6.451.750
= x 100 %
2.208.294 .400
= 0,29 %
PDRB
2.208.294 .400
= x 100 %
2.208.294 .400
= 100,00 %

Tabel Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004 –
2008 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Sektor / Tahun
Lapangan
2004 2005 2006 2007 2008
Usaha

Pertanian 28.606.237.280 29.924.642.250 31.002.199.110 31.862.697.600 33.484.068.440

Pertambangan
1.330.759.580 1.454.230.590 1.678.299.610 1.782.886.650 1.851.189.430
dan Penggalian
Industri
43.995.611.830 46.105.706.520 48.189.134.860 50.870.785.690 53.158.962.880
Pengolahan
Listrik, Gas dan
1.065.114.580 1.179.891.980 1.256.430.340 1.340.845.170 1.404.668.190
Air Bersih
Bangunan /
7.448.715.400 7.960.948.490 8.446.566.350 9.055.728.780 9.647.593.000
Konstruksi

Perdagangan 28.343.045.240 30.056.962.750 31.816.441.850 33.898.013.930 35.626.196.010

Pengangkutan
6.150.447.430 6.988.425.750 7.451.506.220 8.052.597.040 8.657.881.950
dan Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan 4.826.511.380 5.067.665.700 5.399.608.700 5.767.341.210 6.218.053.970
Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa 13.663.399.590 14.312.739.850 15.442.467.700 16.479.357.720 17.741.755.980

PDRB 135.429.842.310 143.051.213.880 150.682.654.740 159.110.253.790 167.790.369.850

Sumber: BPS Kabupaten Sragen Tahun 2009


Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Propinsi Jawa Tengah Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2004-2008 Tahun Dasar 2000 (dalam persen)

Sektor / Lapangan Rata-


2004 2005 2006 2007 2008
Usaha Rata

Pertanian 20,23 20,92 20,57 20,03 19,96 20,52

Pertambangan dan
0,94 1,02 1,11 1,12 1,10 1,07
Penggalian

Industri Pengolahan 35,35 32,23 31,98 31,97 31,68 32,07

Listrik, Gas dan Air


0,75 0,82 0,83 0,84 0,84 0,82
Bersih
Bangunan / Konstruksi 5,27 5,57 5,61 5,69 5,75 5,62

Perdagangan 20,04 21,01 21,11 21,30 21,23 21,12

Pengangkutan dan
4,35 4,89 4,95 5,06 5,16 4,92
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
3,41 3,54 3,58 3,62 3,71 3,60
dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 9,66 10,01 10,25 10,36 10,57 10,25

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Mencari kontribusi sector ekonomi Propinsi Jawa Tengah dalam persen tahun
2004

Sector pertanian
28.606 .237 .280
= x 100 %
135.429.842 .310
= 20,23 %

Sector pertambangan dan penggalian


1.330 .759 .580
= x 100 %
135.429.842 .310
= 0,94 %
Sector industry pengolahan
43.995.611 .830
= x 100 %
135.429.842 .310
= 35,35 %

PDRB
135.429.842 .310
= x 100 %
135.429.842 .310
= 100,00 %

Hasil Perhitungan LQ

Sektor / Lapangan Rata-


2004 2005 2006 2007 2008
Usaha Rata

Pertanian 1,79 1,72 1,72 1,73 1,70 1,7

Pertambangan dan
0,31 0,29 0,02 0,27 0,27 0,28
Penggalian

Industri Pengolahan 0,61 0,67 0,68 0,69 0,70 0,68

Listrik, Gas dan Air


1,51 1,39 1,40 1,42 1,43 1,43
Bersih

Bangunan / Konstruksi 0,83 0,78 0,79 0,78 0,78 0,79

Perdagangan 0,89 0,86 0,86 0,85 0,86 0,86

Pengangkutan dan
0,77 0,67 0,66 0,65 0,63 0,67
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
1,15 1,10 1,10 1,09 1,08 1,09
dan Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa 1,15 1,14 1,14 1,145 1,15 1,14


l i /e
LQ¿ L /E
i

Dimana :

LQ = Location Quotient

li = Nilai sector I di Kabupaten Sragen

e = Total nilai PDRB Kabupaten Sragen

Li = Nilai sector I di Propinsi Jawa Tengah

E = Toal nilai PDRB Propinsi Jawa Tengah

Menghitung LQ setiap sector ekonomi pada than 2004

LQ pertanian
= 36,37 / 100,00

20,23 / 100,00

= 0,3637 / 0,2023

= 1,7978

LQ pertambangan dan penggalian


= 0,29 / 100,00

0,94 / 100,00

= 0,0029 / 0,0094

= 0,31

LQ industry pengolahan
= 21,43 / 100,00
35,35 / 100,00

= 0,2143 / 0,3535

= 0,61

LQ listrik, gas dan air bersih


= 1,13 / 100,00

0,75 / 100,00

= 0,0113 / 0,0075

= 1,51

LQ bangunan / konstruksi
= 4,37 / 100,00

5,27 / 100,00

= 0,0437 / 0,0527

= 0,83

LQ perdagangan
= 17,96 / 100,00

20,04 / 100,00

= 0,1796 / 0,2004

= 0,89

LQ pengangkutan dan komunikasi


= 3,35 / 100,00

4,35 / 100,00

= 0,0335 / 0,0435

= 0,77
LQ keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
= 3,91 / 100,00

3,41 / 100,00

= 0,0391 / 0,0341

= 1,15

LQ jasa-jasa
= 11,20 / 100,00

9,66 / 100,00

= 0,112 / 0,0966

= 1,15

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan rata-rata LQ di atas, diketahui bahwa:

Nilai rata-rata LQ sector pertanian, sector listrik,gas dan air bersih,sector


keuangan,persewaan dan jasa perusahaan, dan sector jasa-jasa bernilai lebi
dari satu (LQ > 1 ), artinya sector-sektor tersebut merupakan sector basis
dalam perekonomian Kabupaten Sragen. Tingkat spesialisasi sector-sektor
perekonomian tersebut di tingkat Kabupaten Sragen di tingkat Popinsi
Jawa Tengah lebih besar dari sector-sektor yang sama pada perekonomian
tingkat Propinsi Jawa Tengah, sehingga sector-sektor perekonomian
tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan wilayahnya dan mampu
mengekspor ke luar wilayah.
Nilai rata-rata LQ sector pertambangan dan penggalian, sector industry
pengolahan, sector bangunan / konstruksi, sector perdagangan, dan sector
pengangkutan dan komunikasi bernilai kurang dari 1 (LQ < 1), artinya
sector-sektor tersebut merupakan sector non basis dalam perekonomian
Kabupaten Sragen. Tingkat spesialisasi sector-sektor perekonomian
tersebut di Kabupaten Sragen di Propinsi Jawa Tengah lebih kecil dari
sector yang sama pada perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah,
sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan belum
mampu mengekspor produksinya ke luar wilayah.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Wawan S. 2010. Analisis Potensi Sektor Unggulan Di Kabupaten Sragen


Tahun 2004-2008. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
TEORI BASIS EKONOMI
STUDI KASUS

Disusun untuk memenuhi tugas


mata kuliah Ekonomi Wilayah Kota yang dibina oleh Sri
Mulyaningsih

Disusun Oleh Kel. 4 :

Agil Dewangga K.P. 105060600111046

Drajat Navida 105060600111058

Fahrul Maarif S. 105060600111054

Haiga Vilard 105060607111029

Indra Rizky R. 105060607111032

Novia Aswita 105060607111037

Rheindra Rizky N. 105060601111034

Tri Yunita F. 105060600111056

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

MEI 2011

Anda mungkin juga menyukai