KELAS :C
NO.ABSEN : 08
NIT : 21303725
KEMENTERIAN AGRARIA
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
menurut lapangan usaha dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, periode 2018-2022 di
Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser. Secara garis besar, langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah menganalisis data sekunder yaitu data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Paser dan Provinsi Kalimantan Timur periode 2018-2022 untuk
menentukan sektor, subsektor, dan komoditas unggulan. Jenis penelitian yang digunakan berupa
analisis secara kuantitatif dan kualitatif secara deskriptif. Instumen analisis yang digunakan
adalah analisis location quotient (LQ) dan analisis shift share (SS).
1) Analisis Location Quotient (LQ)
Analisis LQ digunakan untuk mengetahui basis ekonomi suatu wilayah
terutama dari kriteria kontribusi. Analisis LQ adalah formula yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi/konsentrasi sektor-sektor
wilayah (Bendavid-Val, 1991:73; Shaver, 1989:268). Analisis ini dapat digunakan
sebagai gambaran daya tarik wilayah dengan memperhatikan infrastruktur dan
aktivitas pendukung yang ada. Salah satu aspek dari analisis LQ adalah sebagai
salah satu indikator untuk menentukan sektor unggulan. Koefisien LQ dapat
dijelaskan seperti rumus berikut ini :
LQ = [(yi/yt)/(Yi/Yt)]
yi = Pendapatan sektor ekonomi di Kabupaten y
yt = Pendapatan total Kabupaten y (PDRB)
Yi = Pendapatan sektor ekonomi di Provinsi Y
Yt = Pendapatan total ekonomi Provinsi Y
Klasifikasi hasil nilai koefisien dari tabel LQ sebagai berikut:
→ Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya
lebih tinggi daripada tingkat wilayah yang lebih luas.
→ Jika LQ < 1, disebut sektor non basis, yaitu sektor yang tingkat
spesialisasinya lebih rendah daripada tingkat wilayah yang lebih luas.
→ Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi kawasan perencanaan sama dengan wilayah
yang lebih luas.
2) Analisis Shift Share (SS)
Analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian
daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh
sektor yang lamban pertumbuhannya, maka perekonomian daerah tersebut akan
tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya. Pada
analisis ini akan dilihat pertumbuhan sektoral di kabupaten dengan sektor yang
sama pada tingkat provinsi. Metode perhitungan SS beranggapan bahwa
pertumbuhan ekonomi atau nilai tambah suatu daerah (Dij) dipengaruhi oleh tiga
komponen utama yaitu :
a) Regional Share (Nij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser yang di
sebebkan oleh faktor luar seperti peningkatan kegiatan ekonomi daerah
Kabupaten Paser akibat kabijakan Provinsi Kalimantan Timur yang
berlaku di seluruh daerah.
b) Pertumbuhan sektoral (proportional shift/ Mij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser yang di
sebebkan oleh struktur ekonomi daerah Kabupaten Paser yang baik seperti
mempunyai spesialisasi sektor yang pertumbuhannya cepat secara
Provinsi Kalimantan Timur
c) Pertumbuhan daya saing wilayah (differential shift/ Cij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser karena kondisi
sepesifik daerah Kabupaten Paser yang bersifat kompetitif, unsur ini
merupakan keuntungan kompetitif daerah Kabupaten Paser yang
mendorong pertumbuhan ekspor daerah.
Apabila nilai Dij ≥ 0 artinya pertumbuhan sektor i pada Kabupaten
Paser termasuk kedalam kelompok progresif atau maju, sedangkan apabila
nilai Dij ≤ 0 artinya pertumbuhan sektor i pada Kabupaten Paser termasuk
kedalam kelompok lamban. Perhitungan rumus pada analisis Shift Share
antara lain :
Dij = Nij + Mij + Cij
Dij = Eij* - Eij
o Untuk menghitung Pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih luas (Nij)
menggunakan rumus:
Nij = Eij . rn
o Untuk menghitung pergeseran proporsional (industry mix share (Mij))
menggunakan rumus:
Mij = Eij (rin – rn)
o Untuk menghitung pergeseran differensial (Cij) menggunakan rumus:
Cij = Eij (rij – rin)
Keterangan :
• Dij = Perkembagan kesempatan kerja nyata sektor I di Kabupaten Paser
• Nij = Pengaruh pertumbuhan Provinsi Kalimantan Timur
• Mij = Pengaruh bauran industri
• Cij = Pengaruh keunggulan kompetitif
• Eij = Kesempatan kerja sektor di Kabupaten Paser pada tahun pertama
• Eij*= Kesempatan kerja sektor di Kabupaten Paser pada tahun terakhir
• Ein = Kesempatan kerja sektor di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun
pertama
• Ein* = Kesempatan kerja sektor di Provinsi Kalimantan Timur pada
tahun terakhir
• En = Jumlah keseluruhan kesempatan kerja di Provinsi Kalimantan
Timur pada tahun pertama
• E*n = Jumlah keseluruhan kerja di Provinsi Kalimantan Timur pada
tahun terakhir
• rn= Laju perubahan total kesempatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur
• rin= Laju perubahan kesempatan kerja sektor i di Provinsi Kalimantan
Timur
• rij = Laju perubahan kesempatan kerja sektor i di Kabupaten Paser
Adapun data variabel penelitian menggunakan data PDRB Provinsi
Kalimantan Timur dan PDRB Kabupaten Paser periode 2018-2022.
Variabel penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel Data PDRB Provinsi Kalimantan Timur Periode 2018-2022
Berdasarkan tabel analisis location quotient diatas terlihat dari 17 sektor lapangan usaha,
terdapat 2 (dua) sektor lapangan usaha yang memiliki nilai LQ > 1 dan menjadi sektor basis di
Kabupaten Paser yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian.
Hal ini menunjukkan bahwa bahwa 2 (dua) sektor unggulan di atas merupakan sektor lapangan
usaha unggulan di Kabupaten Paser sebagai penggerak perekonomian. Selain itu, kedua sektor
tersebut memiliki kemampuan lebih dalam mencukupi kebutuhan daerah Kabupaten Paser
sehingga juga dapat mencukupi daerah luar. Selanjutnya sektor-sektor tersebut merupkan sektor
yang perlu dilihat lebih untuk dikembangkan agar bisa dipertahankan dalam setiap tahun
kedepan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat serta mampu melayani pasar di luar
daerah dikarenakan sektor-sektor tersebut setiap tahunnya (kurun waktu analisis) selalu
menunjukkan angka LQ > 1.
Sedangkan, untuk sektor-sektor non unggulan (non basis) lainnya diharapkan dapat
ditingkatkan lagi potensinya melalui penataan ruang yang baik agar kedepannya dapat menjadi
sektor basis untuk mendorong perekonomian Kabupaten Paser. Sektor non basis dengan angka
LQnya hampir mendekati angka 1 (satu), artinya sektor tersebut masih dapat dikembangkan dan
diperhatikan lebih dalam agar hasil produk dari sektor tersebut lebih baik lagi dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya dan melayani pasar di luar daerah.
Jadi, pada kurun waktu analisis Kabupaten Paser ini dapat dikatakan sebagai daerah yang
belum cukup mandiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya. Hal ini ditandai
dengan hasil perhitungan LQ yang menunjukkan koefisien LQ > 1 (sektor basis) hanya sebanyak
2 (dua) sektor dari 17 (tujuh belas) sektor dan LQ yang menunjukkan koefisien LQ < 1 (sektor
non basis) sebanyak 15 sektor. Dengan begitu terdapat 88,23% dari semua sektor merupakan
sektor yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Paser agar bisa memenuhi
kebutuhan masyarakatnya sendiri tanpa harus mendapat pasokan dari luar daerah dan 11,76%
dari semua sektor sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya dan tidak bergantung
pada impor dari daerah lain.
B. Analisis Shift Share (SS)
Analisis Shift-share untuk menggambarkan kinerja sektor-sektor di Kabupaten Paser
dibandingkan dengan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, apabila Kabupaten Paser
memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian Provinsi Kalimantan
Timur, maka dapat ditemukannya shift (pergeseran) hasil pembangunan perekonomian di
Kabupaten Paser. Selain itu, pertumbuhan sektor-sektor di Kabupaten Paser juga dibandingkan
dengan laju pertumbuhan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur beserta sektor-sektornya,
selanjutnya apabila penyimpangan positif maka disebut dengan keunggulan kompetitif. Hasil
perhitungan analisis Shift Share (SS) Kabupaten Paser sebagai berikut:
Tabel Analisis Shift Share (SS)
Dari hasil tabel analisis shift share dihasilkan bahwa hasil analisis komponen
pertumbuhan provinsi (Nij) seluruh sektor bernilai positif (+), hal ini berarti sektor-sektor di
Kabupaten Paser mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor-
sektor di Provinsi Kalimantan Timur. Pertumbuhan seluruh sektor perekonomian Kabupaten
Paser menunjukkan angka surplus yang lebih tinggi dari pada pertumbuhan rata-rata di Provinsi
Kalimantan Timur. Hal ini tidak lepas dari kebijakan ekonomi pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur yang mampu mempengaruhi sektor perekonomian wilayah. Pertumbuhan ekonomi
provinsi (Nij) yang paling besar terdapat pada sektor Pertambangan dan Penggalian.
Komponen pengaruh industri (Mij) yang menunjukkan nilai positif menggambarkan
bahwa laju pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Paser mengalami peningkatan sektoral
yang cepat di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Hasil analisis dari tabel di atas menujukkan
bahwa terdapat 12 (dua belas) sektor yang bernilai positif (sektor maju). Sektor yang paling maju
dengan nilai tertinggi adalah pada sektor Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan untuk sektor yang
bernilai negatif (-) terdapat 5 sektor dan sektor yang memiliki nilai terendah merupakan sektor
Jasa Perusahaan. Komponen pertumbuhan proporsional ini dipengaruhi karena perbedaan
permintaan produk akhir, ketersediaan bahan mentah dan kebijakan industri.
Komponen keunggulan kompetitif (Cij) diketahui bahwa sektor pereknomian yang
menghasilkan komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif Kabupaten Paser terdapat di
semua sektor. Dengan artian bahwa sektor lapangan usaha wilayah Paser memiliki daya saing
yang tinggi dengan sektor serupa Provinsi Kalimantan Timur. Sektor yang memiliki daya saing
tertinggi adalah Jasa Pendidikan karena memiliki nilai yang paling tinggi. Sedangkan, sektor
yang memiliki daya saing terendah adalah Pengadaan Listrik dan Gas karena memiliki nilai yang
paling rendah.
Hasil akhir perhitungan analisis shift share di atas menunjukkan tidak ada terdapat sektor
yang memiliki nilai negatif (-). Artinya, sebagian besar sektor di Kabupaten Paser bekerja
dengan baik Karena memiliki nilai pertumbuhan riil positif atau memiliki keunggulan kompetitif.
C. Kaitan dengan Perkembangan Wilayah atau Ruang
Tabel Hasil Analisis Tipologi Klasen Kabupaten Paser
Dari hasil tabel di atas, dapat diketahui sektor yang dominan atau sektor yang
berpotensi untuk dikembangkan dan diprioritaskan. Hasil analisis Tipologi Klasen
Kabupaten Paser bahwa Kabupaten Paser belum memiliki keunggulan komparatif dan
sudah memiliki keunggulan kompetitif. Sektor-sektor tersebut dikatakan sebagai sektor
yang dominan atau memiliki potensi daerah. Sektor Pertambangan dan Penggalian
menjadi sektor unggulan kompetitif karena hal ini relevan dengan di lapangan bahwa
Kabupaten Paser memiliki wilayah Puncak Gunung Merapi dan Sungai sehingga mineral
pasir sebagai bahan galian melimpah. Selanjutnya sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan menjadi sektor unggulan kompetitif karena di Kabupaten Paser sendiri terkenal
dengan hasil komoditi berupa kelapa sawit dan karet. Hal ini juga ditunjukkan dengan
adanya Perkebunan Besar Negara (PTP XIII) dan komoditi karet dengan adanya
Perkebunan Besar Swasta (PBS yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Paser.
Produk dari pabrik tersebut tidak hanya dikonsumsi untuk masyarakat Kabupaten Paser
saja, tetapi juga didistribusikan ke wilayah lain.
Dengan demikian, untuk mempertahankan dan meningkatkan sektor-sektor
unggulan kompetitif agar tetap menjadi sektor berpotensi di waktu yang akan datang,
tugas pemerintah adalah merumuskan suatu kebijakan maupun perencanaan untuk
mempercepat pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Perencanaan tersebut dapat mengarah
pada pelatihan tenaga kerja ahli, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan
teknologi ataupun pemberian bantuan modal yang diharapkan akan mempercepat
pertumbuhan tiap sektor yang akan berdampak pada perekonomian secara luas.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dengan menggunakan metode analisis LQ dan Shift
Share diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Badan Pusat Statistik. (2023). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Timur Atas
Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Kategori dan Lapangan Usaha. In Badan Pusat
Statistik Provinsi Kalimantan Timur. kaltim.bps.go.id
Badan pusat statistik Kabupaten Paser. (2021). PDRB Kabupaten Paser Atas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah). In Badan Pusat statistik.
https://paserkab.bps.go.id/indicator/52/47/1/pdrb-kabupaten-paser-atas-dasar-harga-
konstan-menurut-lapangan-usaha.html
Dinas Komunikasi, Informasi, S. dan P. K. P. (2019). Analisis Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha Tahun 2019. Diskominfo Kabuoaten
Paser, 69. https://issuu.com/diskominfopaser/docs/analisis_pdrb_2018_cover