Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PRAKTIKUM INDIVIDU

METODE TEKNIK ANALISIS KERUANGAN

NAMA : Attin Yaqutun Nafis

KELAS :C

NO.ABSEN : 08

NIT : 21303725

KEMENTERIAN AGRARIA

DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


YOGYAKARTA 2023
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Wilayah


Kabupaten Paser merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang
letaknya paling Selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -
1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0 - 500 m di
atas permukaan laut. Di sebelah utara, Kabupaten Paser berbatasan dengan Kabupaten Kutai
Barat, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Selat Makasar,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru, Propinsi Kalimantan Selatan, serta di
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Dengan
luas wilayah 11.603,94 km2. Ibu kota Kabupaten Paser ini terletak di Tanah Grogot. Penduduk
Kabupaten Paser pada tahun 2022 berjumlah 296.582 jiwa, dimana laki-laki berjumlah 153.455
jiwa dan perempuan 143.127 jiwa.
Secara umum, sistem pemasaran komoditi tanaman perkebunan di Kabupaten paser
relatif berjalan dengan baik, terutama pada komoditi kelapa sawit, dengan adanya Perkebunan
Besar Negara (PTP XIII), dan komoditi karet dengan adanya Perkebunan Besar Swasta (PBS).
Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu: Bagian timur, merupakan
daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan
lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan
Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi. Bagian barat,
merupakan daerah bergelombang hingga berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, pada wilayah ini terdapat beberapa puncak
gunung, yaitu:

o Gunung Sarumpaka (1.380 m)


o Gunung Lumut (1.233 m)
o Gunung Narujan atau Gunung Rambutan
o Gunung Halat

Di kabupaten ini terdapat 3 buah sungai besar, antara lain:

o Sungai Pasir (221 km)


o Sungai Kandilo (191 km)
o Sungai Taluksari (169 km)

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
menurut lapangan usaha dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, periode 2018-2022 di
Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser. Secara garis besar, langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah menganalisis data sekunder yaitu data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Paser dan Provinsi Kalimantan Timur periode 2018-2022 untuk
menentukan sektor, subsektor, dan komoditas unggulan. Jenis penelitian yang digunakan berupa
analisis secara kuantitatif dan kualitatif secara deskriptif. Instumen analisis yang digunakan
adalah analisis location quotient (LQ) dan analisis shift share (SS).
1) Analisis Location Quotient (LQ)
Analisis LQ digunakan untuk mengetahui basis ekonomi suatu wilayah
terutama dari kriteria kontribusi. Analisis LQ adalah formula yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi/konsentrasi sektor-sektor
wilayah (Bendavid-Val, 1991:73; Shaver, 1989:268). Analisis ini dapat digunakan
sebagai gambaran daya tarik wilayah dengan memperhatikan infrastruktur dan
aktivitas pendukung yang ada. Salah satu aspek dari analisis LQ adalah sebagai
salah satu indikator untuk menentukan sektor unggulan. Koefisien LQ dapat
dijelaskan seperti rumus berikut ini :
LQ = [(yi/yt)/(Yi/Yt)]
yi = Pendapatan sektor ekonomi di Kabupaten y
yt = Pendapatan total Kabupaten y (PDRB)
Yi = Pendapatan sektor ekonomi di Provinsi Y
Yt = Pendapatan total ekonomi Provinsi Y
Klasifikasi hasil nilai koefisien dari tabel LQ sebagai berikut:
→ Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya
lebih tinggi daripada tingkat wilayah yang lebih luas.
→ Jika LQ < 1, disebut sektor non basis, yaitu sektor yang tingkat
spesialisasinya lebih rendah daripada tingkat wilayah yang lebih luas.
→ Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi kawasan perencanaan sama dengan wilayah
yang lebih luas.
2) Analisis Shift Share (SS)
Analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian
daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh
sektor yang lamban pertumbuhannya, maka perekonomian daerah tersebut akan
tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya. Pada
analisis ini akan dilihat pertumbuhan sektoral di kabupaten dengan sektor yang
sama pada tingkat provinsi. Metode perhitungan SS beranggapan bahwa
pertumbuhan ekonomi atau nilai tambah suatu daerah (Dij) dipengaruhi oleh tiga
komponen utama yaitu :
a) Regional Share (Nij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser yang di
sebebkan oleh faktor luar seperti peningkatan kegiatan ekonomi daerah
Kabupaten Paser akibat kabijakan Provinsi Kalimantan Timur yang
berlaku di seluruh daerah.
b) Pertumbuhan sektoral (proportional shift/ Mij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser yang di
sebebkan oleh struktur ekonomi daerah Kabupaten Paser yang baik seperti
mempunyai spesialisasi sektor yang pertumbuhannya cepat secara
Provinsi Kalimantan Timur
c) Pertumbuhan daya saing wilayah (differential shift/ Cij)
Komponen pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Paser karena kondisi
sepesifik daerah Kabupaten Paser yang bersifat kompetitif, unsur ini
merupakan keuntungan kompetitif daerah Kabupaten Paser yang
mendorong pertumbuhan ekspor daerah.
Apabila nilai Dij ≥ 0 artinya pertumbuhan sektor i pada Kabupaten
Paser termasuk kedalam kelompok progresif atau maju, sedangkan apabila
nilai Dij ≤ 0 artinya pertumbuhan sektor i pada Kabupaten Paser termasuk
kedalam kelompok lamban. Perhitungan rumus pada analisis Shift Share
antara lain :
Dij = Nij + Mij + Cij
Dij = Eij* - Eij
o Untuk menghitung Pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih luas (Nij)
menggunakan rumus:
Nij = Eij . rn
o Untuk menghitung pergeseran proporsional (industry mix share (Mij))
menggunakan rumus:
Mij = Eij (rin – rn)
o Untuk menghitung pergeseran differensial (Cij) menggunakan rumus:
Cij = Eij (rij – rin)
Keterangan :
• Dij = Perkembagan kesempatan kerja nyata sektor I di Kabupaten Paser
• Nij = Pengaruh pertumbuhan Provinsi Kalimantan Timur
• Mij = Pengaruh bauran industri
• Cij = Pengaruh keunggulan kompetitif
• Eij = Kesempatan kerja sektor di Kabupaten Paser pada tahun pertama
• Eij*= Kesempatan kerja sektor di Kabupaten Paser pada tahun terakhir
• Ein = Kesempatan kerja sektor di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun
pertama
• Ein* = Kesempatan kerja sektor di Provinsi Kalimantan Timur pada
tahun terakhir
• En = Jumlah keseluruhan kesempatan kerja di Provinsi Kalimantan
Timur pada tahun pertama
• E*n = Jumlah keseluruhan kerja di Provinsi Kalimantan Timur pada
tahun terakhir
• rn= Laju perubahan total kesempatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur
• rin= Laju perubahan kesempatan kerja sektor i di Provinsi Kalimantan
Timur
• rij = Laju perubahan kesempatan kerja sektor i di Kabupaten Paser
Adapun data variabel penelitian menggunakan data PDRB Provinsi
Kalimantan Timur dan PDRB Kabupaten Paser periode 2018-2022.
Variabel penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel Data PDRB Provinsi Kalimantan Timur Periode 2018-2022

Tabel Data PDRB Kabupaten Paser Periode 2018-2022


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Location Quotient (LQ)


Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui suatu sektor ekonomi
termasuk sektor basis atau non basis, dimana metode LQ ini merupakan perbandingan
pendapatan sektor i Kabupaten Paser terhadap pendapatan total Kabupaten Paser dengan
pendapatan sektor i di Provinsi Kalimantan Timur terhadap pendapatan total Provinsi
Kalimantan Timur.
Tabel Analisis Location Quotient (LQ)

Berdasarkan tabel analisis location quotient diatas terlihat dari 17 sektor lapangan usaha,
terdapat 2 (dua) sektor lapangan usaha yang memiliki nilai LQ > 1 dan menjadi sektor basis di
Kabupaten Paser yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian.
Hal ini menunjukkan bahwa bahwa 2 (dua) sektor unggulan di atas merupakan sektor lapangan
usaha unggulan di Kabupaten Paser sebagai penggerak perekonomian. Selain itu, kedua sektor
tersebut memiliki kemampuan lebih dalam mencukupi kebutuhan daerah Kabupaten Paser
sehingga juga dapat mencukupi daerah luar. Selanjutnya sektor-sektor tersebut merupkan sektor
yang perlu dilihat lebih untuk dikembangkan agar bisa dipertahankan dalam setiap tahun
kedepan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat serta mampu melayani pasar di luar
daerah dikarenakan sektor-sektor tersebut setiap tahunnya (kurun waktu analisis) selalu
menunjukkan angka LQ > 1.
Sedangkan, untuk sektor-sektor non unggulan (non basis) lainnya diharapkan dapat
ditingkatkan lagi potensinya melalui penataan ruang yang baik agar kedepannya dapat menjadi
sektor basis untuk mendorong perekonomian Kabupaten Paser. Sektor non basis dengan angka
LQnya hampir mendekati angka 1 (satu), artinya sektor tersebut masih dapat dikembangkan dan
diperhatikan lebih dalam agar hasil produk dari sektor tersebut lebih baik lagi dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya dan melayani pasar di luar daerah.
Jadi, pada kurun waktu analisis Kabupaten Paser ini dapat dikatakan sebagai daerah yang
belum cukup mandiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya. Hal ini ditandai
dengan hasil perhitungan LQ yang menunjukkan koefisien LQ > 1 (sektor basis) hanya sebanyak
2 (dua) sektor dari 17 (tujuh belas) sektor dan LQ yang menunjukkan koefisien LQ < 1 (sektor
non basis) sebanyak 15 sektor. Dengan begitu terdapat 88,23% dari semua sektor merupakan
sektor yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Paser agar bisa memenuhi
kebutuhan masyarakatnya sendiri tanpa harus mendapat pasokan dari luar daerah dan 11,76%
dari semua sektor sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya dan tidak bergantung
pada impor dari daerah lain.
B. Analisis Shift Share (SS)
Analisis Shift-share untuk menggambarkan kinerja sektor-sektor di Kabupaten Paser
dibandingkan dengan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, apabila Kabupaten Paser
memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian Provinsi Kalimantan
Timur, maka dapat ditemukannya shift (pergeseran) hasil pembangunan perekonomian di
Kabupaten Paser. Selain itu, pertumbuhan sektor-sektor di Kabupaten Paser juga dibandingkan
dengan laju pertumbuhan perekonomian Provinsi Kalimantan Timur beserta sektor-sektornya,
selanjutnya apabila penyimpangan positif maka disebut dengan keunggulan kompetitif. Hasil
perhitungan analisis Shift Share (SS) Kabupaten Paser sebagai berikut:
Tabel Analisis Shift Share (SS)

Dari hasil tabel analisis shift share dihasilkan bahwa hasil analisis komponen
pertumbuhan provinsi (Nij) seluruh sektor bernilai positif (+), hal ini berarti sektor-sektor di
Kabupaten Paser mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor-
sektor di Provinsi Kalimantan Timur. Pertumbuhan seluruh sektor perekonomian Kabupaten
Paser menunjukkan angka surplus yang lebih tinggi dari pada pertumbuhan rata-rata di Provinsi
Kalimantan Timur. Hal ini tidak lepas dari kebijakan ekonomi pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur yang mampu mempengaruhi sektor perekonomian wilayah. Pertumbuhan ekonomi
provinsi (Nij) yang paling besar terdapat pada sektor Pertambangan dan Penggalian.
Komponen pengaruh industri (Mij) yang menunjukkan nilai positif menggambarkan
bahwa laju pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Paser mengalami peningkatan sektoral
yang cepat di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Hasil analisis dari tabel di atas menujukkan
bahwa terdapat 12 (dua belas) sektor yang bernilai positif (sektor maju). Sektor yang paling maju
dengan nilai tertinggi adalah pada sektor Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan untuk sektor yang
bernilai negatif (-) terdapat 5 sektor dan sektor yang memiliki nilai terendah merupakan sektor
Jasa Perusahaan. Komponen pertumbuhan proporsional ini dipengaruhi karena perbedaan
permintaan produk akhir, ketersediaan bahan mentah dan kebijakan industri.
Komponen keunggulan kompetitif (Cij) diketahui bahwa sektor pereknomian yang
menghasilkan komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif Kabupaten Paser terdapat di
semua sektor. Dengan artian bahwa sektor lapangan usaha wilayah Paser memiliki daya saing
yang tinggi dengan sektor serupa Provinsi Kalimantan Timur. Sektor yang memiliki daya saing
tertinggi adalah Jasa Pendidikan karena memiliki nilai yang paling tinggi. Sedangkan, sektor
yang memiliki daya saing terendah adalah Pengadaan Listrik dan Gas karena memiliki nilai yang
paling rendah.
Hasil akhir perhitungan analisis shift share di atas menunjukkan tidak ada terdapat sektor
yang memiliki nilai negatif (-). Artinya, sebagian besar sektor di Kabupaten Paser bekerja
dengan baik Karena memiliki nilai pertumbuhan riil positif atau memiliki keunggulan kompetitif.
C. Kaitan dengan Perkembangan Wilayah atau Ruang
Tabel Hasil Analisis Tipologi Klasen Kabupaten Paser

Dari hasil tabel di atas, dapat diketahui sektor yang dominan atau sektor yang
berpotensi untuk dikembangkan dan diprioritaskan. Hasil analisis Tipologi Klasen
Kabupaten Paser bahwa Kabupaten Paser belum memiliki keunggulan komparatif dan
sudah memiliki keunggulan kompetitif. Sektor-sektor tersebut dikatakan sebagai sektor
yang dominan atau memiliki potensi daerah. Sektor Pertambangan dan Penggalian
menjadi sektor unggulan kompetitif karena hal ini relevan dengan di lapangan bahwa
Kabupaten Paser memiliki wilayah Puncak Gunung Merapi dan Sungai sehingga mineral
pasir sebagai bahan galian melimpah. Selanjutnya sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan menjadi sektor unggulan kompetitif karena di Kabupaten Paser sendiri terkenal
dengan hasil komoditi berupa kelapa sawit dan karet. Hal ini juga ditunjukkan dengan
adanya Perkebunan Besar Negara (PTP XIII) dan komoditi karet dengan adanya
Perkebunan Besar Swasta (PBS yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Paser.
Produk dari pabrik tersebut tidak hanya dikonsumsi untuk masyarakat Kabupaten Paser
saja, tetapi juga didistribusikan ke wilayah lain.
Dengan demikian, untuk mempertahankan dan meningkatkan sektor-sektor
unggulan kompetitif agar tetap menjadi sektor berpotensi di waktu yang akan datang,
tugas pemerintah adalah merumuskan suatu kebijakan maupun perencanaan untuk
mempercepat pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Perencanaan tersebut dapat mengarah
pada pelatihan tenaga kerja ahli, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan
teknologi ataupun pemberian bantuan modal yang diharapkan akan mempercepat
pertumbuhan tiap sektor yang akan berdampak pada perekonomian secara luas.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dengan menggunakan metode analisis LQ dan Shift
Share diatas, dapat disimpulkan bahwa:

 Sektor di Kabupaten Paser yang merupakan sektor unggulan dan kompetitif


merupakan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan;
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa
Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial; Jasa Lainnya.
 Hasil dari analisis location quotient (LQ) yang termasuk dalam sektor basis
terdapat 2 sektor dan 15 sektor lainnya merupakan sektor non basis.
 Hasil dari analisis shift share (SS), sektor yang mempunyai kecepatan untuk
tumbuh paling cepat dibandingkan dengan sektor di tingkat provinsi yaitu sektor
Mobil dan Sepeda Motor ditandai dengan nilainya yang paling besar dan positif.
 Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paser dalam kurun waktu 5
(lima) tahun mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun, pada tahun 2020 mengalami
penurunan karena adanya pandemi covid-19. Hal ini juga terjadi pada Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur.
B. Rekomendasi
Rekomendasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kebumen
antara lain:
 Pemerintah daerah diharapkan dapat menyiapkan infrastruktur sarana dan
prasarana pendukung sektor potensial yang berguna menambah daya tarik
investor dalam dan luar daerah.
 Pemerintah Kabupaten Paser maupun masyarakatnya perlu membuat perencanaan
untuk saat ini dan kedepannya baik dalam perencanaan kebijakan daerah, maupun
hal-hal lain yang terkait guna menciptakan kesejahteraan masyarakat dalam
jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2023). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Timur Atas
Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Kategori dan Lapangan Usaha. In Badan Pusat
Statistik Provinsi Kalimantan Timur. kaltim.bps.go.id

Badan pusat statistik Kabupaten Paser. (2021). PDRB Kabupaten Paser Atas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah). In Badan Pusat statistik.
https://paserkab.bps.go.id/indicator/52/47/1/pdrb-kabupaten-paser-atas-dasar-harga-
konstan-menurut-lapangan-usaha.html

Dinas Komunikasi, Informasi, S. dan P. K. P. (2019). Analisis Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Paser Menurut Lapangan Usaha Tahun 2019. Diskominfo Kabuoaten
Paser, 69. https://issuu.com/diskominfopaser/docs/analisis_pdrb_2018_cover

Anda mungkin juga menyukai