Anda di halaman 1dari 226

Laporan 2014

Kelompok Kerja Untuk Daya Saing Indonesia


Univesitas Gadjah Mada, Yogyakarta
i

halaman ini sengaja dikosongkan

ii

Peta Sektor Unggulan 497 Kabupaten/Kota di Indonesia


Tim Penyusun:
Akhmad Akbar Susamto
Ma uful Musthofa
Amiadji Nur Kamil

iii

KATA PENGANTAR
Puji syuku atas kehadi at Allah u ha ahu Wataala sehi gga lapo a

Pe etaa

Sektor Uggulan 49 Ka upate /Kota I do esia i i dapat dipu likasika . Sesuai dengan UU
Nomor 32 dan 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah,
pemerintah pusat baik itu pemerintah pusat maupun daerah memiiki kewenangan untuk
mengelola pembangunan daerah masing-masing.
Sesuai dengan hal tersebut, laporan ini disusun dalam rangka memetakan sektor
unggulan 467 kabupaten/kota Indonesia berdasarkan sektor pembentuk PDB yang terdiri dari
9 sektor. Dengan demikian diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pengambil kebijakan dalam
menentukan arah kebijakan pembangunan sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut mendukung atas
terselesainya laporan ini.
Semoga Laporan Ini bermanfaat bagi semua pihak.
Selamat Membaca.

Yogyakarta, 10 Juni 2014

Akhmad Akbar Susamto


Koordinator KKDSI UGM

iv

RANGKUMAN EKSEKUTIF

embangunan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan daerah dan


pertumbuhan ekonomi daerah dari negara tersebut. Pembangunan dan
pertumbuhan daerah tidak terlepas dari karakteristik serta spesifikasi wilayah

tersebut. Pembangunan daerah tersebut sangat bergantung sejauh mana pemerintah daerah
dapat mengelola sumber daya dan potensi lokal daerah tersebut serta memecahkan
permasalahan yang terjadi di wilayahnya. Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
yang berbeda-beda tiap wilayah terkait erat dengan peranan sektoral yang mempengaruhi
pembentukan PDRB wilayah tersebut. Perbedaan potensi dan keunggulan antara satu daerah
dengan daerah yang lainnya menjadikan sangat penting bagi setiap daerah untuk mengetahui
seberapa besar sektor-sektor yang ada dalam kontribusi terhadap PDRB daerah tersebut,
sehingga dapat menyusun dan membentuk kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan serta
potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
Laporan ini bertujuan untuk memetakan sektor-sektor perekonomian yang menjadi
sektor unggulan 497 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Pemetaan ini dilakukan secara
kuantitatif dengan menggunakan teori basis ekonomi atau sektor unggulan serta dengan
menggunakan alat analisis Static Symetric Location Quatient (SLQ) dan Dinamic Symetric
Location Quation (DSLQ). Sektor sektor perekonomian yang menjadi acuan dalam laporan ini
adalah sektor-sektor pembentuk PDRB di Indonesia, antara lain Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas,
dan Air Bersih; Konstruksi; Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi;
Keuangan, Real Estate, dan Jasa-jasa.
Berdasarkan pemetaan sektor unggulan terhadap kabupaten atau kota di seluruh
Indonesia, secara keseluruhan sektor unggulan di kabupaten atau kota di Pulau Jawa
didominasi oleh sektor pertanian; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor listrik, gas,
dan air bersih;dan sekor konstruksi. Untuk kabupaten atau kota di wilayah Pulau Sumatera

(termasuk Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung) sektor unggulan daerah
didominasi sektor pertanian; dan sektor konstruksi. Untuk wilayah kabupaten atau kota yang
berada di Pulau Kalimantan sektor unggulan sebagain besar terdapat di sektor pertanian;
sektor pertambangan dan penggalian dan sektor konstruksi. Sektor unggulan di wilayah
kabupaten atau kota di Pulau Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara antara lain paling banyak
dalam sektor pertanian dan sektor konstruksi. Kabupaten atau kota di wilayah Pulau Sulawesi
didominasi kategori unggulan untuk sektor pertanian dan sektor konstruksi. Untuk wilayah
kabupaten dan kota di Pulau Papua dan Kepulauan Maluku, kategori unggulan paling banyak
terdapat pada sektor pertanian dan sektor konstruksi.

vi

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

iv

Rangkuman Eksekutif

Daftar Isi

vii

Pendahuluan

Kerangka Teori dan Metodologi

Pemetaan Masing-masing Sektor Pembentuk PDB

1. Sektor Pertanian

2. Sektor Manufaktur

25

3. Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

41

4. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

57

5. Sektor Pertambangan dan Penggalian

73

6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

91

7. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

112

8. Sektor Konstruksi

126

9. Sektor Jasa-Jasa

141

Kesimpulan

156

Daftar Pustaka

157

Lampiran

160

Tentang Penulis

217

vii

PENDAHULUAN

embangunan nasional tidak terlepas dari pembangunan ekonomi suatu


negara. Pembangunan ekonomi merupakan proses multidimensi yang
melibatkan perubahan struktur sosial, kelembagaan nasional, percepatan

pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, serta usaha pengentasan kemiskinan yang


bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia (Todaro, 2000). Pembangunan
diidentikkan dengan upaya peningkatan pendapatan per kapita sehingga diharapkan dapat
mengurangi masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan. Oleh
karena itu strategi dalam pembangunan ekonomi dapat memacu pertumbuhan ekonomi serta
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Dalam proses pembangunan ekonomi daerah, tidak terlepas dari pembangunan
ekonomi daerah atau regional. Pembangunan ekonomi daerah adalah proses yang dilakukan
oleh pemerintah daerah dalam mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk pola
kemitraan pemerintah daerah dan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja baru dan
perangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Pertumbuhan ekonomi daerah
dipengaruhi oleh keunggulan komparatif suatu daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi
ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut (Arsyad, 1999).
Pemerataan dalam pembangunan daerah tersebut terwujud dengan adanya otonomi
daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan UU Nomor 22 dan 25 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi UU Nomor 32 dan 33 Tahun
2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Berdasarkan
undang-undang tersebut, pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam
merancang dan mengelola program pembangunan sesuai dengan keinginan dan sumberdaya
yang dimiliki oleh daerah setempat.
Salah satu indikator dalam kemajuan perekonomian daerah dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi agregat yang dihitung dari Produk Domestk Bruto (PDB) dari tingkat
pertumbuhan sektoralnya, artinya apabila suatu sektor memiliki kontribusi yang relatif besar

dan pertumbuhannya sangat lambat, maka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara
agregat. Sebaliknya apabila suatu sektor tersebut memiliki kontribusi yang relatif besar
terhadap total perekonomian maka sektor tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi
sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara agregat.
Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2005-2012* (%)
10
9
8
7
6

6.35
5.69

5.5

6.49

6.22

6.01

6.26

4.63

4
3
2
1
0
2005

2006

* angka sementara

2007
Primer

2008
Industri

2009

2010

Sektor Jasa

2011

2012*

PDB

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah (2014)


Indonesia masuk dalam 20 negara dengan PDB terbesar di dunia, sehingga
menempatkan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia1. Besarnya
PDB tersebut didukung oleh berkembangnya sektor-sektor pembentuk PDB Indonesia. Dilihat
dari laju pertumbuhan PDB, dalam beberapa tahun terakhir laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia stabil dikisaran angka 5-6 persen pertahun. Sementara laju pertumbuhan terbesar
didukung oleh sektor jasa yang mengalami pertumbuhan hingga 8,3 persen pada tahun 2011
dan industri sekitar 6 persen2. Dalam hal ini setiap daerah memiliki potensi yang berbedabeda disebabkan karena perbedaan geografis dan sumberdaya yang beraneka ragam. Oleh

1 Worldbank mencatat PDB Indonesia 2012 sebesar US$ 878,043 yang berada pada posisi 16
terbesar didunia.
2 Sektor industri: sektor industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; dan sektor konstruksi,
sedangkan sektor jasa meliputi sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor pengangkutan
dan komunikasi; sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa.

karena itu perlu pendekatan dalam menganalisis sektor unggulan masing-masing daerah.
Laporan ini disusun untuk memetakan sektor unggulan masing-masing daerah seluruh
kabupaten dan kota di Indonesia dengan tujuan agar sektor-sektor yang menjadi unggulan
dalam penyumbang perekonomian daerah dapat dikelola secara maksimal karena sektor
unggulan memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh dibandingkan dengan sektor lainnya

KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI


Pertumbuhan ekonomi daerah ditunjukkan dengan peningkatan PDRB secara agregat.
PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang ada dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Dalam perhitugan PDRB
berdasarkan metode produksi pengertian nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output)
dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost). Komponen yang termasuk nilai tambah
bruto mencakup komponen faktor pendapatan yakni upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan
keuntungan, penysutan, dan pajak tidak langsung. Jadi dengan menghitung nilai tambah
bruto dari masing-masing sektor kemudian dijumlahkan akan menghasilkan PDRB. Sektorsektor pembentuk PDRB di Indonesia mencakup sembilan sektor yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan


Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa dan Lainnya
Teori basis ekonomi atau sektor unggulan sebagaimana yang dikemukakan oleh Harry

W. Richardson (1983) menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi


daerah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar. Arsyad, 1999
menjelaskan bahwa pertumbuhan industri yang menggunakan sumberdaya lokal termasuk
tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor akan menghasilkan keunggulan daerah dan

penciptaan peluang kerja. Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan
mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada
sektor yang sama dengan daerah lain. Pada dasarnya sektor basis (sektor unggulan) harus
dikaitkan dengan bentuk perbandingan baik itu dalam skala internasional, nasional, maupun
regional. Pada lingkup internasional suatu sektor dikatakan unggul jika mampu bersaing
dengan sektor yang sama dengan negara lain, sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor
dapat dikategorikan unggulan apabla di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang
sama yang dihasilkan oleh wilayah lain dipasar nasional maupun domestik (Fachrurrazy, 2009).
Data-data

yang

digunakan

untuk

mengetahui

output

pada

sektor-sektor

perekonomian adalah data PDRB menurut lapangan usaha berdasarkan harga konstan tahun
2000 497 kabupaten/kota

di seluruh Indonesia yang diperoleh dari data Worldbank.

Sementara, alat analisis yang digunakan untuk menganalisis sektor unggulan daerah adalah
dengan menggunakan gabungan antara analisis Static Location Quatient (LQ) dan Dinamic
Location Quation (DLQ) Metode SLQ digunakan untuk mengetahui tingkat spesialisasi sektorsektor disuatu wilayah tertentu. SLQ merupakan perbandingan antara besarnya peran suatu
sektor di satu daerah terhadap besarnya peran sektor tersebut di tingkat yang lebih luas
(Kuncoro, 2004). Untuk Menghitung Nilai SLQ formula yang digunakan adalah sebagai berikut:

dimana:

= PDRB sektor i di kabupaten/kota j

= total PDRB di kabupaten/kota j

= PDRB nasional di sektor i


= total PDRB nasional

Nilai i deks de ga

e ta g a ta a

SLQij . Berdasarkan formulasi yang

ditunjukkan dalam persamaan di atas, maka ada dua kemungkinan nilai SLQ yang dapat
ditemukan, yaitu (Bendavid-Val, 1997: 174; Kuncoro, 2007). Nilai SLQij > 1 menunjukkan
bahwa sektor i merupakan sektor unggulan daerah kabupaten/kota j, sekaligus merupakan

basis ekonomi untuk dikembangkan lebih lanjut oleh kabupaten/kota j. Sedangkan nilai SLQ ij
< 1 menunjukkan bahwa sektor i bukan merupakan sektor unggulan dari kabupaten/kota j dan
bukan merupakan basis ekonomi serta tidak prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut.
Namun nilai SLQij memiliki kelemahan yakni menunjukkan nilai yang tidak simetris sehingga
nilainya tidak dapat diperbandingkan dua sisinya. Sehingga mengikuti Dalum et al (1998) and
Laursen (1998), Widodo dan Taufiqurrahman (2011) 3 mengembangkan menjadi Indeks
Symetric Static Location Quotient (SSLQ) yakni:

1 /

+ 1

Sehingga Nilai SSLQ menjadi antara -1 hingga 1, jika nilai lebih besar dari nol,

menunjukkan bahwa kabupaten/kota j memiliki memiliki keunggulan komparatif di sektor i,


sedangkan sebaliknya jika SSLQij lebih dari nol maka kabupaten/kota j tidak memiliki
keunggulan komparatif pada sektor i.
Sedangkan DLQ merupakan modifikasi dari SLQ dengan mengakomodasi laju
pertumbuhan sektor dari waktu ke waktu. DLQ dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Kuncoro, et al, 2005):

(1+ )/ 1+

dimana:

= [

1+ / 1+

] =

= Laju pertumbuhan nilai tambah sektor di kabupaten/kota j

= Laju pertumbuhan nilai tambah sektor i di Indonesia

= Selisih tahun akhir dan tahun awal

= Indeks potensi pengembangan sektor i di Indonesia

= Rata-rata laju pertumbuhan nilai tambah seluruh sektor di Indonesia

= Rata-rata laju pertumbuhan nilai tambah seluruh sektor di Indonesia

= Indeks potensi pengembangan sektor i di kabupaten/kota j

Pada dasarnya metode dalam analisis LQ dalam kajian ekonomi regional tidak berbeda dengan konsep Revealed Comparative Advantage (RCA) dalam ekonomi
internasional. Kedua alat analisis ini sama-sama digunakan untuk menganalisis komoditas (sektor atau subsektor) unggulan atau berdaya saing di suatu wilayah.
Perbedaannya hanyalah pada lingkup negara dan dunia. Danum, Laursen, dan Widodo dalam penelitiannya mencoba mensimetriskan in deks RCA menjadi
Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) yang ditransformasi dari indeks RSCA. :
=
1/
+ 1 di mana: RSCAij adalah Revealed
Symmetric Comparative Advantage negara i pada produk j; dan RCAij adalah Revealed Comparative Advantage negara i pada produk j.

Nilai DLQ tersebut dapat diartikan jika DLQij > 1, maka potensi perkembangan sektor i
di kabupaten/kota j lebih cepat dibandingkan dengan sektor yang sama di Indonesia,
sebaiknya jika DLQij < 1, potensi perkembangan sektor i di kabupaten/kota j lebih lambat
dibandingkan dengan sektor i di Indonesia.
Transformasi Dynamic Location Quatient menjadi Dynamic Symetric Location Quatient
diperoleh sebagai berikut:

+1

Karena dimungkinkannya DLQ bernilai negatif, maka transformasi DLQ menjadi DSLQ

untuk DLQ yang bernilai negatif adalah sebagai berikut:

+ 1

Oleh karena itu DSLQ akan memiliki nilai antara -1 hingga +1, jika lebih dari nol, maka

sektor i potensi perkembangannya di kabupaten j lebih cepat dibandingkan sektor yang sama
di Indonesia, tetapi jika kurang dari nol, potensi perkembangan sektor i di kabupaten j lebih
lambat dibanding dengan sektor yang sama di nasional.
Selanjutnya adalah hasil dari penggabungan antara SSLQ dan DSLQ (Kuncoro, 2009),
maka diperoleh klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 1.1. Klasifikasi Sektor Gabungan SSLQ dan DSLQ

Sumber: Kuncoro, 2009

Dengan menggunakan klasifikasi SSLQ dan DSLQ dari kesembilan sektor tersebut,
dapat diperoleh persebaran sektor mana saja yang merupakan sektor andalan, sektor
unggulan, sektor prospektif, dan sektor tertinggal di kabupaten/kota di Indonesia. Selanjutnya
dibuat dalam software ArcGis untuk meakukan pemetaan sektor ungulan. Lebih lanjut
kerangka pemikiran dalam laporan ini ditunjukkan dalam gambar 1.2:
Gambar 1.2. Skema Kerangka Pemikiran Pemetaan Sektor Unggulan Kabupaten-Kota
Indonesia

PEMETAAN MASING-MASING SEKTOR PEMBENTUK PDB


Pembahasan selanjutnya adalah pemetaan masing-masing sektor pembentuk PDB 497
kabupaten/kota di Indonesia yang dijabarkan menjadi 9 sektor antara lain: (1) sektor
pertanian; (2) sektor manufaktur; (3) sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan; (4)
sektor perdagangan, hotel, dan restoran; (5) sektor pertambangan dan penggalian; (6) sektor
pengangkutan dan komunikasi; (7) sektor listrik,gas, dan air bersih; (8) sektor konstruksi; dan
(9) sektor jasa-jasa. Pembahasan dibagi menjadi 6 pulau besar, yakni Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku-Papua.

sumber gambar: http://www.planetmattersandmore.com/wpcontent/uploads/2011/12/Sustainable-Agriculture.jpg

ektor pertanian merupakan sektor yang strategis dalam menyumbang perekonomian


nasional terutama dalam kontribusi PDB, penyedia lapangan pekerjaan, dan
penyediaan pangan. Perhitungan PDB sektor pertanian dilakukan dengan

menggunakan pendekatan produksi. Nilai PDB sektor pertanian mencakup subsektor tanaman
bahan makanan (tanaman pangan dan holtikultura), tanaman perkebunan, peter-nakan dan
hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Subsektor tanaman bahan makanan mencakup
komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian,
kacang tanah, kedelai, sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan makanan lainnya.
Subsektor perkebunan mencakup semua kegiatan perkebunan baik yang diadakan
pemerintah maupun perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi cengkeh, jahe,
jarak, kakao, karet, kapas, kelapa, kelapa sawit, pala, kopi, teh, dan tanaman perkebunan
Gambar 1.3. Total PDB Sektor Pertanian 2004-2013 (milyar rupiah)

lainnya.

Subsektor

kehutanan

men-

1400000
1200000

cakup kegiatan pe-

1000000

nebangan

800000

segala

jenis kayu serta pe-

600000
400000

ngambilan

200000

daunan, getah, akar,

0
2004

2005

2006

2007

Harga Konstan (2000)

2008

2009

2010

Harga Berlaku

Sumber: Badan Pusat Statistik

2011

2012* 2013**

daun-

termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi ini terma-suk

kayu gelondongan, rotan, kayu bakar, bambu, serta hasil hutan lainnya. Sedangkan subsektor
perikanan mencakup kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya baik yang
dibudidayakan di air tawar dan air laut.
Dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap PDB, sektor pertanian selalu
mengalami peningkatan dari tahun ketahun, laju pertumbuhan rata-rata 3,7 persen pertahun
dari tahun 2007 hingga 2013. Pada tahun 2012 nilai PDB sektor pertanian mencapai 328,3
triliun rupiah yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 315,0 tirliun
rupiah. Kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan menyumbang kontribusi terbesar 48,4

persen dari total sek-tor pertanian atau setara dengan 158,9 milyar rupiah pada tahun 2012.
Jika dilihat dari tren sektor pertumbuhannya tanaman bahan makanan mengalami
peningkatan rata-rata 30 persen per-tahun. Kontribusi terbesar kedua subsektor perikanan
yang menyumbang 17,6 persen senilai 57,7 triliun rupiah. Sumbangan yang besar ini karena
potensi laut di Indonesia cukup besar dalam menghasilkan produk-produk dari hasil perikanan
dan kelautan.
Kontribusi subsektor perkebunan menyumbang 15,9 persen terhadap sektor pertanian
atau setara 52,3 triliun rupiah pada tahun 2012. Selanjutnya adalah subsektor peternakan
yang menyumbang sebesar 12,8 persen dengan nilai PDB sebesar 41,9 triliun rupiah.
Sementara subsektor kehutanan menyumbang 5,3 persen dari total PDB pertanian atau
sebesar 17,4 triliun rupiah. Tren untuk subsektor hasil hutan ini mengalami penurunan
beberapa tahun terakhir akibat dari adanya deforestasi hutan.
Tabel 1.2. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 2007-2013 (triliun rupiah)
Sub Sektor Pertanian
1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. Non Pertanian
PDB

2007

2008

2009

2010

2011

2012*

2013**

271.5

284.6

295.9

304.8

315.0

328.3

339.9

133.9 142.0 149.1 151.5 154.2 158.9


43.2
44.8
45.6
47.2
49.3
52.3
34.2
35.4
36.6
38.2
40.0
41.9
16.5
16.5
16.8
17.2
17.4
17.4
43.7
45.9
47.8
50.7
54.2
57.7
1352.4 1434.0 1514.5 1609.2 1712.1 1817.5
1964.3 2082.5 2178.9 2314.5 2464.6 2618.9

162.0
54.9
43.9
17.4
61.7
1929.3
2770.3

Sumber: BPS (diolah)


Pangsa sektor pertanian menunjukkan nilai sektor pertanian di provinsi terhadap
sektor pertanian di nasional. Pangsa ini menunjukkan daerah yang memiliki nilai PDRB sektor
pertanian yang lebih besar. Pangsa PDRB sektor pertanian terbesar masih terkonsentrasi di
pulau jawa dimana pangsa terbesar ditempati oleh Jawa Timur (15,75%), Jawa Tengah
(12,60%), Jawa Tengah (10,59%). Sedangkan di Pulau Sumatera, Sumatera Utara memiliki
pangsa sektor pertanian sebesar (8,79%), Riau (5,19%), Lampung (4,66%), Sumatera Selatan
(3,93%), dan Pulau Sulawesi Sulawesi Selatan yang menyumbang pangsa (4,41%) . Sedangkan

10

provinsi lainnya sektor pertanian masih menyumbang sekitar 1 hingga 2 persen dari total PDB
sektor pertanian di nasional. Ilustrasi dapat dilihat digambar 1.4.
Gambar 1.4. Pangsa Sektor Pertanian Provinsi Tahun 2011 (%)
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Nanggroe Aceh Darussalam
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Banten
Kalimantan Tengah
Bali
Jambi
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
D I Yogyakarta
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Papua Barat
Kepulauan Riau
Maluku
Maluku Utara
Gorontalo
DKI Jakarta
0

10

15

20

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

Klasifikasi Sektor Unggulan Pertanian Berdasarkan Gabungan SSLQ dan DSLQ


1. Jawa
Berdasarkan Gabungan SSLQ dan DSLQ, di Pulau Jawa sendiri, sektor pertanian yang
tergolong dalam kelompok unggulan terdapat di Kabupaten Garut untuk Jawa Barat,

11

sedangkan di Jawa Tengah yang tergolong kategori unggulan terdapat di Kabupaten Brebes,
Demak, Jepara, Kebumen, Kendal, Pati, Rembang, Sragen , Wonogiri, Wonosobo. Sedangkan
untuk provinsi Jawa Timur kategori unggulan untuk sektor pertanian yakni Kabupaten
Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Kediri, Bondowoso, Magetan, Mojokerto, Pamekasan,
Pasuruhan, dan Kulon Progo. Nilai SLQ dan DSLQ daerah-daerah diatas memiliki nilai lebih
dari nol sehingga tergolong klasifikasi sektor unggulan yang berarti merupakan sektor basis
dan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan sektor pertanian di nasional.
Gambar 1.5. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Jawa
Semarang

Pati

Sedangkan

kategori

Banyuwangi

sektor prospektif sek-

Wonosobo
Pamekasan
Brebes

tor pertanian dimana

Blitar, Kota

Serang
Mojokerto

Bangkalan

kategori

ini

nilai

Bandung, Kota
Kendal Magetan

Tangerang Selatan

Kediri

DSLQ

Bekasi

Tangerang
Sragen Jepara
Bandung
Karawang
Pasuruan
Serang, Kota
Garut

Bondowoso
Blitar
Kebumen
Rembang
Wonogiri
Demak
Lebak

Klaten
SumedangMadiun
Tasikmalaya
Sukabumi, Kota
Pekalongan, Kota
Malang
Jombang
Ciamis
Gresik
Bandung Barat
Blora
Probolinggo,
Kota
Probolinggo
Purbalingga
Situbondo
Kuningan
Cianjur
Lamongan
BoyolaliBanyumas
Bojonegoro
Grobogan
Cirebon,
Kota
Jakarta
Utara
Semarang,
Kota
Ponorogo
Pemalang
Tegal
Bekasi, Kota
Pasuruan, Kota Tasikmalaya, Kota
Sukoharjo
Jakarta Pusat
KaranganyarTemanggung
Sidoarjo
Sumenep
Gunung
Kidul
Kudus
Salatiga
Tegal,
Kota
Sukabumi
Purwakarta
Ngawi
Pacitan
Cilacap
Jakarta Barat
Jember
Sleman
Majalengka
Magelang, Kota
Banjar
Banjarnegara
Subang
Cilegon
Pekalongan
Magelang
Jakarta Selatan
Sampang
Surakarta
Kediri,
Kota
Yogyakarta
Malang, Kota

SSLQ>0 yang menun-

Kulon Progo

Tangerang, Kota

Depok
Kepulauan Seribu

Cimahi
Surabaya
Jakarta Timur
Mojokerto,
Kota
Madiun,
Kota
Bogor, Kota

Bogor

SSLQ

TubanPurworejo
BatuBantul
Batang Nganjuk
Cirebon
Trenggalek
Lumajang
Pandeglang
Indramayu

jukkan bahwa sektor


pertanian
Tulungagung

meru-

pakan sektor ba-

sis, namun DSLQ<0


yang

menunjukkan

pertumbuhan sektor
pertanian di kabupaten lebih lambat di-

banding dengan nasional. Sektor prospektif dalam sektor pertanian di Jawa Barat tersebar di
Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Indramayu,
Subang, Cirebon, dan Kota Banjar. Sementara untuk provinsi Jawa Tengah tersebar di
Kabupaten Sumedang, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Grobogan.
Karanganyar, Klaten, Magelang, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Sukoharjo,
Tegal, Temanggung. Untuk Provinsi Jawa Timur Sektor pertanian prospektif tersebar di Kota
Batu, Kabupaten Bojonegoro, Jember, Jombang, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang,
Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban,

12

dan Tulung Agung. Sedangkan untuk wilayah DIY, Bantul dan Gunung Kidul merupakan sektor
prospektif untuk sektor pertanian.
Selain kategori sektor unggulan dan potensial, terdapat kategori sektor andalan
dimana di sektor andalan memiliki sektor pertanian di kabupaten/kota bukan merupakan
sektor basis, namun memiliki pertumbuhan yang cepat. Untuk kategori sektor andalan sektor
pertanian ini terletak di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Bekasi,
Semarang, dan Kota Blitar. Sedangkan sisanya merupakan sektor tertinggal yang biasanya
merupakan daerah perkotaan, dimana dalam kategori sektor tertinggal daerah ini bukan
merupakan basis pertanian dan pertumbuhan sektor pertanian yang lambat.

2. Sumatera
Gabungan SLQ dan DSLQ di Pulau Sumatera kategori sektor unggulan pertanian
terdapat di hampir setiap provinsi. Di NAD Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh
Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, dan Nagan Raya. Sumatera Utara,
sektor unggulan pertanian terletak di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias.
Langkat, Tanah karo. Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir,
Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Batu Bara, Padang Lawas,
Gambar 1.6. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Sumatera

Pematang

Siantar,

Sibolga, dan Tanjung


Labuhan Batu Selatan
Bengkulu Tengah
Aceh Barat
Labuhan Batu Utara

Siak
Lhokseumawe

Rokan Hilir
Kepulauan Anambas

Balai Kota. Di wilayah


Sumatera Barat sektor
unggulan pertanian ter-

Bangka Tengah
Natuna
Musi
Rawas
Pringsewu
Muaro
Jambi
Nagan
Raya
MuaraSibolga
Enim
Batam
Padang Sidempuan
Mandailing
Natal
Aceh
Tamiang
Pasaman
Barat
Bireuen
Langsa Batu Bara
Nias
UtaraBarat
Tapanuli
Selatan
Tulang
Bawang
Lampung
Timur
Aceh Besar
Solok
Banyuasin
Kepulauan
Meranti
Pasaman
Kepulauan
Mentawai
Labuhan BatuPariaman
Tebo
Simalungun
Padang
Kerinci
Lawas Utara
Samosir
Nias
Barat
Padang
Lawas
Limapuluh
Kota
Langkat
Seluma
Nias
Selatan
Lebong
Mesuji
Sawahlunto
Tanah
Sijunjung
Datar
Payakumbuh
Kuantan
Singingi
Kepahiang
Tapanuli
Tengah
Pesisir
Selatan
Nias
Aceh
Tenggara
Ta0h
Karo
Komering
Ulu
Dharmas
Raya
Musi Banyuasin Ogan
Pakpak
Bharat
Padang
Lahat
Lampung
Utara
Agam
Ogan
IlirKomering
Ogan
Ulu
Selatan
Kampar
Bener
Meriah
Bangka
Selatan
Deli Serdang Tanjung
Solok
Selatan
Ogan
Komering
Ulu Timur
Way
Kanan
Binjai
Aceh
Indragiri
Jaya
Dairi
Hilir
Tanjung
Jabung
Timur
Jabung
Barat
Bengkulu
Selatan
Banda Aceh
Lampung
Pesawaran
Tengah
Rokan
Hulu
Pelalawan
Toba
Samosir
Humbang
Hasundutan
Bengkulu
Utara
Serdang
Bedagai
Solok
Tapanuli
Utara
Aceh
Barat
Daya
Ogan Komering
Ilir
AsahanLampung
Metro
Selatan
Tanjung
Bala
Gunung Sitoli
Indragiri
Hulu
Bangka BaratAcehKarimun
Merangin
Utara
Tulang
Bawang
Dumai, Kota
Tanggamus
Belitung
Lingga
Timur
EmpatPidie
Lawang
Bungo
Sawahlunto
Pagar Aceh
Alam
Pidie Jaya
Padang
Pariaman
Belitung
Batanghari
Tebing Tinggi
Aceh Kaur
Timur
Rejang Lebong
Jambi Bengkalis
Tanjung
Gayo
Lues
Pekan
Baru, Pinang
Kota
Padang Panjang
Bangka
Medan
Mukomuko
Lampung Barat
Bandar Lampung
Aceh
Singkil
Aceh
Tengah
Sabang
Palembang
Bengkulu, Kota
Sungai Penuh
Sarolangun
Pematang Siantar
Subulussalam
Simeulue

DSLQ

Bintan

Prabumulih
Pangkal Pinang
Bukittinggi

Aceh Selatan

letak di Kabupaten Pesisir Selatan, Solok Selatan, Solok, Sawahlunto Sijunjung, Tanah
Datar, Agam, Limapuluh Kota , Pasaman Barat, Mentawai, Pasa-

SSLQ

man, dan Kota Pari-

13

aman. Sementara untuk Provinsi Riau, sektor unggulan pertanian ada hampir di setiap kabupaten kota seperti Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Bengkalis, Pelalawan,
Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuantan Sengingi, dan Kepulauan Meranti. Provinsi Jambi juga masih
terdapat banyak sektor unggulan pertanian yakni tersebar di Kabupaten Kerinci, Merangin,
Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Timur, dan Tembo. Sedangkan di Sumatera Selatan
dan Bengkulu didominasi oleh sektor unggulan pertanian yang tersebar di Kabupaten Ogan
Hilir, Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Banyuasin serta Bengkulu Utara
hingga Selatan, Seluma, Lebong dan Kepahiang. Di wilayah Lampung dan Bangka Belitung
sektor unggulan tersebar di Lampung Utara hingga Lampung Selatan, Tulang Bawang Barat
dan Tulang Bawang, Way Kanan, Pesawaran, Pring Sewu, dan Mesuji. Untuk Kepulauan
Bangka dan Belitung sektor unggulan pertanian hanya terdapat di Bangka Barat dan Bangka
Tengah.
Klasifikasi sektor prospektif dalam sektor prospektif di pulau Sumatera tersebar di
daerah Aceh Pidie, Aceh Selatan, Aceng Singkil, Aceh Timur, Simeulue, Pidie Jaya, Gayo Luwes,
dan Subussalam, Sarolangun, Batanghari, Bungo, Empat Lwang, Pagar Alam, Rejang Lebong,
Kaur, Mukomuko Lampung Barat, Tenggamus, Bangka, Belitung Timur, Belitung Barat, dan
Lingga. Kabupaten/kota diatas pertanian merupakan sektor basis, namun pertumbuhan
sektor tersebut lebih lambat daripada sektor pertanian di nasional.
Klasifikasi sektor andalan di sektor pertanian antara lain terdapat di Kota Banda Aceh
, Kota Lhokseumawe, Langsa, Binjai, Padang Sidempuan, Gunung Sitoli, Padang, Solok, dan
Payakumbuh. Serta beberapa kabupaten kota di Kepulauan Bangka Belitung tang tersebar di
Bangka Tengah, Bintan, dan Batam. Daerah-daerah perkotaan seperti Kota Sabang, Kota
Medan, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Sawah Lunto, Padang Panjang, Bukit Tinggi,
Pekanbaru, Dumai, Jambi, Sungai Penuh, Prabumulih, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung,
Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang tidak memiliki sektor unggulan atau sektor tertinggal
dalam di sektor pertanian. Hal ini dikarenakan daerah tersebut sektor pertanian bukan
merupakan basis utama dan pertumbuhan yang lambat.

14

3. Kalimantan
Sektor unggulan pertanian tidak cukup banyak hanya tersebar dibeberapa
kabupaten/kota saja yakni di Kabupaten Sambas, Pontianak, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu,
Bengkayang, Sintang, Landak, Sekadau, Kayong Utara, Kubu Rayam Kota Waringin Barat dan
Timur, Kapuas Hulu dan Kapuas Barito Timur, Katingan, Seruyan, Suamara, Lamandau, Gunung
Mas, Pulau Pisang, Hulu Sungai Selatan, Kota Baru, Hulu Sungai Tengah, Tanah Bambu,
Balangan, dan Tana Tidung.
Terdapat beberapa daerah yang merupakan sektor basis pertanian namun
pertumbuhan yang lambat menjadikan klasifikasi sektor prospektif pertanian. Klasifikasi
sektor prospektif ini tersebar di Ketapang, Melawi, Barito Selatan, Barito Utaram Murung
Raya, Tanah Laut, Banjar Kota, Tapin, Nunukan dan Malinau.
Daerah-daerah seperti Kota Palangkaraya, Banjarmasin, Kutai Barat, Kutai Timur,
Berau, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang merupakan sektor
tertinggal karena sektor pertanian tidak banyak memiliki kontribusi terhadap PDRB di
kabupaten/kota tesebut.
Gambar 1.7. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara

DSLQ

Pontianak
BalanganBulungan
Bengkayang
HuluKuala
Sungai Tengah
Barito
Tarakan, Kota
Kayong Utara
Kubu Raya
Hulu SungaiSeruyan
Utara
Kotawaringin
Sekadau
Timur
Kota
Baru
Lamandau
Gunung
Mas
Pulang
Pisau
Tabalong
Pontianak, Kota
Kapuas
Hulu
Sambas
Katingan
Tana
Tidung
Kotawaringin
Barat
Sukamara
Tanah Bumbu
Kapuas
Landak
Hulu
Sungai
Selatan
Banjar Baru, Kota
Sintang
Sanggau
Barito Timur
Singkawang,Banjar,
Kota Kota
Barito Selatan
Tanah Laut
Nunukan
Kutai Timur
Ketapang
Malinau
Samarinda, Kota
Penajam Paser Utara Melawi
Murung Raya
Bontang, Kota
Balikpapan, Kota
Barito Utara

Banjarmasin, Kota

Palangkaraya, Kota

Tapin
Kutai Barat
Berau

SSLQ

15

4. Bali dan Nusa Tenggara


Gambar 1.8. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Wilayah Bali dan
Nusa

Tenggara

yang

memiiki

sek-tor unggulan
Dompu
Sumbawa
Bima
Sumba
Timur
Lombok
Flores
Timur Utara
Ende
Ngada
Lombok
Timur
Kupang
Rote
NdaoTengah Selatan
Timor
Manggarai
Nagekeo Timur
Sikka Sumba Barat Daya

DSLQ

Bima
Badung
Gianyar
Mataram
Kupang
Denpasar

Karang
Asem Sabu Raijua
Bangli
Lombok
Tabanan
Sumba
TengahLembata
Barat
Buleleng
Lombok
Barat
Manggarai
Sumba Tengah
Manggarai
Barat
Alor
Klungkung
Jembrana

Sumbawa Barat

Timor Tengah Utara

di

sektor

per-

tanian antara lain


Kota Bima, Kabupaten Biak, Kabupaten

Dompu,

Lombok

Timur,

Lombok

Utara,

SSLQ

Sumbawa, Sumba Timur, Ende, Flores Timur, Kupang, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, dan Rote Ndao,
Sumba Barat Daya, dan Timor Tengah Selatan. Sektor prospektif terdapat di Bangli, Buleleng,
Gianyar, Jembrana, Karang Asem, Klungkung, Tabanan, Lombok Barat, Lombok Tengah, Alor,
Belu, Lembata, Mangagrai Barat, Manggarai, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Tengah,
dan Timor Tengah Utara. Sedangkan daerah lain seperti Kota Denpasar, Badung, Mataram,
Sumbawa Barat dan Kupang merupakan sektor tertinggal di sektor pertanian.

5. Sulawesi
Beberapa kabupaten/kota di Sulawesi yang tergolong dalam sektor unggulan
pertanian pertanian antara lain Kota Bitung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Buol, Parigi
Mouting, Poso, Sigi, Tojo Una-una, Toli-toli, Kolaka Utara, Konawe Utara, Konawe, Muna,
Mamuju, Majene, Mamasa, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Bantaeng, Barru, Enrekang,
Luwu Utara, Luwu , Maros, Pangkajene Kepulauan, Pinrang, Selayar, Sidenreng Rappang,
Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara, dan
Pohuwato.

16

Gambar 1.9. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Sulawesi

Konawe Utara

Palu

DSLQ

Gorontalo

Pare-Pare
Bau-bau

Manado
Makassar

Sidenreng Rappang
Jeneponto
WajoTakalar
Selayar
Bone Bolango
Buol
Sigi
Gorontalo
Utara
Tana
Toraja
Enrekang
Poso
Pohuwato
Utara
LuwuKepulauan
Muna Mamuju
Banggai
Tojo
Una-Una
Mamuju
Bantaeng
Utara
Boalemo
Maros
MajeneLuwu
Bitung
Soppeng
Polewali
Mandar
Toli-Toli
Konawe
BarruParigi
Moutong
Kolaka
Utara
Pinrang
Mamasa
Sinjai
Pangkajene Kepulauan
Bone
WakatobiGowa
BolMong
BolMong
Utara
PalopoKepulauan
Morowali
Sangihe
GorontaloButon
Kolaka BolMong
Selatan
Konawe
Selatan
Donggala
Kendari
Tomohon
Bombana
Minahasa
BolMong Timur
Toraja Utara
Luwu Timur

Buton Utara
Kepulauan Talaud
Minahasa Tenggara
Kep. Siau Tagulandang Biaro
Bulukumba
Minahasa Utara
Minahasa Selatan

SSLQ

6. Maluku dan Papua


Daerah Maluku dan Papua hampir sebagian besar merupakan basis di sektor pertanian,
namun ada yang per-

Gambar 1.9. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Sulawesi

tumbuhannya lambat
dan cepat. Di Kepulauan Maluku Kota
Tual, Kabupaten Buru

Supiori
Kepulauan Sula
Raja Ampat
TualHalmahera
Barat
Halmahera
Utara
Tidore
Kepulauan
Tambrauw
Maybrat
Morotai
Yapen WaropenFak-Fak
Puncak Jaya
Jayapura
Mappi
Halmahera Selatan
Biak Numfor

Selatan,

Kabupaten
Sorong

DSLQ

Buru, Kepulauan Aru,

Jayapura, Kota

Kepulauan
Aru
Buru Selatan
Nabire
Keerom
Halmahera
Maluku
Timur
Maluku
Buru
Barat
DayaTenggara Barat
Paniai
Maluku Tengah
Teluk Wondama
Manokwari
Seram Bagian
Barat
Seram
Bagian Timur
Sorong
Selatan
Maluku
Tenggara
Halmahera Tengah
Tolikara
Kaimana
Dogiyai
Yahukimo

Ternate, Kota

Maluku Barat Daya,

Merauke
Pegunungan Bintang
Sarmi
Puncak

Ambon
Mimika

Asmat
Waropen

Maluku Tenggara Ba-

Jayawijaya
Deiyai
Intan Jaya
Mamberamo Raya

rat, Kepulauan Tido-

Nduga Yalimo
Lanny Jaya

re, Halmahera Barat,


Teluk Bintuni

Halmahera

Sorong, Kota

Selatan,

Boven Digoel

Mamberamo Tengah

SSLQ

Halmahera Timur,

17

Halmahera Utara, Kepulauan Sula, dan Morotai merupakan daerah ynag memiliki sek-tor
unggulan per-tanian. Pulau Papua yang tergo-long dalam sektor unggulan perta-nian tersebar
di Biak Numfor, Jaya-pura, Keerom, Ma-ppi, Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Supiori. Yapen
Waropen, Fak-fak, Maybrat, Raja Ampat, dan Tambrau. Beberapa wilayah yang memiliki
sektor basis pertanian namun pertumbuhannya lambat yang masuk dalam kategori sektor
prospektif pertanian antara lain Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Seram
Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Halmahera Tengah, Asmat, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai,
Intan Jaya, Jayawijaya, Lanny Jaya, Memberamo Raya, Memberamo Tengah, Merauke, Nduga,
Pegunungan Bintang, Kabupaten Puncak, Sarmi, Tolikara, Waropen, Yakuhimo, Yalimo,
Kaimana, Manokwari, Sorong Selatan, dan Teluk Wondama. Daerah lainnya seperti Kota
Ternate, Jayapura, Mimika, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Teluk Bintuni tergolong
sektor tertinggal dan andalan.

18

1. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Sulawesi

23

6. Klasifikasi Sektor Pertanian Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar: http://www.teknoup.com/news_images/16406/main.jpg

25

ektor industri manufaktur menyumbang hampir 26 persen terhadap total


sumbangan PDRB Indonesia. Penggolongan Industri pengolahan
terhadap PDB terdiri dari 2 jenis yaitu industri migas dan industri bukan

migas. Industri migas terdiri dari pengilangan minyak bumi dan gas alam cair (LNG).
Sedangkan Industri bukan migas terdiri dari (1) industri makanan, minuman, dan
tembakau; (2) industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki; (3) industri kayu dan produk
lainnya; (4) industri produk kertas dan percetakan; (5) industri produk pupuk, kimia, dan
karet; (6) industri produk semen dan penggalian bukan logam; (7) industri logam dasar
besi dan baja; (8) industri peralatan, mesin dan perlengkapan transportasi; (9) industri
pengolahan lainnya.
Gambar 2.1. Pertumbuhan PDB Sektor Industri Pengolahan (yoy) 2001-2013** (%)
7
6
5
4
3
2
1
0
2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012* 2013**

Sumber: BPS (diolah).


Gambar 2.1. menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur mengalami
pertumbuhan yang cukup signikan dari tahun 2001 hingga 2013 meskipun pada tahun
2008 hingga 2009 sempat mengalami penurunan akibat krisis global. Secara gradual
higga tahun 2012 tercatat pertumbuhan sektor manufaktur meningkat menjadi 5,74
persen. Industri bukan migas menyumbang kontribusi 93,2 persen dari total PDB industri
pengolahan, sementara industri migas hanya menyumbang 6,7 persen dari total PDB
industri pengolahan (2012). Nilai PDRB untuk industri bukan migas ini mencapai 624,7
triliun rupiah pada tahun 2012.

26

Tabel 2.2. PDB Sektor Manufaktur Atas Dasar Harga Konstan 2000 2008-2013 (triliun
rupiah)
Sektor

2008

2009

2010

2011 2012*

2013**

Industri Pengolahan
a.Industri Migas
1). Pengilangan Minyak Bumi
2). Gas Alam Cair (LNG)
b. Industri Bukan Migas
1). Industri Makanan, Minuman
dan Tembakau
2). Industri Tekstil, Barang dari
Kulit dan Alas Kaki
3). Industri Kayu dan Produk
Lainnya
4). Industri Produk Kertas dan
Percetakan
5). Industri Produk Pupuk, Kimia
dan Karet
6). Industri Produk Semen dan
Penggalian Bukan Logam
7). Industri Logam Dasar Besi dan
Baja
8). Industri Peralatan, Mesin dan
PerlengkapanTransportasi
9). Produk Industri Pengolahan
Lainnya
Non Industri Pengolahan
PDB

557.8
47.7
21.0
26.7
510.1

570.1
46.9
21.1
25.9
523.2

597.1
47.2
21.3
25.9
549.9

633.8
46.8
21.5
25.3
587.0

670.2
45.5
21.0
24.4
624.7

707.5
44.6
21.3
23.4
662.8

139.9

155.6

159.9

174.6

187.8

194.1

51.0

51.3

52.2

56.1

58.5

62.1

20.3

20.1

19.4

19.4

18.8

20.0

25.5

27.1

27.5

27.9

26.6

27.8

68.4

69.5

72.8

75.7

83.6

85.4

16.0

15.9

16.3

17.4

18.8

19.3

8.0

7.7

7.9

8.9

9.4

10.1

177.2

172.1

189.9

202.9

217.2

240.0

3.8

3.9

4.0

4.1

4.0

4.0

1524.7
2082.5

1608.7
2178.9

1717.3
2314.5

1830.8
2464.6

1948.7
2618.9

2062.9
2770.3

Sumber: BPS
Jika dilihat dari subsektor industri pengolahan, industri migas yang terdiri dari
pengilangan minyak bumi dan gas alam cair (LNG), kontribusi pengilangan minyak bumi
sebesar 46,3 persen sedangkan gas alam cair (LNG) sebesar 53,6 persen dengan nilai
PDRB masing-masing sebesar 21,0 triliun dan 25,9 triliun rupiah. Sementara sektor
industri bukan migas yang menyumbang kontribusi terbesar adalah subsektor industri
peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi disusul dengan industri makanan,
minuan, dan tembakau serta industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki. Kontribusi
PDB subsektor industri peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi pada tahun
2012 mencapai 58,5 tirliun rupiah atau sebesar 34,7 persen dari total PDB subsektor
industri pengolahan bukan migas. Industri makanan, minuman, dan tembakau

27

menyumbang 187,8 triliun rupiah atau 30,05 persen, dan industri tekstil, barang dari
kulit dan alas kaki sebesar 58,5 triliun rupiah atau sebesar 9,3 persen dari total subsektor
industri pengolahan bukan migas. Sedangkan subsektor lainnya menyumbang antara 1
hingga 10 persen pada tahun 2012.
Gambar 2.3. Pangsa Sektor Industri Pengolahan Provinsi 2011 (%)

Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Banten
Kalimantan Timur,
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Riau
Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
Lampung
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
Papua Barat
Nanggroe Aceh Darussalam
Kalimantan Selatan
Bali
D I Yogyakarta
Kepulauan Bangka Belitung
Jambi
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Barat
Papua
Sulawesi Barat
Bengkulu
Maluku Utara
Gorontalo
Maluku
Nusa Tenggara Timur
0

10

15

20

25

30

Sumber: INDODAPOER, Worldbank (diolah)


Dilihat dari pangsa PDRB sektor industri pengolahan baik itu migas maupun
bukan migas yang dibandingan per provinsi, sektor manufaktur terkonsentrasi di pulau
Jawa yakni di Jawa Barat dengan konsentrasi 25,43 persen, Jawa Timur 16,28 persen,
Jawa Timur 11,56 persen, DKI Jakarta 10,97 persen, dan Banten 8,31 persen. Selain Pulau

28

Jawa, terdapat beberapa provinsi yang termasuk dalam 10 besar pangsa sektor
manufaktur yakni di Kalimantan Timur 5,11 persen, Sumatera Utara 4,69 persen,
Kepulauan Riau 3,93 persen, dan Riau 2,10 persen dimana untuk daerah luar jawa
tersebut lebih didominasi oleh industri pengolahan migas seperti pengilangan minyak
bumi dan gas alam cair (LNG).

1. Jawa
Berdasarkan hitungan SSLQ dan DSLQ, daerah yang berbasis sektor manufaktur
terdapat di Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Serang, Jakarta Timur,
Gambar 2.4. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Jawa

Jakarta

Utara,

Bogor Kota, Kabupaten Bogor,


Kota Bandung,
Kabupaten BanDSLQ

dung, Kota Cirebon, Kabupaten


Purwakarta, KaIndramayu

rawang, Bekasi
Kota Kabupaten

Mojokerto, Kota
Klaten
Brebes
Cianjur
Gunung
Kidul
Lamongan
Cilegon
Banjar
Subang
Grobogan
Bandung
Tangerang
Barat
Kuningan
Bangkalan
Demak
Pekalongan
Temanggung
Rembang
Ciamis
Purbalingga
Cirebon
Malang
Sukoharjo
Magelang,
Kota
Jember
Sleman
Bantul
Sukabumi
Sragen
Bojonegoro
Purworejo
Probolinggo,
Boyolali
Kota
Karanganyar
Sumenep
Wonogiri
Ngawi
Situbondo
Lumajang
Banyumas
Pemalang
Batang
Tegal
Magetan
Bondowoso
Tulungagung
Probolinggo
Salatiga
Kediri
Sumedang
Pasuruan
Serang
Pamekasan
Trenggalek
Tasikmalaya
Tangerang
Pati
Selatan
Bogor,
Kota
Mojokerto
Semarang
Bogor
Sampang
Pacitan
Ponorogo
Garut
Kebumen
Majalengka
Tangerang,
Purwakarta
Kudus
Kota
Bekasi
Wonosobo
Jombang
Pandeglang
Tasikmalaya,
Magelang
Pekalongan,
Tegal,
Semarang,
Kota
Malang,
Kota
Kota
Kota
Gresik
Cimahi
Bandung
Banyuwangi
Nganjuk
Pasuruan,
Kota
Jepara
Cilacap
Madiun
Blitar,Banjarnegara
Kota
Tuban
Karawang
Batu
Surabaya
Bekasi,
Sidoarjo
Kota
Blitar
Kendal
Kediri,
Kota
Blora
Depok
Jakarta
Utara
Serang,
Kota
Cirebon,
Jakarta
Kota
Timur
Bandung,
Kota
Yogyakarta
Kepulauan
Seribu
Lebak
Jakarta
Pusat
Jakarta
Selatan
Sukabumi,
Kota
Jakarta
Barat
Madiun,
Kulon
ProgoKotaSurakarta

SSLQ

Bekasi, Bandung
Barat,

Sume-

dang, Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Batang, Cilacap, Jepara, Karang Anyar Kendal, Kudus,
Pekalongan, Kabupaten Smearang, Sukoharjo, dan Tegal. Untuk wilayah Jawa Timur
sektor basis manufaktur tersebar di Kota Kediri, Malang, Gresik, Mojokerto, Pasuruan,
dan Sidoarjo. Daerah tersebut kesemuanya memiliki nilai SSLQ>0, yang menunjukkan
bahwa sektor manufaktur merupakan sektor basis, namun daerah-daerah tersebut nilai
DSLQ nya <0, sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibanding dengan nasional. Maka
gabungan SSLQ dan DSLQ menunjukkan bahwa kesemua daerah berbasis manufaktur di
pulau jawa merupakan sektor prospektif, sedangkan daerah lain yang tidak disebutkan

29

diatas merupakan sektor tertinggal industri manufaktur karena bukan merupakan basis
manufaktur.

2. Sumatera
Persebaran sektor basis manufaktur di Pulau Sumatera tidak sebanyak di Pulau
Sumatera, hanya tersebar dibebeberapa provinsi seperti di NAD, Sumatera Utara, Riau,
Jambi, dan Bangka Belitung. Yang masuk dalam sektor basis manufaktur antara lain
Lhokseumawe,

Gambar 2.5. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Sumatera

Tapanuli Selatan,
Deli Serdang, Asahan. Labuhan Batu
Selatan, Labuhan

han Batu, Toba Sa-

DSLQ

Batu Utara, Labu-

mosir, Batu Bara,


Indragiri Hilir, Pelalawan, Kota Dumai, Tanjung Jabung Barat, Kota

Siak
Subulussalam
Lhokseumawe
Rokan
Hilir Utara
Sarolangun
Aceh
Pringsewu
Bengkulu
Tengah
Mukomuko
Kepulauan
Anambas
Lampung
BaratLebong
Lampung
Selatan
Rejang
Natuna
Bengkulu
Utara
Musi
Banyuasin
Bangka
Seluma
Bungo
Aceh
Kampar
TenggaraAceh
Timur
Karimun
Bangka
Selatan
Lampung
Utara
Way
Belitung
Kanan
Timur
Kepahiang
Pesawaran
Kaur
Kepulauan
Meranti
Indragiri
Pelalawan
Hulu
Nias
Selatan
Kerinci
Nagan
Raya
Lampung
Timur
Aceh
Prabumulih
Pidie
Ogan
Komering
Sawahlunto
Ulu
Tulang
Bawang
Barat
Bengkulu
Selatan
Padang
Lawas
Ogan
Kuantan
Komering
Singingi
Padang
Ulu
Timur
Pariaman
Indragiri
Hilir
Asahan
Toba
Samosir
Sawahlunto
Gayo
Lues
Sijunjung
Rokan
Belitung
Hulu
Pagar
Banda
Alam
Aceh
Padang
Lawas
Musi
Muara
Sibolga
Utara
Rawas
Enim
Aceh
Tanah
Pesisir
Tamiang
Datar
Selatan
Bireuen
Tanggamus
Ogan
Solok
Empat
Komering
Langkat
Lawang
Tebing
Ilir
Tinggi
Labuhan
Batu
Batu
Bara
Humbang
Dairi
Hasundutan
Sungai
Penuh
Banyuasin
Serdang
Pasaman
Bedagai
Barat
Bintan
Aceh
Bener
Tengah
Meriah
Dharmas
Lahat
Raya
Solok
Ogan
Selatan
Pariaman
Ilir
Lampung
Jambi
Bandar
Tengah
Mesuji
Lampung
Tapanuli
Selatan
Lebong
Merangin
Metro
Limapuluh
Tapanuli
Agam
Kota
Tengah
Muaro
Padang
Jambi
Binjai
Deli
Serdang
Bangka
Batam
Barat
Ta0h
Samosir
Karo
Pasaman
Bengkulu,
Bengkalis
Payakumbuh
Kota
Padang
Ogan
Komering
Panjang
Tulang
Simalungun
Ulu
Bawang
Selatan
Tapanuli
Aceh
Aceh
Singkil
Utara
Barat
Daya
Kepulauan
Bukittinggi
Mentawai
Tanjung
Pinang
Gunung
Sitoli
Aceh
Pekan
Jaya
Padang
Baru,
Sidempuan
Kota
Palembang
Aceh
Tebo
Barat
Tanjung
Jabung
Timur
Langsa
Nias
Nias
Utara
Aceh
Selatan
Solok
Medan
Nias
Barat
Simeulue
Sabang
Batanghari
Tanjung
Jabung
Barat
Pakpak
Bharat
Mandailing
Pidie
Jaya
Natal
Pematang
Siantar
Dumai,
Kota
Tanjung
Bala
Pangkal
Pinang
Aceh
Besar
Lingga
Bangka
Tengah

SSLQ

Palembang, Bangka Barat, dan Kabupaten Bintan. Daerah-daerah tersebut merupakan basis manufaktur
namun pertumbuhan yang lambat menyebabkan sektor-sektor manufaktur di pulau
Sumatera merupakan sektor prospektif. Sedangkan daerah lain di sumatera selain yang
disebutkan diatas tidak tergolong dalam sektor tertinggal industri pengolahan karena
semua bukan berbasis manufaktur dan pertumbuhannya lambat dilihat dari nilai SSLQ<0
dan DSLQ<0.

30

3. Kalimantan
Kabupaten/kota yang berbasis sektor manufaktur di Kalimantan hanya terdapat di
kabupaten Sanggau, Kubu Raya, Barito Kuala, Kota Balikpapan, dan Kota Bontang yang
menunjukkan nilai SSLQ>0 dan DSLQ<0. Sedangkan daerah lain di Pulau Kalimantan
bukan

Gambar 2.6. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Kalimantan

merupa-

kan basis manufaktur antara lain


Sambas, Kabupaten

Pontianak

anak, Ketapang,

DSLQ

dan Kota Ponti-

Sintang, Kapuas
Gulu,

BengkaBulungan

yang, Landak, SeKutai Kartanegara

kadau,
Kayong

Melawi,

Tabalong
Landak
Seruyan
Banjar, Kotawaringin
Kota
Tanah
Laut Balikpapan,Kubu
Kotawaringin
Timur
Sanggau
Malinau
Nunukan
Sukamara
Sambas
Lamandau
Barat
Sekadau
Kota
Baru
Tana
Tidung
Murung
Raya
Pulang
Katingan
Pisau
Hulu
Sungai
Tengah
Tapin
Sintang
KotaRaya
Balangan
Kutai
Barat
Barito
Timur
Singkawang,
Kota
Samarinda,
KotaUtara
Tanah
Bumbu
Banjar
Pontianak
Baru,
Kayong
KotaUtara
Bengkayang
Hulu
Sungai
Selatan
Penajam
Paser
Pontianak,
Hulu
Sungai
Kota
Utara
Ketapang
Barito
Kuala
Kapuas
Barito
Kapuas
Hulu
Barito
Utara
Selatan
Palangkaraya,
Kota
Melawi
Gunung
Mas
Banjarmasin,
Kota
Kutai
Timur
Berau
Tarakan,
Kota

Utara,

Bontang, Kota

SSLQ

Singkawang, Kotawaringin Barat, Timur, Kapuas Hulu, Kapuas, Barito Selatan hingga utara, Katingan,
Seruyan, Sukamara, Lamandau, Gunung Mas, Palangkaraya, Tanah Laut, Kotabaru,
Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Tanah Bumbu,
Balangan, Kota Banjarmasin, Banjar Baru, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur,
Berau, Bulungan, Nunukan, Malinau, Penajam Paser Utara, Tana Tidung, Kota
Samarinda, dan Kota Tarakan.

4. Bali dan Nusa Tenggara


Wilayah Bali dan Nusa Tenggara tidak termasuk dalam kelompok sektor basis di
sektor industri pengolahan. Nilai SSLQ dan DSLQ kurang dari nol diklasifikasikan bahwa
industri pengolahan di Bali dan Nusa Tenggara merupakan klasifikasi sektor tertinggal.

31

DSLQ

Gambar 2.7. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Timor
Tengah
Utara
Sabu
Raijua
Sumba
Barat
Daya
Lombok
Utara
Lembata
Bima
Mataram
Lombok
Lombok
Barat
Timur
Sumba
Sikka
Tengah
Sumbawa
Timor
Flores
Tengah
Nagekeo
Timur
Selatan
Badung
Klungkung
Manggarai
Manggarai
Timur
Sumba
Bima
Barat
Karang
Asem
Buleleng
Denpasar
Ngada
Belu
Dompu
Tabanan
Kupang
Rote
Ndao
Jembrana
Kupang
Bangli
Lombok
Tengah
Manggarai
Alor
Barat
Sumbawa
Barat
Sumba
Timur
Ende

Gianyar

SSLQ

5. Sulawesi
Kabupaten Mamuju Utara memiliki nilai SSLQ sebesar 0,21 dan DSLQ sebesar 0,96. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur merupakan sektor basis, namun
pertumbuhan yang lambat menjadikan sektor manufaktur sebagai sektor yang
prospektif. Selain itu sektor manufaktur yang tergolong prospektif lainnya tersebar di
Kabupaten Maros dan Pangkajene Kepulauan. Nilai SSLQ di Kabupaten Maros sebesar
0,01 dan DSLQ sebesar -0,95, sedangkan nilai SSLQ dan DSLQ di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan masing-masing sebesar 0,41 dan -0,95. Daerah kabupaten/kota selain ketiga
kabupaten/kota diatas termasuk dalam sektor tertinggal untuk sektor manufaktur
karena di Sulawesi bukan merupakan daerah yang berbasis manufaktur.

32

DSLQ

Gambar 2.8. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Sulawesi

Buton Utara

Konawe Utara
Tomohon
Kepulauan Talaud
Mamasa
Bombana
Enrekang
Minahasa
Selatan
Wakatobi
Kolaka
Utara
Luwu
Timur
Minahasa
Utara
Selatan
Muna
Minahasa
Tenggara
Maros
Sinjai
Polewali
Mandar
Bone
Bantaeng
Konawe
Pinrang
Toraja
Bulukumba
Sidenreng
Minahasa
Utara
Kep. Konawe
Siau
Sigi
Tagulandang
Gowa
Biaro
Kendari
Bitung
Kotamobagu
Parigi
Soppeng
Moutong
Poso
Pohuwato
Gorontalo
Barru
Kepulauan
Wajo
Sangihe
Boalemo
BolMong
Tana
Utara
Toraja
Pare-Pare
Luwu
Bau-bau
Palopo
Majene
Utara
Manado
Toli-Toli
Bone Bolango
BolMong
Banggai
Kepulauan
Buol
Buton
Gorontalo
Makassar
Jeneponto
Mamuju
BolMong
Morowali
Selatan
Tojo Rappang
Una-Una
Selayar
Takalar
Luwu
Palu
Kolaka
BolMong
Timur
Gorontalo
Utara
Donggala

Mamuju UtaraPangkajene Kepulauan

SSLQ

6. Maluku dan Papua


Kategori sektor prospektif manufaktur di kawasan Pulau Maluku dan Papua terdapat di
Gambar 2.9. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Sulawesi

Kabupaten Boven
Digoel,

Sorong,

dan Teluk Bintuni.


Nilai SSLQ sektor
manufaktur Kabu-

goel sebesar 0,29

DSLQ

paten Boven Di-

dan DSLQ sebesar 0,95.

Sementara

untuk Sorong memiliki nilai SSLQ


Paniai

dan DSLQ sebesar


0,10

dan

-0,98

Ambon
Maluku
Buru
Selatan
Yapen
Tenggara
Waropen
Barat
Sorong
Selatan
Raja
Ampat
Maluku
Barat
Buru Bagian TimurMaluku Tengah
Yahukimo
Kepulauan
Aru
Tual
Maluku
Tolikara
Puncak
Tenggara
JayaDaya Merauke Halmahera
Maybrat
Seram
Timur
Tambrauw
Jayapura
Keerom
Asmat
Biak Numfor
Manokwari
Mimika
Nabire
Kaimana
Tidore
Fak-Fak
Jayawijaya
Sarmi
Dogiyai
Jayapura,
Kota Kepulauan
Mamberamo
RayaSupiori
Mappi
Waropen
Ternate,
Kota
Halmahera
Tengah
TelukTengah
Wondama
Deiyai
Lanny
Puncak
Pegunungan
Jaya
Bintang
Mamberamo
Nduga
Yalimo
Intan
Jaya

Halmahera
Barat
Sorong,Seram
Kota Bagian Barat
Morotai
Halmahera
Halmahera
Utara Selatan Sorong
Kepulauan Sula

Boven Digoel

Teluk Bintuni

SSLQ

dimana sektor manufaktur merupakan sektor basis, namun pertumbuhannya lebih

33

lambat dari nasional Sedangkan Teluk Bintuni memiliki nilai SLQ sebesar 0,57 dan DSLQ
sebesar -0,94. Daerah lainnya merupakan sektor tertinggal dalam kategori industri
manufaktur di Papua dan Maluku.

34

1. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Sulawesi

39

6. Klasifikasi Sektor Manufaktur Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar : http://fc01.deviantart.net/fs16/f/2007/159/0/2/BNI46_by_brumie.jpg

41

ektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan merupakan PDB yang dihitung
atas nilai tambah sektor keuangan real estate dan jasa perusahaan. Komponen
perhitungan PDB ini terdiri dari subsektor bank, lembaga keuangan tanpat bank,

jasa penunjang keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Secara keseluruhan PDB
sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan menyumbang sebesar 9,6 persen
terhadap total PDB Indonesia.
Tabel 3.1. PDB Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Persahaan Atas Dasar Harga
Konstan 2000 2007-2013 (triliun rupiah)
Sektor
1. Keuangan, Real Estate &
Jasa Perusahaan
a. Bank
b. Lembaga Keuangan
Tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Real Estate
e. Jasa Perusahaan
2. Non Keuangan
PDB

2007

2008

2009

2010

2011 2012*

183.7

198.8

209.2

221.0

236.1

253.0

272.2

78.2

84.0

86.1

90.2

96.4

104.4

114.0

15.1

16.5

18.1

19.3

20.7

22.2

23.8

1.5
1.6
1.7
67.5
71.8
76.1
42.5
45.6
48.6
2093.4 2228.4 2365.9
2314.5 2464.6 2618.9

1.8
80.7
51.9
2498.2
2770.3

1.3
55.8
33.1
1780.7
1964.3

1.4
1.4
60.8
64.0
36.1
39.6
1883.7 1969.7
2082.5 2178.9

2013**

Sumber: BPS (diolah)


Sektor keuangan yang berasal dari bank menyumbang sebesar 41,3 persen dari
total sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan atau senilai 104,4 triliun rupiah.
Sedangkan sektor real estate menyumbang 30,1 persen atau senilai 76,1 triliun rupiah.
Sektor jasa perusahaan menyumbang sebesar 19,2 persen atau sebesar 48,6 triliun
rupiah. Sementara sektor keuangan selain non bank dan jasa penunjang keuangan
masing-masing menyumbang 8,8 persen dan 0,7 persen dengan nominal 22,2 triliun dan
1,7 trililun rupiah.
Terkait dengan pangsa sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan DKI
Jakarta merupakan pangsa terbesar sektor keuangan yang mampu menyumbang hingga
55,90 persen dari PDB sektor keuangan, disusul dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang
masing-masing 9,63 dan 5,72 persen. Sedangkan untuk wilayah selain Pulau Jawa

42

Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kalimantan Timur yang juga memiliki
pangsa sektor keuangan yang cukup besar antara 2 hingga 4,77 persen.
Gambar 3.2. Peringkat Pangsa Sektor Keuangan Provinsi 2011 (%)

DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Sulawesi Selatan
Lampung
Kalimantan Timur,
Banten
Sumatera Selatan
D I Yogyakarta
Bali
Sumatera Barat
Kepulauan Riau
Kalimantan Barat
Riau
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Sulawesi Tengah
Papua
Sulawesi Tenggara
Nanggroe Aceh Darussalam
Nusa Tenggara Timur
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Gorontalo
Maluku
Papua Barat
Maluku Utara
0

10

20

30

40

50

60

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

43

Klasifikasi Sektor Keuangan Berdasarkan Gabungan SSLQ dan DSLQ


1. Jawa
Di
Kawasan

Gambar 3.3. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Jawa


Pulau
Indramayu

Jawa,

yang

termasuk

dalam

klasifikasi

sektor

keuangan

antara

lain Kota Bogor,

DSLQ

unggulan di sektor

KlatenGunung Kidul
Bantul
Lebak
Blora
Sukabumi
Cimahi
Depok
Lamongan
Serang, Kota
Brebes Subang Pandeglang
Grobogan
Kudus
Jombang
Temanggung
Surakarta
Purwakarta
Karawang
Probolinggo,
Kota
Kuningan
Tegal,
Kota
Situbondo
Cirebon
Jepara
Ponorogo
Kota
Probolinggo
Mojokerto
Rembang
Bandung
Cirebon,
Kota Bogor,
Barat
Tasikmalaya
Nganjuk
Sumenep
Magelang,
Kota
Bekasi
Purworejo
Wonosobo
Ciamis
Pacitan
Trenggalek
Sleman
Madiun,Salatiga
Kota
Cilacap
Blitar
Bondowoso
Sragen
Sumedang
Batang
Bekasi,
Jember
Kota
Lumajang
Wonogiri
Batu
Tuban
Purbalingga
Magetan
Karanganyar
Garut
Sampang
Banjar
Banjarnegara
Bandung
Bogor
Yogyakarta
Banyumas
KediriMagelang Pasuruan
Malang Majalengka
Pamekasan
Boyolali
Blitar,
Kota
Pekalongan
Pemalang
Demak
Tangerang,
Bojonegoro
Kota
Pasuruan,
Kota
Banyuwangi
Bandung,
Kota
Pati
Ngawi
Kediri,
Pekalongan,
Kota
Kota
Surabaya
Malang,
Kota
Kendal
TulungagungKota
Sukoharjo
Tasikmalaya,
Semarang,
Kota
Serang
Kebumen
Gresik
JakartaTegal
UtaraMojokerto, Kota
Semarang
Sidoarjo
Cianjur
Tangerang
Madiun
Jakarta Timur
Sukabumi, Kota

Kota Cirebon, Kota

Kulon Progo

Magelang, Kota Salatiga, Kota Sura-

Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Barat

Tangerang Selatan

Bangkalan

Kepulauan Seribu
Cilegon

karta, Kota Tegal,


Kabupaten Banyu-

SSLQ

mas, Grobogan, Kota Blitar, Pacitan, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kota
Serang. Daerah-daerah tersebut merupakan sektor basis di sektor keuangan, real estate,
dan jasa perusahaan serta pertumbuhan sektoralnya lebih cepat daripada nasional.
Sedangkan untuk sektor keuangan yang prospektif tersebar di Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, Tasikmalaya, Kabupaten Tulungagung, dan
Tangerang Selatan, dimana daerah ini juga merupakan sektor basis keuangan namun
per-tumbuhannya agak lambat atau cenderung stagnan.
Sektor lainnya tergolong dalam sektor andalan dimana sektor finansial bukan
merupakan sektor basis namun pertumbuhannya relatif cepat jika dibandingkan dengan
nasional. Untuk kategori sektor andalan keuangan ini antara lain di Jawa Barat terdapat
di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,
Kuningan, Majalengka, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi Kota,
Kabupaten Bekasi, Bandung Barat, Cirebon, Depok, Cimahi, Sumedang, dan Kota Banjar.

44

Di Jawa Tengah sektor andalan keuangan tersebar di Kabupaten Banjarnegara,


Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap Demak, Jepara, Karanganyar, Klaten, Kudus,
Magelang, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen,
Temanggung, Wonogiri, dan Wonosobo. Sedangkan wilayah DIY sektor andalan
keuangan ada di Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul. Di Provinsi Jawa Timur sektor
andalan keuangan terletak di Kota Batu, Kota Madiun, kota Probolunggo, Kabupaten
Blitar, Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang,
Mjokerto, Nganjuk, Pamekasan, Sampang, Pasuruhan, Ponorogo, Probolinggo,
Situbondo, Sumenep, Trenggalek, dan Tuban. Dan beberapa daerah yang di provinsi
Banten yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang sebagai sektor andalan keuangan.
Untuk sektor tertinggal keuangan hanya ada beberapa saja yang bukan
merupakan basis di sektor pertanian dan pertumbuhan sektoralnya yang lambat. Dari
daerah-daerah di Pulau Jawa yang tergolong tertinggal di sektor keuangan antara lain
Jakarta Utara, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Bandung Kota, Sukabumi, Kota
Pekalongan, Semarang, Kebumen, Kendal, Pati, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Tegal,
Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten
Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Madiun, Ngawi, Sidoarjo, Kulonprogo, Kota
Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, dan Tangerang.

2. Sumatera
Klasifikasi sektor unggulan di sektor keuangan meliputi Kota Medan, Pematang
Siantar, Padang Sidempuan, Payakumbuh, Kota Jambi, Sungai Penuh, Kota Prabumulih,
Mukomuko, Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kota Pangkal Pinang. Beberapa daerah
di Sumatera yang tergolong sektor prospektif keuangan antara lain Kota Sibolga, Kota
Binjai, Kota Tebing Tinggi, dan Bukit Tinggi dimana sektor keuangan merupakan sektor
basis namun pertumbuhannya lebih lambat dibanding nasional. Untuk sektor keuangan
yang diklasifikasikan dalam sektor tertinggal antara lain terdapat di Aceh Barat Daya,
Aceh Besar, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Simeulue, Bireuen, Gayo Lues, Bener Meriah,
Sabang, Nagan Raya, Tapanuli, Nias Utara, Toba Samosir, Mandailing Natal, Solok

45

Selatan, Solok, Agam, Pasaman Barat, Pasaman, Kota Solok, Batanghari, Muaro Jambi,
Tanjung Jabung Barat, Bungo, Ogan Komering Ulu Timur, Bengkulu Selatan, Lampung
Gambar 3.4. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Sumatera

Selatan, Tulang
Bawang, Ka-

DSLQ

Siak

bupaten Kari-

Lhokseumawe

Bengkulu Tengah

Subulussalam Aceh Timur


Labuhan Batu Selatan
Langsa
Rokan Hilir
Musi Banyuasin
SelumaBangka
Mukomuko
Simalungun
Aceh
Utara
Gunung Sitoli
Labuhan
Batu
Utara
Pesawaran
Aceh
Barat
Kepulauan
Meranti
Aceh
Selatan
Natuna
Lampung Tengah
KaurSerdang
Indragiri HilirDeli
Bandar Lampung
Bengkulu Utara
Enim
Tanjung Bala
Pangkal Pinang
Lampung
Barat
Padang Sidempuan
Kampar Muara
Lingga
KotaSingkil
Palembang
Metro
Ogan
Komering
Ulu
Kuantan
Singingi
Langkat
PadangDumai,
Lawas
Aceh
Tanggamus
Empat
Lawang
Kepahiang
Jambi Prabumulih
Mesuji
Way
Kanan
Nias
Musi
Rawas
Bangka
Tengah
Pelalawan
Belitung
Belitung
Timur
Pakpak
BharatHumbang
Hasundutan
Bangka
Selatan
Ogan
Komering
Ilir
Kepulauan
Mentawai
Serdang
Bedagai PagarTanjung
Bangka
Lebong
Barat
Batu
Bara
Indragiri
Hulu
Alam Payakumbuh
Samosir
Pematang
Siantar
Pinang
Merangin
Asahan
Dairi
Lahat
Padang
Panjang
Banyuasin
Pidie
Jaya
Ogan
Komering UluPariaman
Selatan
Tanah
Datar
Rokan Hulu
Pesisir
Selatan
Medan
Banda
Aceh
Dharmas
Ilir
Raya Pekan
Limapuluh
Kota
Sawahlunto
Baru, Kota
Padang
Pariaman
Aceh
Tengah
Aceh
Pidie
Tebo Ogan
Padang
Aceh
Jaya
Tanjung
Labuhan
Jabung
BatuTimur
Rejang
Lebong
Padang
Lawas
Utara
Bengkalis
Bintan
Sawahlunto
Sijunjung
Sarolangun
Sungai Penuh
Kepulauan
Anambas
Ta0h
Karo
Kerinci
Aceh
Barat
Solok
DayaSelatan
Solok
Nagan
Raya
Karimun
Agam
Aceh
Tamiang
Tebing Tinggi
Pasaman
Barat
Bireuen
Solok
NiasBatam
Selatan
Sibolga
Toba
Samosir
Bengkulu,
Kota Binjai
Bukittinggi
Lampung
Timur
Nias
Utara
Bengkulu Selatan
Pasaman
Selatan
Batanghari
Tapanuli Selatan
Tapanuli
Utara Lampung
Pringsewu
Nias
Barat
Bungo
Lampung
Utara
Tanjung
Jabung
Barat
Tapanuli
Tengah
Aceh
Besar
Simeulue
Ogan
Komering
Ulu
Timur
Bener
Sabang
Meriah
Aceh
Tenggara
Muaro Jambi
Tulang Bawang
Tulang Bawang Barat

mun, dan Kota Batam. Sedangkan daerah

lainnya

tergolong dalam

sektor

andalan yang

Mandailing Natal
Gayo Lues

bukan

basis

sektor keuaSSLQ

ngan

tetapi

pertumbuhannya lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan sektor keuangan di


nasional.

3. Kalimantan
Sektor Unggulan di Kalimantan terdapat di beberapa kabupaten/kota
diantaranya di Kota Banjarmasin dan Kota Tarakan. Kedua kota ini memiliki nilai SSLQ
dan DSLQ lebih dari nol yang menunjukkan bahwa Kota Banjarmasin dan Kota Tarakan
termasuk klasifikasi sektor unggulan di sektor keuangan. Nilai SSLQ dan DSLQ Kota
Banjarmasin masing-masing sebesar 0,130 dan 0,234 sedangkan Kota Tarakan memiliki
nilai masing-masing 0,075 dan 0,167. Selain dua kota tersebut ada kota lain yakni Kota
Pontianak dan Kota Samarinda yang tergolong sektor prospektif di sektor keuangan.
Kedua kota ini memiliki sektor basis di sektor keuangan namun pertumbuhannya
tergolong lambat jika dibandingkan dengan nasional. Beberapa daerah lainnya di Pulau

46

Kalimantan tergolong dalam klasifikasi sektor andalan. Yang tergolong dalam klasifikasi
sektor andalan di sektor keuangan antara lain di Provinsi Kalimantan terdiri dari
Kabupaten Sambas, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Kapuas Hulu, Landak,
Sekadau, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, dan Kota Singkawang. Sedangkan di
Kalimantan Tengah terdiri dari Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas Hulu,
Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur-Utara, Katingan, Seruyan, Sukamara, Lamandau,
Murung Raya, dan Kota Palangkaraya. Kalimantan Selatan sektor andalan di sektor
keuangan terletak di Tanah Laut, Kota Baru, Kota Bankar, Barito Kuala, Hulu Sungai
Selatan, tabalong, dan Kota Banjar Baru. Wilayah Kalimantan Timur terdiri dari Kutai
Kartanegara, Bulungan, Nunukan, Malinau, Penajam Paser Utara, Tana Tidung, dan Kota
Balikpapan.
Terdapat beberapa daerah yang tergolong klasifikasi sektor tertinggal di sektor
keuangan antara lain adalah Kabupaten Pontianak, Ketapang, Bengkayang, Gunung
Gambar 3.5. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara

sang,

Tapin,

Hulu

Sungai

Utara, Tanah

Balikpapan, Kota
Nunukan

DSLQ

Mas, Pulau Pi-

Sukamara
Kotawaringin Barat
Barito Kuala
Barito Selatan
Lamandau
Kotawaringin
Timur
Melawi
Barito Timur
Katingan Sanggau
Kapuas
Tabalong
Banjarmasin, Kota
Banjar Baru, Kota
Palangkaraya, Kota
Landak
Tarakan, Kota
Tanah Laut
Bulungan
Singkawang, Kota
Seruyan
Sintang
Kubu
Raya
Murung
Raya
Sungai
Kapuas
Selatan
Hulu Kota
PenajamHulu
Barito
Paser
Utara
Utara
Tana TidungKota Baru
Banjar,
Kayong Utara
Malinau
Sambas
Sekadau
Tanah Bumbu
Pontianak,
Kota Kota
Samarinda,
Pulang
Bontang, Kota
Pontianak
Gunung
MasPisau
Bengkayang
Kutai Barat
Ketapang
Hulu SungaiHulu
UtaraSungai Tengah

Bumbu, Balangan,

Kutai

Barat,

Kutai

Timur, Berau,

Kutai Timur

dan Kota Bon-

Balangan
Tapin

tang. Nilai indeks

Berau

SSLQ

dan DSLQ beSSLQ

berapa kabupaten/kota ini kurang dari nol sehingga sektor keuangan bukan merupakan sektor basis
dan pertumbuhan yang lambat dibanding dengan nasional.

47

4. Bali dan Nusa Tenggara


Kawasan Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebagian besar bukan merupakan sektor
keuangan bukan merupakan sektor basis terbukti hanya 2 daerah yakni Kota Denpasar
dan Kota Mataram yang diklasifikasikan dalam sektor unggulan di sektor keuangan. Kota
Denpasar dan Kota Mataram masing-masing memiliki nilai SSLQ sebesar 0,205 dan 0,336
sedangkan nilai DSLQ masing-masing 0,09 dan 0,23 yang berarti bahwa kedua daerah
memiliki sektor basis keuangan dan pertumbuhan sektoral yang cepat. Sedangkan
daerah lainnya tergolong dalam klasifikasi sektor tertinggal. Klasifikasi sektor tertinggal
terdapat di Kabupaten Badung Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Lombok Utara,
Sumbawa Barat, Sumbawa, Flores Timur, dan Timor Tengah Selatan. Selain daerah yang
disebutkan diatas mayoritas tergolong dalam klasifikasi sektor andalan, dimana sektor
keuangan bukan merupakan sektor basis, namun pertumbuhan sektoralnya lebih cepat
hal ini berkaitan dengan adanya program inklusi keuangan.
Gambar 3.6. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Bali

Manggarai
Timor Tengah Utara

DSLQ

Sabu Sumba
Raijua
Belu
Manggarai
Barat
Barat
Daya
Dompu
Ende
Bima Sumba Timur
Karang Asem
Nagekeo
Tabanan
SikkaTengah Sumba
Sumba
Barat
Lombok
Barat
Rote
Ndao
Ngada
Manggarai Timur
Lembata
Bima
Timur
Kupang
Kupang
KlungkungAlor Lombok
Lombok
Tengah
Sumbawa
Timor
Tengah Selatan Lombok Utara
Gianyar
Jembrana
Flores Timur

Mataram
Denpasar

Bangli
Buleleng
Badung

Sumbawa Barat

SSLQ

48

5. Sulawesi
Tidak jauh berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia, di Pulau Sulawesi
hanya terdapat beberapa daerah yang sektor keuangannya termasuk dalam klasifikasi
sektor unggulan. Daerah tersebut antara lain Kotamobagu, Kota Manado, Kota Kendari,
Kota Makassar, Kota Palopo, Pare-pare, Bone Bolango, dan Gorontalo Utara. Sementara
itu terdapat beberapa daerah yang merupakan basis sektor keuangan namun
pertumbuhannya lambat sehingga dikategorikan sebagai sektor prospektif. Daerah
tersebut antara lain adalah Kota Palu, Kabupaten Majene, Kabupaten Boalemo, dan
Kabupaten Gorontalo. Disamping kedua kategori diatas ada juga berapa yang termasuk
kategori sektor tertinggal dan andalan. Sektor keuangan yang tertinggal terdapat di Kota
Bitung, Kota Tomohon, Boolang Mongondow, Kepulauan Baggai, Buol, Donggala,
Morowali, Poso, Toli-toli, Buton, Konawe Utara, Konawe Utara, Kota Mamuju, Mamasa,
Mamuju Utara, Polewali Mandar, Luwu Timur, Pangkajene Kepulauan, Sidenreng
Rappang, dan Pohuwato.
Gambar 3.7. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Sulawesi

Buton Utara

DSLQ

Bulukumba
Bombana
Konawe
Bau-bau
Kepulauan
Talaud
Gowa
Sinjai
Toraja
Kolaka
Palopo
Kendari
Luwu
Bone
Utara Utara
Maros
Gorontalo
Utara
Kep. Siau Tagulandang
Biaro
Makassar
Soppeng
Kepulauan
Sangihe
Pare-Pare
Selayar
Pinrang
Kolaka
Utara
Bantaeng
Barru
Jeneponto
Luwu
EnrekangTana
Minahasa
Gorontalo
Toraja
MinahasaSelatan
Tenggara
Bone Bolango
Wakatobi
KonaweWajo
Selatan
Parigi Moutong Minahasa Utara
Minahasa
Takalar
Sigi
Manado Kotamobagu
BolMong Tojo Una-Una
Banggai
Kepulauan
Pangkajene
Kepulauan
Boalemo
BolMong Selatan
Bitung
Donggala
Toli-Toli
Buol
Muna
Tomohon
Pohuwato
Sidenreng
Rappang
Palu
BolMong
Poso Utara
BolMong Timur
Buton
Morowali
Mamuju Utara
Polewali
Mandar
Mamuju
Luwu Timur

Mamasa

Gorontalo
Majene

Konawe Utara

SSLQ

49

6. Maluku dan Papua


Sektor unggulan di sektor keuangan di Papua dan Maluku hanya terdapat di Kota
Jayapura. Nilai SSLQ sektor keuangan di Kota Jayapura mencapai 0,120 sedangkan DSLQ
mencapai 0,364. Daerah lain yang tergo-long pros-pektif adalah di Kabupaten Yapen
Wa-ropen dimana sektor keuangan merupakan sektor basis, namun pertumbuhannya
masih agak lambat. Sementara daerah lain di Maluku maupun Papua sektor keuangan
masih tergolong dalam kategori sektor andalan dan tertinggal.
Gambar 3.8. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Sulawesi

Jayawijaya

Raja Ampat
Tolikara

Sarmi
Sorong Selatan

Sorong
Puncak
Maybrat
Paniai Waropen

Sorong, Kota
Manokwari

Intan Jaya

Jayapura, Kota

Mamberamo
Kaimana Tengah Keerom
Halmahera Timur
Teluk Wondama

Supiori

Fak-Fak

DSLQ

Yalimo
Kepulauan Sula
Morotai
Halmahera Selatan
Halmahera Utara

Lanny Jaya
Deiyai
Tambrauw

Halmahera
Tengah
Tidore
Kepulauan
Boven
Digoel
Seram Bagian Barat

Ternate, Kota

Jayapura

Nduga
Mimika
Barat
Seram Bagian Halmahera
Timur
Buru Selatan
Maluku Barat Daya
Yapen Waropen
Buru
Pegunungan Bintang
Asmat
Maluku Tenggara Barat
Puncak Jaya
Biak Numfor
Kepulauan Aru
Yahukimo
Tual Maluku Tengah
Mamberamo Raya
Maluku Tenggara
Merauke
Dogiyai
Nabire

Teluk Bintuni

Ambon

Mappi

SSLQ

50

1. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Sulawesi

55

6. Klasifikasi Sektor Keuangan Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/-olgyvOMr6zI/UhLFrIjd7SI/AAAAAAAABtM/0fyHHTYtgSE/s1600/pasar-tradisi11.jpg

57

ektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan klasifikasi sektor


tersier. Selain sektor ini ada sektor konstruksi, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, dan sektor jasa. Sektor perdagangan,

hotel, dan restoran mempunyai kontribusi sebesar 14 persen dari total PDB Indonesia.
Tabel 4.1. PDB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran atas Dasar Harga Konstan
2000 2007-2013 (triliun rupiah)
Sektor
1. Perdagangan, Hotel &
Restoran
a. Perdagangan Besar dan
Eceran
b. Hotel
c. Restoran
2. Non Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
PDB

2007

2008

2009

2010

2011 2012*

2013**

592.3

691.5

744.5

882.5 1023.7 1148.7

1301.5

468.7

551.3

586.1

703.6

827.5

929.7

1053.2

17.3
106.2

18.9
121.2

20.8
137.6

23.9
155.0

26.6
169.7

32.2
186.8

39.3
209.0

3358.6 4257.2 4861.7 5564.4 6395.5 7080.7

7782.5

3950.9 4948.7 5606.2 6446.9 7419.2 8229.4

9084.0

Sumber: BPS (diolah)


Kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran selama lima tahun terakhir yakni
tahun 2007-2011 meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan rata-rata PDB sektor ini
sebesar 7.0 persen (yoy) melampaui pertumbuhan rata-rata PDB agregat sebesar 5,9
persen (yoy). Subsektor perdagangan besar dan eceran rata-rata tumbuh sebesar 7,2
persen, subsektor hotel tumbuh 6,5 persen, dan subsektor restoran tumbuh 6,5 persen.
Pada tahun 2011 sektor ini mengalami pertmbuhan tertinggi yaitu sebesar 9,2 persen
didukung oleh pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran sebesar 10
persen, subsektor hotel tumbuh 9 persen, dan subsektor restoran tumbuh 4,1 persen
(tabel 4.2.)
Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami perlambatan
yang cukup signifikan pada tahun 2009 karena melambatnya pertubuhan PDB secara
agregat sebagai dampak dari krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada tahun
tersebut sektor ini hanya mampu tumbuh sebesar 1,3 persen atau melambat dari tahun
sebelumnya yang tumbuh hingga 6,9 persen. Sementara subsektor hotel dan restoran

58

masing-masing mengalami pertumbuhan 6,6 persen dan 7,6 persen. Sejalan dengan
meningkatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat di tahun 2010 dan 2011 maka sektor
perdagangan, hotel, dan restoran juga mengalami peningkatan dan tumbuh 8,7 persen
dan 9,2 persen.
Tabel 4.2. Pertumbuhan PDB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (persen)
Sektor

2007

2008

2009

2010

2011

Ratarata

PERDAGANGAN,HOTEL,
DAN RESTORAN

8,9

6,9

1,3

8,7

9,2

7,0

Perdagangan Besar dan


Eceran

9,4

7,0

0,0

9,7

10,0

7,2

Hotel

5,4

4,5

6,6

6,8

9,0

6,5

Restoran

7,1

6,6

7,6

3,3

4,1

5,7

Sumber: BPS (diolah)


Pangsa sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada tahun 2011 terbesar di
Pulau Jawa yakni di Provinsi Jawa Timur dengan pangsa 23,43 persen, DKI Jakarta 18,55
persen, Jawa Barat 15,22 persen, dan Jawa Tengah 8,67 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih terkonsentrasi di Pulau Jawa,
sementara yang termasuk sepuluh besar lainnya antara lain adalah Sumatera Utara 4,76
persen, Banten 3,63 persen, Kalimantan Timur 2,17 persen, Bali 2,01 persen, and Riau
1,99 persen.

59

Gambar 4.3. Peringkat Pangsa Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2011 (persen)
Jawa Timur
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Banten
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Bali
Riau
Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Nanggroe Aceh Darussalam
Kalimantan Barat
Lampung
Kalimantan Selatan
D I Yogyakarta
Kalimantan Tengah
Sulawesi Utara
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Tenggara
Papua
Bengkulu
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Sulawesi Barat
Gorontalo
0

10

15

20

25

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

60

Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Berdasarkan Gabungan


SSLQ dan DSLQ
1. Pulau Jawa
Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di Pulau Jawa cukup besar
sehingga konsentrasi sektor unggulan perdagangan, hotel, dan restoran lebih
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Di Jawa Barat sektor unggulan terletak di Kabupaten
Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Majalengka,
Subang, Purwakarta, Karawang, Kota Bekasi, Kabupaten Cirebon, Kota Depok, Cimahi,
Tasikmalaya, Banjar, dan Sumedang. Sedangkan di Jawa Tengah sektor unggulan
terdapat di Semarang, Surakarta, Tegal, Boyolali, Cialacap, Klaten, Pemalang, Sukoharjo,
Gambar 4.4. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Jawa

dan Tegal. Di Jawa Timur sektor


unggulan
terdapat di
Kota

DSLQ

Sukabumi, Kota

Cilegon

Batu
Kota
Madiun,Probolinggo,
Kota
Surabaya
Malang,
Kota Kota
Bandung,
Mojokerto,
Kota
Pasuruan,
Kota
Jombang
Situbondo
Banjar
Tangerang
Selatan
Madiun
Tulungagung
Nganjuk
Tasikmalaya,
Kota
Depok
Blitar,
Kota
Cirebon, Kota
Semarang,
Kota
Ngawi
Tangerang,
Kota Klaten
Sidoarjo
Trenggalek
Bogor,
Kota
Tegal
Bekasi,
Kota
Ponorogo
Pemalang
Sukoharjo
Sumedang
Garut
Kudus
Cianjur
Jakarta
Barat
Lamongan
Bangkalan
Pekalongan,
Kediri
Magetan
Kota
Surakarta
Ciamis
Blitar
Sampang
Malang
Banyuwangi
Mojokerto
Serang,
Kota
Lumajang
Yogyakarta
Pandeglang
Boyolali
Probolinggo
Lebak
Jember
Kuningan
Purwakarta
Bondowoso
Tegal,
Kota
Subang
Cilacap
Cirebon
Sleman
Karawang
Sumenep
Pasuruan
Tasikmalaya
Cimahi
Semarang
Gresik
Jepara
Kediri, Kota
Majalengka
Jakarta
Selatan
Brebes
Jakarta
Demak
Timur
Sukabumi
Bantul
Bandung
Barat
Jakarta
Pusat
Salatiga
Pati
Jakarta
Sragen
Utara
Pekalongan
Purbalingga
Kendal Grobogan
Kulon Progo
Purworejo
Bogor
Temanggung
Batang
Rembang
Bandung
Bojonegoro
TubanPamekasan
Banyumas
Blora
Gunung
Kidul
Magelang
Wonogiri
Banjarnegara
Pacitan
Wonosobo
Kebumen
Bekasi
Karanganyar
Tangerang
Serang
Magelang, Kota
Kepulauan Seribu

Batu,

Kota Blitar,
Kota Kediri,
Indramayu

Madiun,
Malang,
Mojokerto,
Pasuruan,
Probolinggo, Suraba-

SSLQ

ya, Bangka-

lan, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri,


Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi,
Sampang, Pasuruan, Ponorogo, Probolingggo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep,
Trenggalek, Tulungagung, Sleman, Kota Serang, Tangerang, Lebak, dan Pandeglang.
Sedangkan sektor yang tergolong prospektif terletak di Jakarta Barat, Kota Bogor, Kota

61

Sukabumi, Kota Cirebon, Jepara, Kudus, Semarang, dan Kota Yogyakarta. Sedangkan
sektor andalan sektor andalan terdapat di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara,
Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu,
Bekasi, Bandung Barat, Kota Magelang, Banyumas, Batang, Blora, Demak, Grobogan,
Karanganyar, Pati, Pekalongan, Purbalingga, Purworejo, Sragen, Temanggung,
Wonosobo, Bojonegoro, Pacitan, Pamekasan, Tuban, Bantul, Gunung Kidul, dan
Kulonprogo. Sedangkan daerah dengan sektor perdagangan tertinggal terdapat di
Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, Kota Salatiga, Banjarnegara, Brebes, Kebumen,
Kendal, Magelang, Rembang, Wonogiri, Serang, dan Tangerang.

2. Pulau Sumatera
Gambar 4.5. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Sumatera
Siak
Lhokseumawe
Bengkulu Tengah
Pringsewu

Rokan Hilir

Aceh Timur
Natuna
Musi Banyuasin
Kepulauan Anambas

Labuhan Batu Selatan

Pidie Jaya
Simeulue
BangkaAceh
Barat
Subulussalam
Aceh
Selatan
Singkil Meranti
Sarolangun
Kepulauan
Batanghari
Dumai,
Bangka
SelatanKota
Aceh
Tengah
Labuhan
Prabumulih
Batu
Utara
Rejang
Lebong
Tapanuli
Tengah
Lingga
Pelalawan
Batam
Bangka
Tengah
Pematang Siantar
Belitung
Banda
Aceh
Tanjung
BalaDaya
Indragiri Hulu
Kampar Kerinci
Kaur
Jambi
Bungo
Aceh
Barat
Humbang
Hasundutan
Seluma
Ogan
Komering
UluLangsa
Toba Sawahlunto
Samosir
Empat
Lawang
Banyuasin
Lampung
Barat
Sabang
Tanggamus
Tanjung
Muaro
Jabung
Jambi
Timur
Musi
Rawas
Asahan
Ogan
Komering
Ilir
Lebong
WayBarat
Kanan
Indragiri
HilirOgan
Nias
Pesawaran
Aceh Tenggara
Ta0h
KaroBintan
Tebo
Lampung
Selatan
Pasaman
Lampung
Tengah
Sungai
Komering
Penuh
Ulu Selatan
Mesuji
Medan
Bukittinggi
Padang
Pariaman
Payakumbuh
Ogan
Lampung
Komering
Timur
Ulu
Timur
Solok
Merangin
Kuantan
Singingi
Tebing
Tinggi
Pekan
Baru,
Kota
Simalungun
Padang
Lawas
Aceh Pidie
Dharmas
RayaUtara
Pasaman
Barat
Karimun
Solok
Samosir
Solok
Selatan
Kepahiang
Lahat
Tapanuli
Padang
Panjang
Pesisir
Batu
Bara
Selatan
Aceh
Jaya
Agam
Deli
Serdang
Langkat
Tanah
Datar
Bengkulu
Utara
Lampung
Labuhan
Batu
Utara
Gayo
Mandailing
Lues
Natal
Pariaman
Padang
Bener
Lawas
Meriah
Utara
Pagar
Bireuen
Serdang
Bedagai
Bengkulu,
Kota
Belitung
Timur
Pakpak
Bharat
Ogan
IlirAlam
Limapuluh
Kota
Pangkal
Pinang
Nias
Selatan
Aceh
Besar
Kepulauan
Bengkulu
Mentawai
Selatan
Sawahlunto
Sijunjung
Dairi
Nagan
Raya
MetroPadang
Rokan Hulu
Tanjung
Pinang
Padang
Sidempuan
Palembang
Bengkalis
Gunung
Sitoli
Tanjung
Jabung
Barat
Tulang Bawang
Nias Utara
Tapanuli
Selatan
Sibolga
Binjai
Bandar
Lampung
Tulang
Bawang
Barat
Aceh Barat
Nias

DSLQ

Muara Enim

Mukomuko
Aceh Tamiang

Aceh Utara
Bangka

SSLQ

Banda aceh, Aceh Barat Daya, Simeulue, Lhoksumawe, Langsa, Subussalam,


Batubara, Medan, Pematang Siantar, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Pesisir Selatan,
Pasaman Barat, Bukittinggi, Kota Pekanbaru, Kabupaten Batanghari, Bungo, Kota Jambi,
Sungai Penuh, Ogan Komering Ulu Selatan, Kota Prabumulih, Bangka Tengah, Karimun,

62

Lingga, dan Batam masuk dalam sektor unggulan perdagangan, hotel, dan restoran.
Daerah lain di Sumatera seperti Aceh Baray, Aceh Besar, Bireuen, Nagan Raya, Nias
Selatan, Padang Sidempuan, Gunung Sitoli, Lumapuluh Kota, Kepulauan Mentawai, Kota
Pagar Alam, Bengkulu Selatan, Kota Bengkulu, Kota Pangkal Pinang merupakan sektor
basis di perdagangan, hotel, dan restoran, tetapi pertumbuhan didaerah ini lebih lambat
dibandingkan dengan nasional sehingga tergolong dalam sektor prospektif, sementara
daerah lain tergolong kedalam klasifikasi andalan dan tertinggal dimana sektor
perdagangan, hotel, dan restoran bukan merupakan sektor basis.

3. Pulau Kalimantan
Persebaran sekor unggulan untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran
terdapat di Kabupaten Sambas, Kota Pontianak, Sintang, Kota Waringin Timur, Kota
Banjar, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Samarinda, dan Tarakan. Sektor
perdagangan, hotel, dan restoran yang tergolong dalam kategori sektor prospektif
terdapat di Kabupaten Bengakayang, Landak, Melawi, Singkawang, Tanah Laut, dan Kota
Gambar 4.6. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Kalimantan

Balikpapan. Kabupaten dan


kota

lain

di

Kalimantan

Kutai Kartanegara

termasuk

da-

DSLQ

lam sektor anBulungan


Penajam Paser
Utara
Banjarmasin,
Kota
Katingan
Kota
Sukamara
KapuasPalangkaraya,
Samarinda, Kota
Kotawaringin
Timur Tarakan, Kota
Pulang
Pisau
Sintang
Pontianak,
Kota
Sambas
Barito
Selatan
Kapuas
Hulu
Lamandau
Pontianak
Banjar,
Banjar Baru,
Kota Kota
Barito
Utara
Sekadau
Barito
Timur
Tanah
Bumbu
Melawi
Tana
Tidung
Kayong
Utara
Hulu
Sungai
Utara
Kotawaringin
Seruyan
Barat
Kota
Baru
Sanggau
Hulu Sungai Tengah
Singkawang, Kota
Balangan
Kutai Timur
Landak
Gunung Mas
Tabalong
Tanah
Laut
Balikpapan,
Kota
Bontang, Kota
Ketapang
Kubu
Raya Bengkayang
Malinau
Kutai Barat
Nunukan
Hulu
Sungai
Selatan
Murung Raya
Barito Kuala

dalan maupun
tertinggal yang
merupakan bukan basis di

Tapin

sektor perda-

Berau

gangan, hotel,
dan restoran.
SSLQ

63

3. Bali dan Nusa Tenggara


Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sangat berkembang di Pulau Bali
sehingga sebagian besar daerah ini termasuk dalam klasifikasi sektor unggulan antara
lain Kota Denpasar, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Klungkung, Tabanan,
Lomok Barat dan Ende. Sementara hanya satu daerah yang merupakan sektor basis
namun pertumbuhannya lambat yakni Kota Kupang. Sektor tertinggal perdagangan,
hotel, dan restoran di Bali dan Nusa Tenggara adalah Kabupaten Dompu, Lombok
Tengah, dan Sumbawa Barat, sedangkan daerah lain di Bali maupun Nusa Tenggara
termasuk sektor andalan dengan sektor perdagangan, hotel, dan restoran bukan
merupakan sektor basis namun pertumbuhannya lebih cepat daripada sektor yang sama
di nasional.
Gambar 4.7. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Belu
Manggarai

DSLQ

Manggarai Barat
Manggarai
Alor Timur
Timor Tengah Utara
Jembrana
Kupang Mataram
Buleleng
Klungkung
Sumba Tengah
Flores
Timur
Denpasar
Lombok Timur
Ngada
Lembata Sumba Barat
Bima
Daya
Tabanan
Sumba
Timur
Bima
Sumbawa
Lombok
Utara
Bangli
Karang
Rote
Ndao
Asem
Sabu
Raijua
Lombok
Badung
Timor Tengah
Selatan SumbaEnde
Barat Barat
Sikka
Gianyar
Nagekeo
Kupang
Dompu
Lombok Tengah

Sumbawa Barat

SSLQ

4. Sulawesi
Beberapa kabupaten/kota di Sulawesi yang tergolong dalam sektor unggulan di
sektor perdagangan, hotel, dan restoran antara lain tersebar di hampir seluruh kota di

64

Sulawesi yakni Kota Manado, Kepulauan Banggai, Kota Bau-bau, Polewali Mandar, Kota
Makassar, Palopo, Kota Pare-pare, dan Kota Gorontalo. Terdapat beberapa daerah yang
tergolong sektor prospektif perdagangan, hotel, dan restoran dimana sektor tersebut
merupakan basis

Gambar 4.8. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Sulawesi

perdagangan,
hotel,

dan

Buton Utara

restoran namun pertumdika-

bupaten/kota
tersebut agak

DSLQ

buhan

lebih lambat.
Kategori sek-

Bulukumba
MinahasaSelatan
Tenggara
Minahasa
Kepulauan Talaud
Kotamobagu
Luwu
Palopo
Soppeng
Kolaka
Utara
Toraja
Utara
Pinrang Parigi
Buton Moutong
Bone Sinjai
Manado
Gowa
Konawe Selatan
Muna
Polewali
Mandar
Kepulauan Sangihe
Kolaka
Maros
Bitung
Enrekang
Banggai Kepulauan
Boalemo
BantaengMinahasa
Wakatobi
BolMong
BolMong Timur
Barru
Poso
Bau-bau Biaro
Kep.
Siau
Tagulandang
Pohuwato
Toli-Toli
Pare-Pare
Mamuju Utara
Kendari
Toraja
KonaweTana
Takalar
Jeneponto
Makassar
Majene
Bombana
Mamuju
Luwu
Utara Tojo Una-Una Gorontalo
Sigi
Minahasa
Utara Wajo
BolMong
Selatan
Tomohon
Utara
Donggala
Pangkajene BolMong
Kepulauan
Mamasa Palu
Selayar
Sidenreng Rappang
Gorontalo Utara
Luwu Timur
Buol
Morowali
Gorontalo
Bone Bolango
Konawe Utara

tor ini hanya


terdapat

di

Kabupaten

SSLQ

Wajo. Beberapa daerah seperti Kota Tomohon, Boolang Mongondow Selatan, Boolang
Mongondow Utara, Minahasa Utara, Kota Palu, Kabupaten Buol, Donggala, Morowali,
Sigi, Konawe Utara, Luwu Timur dan Utara, Pangkajene Kepulauan, Selayar, Sidenreng
Rappang, Bone Bolango, dan Gorontalo termasuk dalam daerah yang sektor
perdagangan, hotel, dan restorannya tertinggal, sementara ada beberapa kabupaten
kota yang bukan merupakan basis perdagangan, hotel, dan restoran namun
pertumbuhannya cepat adalah Kota Bitung, Kotamobagu, Boolang Mongondow,
Minahasa Selatan, Minahasa, Poso, Kota Kendari, Kolaka, Konawe, Wakatobi, Mamuju,
Luwu. Maros, Sinjai, Toppeng, dan Pohuwato.

6. Papua dan Maluku


Sektor unggulan perdagangan, hotel, dan restoran hanya terdapat Kepulauan Maluku
yakni di Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara Barat,

65

Maluku Tenggara, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Tidore Kepulauan,
Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, dan Kabupaten Morotai.
Sementara di daerah Papua tergolong dalam sektor andalan yakni di Biak Numfor, Boven
Digoel, Dogiyai, Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Memberamo Jaya, Memberamo Tengah,
Mappi, Merauke, Nabire, Yakuhimo, Puncak Jaya, Fak-fak, Manokwari, Maybrat, Raja
Ampat, dan Tambraw, sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang
tertinggal terdapat di Kabupaten Asmat, Deiyai, Intan Jaya, Jayawijaya, Mimika, Nduga,
Sarni, Sapiori, Waropen, Kaimana, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondana. Kabupaten/kota
di Papua ini memang bukan merupakan sektor basis perdagangan, hotel, dan restoran.
Gambar 4.9. Klasifikasi Sektor PHR Pulau Maluku dan Papua

Ternate, Kota
Ambon
Biak Numfor
Jayapura, Sorong,
Kota Kota
Jayapura
Jayawijaya

Merauke

Sarmi

DSLQ

Fak-FakManokwari
Yapen Waropen

Supiori
Halmahera Utara
Halmahera Selatan
Barat
Kepulauan Sula Seram Bagian
Pegunungan Bintang
Halmahera Barat

Sorong
Selatan
Maluku
Tengah
Morotai

Yahukimo
Tolikara

Mimika
Seram Bagian Timur
Tidore Kepulauan Halmahera Tengah
Waropen
Maluku Tenggara
Mamberamo
Halmahera
Raya
Timur
Buru
Mappi
KeeromAsmat
Buru Selatan
Tambrauw
Puncak Jaya
Tual
Boven Digoel

Teluk Wondama

Paniai

Maybrat
Maluku
DayaBarat
Maluku Barat
Tenggara
Puncak
Intan Jaya

NabireKaimana

Mamberamo Tengah
Kepulauan Aru
Sorong
Yalimo

Deiyai

Raja Ampat

Nduga
Lanny Jaya

Dogiyai
Teluk Bintuni

SSLQ

66

1. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Sulawesi

71

6. Klasifikasi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar: http://valdybali.files.wordpress.com/2013/05/offshore-rig.jpg

73

ndonesia merupakan salah satu negara dengan hasil bahan tambang yang
besar di dunia. Tidak heran jika sektor pertambangan dan penggalian
merupakan salah satu sektor terpenting dalam perekonomian Indonesia.

Sektor ini terdiri dari beberapa subsektor, diantaranya subsector pertambangan minyak
dan gas bumi, pertambangan bukan migas, dan subsektor penggalian. Subsektor
pertambangan minyak dan gas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak dan gas
bumi,

penyiapan

pengeboran,

penambangan,

penguapan,

pemisahan

serta

penampungan untuk dijual atau dipasarkan. Kegiatan ini menghasilkan minyak bumi,
kondensat, dan gas bumi. Subsektor pertambangan non migas meliputi pengambilan
dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat,baik dibawah maupun diatas
permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan
bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil kegiatan ini antara lain batubara, pasir besi,
bijih timah, bijih nikel, fero nikel, nikel mattes, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas
dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal alam, serta komoditas lainnya.
Subsektor penggalian meliputi penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian
yang umumnya berada di permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini meliputi batu gunung,
batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan
bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, koalin, tanah liat, dan yang lainnya.
Nilai sektor pertambangan dan penggalian terhadap Produk domestik Bruto
Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu dari 160 triliun Rupiah pada tahun
2004 menjadi 195 triliun rupiah pada tahun 2013 (atas dasar harga konstan tahun
2000).subsektor penggalian minyak dan gas bumi menjadi kontributor terbesar dalam
sektor ini, yaitu sekitar 88 triliun pada tahun 2013, disusul oleh pertambangan bukan
migas sebesar 79 triliun, dan subsektor penggalian yang berkontribusi 27 triliun Rupiah.
Walaupun demikian, proporsi sektor pertambangan terhadap PDB terus menurun dari
tahun ke tahun, meskipun tidak terlalu besar. Hal ini terlihat dari persentase kontribusi
sektor pertambangan dan penggalian yang pada tahun 2009 berkontribusi sebesar 8,3
persen terhadap total PDB menjadi 7,3 persen pada tahun 2012. Pertumbuhan sektor

74

pertambangan dan penggalian memperlihatkan tren yang positif, dimana rata-rata


pertumbuhan setiap tahun berkisar 1,3 persen per tahun, jika dilihat dalam setiap
subsektor penyusunnya, sektor pertambangan tanpa migas mencatatkan pertumbuhan
yang tertinggi dari tahun ke tahun, berkisar rata- rata 4,5 persen per tahun, kemudian
disusul oleh sektor penggalian yang rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya adalah 7,3
persen, dan sektor pertambangan minyak dan gas yang rata-rata pertumbuhan negatif
setiap tahunnya -1,6 persen.
Gambar 5.1 Total PDB Sektor Pertambangan dan Penggalian 2004-2013 (milyar
rupiah)
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2004

2005

2006

2007

2008

Harga konstan (2000)

2009

2010

2011 2012* 2013**

Harga Berlaku

Sumber: BPS (diolah)


Gambar 5.1. menunjukkan bahwa pangsa sektor pertambangan dan penggalian yang
menunjukkan nilai sektor pertambangan dan penggalian di provinsi terhadap sektor
pertambangan dan pertanian di nasional. Pangsa ini menunjukkan daerah yang memiliki
nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian yang lebih besar. Pangsa PDRB sektor
pertambangan dan penggalian terbesar masih terkonsentrasi di pulau Sumatera dan
Kalimantan, dimana pangsa terbesar ditempati oleh Kalimantan Timur (28,2%), Riau
(28%), Sumatera Selatan (8,4%).

75

Gambar 5.2. Pangsa PDB Sektor Pertambangan dan Penggalian Provinsi 2011

Kalimantan Timur,
Riau
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Papua
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Nanggroe Aceh Darussalam
Jawa Tengah
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Papua Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
DKI Jakarta
Sulawesi Tenggara
Lampung
Kalimantan Barat
Bengkulu
Bali
Nusa Tenggara Timur
D I Yogyakarta
Maluku Utara
Banten
Sulawesi Barat
Gorontalo
Maluku
0

10

15

20

25

30

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

76

Klasifikasi Sektor Unggulan Pertambangan dan Penggalian Berdasarkan


Gabungan SSLQ dan DSLQ
1. Pulau Jawa
Berdasarkan Gabungan SSLQ dan DSLQ di pulau Jawa, tergolong dalam kelompok
unggulan terdapat di Kabupaten Indramayu untuk Jawa Barat, Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Tuban di Provinsi Jawa Timur. Nilai SLQ dan DSLQ
daerah-daerah diatas memiliki nilai lebih dari nol sehingga tergolong klasifikasi sektor
unggulan yang berarti merupakan sektor basis dan pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan de-

Gambar 5.3. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Jawa

ngan sektor pertambangan

dan

Indramayu
Kudus
Pandeglang

penggalian di naSelain

kategori

unggu-

lan, terdapat pula


kategori prospektif dimana sektor
pertambangan
dan

Serang Sleman

penggalian

memiliki nilai nilai

DSLQ

sional.

Kulon Progo

Gunung Kidul
Blora
Magelang
Grobogan Blitar
Kebumen
Bandung
Barat
Cianjur
Gresik
Lamongan
Purbalingga
Pati
Jepara
Pemalang
Cilacap
Tasikmalaya
Brebes
Nganjuk
Madiun,
Kota
Sampang
Bantul
Yogyakarta
Tangerang Selatan
Tegal
Pamekasan
Cirebon
Banyuwangi
Temanggung
Boyolali
Banjar
Kediri
Majalengka
Mojokerto
Bekasi
Wonogiri
Tangerang
Kuningan
Banyumas
Sragen
Banjarnegara
Pekalongan
Sumenep
Garut
Pacitan
Ponorogo
Tulungagung
Karanganyar
Batu
Batang
Trenggalek
Tasikmalaya, Kota
Purworejo
Bogor
Malang
Jember
Sumedang
Demak
Ngawi
Bondowoso
Sukabumi
Lumajang
Bandung
Kendal
Klaten
Jombang Karawang
Serang,
Kota
Ciamis
Magetan
Pasuruan
Probolinggo, Kota
Rembang
Subang
Semarang, Kota
Probolinggo
Purwakarta
Situbondo
Surabaya
Blitar,
KotaSukoharjo
Sidoarjo
Sukabumi,
Kota
Madiun

Tuban

Bojonegoro

Kepulauan Seribu

Wonosobo
Salatiga
Semarang
Lebak
Bangkalan
Cilegon
Tegal,
Kota
Magelang,
Pekalongan,
Kota
Kota
Cimahi
Cirebon,
Kota
Malang,Pusat
Kota
Barat
Timur
Jakarta
Utara
Depok
Mojokerto,
Kota
Jakarta
Bekasi,
Tangerang,
Selatan
Kota
Kota
Kediri,
Kota
Bandung,
Kota
Surakarta
Pasuruan, Kota

SSLQ

SSLQ>0 yang menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor basis, namun
DSLQ<0 yang menunjukkan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian yang
terjadi di kabupaten atau kota lebih lambat dibanding dengan nasional. Sektor
prospektif yang di pulau Jawa adalah Kabupaten Sumenep di provinsi Jawa Timur.
Kategori lain adalah kategori sektor andalan, dimana dalam kategori ini sektor
pertambangan dan penggalian di kabupaten atau kota bukan merupakan sektor basis,
namun pertumbuhan yang terjadi cepat. Yang termasuk dalam kategori ini adalah sektor

77

pertambangan dan penggalian di kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kota


Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cirebon di provinsi Jawa Barat, Kota
Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang di provinsi Banten,
Kabupaten Blora, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Grobogan,
Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kudus, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Pati, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Tegal di
provinsi Jawa Tengah. Untuk provinsi Jawa Timur, kategori andalan antara lain Kota
Madiun, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Pamekasan. Di provinsi D.I. Yogyakarta,
kabupaten/kota yang sektor pertambangan dan penggaliannya masuk kategori andalan
adalah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon
Progo, dan Kabupaten Sleman. Selain ketiga kategori diatas, terdapat kategori terakhir
yaitu tertinggal dimana sektor pertambangan dan penggalian bukan merupakan sektor
basis di kabupaten atau kota tersebut, dan juga pertumbuhan sektor tersebut juga
tergolong lambat.

2. Sumatera
Gabungan SLQ dan DSLQ yang termasuk kategori unggulan di pulau Sumatera
tersebar di seluruh provinsi di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, dan Kepulauan Bangka
Belitung. Kabupaten/kota yang memiliki sektor pertambangan dan penggalian yang
termasuk dalam kategori unggulan antara lain adalah Kabupaten Bengkalis, di Provinsi
Riau, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, kabupaten Tanjung Jabung Barat,
kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Bungo di Provinsi Jambi, Kabupaten
Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bangka di Provinsi Bangka
Belitung,dan Kabupaten Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, Daerah
kabupaten/kota yang sektor pertambangan dan penggaliannya masuk dalam kategori
prospektif antara lain Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten
Aceh Utara di Provinsi Aceh, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Kota Sawahlunto di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

78

Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau, Kabupaten


Muaro jambi di Provinsi jambi, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi
Banyuasin dan Kota Prabumulih di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Bengkulu
Utara di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lampung Timur di Provinsi Lampung, Kabupaten
Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten
Belitung Timur di Provinsi Bangka Belitung, serta Kabupaten Natuna Kabupaten
Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau.
Gambar 5.4. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Sumatera

Bengkulu Tengah

Labuhan Batu Selatan


Lhokseumawe
Pringsewu

Tanggamus
Labuhan Batu
Utara
Sarolangun
Tanjung Jabung Barat

Dumai, Kota
Aceh Kota
Jaya
Bengkulu,

DSLQ

Lampung Barat

Rokan Hulu
Tanjung Bala

Merangin

Ta0hPadang
Karo
Tapanuli
Selatan
Simeulue
Lawas
Aceh Pidie Nagan Raya
Indragiri Hulu
Samosir
Aceh
Tenggara
Toba
Samosir Lampung Tengah
Bener
Meriah
Solok Selatan
Solok
Padang
Lawas
Utara
Tanjung Jabung Timur
Nias
Tebo
Batu Bara
Tapanuli Serdang
Tengah
Pariaman Dharmas
Lingga
Dairi
Tapanuli
Utara
Bedagai
Pesisir
Selatan Padang
Raya Bungo
Agam
Batanghari
Bangka
Deli
Serdang
Indragiri
Lampung
Hilir
Selatan
Humbang
Hasundutan
Padang
Kepulauan
Mentawai
Bengkulu
Bengkalis
Subulussalam
PidieSelatan
Jaya
Barat
Nias
Utara
Bintan
Asahan
Langkat
Kerinci
Lahat
Tanah
Datar
Aceh Barat
Ogan
Komering
Limapuluh Kota Aceh Tamiang
Empat
Lawang
Way
Kanan Ulu Selatan
Karimun
Sawahlunto Sijunjung Kampar
Labuhan
Batu
Mesuji
Simalungun
Ogan
Komering
Ilir Seluma
Solok
Payakumbuh
Aceh TengahMandailing
Natal
Sabang
Belitung Timur
Tebing Tinggi
Singkil
Aceh
BaratAceh
Daya
Kuantan
Rejang
Bangka Singingi
Barat
SungaiLebong
Penuh
Lampung
Pasaman Utara
Barat
Muara
Enim
Ogan Komering Ulu Timur
Rokan
Hilir
Gayo LuesMukomuko
Pasaman
Ogan Ilir
Bukittinggi
Lampung
Belitung
Gunung Sitoli
AcehBandar
Selatan
Natuna
Pariaman
Musi
Banyuasin
Tanjung
Pinang
Pelalawan
Bangka Selatan
Pekan
Baru, Sidempuan
Kota
Padang
Kaur
Binjai
Bengkulu Utara
Kepulauan Anambas
Nias Selatan
Sawahlunto
Pesawaran
Musi Rawas
Bangka Tengah
Lampung Timur
Pakpak Bharat
Siak
Padang Panjang
Pagar Alam
Jambi
Kepahiang
Kepulauan Meranti
Banyuasin
Batam
Tulang Bawang Barat
Ogan Komering Ulu
Prabumulih
Aceh Utara
Lebong
Banda
AcehSiantar
Pematang
Metro
Pangkal
Pinang
Sibolga
Langsa
Palembang
Tulang Bawang
Muaro Jambi
Medan

SSLQ

3. Pulau Kalimantan
Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan salah satu sektor utama di hampir
kabupaten/kota di semua provinsi di Pulau Kalimantan. Sektor Pertambangan dan
Penggalian yang termasuk sektor unggulan antara lain berada di Kabupaten Ketapang,
Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten
Tanah Laut, Kabupaten Kota Baru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Bumbu,

79

Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan
Kabupaten Tana Tidung. Daerah dengan sektor Pertambangan dan Penggalian tergolong
sektor prospektif antara lain Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan dan Kabupaten
Kutai Kartanegara. Daerah yang sektor pertanian dan penggaliannya tergolong kategori
andalan antara lain Kabupaten Sambas, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kubu Raya,
Kabupaten Kotawaringin barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan,
Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau,dan Kota
Samarinda. Sedangkan untuk sektor pertanian dan pertambangan yang tergolong
tertinggal antara lain adalah Kota Pontianak, Kabupaten Sintang, Kabupaten BengGambar 5.5. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Kalimantan

kayang,

Kabupa-

ten

Melawi,

Kabupaten Kayong Utara, Ko-

Kapuas
Tapin
Ketapang
Sambas

Malinau
Murung Raya
Bulungan
Berau
Barito Utara

Barito Timur
Landak

DSLQ

Sanggau

Nunukan

Samarinda,
KotaGunung
Tanah
Laut Mas

Pontianak
Kubu
Raya
Barito
Selatan
Sekadau
Pulang Pisau Lamandau
Kotawaringin
Barat
Hulu
HuluBanjar,
Sungai
Utara Kapuas
Sintang
HuluKota
Sungai
Tengah
Balikpapan,
Kota Bengkayang
Kayong Utara
Sukamara
Singkawang, Kota

Kota Baru

Kutai Barat
Tanah Bumbu
Penajam
Paser Utara
Tana Tidung
Kutai Timur
Tabalong
Balangan

ta Singkawang,
Kabupaten Kotawaringin
Timur, Kabupa-

Seruyan
Tarakan, Kota

ten

Banjar Baru, Kota

Palangkaraya, Kota

Katingan,

Kutai Kartanegara

Katingan
Melawi

Kabupaten Se-

Bontang, Kota
Barito Kuala
Pontianak, Kota
Kotawaringin
Timur
Banjarmasin,
Kota

ruyan, Kabupaten Sukamara,

Hulu Sungai Selatan

SSLQ

Kota Palangkaraya, Kota Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten
Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru,
Kota Balikpapan, Kota Tarakan, dan Kota Bontang.

80

4. Bali dan Nusa Tenggara


Sektor pertambangan dan penggalian di wilayah Bali dan Kepulauan Nusa
Tenggara mayoritas kabupaten atau kota masuk dalam kategori tertinggal dan andalan.
Hanya satu kabupaten yang sektor Pertambangan dan Penggaliannya masuk dalam
sektor unggulan, yaitu Kabupaten Sumbawa Barat di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam wilayah inipun tidak ada satu kabupaten atau kota dimana sektor pertambangan
dan penggaliannya masuk dalam kategori prospektif.Kabupaten/kota yang sektor
pertambangan dan penggaliannya masuk kedalam kategori andalan antara lain
Gambar 5.6. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Kabupaten Buleleng,

Kabu-

paten Gianyar,
Kupang
Karang Asem

Kabupaten Je-

Flores Timur
Jembrana
Gianyar
Lombok Barat
Sumba Tengah
Manggarai Timur
Sikka
Buleleng
Sabu Raijua
Lombok Timur
Utara
Lembata Timor Tengah
Manggarai
Bima
Sumba Barat
Bima
Sumbawa
Manggarai Barat
Lombok Tengah
Sumba Barat DayaDompu
Ngada
Alor
Ende
Badung
Bangli
Timor
Tengah Selatan
Rote
Ndao
Nagekeo
Sumba Timur
Lombok Utara

mbrana, Kabu-

DSLQ

Tabanan

Kupang

Sumbawa Barat

paten Karang
Asem,

Kabu-

paten

Taba-

nan, Kota BiBelu

ma, Kota MaDenpasar


Klungkung

taram,

Kabu-

paten

Bima,

SSLQ

Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Flores Timur,


Kabupaten Kupang, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten
Manggarai, Kabupaten Saba Raijua, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Barat,
Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Dalam kategori
tertinggal, terdapat pada sektor pertambangan dan penggalian di wilayah Kota
Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten
Dompu, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa,

81

Kota Kupang, Kota Sumba Timur, Kabupaten Alor, Kabupaten Belu, Kabupaten Ende,
Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Rote
Ndao, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

5. Sulawesi
Kabupaten/kota yang sektor pertambangan dan penggaliannya masuk kedalam
kategori unggulan antara lain Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten
Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Morowali, Kabupaten
Kolaka, dan Kabupaten
Luwu

Gambar 5.7. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Sulawesi

Timur.
Konawe Utara

Selain

kategori

Tojo Una-Una

andalan, kategori

Bulukumba
Morowali
Kolaka Utara
Gowa Barru
Konawe Selatan
Konawe
Luwu Utara
Luwu
Bombana
Polewali
Mandar
Pinrang
Toraja
Utara
Kepulauan Talaud
Bone
Bau-bau
Bantaeng
Selayar
Wakatobi
Poso
Mamasa
Majene
Buol
Muna
Soppeng
Sinjai
Sidenreng
Rappang

prospektif terda-

tara di provinsi
Sulawesi

Utara.

Kategori lainnya

DSLQ

pat pada Kabupaten Minahasa U-

Buton

Kolaka
Luwu Timur
Minahasa Tenggara
Minahasa Selatan

Kep. Siau
Tagulandang Biaro
Gorontalo
Utara
Kendari
Parigi
Moutong
Sigi
Gorontalo
Maros
Tana
Toraja
Pangkajene Kepulauan
Bitung
Enrekang
BolMong
UtaraSelatan
Kepulauan Sangihe Minahasa
BolMong
Pare-Pare
Donggala
Toli-Toli
Palu
Jeneponto
Banggai Kepulauan
Kotamobagu
BolMong
Takalar
Pohuwato
Tomohon
Wajo
Gorontalo
Utara
PalopoMamuju
Makassar
Manado

BolMong Timur

Mamuju

Buton Utara
Bone Bolango

adalah kategori
andalan,

dian-

taranya

sektor

Minahasa Utara

SSLQ

pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kep. Siau Tangulandang Biaro, Kota Bitung,
Kabupaten Kep. Sangihe, Kep. Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Buol,
Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, Kabupaten Tojo Una- Una,
Kota Bau- Bau, Kota Kendari, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton, Kabupaten Kolaka
Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe,
Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa,
Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Barru, Kabupaten Bone,
Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Gowa, Kabupaten Luwu Utara,

82

Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkanjene


Kepulauan, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Selayar, Kabupaten Sidenreng Rappang,
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara,
Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan terakhir Kabupaten Gorontalo.
Kategori terakhir yaitu kategori tertinggal, yaitu diantaranya Kota Kotamobagu,
Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Manado, Kota Palu, Kabupaten Banggai
Kepulauan, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli- Toli, Kabupaten Buton Utara, Kota
Mamuju, Kabupaten Mamuju Utara, Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Pare- Pare,
Kabupaten Jenemponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Wajo, Kota Gorontalo,
Kabupaten Bone Bolango, dan kabupaten Pohuwanto.

6. Papua
Di bagian Timur Indonesia lainnya, yaitu Kepulauan Maluku dan Papua, sektor
pertambangan dan penggalian yang termasuk dalam kategori unggulan terdapat pada
Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera
Timur, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Sorong. Dalam kategori lainnya yaitu kategori
prospektif dalam sektor pertambangan dan penggalian antara lain Kabupaten Nabire
dan Kabupaten Raja Ampat. Sebagian besar sektor pertambangan dan penggalian di
Kepulauan Maluku dan Papua masuk ke dalam sektor andalan, daerahnya antara lain
adalah Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Buru, Kabupaten
Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten
Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Barat,
Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten
Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Morotai, Kabupaten Biak
Numfor, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Lanny
Jaya,

Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Mappi, Kabupaten Merauke,

Kabupaten Paniai, Kabupaten Pengunungan Bintang, Kabupaten Puncak Jaya,


Kabupaten Supiori, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Kaimana,
Kabupaten Manokwari, dan Kabupaten Sorong Selatan. Pada kategori tertinggal untuk

83

sektor Pertambangan dan Penggalian, antara lain terdapat di daerah Kabupaten


Halmahera Utara, Kota Jayapura, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel,
Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten
Mamberamo Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak, Kabupaten Sarmi, Kabupaten
Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Yapen Waropen, Kota Sorong, Kabupaten
Fak-Fak, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Teluk Bintuni, dan
Kabupaten Teluk Wondama.
Gambar 5.8. Klasifikasi Sektor Pertambangan Pulau Papua

Puncak Jaya Paniai


Lanny Jaya Supiori
Merauke
Biak Numfor

Ambon

Mamberamo Tengah
Kaimana
Dogiyai
Buru Selatan
Seram Bagian
Barat
Maluku
Barat Daya
Halmahera
Keerom Selatan
Maluku Tenggara Barat
Buru
Yalimo
Maluku Tengah
Mappi
Jayapura
Morotai
Maluku
Tenggara
Tual
Pegunungan
Bintang Manokwari
Tidore
Kepulauan
Yahukimo
Halmahera
Barat
Sorong Selatan
Kepulauan
Ternate,
Aru Kota
Kepulauan Sula
Sarmi
Mamberamo
Raya
Fak-Fak
Deiyai

Halmahera Tengah
Seram Bagian Timur
Halmahera Utara

Sorong
Halmahera Timur

Mimika

DSLQ

Jayawijaya
Yapen Waropen
Nduga
Jayapura, Kota
Waropen
Nabire

Intan Jaya
Tolikara

Raja Ampat

Sorong, Kota
Tambrauw

Asmat
Maybrat
Teluk Wondama
Teluk Bintuni
Puncak

Boven Digoel

SSLQ

84

1. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Sulawesi

89

6. Klasifikasi Sektor Pertambangan dan Penggalian Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar: http://www.ali.web.id/YWRtaW4=/articles/99.jpg

91

ektor pengangkutan dan komunikasi merupakan salah satu sektor


penting dan penunjang utama perkembangan ekonomi. Pertumbuhan
sektor pengangkutan dan komunikasi yang cukup tinggi menjadi

penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor pengangkutan dan


komunikasi terdiri dari subsektor pengangkutan dan komunikasi. Subsektor
pengangkutan meliputi jasa angkutan jalan raya, jasa angkutan laut, angkutan udara,
dan jasa penunjang angkutan kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan dengan
menggunakan alat angkut atau kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun tidak
bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan mencakup kegiatan yang sifatnya
menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal, pelabuhan dan pergudangan.
Angkutan jalan raya sendiri meliputi kegiatan pengangkutan barang dan
penumpang dengan menggunakan alat kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun
tidak bermotor, termasuk kegiatan lainnya seperti sewa kendaraan baik dengan atau
tanpa pengemudi. Tidak termasuk kegiatan lainnya yang diusahakan sebagai satu satuan
usaha dengan kegiatan ini seperti jasa bongkar muat, keagenan barang dan penumpang,
perbaikan dan pemeliharaan. Sementara angkutan laut meliputi kegiatan pengangkuta
barang dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi di dalam dan
keluar daerah domestik, tidak termasuk kegiatan pelayaran laut yang diusahakan oleh
perusahaan lain yang berada dalam satu satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini
sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya, dan disamping itu data yang tersedia juga
sulit dipisahkan.
Angkutan udara mencakup kegiatan pengangkutan penumpang dan barang
dengan menggunakan pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan
yang beroperasi di daerah tersebut. Termasuk dalam angkutan udara antara lain
kegiatan lainnya yang diusahakan oleh paerusahaan penerbangan yang datanya sulit
untuk dipisahkan, seperti EMKU (Ekspedisi Muatan Kapal Udara), baik untuk angkutan
penerbangan dalam negeri maupun angkutan penerbangan luar negeri. Tidak termasuk
dalam kegiatan penerbangan yang dilakukan oleh instansi /perkumpulan yang sifatnya

92

terbuka untuk umum. jasa penunjang angkutan meliputi kegiatan yang bersifat
menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu jasa pelabuhan udara,
laut, sungai, darat, terminal dan parker, bongkar muat laut dan darat, keagenan
penumpang, ekspedisi laut, jalan tol, dan jasa penunjang lainnya seperti pengerukan dan
pengujian kelayakan angkutan laut.
Selain subsektor pengangkutan, terdapat pula sektor komunikasi yang terdiri
dari kegiatan pos dan giro, telekomunikasi, dan jasa penunjang komunikasi. Pos dan giro
mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel
dan paket pos yang diusahakan oleh perum pos dan giro. Telekomunikasi meliputi
kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui
telegram, telepon, faksimile, dan telex yang diusahakan oleh perusahaan
telekomunikasi. Jasa penunjang komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang menunjang
kegiatan komunikasi seperti warung telekomunikasi, warung internet, dan telepon
seluler.
Gambar 6.1 Total PDB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 2004-2013 (milyar
rupiah)
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2004

2005

2006

2007

2008

Harga Konstan 2000

2009

2010

2011

2012* 2013**

Harga Berlaku

Sumber: BPS (diolah)

93

Gambar 6.2. Pangsa Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Provinsi 2011


DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Kalimantan Timur,
Sumatera Barat
Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Bali
Riau
Lampung
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Nanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi Utara
D I Yogyakarta
Kepulauan Riau
Papua
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tengah
Jambi
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Bengkulu
Papua Barat
Maluku
Kepulauan Bangka Belitung
Gorontalo
Maluku Utara
Sulawesi Barat
0

10

15

20

25

30

Sumber: INDODAPOER, Worldbank


Nilai sektor pengangkutan dan komunikasi selalu meningkat dari tahun ke tahun,
yang pada tahun 2012 berjumlah 265 Triliun Rupiah, meningkat dari tahun 2010 yang
berjumlah 217 Triliun Rupiah. Subsektor komunikasi menjadi kontributor terbersar dari
sektor ini, dengan nilai 167 triliun, dan subsektor pengangkutan dengan nilai 97 triliun
pada tahun 2012. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi pun cukup tinggi
dari tahun ke tahun, yaitu rata-rata diatas 10 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan

94

positif juga dicatatkan oleh subsektor yang menyusun, yaitu subsektor pengangkutan
serta subsektor komunikasi. Subsektor pengangkutan mencatat pertumbuhan setiap
tahunnya rata-rata 6 persen, sementara sektor komunikasi tumbuh setiap tahunnya
rata-rata 22 persen. Tak pelak, hal ini menjadikan sektor pengangkutan dan komunikasi
menjadi salah satu sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi dalam negari
dalam 5 tahun terakhir.
Sementara jika dilihat dari nilai pangsanya, pangsa terbesar Pangsa sektor
pengangkutan dan komunikasi terhadap total pangsa sektor ini di tingkat nasional,
didominasi oleh provinsi yang berada di pulau Jawa dan Sumatera, yaitu lima urutan
teratas dimana provinsi DKI Jakarta menyumbangkan pangsa 27,7 persen disusul oleh
Jawa Timur (14,5 persen), Jawa barat (9,1 persen), Sumatera Utara (6,6 persen) dan
Jawa Tengah (5,5 persen).

Klasifikasi Sektor Unggulan Pengangkutan dan Komunikasi Berdasarkan


Gabungan SSLQ dan DSLQ
1. Pulau Jawa
Gabungan SSLQ dan DSLQ di pulau Jawa Tersebar di berbagai kota dan
kabupaten, terutama kota atau kabupaten besar. Kota dan kabupaten yan gmasuk
kedalam kategori unggulan dalam sektor pengangkutan dan komunikasinya adalah Kota
Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur di Provinsi
DKI Jakarta. Di Provinsi Jawa Barat antara lain adalah Kota Sukabumi, Kota Cirebon.
Untuk Provinsi lain, yaitu Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan
Jawa Timur tidak terdapat satupun Kota/Kabupaten yang sektor pengangkutan dan
komunikasinya masuk kategori unggulan. Kategori lainnya adalah kategori andalan,
antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi di Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Karawang dan Kota Cimahi di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kudus,
dan Kabupaten Temanggung di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten
Kediri, Kabupaten Ponorogo,dan Kabupaten Probolinggo di Provinsi Jawa Timur, serta

95

Kabupaten Serang di Provinsi Banten. . Kategori prospektif antara lain sektor


Gambar 6.3. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Pulau Jawa
Indramayu

pengangkutan
dan

komuni-

kasi di Kota
Jakarta

utara

di Provinsi DKI
Sukabumi, Kota

DSLQ

Kediri
Kudus Klaten
Karawang
Cirebon,
Kota
Jakarta
Barat
Jakarta Selatan
Serang
Jakarta Timur
Cimahi
Probolinggo
Temanggung
Bangkalan
Ponorogo
Jakarta
Pusat
Tangerang
Brebes
Jakarta Utara
Grobogan
Boyolali
Sidoarjo
Serang, Kota
Sukabumi
Cilacap Mojokerto Tulungagung
Bantul
Cianjur
Madiun Banjarnegara
Jombang Purworejo
TangerangMojokerto,
Selatan Kota
Wonosobo
Kediri, Kota
BekasiMagetan Bogor
Bekasi,
Kota
Jember
Blora
Kebumen
Yogyakarta
Surabaya
Bondowoso
Batang
Magelang
Sumedang
Situbondo
Cirebon Kuningan Banyumas
Ngawi
Pasuruan
Pamekasan
Tasikmalaya
Rembang
Sumenep
SragenBandung
Bandung,
Probolinggo,
Kota
Kota
Sleman
Tuban
Semarang
Trenggalek
Subang
Depok GunungMadiun,
KotaBlitar,
Sukoharjo
Kidul
Lumajang
Kota
Kendal
Pacitan
Bogor,
Kota
Tegal,
Kota
Surakarta
Tangerang,
Kota
Pati
Majalengka
Magelang,
Kota
Purwakarta
Tegal
Salatiga
BlitarKaranganyar
Demak Purbalingga
Pandeglang
Batu
Lebak
Banyuwangi
Lamongan
Gresik
Malang,
Kota
Pemalang
Wonogiri
Sampang
Jepara Barat Semarang, Pasuruan,
Kota
Kota
Bandung
Pekalongan
Pekalongan, Kota
Banjar
Garut
Nganjuk Malang
Ciamis
Bojonegoro
Tasikmalaya, Kota
Kulon Progo

Jakarta,

Kota

Bogor,

Kota

Bandung, Kabupaten

Cia-

mis, dan Kota

Kepulauan Seribu

Bekasi di Provinsi Jawa BaSSLQ

rat, Kota Magelang,

Kota

Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, dan Kabupaten
Banyumas di Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri, Kota Blitar, Kota Madiun, Kota
Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Surabaya,dan Kabupaten Sidoarjo di
Provinsi Jawa Timur,Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo di Provinsi DI Yogyakarta,
serta Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang di Provinsi
Banten. Sementara untuk sektor pengangkutan dan komunikasi yang masuk kategori
tertinggal antara lain adalah Kota Administratif Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakara,
Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten

Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kuningan, Kabupaten

Majalengka, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten


Bandung Barat, Kabupaten Cirebon, Kota Depok, Kota Banjar, serta Kabupaten
Sumedang di Provinsi Jawa Barat. Selain itu, di Provinsi Jawa Tengah antara lain
Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali,

96

Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan,


Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal,
Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten
Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten
Wonosobo di Provinsi Jawa Tengah. Di Jawa Timur sektor pengangkutan dan komunikasi
yang masuk tertinggal antara lain Kota Batu, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten
Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang,
Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep,
Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Tulungagung di Provinsi Jawa
Timur. Di Provinsi DI Yogyakarta, yang termasuk sektor tertinggal antara lain Kabupaten
Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Sleman. Di Provinsi Banten antara lain
yang sektor pengangkutan dan Komunikasinya tergolong tertinggal antara lain terdapat
di Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

2. Pulau Sumatera
Gabungan SLQ dan DSLQ untuk sektor pengangkutan dan komunikasi di
kabupaten atau kota di Pulau sumatera antara lain untuk kategori unggulan terdapat di
Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu, serta
Kabupaten Tulang Bawang di Provinsi Lampung. Untuk Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, dan Bangka
Belitung tidak terdapat kota atau kabupaten yang sektor pengangkutan dan
komunikasinya tergolong kategori unggulan. Untuk kategori andalan, terdapat di
wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur,
Kota Lhokseumawe, dan Kota Subulussalam di provinsi Nangroe Aceh Darussalam,
Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten Labuhan Batu Utara di provinsi

97

Sumatera Utara, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, dan Kabupaten kepualauan
Meranti di Provinsi Riau, Kabupaten Ogan Komering ulu, Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
Banyuasin dan Kota Prabumulih di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Bengkulu
Tengah dan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lampung Barat,
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, dan Kabupaten Way Kanan di
Provinsi Lampung, Kabupaten Bangka di Provinsi Bangka Belitung, serta Kabupaten
Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau.
Gambar 6.4. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Pulau Sumatera
Untuk sektor
pengangkutan

Siak
Labuhan Batu Selatan

dan

Bengkulu Tengah
Lhokseumawe

komu-

Mukomuko

DSLQ

Musi Banyuasin
Natuna

nikasi

Tulang Bawang

Rokan Hilir
Labuhan Batu Utara
Aceh Timur

tergolong ka-

Lampung Barat

WayTengah
Kanan
Ogan Lampung
Komering
Ulu
Kepulauan Anambas
Prabumulih
Musi Rawas
Muara Enim
Aceh Selatan
Subulussalam
Lampung Utara
Bangka
Banyuasin
Lahat
Kepulauan
Aceh
TenggaraMeranti
Kaur
Sibolga
Pagar Alam
Mesuji
Bireuen
Dumai, Kota
Aceh
Pidie
Kepahiang
Bangka Tengah
BinjaiAceh
Singkil
Rejang
Lebong
Lingga
Kepulauan
Mentawai
Palembang
Tanggamus
Simeulue
Ogan
Kampar
Komering
Ilir
Ogan Komering
Pesawaran
Ulu
Selatan
Batu
Bara
Aceh
Tamiang
Aceh
Bengkulu
Utara
Aceh
Jaya
Dairi
Empat
Lawang
Limapuluh
KotaTengah
Ogan
IlirSerdang
Sawahlunto
Humbang
Hasundutan
Gunung
Banda Aceh
Sitoli
Solok
Deli
Indragiri
Hulu
Pakpak
Bharat
Bener
Meriah
Tapanuli
TengahPasaman
Agam
Padang
Sawahlunto
Nagan
Raya
OganLawas
Tapanuli
Komering
Rokan
Pesisir
Selatan
Ulu
Timur
Hulu
Selatan
Bukittinggi
Pelalawan
Batanghari
Indragiri
Hilir Merangin
Kuantan
Lampung
Singingi
Timur
Nias
Barat
Solok
Aceh
Selatan
UtaraSijunjung
Padang
Utara
Tanah
Datar
Tanjung
Bala
Pekan
Baru,
Kota Panjang
Tanjung
Pinang
Bengkalis
Simalungun
A
sahan
Tebing
Tinggi
Batam
Tebo
Padang
Labuhan
Nias
Selatan
Lampung
Selatan
Samosir
Pariaman
Pidie
Jaya Batu
Seluma
Bandar
Lampung
Bawang
Toba
Barat
Samosir
Kerinci
Langkat
Dharmas
Raya
Sabang
Pangkal Pinang
Medan
Sungai
Penuh
Serdang BedagaiTulang
Bintan
Bengkulu,
Kota
Solok
Padang
LawasBarat
Padang
Sidempuan Jambi
Padang Pariaman
Bangka Selatan
Bengkulu
Selatan
Pasaman
Metro
Tapanuli
AcehTimur
Barat
UtaraDaya Langsa
Karimun
Bungo
Belitung
Payakumbuh
Belitung
Nias
Muaro
Jambi
Pematang Siantar
Nias
Utara
Tanjung
Jabung Timur
Bangka Barat
Ta0h Karo
Mandailing Natal
Lebong
Tanjung Jabung Barat
Gayo Lues
Aceh Besar
Sarolangun
Aceh Barat

SSLQ

yang

Pringsewu

tegori

pros-

pektif

terda-

pat di wilayah
Kota

Banda

Aceh,

Kabu-

paten

Aceh

Jaya, dan Ka-

bupaten Bireuen di Provinsi NAD, Kabupaten Tanah Karo, Kota Medan, Kota Pematang
Siantar, Kota Tebing Tinggi, Kota Padang Sidempuan, Dan Kota Gunung Sitoli di Provinsi
Sumatera Utara, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kota
Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan
Kota Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai di Provinsi
Riau, Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi, Kota Palembang di Provinsi
Sumatera Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu di Provinsi Bengkulu,

98

Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pringsewu, Kota Bandar Lampung, dan Kota
metro di Provinsi Lampung, Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkal Pinang di
Provinsi Bangka Belitung, serta Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kota
Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau. Untuk kategori tertinggal, terdapat di
Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten
Aceh Pidie, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tengah,
Kabupaten Aceh utara, Kabupaten Simeuleu, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Gayo
Lues, Kabupaten Bener Meriah, Kota Sabang, Kota Langsa, Kabupaten Nagan Raya,
Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara,
Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias,
Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten
Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang
Hasudutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara,
Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kota Binjai, Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Kabupaten
Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Pasaman Barat,
Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmas Raya,
Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kampar, Kabupaten
Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten
Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Bungo,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan
Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur, Kota Pagar Alam, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Seluma, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lampung
Timur, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran,

99

Kabupaten Mesuji, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten


Belitung Timur, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bintan, dan Kota Batam.

3. Pulau Kalimantan
Gabungan SLQ dan DSLQ untuk sektor pengangkutan dan komunikasi di
Kabupaten atau Kota di Pulau Kalimantan yaitu untuk kategori unggulan terdapat di
Kabupaten
Raya

di

Kubu

Gambar 6.5. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi


Provinsi Pulau Kalimantan

Kalimantan Barat
dan

Kabupaten

Kotawaringin Ba-

Kutai Kartanegara

rat di Provinsi KaPenajam Paser Utara

limantan Tengah.
kategori

DSLQ

Untuk

Kubu Raya

andalan yaitu Kabupaten Sintang


di Provinsi Kalimantan Barat ser-

Nunukan
Kotawaringin Barat
Sintang
Barito Timur
Kapuas Hulu
Sukamara
Sekadau
Pontianak, Kota
Barito Kuala
Bulungan
Bengkayang
Hulu Sungai
Selatan Kota
Tana
Tidung
Singkawang,
Hulu
Sungai Tengah
Kutai Barat
Barito Selatan
Tarakan, Kota
Kayong
Utara
Tanah Laut
Sanggau Sambas
Hulu
Sungai
Utara
Melawi Landak
Banjar
Baru,
KotaTanah Bumbu
Kota
Baru
Malinau
Banjarmasin, Kota
Kapuas
Balikpapan,
Kota
Banjar,
Barito
Kota
Utara Katingan
Palangkaraya,
Kota
Ketapang
Balangan
Lamandau
Bontang, Kota Tapin
Samarinda, Kota
Pontianak
Kutai Timur
Gunung Mas
Murung Raya
Seruyan
Pulang Pisau
Tabalong
Berau

Kotawaringin Timur

ta Kabupaten Nunukan dan Ka-

SSLQ

bupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Untuk sektor pengangkutan
dan komunikasi yang tergolong kategori prospektif terdapat di Kota Pontianak di
Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Barito Selatan,
Kabupaten Katingan, dan Kota Palangkaraya di Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten
Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten
Bulungan, Kota Bulungan, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Tarakan di
Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk kategori Tertinggal untuk sektor pengangkutan dan komunikasi antara lain
berada di wilayah Kabupaten Sambas, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau,

100

Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten


Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kayong Utara, Kota
Singkawang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Timur,
Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten
Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya,
Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kota Baru, Kota Banjar, Kabupaten Barito Kuala,
Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kota Banjar
Baru, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Bontang.

4. Pulau Bali dan Nusa Tenggara


Sektor pengangkutan dan komunikasi di Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara buka
merupakan sektor yang termasuk kategori sektor unggulan, karena tidak satupun kota/
kabupaten di wilayah ini yang sektor pengangkutan dan komunikasinya termasuk
kategori unggulan. Kategori lain yaitu andalan hanya terdapat di beberapa wilayah,
antara lain Kabupaten Saba Raijua, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumba Barat
Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Untuk Kategori
prospektif untuk sektor pengangkutan dan komunikasi terdapat antara lain di Kota
Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karang Asem, Kota
Bima, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kota Kupang, Kabupaten Ende, dan
Kabupaten Flores Timur. Mayoritas kabupaten dan kota di wilayah ini sektor
pengangkutan dan komunikasi tergolong kategori tertinggal, antara lain terdapat di
Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan,
Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Lombok Timur,
Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kota
Sumba Timur, Kabupaten Alor, Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang, Kabupaten
Lembata, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten

101

Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten


Sikka, Kabupaten Sumba Barat, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Gambar 6.6. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Lombok Tengah

Sumba Tengah

DSLQ

Sabu Raijua

Timor Tengah Utara

Sumba Barat Daya


Flores Timur
Ende
Timor Tengah Selatan
Lombok Barat
Ngada
Kupang
Lombok
Utara
Nagekeo Klungkung
Karang
Asem
Manggarai
Barat
Bima
Jembrana
Kupang
Sikka
Bima
Sumbawa
Lombok
Timur
Buleleng Rote Ndao
Manggarai Timur
AlorDompu
Bangli
Sumba Barat
Lembata
Tabanan
Gianyar
Denpasar
Manggarai
Sumba Timur
Belu

Sumbawa Barat

Badung

Mataram

SSLQ

5. Pulau Sulawesi
Gabungan SLQ dan DSLQ untuk sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Pulau
Sulawesi antara lain untuk kategori unggulan terdapat di wilayah Kabupaten Kepulauan
Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kabupaten Donggala. Untuk sektor
pengangkutan dan komunikasi yang termasuk sektor andalan terdapat di Kabupaten
Buton Utara, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Pinrang,
Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Toraja Utara. Mayoritas sektor Pengangkutan dan
komunikasi di kabupaten dan kota di pulau Sulawesi termasuk kategori prospektif dan
tertinggal. Untuk kategori prospektif, terdapat di Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabuapten minahasa, Kota Palu, Kabupaten Poso,
Kota Bau- Bau, Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Kota Makassar, Kota Palopo,
Kota Pare- Pare, Kabupaten Selayar, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan

102

Kabupaten Gorontalo. Untuk kategori tertinggal untuk sektor pengangkutan dan


komunikasi terdapat diantaranya di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota
Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten
Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi,
Kabupaten Toja Una- Una, Kabupaten Toli- Toli, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton
Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Utara,
Kabupaten Konawe, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kota Mamuju, Kabupaten
Gambar 6.7. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Pulau Sulawesi

Majene,

Ka-

bupaten

Ma-

masa,

Kabu-

Buton Utara

paten Mamu-ju
Utara,
Toraja Utara

Kepulauan Talaud

bupaten

Pole-

Kepulauan Sangihe

Bulukumba

Donggala

Luwu Utara

DSLQ

Ka-

Pinrang
Sinjai
Palopo
Gowa
Majene Minahasa
Mamasa
Tenggara
Enrekang
Konawe Selatan
Bantaeng
Luwu Timur Luwu
Bombana
BoneMinahasa Selatan
Kep.Makassar
Siau Tagulandang Biaro
Polewali
Mandar
Pangkajene
Kepulauan
Soppeng
Mamuju Tana
Toraja
Wajo
Maros Kotamobagu
Minahasa
Barru
Bitung
BolMong Minahasa
Muna
Utara
Banggai
Kepulauan
Wakatobi
Toli-Toli
Jeneponto
Parigi
MoutongSelayar
Konawe
PaluGorontalo
BolMong
Timur
TojoKolaka
Una-Una
Utara Sigi
ButonBuol
Kolaka
BolMong
Utara
Bau-bau
Pare-Pare
Kendari
Mamuju
Utara
Gorontalo Manado
Takalar
Poso
Pohuwato
Sidenreng
Rappang
Gorontalo Utara BolMong Selatan
Bone Bolango
Morowali
Konawe Utara
Boalemo
Tomohon

wali

Mandar,

Kabupaten Bantaeng,

Kabu-

aten Barru, Kabupaten Bone,


Kabupaten En-

SSLQ

rekang,

Kabu-

paten Gowa, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu, Kabupaten Maros,
Kabupaten Pangkanjene Kepulauan, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten
Soppeng, Kabupaten Takalar, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Wajo, Kabupaten
Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Pohuwanto.

103

6. Pulau Maluku dan Papua


Gabungan SLQ dan DSLQ Sektor Pengangkutan dan komunikasi di kabupaten
Kota di Papua dan Kepulauan Maluku didominasi oleh kategori tertinggal, dan hanya
sebagian kabupaten/ kota yang sektor pengangkutan dan komunikasinya masuk di
kategori lain, seperti unggulan, andalan, serta prospektif. Kabupaten/kota yang sektor
pengangkutan dan komunikasi tergolong kategori unggulan antara lain Kabupaten
Jayawijaya, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Yapen Waropen. Untuk kategori
andalan, antara lain Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nabire, Kabupaten
Nduga, Kabupaten Paniai, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Raja
Gambar 6.8. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Pulau Maluku dan Papua

Ampat.

Kota/

kabupaten
yang

sektor

pengangkutan
dan
Ternate, Kota
Ambon
Biak Numfor
Jayapura, Sorong,
Kota Kota
Jayapura

nikasinya

Jayawijaya

Merauke

Sarmi

golong

DSLQ

Fak-FakManokwari

Halmahera Utara
Halmahera Selatan
Barat
Kepulauan Sula Seram Bagian
Pegunungan Bintang
Sorong
Selatan
Maluku
Tengah
Morotai

kate-

Tolikara

Puncak

Mamberamo Tengah

Yalimo

lain

terdapat di Ko-

Kepulauan Aru
Sorong

Deiyai

antara

Paniai

Maybrat
Maluku
DayaBarat
Maluku Barat
Tenggara
Intan Jaya

gori prospektif

NabireKaimana

Yahukimo

Mimika
Seram Bagian Timur
Tidore Kepulauan Halmahera Tengah
Waropen
Maluku Tenggara
Mamberamo
Halmahera
Raya
Timur
Buru
Mappi
KeeromAsmat
Buru Selatan
Tambrauw
Puncak Jaya
Tual
Boven Digoel

Teluk Wondama

ter-

Yapen Waropen

Supiori

Halmahera Barat

komu-

Nduga
Lanny Jaya

Dogiyai

Raja Ampat

ta Ambon, Kota
Ternate,

Kota

Teluk Bintuni

SSLQ

Jayapura, Kabupaten

Biak

Numfor, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Supiori, Kota Sorong,


Kabupaten Fak- Fak, dan Kabupaten Manokwari. Untuk kategori sektor penggalian dan
komunikasi tergolong tertinggal terdapat di Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan,
Kabupaten Buru, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten
Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara,

104

Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kota Kepulauan Tidore,
Kabupaten Halmahera barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera
Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten
Kepulauan Sula, Kabupaten Morotai, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel,
Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Keerom,
Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Mappi, Kabupaten
Mimika, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak,
Kabupaten Waropen, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Maybrat,
Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Teluk
Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama.

105

1. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Kalimantan

3. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Bali dan Nusa Tenggara

3. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Sulawesi

110

6. Klasifikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pulau Maluku dan Papua

sumber gambar: http://www.energitoday.com/uploads//2014/06/listrik1.jpg

112

ektor Listrik Gas, dan Air bersih merupakan salah satu dari 9 sektor yang
menyusun perekonomian. Sektor ini memiliki 3 subsektor, diantaranya
subsektor listrik dan subsektor air bersih, dan subsektor gas. Subsektor

listrik mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang
diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero) maupun oleh perusahaan Non- PLN, dengan
tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang
dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri. Subsektor air bersih
meliputi kegiatan proses pembelian, pemurnian, dan proses kimiawi, lainnya untuk
menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara langsung
melalui pipa dan alat lain ke rumah tangga, instansi pemerintah dan swasta. Kegiatan ini
mencakup kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM) dan perusahaan
bukan PAM, sedangkan subsektor gas meliputi produksi dan pendistribusian sumber
daya gas.
Gambar 7.1 Total PDB Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 2004-2013 (milyar rupiah)
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2004

2005

2006

2007

2008

Harga Konstan 2000

2009

2010

2011

2012* 2013**

Harga Berlaku

Sumber: BPS

113

Gambar 7.2. Pangsa Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Provinsi 2011 (persen)

Jawa Barat
Jawa Timur
Banten
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Bali
Sumatera Barat
Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan
Kepulauan Riau
Riau
D I Yogyakarta
Kalimantan Selatan
Jambi
Lampung
Sulawesi Utara
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Nanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Nusa Tenggara Timur
Papua
Bengkulu
Papua Barat
Sulawesi Barat
Maluku
Gorontalo
Maluku Utara
0

10

15

20

25

30

35

Sumber: INDODAPOER, Worlbank


Kontribusi produk domestik bruto dari sektor listrik, gas, dan air bertambah dari
tahun ke tahun, yaitu dari sekitar 22 triliun rupiah pada tahun 2004 menjadi sekitar 62
triliun pada tahun 2012. Pertumbuhan produk domestik bruto sektor ini pun
mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu rata- rata 7,6 persen per tahun untuk
periode 2004 sampai 2013. Kontribusi subsektor terbesar terhadap pembentukan PDB
sektor ini disumbangkan oleh subsektor listrik dengan jumlah 39 triliun rupiah pada
tahun 2012, disusul oleh subesktor gas dengan nilai 17 triliun dan terakhir oleh

114

subsektor air bersih dengan nilai sekitar 6 triliun. Pangsa sektor listrik, gas, dan air bersih
terbesar jika dibandingkan dengan total kontribusi Produk Domestik Bruto sektor ini di
tingkat nasional didominasi oleh provinsi yang berada di pulau Jawa, yaitu dengan
pangsa terbesar adalah Provinsi Jawa Barat dengan pangsa pasar sebesar 28, 8 persen,
disusul oleh Provinsi Jawa Timur dengan pangsa 19,1 persen dan Propinsi Banten dengan
pangsa 13,4 persen.

Klasifikasi Sektor Unggulan Listrik, Gas, dan Air Bersih Berdasarkan Gabungan
SSLQ dan DSLQ
1. Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan basis utama dari kontribusi sektor listrik, gas, dan air
bersih di lingkup nasional, dimana setiap provinsi yang ada menjadi salah satu
kontributor terbesar dalam sektor ini di lingkup nasional. Untuk Provinsi DKI Jakarta,
tidak ada satupun wilayah kota administratif yang sektor listrik, gas, dan airnya masuk
kedalam kategori unggulan, mayoritas masuk kedalam kategori andalan dan tertinggal,
serta satu Kota yang masuk kategori prospektif, yaitu Kota Jakarta Utara. Di Provinsi
Gambar 7.3. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Jawa Jawa

Barat,

cukup

banyak

wilayah
Tangerang

DSLQ

Cilegon

Tangerang, Kota

yang

Bandung Barat

termasuk keda-

Salatiga
Serang
Bekasi, Kota
Tangerang Selatan
Cimahi
Bogor
Mojokerto, Kota
Bogor, Kota
TubanKarawang
Depok
Sumedang
Magelang,
Kota
Pasuruan,Kota
Kota
Bandung,
Purwakarta
SurakartaKota
Cirebon, Kota Tegal,
Surabaya
Pasuruan
Cirebon
Gresik
Bandung
Bekasi
Malang,
Kota Kota
Ponorogo
Tasikmalaya,
Batu
Blitar,
Kota
Jakarta
Utara
Grobogan
Serang, Kota
Boyolali
Karanganyar
Sidoarjo
Probolinggo, Kota
Tulungagung
Semarang,
KotaPati
Yogyakarta
Sragen
Sukabumi
Pekalongan
Pekalongan,
Kota
Subang
Lamongan
Sukabumi, Kota
Sukoharjo
Madiun, Kota
Pemalang
Kendal
Jombang
Banjar
Tasikmalaya
Pamekasan
Brebes
Pacitan
Temanggung
MadiunSemarang
Batang Banyumas
Mojokerto
Sleman
Bantul Magetan
Situbondo
Jember
Cianjur Jepara
Klaten
Jakarta Barat ProbolinggoBangkalan
Kebumen
Majalengka
MalangWonosobo
Ciamis
Bondowoso
Demak
Purbalingga
Kulon
Jakarta
Progo
Timur
Bojonegoro
Ngawi
Wonogiri
Garut Trenggalek
Lumajang
Tegal
Kediri
Gunung
Kidul
Blora
Magelang
Nganjuk
Purworejo
Banjarnegara
Rembang
Banyuwangi
Lebak Sampang
Kudus
Blitar
Jakarta
Pusat
Cilacap
Jakarta Selatan
Kediri, Kota

Sumenep

Pandeglang

lam

kategori

unggulan,

lalu

disusul oleh kategori andalan,


Indramayu

dan prospektif, dimana diantaranya ter-

Kepulauan Seribu

dapat di Kota
SSLQ

Cirebon, Kabu-

115

paten Bandung Barat, serta Kota Depok, dan satu kabupaten yang masuk kategori
tertinggal, yaitu kabupaten Tasikmalaya. Untuk Kota atau Kabupaten yang berada di
Provinsi Jawa Tengah, mayoritas kota atau kabupaten untuk sektor ini masuk kedalam
kategori unggulan dan andalan, kota yang sektor ini masuk kedalam kategori prospektif
adalah Kota Salatiga, sedangkan yang tertinggal adalah Kabupaten Batang dan
Kabupaten Kendal. Untuk kota atau kabupaten di Provinsi Jawa Timur, mayoritas sektor
ini masuk kedalam kategori andalan, kota atau kabupaten yang termasuk kategori
unggulan antara lain Kabupaten Gresik, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan,
Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sidoarjo,
Kabupaten Tuban, serta Kabupaten Tulungagung. Untuk Provinsi DI Yogyakarta, Hanya
Kota Yogyakarta yang sektor ini masuk dalam kategori unggulan, kabupaten lainnya
masuk kedalam kategori andalan. Di Provinsi Banten, hanya satu daerah yaitu Kota
Tangerang yang masuk kedalam kategori tertinggal, kota atau kabupaten lain masuk
kedalam kategori prospektif, andalan, dan unggulan.

2. Pulau Sumatera
Di wilayah Pulau Sumatera, sebagian besar wilayah kota dan kabupaten yang ada sektor
Gambar 7.4. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau listrik, gas, dan air
Sumatera
bersih mayoritas
Siak

Lhokseumawe

Tanggamus

masuk kedalam

Labuhan Batu Selatan

DSLQ

Rokan Hilir
Bengkulu Tengah

Lampung Selatan
Aceh Timur
Bireuen
Labuhan Batu
Utara
Musi Banyuasin
Aceh
Pidie
Pidie
Jaya
Simeulue
Lampung
Barat
Aceh
Barat
Bangka
Selatan
Nagan
RayaBanda AcehTapanuli Tengah
Aceh
Singkil
Aceh Tengah
Lampung Tengah
Subulussalam
Sarolangun
Kaur
Batanghari
Samosir
Natuna
Nias Selatan
Banyuasin
AcehRejang
Jaya
Lebong
Lampung
Timur
Lampung
UtaraBelitung Timur
Tanjung
Bala
Lebong
Kepulauan
MerantiSimalungun
Serdang
Bedagai
Tebo
Deli
Serdang
Batam
Pagar
Alam
Merangin
Asahan
Musi
Rawas
Tanjung
Jabung
Barat
Nias
Dumai, Kota
Tanjung
Jabung
Timur
AgamToba Samosir
Kepulauan
Mentawai
Bangka
Tapanuli
Padang
Selatan
Lawas
Prabumulih
Muaro
Mandailing
Natal
Binjai Sijunjung
Gunung
Sitoli
Batu Bara Bengkulu, Sawahlunto
Muara
Enim
Kampar
Humbang
Hasundutan
Nias Jambi
Utara
Empat
Lawang
Langkat
Kepahiang
Pariaman
Pesisir
Selatan
Solok
Selatan Kota
Padang Pariaman JambiSolok
Aceh
Barat
Daya
Kerinci
Bungo
Bengkalis
Bintan
Bangka
Barat
Limapuluh
Kota
Seluma
Ogan
Komering
Ulu
Metro
Sawahlunto
Padang
Lawas
Utara
Indragiri
Hulu
Sabang
Lingga
Karimun
Kepulauan Anambas
Dairi
Dharmas
RayaPayakumbuh
Tanah
Datar
Labuhan
Batu
Kuantan
Singingi
Ogan
Komering
Ulu
Selatan
Ogan
Ilir
Ogan
Komering
Ilir
Bangka
Tengah
Solok
Padang
Ogan
Komering
Ulu Timur
Nias
Barat Barat
Pasaman
Tanjung Pinang
Pelalawan
Aceh
Tamiang
Palembang Bukittinggi
TebingLangsa
Tinggi
Sibolga
Lahat
Pasaman
Aceh
Besar
Ta0h Karo
Sungai Utara
Penuh
Pangkal Pinang
Tapanuli
Pakpak Bharat
Indragiri
Hilir
Mukomuko
Bener Meriah
Padang Sidempuan
Padang Panjang
Pekan Baru,
Kota
Medan
Rokan Hulu
Pematang
Siantar
Tulang Bawang Barat
Pesawaran
Bandar Lampung
Tulang
Bawang
Bengkulu Selatan
Belitung
Way Kanan

kategori andalan
dan

tertinggal.

Beberapa

dae-

rah masuk dalam

kategori

Aceh Tenggara

Mesuji

Bengkulu Utara
Aceh Selatan

Gayo Lues

prospektif

dan

unggulan, dianPringsewu

taranya kota dan

SSLQ

kabupaten yang

116

berada di wilayah Provinsi Sumatera utara, Sumatera barat, Jambi, dan Sumatera
Selatan.

3. Pulau Kalimantan
Mayoritas wilayah kabupaten dan kota di wilayah Pulau Kalimantan sektor listrik,
gas, dan air bersih sebagian besar tergolong kategori andalan dan tertinggal. Beberapa
wilayah yang termasuk dalam kategori unggulan untuk sektor ini antara lain adalah
Kabupaten Pontianak, Kota Singkawang, Kota Banjar Baru, Kabupaten Tana Tidung, dan
Kota Tarakan, sedangkan untuk yang masuk kedalam kategori prospektif antara lain Kota
Palangkaraya, Kota Banjarmasin, dan Kota Samarinda.
Gambar 7.5. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara

Balikpapan, Kota

DSLQ

Sanggau
Kayong Utara
Kubu Raya
Landak
Nunukan
Penajam
Seruyan Paser UtaraBarito Utara
Tana Tidung
Melawi
BaritoBarito
Kuala
Timur
Balangan
Sekadau
Bulungan
Katingan
Kotawaringin
Barat
Pontianak
Kapuas
Hulu
Gunung
Mas
Ketapang
Singkawang,
Kota
Malinau
Murung Raya
Hulu Sungai Tengah
Sambas

Bontang, Kota
Tabalong
Kotawaringin
Timur
Tapin
Bengkayang
Sungai Utara Banjar, Kota
Hulu SungaiHulu
Selatan
Sintang
Lamandau
Tarakan, Kota
Tanah
Laut
Kota
Baru
Tanah Bumbu
Pontianak, Kota
Banjar Baru, Kota
Samarinda, Kota
Kutai
Barat
Pulang
Pisau
Sukamara
Kapuas Barito Selatan
Palangkaraya, Kota
Banjarmasin, Kota

Kutai Timur

Berau

SSLQ

4. Bali dan Nusa Tenggara


Di wilayah ini kota atau kabupaten dengan sektor listrik, gas, dan air bersih
mayoritas masuk kedalam kategori andalan, hanya beberapa wilayah yang sektor ini
masuk kedalam kategori sektor andalan, diantaranya adalah Kota Denpasar, Kabupaten
Badung, dan Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali. Selain itu, kota atau kabupaten yang

117

Gambar 7.6. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Bali sektor ini masuk
dan Nusa Tenggara
kedalam kategori

tertinggal

diantaranya Ka-

Kupang
Sumba Barat Daya
Flores Timur
Bima
Manggarai
RoteLembata
Ndao
Bangli
Ende
Sumba Timur
Jembrana
Buleleng
Manggarai Timur
AlorSikka
Tabanan
Sumba
LombokBarat
Utara
Klungkung
LombokAsem
Barat Kupang
Bima
Karang
Lombok
Tengah
Belu
Mataram
Timor
Tengah
Selatan
Nagekeo
Lombok Timur
Gianyar
Badung
Sumbawa
Timor Tengah Utara
Dompu
Manggarai Barat
Ngada

bupaten

DSLQ

Sumba Tengah

Sum-

bawa Barat, KaDenpasar

bupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ngada,

Sumbawa Barat

dan Kabupaten
Sabu Raijau. TiSabu Raijua

dak ada satupun Kota atau

SSLQ

Kabupaten yang
sektor listrik, gas, dan air bersihnya masuk kedalam kategori prospektif.

5. Sulawesi
Gambar 7.7. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Sulawesi

Buton Utara
Mamuju Utara
Kepulauan
Talaud
Mamasa
Sangihe
Majene
Polewali
Mandar
Mamuju Kepulauan
Kep. Siau
Tagulandang Biaro
Toraja Utara
Muna Bulukumba
Palopo
Luwu Utara
Konawe
Takalar
Bombana Banggai Kepulauan
Enrekang
Poso
Bone
Barru
Selayar
KonaweJeneponto
Selatan
Buol
Wakatobi
Gowa
Sinjai
Wajo
Maros
Donggala
Minahasa
Soppeng
Tenggara
Kolaka
Utara
Pinrang
Sidenreng Rappang
BoneGorontalo
Bolango
Minahasa
Toli-Toli
Minahasa
Utara
Boalemo
Sigi
Kotamobagu
Pohuwato
Manado
Tana
Toraja
Minahasa
Selatan
Tomohon
Bau-bau Tojo Una-Una
KolakaButonBantaeng
BolMong
Bitung Kendari
Palu
Pare-Pare
Makassar
BolMongPangkajene
Timur
Kepulauan
Parigi Moutong

DSLQ

Luwu

BolMong
Selatan
BolMong
Utara
Gorontalo
Morowali

Luwu Timur
Konawe Utara

Gorontalo Utara

SSLQ

118

Persebaran sektor listrik, gas, dan air bersih di pulau sumatera didominasi oleh
kategori andalan. Beberapa wilayah yang masuk kategori unggulan antara lain Kota
Bitung, Kota Palu, Kota Tojo Una-Una, Kota Kendari, Kota Palopo, Kota Pare- Pare, dan
Kabupaten Takalar, sendangkan sektor tertinggal dan prospektif tersebar di beberapa
kota atau kabupaten di pulau ini.

6. Maluku dan Papua


Di wilayah Papua dan Kepulauan Maluku, tidak ada satupun kota atau kabupaten
dimana sektor listrik, gas, dan air bersihnya masuk kedalam kategori unggulan,
mayoritas masuk kedalam kategori andalan dan tertinggal. wilayah yang sektor ini
masuk kedalam kategori prospektif adalah Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua.
Gambar 7.8. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Maluku dan Papua

Maybrat

Boven Digoel
Supiori

Puncak Jaya
Yapen Waropen
Sorong Selatan

DSLQ

Buru
Morotai
Paniai
Jayapura
Kepulauan Sula Maluku Tenggara
Halmahera
Selatan
Tambrauw
Seram
Bagian Barat
Ampat
Teluk
Wondama
Mappi Raja
Halmahera
Barat
Maluku
Tenggara
Barat
Ambon
Tidore Kepulauan
Halmahera
Timur
Keerom
Maluku Tengah
TualDaya
Maluku Barat
Halmahera Utara
Sorong
Sorong, Kota
Merauke
Seram Tengah
Bagian Timur
Halmahera
Sarmi
Buru Selatan
Kepulauan Aru

Nabire
Kaimana

Manokwari

Puncak
Jayawijaya

Ternate, Kota

Jayapura, Kota

Mimika

Fak-Fak
Asmat

Biak Numfor

Dogiyai
Yahukimo
Tolikara
Deiyai
Pegunungan
Bintang
Lanny
Jaya
Intan Jaya
Yalimo
Mamberamo Tengah
Nduga
Mamberamo
Raya
Teluk Bintuni

Waropen

SSLQ

119

1. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Sulawesi

124

6. Klasifikasi Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pulau Papua

sumber gambar: http://kontraktordijakarta.files.wordpress.com/2013/07/jasa-konstruksi-di-jakarta.jpg

126

ektor konstruksi merupakan salah satu dari dari 9 sektor yang menyusun
produk domestik bruto dalam perekonomian. Kegiatan dalam sektor ini
meliputi pembuatan, pembangunan, pemasangan, dan perbaikan berat

maupun ringan semua jenis konstruksi yang keseluruhan kegiatan tersebut dapat dirinci
menurut standar KLUI. Sektor konstruksi atau bangunan terbagi dalam 5 bagian, yaitu
bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal, prasarana pertanian,
Jalan-Jembatan- Pelabuhan, bangunan Instalasi listrik-gas-air minum dan komunikasi
serta bangunan yang lain.
Gambar 7.1 Total PDB Sektor Konstruksi Provinsi 2004-2013 (milyar rupiah)
1000000
900000
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2004

2005

2006

2007

2008

Harga konstan 2000

2009

2010

2011 2012* 2013**

Harga Berlaku

Sumber: BPS
Perkembangan sektor ini dari tahun ke tahun mencatatkan perkembangan yang
cukup positif, yaitu bertambah dari tahun 2005 berjumlah sekitar 200 triliun menjadi
sekitar 800 triliun pada tahun 2012 (berdasarkan harga berlaku). Pertumbuhan sektor
ini juga tercatat rata rata berada di kisaran 7,4 persen per tahun dalam kurun 20042013. Pangsa sektor konstruksi terhadap produk domestik bruto sektor ini secara
nasional didominasi oleh provinsi yang berada di Pulau Jawa, diantaranya adalah
Provinsi DKI Jakarta dengan pangsa 31 persen, disusul oleh Provinsi Jawa Barat dengan
9,4 persen dan Provinsi Jawa Timur dengan 8,4 persen di tempat ke 2 dan ke 3.

127

Gambar 7.2. Pangsa Sektor Konstruksi Provinsi 2011 (persen)


DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur,
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Kalimantan Barat
Banten
Nanggroe Aceh Darussalam
Papua
Sumatera Barat
D I Yogyakarta
Kepulauan Riau
Lampung
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
Bali
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Jambi
Kepulauan Bangka Belitung
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Gorontalo
Bengkulu
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
0

10

15

20

25

30

35

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

Klasifikasi Sektor Unggulan Listrik, Gas, dan Air Bersih Berdasarkan Gabungan
SSLQ dan DSLQ
1. Pulau Jawa
Sektor konstruksi kota atau kabupaten yang berada di Pulau Jawa secara garis
besar masuk ke dalam sektor ungulan dan andalan. Terdapat beberapa wilayah
kabupaten atau kota yang sektor konstruksinya tergolong kategori prospektif,

128

diantaranya Kota Bogor, Kota Cimahi di Provinsi Jawa Barat, kota Magelang di Provinsi
Jawa Tengah, Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur, Kota Yogyakarta di Provinsi DI
Yogyakarta, serta Kota Tangerang Selatan di Provinsi banten. Selain itu, terdapat pula
beberapa kota atau kabupaten yang sektor konstruksinya tergolong kategori tertinggal,
diantaranya Kabupaten Administratif Kepualuan Seribu, Kota Sukabumi, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Batang,
Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kendal, Kabupaten Sragen, Kota Blitar, Kabupaten
Jombang, Kabupaten Sampang, Kabupaten Situmbondo, Kabupaten Bantul, Kota
Cilegon, serta Kota Tangerang.
Gambar 7.3. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Jawa
Indramayu

DSLQ

Karawang

Bangkalan
Kudus
Mojokerto Sukabumi
Tuban
Subang
Depok Pacitan
Cirebon,
Kota
Tasikmalaya, Kota
Kulon
Progo
Magelang
Batu
Malang
Lebak
Garut
Majalengka
Cilacap Purwakarta
Sumedang
Rembang
Cianjur
Kuningan
JakartaKidul
Timur
Gunung
Semarang
Banyuwangi
Bekasi Ponorogo
WonogiriJepara Cirebon
Sampang
Bogor
Kebumen
Bondowoso
Banjar Banjarnegara
Serang
Ngawi
Bekasi,
Pamekasan
Kota
Trenggalek
Kota
Purbalingga
Mojokerto,
Kota
Bandung,
Kota
Sukoharjo
Grobogan
Pati
Wonosobo
Bandung
Klaten
Boyolali
Bantul
Tegal
Pandeglang
Tegal,Sleman
Kota
Blora Madiun,
Lamongan
Gresik
Sumenep
Bojonegoro
Pasuruan,
Jakarta
Kota Utara
Tangerang
Probolinggo, KotaJember
Pasuruan
Lumajang
Kota
Salatiga
Purworejo
Pekalongan
Brebes Malang,
JakartaJakarta
Pusat Barat
Jakarta Selatan
Kediri, Kota Kediri
Temanggung
Madiun
Magetan
Blitar
Semarang,
Kota Kota
Sidoarjo Probolinggo
Pemalang
Serang,
Banyumas Surakarta
Pekalongan,
Kota
Nganjuk
Tulungagung
Demak
KepulauanKaranganyar
Seribu
Blitar, Kota
Yogyakarta
Situbondo Sragen
Surabaya
Jombang Kendal
Magelang, Kota
Cimahi
Batang
Bogor, Kota
Tangerang, Kota
Ciamis
Tangerang Selatan

Bandung Barat

Sukabumi, Kota

Cilegon

Tasikmalaya

SSLQ

2.

Pulau

Sumatera
Untuk kabupaten atau kota yang berada di pulau Sumatera, kategori untuk
sektor konstruksi tersebar dengan berbagai kategori. Untuk Provinsi Aceh, sektor
unggulan mendominasi kategori untuk sektor konstruksi di kabupaten atau kota di
provinsi ini. Sementara itu, untuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau, sebagian
besar wilatah kabupaten dan kota di wilayah tersebut sektor konstruksinya masuk
kategori andalan. Sementara itu, untuk provinsi Sumatera Selatan didominasi dengan

129

kategori unggulan dengan Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Rawas, dan
Kabupaten Musi Banyuasin masuk kategori andalan.

Gambar 7.4.SiakKlasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Sumatera


Rokan Hilir

Lhokseumawe
Bengkulu Tengah
Natuna
Labuhan Batu Selatan

Kepulauan AnambasAceh Timur

DSLQ

Samosir

Bengkalis

Kepulauan Meranti
Bangka
Tanggamus
Labuhan Batu
UtaraJambi
Bangka Selatan
Lampung Simeulue
Selatan
Muaro
Bangka
Barat
Musi
Banyuasin
Bangka Empat
TengahLawang Sabang
Padang Sidempuan
Kampar
Muara EnimLingga Palembang Aceh Selatan
Deli Serdang
Dairi Pidie
Jaya
Tanjung Pinang
Bungo Banyuasin
Toba
Sungai
Samosir
Penuh
Aceh Tengah
Lebong
Bengkulu
Selatan
Karimun
Belitung
Timur
Binjai
Simalungun
Ogan
Komering
Ulu
Kepulauan
Mentawai
Ogan
Komering
Ilir
Limapuluh
Kota
Padang
Pariaman
Ogan
Ilir
Aceh
Jaya
Padang
Lawas
Tapanuli
Utara
Merangin
Musi
Rawas
Belitung
Padang
Dumai,
Lawas
Prabumulih
Kota
Utara
Sawahlunto
Serdang
Bedagai
Pelalawan
Batam
Bengkulu Utara
Solok
Pariaman
Selatan
Aceh Pagar
Barat
Daya
Alam
Ogan
Komering
Ulu Selatan
Lampung
Timur
Kuantan
Singingi Sawahlunto
Asahan
Humbang
Hasundutan
Kaur
Aceh Besar
Batu Bara
Tapanuli
Lampung
Selatan
Lahat
Tengah
Padang
Nias
Utara
Aceh
Singkil
Labuhan
Batu
Payakumbuh
Lampung
Barat
Sijunjung
Indragiri
Hilir
Tulang
Langkat
Bawang
Barat
Ogan
Komering
Pakpak
Ulu
Timur
Bharat
Nagan
Raya
Tanjung Jabung Barat
Pesisir Selatan
Nias Barat
Bireuen
Banda
AcehDatar
Pasaman
Bintan
Jambi
Indragiri
Hulu
Tanah
Aceh Pidie
Padang
Panjang Gunung Sitoli
SolokUtaraNias
Solok Pekan Baru, Kota
TebingMeriah
Tinggi
Lampung
Bener
Kepahiang Pasaman
Agam
AcehBarat
Utara
Medan
Tanjung
Bala
Tapanuli
Tengah
Tamiang
Tanjung Jabung Timur Ta0h Seluma
Pringsewu
Karo Aceh
Dharmas
Raya
Aceh
Rejang Lebong Kerinci
Batanghari
WayKota
Kanan
NiasBarat
Selatan
Bengkulu,
Pematang
Siantar
Mesuji
Pangkal Pinang
Sibolga
Tulang Bawang
Langsa Mandailing Natal
Rokan Hulu
Mukomuko
Bukittinggi Tebo Pesawaran
Bandar Lampung
Gayo Lues
Metro

Untuk

pro-

vinsi

Lam-

pung,

seba-

gian

besar

masuk kedalam kategori


andalan dan
tertinggal,
dengan

Aceh Tenggara

nya

haKota

Subulussalam

Bandar LamSarolangun

SSLQ

pung

yang

masuk kategori prospektif. Provinsi kepulauan Riau hanya terdapat sektor konstruksi di kabupaten
dan kota dengan kategori andalan dan unggulan, serta Provinsi Bangka Belitung dengan
sebagian besar sektor konstruksi tergolong kategori unggulan, dengan Kabupaten
Bangka Barat masuk dalam kategori andalan dan Kota Pangkal Pinang dengan kategori
Prospektif.

3. Kalimantan
Di wilayah kabupaten atau kota di Provinsi Kalimantan Barat, sektor Konstruksi
didominasi oleh kategori andalan dan unggulan. Kota Pontianak merupakan satusatunya wilayah di Provinsi ini yang sektor konstruksinya tergolong kategori prospektif.
Untuk provinsi Kalimantan Tengah, mayoritas tergolong dalam kategori unggulan dan
andalan. Untuk yang termasuk dalam kategori tertinggal terdapat di Kabupaten
Kotawaringin Barat. Selain itu, di wilayah Kalimantan Selatan cukup tersebar untuk
kategori andalan, tertinggal, dan prospetif, walaupun hanya satu Kota, yaitu Kota Banjar

130

Baru yang masuk dalam kategori unggulan. Untuk Provinsi Kalimantan Timur, mayoritas
sektor konstruksi di wilayah ini didominasi oleh sektor tertinggal dan andalan. Hanya
Kabupaten Kutai Barat yang tergolong kategori unggulan dan Kabupaten Nunukan serta
Kabupaten Malinau yang tergolong kategori prospektif.

Gambar 7.5. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara
Melawi
Kubu Raya
Bulungan

DSLQ

Tana Tidung
Lamandau

Balikpapan, Kota
SambasKatingan
Landak
Ketapang
Murung Raya Barito
Gunung
Sukamara
Sekadau
Timur Mas
Seruyan
Kapuas
Sintang
Pulang
Pisau
Barito Utara
Kutai Barat
Penajam Paser
UtaraUtara
Banjar,
Kota
Timur
Tanah LautKayongKotawaringin
Barito Kuala
Bengkayang
Singkawang,
Kota
Palangkaraya,
Kota
Balangan
Kapuas Hulu
Barito Selatan
Hulu
Sungai Selatan
Pontianak
Sanggau
Banjar
Baru, Kota
Pontianak,
Hulu
Sungai
Utara
Kotawaringin
BaratKota
Malinau
Tabalong
Hulu Bontang,
Sungai Tengah
Tarakan, Tanah
Kota Bumbu
Kota
Kota Samarinda,
Baru
Kutai Timur
Banjarmasin, Kota
Tapin

Nunukan

Berau

SSLQ

4. Bali dan Nusa Tenggara


Kota atau kabupaten di provinsi Bali sektor konstruksinya mayoritas tergolong
kategori andalan, hanya ada tiga wilayah yang sektor konstruksinya tertinggal,
dinataranya adalah Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar.
Sementara untuk Kepulauan Nusa Tenggara, kategori unggulan untuk sektor ini terdapat
di kota atau kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Barat. Wilayah di Provinsi ini yang
sektor konstruksi tergolong kategori prospektif antara lain adalah Kabupaten Lombok
Tengah, sedangkan untuk kategori tertinggal adalah Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk
kabupaten atau kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sektor konstruksi mayoritas

131

tergolong kategori tertinggal, dengan beberapa kota atau kabupaten dimana sektor
konstruksinya tergolong kategori unggulan, prospektif, dan andalan.
Gambar 7.6. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Sabu Raijua Manggarai Barat

Belu

Sumba Barat
Timor Tengah
Sumba Utara
Tengah

DSLQ

Lombok Barat
Lombok Timur
Manggarai Timur
Bima
Klungkung
Bima Mataram
Dompu
Jembrana
Sumbawa
Buleleng Tabanan
Badung
Kupang
Karang
Asem
Lombok Utara
Gianyar
Lombok Tengah
Lembata
Nagekeo
Rote Ndao Ngada
Kupang
Denpasar Bangli
Manggarai
Sikka
Sumba Barat Daya
Timor Tengah Selatan

Flores Timur Alor


Sumbawa Barat
Ende
Sumba Timur

SSLQ

5. Sulawesi
Sektor konstruksi di kabupaten atau kota yang berada di Pulau Sulawesi memiliki
kategori yang berbeda setiap wilayah. Untuk Sulawesi bagian utara, mayoritas sektor ini
masuk kedalam kategori unggulan, dan dua kota yang tergolong kategori prospektif
adalah Kota Bitung dan Kota Manado. Untuk Sulawesi Tengah, mayoritas sektor ini
termasuk dalam kategori andalan dan tertinggal, kota Palu, Kabupaten Donggala,
Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi dengan sektor ini masuk kategori
unggulan, dan Kabupaten Tojo Una-una masuk kedalam kategori prospektif. Untuk
Sulawesi bagian Tenggara, sebagian besar sektor ini masuk kedalam kategori unggulan.
Beberapa wilayah yang masuk kategori prospektif untuk sektor konstruksinya antara lain
Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Konawe, serta satu daerah yang tergolong
kategori tertinggal sektor konstruksinya adalah Kabupaten Buton. Sulawesi bagian barat
dimana terdapat Kota Mamuju dan Kabupaten Mamuju Utara yang sektor konstruksinya

132

tergolong tertinggal, Kabupaten Majene dan Mamasa yang tergolong unggulan,


Kabupaten Polewali Mandar yang tergolong kategori andalan. Untuk Sulawesi Selatan,
mayoritas berkategori andalan dan unggulan untuk sektor konstruksinya, dengan
beberapa daerah berkategori prospektif seperti Kota Makassar, kabupaten Enrekang,
dan Kabupaten Sidenreng Rappang, serta beberapa daerah yang termasuk kategori
tertinggal seperti Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten
Takalar. Untuk Provinsi Gorontalo, yang sektor konstruksinya tergolong unggulan antara
lain Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, untuk sektor andalan adalah
Kabupaten Gorontalo Utara, Prospektif kabupaten Pohuwanto, dan kategori tertinggal
terdapat di kabupaten Gorontalo.
Gambar 7.7. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Sulawesi

DSLQ

Konawe Utara

Donggala
Gorontalo Utara
Bombana
Bulukumba
Buol
Pinrang
Barru
BolMong Kotamobagu
Palopo
Bone
Bone Bolango
Majene Kendari
Minahasa
Tenggara
Minahasa
Utara
Soppeng
Poso
Luwu
Minahasa Selatan
Konawe
Selatan
Kepulauan
Talaud
Tana Toraja
Selayar
Maros
GowaWajo Sinjai
Gorontalo
BolMong Utara
BolMong Timur
Mamasa
Minahasa
Boalemo
Polewali Mandar
Kolaka
Utara Selatan
BolMong
Bau-bau
Toraja
Utara
Palu Kep.
Pare-Pare
Siau Tagulandang Biaro
Wakatobi
Banggai Kepulauan
Kepulauan
Sangihe
Kolaka
Luwu Utara
Parigi
Moutong
Sigi
Muna
Pangkajene Kepulauan
Bantaeng
Tomohon
Gorontalo
Makassar
Luwu Timur
Bitung
TojoEnrekang
Una-Una
Konawe
Mamuju Utara
Sidenreng Rappang
Manado
Takalar
Buton
Pohuwato
Jeneponto
Toli-Toli
Morowali
Buton Utara
Mamuju

SSLQ

6. Maluku dan Papua


Mayoritas sektor konstruksi di kabupaten atau kota di kepulauan Maluku termasuk
dalam kategori andalan, hanya Kabupaten Halmahera Barat yang sektor konstruksinya
tergolong kategori tertinggal. Selain itu, di Pulau Papua, sebagian besar sektor

133

konstruksi di wilayah kabupaten atau kota di pulau ini masuk dalam kategori unggulan,
beberapa wilayah yang masuk kategori prospektif sektor konstruksinya antara lain
adalah Kota jayapura, Kabupaten Asmat, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Intan Jaya,
Kabupaten Keerom, Kabupaten Tolikara, Kota Sorong, Kabupaten Fak-Fak, dan
Kabupaten Kaimana. Untuk kategori andalan berada di wilayah Kabupaten Dogiyai,
Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Sorong, sedangkan untuk kategori tertinggal
berada di wilayah Kabupaten Mimika dan Kabupaten Teluk Bintuni.
Gambar 7.8. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Maluku dan Papua

Raja Ampat

Maluku Barat Daya


Sorong

Morotai

DSLQ

Kepulauan Sula
Halmahera SelatanKepulauan Aru
Ambon
Halmahera
Buru Selatan
Utara

Yalimo
Mamberamo
Raya
Deiyai
Lanny Jaya
Nduga

MaybratNabire

Ternate, Kota
Buru

Paniai

Jayapura
Merauke
Supiori
Yahukimo

Maluku Barat
Tengah
Halmahera
Tengah
Maluku Tenggara
Tidore Kepulauan
Halmahera
Timur

SeramTenggara
Bagian Timur
Seram BagianMaluku
Barat
Tual

Teluk Wondama

Boven Digoel
Sorong Selatan
Pegunungan Bintang

Puncak
Mamberamo
Sarmi Tengah
Mappi
Waropen

Dogiyai
Tambrauw

Jayawijaya

Manokwari
Puncak Jaya
Yapen Waropen

Sorong,
IntanKota
Jaya
Kaimana

Fak-Fak
Jayapura, Kota

Biak Numfor

Keerom

Asmat
Halmahera Barat

Tolikara

Mimika
Teluk Bintuni

SSLQ

134

1. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Sulawesi

139

6. Klasifikasi Sektor Konstruksi Pulau Papua

sumber gambar: http://uutbeniandriyanto.files.wordpress.com/2014/03/1041260608_1388428911.jpg

141

ektor Jasa-jasa termasuk dalam sektor tersier yang menyumbang hingga


10,6 persen dari total PDB Indonesia. PDB sektor jasa-jasa terdiri dari jasa
pemerintahan umum dan jasa swasta. Jasa-jasa pemerintahan umum

menyumbang sebesar 486,3 triliun rupiah pada tahun 2012, meningkat 12,22 persen
dari tahun 2011 sebesar 433,4 triliun rupiah. Sementara subsektor swasta terdiri dari
subsektor jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, dan jasa perorangan
dan rumah tangga. Masing-masing subsektor tersebut pada tahun 2012 menyumbang
159,3 triliun, 23,1, dan 221,3 triliun rupiah. Sementara untuk subsektor swasta sendiri
menyumbang 45,4 persen dari total sektor jasa-jasa.
Tabel 9.1. PDB Sektor Jasa-jasa Atas Dasar Harga Konstan 2000 2007-2013 (triliun
rupiah)
Sektor

2007

2008

2009

2010

2011 2012*

2013**

4466.8 5032.1 5786.5 6634.2 7339.4

8083.1

1. Non Jasa

3552.7

2. Jasa-jasa

398.2

481.8

574.1

660.4

785.0

890.0

1000.8

205.3

257.5

318.6

359.8

433.4

486.3

541.2

124.8

157.7

195.1

220.5

266.4

300.5

334.0

80.6

99.8

123.5

139.3

167.0

185.8

207.2

192.9

224.3

255.5

300.5

351.6

403.7

459.6

70.0

83.8

97.5

114.2

135.2

159.3

185.2

11.3

13.0

14.8

17.3

20.5

23.1

26.4

111.6

127.4

143.2

168.9

196.0

221.3

248.0

3950.9 4948.7 5606.2 6446.9 7419.2 8229.4

9084.0

a. Pemerintahan Umum
1). Administrasi
Pemerintahan dan
Pertahanan
2). Jasa Pemerintahan
Lainnya
b. Swasta
1). Jasa Sosial
Kemasyarakatan
2). Jasa Hiburan dan
Rekreasi
3). Jasa Perorangan dan
Rumah tangga
Produk Domestik Bruto
Sumber: BPS (diolah)

142

Tabel 9.2. Pertumbuhan PDB Sektor Jasa-jasa 2007-2013 (triliun rupiah)


Sektor

2008

1. Jasa-jasa

21.01 19.15 15.02 18.88

13.37

12.45

a. Pemerintahan Umum

25.42 23.70 12.95 20.43

12.22

11.28

16.31 13.93 17.61 17.01

14.80

13.86

b. Swasta
Sumber: BPS (diolah)

2009

2010

2011 2012* 2013**

Jika dilihat dari pertumbuhan sektor jasa-jasa dalam PDB Indonesia mengalami
penurunan, yakni tahun 2012 sektor jasa-jasa pertumbuhannya menurun menjadi 13,37
persen yang sebelumnya pada tahun 2011 pertumbuhannya mencapai 18,88 persen.
Hal yang sama terjadi pada subsektor jasa pemerintahan umum dan jasa swasta yang
turun menjadi 12,22 persen dan 14,80 persen pada tahun 2012.
Gambar 9.3 Pangsa Sektor Jasa-jasa Provinsi Indonesia 2011 (persen)
DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
Riau
Bali
Banten
D I Yogyakarta
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Papua
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur,
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Jambi
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Kepulauan Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Maluku
Sulawesi Barat
Gorontalo
Maluku Utara
0

10

15

20

25

Sumber: INDODAPOER, Worldbank

143

Pangsa sektor jasa-jasa di Indonesia berdasarkan provinsi, sebagian besar di


dominasi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. DKI
Jakarta merupakan pangsa terbesar dengan nilai kontribusi sebesar 22,27 persen, kedua
Jawa Timur 14,57 persen, ketiga Jawa Barat 10,66 persen, Jawa Tengah 9,24 persen, dan
Sumatera Utara 5,86 persen. Provinsi lainnya menyumbang pangsa sektor jasa-jasa ratarata 1 hingga 3 persen.

Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa berdasarkan gabungan SSLQ dan DSLQ


1. Jawa
Sektor Unggulan di sektor jasa-jasa untuk wilayah Pulau Jawa hanya terdapat di
Kabupaten Klaten Jawa Tengah, dengan nilai SSLQ 0,24 dan DSLQ 0,10. Wilayah lainnya
di Jawa termasuk dalam klasifikasi sektor prospektif meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta
kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Di Jawa Barat sektor prospektif meliputi
Cianjur, Kota Bandung, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Majalengka,
dan Cirebon. Sedangkan wilayah lain di Jawa Barat sektor jasa merupakan sektor yang
tertinggal. Di wilayah Jawa Tengah sektor prospektif terdapat di Kota Magelang,
Pekalongan, Salatiga, Surakarta, Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Batang, Boyolali,
Demak, Grobogan, Jepara, Kebumen, Kabupaten Magelang, Pekalongan, Pekalongan,
Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Temanggung, Wonogiri, dan Wonosobo.
Sementara wilayah Provinsi Banten sektor prospektif terdapat di Serang, Tangerang
Selatan, Kabupaten Lebak, dan Pandeglang, sedangkan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta seluruhnya merupakan sektor prospektif jasa-jasa. Di Jawa Timur sektor
prospektif terdapat di Kota Batu, Kota Blitar, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan,
Probolinggo, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Luamajang,
Madiun, Magetan, Kabupaten Malang, Ngawi, Nganjuk, Probolinggo, Ponorogo,
Trenggalek, dan Tulungagung, sedangkan wilayah lain di Jawa Timur termasuk dalam
sektor tertinggal.

144

Gambar 9.4. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Jawa

Magelang, Kota

DSLQ

Kuningan
Serang,Blitar,
Kota Kota
Kebumen
Yogyakarta Banjarnegara
Purworejo
Mojokerto,
Kota
Magelang
Purbalingga
Salatiga
Kulon Progo
Sleman
Nganjuk
Banyumas
Magetan
Pekalongan
Ciamis Grobogan
Madiun
Pacitan
Pamekasan
Trenggalek
Temanggung
Tasikmalaya
Klaten
Rembang
Madiun,
Kota
Tangerang
Selatan
Banjar
Batu
Bangkalan
Ponorogo
Batang
Jakarta
Pusat
Bantul
Gunung
Kidul Kota
Pekalongan,
Kediri
Wonogiri
Majalengka
Cirebon
Ngawi
Malang,
Kota
Malang
Boyolali
Lebak
Lumajang
Pandeglang
Sragen
Surakarta
Semarang,
Kota
Demak
Jakarta
Barat
Sampang
Jombang
Jakarta
Selatan
Pasuruan,
Kota Pemalang
Sukabumi, Kota
Tasikmalaya,
Kota
Wonosobo
Tulungagung
Bandung,
BlitarKota
Probolinggo,
Kota
Jepara
Jember
Cianjur
Jakarta
Timur
Sukabumi
Garut
Pasuruan
Tegal,
Kota
Bojonegoro
Lamongan
Sumenep
Cirebon,
Kota
Semarang
Karanganyar
Surabaya
Situbondo
Sukoharjo
Kendal
Bondowoso
Subang Probolinggo
Pati
Blora
Jakarta Utara
Sumedang
Depok
Mojokerto
Bogor,
Kota
Bekasi,
Kota
Bandung Barat
Tegal
Karawang
Cimahi
Banyuwangi
Sidoarjo
Gresik
TubanBandung Brebes
Purwakarta

Indramayu

Bogor
Tangerang Serang

Cilacap

Bekasi
Tangerang,
Kepulauan
Seribu Kota

Kudus

Kediri, Kota
Cilegon

SSLQ

2. Pulau Sumatera
Gambar 9.5. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Sumatera
Siak

Rokan Hilir

Lhokseumawe
Bengkulu Tengah
Natuna
Labuhan Batu Selatan

Kepulauan AnambasAceh Timur

DSLQ

Samosir

Bengkalis

Kepulauan Meranti
Bangka
Tanggamus
Labuhan Batu
UtaraJambi
Bangka Selatan
Lampung Simeulue
Selatan
Muaro
Bangka
Barat
Musi
Banyuasin
Bangka Empat
TengahLawang Sabang
Padang
Sidempuan
Kampar
Muara EnimLingga Palembang Aceh Selatan
Deli Serdang
Dairi Pidie
Jaya
Tanjung Pinang
Bungo Banyuasin
Toba
Sungai
Samosir
Penuh
Aceh Tengah
Lebong
Bengkulu
Selatan
Karimun
Belitung
Timur
Binjai
Simalungun
Ogan
Komering
Ulu
Kepulauan
Mentawai
Ogan
Komering
Ilir
Limapuluh
Kota
Padang
Pariaman
Ogan
Ilir
Aceh
Jaya
Padang
Lawas
Tapanuli
Utara
Merangin
Musi Rawas
Belitung
Padang
Dumai,
Lawas
Prabumulih
Kota
Utara
Sawahlunto
Serdang
Bedagai
Pelalawan
Batam
Bengkulu Utara
Solok
Pariaman
Selatan
Aceh Pagar
Barat
Daya
Alam
Ogan
Komering
Ulu Selatan
Lampung
Timur
Kuantan
Singingi Sawahlunto
Asahan
Humbang
Hasundutan
Kaur
Aceh
Besar
Batu Bara
Tapanuli
Lampung
Selatan
Lahat
Tengah
Padang
Nias
Utara
Aceh
Singkil
Labuhan
Batu
Payakumbuh
Lampung
Barat
Sijunjung
Indragiri
Hilir
Tulang
Langkat
Bawang
Barat
Ogan
Komering
Pakpak
Ulu Timur
Bharat
Raya
Tanjung Jabung Barat
PesisirNagan
Selatan
Nias Barat
Bireuen
Banda
Aceh
Pasaman
Bintan
Jambi
Indragiri
Hulu
Tanah
Datar
Aceh Pidie
Padang
Panjang Gunung Sitoli
SolokUtaraNias
Solok Pekan Baru, Kota
TebingMeriah
Tinggi
Lampung
Bener
Kepahiang Pasaman
Agam
AcehBarat
Utara
Medan
Tanjung
Bala
Tapanuli
Tengah
Tamiang
Tanjung Jabung Timur Ta0h Seluma
Pringsewu
Karo Aceh
Dharmas
Raya
Aceh
Rejang Lebong Kerinci
Batanghari
WayKota
Kanan
NiasBarat
Selatan
Bengkulu,
Pematang Siantar
Mesuji
Pangkal Pinang
Sibolga
Tulang Bawang
Langsa Mandailing Natal
Rokan Hulu
Mukomuko
Bukittinggi Tebo Pesawaran
Bandar Lampung
Gayo Lues
Metro
Aceh Tenggara

Subulussalam

Sarolangun

SSLQ

145

Hampir seluruh wilayah Pulau Sumatera merupakan sektor prospektif jasa,


kecuali Aceh Utara dan Kabupaten Dairi yang masuk dalam sektor unggulan. Sektor
prospektif jasa hampir tersebar di wilayah mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga
Lampung. Namun ada salah satu provinsi yang termasuk dalam sektor tertinggal jasajasa yakni provinsi Kepulauan Riau yang seluruh kabupaten/kotanya diklasifikasikan
dalam sektor tertinggal.

3. Kalimantan
Di wilayah Kalimantan, sektor jasa-jasa kebanyakan bukan merupakan sektor
basis. Sektor jasa-jasa di pulau Kalimantan tidak ada yang diklasifikasikan dalam sektor
unggulan. Hanya beberapa saja daerah yang termasuk dalam sektor prospektif
diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi,
Kanyong Utara, Kota Singkawang, Kapuas Hulu, Barito Selatan, Barito Timur, Katingan,
Lamandau, Gunung Mas, Banjarmasin, dan Kota Samarinda, sedangkan daerah lainnya
merupakan sektor tertinggal.
Gambar 9.6. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara

Balikpapan, Kota

DSLQ

Sanggau
Kayong Utara
Kubu Raya
Landak
Nunukan
Penajam
Paser UtaraBarito Utara
Seruyan
Tana Tidung
Melawi
BaritoBarito
KualaTimur
Balangan
Sekadau Kotawaringin Barat
Bulungan
Katingan
Pontianak
Kapuas
Hulu
Gunung Mas
Ketapang
Singkawang, Kota
Malinau
Murung
Raya
Hulu Sungai Tengah
Tabalong Kota
Bontang,
Kotawaringin
Timur
Tapin
Bengkayang
Sungai Utara Banjar, Kota
Hulu SungaiHulu
Selatan
Sintang
Lamandau
Sambas
Tarakan, Kota
Tanah
Laut
Kota
Baru
Tanah Bumbu
Pontianak, Kota
Banjar Baru, Kota
Samarinda, Kota
Kutai
Barat
Pulang Pisau
Sukamara
Barito
Selatan
Kapuas
Palangkaraya, Kota
Banjarmasin, Kota

Kutai Timur

Berau

SSLQ

146

4. Bali dan Nusa Tenggara


Persebaran sektor Jasa di Pulau Bali semua termasuk dalam sektor prospektif
dimana jasa merupakan sektor basis, namun pertumbuhannya agak lambat kecuali
Kabupaten Badung yang bukan merupakan sektor basis jasa. Sementara di wilayah Nusa
Tenggara sektor unggulan jasa terdapat di Kabupaten Belu, Manggarai, Nagekeo, dan
Sumba Tengah sedangkan wilayah lain merupakan sektor prospektif di sektor jasa-jasa.
Gambar 9.7. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Nagekeo

DSLQ

Belu
Manggarai
Sumba
Tengah Utara
Timor Tengah
Sumba
Barat Daya
Gianyar
Bangli
Klungkung
Manggarai
Barat
Lembata
Manggarai Timur Tabanan
Sikka
Timor
Alor Tengah Selatan
Rote
Ndao
Sumba
Barat
Sumba
Timur
SabuJembrana
Raijua Ngada
Ende
Kupang
Karang
Asem
BadungLombok Utara
Buleleng
Lombok Tengah
Flores
Timur
Kupang
Dompu
Bima
Bima
Mataram
Sumbawa
Denpasar
Lombok
TimurBarat
Lombok

Sumbawa Barat

SSLQ

5. Sulawesi
Persebaran sektor jasa-jasa unggulan di Pulau Sulawesi terdapat di Bolang
Mongondow Timur, Kabupaten Sangihe, Monahasa Utara, Toli-toli, Buton Utara, dan
Kabupaten Gorontalo. Daerah lain di Sulawesi termasuk dalam sektor prospektif jasajasa. Namun ada beberapa daerah yang termasuk dalam sektor tertinggal jasa-jasa
diantaranya adalah Kota Bitung, Kabupaten Buol, Morowali, Parigi Moutong, Kolaka
Utara, Kolaka, Konawe Utara, Luwu Timur dan Utara, Pangkajene Kepulauan, dan
Gorontalo Utara.

147

Gambar 9.8. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Sulawesi

Buton Utara

DSLQ

Minahasa Utara

Luwu Timur

Gorontalo
BolMong
Timur
Toli-Toli
Kepulauan
Sangihe
BolMong Selatan
Kepulauan
Talaud
Mamasa Mamuju
Kep. Siau Tagulandang Biaro
Majene
BolMong
BolMong Utara
Pohuwato
Minahasa
Tenggara Donggala
Palu
Mamuju
Utara Boalemo
Selatan
Gorontalo Utara Minahasa
BoneMinahasa
Bolango
Tomohon
Tojo
Una-Una Kotamobagu
Polewali
Mandar
Utara
Bitung Luwu
Parigi
Moutong
SigiTakalar Wakatobi
Banggai
Palopo
Kepulauan
Poso
Bantaeng
Buol Bone
Sinjai Utara Gorontalo
Toraja
Kolaka Utara
Selayar Tana Toraja
Konawe Utara
Bulukumba
Manado
Gowa
Enrekang
Pare-Pare Barru
Jeneponto
Konawe Selatan
Konawe
Luwu
Makassar
PinrangWajo
MunaBau-bau
Pangkajene Kepulauan
Bombana
Soppeng
Kolaka
MorowaliKendari Sidenreng
Rappang
Maros Buton

SSLQ

6. Maluku dan Papua


Mayoritas sektor konstruksi di kabupaten atau kota di kepulauan Maluku termasuk
dalam kategori andalan, hanya Kabupaten Halmahera Barat yang sektor konstruksinya
tergolong kategori tertinggal. Selain itu, di Pulau Papua, sebagian besar sektor
konstruksi di wilayah kabupaten atau kota di pulau ini masuk dalam kategori unggulan,
beberapa wilayah yang masuk kategori prospektif sektor konstruksinya antara lain
adalah Kota jayapura, Kabupaten Asmat, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Intan Jaya,
Kabupaten Keerom, Kabupaten Tolikara, Kota Sorong, Kabupaten Fak-Fak, dan
Kabupaten Kaimana. Untuk kategori andalan berada di wilayah Kabupaten Dogiyai,
Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Sorong, sedangkan untuk kategori tertinggal
berada di wilayah Kabupaten Mimika dan Kabupaten Teluk Bintuni

148

Gambar 9.9. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Maluku dan Papua

Teluk Wondama

DSLQ

Dogiyai
Kaimana

Raja Ampat

Deiyai

Buru Selatan
Sorong
Kepulauan Aru

Supiori
Seram Bagian Timur

Lanny Jaya
Mamberamo Tengah
Intan Jaya
Puncak
Yalimo

Asmat
Pegunungan BintangYahukimo
Buru
Sarmi
Nduga
Maluku Barat Daya Maluku Tenggara
Nabire
Maluku
Tenggara
Barat
Keerom
Waropen
Mamberamo Raya
Ambon
Tolikara
Merauke
Yapen Waropen

Kepulauan Sula
Seram Bagian
Halmahera
TengahBarat Tual
Halmahera Utara
Jayawijaya
Jayapura Manokwari
Halmahera Timur
MalukuFak-Fak
Tengah
Tidore Kepulauan
Halmahera
Barat
Halmahera
Selatan
Puncak Jaya
Ternate, Kota Jayapura, Kota
Morotai
Mappi
Tambrauw
Paniai

Mimika

Boven Digoel

BiakSorong
NumforSelatan
Maybrat

Teluk Bintuni

Sorong, Kota

SSLQ

149

1. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Jawa

2. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Sumatera

3. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Kalimantan

4. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Bali dan Nusa Tenggara

5. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Sulawesi

154

6. Klasifikasi Sektor Jasa-Jasa Pulau Maluku dan Papua

KESIMPULAN
Berdasarkan pemetaan sektor unggulan pembentuk PDRB dengan menggunakan
metode gabungan SSLQ dan DSLQ terhadap 497 kabupaten/kota di Indonesia, secara
keseluruhan sektor unggulan di kabupaten/kota di Pulau Jawa didominasi oleh sektor
pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor listrik, gas, dan air bersih,
dan sektor konstruksi. Di wilayah Pulau Sumatera termasuk Kepulauan Riau dan Bangka
Belitung didominasi oleh sektor pertanian dan sektor konstuksi. Sektor unggulan di
kabupaten/kota di Kalimantan sebagian besar didominasi oleh sektor pertanian, sektor
pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi. Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara
sektor yang paling banyak sektor unggulan adalah sektor pertanian dan konstruksi.
Sementara di wilayah Sulawesi, Papua, dan Maluku sektor pertanian dan sektor
konstruksi merupakan dominasi sektor unggulan kabupaten/kota. Oleh karena itu
dengan adanya pemetaan sektor unggulan kabupaten/kota ini diharapkan dapat
mengembangkan sektor masing-masing sesuai dengan kompetensi sektor unggulan
masing-masing kabupaten/kota.

156

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah .
Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. PDB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha [online]
dapat diakses pada:
http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=11&notab=1
Balitbang Kota Medan. 2013. Identifikasi Sektor Industri Unggulan di Kota Medan TA
2012 . Medan.
Bank Indonesia. 2005. Laporan Pemetaan Sektor Ekonomi (Sektor Pertanian) . Jakarta.
Bank Indonesia. 2006. Laporan Pemetaan Ekonomi Sektor Industri Non Migas . Jakarta.
Bank Indonesia. 2006. Laporan Pemetaan Sektor Ekonomi (Sektor Pertambangan) .
Jakarta.
Bappenas.

2013.

Memantapkan

Perekonomian

Nasional

Bagi

Peningkatan

Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan . Jakarta.


Bappenas. 2012. Pembangunan Daerah Dalam Angka 2012 . Jakarta.
Blakely, Edward J. 1989. Planning Local Economic Development: Theory and Practice .
Sage Library of Social Research 168, Sage Publication. Washington
Fachrurrazy. 2009.

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah

Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB . Tesis.


Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hodgki so , A

. Lo atio

Quotie ts a d hift-share Analysis: A Low Cost

App oa h to Regio al De elop e t Pla

i g . Wo ki g Pape .

157

Kementrian Pertanian. PDB Sektor Pertanian . Buletin. Vol. 12 No. 3 Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian.
Kolokontes, D. Agryros, Chrysovalantis Karafillis, dan Fotios Chatzitheodoridis. 2008.
Pe ulia ities a d Useful ess of Multiplie s, Elasti ities, a d Lo atio Quetio ts
fo The Regio al De elop e t Pla

i g: A Othe Vie

. Romanian Journal of

Regional Science. Vol.2 No.2 Hal. 118-133


Ku o o, Mud ajad da

Ah ad Nafis.

. Me gapa Te jadi G o th Without

De elop e t di Kali a ta Ti u ? . Ju al Eko o i Pe

a gu a . Vol.

No.

Hal. 172-190
Ku o o, Mud ajad da Hai ul As a di. Evaluasi Penetapan Kawasan Andalan: Studi
. Ju al Eko o i da Bis is I do esia

Empiris di Kalimantan Selatan 1993Vol.17 No.1 2002, Hal 27-45

Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan .


Edisi Pertama Cetakan Kedua. UUP AMP YKPN. Yogyakarta
Kuncoro, Mudrajad. 2004.

Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi,

Perencanaan, Strategi dan Peluang . Erlangga. Jakarta


Ricardson, Harry. 1983. The Relevance of Urban Economic Theory to Urban Policy
Analysis. Policy Studies Review. Vol.3 No.1
uhe

a to, Ma yu a i, da aso gko.


t ategi Pe ge

a ga

. A alisis Pe etaa ekto U ggula da

ya di Ka upate u e ep .

Tarigan Robinson. 2005. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi . Edisi Revisi. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta
Taufi u ah a , E da g da T i Widodo.
Data ase . Ju al Fokus Eko o i. Vol.

. Modified LQ da Dy a i E o o i
No. Hal.

-182

158

UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi dengan UU
Nomor 32 Tahun 2004
UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah yang direvisi dengan UU Nomor 33 Tahun 2004
Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan Aplikasi Komputer (Era Otonomi
Daerah) . UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Widodo, T i.

. Co pa ative Advantage: Theory, Empirical Measure, and Case

tudies . Jou al Re ie of E o o i s a d Busi ess tudies. IDEA. Hal.

-81

Wordbank. Indonesia Database for Research and Economi Policy [online] dapat diakses
pada:http://databank.worldbank.org/data/views/variableselection/selectvariab
les.aspx?source=indo~dapoer-(indonesia-database-for-policy-and-economicresearch)

159

LAMPIRAN 1 Symetric Static Location Quation (SSLQ)


KAB/KOTA

Ambon, Kota
Balikpapan, Kota
Banda Aceh, Kota
Bandar Lampung,
Kota
Bandung, Kota
Banjar Baru, Kota
Banjar, Kota
Banjarmasin, Kota
Batam, Kota
Batu, Kota
Bau-bau, Kota
Bekasi, Kota
Bengkulu, Kota
Bima, Kota
Binjai, Kota
Bitung, Kota
Blitar, Kota
Bogor, Kota
Bontang, Kota
Bukittinggi, Kota

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

Pertamba
-ngan &
Penggalian

JasaJasa

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran

Pengangku
-tan &
Komunikasi

Listrik, Gas,
& Air

0.06
-0.69
-0.61
-0.59

-0.69
0.51
0.01
0.06

-0.07
-0.49
-0.57
0.46

-0.82
0.15
-0.82
-0.12

-0.97
-0.99
-1.00
-0.73

0.49
-0.54
0.66
0.18

0.07
0.12
0.04
-0.13

0.45
0.25
0.37
0.33

-0.33
-0.05
-0.40
-0.31

-0.97
-0.49
0.14
-0.87
-0.85
0.14
-0.31
-0.90
-0.48
0.14
-0.36
0.13
-0.37
-0.96
-0.98
-0.79

-0.09
0.45
-0.05
0.21
-0.36
-0.56
0.57
-0.24
-0.23
0.10
0.21
0.39
-0.16
0.04
-0.11
-0.28

-0.25
-0.33
-0.15
0.13
-0.33
-0.31
-0.04
-0.34
0.02
-0.21
0.29
-0.28
0.12
0.26
-0.87
0.08

0.02
-0.26
-0.32
-0.17
0.45
-0.53
-0.70
0.28
-0.68
-0.76
-0.05
-0.03
-0.36
0.10
0.59
-0.40

-1.00
-0.05
-0.94
-1.00
-0.97
-0.94
-0.83
-1.00
-0.87
-0.97
-0.11
-0.85
-1.00
-1.00
-0.94
-1.00

0.07
0.36
0.21
0.14
-0.77
0.21
0.40
-0.19
0.44
0.47
0.32
-0.19
0.37
-0.13
-0.90
0.48

0.32
0.07
0.23
0.04
0.10
0.38
0.03
0.16
0.25
-0.05
-0.14
-0.45
0.19
0.16
-0.81
0.01

0.18
-0.01
-0.06
0.53
-0.44
-0.36
0.17
0.14
0.37
0.38
-0.22
0.50
0.27
0.14
-0.87
0.52

0.37
0.23
-0.05
0.13
-0.26
0.16
-0.06
0.58
-0.09
-0.13
0.14
0.20
0.16
0.49
-0.87
0.29

KAB/KOTA

Cilegon, Kota
Cimahi, Kota
Cirebon, Kota
Denpasar, Kota
Depok, Kota
Dumai, Kota
Gorontalo, Kota
Gunung Sitoli,
Kota
Jakarta Barat, Kota
Jakarta Pusat,
Kota
Jakarta Selatan,
Kota
Jakarta Timur,
Kota
Jakarta Utara,
Kota
Jambi, Kota
Jayapura, Kota
Kediri, Kota
Kendari, Kota
Kotamobagu, Kota
Kupang, Kota
Langsa, Kota

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

-0.80
-0.98
-0.95
-0.40
-0.69
-0.59
-0.50
-0.24

-0.90
0.00
-0.05
-0.33
0.05
0.24
0.24
0.39

-0.59
-0.59
0.01
0.21
-0.37
-0.75
0.22
-0.22

0.51
0.43
0.10
-0.32
0.25
0.32
-0.49
-0.81

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.98
-1.00
-1.00
-1.00
-1.00
-0.91
-0.84
-0.92

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.22
-0.63
0.31
0.22
-0.20
0.23
0.32
0.36

Listrik, Gas,
& Air

-0.78
-0.25
-0.03
0.03
-0.11
0.02
0.43
-0.11

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.29
0.02
0.19
0.30
0.20
-0.11
0.03
0.35

-0.99
-1.00

0.31
0.20

0.46
0.69

-0.50
-0.90

-1.00
-1.00

0.13
0.19

0.13
-0.04

0.36
0.00

-0.18
-0.53

-0.99

0.44

0.63

-0.87

-1.00

0.11

-0.01

0.18

-0.60

-0.99

0.20

0.19

0.14

-1.00

0.04

-0.02

0.34

-0.27

-0.98

0.22

-0.24

0.28

-1.00

-0.10

-0.05

0.33

0.14

-0.77
-0.40
-0.97
-0.06
-0.43
-0.56
-0.08

0.09
0.56
-0.94
0.13
0.50
0.26
0.19

0.02
0.12
-0.32
0.24
0.25
-0.20
-0.39

-0.14
-0.74
0.51
-0.45
-0.85
-0.79
-0.07

-0.23
-0.87
-1.00
-0.94
-0.42
-0.68
-0.96

0.08
0.43
-0.73
0.03
0.54
0.52
0.24

0.10
-0.20
0.00
-0.04
-0.12
0.15
0.20

0.43
0.41
-0.77
0.51
-0.02
0.34
-0.03

0.39
-0.32
-0.63
0.31
-0.42
-0.12
-0.37

0.65
0.53
0.36
0.54
0.44
-0.51
0.24
-0.42

KAB/KOTA

Lhokseumawe,
Kota
Lubuk Linggau,
Kota
Madiun, Kota
Magelang, Kota
Makassar, Kota
Malang, Kota
Mamuju, Kota
Manado, Kota
Mataram, Kota
Medan, Kota
Metro, Kota
Mojokerto, Kota
Padang Panjang,
Kota
Padang
Sidempuan, Kota
Padang, Kota
Pagar Alam, Kota
Palangkaraya,
Kota
Palembang, Kota
Palopo, Kota
Palu, Kota

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

-0.36

-0.18

-0.73

0.33

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.94

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.18

Listrik, Gas,
& Air

-0.23

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.17

-0.40

0.58

0.20

-0.55

-0.73

0.31

0.06

-0.01

-0.43

-0.78
-0.74
-0.92
-0.95
0.52
-0.81
-0.60
-0.76
-0.08
-0.86
-0.23

-0.19
0.40
0.16
-0.39
-0.02
0.42
0.21
0.29
-0.22
-0.75
0.11

-0.04
0.13
0.15
-0.07
-0.07
0.10
0.34
0.25
0.48
-0.05
0.12

-0.18
-0.75
-0.09
0.13
-0.75
-0.56
-0.33
-0.29
-0.66
-0.22
-0.44

-1.00
-1.00
-1.00
-0.99
-0.61
-0.98
-1.00
-1.00
-1.00
-1.00
-0.92

0.24
0.61
0.04
0.17
0.39
0.33
0.10
0.06
0.44
0.34
0.48

0.36
-0.46
0.18
0.32
-0.41
0.15
-0.02
0.12
-0.09
0.27
-0.28

0.07
0.43
0.39
-0.41
-0.38
0.41
0.52
0.45
0.19
0.35
0.47

-0.03
0.39
0.27
0.20
-0.39
-0.28
-0.17
0.09
-0.14
0.51
0.38

-0.01

-0.02

0.25

-0.38

-0.93

0.37

0.07

0.10

-0.34

-0.49
0.41
-0.46

-0.17
0.37
0.14

-0.03
-0.11
-0.07

-0.19
-0.91
-0.64

-0.67
-0.69
-0.66

0.28
0.22
0.57

0.00
0.00
-0.05

0.53
-0.16
0.38

0.22
-0.73
0.14

-0.91
0.19
-0.69

0.17
0.29
0.22

-0.09
0.24
0.17

0.20
-0.70
-0.33

-1.00
-0.96
-0.26

0.12
0.16
0.53

-0.04
0.05
-0.22

0.34
0.15
0.26

0.10
0.20
0.34

-0.84

KAB/KOTA

Pangkal Pinang,
Kota
Pare-Pare, Kota
Pariaman, Kota
Pasuruan, Kota
Payakumbuh, Kota
Pekalongan, Kota
Pekan Baru, Kota
Pematang Siantar,
Kota
Pontianak, Kota
Prabumulih, Kota
Probolinggo, Kota
Sabang, Kota
Salatiga, Kota
Samarinda, Kota
Sawahlunto, Kota
Semarang, Kota
Serang, Kota
Sibolga, Kota
Singkawang, Kota
Solok, Kota
Sorong, Kota

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

-0.31

0.11

0.08

-0.42

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-1.00

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
0.05

Listrik, Gas,
& Air

0.33

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.27

-0.37
0.31
-0.59
-0.18
-0.33
-0.84
-0.66

0.16
0.18
0.09
0.10
0.37
0.46
0.13

0.32
0.00
-0.01
0.10
-0.11
-0.10
0.21

-0.80
-0.31
-0.18
-0.55
-0.07
-0.42
-0.33

-0.93
-0.67
-0.97
-0.91
-1.00
-0.99
-1.00

0.13
0.25
0.11
0.43
0.18
0.29
0.16

0.15
-0.28
0.26
-0.06
0.13
0.21
0.22

0.48
0.22
0.27
0.45
0.12
0.32
0.36

0.12
0.08
0.38
0.12
0.01
-0.02
-0.01

-0.84
-0.26
-0.34
-0.12
-0.46
-0.75
-0.31
-0.86
-0.26
0.25
-0.05
-0.29
-0.08

0.48
0.33
-0.74
0.49
0.02
-0.04
0.05
0.43
0.57
-0.09
0.17
0.34
0.19

0.10
0.12
-0.08
-0.59
0.07
0.16
-0.20
-0.53
0.04
0.02
-0.10
-0.06
-0.14

-0.49
-0.57
-0.26
-0.68
-0.08
-0.07
-0.24
0.07
-0.66
-0.47
-0.50
-0.42
-0.12

-1.00
0.55
-1.00
-0.76
-0.99
-0.09
0.27
-0.96
-1.00
-1.00
-0.66
-0.86
-0.79

0.34
-0.05
0.05
0.61
0.32
0.15
0.53
0.13
0.39
0.31
0.25
0.45
0.01

0.05
0.03
0.37
-0.06
-0.04
0.15
-0.30
0.19
0.09
-0.02
0.28
-0.30
0.05

0.43
-0.34
0.27
-0.28
0.33
0.18
0.10
0.11
-0.08
0.30
-0.05
0.48
0.41

-0.33
-0.67
0.08
-0.27
0.64
0.01
-0.12
0.05
0.11
-0.29
0.07
0.47
-0.03

-0.05

KAB/KOTA

Subulussalam,
Kota
Sukabumi, Kota
Sumba Timur,
Kota
Sungai Penuh,
Kota
Surabaya, Kota
Surakarta, Kota
Tangerang
Selatan, Kota
Tangerang, Kota
Tanjung Balai,
Kota
Tanjung Pinang,
Kota
Tarakan, Kota
Tasikmalaya, Kota
Tebing Tinggi,
Kota
Tegal, Kota
Ternate, Kota
Tidore Kepulauan,
Kota
Tomohon, Kota

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.47

0.38

-0.76

-0.86

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.75

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.09

Listrik, Gas,
& Air

-0.38

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.17

-0.66
0.40

-0.06
0.12

-0.08
-0.41

-0.66
-0.89

-1.00
-0.65

0.10
0.47

0.30
-0.08

0.56
-0.12

0.00
-0.60

-0.15

-0.08

0.12

-0.55

-0.96

0.20

0.16

0.47

-0.17

-0.99
-0.99
-0.88

0.04
0.37
0.11

-0.14
0.09
0.13

-0.04
0.02
-0.19

-1.00
-0.99
-0.99

-0.04
0.14
0.22

0.34
0.12
0.23

0.20
0.13
0.19

0.32
0.36
0.55

-0.98
0.18

-0.51
0.16

-0.41
-0.22

0.34
-0.15

-1.00
-0.41

-0.62
0.17

0.17
0.03

0.28
0.03

-0.10
-0.31

-0.78

0.43

-0.03

-0.03

-0.99

-0.06

0.13

0.34

-0.24

-0.22
-0.33
-0.82

-0.23
0.32
0.16

0.08
0.09
0.04

-0.40
-0.14
-0.24

-0.31
-1.00
-0.98

-0.21
0.09
0.41

0.33
0.20
0.10

0.23
0.02
0.39

0.33
0.19
-0.47

-0.24
-0.16
0.55

0.22
-0.21
-0.40

0.07
-0.08
-0.70

-0.04
-0.65
-0.65

-1.00
-0.76
-0.86

-0.01
0.28
-0.14

0.06
0.22
0.14

0.29
0.46
-0.31

0.37
-0.01
-0.71

-0.01

0.61

-0.52

-0.47

0.02

0.32

-0.14

-0.12

-0.12

-0.55

KAB/KOTA

Tual, Kota
Yogyakarta, Kota
Aceh Barat Daya,
Kab.
Aceh Barat, Kab.
Aceh Besar, Kab.
Aceh Jaya, Kab.
Aceh Pidie, Kab.
Aceh Selatan, Kab.
Aceh Singkil, Kab.
Aceh Tamiang,
Kab.
Aceh Tengah, Kab.
Aceh Tenggara,
Kab.
Aceh Timur, Kab.
Aceh Utara, Kab.
Adm. Kepulauan
Seribu, Kab.
Agam, Kab.
Alor, Kab.
Asahan, Kab.
Asmat, Kab.
Badung, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.43
-0.96
0.46

-0.54
0.11
0.29

-0.39
0.24
-0.73

-0.98
-0.38
-0.71

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.90
-1.00
-0.85

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.52
0.45
-0.31

Listrik, Gas,
& Air

0.31
0.38
0.25

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.26
0.09
0.04

0.29
0.26
0.47
0.51
0.39
0.43
0.44

0.28
0.45
0.05
-0.16
0.38
0.30
-0.09

-0.68
-0.62
-0.68
-0.68
-0.59
-0.65
-0.69

-0.86
-0.78
-0.47
-0.64
-0.66
-0.78
-0.31

-0.89
-0.51
-0.78
-0.76
-0.79
-0.70
0.21

0.45
0.39
0.36
0.51
0.35
0.35
0.12

0.11
0.05
-0.27
-0.54
-0.04
-0.02
-0.17

-0.07
-0.08
0.03
-0.08
-0.21
-0.15
-0.34

-0.53
-0.61
-0.45
-0.34
-0.67
-0.61
-0.56

0.47
0.46

0.33
0.07

-0.70
-0.59

-0.82
-0.73

-0.85
-0.97

0.40
0.57

-0.24
-0.40

-0.08
-0.60

-0.22
0.00

0.43
0.28
-0.66

-0.43
-0.24
-0.60

-0.53
-0.64
-0.87

-0.50
-0.60
-0.96

0.62
0.62
0.83

-0.57
0.09
-0.64

-0.41
-0.34
-0.52

-0.20
-0.03
-0.91

-0.36
-0.73
-0.90

0.42
0.40
0.41
0.42
-0.30

-0.11
-0.11
-0.40
0.35
-0.17

-0.44
-0.33
-0.53
-0.68
-0.56

-0.28
-0.86
0.16
-0.90
-0.78

-0.33
-0.71
-0.93
-0.97
-0.97

0.25
0.52
-0.25
0.61
-0.06

-0.10
-0.11
-0.13
-0.56
0.37

-0.26
-0.15
-0.35
-0.41
0.54

-0.12
-0.43
0.05
-0.99
0.17

-0.33
0.04
-0.67

KAB/KOTA

Balangan, Kab.
Bandung Barat,
Kab.
Bandung, Kab.
Banggai
Kepulauan, Kab.
Banggai, Kab.
Bangka Barat, Kab.
Bangka Selatan,
Kab.
Bangka Tengah,
Kab.
Bangka, Kab.
Bangkalan, Kab.
Bangli, Kab.
Banjar, Kab.
Banjarnegara, Kab.
Bantaeng, Kab.
Bantul, Kab.
Banyuasin, Kab.
Banyumas, Kab.
Banyuwangi, Kab.
Barito Kuala, Kab.
Barito Selatan,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.19
-0.13

-0.53
-0.43

-0.80
-0.50

-0.98
0.31

Pertamba
-ngan &
Penggalian
0.79
-0.87

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.54
-0.17

Listrik, Gas,
& Air

-0.33
-0.20

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.71
-0.03

-0.34
0.53

-0.55
-0.68

-0.60
-0.35

0.44
-0.68

-0.72
-0.87

-0.31
0.05

-0.13
0.07

-0.30
-0.09

0.24
-0.45

0.55
0.09
0.47

0.12
-0.23
0.11

-0.27
-0.71
-0.48

-0.54
0.33
-0.80

-0.60
0.19
0.55

0.07
-0.50
-0.43

-0.40
-0.15
-0.22

-0.08
-0.79
-0.78

-0.38
-0.66
-0.66

-0.04

0.11

-0.54

-0.02

0.44

-0.42

0.02

0.02

-0.77

0.33
0.39
0.39
0.28
0.41
0.58
0.20
0.40
0.15
0.52
0.41
0.41

0.16
0.06
-0.14
0.00
0.05
-0.01
0.31
0.24
0.20
-0.75
0.26
0.09

-0.46
-0.31
-0.43
-0.36
-0.17
-0.13
-0.13
-0.80
0.02
-0.19
-0.41
-0.08

-0.39
-0.71
-0.50
-0.56
-0.28
-0.74
-0.17
-0.12
-0.19
-0.58
0.01
-0.63

0.38
-0.67
-0.96
0.38
-0.87
-0.81
-0.78
0.31
-0.69
-0.27
-1.00
-0.86

-0.11
0.20
0.40
0.05
0.38
0.13
0.19
-0.36
0.30
-0.27
0.00
0.19

-0.03
0.13
0.10
0.05
-0.25
-0.32
-0.02
-0.13
-0.15
0.11
-0.14
-0.14

-0.40
-0.04
-0.59
-0.19
-0.26
-0.39
-0.02
-0.83
0.16
-0.28
-0.67
0.27

-0.20
-0.19
-0.33
-0.28
-0.39
-0.36
-0.11
-0.93
-0.08
-0.43
-0.74
-0.52

-0.82
0.72

KAB/KOTA

Barito Timur, Kab.


Barito Utara, Kab.
Barru, Kab.
Batang, Kab.
Batanghari, Kab.
Batu Bara, Kab.
Bekasi, Kab.
Belitung Timur,
Kab.
Belitung, Kab.
Belu, Kab.
Bener Meriah,
Kab.
Bengkalis, Kab.
Bengkayang, Kab.
Bengkulu Selatan,
Kab.
Bengkulu Tengah,
Kab.
Bengkulu Utara,
Kab.
Berau, Kab.
Biak Numfor, Kab.
Bima, Kab.
Bintan, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.54
0.27
0.49
0.27
0.35
0.03
-0.77
0.33

0.10
0.07
0.25
-0.01
-0.25
-0.53
-0.61
0.07

-0.31
-0.36
-0.12
-0.38
-0.56
-0.71
-0.76
-0.30

-0.71
-0.64
-0.73
0.09
-0.32
0.39
0.54
-0.25

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.78
0.49
-0.69
-0.71
-0.01
-0.97
-0.70
0.26

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.03
-0.01
-0.31
-0.33
-0.44
-0.54
-0.66
-0.38

Listrik, Gas,
& Air

0.22
0.11
0.33
0.20
0.29
-0.69
-0.60
0.10

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.30
-0.15
-0.29
-0.11
0.06
0.05
-0.33
-0.14

0.27
0.52
0.54

0.16
-0.18
0.16

-0.31
-0.40
-0.66

-0.04
-0.93
-0.74

-0.06
-0.81
-0.80

0.09
0.44
0.35

-0.13
-0.21
-0.33

-0.28
-0.14
-0.28

-0.01
-0.75
-0.15

-0.67
0.53
0.35

-0.82
0.03
-0.09

-0.92
-0.32
-0.28

-0.67
-0.68
-0.88

0.83
-0.69
-0.93

-0.66
-0.10
0.42

-0.69
0.08
0.11

-0.88
-0.47
0.01

-0.83
-0.85
-0.77

0.41

-0.20

-0.29

-0.61

0.52

-0.30

-0.17

-0.18

-0.75

0.42

-0.25

-0.34

-0.64

0.21

0.37

-0.27

-0.09

-0.61

-0.01
0.12
0.54
-0.44

-0.78
0.30
0.03
-0.33

-0.91
-0.07
-0.51
-0.69

-0.48
-0.52
-0.80
0.38

0.77
-0.69
-0.45
0.15

-0.63
0.20
0.11
-0.51

-0.39
-0.09
-0.12
-0.03

-0.22
0.44
-0.04
-0.37

-0.86
0.12
-0.70
-0.61

-0.66
-0.36
-0.24
-0.10
-0.73
-0.26
0.24
-0.02

KAB/KOTA

Bireuen, Kab.
Blitar, Kab.
Blora, Kab.
Boalemo, Kab.
Bogor, Kab.
Bojonegoro, Kab.
Bolaang
Mongondow
Selatan, Kab.
Bolaang
Mongondow
Timur, Kab.
Bolaang
Mongondow
Utara, Kab.
Bolaang
Mongondow, Kab.
Bombana, Kab.
Bondowoso, Kab.
Bone Bolango,
Kab.
Bone, Kab.
Boven Digoel, Kab
Boyolali, Kab.
Brebes, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.36
0.52
0.56
0.44
-0.52
0.26
0.42

0.08
-0.51
-0.28
0.20
-0.29
-0.29
0.04

-0.70
-0.21
-0.08
0.04
-0.66
-0.30
-0.63

-0.89
-0.76
-0.58
-0.67
0.45
-0.52
-0.83

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.65
-0.49
-0.38
-0.88
-0.75
0.59
0.13

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
0.19
-0.54
-0.44
-0.23
-0.43
-0.37
-0.07

Listrik, Gas,
& Air

0.15
0.05
-0.08
0.31
-0.39
-0.02
0.48

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.21
0.12
-0.17
-0.17
-0.10
-0.13
-0.40

0.23

0.04

-0.67

-0.86

0.64

0.39

-0.55

-0.40

-0.66

0.39

0.31

-0.50

-0.79

0.05

0.52

-0.46

-0.51

-0.64

0.51

0.33

-0.45

-0.83

-0.19

0.31

-0.39

-0.31

-0.56

0.52
0.51
0.36

0.37
-0.67
0.15

-0.20
-0.56
0.29

-0.82
-0.18
-0.28

-0.17
-0.82
-0.73

0.16
-0.08
0.13

-0.30
0.06
-0.38

-0.57
-0.68
0.04

-0.62
-0.26
-0.50

0.54
0.14
0.36
0.55

0.14
0.53
-0.34
-0.51

-0.18
-0.66
-0.15
-0.50

-0.46
0.29
-0.17
-0.28

-0.85
-0.83
-0.75
-0.71

0.09
-0.09
0.16
-0.32

-0.40
-0.61
0.08
-0.01

-0.17
-0.54
-0.46
-0.45

-0.18
-0.99
0.09
-0.07

-0.48
-0.50
-0.35
-0.32
0.53
-0.28
-0.69

KAB/KOTA

Buleleng, Kab.
Bulukumba, Kab.
Bulungan, Kab.
Bungo, Kab.
Buol, Kab.
Buru Selatan, Kab.
Buru, Kab.
Buton Utara, Kab.
Buton, Kab.
Ciamis, Kab.
Cianjur, Kab
Cilacap, Kab.
Cirebon, Kab.
Dairi, Kab.
Deiyai, Kab.
Deli Serdang, Kab.
Demak, Kab.
Dharmas Raya,
Kab.
Dogiyai, Kab.
Dompu, Kab.
Donggala, Kab.
Empat Lawang,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.23
0.53
0.33
0.39
0.60
0.63
0.52
0.52
0.44
0.32
0.48
-0.07
0.33
0.63
0.59
0.05
0.47
0.43

-0.38
-0.31
-0.87
0.13
-0.02
-0.74
-0.12
0.29
-0.10
-0.08
-0.30
-0.49
0.11
-0.27
0.40
-0.35
0.02
0.29

-0.35
-0.17
-0.91
-0.34
-0.46
-0.74
-0.48
-0.39
-0.24
-0.22
-0.26
-0.62
-0.32
-0.76
-0.96
-0.43
-0.36
-0.34

-0.39
-0.56
-0.99
-0.67
-0.53
-0.94
-0.55
-0.52
-0.50
-0.53
-0.78
0.39
-0.26
-0.97
-0.99
0.25
-0.37
-0.56

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.84
-0.87
0.68
0.14
-0.79
-0.88
-0.89
-0.82
-0.02
-0.92
-0.97
-0.71
-0.90
-0.98
-0.69
-0.70
-0.95
-0.11

0.62
0.44
0.44
0.50

-0.04
0.09
0.19
0.24

-0.68
-0.04
-0.65
-0.26

-1.00
-0.71
-0.69
-0.39

-0.64
-0.52
-0.26
-0.60

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.37
-0.49
0.01
-0.02
-0.38
-0.45
-0.36
-0.54
-0.46
0.02
-0.02
-0.53
-0.13
-0.32
-0.82
-0.57
-0.28
-0.11

Listrik, Gas,
& Air

0.45
0.22
-0.21
-0.05
-0.01
0.07
0.24
0.23
0.30
0.29
0.04
-0.49
0.17
0.03
0.38
0.20
0.13
0.27

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.16
-0.09
-0.21
0.03
-0.36
-0.13
-0.07
-0.28
-0.13
0.12
0.14
0.05
0.05
-0.17
-0.63
0.00
-0.02
-0.29

0.16
0.19
0.33
0.09

-0.22
-0.05
-0.17
-0.21

-0.88
-0.09
0.06
-0.36

-1.00
-0.51
-0.60
-0.71

-0.06
-0.41
-0.09
-0.33
-0.22
-0.70
-0.50
-0.46
-0.43
-0.23
-0.14
-0.55
0.32
-0.58
-1.00
-0.67
-0.26
-0.10

KAB/KOTA

Ende, Kab.
Enrekang, Kab.
Fak-Fak, Kab.
Flores Timur, Kab.
Garut, Kab.
Gayo Lues, Kab.
Gianyar, Kab.
Gorontalo Utara,
Kab.
Gorontalo, Kab.
Gowa, Kab.
Gresik, Kab.
Grobogan, Kab.
Gunung Kidul,
Kab.
Gunung Mas, Kab.
Halmahera Barat,
Kab.
Halmahera
Selatan, Kab.
Halmahera
Tengah, Kab.
Halmahera Timur,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.39
0.53
0.27
0.38
0.51
0.58
0.05
0.57

-0.01
0.10
0.47
-0.30
-0.35
0.32
-0.15
-0.17

-0.32
-0.25
-0.46
-0.30
-0.39
-0.45
-0.25
0.00

-0.87
-0.67
-0.65
-0.91
-0.53
-0.58
-0.11
-0.60

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.71
-0.82
-0.64
-0.82
-0.97
-0.98
-0.90
-0.49

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
0.01
-0.45
0.11
0.15
-0.47
-0.54
-0.25
-0.32

Listrik, Gas,
& Air

0.37
0.35
0.37
0.57
0.01
-0.32
0.35
-0.29

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.07
-0.35
-0.12
-0.27
0.14
-0.15
0.18
-0.17

0.30
0.50
-0.30
0.46
0.43

-0.09
-0.30
-0.66
-0.13
0.17

0.13
0.00
-0.42
0.04
-0.26

-0.51
-0.71
0.36
-0.74
-0.34

-0.74
-0.83
-0.11
-0.67
-0.61

0.46
0.26
-0.32
0.31
0.19

-0.41
-0.17
0.01
-0.07
-0.17

0.24
-0.02
-0.40
-0.40
-0.05

-0.43
-0.06
0.28
0.12
-0.33

0.54
0.46

0.15
-0.80

-0.70
-0.49

-0.83
-0.16

0.15
-0.97

0.13
-0.43

-0.23
0.16

-0.63
-0.15

-0.80
-0.49

0.41

-0.78

-0.52

-0.10

-0.67

-0.40

0.16

-0.06

-0.63

0.47

-0.24

-0.73

-0.67

0.21

0.06

0.04

-0.29

-0.79

0.46

-0.43

-0.66

-0.63

0.52

-0.34

-0.09

-0.36

-0.74

-0.40
-0.30
-0.35
-0.49
-0.32
-0.13
-0.10
-0.30

KAB/KOTA

Halmahera Utara,
Kab.
Hulu Sungai
Selatan, Kab.
Hulu Sungai
Tengah, Kab.
Hulu Sungai Utara,
Kab.
Humbang
Hasundutan, Kab.
Indragiri Hilir, Kab.
Indragiri Hulu,
Kab.
Indramayu, Kab.
Intan Jaya, Kab.
Jayapura, Kab.
Jayawijaya, Kab.
Jember, Kab.
Jembrana, Kab.
Jeneponto, Kab.
Jepara, Kab.
Jombang, Kab.
Kaimana, Kab.
Kampar, Kab.
Kapuas Hulu, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.48

-0.78

-0.46

-0.16

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.27

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.05

Listrik, Gas,
& Air

-0.31

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.02

0.44

-0.16

-0.37

-0.55

-0.45

0.34

-0.06

-0.17

-0.55

0.46

-0.18

-0.19

-0.46

-0.89

0.36

-0.19

-0.08

-0.59

0.38

0.02

-0.38

-0.42

-0.99

0.35

-0.04

-0.04

-0.36

0.57

-0.22

-0.47

-0.98

-0.94

0.25

-0.08

-0.26

-0.51

0.50
0.46

-0.17
-0.07

-0.60
-0.71

-0.14
0.02

-0.84
-0.11

0.05
-0.04

-0.10
-0.37

-0.42
-0.28

-0.87
-0.68

0.15
0.52
0.34
0.39
0.45
0.22
0.57
0.16
0.31
0.51
0.32
0.48

-0.57
0.23
0.28
0.26
-0.48
-0.06
-0.12
-0.01
-0.54
0.23
-0.41
0.41

-0.72
-0.93
-0.33
-0.35
-0.23
-0.28
-0.09
-0.13
-0.34
-0.69
-0.85
-0.24

-0.10
-0.97
-0.53
-0.97
-0.37
-0.51
-0.83
0.09
-0.36
-0.40
-0.67
-0.75

0.58
-0.89
-0.50
-0.77
-0.39
-0.90
-0.68
-0.85
-0.66
-0.77
0.74
-0.71

-0.35
0.59
0.26
0.37
0.04
0.26
0.33
0.05
0.12
0.11
-0.40
0.02

-0.03
-0.63
-0.28
-0.18
0.07
0.12
-0.48
0.01
0.26
-0.26
-0.56
-0.07

-0.37
-0.76
0.37
0.30
-0.26
0.30
-0.38
-0.16
-0.26
-0.05
-0.62
-0.32

-0.44
-1.00
-0.72
-0.56
-0.14
-0.12
-0.31
-0.17
-0.05
-0.52
-0.91
-0.50

-0.58

KAB/KOTA

Kapuas, Kab.
Karang Asem, Kab.
Karanganyar, Kab.
Karawang, Kab.
Karimun, Kab.
Katingan, Kab.
Kaur, Kab.
Kayong Utara,
Kab.
Kebumen, Kab.
Kediri, Kab.
Keerom, Kab.
Kendal, Kab.
Kep. Siau
Tagulandang Biaro
(Sitaro), Kab.
Kepahiang, Kab.
Kepulauan
Anambas, Kab.
Kepulauan Aru,
Kab.
Kepulauan
Mentawai, Kab.
Kepulauan
Meranti, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.57
0.33
0.15
-0.25
0.34
0.50
0.51
0.48

0.14
-0.20
-0.44
-0.33
0.13
-0.27
-0.10
-0.28

-0.20
-0.23
-0.61
-0.70
-0.44
-0.62
-0.41
-0.31

-0.63
-0.55
0.38
0.35
-0.30
-0.56
-0.87
-0.14

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.88
-0.59
-0.81
-0.48
-0.29
-0.36
-0.90
-0.57

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.40
0.02
-0.47
-0.34
0.13
0.19
0.14
-0.41

Listrik, Gas,
& Air

-0.10
0.50
-0.04
-0.23
-0.30
0.01
0.21
0.20

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.15
-0.15
-0.33
0.04
0.11
-0.06
-0.05
-0.28

0.43
0.33
0.31
0.25
0.33

-0.24
-0.74
0.64
-0.35
0.29

-0.32
-0.59
-0.50
-0.53
-0.36

-0.40
-0.04
-0.44
0.25
-0.92

-0.02
-0.53
-0.66
-0.78
-0.45

0.38
0.18
0.29
-0.07
0.36

-0.31
0.13
-0.35
-0.08
-0.15

-0.25
-0.51
-0.40
-0.48
0.33

-0.21
-0.33
-0.81
-0.04
-0.12

0.64
0.14

-0.51
-0.73

-0.62
-0.85

-0.75
-0.95

-0.99
0.80

0.14
-0.73

-0.41
-0.62

-0.50
-0.73

-0.50
-0.97

0.58

-0.61

-0.62

-0.98

-0.82

-0.08

0.17

-0.69

-0.69

0.57

-0.38

-0.77

-0.47

-0.90

-0.29

0.02

-0.10

-0.80

0.23

-0.59

-0.86

-0.28

0.61

-0.26

0.00

-0.54

-0.65

-0.65
-0.34
0.09
0.46
-0.60
-0.77
-0.67
-0.26

KAB/KOTA

Kepulauan
Sangihe, Kab.
Kepulauan Sula,
Kab.
Kepulauan Talaud,
Kab.
Kerinci, Kab.
Ketapang, Kab.
Klaten, Kab.
Klungkung, Kab.
Kolaka Utara, Kab.
Kolaka, Kab.
Konawe Selatan,
Kab.
Konawe Utara,
Kab.
Konawe, Kab.
Kota Baru, Kab.
Kotawaringin
Barat, Kab.
Kotawaringin
Timur, Kab.
Kuantan Singingi,
Kab.
Kubu Raya, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.28

0.16

-0.08

-0.63

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.37

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
0.25

Listrik, Gas,
& Air

0.28

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.06

0.43

-0.72

-0.36

-0.13

-0.96

-0.37

0.15

-0.08

-0.39

0.48

0.27

-0.13

-0.88

-0.45

0.23

-0.30

0.08

-0.70

0.64
0.34
0.07
0.34
0.62
0.27
0.42

-0.28
-0.45
0.09
-0.01
-0.05
-0.11
0.25

-0.83
-0.34
-0.36
-0.50
-0.48
-0.41
-0.35

-0.78
-0.09
-0.05
-0.44
-0.96
-0.13
-0.85

-0.89
0.40
-0.71
-0.38
-0.66
0.42
-0.17

0.08
-0.18
0.25
0.33
-0.15
-0.16
0.14

-0.40
-0.14
0.17
0.05
-0.10
-0.08
-0.31

-0.31
-0.43
-0.43
-0.21
-0.51
-0.33
0.41

-0.25
-0.45
-0.17
0.04
-0.66
-0.54
-0.43

0.62

0.49

-0.70

-0.89

-0.55

-0.22

-0.49

-0.84

-0.65

0.42
0.42
0.49

0.43
-0.11
-0.25

-0.16
-0.76
-0.40

-0.76
-0.53
-0.21

-0.24
0.47
-0.70

0.27
-0.37
-0.09

-0.22
-0.10
-0.12

-0.45
-0.03
0.03

-0.17
-0.77
-0.52

0.44

-0.18

-0.41

-0.20

-0.85

-0.21

0.03

0.08

-0.53

0.56

0.00

-0.69

-0.48

0.17

0.05

-0.46

-0.53

-0.74

0.14

-0.67

-0.59

0.32

-0.90

-0.33

-0.13

0.11

-0.35

-0.24

KAB/KOTA

Kudus, Kab.
Kulon Progo, Kab.
Kuningan, Kab.
Kupang, Kab.
Kutai Barat, Kab.
Kutai Kartanegara,
Kab.
Kutai Timur, Kab.
Labuhan Batu
Selatan, Kab.
Labuhan Batu
Utara, Kab.
Labuhan Batu,
Kab.
Lahat, Kab.
Lamandau, Kab.
Lamongan, Kab.
Lampung Barat,
Kab.
Lampung Selatan,
Kab.
Lampung Tengah,
Kab.
Lampung Timur,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

-0.64
0.28
0.36
0.51
0.00
-0.33

-0.55
-0.07
-0.15
0.10
0.39
-0.10

-0.58
-0.16
-0.13
-0.75
-0.60
-0.82

0.44
-0.24
-0.82
-0.88
-0.83
-0.80

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.99
-0.81
-0.84
-0.67
0.75
0.82

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.57
0.13
0.00
-0.20
-0.62
-0.80

Listrik, Gas,
& Air

-0.61
0.32
0.41
0.39
-0.43
-0.70

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.13
-0.09
0.06
-0.15
-0.47
-0.60

-0.63
0.17

-0.56
-0.50

-0.85
-0.79

-0.98
0.39

0.84
-0.83

-0.87
-0.37

-0.71
-0.15

-0.74
-0.60

-0.90
-0.73

0.38

-0.43

-0.76

0.22

-0.72

-0.23

-0.11

-0.45

-0.65

0.11

-0.33

-0.69

0.31

-0.65

-0.01

-0.09

-0.29

-0.44

0.33
0.62
0.53
0.60

0.12
-0.90
-0.40
-0.19

-0.33
-0.49
-0.38
-0.46

-0.54
-0.94
-0.62
-0.74

0.59
-0.73
-0.96
-0.65

0.01
0.07
-0.03
-0.36

-0.38
-0.12
0.13
-0.03

-0.58
-0.32
-0.63
-0.32

-0.83
-0.80
0.00
-0.38

0.51

-0.11

-0.18

-0.43

-0.74

-0.02

-0.28

0.20

-0.43

0.52

-0.02

-0.15

-0.24

-0.70

-0.21

-0.17

-0.40

-0.45

0.54

-0.15

-0.46

-0.53

0.11

-0.39

-0.07

-0.44

-0.71

-0.48
-0.27
-0.43
-0.60
-0.66
-0.84

KAB/KOTA

Lampung Utara,
Kab.
Landak, Kab.
Langkat, Kab.
Lanny Jaya, Kab.
Lebak, Kab.
Lebong, Kab.
Lembata, Kab.
Limapuluh Kota,
Kab.
Lingga, Kab.
Lombok Barat,
Kab.
Lombok Tengah,
Kab.
Lombok Timur,
Kab.
Lombok Utara,
Kab.
Lumajang, Kab.
Luwu Timur, Kab.
Luwu Utara, Kab.
Luwu, Kab.
Madiun, Kab.
Magelang, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.43

-0.12

-0.07

-0.21

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.81

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.05

Listrik, Gas,
& Air

0.01

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.10

0.54
0.57
0.59
0.43
0.68
0.54
0.40

-0.40
-0.43
0.40
-0.16
-0.47
-0.29
-0.33

-0.27
-0.64
-0.89
-0.29
-0.66
-0.72
-0.51

-0.33
-0.36
-1.00
-0.46
-0.86
-0.97
-0.45

-0.63
-0.15
-0.82
-0.73
-0.87
-0.86
-0.06

-0.27
-0.24
0.47
0.15
-0.06
0.53
0.26

0.01
-0.13
-0.96
0.07
-0.63
-0.39
0.04

-0.54
-0.55
-0.84
-0.11
-0.73
-0.27
-0.23

-0.60
-0.52
-1.00
-0.48
-0.51
-0.41
-0.45

0.43
0.22

0.02
0.35

-0.29
-0.32

-0.33
-0.63

-0.60
-0.28

-0.29
0.20

0.05
0.08

0.07
0.16

-0.78
-0.33

0.31

0.32

-0.23

-0.49

-0.29

0.20

-0.02

0.00

-0.64

0.39

0.21

-0.25

-0.51

-0.22

0.12

-0.01

-0.11

-0.62

0.48

0.32

-0.18

-0.89

-0.48

0.04

-0.05

-0.07

-0.59

0.40
0.00
0.63
0.58
0.41
0.29

-0.36
-0.86
-0.10
0.04
-0.31
0.21

-0.33
-0.72
-0.19
-0.53
-0.48
-0.52

-0.27
-0.84
-0.76
-0.45
-0.76
-0.11

-0.62
0.82
-0.82
-0.77
-0.88
-0.45

0.15
-0.72
-0.06
0.07
0.28
0.34

0.09
-0.85
-0.42
-0.29
0.23
-0.19

-0.28
-0.80
-0.49
-0.60
-0.39
-0.15

-0.33
-0.71
-0.32
-0.64
-0.09
-0.35

-0.24

KAB/KOTA

Magetan, Kab.
Majalengka, Kab.
Majene, Kab.
Malang, Kab.
Malinau, Kab.
Maluku Barat
Daya, Kab.
Maluku Tengah,
Kab.
Maluku Tenggara
Barat, Kab.
Maluku Tenggara,
Kab.
Mamasa, Kab.
Mamberamo
Raya, Kab.
Mamberamo
Tengah, Kab.
Mamuju Utara,
Kab.
Mandailing Natal,
Kab.
Manggarai Barat,
Kab.
Manggarai Timur,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.38
0.29
0.52
0.33
0.18
0.47

-0.03
-0.10
0.01
-0.53
0.56
-0.17

-0.31
-0.21
0.10
-0.34
-0.90
-0.36

-0.46
-0.16
-0.67
-0.11
-0.99
-0.95

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.88
-0.33
-0.84
-0.48
0.61
-0.83

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.57
-0.09
-0.21
-0.41
-0.47
-0.64

Listrik, Gas,
& Air

0.29
0.18
0.17
0.16
-0.38
0.12

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.13
0.00
-0.28
0.11
-0.11
0.25

0.30

-0.32

-0.32

-0.36

-0.88

0.31

0.17

-0.17

-0.38

0.57

-0.42

-0.30

-0.95

-0.80

0.14

0.03

-0.65

-0.52

0.46

-0.53

-0.45

-0.98

-0.90

0.34

0.19

-0.33

-0.21

0.57
0.34

0.00
0.37

-0.24
-0.72

-0.60
-0.97

-0.84
-0.76

0.24
0.60

-0.36
-0.25

-0.58
-0.36

-0.59
-1.00

0.52

0.38

-0.73

-1.00

-0.83

0.57

-0.89

-0.64

-1.00

0.46

-0.29

-0.34

0.21

-0.86

0.09

-0.85

-0.42

-0.74

0.50

0.34

-0.63

-0.73

-0.65

0.24

-0.11

-0.34

-0.66

0.59

0.18

-0.67

-0.95

-0.58

0.05

-0.24

-0.17

-0.67

0.62

0.07

-0.68

-0.95

-0.58

0.07

-0.21

-0.73

-0.92

-0.12
-0.22
-0.12
-0.22
-0.47
-0.44

KAB/KOTA

Manggarai, Kab.
Manokwari, Kab.
Mappi, Kab.
Maros, Kab.
Maybrat, Kab.
Melawi, Kab.
Merangin, Kab.
Merauke, Kab.
Mesuji, Kab.
Mimika, Kab.
Minahasa Selatan,
Kab.
Minahasa
Tenggara (Mitra),
Kab.
Minahasa Utara,
Kab.
Minahasa, Kab.
Mojokerto, Kab.
Morotai, Kab.
Morowali, Kab.
Muara Enim, Kab.
Muaro Jambi, Kab.
Mukomuko, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.34
0.34
0.41
0.44
0.60
0.32
0.48
0.49
0.57
-0.76
0.39

0.01
0.49
0.56
-0.56
0.31
0.18
0.21
0.14
-0.59
-0.27
0.52

-0.15
-0.31
-0.71
-0.17
-0.89
-0.37
-0.36
-0.34
-0.44
-0.75
-0.52

-0.93
-0.75
-0.96
0.01
-0.98
-0.39
-0.70
-0.75
-0.04
-0.99
-0.44

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.59
-0.63
-0.88
-0.67
-0.97
-0.32
0.04
-0.64
-0.95
0.83
0.12

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.10
0.12
-0.36
-0.14
-0.63
-0.65
-0.22
0.19
-0.48
-0.27
-0.09

Listrik, Gas,
& Air

0.59
0.36
0.52
0.17
0.08
0.02
0.03
0.29
-0.56
-0.78
-0.02

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.30
-0.28
-0.50
-0.42
-0.14
0.21
-0.11
-0.32
-0.20
-0.64
-0.42

0.38

0.52

-0.50

-0.50

0.15

0.01

-0.40

-0.08

-0.26

0.27

0.59

-0.57

-0.60

0.22

0.10

-0.25

-0.14

-0.32

0.20
0.20
0.47
0.51
0.16
0.43
0.47

0.51
-0.62
-0.71
-0.39
-0.16
-0.24
-0.36

-0.17
-0.69
-0.55
-0.44
-0.73
-0.59
0.18

-0.53
0.22
-0.07
-0.76
-0.48
-0.19
-0.25

-0.05
-0.69
-0.94
0.51
0.74
0.33
-0.83

0.21
-0.12
-0.32
-0.09
-0.29
-0.18
-0.05

-0.17
0.09
0.07
-0.25
-0.57
-0.13
-0.12

0.03
-0.38
-0.20
-0.82
-0.65
-0.40
-0.36

-0.14
-0.11
-0.52
-0.51
-0.47
-0.82
-0.80

-0.40
-0.24
-0.99
-0.10
-0.68
-0.61
-0.35
-0.41
-0.98
-0.82
-0.26

KAB/KOTA

Muna, Kab.
Murung Raya, Kab.
Musi Banyuasin,
Kab.
Musi Rawas, Kab.
Nabire, Kab.
Nagan Raya, Kab.
Nagekeo, Kab.
Natuna, Kab.
Nduga, Kab.
Ngada, Kab.
Nganjuk, Kab.
Ngawi, Kab.
Nias Barat, Kab.
Nias Selatan, Kab.
Nias Utara, Kab.
Nias, Kab.
Nunukan, Kab.
Ogan Ilir, Kab.
Ogan Komering
Ilir, Kab.
Ogan Komering
Ulu Selatan, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.37
0.32
0.00

0.14
-0.12
-0.14

-0.18
-0.60
-0.72

-0.59
-0.77
-0.50

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.49
0.66
0.77

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.35
-0.20
-0.91

Listrik, Gas,
& Air

0.32
0.01
-0.44

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.04
-0.44
-0.45

0.48
0.37
0.51
0.64
0.13
0.49
0.50
0.39
0.41
0.65
0.48
0.63
0.54
0.28
0.34
0.52

-0.19
0.39
-0.09
-0.04
-0.58
0.46
0.19
-0.82
-0.16
-0.31
0.31
-0.14
0.11
0.20
0.44
0.40

-0.68
-0.37
-0.81
-0.59
-0.83
-0.87
-0.27
-0.39
-0.18
-0.40
-0.38
-0.42
-0.39
-0.94
-0.35
-0.54

-0.50
-0.93
-0.76
-0.84
-0.91
-1.00
-0.88
-0.48
-0.57
-0.88
-0.87
-0.93
-0.91
-0.96
-0.38
-0.48

0.62
0.30
-0.58
-0.84
0.80
-0.90
-0.68
-0.72
-0.87
-0.35
-0.71
-0.35
-0.36
0.67
-0.16
-0.65

-0.18
0.16
0.10
0.13
-0.65
0.60
0.39
0.30
0.17
0.00
0.01
-0.17
0.47
-0.20
0.10
-0.06

-0.66
-0.18
0.09
-0.56
-0.65
-0.95
-0.30
0.21
0.18
-0.51
0.07
-0.27
-0.56
-0.19
-0.02
-0.10

-0.87
-0.06
-0.07
-0.35
-0.71
-0.82
-0.17
-0.59
-0.49
-0.46
-0.14
-0.49
-0.46
-0.43
-0.62
-0.70

-0.86
-0.46
-0.58
-0.68
-0.95
-1.00
-0.44
-0.36
-0.29
-0.81
-0.69
-0.78
-0.80
-0.22
-0.76
-0.91

0.37

0.38

-0.30

-0.42

-0.62

0.12

0.08

-0.72

-0.78

-0.51
-0.52
-0.95

KAB/KOTA

Ogan Komering
Ulu Timur, Kab.
Ogan Komering
Ulu, Kab.
Pacitan, Kab.
Padang Lawas
Utara, Kab.
Padang Lawas,
Kab.
Padang Pariaman,
Kab.
Pakpak Bharat,
Kab.
Pamekasan, Kab.
Pandeglang, Kab.
Pangkajene
Kepulauan, Kab.
Paniai, Kab.
Parigi Moutong,
Kab.
Pasaman Barat,
Kab.
Pasaman, Kab.
Pasir, Kab.
Pasuruan, Kab.
Pati, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.54

0.08

-0.45

-0.53

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.51

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.68

Listrik, Gas,
& Air

0.09

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.09

0.28

0.10

-0.33

-0.38

0.46

0.04

-0.09

-0.50

-0.68

0.44
0.62

0.19
0.20

0.03
-0.89

-0.74
-0.70

-0.29
-0.89

0.28
0.14

-0.25
-0.37

-0.20
-0.72

-0.07
-0.84

0.60

0.24

-0.87

-0.69

-0.84

0.11

-0.32

-0.45

-0.81

0.22

-0.13

-0.61

-0.32

-0.40

0.27

-0.29

0.53

0.09

0.62

0.29

-0.69

-0.98

-0.99

0.06

-0.29

-0.72

-0.66

0.52
0.35
0.07

-0.14
-0.10
-0.33

-0.11
-0.22
-0.51

-0.78
-0.36
0.42

-0.73
-0.97
-0.18

0.27
0.15
-0.16

-0.14
0.09
-0.64

-0.25
-0.10
-0.41

-0.07
0.48
-0.53

0.54
0.56

0.44
0.04

-0.70
-0.84

-0.97
-0.59

-0.49
-0.70

0.34
-0.04

-0.46
-0.14

-0.35
-0.01

-0.94
-0.83

0.38

-0.32

-0.65

-0.03

-0.80

-0.03

0.12

-0.39

-0.79

0.56
-0.08
0.22
0.37

-0.31
-0.40
-0.38
0.08

-0.41
-0.75
-0.37
-0.10

-0.68
-0.88
0.16
-0.07

-0.57
0.81
-0.77
-0.80

0.29
-0.57
0.00
-0.08

-0.23
-0.76
0.03
-0.04

-0.29
-0.82
-0.43
-0.31

-0.52
-0.71
0.32
0.04

-0.84

KAB/KOTA

Pegunungan
Bintang, Kab.
Pekalongan, Kab.
Pelalawan, Kab.
Pemalang, Kab.
Penajam Paser
Utara, Kab.
Pesawaran, Kab.
Pesisir Selatan,
Kab.
Pidie Jaya, Kab.
Pinrang, Kab.
Pohuwato, Kab.
Polewali Mandar,
Kab.
Ponorogo, Kab.
Pontianak, Kab.
Poso, Kab.
Pringsewu, Kab.
Probolinggo, Kab.
Pulang Pisau, Kab.
Puncak Jaya, Kab.
Puncak, Kab.
Purbalingga, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.52

0.58

-0.93

-1.00

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.84

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.08

Listrik, Gas,
& Air

0.25

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.53

0.17
0.53
0.25
-0.04

0.01
-0.31
-0.38
-0.32

-0.33
-0.66
-0.37
-0.49

0.06
0.13
-0.01
-0.07

-0.77
-0.19
-0.74
0.67

0.29
-0.36
0.10
-0.42

-0.05
-0.68
0.15
-0.15

-0.33
-0.53
-0.38
-0.67

0.01
-0.81
-0.03
-0.66

0.55
0.35

-0.01
-0.19

-0.72
-0.36

-0.29
-0.27

-0.93
-0.65

-0.04
0.35

-0.09
0.03

-0.52
-0.46

-0.82
-0.26

0.57
0.60
0.50
0.52

-0.18
-0.19
0.10
-0.38

-0.76
-0.31
0.00
-0.16

-0.72
-0.63
-0.57
-0.78

-0.84
-0.78
-0.85
-0.92

0.33
-0.08
0.12
0.22

-0.23
-0.27
-0.13
0.04

-0.34
-0.25
-0.40
-0.45

-0.39
-0.19
-0.17
-0.17

0.39
0.28
0.50
0.52
0.39
0.57
0.49
0.54
0.35

-0.47
-0.15
-0.41
-0.02
-0.58
0.19
0.50
0.42
0.16

-0.08
-0.34
-0.48
-0.03
-0.28
-0.63
-0.84
-0.92
-0.17

-0.67
-0.21
-0.45
-0.64
-0.13
-0.59
-0.93
-1.00
-0.38

-0.56
-0.92
-0.79
-0.99
-0.73
-0.94
-0.62
-1.00
-0.82

0.20
0.45
0.19
-0.09
-0.08
-0.04
0.41
0.49
0.32

0.15
-0.04
-0.08
-0.56
0.08
-0.07
-0.37
-0.49
-0.06

-0.17
-0.33
0.01
0.43
-0.05
-0.63
-0.48
-0.72
-0.17

0.19
0.12
-0.29
-0.17
-0.20
-0.66
-0.89
-0.96
-0.27

-1.00

KAB/KOTA

Purwakarta, Kab.
Purworejo, Kab.
Raja Ampat, Kab.
Rejang Lebong,
Kab.
Rembang, Kab.
Rokan Hilir, Kab.
Rokan Hulu, Kab.
Rote Ndao, Kab.
Sabu Raijua, Kab.
Sambas, Kab.
Samosir, Kab.
Sampang, Kab.
Sanggau, Kab.
Sarmi, Kab.
Sarolangun, Kab.
Sawahlunto
Sijunjung, Kab.
Sekadau, Kab.
Selayar, Kab.
Seluma, Kab.
Semarang, Kab.
Seram Bagian
Barat, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

-0.21
0.38
0.40
0.56

-0.37
-0.05
-0.13
-0.55

-0.28
-0.19
-0.95
-0.46

0.35
-0.40
-0.98
-0.63

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.96
-0.60
0.73
-0.98

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.43
-0.10
-0.68
-0.14

Listrik, Gas,
& Air

-0.33
0.35
-0.27
0.24

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.06
-0.10
-0.77
-0.15

0.50
0.15
0.55
0.49
0.56
0.52
0.64
0.48
0.40
0.50
0.51
0.28

0.19
-0.89
-0.19
0.00
-0.02
-0.38
-0.88
-0.47
-0.14
0.45
0.04
0.26

-0.57
-0.88
-0.69
-0.69
-0.66
-0.35
-0.63
-0.40
-0.48
-0.45
-0.27
-0.41

-0.71
-0.70
-0.11
-0.86
-0.81
-0.44
-0.89
-0.91
0.04
-0.78
-0.68
-0.63

-0.61
0.78
-0.03
-0.73
-0.87
-0.94
-0.99
0.09
-0.73
-0.64
0.19
0.39

0.24
-0.58
-0.04
0.44
0.19
-0.31
0.33
0.12
-0.01
0.13
-0.24
0.31

-0.12
-0.39
-0.61
-0.12
-0.07
0.15
-0.41
0.12
-0.05
-0.46
-0.16
-0.31

-0.18
-0.74
-0.46
-0.21
-0.29
-0.37
-0.75
-0.51
-0.53
0.18
-0.15
-0.05

-0.41
-0.84
-0.91
-0.47
-0.83
-1.00
-0.77
-0.48
-0.52
-0.70
-0.52
0.06

0.54
0.45
0.57
-0.08
0.38

0.13
0.26
-0.19
-0.23
-0.67

-0.29
-0.40
-0.56
-0.42
-0.64

-0.34
-0.65
-0.85
0.33
-0.05

-0.57
-0.83
-0.33
-0.97
-0.83

-0.51
0.21
0.16
-0.03
0.10

-0.05
-0.21
-0.20
0.01
0.06

-0.55
0.21
-0.05
-0.56
-0.07

-0.66
-0.45
-0.73
-0.09
-0.56

0.36
-0.37
-0.93
-0.39

KAB/KOTA

Seram Bagian
Timur, Kab.
Serang, Kab.
Serdang Bedagai,
Kab.
Seruyan, Kab.
Siak, Kab.
Sidenreng
Rappang, Kab.
Sidoarjo, Kab.
Sigi, Kab.
Sikka, Kab.
Simalungun, Kab.
Simeulue, Kab.
Sinjai, Kab.
Sintang, Kab.
Situbondo, Kab.
Sleman, Kab.
Solok Selatan, Kab.
Solok, Kab.
Soppeng, Kab.
Sorong Selatan,
Kab.
Sorong, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.49

-0.52

-0.63

-0.55

Pertamba
-ngan &
Penggalian
0.15

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.31

Listrik, Gas,
& Air

-0.15

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
0.08

0.01
0.45

-0.42
0.24

-0.61
-0.42

0.45
-0.11

-0.98
-0.68

-0.52
0.02

-0.46
-0.14

-0.38
-0.83

0.58
-0.27

0.57
-0.23
0.54

-0.38
-0.74
0.00

-0.59
-0.94
-0.18

-0.50
-0.20
-0.53

-0.71
0.80
-0.87

-0.11
-0.74
0.19

-0.10
-0.83
-0.25

-0.04
-0.87
-0.46

-0.66
-0.95
0.00

-0.64
0.58
0.47
0.59
0.41
0.58
0.43
0.36
-0.01
0.42
0.48
0.49
0.46

-0.72
0.12
0.01
-0.56
0.03
-0.12
0.10
-0.36
0.31
0.13
-0.05
0.06
0.54

-0.71
-0.68
-0.57
-0.60
-0.60
-0.13
-0.39
-0.42
0.10
-0.57
-0.62
-0.17
-0.70

0.32
-0.78
-0.87
-0.23
-0.90
-0.85
-0.41
-0.39
-0.21
-0.41
-0.52
-0.51
-0.95

-0.95
-0.59
-0.72
-0.91
-0.74
-0.87
-0.42
-0.59
-0.86
-0.06
-0.34
-0.86
-0.57

-0.30
0.22
0.47
0.13
0.43
0.26
0.06
-0.04
0.31
0.03
0.19
0.28
0.24

0.17
-0.33
-0.22
-0.44
0.05
-0.31
0.06
0.25
0.04
-0.05
-0.18
-0.29
-0.24

0.25
-0.29
-0.03
-0.51
-0.12
-0.33
-0.39
-0.20
-0.12
-0.08
0.15
-0.13
-0.15

0.09
-0.64
-0.37
-0.37
-0.60
-0.61
-0.61
-0.12
-0.11
-0.18
-0.49
-0.16
-0.15

-0.01

-0.34

-0.94

0.10

0.68

0.00

-0.81

-0.73

-0.86

-0.75

KAB/KOTA

Sragen, Kab.
Subang, Kab.
Sukabumi, Kab.
Sukamara, Kab.
Sukoharjo, Kab.
Sumba Barat
Daya, Kab.
Sumba Barat, Kab.
Sumba Tengah,
Kab.
Sumbawa Barat,
Kab.
Sumbawa, Kab.
Sumedang, Kab.
Sumenep, Kab.
Supiori, Kab.
Tabalong, Kab.
Tabanan, Kab.
Takalar, Kab.
Tambrauw, Kab.
Tana Tidung, Kab.
Tana Toraja, Kab.
Tanah Bumbu,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.37
0.33
0.39
0.65
0.13
0.59

-0.16
-0.37
-0.43
-0.51
-0.17
-0.30

-0.36
-0.34
-0.38
-0.48
-0.42
-0.58

-0.01
-0.23
-0.13
-0.81
0.13
-0.94

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.93
0.17
-0.25
-0.88
-0.83
-0.80

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.40
-0.21
-0.16
-0.68
-0.27
-0.59

Listrik, Gas,
& Air

0.14
-0.08
0.03
-0.22
-0.05
0.35

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.05
0.06
-0.02
-0.15
0.14
-0.22

0.43
0.59

-0.17
0.12

-0.36
-0.61

-0.86
-0.93

-0.81
-0.49

0.50
0.34

-0.02
-0.43

-0.43
-0.71

-0.60
-0.85

-0.63

-0.47

-0.93

-0.97

0.84

-0.82

-0.79

-0.73

-0.94

0.47
0.26
0.52
0.51
-0.08
0.41
0.53
0.59
0.41
0.48
0.04

0.33
-0.36
-0.56
0.30
-0.56
-0.24
-0.10
0.14
-0.79
-0.12
-0.10

-0.51
-0.34
-0.29
-0.54
-0.59
-0.15
-0.17
-0.95
-0.95
-0.13
-0.74

-0.69
0.05
-0.83
-0.80
-0.90
-0.57
-0.52
-0.99
-0.98
-0.68
-0.52

-0.55
-0.97
0.12
-0.69
0.80
-0.92
-0.85
-0.55
0.69
-0.87
0.70

0.11
-0.11
-0.03
0.03
-0.14
0.34
0.26
0.47
-0.19
0.33
-0.43

-0.04
0.14
0.04
-0.05
-0.62
0.02
-0.30
-0.80
-0.30
-0.10
-0.34

-0.12
-0.34
-0.50
0.00
-0.70
-0.16
-0.27
-0.47
-0.49
-0.24
0.26

-0.33
0.40
-0.82
-0.96
-0.87
-0.07
0.07
-0.91
0.13
-0.33
-0.66

0.04
0.01
0.03
-0.78
-0.02
-0.75

KAB/KOTA

Tanah Datar, Kab.


Tanah Karo, Kab.
Tanah Laut, Kab.
Tangerang, Kab.
Tanggamus, Kab.
Tanjung Jabung
Barat, Kab.
Tanjung Jabung
Timur, Kab.
Tapanuli Selatan,
Kab.
Tapanuli Tengah,
Kab.
Tapanuli Utara,
Kab.
Tapin, Kab.
Tasikmalaya, Kab.
Tebo, Kab.
Tegal, Kab.
Teluk Bintuni, Kab.
Teluk Wondama,
Kab.
Temanggung, Kab.
Timor Tengah
Selatan, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.43
0.59
0.34
-0.19
0.60
0.27

0.09
-0.27
-0.44
-0.78
-0.15
-0.63

-0.42
-0.68
-0.41
-0.93
-0.30
-0.66

-0.31
-0.94
-0.06
0.44
-0.73
0.09

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.63
-0.90
0.06
-0.98
-0.53
0.30

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.16
0.06
-0.62
0.07
-0.46
-0.39

Listrik, Gas,
& Air

0.33
0.14
-0.05
-0.51
-0.16
-0.08

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.23
-0.18
0.07
-0.40
-0.16
-0.12

0.30

-0.64

-0.74

-0.42

0.66

-0.46

-0.17

-0.35

-0.80

0.36

-0.16

-0.89

0.23

-0.96

-0.02

-0.16

-0.60

-0.89

0.50

-0.08

-0.39

-0.35

-0.82

0.33

-0.26

-0.53

-0.22

0.56

0.05

-0.46

-0.83

-0.98

0.31

-0.22

-0.35

-0.20

0.45
0.50
0.54
0.03
-0.34
0.66

-0.14
-0.80
-0.11
-0.08
-0.50
0.19

-0.41
-0.38
-0.46
-0.14
-0.96
-0.71

-0.65
-0.52
-0.80
0.12
0.58
-0.91

0.50
-0.94
-0.10
-0.50
-0.92
-0.87

0.20
0.25
-0.01
-0.21
-0.64
-0.10

-0.42
0.03
-0.10
0.16
-0.94
-0.61

-0.61
-0.23
-0.06
-0.28
-0.95
-0.67

-0.49
-0.06
-0.66
-0.33
-0.98
-0.89

0.34
0.55

-0.08
-0.20

-0.37
-0.56

-0.07
-0.95

-0.81
-0.71

0.26
0.49

-0.10
-0.39

-0.13
-0.46

-0.08
-0.73

-0.11
-0.59
-0.77
0.75
-0.49
-0.38

KAB/KOTA

Timor Tengah
Utara, Kab.
Toba Samosir,
Kab.
Tojo Una-Una,
Kab.
Toli-Toli, Kab.
Tolikara, Kab.
Toraja Utara, Kab.
Trenggalek, Kab.
Tuban, Kab.
Tulang Bawang
Barat, Kab.
Tulang Bawang,
Kab.
Tulungagung, Kab.
Wajo, Kab.
Wakatobi, Kab.
Waropen, Kab.
Way Kanan, Kab.
Wonogiri, Kab.
Wonosobo, Kab.
Yahukimo, Kab.
Yalimo, Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.57

0.01

-0.52

-0.87

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.72

JasaJasa

Pengangku
-tan &
Komunikasi
-0.09

Listrik, Gas,
& Air

0.35

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.48

0.41

-0.15

-0.49

0.20

-0.92

-0.10

-0.38

-0.37

-0.04

0.48

0.04

-0.30

-0.44

-0.57

0.31

-0.21

-0.56

0.10

0.54
0.58
0.47
0.43
0.30
0.55

-0.07
0.36
-0.07
-0.46
-0.85
-0.43

-0.37
-0.86
-0.10
-0.37
-0.27
-0.40

-0.52
-0.96
-0.60
-0.62
-0.02
-0.01

-0.67
-0.89
-0.85
-0.65
0.43
-0.94

0.22
0.36
0.24
0.27
-0.33
-0.50

-0.35
-0.62
-0.06
0.17
-0.14
-0.16

-0.05
-0.25
-0.17
-0.43
-0.60
-0.58

-0.38
-0.96
-0.25
-0.33
0.46
-0.85

0.55

-0.56

-0.47

-0.25

-0.99

-0.35

-0.14

0.07

-0.84

0.10
0.46
0.35
0.35
0.59
0.53
0.53
0.58
0.56

-0.57
-0.22
0.09
0.50
-0.14
-0.15
-0.18
0.19
0.38

0.10
-0.23
-0.04
-0.62
-0.49
-0.33
-0.16
-0.84
-0.80

-0.14
-0.49
-0.64
-0.95
-0.29
-0.65
-0.38
-0.93
-1.00

-0.62
-0.25
-0.21
-0.71
-0.56
-0.80
-0.85
-0.91
-0.91

0.08
0.03
0.37
0.59
-0.04
0.18
0.08
0.45
0.53

0.21
0.02
-0.05
-0.51
-0.51
-0.23
-0.26
-0.65
-0.95

-0.19
-0.14
-0.42
-0.33
-0.32
0.08
-0.10
-0.21
-0.81

0.07
-0.28
-0.17
-0.69
-0.80
-0.30
-0.23
-1.00
-1.00

-0.54

KAB/KOTA

Yapen Waropen,
Kab.

Pertanian Konstruksi Keuangan Manufaktur

0.11

0.41

0.03

-0.88

Pertamba
-ngan &
Penggalian
-0.74

JasaJasa

0.54

Perdagan
gan,
Hotel, &
Restoran
-0.18

Pengangku
-tan &
Komunikasi
0.03

Listrik, Gas,
& Air

-0.29

Lampiran 2 Dynamic Symetric Location Quationt (DSLQ)


KAB/KOTA

Ambon, Kota
Balikpapan,
Kota
Banda Aceh,
Kota
Bandar
Lampung, Kota
Bandung, Kota
Banjar Baru,
Kota
Banjar, Kota
Banjarmasin,
Kota
Batam, Kota
Batu, Kota
Bau-bau, Kota
Bekasi, Kota
Bengkulu, Kota
Bima, Kota
Binjai, Kota
Bitung, Kota
Blitar, Kota
Bogor, Kota

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.93
-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.58
-0.08

Listrik,
Gas, &
Air

-0.16
-0.13

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.22
-0.35

-0.22
-0.33

0.24
0.37

-0.57
0.59

-0.19
-0.60

0.10

0.06

0.07

-0.96

-0.75

-0.51

0.17

-0.15

0.47

-0.24

-0.26

0.30

-0.97

-0.28

-0.54

-0.20

-0.25

-0.21

0.05
0.04

0.14
0.00

-0.01
0.22

-0.98
-0.98

-0.81
-0.52

-0.42
-0.20

0.11
0.04

-0.17
-0.28

0.23
0.01

-0.01
-0.63

0.16
-0.22

0.08
0.23

-0.94
-0.99

-0.01
-0.82

-0.48
-0.34

0.05
0.23

-0.35
-0.30

0.11
-0.21

0.31
-0.08
-0.37
-0.30
-0.35
0.10
0.11
0.12
0.09
-0.10

0.16
0.28
0.13
0.15
-0.09
0.16
0.21
-0.05
-0.02
-0.17

-0.07
0.10
0.41
0.10
-0.08
0.06
-0.08
-0.05
0.03
0.16

-0.97
-0.97
-0.97
-0.97
-0.97
-0.96
-0.97
-0.96
-0.97
-0.96

-0.60
-0.16
0.27
-0.78
0.55
0.01
-0.36
0.02
-0.43
5.96

-0.56
-0.46
-0.62
-0.46
-0.22
-0.43
-0.16
-0.33
-0.50
-0.40

0.19
0.12
0.07
0.09
-0.02
0.13
-0.19
0.13
0.12
-0.07

-0.24
-0.24
-0.33
-0.12
-0.29
-0.30
-0.05
-0.23
-0.20
-0.21

0.29
0.14
0.06
0.32
0.22
0.51
0.23
0.03
0.00
0.18

0.20
0.66

KAB/KOTA

Bontang, Kota
Bukittinggi, Kota
Cilegon, Kota
Cimahi, Kota
Cirebon, Kota
Denpasar, Kota
Depok, Kota
Dumai, Kota
Gorontalo, Kota
Gunung Sitoli,
Kota
Jakarta Barat,
Kota
Jakarta Pusat,
Kota
Jakarta Selatan,
Kota
Jakarta Timur,
Kota
Jakarta Utara,
Kota
Jambi, Kota
Jayapura, Kota
Kediri, Kota
Kendari, Kota

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96
-0.97
-0.94
-0.97
-0.98
-0.98
-0.98
-0.99
-0.98
-0.98

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.69
-0.26
-0.69
-0.74
-0.75
-0.87
-0.77
0.58
-0.27
-0.29

Listrik,
Gas, &
Air

-0.14
0.07
-0.74
0.13
-0.16
0.16
0.11
0.25
0.00
-0.12

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.41
-0.19
-1.26
0.05
0.09
-0.41
-0.18
-0.02
-0.26
-0.15

-0.25
-0.77
-0.57
-0.71
-0.26
-0.33
-0.13
0.00
0.06
0.03

-0.06
-0.24
-0.61
-0.11
0.31
-0.15
0.34
0.18
0.18
0.06

-0.04
-0.08
-0.83
0.28
0.14
0.09
0.26
0.24
0.14
0.42

-0.56
-0.33
-1.05
-0.50
-0.36
-0.52
-0.41
-0.12
-0.40
-0.41

-0.48

0.07

-0.31

-0.99

-0.76

-0.26

-0.03

0.09

-0.07

-0.33

0.06

-0.09

-0.99

-0.78

-0.37

0.05

0.02

0.02

-0.62

0.06

-0.14

-0.99

-0.78

-0.39

-0.01

0.08

-0.07

-0.74

0.22

-0.21

-0.98

-0.76

-0.37

0.00

0.05

0.10

-0.26

0.10

-0.08

-0.98

-0.76

-0.29

0.08

0.00

-0.06

-0.12
0.06
-0.11
-0.24

0.05
-0.07
0.06
0.28

0.20
0.36
-0.03
0.29

-0.97
-0.98
-0.97
-0.96

-0.54
-0.17
-0.80
0.05

-0.59
-0.49
-0.37
-0.68

0.14
-0.07
0.39
0.04

-0.30
-0.17
-0.10
-0.35

0.21
-0.22
0.11
0.03

0.16
0.07
-0.81
0.08
-0.18
0.14
-0.09
0.27
-0.24
0.23

KAB/KOTA

Kotamobagu,
Kota
Kupang, Kota
Langsa, Kota
Lhokseumawe,
Kota
Lubuk Linggau,
Kota
Madiun, Kota
Magelang, Kota
Makassar, Kota
Malang, Kota
Mamuju, Kota
Manado, Kota
Mataram, Kota
Medan, Kota
Metro, Kota
Mojokerto, Kota
Padang Panjang,
Kota
Padang
Sidempuan,
Kota
Padang, Kota

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.15

Listrik,
Gas, &
Air

0.36

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.19

1.39

0.33

0.03

-0.29

-0.20
0.25
0.82

-0.12
-0.17
0.74

0.04
0.59
0.83

-0.99
-0.98
-0.76

-0.35
-0.80
0.76

-0.24
-0.47
0.45

-0.02
0.14
0.82

-0.29
-0.34
0.63

0.30
0.07
0.93

0.01

0.07

0.00

-0.97

0.01

-0.32

-0.03

-0.19

-0.02

-0.88
-0.55
-0.50
-0.16
0.16
-0.41
-0.20
-0.19
0.05
-0.87
-0.17

0.14
-0.11
-0.05
0.08
-0.47
-0.11
0.14
-0.01
-0.34
0.14
0.04

0.12
0.13
0.25
-0.03
-0.46
0.01
0.23
0.07
0.23
-0.08
0.11

-1.00
-0.95
-0.98
-0.97
-0.98
-0.97
-0.96
-0.98
-0.97
-0.88
-0.97

0.11
-0.73
-0.35
-0.75
-0.41
-0.38
7.64
-0.92
-0.76
-0.77
-0.51

-0.41
-0.31
-0.60
-0.41
-0.06
-0.51
-0.45
-0.27
-0.42
-0.36
-0.29

0.14
0.09
0.02
0.07
0.01
0.21
0.23
0.07
-0.07
0.04
0.02

-0.19
-0.23
-0.14
-0.27
-0.18
-0.33
-0.75
-0.27
-0.32
-0.08
-0.25

0.08
0.24
0.00
0.08
0.57
0.09
0.23
-0.11
0.16
0.27
-0.09

0.31

0.31

0.25

-0.98

-0.36

-0.54

-0.09

-0.31

-0.08

0.15

0.10

0.05

-0.97

0.03

-0.39

-0.07

-0.16

0.10

0.11

KAB/KOTA

Pagar Alam,
Kota
Palangkaraya,
Kota
Palembang,
Kota
Palopo, Kota
Palu, Kota
Pangkal Pinang,
Kota
Pare-Pare, Kota
Pariaman, Kota
Pasuruan, Kota
Payakumbuh,
Kota
Pekalongan,
Kota
Pekan Baru,
Kota
Pematang
Siantar, Kota
Pontianak, Kota
Prabumulih,
Kota
Probolinggo,
Kota

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.53

Listrik,
Gas, &
Air

-0.01

Pengangkutan &
Komunikasi
0.00

-0.04

0.14

0.13

-0.18

-0.59

0.11

0.19

-0.99

-0.55

-0.35

0.16

-0.35

-0.10

-0.29

0.29

0.23

-0.98

-0.83

-0.36

-0.10

-0.09

0.07

-0.12
0.13
-0.66

0.33
0.11
-0.14

0.30
-0.12
0.27

-0.97
-0.99
-0.99

-0.28
-0.13
-0.78

-0.37
-0.18
-0.09

0.30
-0.07
-0.04

-0.02
-0.27
-0.27

0.44
0.02
-0.01

-0.23
0.21
-0.30
0.18

0.11
0.15
0.10
0.09

0.22
0.08
0.00
0.12

-0.97
-0.97
-0.97
-0.97

-0.01
-0.31
-0.99
-0.08

-0.55
-0.40
-0.39
-0.36

0.04
-0.01
0.09
0.06

-0.34
-0.25
-0.30
-0.35

0.02
0.21
0.02
0.16

-0.12

0.02

-0.03

-0.97

-0.73

-0.14

0.01

-0.35

0.11

-0.15

0.00

0.07

-0.98

-0.35

-0.38

0.05

-0.22

-0.10

-0.41

-0.10

0.12

-0.99

-0.76

-0.42

0.18

-0.38

-0.13

0.13
-0.63

-0.01
0.18

-0.02
0.22

-0.98
-0.96

-0.75
-0.67

-0.57
-0.26

0.09
0.21

-0.09
0.11

0.01
0.25

-0.16

0.09

0.18

-0.96

-0.35

-0.21

0.26

-0.17

0.19

0.28

KAB/KOTA

Sabang, Kota
Salatiga, Kota
Samarinda, Kota
Sawahlunto,
Kota
Semarang, Kota
Serang, Kota
Sibolga, Kota
Singkawang,
Kota
Solok, Kota
Sorong, Kota
Subulussalam,
Kota
Sukabumi, Kota
Sumba Timur,
Kota
Sungai Penuh,
Kota
Surabaya, Kota
Surakarta, Kota
Tangerang
Selatan, Kota
Tangerang, Kota

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.98
-0.96
-0.97
-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.11
-0.61
0.19
-0.41

Listrik,
Gas, &
Air

0.12
-0.06
0.13
0.11

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.26
-0.23
-0.41
-0.14

-0.28
-0.40
-0.15
-0.03

0.30
0.07
-0.14
0.18

-0.18
0.09
-0.03
0.07

-0.46
-0.24
-0.29
-0.18

-0.27
0.11
0.29
0.01

0.04
0.04
-0.15
0.11

-0.06
0.24
-0.06
0.14

-0.97
-0.98
-0.96
-0.97

-0.38
-0.33
-0.78
-0.15

-0.25
-0.60
-0.52
-0.26

0.02
0.08
-0.17
-0.04

-0.29
-0.04
0.01
-0.15

0.01
-0.22
0.06
0.25

0.07
-0.93
-0.45

0.01
-0.01
-0.75

-0.04
0.51
0.69

-0.96
-0.95
-0.71

-0.08
-0.53
0.01

-0.30
-0.93
-0.10

0.04
-0.09
0.29

-0.29
-0.07
0.08

0.21
0.08
0.43

-0.66
0.15

-0.52
-0.89

-0.30
0.20

-0.99
-1.00

-0.51
-0.26

-0.81
-0.18

-0.50
0.11

0.41
-0.52

-0.33
0.35

-0.37

0.24

0.01

-0.97

-0.18

-0.32

0.07

-0.27

0.01

-0.71
-0.62
0.44

-0.05
0.05
-0.28

-0.03
0.19
-0.55

-0.97
-0.98
-0.96

-0.42
-0.94
0.04

-0.47
-0.39
-0.41

0.08
0.08
0.11

-0.14
-0.22
-0.09

-0.41
0.25
0.20

0.27

-0.20

0.00

-0.97

-0.78

-0.49

0.08

-0.22

-0.94

0.16
-0.39
-0.02
0.16

KAB/KOTA

Tanjung Balai,
Kota
Tanjung Pinang,
Kota
Tarakan, Kota
Tasikmalaya,
Kota
Tebing Tinggi,
Kota
Tegal, Kota
Ternate, Kota
Tidore
Kepulauan, Kota
Tomohon, Kota
Tual, Kota
Yogyakarta,
Kota
Aceh Barat
Daya, Kab.
Aceh Barat, Kab.
Aceh Besar,
Kab.
Aceh Jaya, Kab.
Aceh Pidie, Kab.
Aceh Selatan,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.99

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.38

Listrik,
Gas, &
Air

0.16

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.21

0.04

-0.01

0.27

-0.27

-0.13

0.26

0.12

-0.97

-0.33

-0.44

-0.09

-0.23

0.08

0.22
-0.31

-0.10
0.30

0.17
-0.06

-1.00
-0.97

-0.39
-0.18

-0.44
-0.63

0.10
0.12

-0.21
-0.49

0.07
0.08

-0.08

0.01

-0.03

-0.97

-0.14

-0.38

0.05

-0.24

0.07

-0.40
-0.13
0.23

0.12
0.15
0.24

0.17
0.05
-0.01

-0.97
-0.98
-0.97

-0.70
0.05
0.08

-0.44
-0.48
-0.41

0.07
-0.01
0.02

-0.22
-0.04
-0.44

0.05
-0.12
0.19

-0.25
0.25
-0.12

0.00
0.09
-0.02

-0.09
-0.32
0.06

-0.88
-0.95
-0.98

-0.21
0.13
0.06

-0.31
-0.35
-0.33

-0.05
-0.01
-0.06

-0.68
-0.43
-0.13

0.06
0.13
0.04

0.07

0.14

0.00

-0.97

-0.17

-0.30

0.14

-0.33

0.20

0.79
0.24

-0.07
0.10

0.37
-0.15

-0.98
-0.99

-0.02
-1.74

-0.13
-0.20

-0.21
-0.05

-0.71
-0.60

0.50
0.05

0.11
-0.02
-0.80

0.19
0.05
0.27

0.04
0.05
0.34

-0.98
-0.96
-0.98

0.56
0.22
-0.29

-0.28
-0.20
-0.12

0.01
0.04
0.28

-0.13
-0.04
0.08

0.33
0.53
-0.66

0.31

KAB/KOTA

Aceh Singkil,
Kab.
Aceh Tamiang,
Kab.
Aceh Tengah,
Kab.
Aceh Tenggara,
Kab.
Aceh Timur,
Kab.
Aceh Utara,
Kab.
Adm. Kepulauan
Seribu, Kab.
Agam, Kab.
Alor, Kab.
Asahan, Kab.
Asmat, Kab.
Badung, Kab.
Balangan, Kab.
Bandung Barat,
Kab.
Bandung, Kab.
Banggai
Kepulauan, Kab.
Banggai, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.15

Listrik,
Gas, &
Air

0.28

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.05

-0.26

0.09

0.22

-0.29

0.27

-0.02

-0.01

-0.96

-0.03

-0.22

-0.35

-0.12

0.07

-0.26

0.24

0.06

-0.97

-0.09

-0.19

0.24

-0.12

0.45

0.17

-0.49

-0.19

-0.94

0.17

-0.21

0.09

0.03

-0.45

-0.09

0.53

0.69

-0.94

-1.04

-0.19

0.52

0.33

0.64

0.01

0.00

0.43

-0.86

-0.67

0.27

-0.75

-0.21

1.36

-0.01

-0.01

-0.76

-0.98

0.03

-0.59

-0.10

-0.58

-0.08

0.14
-0.25
0.05
-0.31
-0.05
0.28
-0.16

0.00
-0.53
0.10
-0.18
0.08
0.09
-0.56

-0.01
0.02
0.12
-0.23
-0.39
-0.48
0.14

-0.97
-0.99
-0.96
-0.96
-0.97
-0.97
-0.94

0.06
-0.10
0.00
-0.61
-0.15
-0.05
0.24

-0.19
-0.14
-0.26
-0.03
-0.29
-0.03
-0.58

0.01
0.27
0.11
-0.08
0.07
-0.06
0.21

-0.16
-0.36
-0.23
-0.29
-0.33
-0.37
-0.32

0.26
0.31
0.28
-0.61
0.14
0.29
-0.08

0.18
0.17

0.13
0.09

0.08
-0.01

-0.97
-0.98

-0.27
-0.14

-0.29
-0.37

0.12
0.12

-0.17
-0.25

0.27
0.33

0.06

0.59

0.08

-0.97

0.64

-0.51

-0.17

-0.10

0.00

0.47

KAB/KOTA

Bangka Barat,
Kab.
Bangka Selatan,
Kab.
Bangka Tengah,
Kab.
Bangka, Kab.
Bangkalan, Kab.
Bangli, Kab.
Banjar, Kab.
Banjarnegara,
Kab.
Bantaeng, Kab.
Bantul, Kab.
Banyuasin, Kab.
Banyumas, Kab.
Banyuwangi,
Kab.
Barito Kuala,
Kab.
Barito Selatan,
Kab.
Barito Timur,
Kab.
Barito Utara,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.18

Listrik,
Gas, &
Air

0.30

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.43

0.02

0.33

0.13

-0.02

0.12

0.38

0.14

-0.95

-0.35

-0.06

0.24

-0.31

0.50

0.44

0.32

0.18

-1.00

-0.44

0.00

0.18

-0.05

0.11

-0.18
0.06
-0.10
0.16
-0.06

0.43
0.50
-0.14
-0.05
0.14

0.46
-0.72
-0.22
-0.93
0.08

-0.94
-0.95
-0.99
-0.98
-0.97

0.05
-0.68
-0.18
0.08
-0.08

0.11
-0.88
-0.04
-0.16
-0.11

-0.83
0.27
0.10
0.07
-0.02

0.07
0.03
-0.37
-0.26
-0.11

0.25
0.32
0.46
0.15
0.32

0.15
-0.83
0.22
-0.25
0.09

0.01
0.13
0.23
0.02
0.21

0.20
0.31
0.10
0.06
-0.01

-0.96
-0.95
-0.97
-0.96
-0.97

0.27
0.07
-0.58
-0.07
0.01

-0.38
-0.20
-0.21
-0.26
-0.39

0.11
0.08
0.12
0.09
0.19

-0.10
-0.08
0.05
-0.13
-0.26

0.06
0.08
0.33
0.05
0.02

0.23

0.13

0.35

-0.98

-0.72

0.00

-0.21

-0.10

0.33

-0.01

0.09

0.34

-0.98

0.09

-0.27

0.08

-0.18

-0.07

0.01

0.23

0.29

-0.97

0.42

-0.24

0.03

-0.02

0.33

-0.46

0.19

0.10

-0.98

0.31

-0.33

0.04

-0.35

0.40

0.18

KAB/KOTA

Barru, Kab.
Batang, Kab.
Batanghari, Kab.
Batu Bara, Kab.
Bekasi, Kab.
Belitung Timur,
Kab.
Belitung, Kab.
Belu, Kab.
Bener Meriah,
Kab.
Bengkalis, Kab.
Bengkayang,
Kab.
Bengkulu
Selatan, Kab.
Bengkulu
Tengah, Kab.
Bengkulu Utara,
Kab.
Berau, Kab.
Biak Numfor,
Kab.
Bima, Kab.
Bintan, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97
-0.96
-0.98
-0.96
-0.96
-0.95

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.42
-0.16
0.05
0.09
-0.04
-0.14

Listrik,
Gas, &
Air

0.07
0.05
0.26
0.01
0.13
-0.02

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.21
-0.14
-0.19
-0.11
-0.10
-0.35

0.09
-0.08
-0.07
0.24
0.16
-0.01

0.35
-0.12
-0.07
0.10
0.21
0.22

0.15
0.10
-0.12
0.13
0.13
0.16

-0.52
-0.12
-0.22
-0.33
-0.29
-0.19

-0.05
-8.91
0.13

0.19
0.45
0.00

0.16
0.31
-0.18

-0.96
-0.98
-0.97

-0.29
-0.65
0.13

-0.18
0.12
-0.17

0.17
0.58
-0.01

-0.36
-0.53
-0.16

-0.26
0.24
-0.07

-0.10
0.26

-0.06
0.12

0.03
-0.08

-0.97
-0.98

0.02
-0.10

-0.21
-0.27

-0.11
-0.13

-0.23
-0.13

0.18
0.13

0.10

0.23

-0.09

-0.96

0.03

-0.21

-0.05

-0.31

-0.25

0.84

0.71

0.79

-0.92

0.85

1.08

0.72

0.69

0.68

0.08

0.16

0.29

-0.93

-0.37

-0.25

0.00

-0.13

-0.60

-0.76
0.33

-0.73
-0.12

-0.86
-0.25

-1.00
-0.96

0.33
0.54

-0.85
-0.68

-0.65
0.27

-0.84
0.00

-0.69
-0.62

0.16
0.33

0.19
0.05

0.19
0.03

-0.98
-0.97

0.06
0.00

-0.43
-0.33

0.11
0.08

-0.27
-0.29

0.28
0.18

0.31
-0.09
0.41
0.23
0.15
0.31

KAB/KOTA

Bireuen, Kab.
Blitar, Kab.
Blora, Kab.
Boalemo, Kab.
Bogor, Kab.
Bojonegoro,
Kab.
Bolaang
Mongondow
Selatan, Kab.
Bolaang
Mongondow
Timur, Kab.
Bolaang
Mongondow
Utara, Kab.
Bolaang
Mongondow,
Kab.
Bombana, Kab.
Bondowoso,
Kab.
Bone Bolango,
Kab.
Bone, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96
-0.98
-0.98
-0.97
-0.96
-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-1.43
0.27
0.30
2.41
-0.20
0.24

Listrik,
Gas, &
Air

-0.02
0.19
0.27
0.11
0.14
0.04

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.02
-0.23
-0.13
-0.63
-0.11
-0.41

0.26
0.02
-0.16
0.14
-0.94
-0.23

0.07
0.04
0.12
0.14
0.18
0.10

-0.04
0.11
0.29
-0.03
0.07
0.00

-0.72
-0.32
0.02
-0.21
-0.40
-0.56

-0.18

0.13

-0.05

-0.98

0.00

-0.03

-0.05

-0.45

-0.16

-0.37

0.16

-0.18

-0.99

-0.10

0.02

0.08

-0.27

-0.04

-0.11

0.18

-0.15

-0.97

0.01

-0.15

-0.06

-0.33

-0.18

-0.06

0.34

0.01

-0.97

-0.16

-0.15

0.08

-0.23

0.05

-0.26
0.03

0.43
0.16

0.52
0.11

-0.93
-0.96

0.36
-0.23

-0.65
-0.36

0.02
0.23

-0.11
-0.14

0.34
0.07

0.23

0.29

0.11

-0.97

-0.72

-0.25

-0.37

-0.51

0.16

-0.02

0.31

0.29

-0.95

0.30

-0.42

0.24

-0.13

0.33

0.60
0.17
0.57
0.12
0.13
0.00

KAB/KOTA

Boven Digoel,
Kab
Boyolali, Kab.
Brebes, Kab.
Buleleng, Kab.
Bulukumba,
Kab.
Bulungan, Kab.
Bungo, Kab.
Buol, Kab.
Buru Selatan,
Kab.
Buru, Kab.
Buton Utara,
Kab.
Buton, Kab.
Ciamis, Kab.
Cianjur, Kab
Cilacap, Kab.
Cirebon, Kab.
Dairi, Kab.
Deiyai, Kab.
Deli Serdang,
Kab.
Demak, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-1.61

Listrik,
Gas, &
Air

0.25

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.35

-0.92

0.38

-0.02

-0.64

-0.23
0.07
-0.13
-0.69

0.13
0.06
0.09
0.41

0.03
0.23
-0.26
0.53

-0.96
-0.93
-0.98
-0.96

-0.01
0.13
0.14
0.61

-0.21
-0.13
-0.29
-0.50

0.17
-0.08
0.21
0.46

-0.03
0.00
-0.31
0.24

0.10
0.07
0.33
0.49

0.27
-0.03
0.23
0.05

0.38
0.25
0.40
0.23

0.15
-0.14
-0.07
-0.17

-0.59
-0.94
-0.98
-0.93

0.37
0.06
0.22
0.29

-0.36
-0.36
-0.41
0.00

0.30
0.14
-0.20
0.18

-0.10
-0.34
-0.33
-0.21

0.29
0.19
0.28
-0.07

0.02
-0.49

0.12
-0.42

-0.20
0.91

-0.93
-0.07

0.20
-0.67

-0.06
0.77

-0.02
0.81

-0.38
0.89

0.35
0.82

-0.15
-0.13
-0.19
-0.05
-0.09
0.11
-0.47
0.12

-0.14
-0.21
0.23
0.25
0.20
0.26
0.51
0.28

-0.21
0.12
-0.12
0.12
0.16
0.12
0.08
0.29

-0.98
-0.95
-0.94
-0.97
-0.95
-0.97
-1.00
-0.97

0.78
-0.33
0.22
0.15
0.01
0.08
-0.05
0.05

-0.71
-0.23
-0.19
-0.25
-0.30
0.04
0.16
-0.19

0.25
0.16
0.20
0.19
0.02
-0.05
-0.28
0.01

-0.31
-0.38
-0.09
-0.06
-0.15
-0.13
-0.74
-0.15

0.04
0.38
0.33
0.08
0.27
0.14
-0.85
0.30

0.12

0.00

0.01

-0.95

-0.22

-0.27

0.03

-0.23

0.04

0.75

KAB/KOTA

Dharmas Raya,
Kab.
Dogiyai, Kab.
Dompu, Kab.
Donggala, Kab.
Empat Lawang,
Kab.
Ende, Kab.
Enrekang, Kab.
Fak-Fak, Kab.
Flores Timur,
Kab.
Garut, Kab.
Gayo Lues, Kab.
Gianyar, Kab.
Gorontalo
Utara, Kab.
Gorontalo, Kab.
Gowa, Kab.
Gresik, Kab.
Grobogan, Kab.
Gunung Kidul,
Kab.
Gunung Mas,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.08

Listrik,
Gas, &
Air

0.04

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.26

0.16

-0.05

0.07

-0.25

-0.14
0.23
-0.20
-0.02

0.12
0.11
0.49
0.33

-0.48
0.22
-0.05
0.21

-0.98
-0.98
-1.03
-0.96

0.29
-0.03
-0.06
-0.03

0.17
-0.41
-0.19
-0.31

0.30
-0.04
-0.06
0.13

-0.18
-0.36
0.21
-0.14

-0.73
0.02
0.21
0.22

0.10
0.21
0.17
0.12

-0.81
-0.04
-0.03
-0.54

0.22
0.15
0.22
-0.13

-1.00
-0.93
-0.97
-0.97

-0.11
0.02
-0.04
0.34

-0.23
-0.54
-0.40
-0.36

0.07
0.13
0.18
0.16

-0.11
-0.10
-0.31
-0.01

0.39
0.34
-0.56
0.55

0.11
-0.15
-0.10
0.22

0.26
-0.32
0.00
0.48

0.09
-0.64
-0.06
0.26

-0.96
-0.96
-0.98
-0.99

-0.10
-0.24
0.34
0.08

-0.40
0.63
-0.03
-0.22

0.14
-0.01
0.02
-0.17

-0.37
-0.57
-0.41
-0.47

0.14
-0.56
0.19
-0.98

-0.14
-0.04
-0.15
-0.26
-0.37

-0.01
0.21
0.11
0.14
0.21

-0.55
0.38
-0.07
0.21
0.36

-0.96
-0.96
-0.97
-0.95
-0.94

0.04
0.44
0.20
0.27
0.37

0.06
-0.51
-0.38
-0.11
-0.19

-0.31
0.20
0.15
0.07
0.01

-0.35
-0.05
-0.27
-0.02
-0.20

0.15
0.25
0.25
0.23
0.12

0.14

0.24

-0.05

-0.99

0.20

-0.27

-0.08

-0.58

0.26

0.14

KAB/KOTA

Halmahera
Barat, Kab.
Halmahera
Selatan, Kab.
Halmahera
Tengah, Kab.
Halmahera
Timur, Kab.
Halmahera
Utara, Kab.
Hulu Sungai
Selatan, Kab.
Hulu Sungai
Tengah, Kab.
Hulu Sungai
Utara, Kab.
Humbang
Hasundutan,
Kab.
Indragiri Hilir,
Kab.
Indragiri Hulu,
Kab.
Indramayu, Kab.
Intan Jaya, Kab.
Jayapura, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.94

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.05

Listrik,
Gas, &
Air

-0.08

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.61

0.24

-0.27

-0.15

-0.42

0.13

0.28

0.08

-0.97

0.25

-0.43

0.16

-0.25

0.24

-0.09

0.27

-0.01

-0.99

0.17

-0.34

0.26

-0.26

0.01

0.02

0.23

0.28

-0.96

0.01

-0.40

0.25

-0.49

0.19

0.24

0.23

0.06

-0.97

-0.02

-0.36

0.06

-0.23

0.11

0.08

0.07

0.10

-0.98

-1.08

-0.02

-0.17

-0.13

0.10

0.25

-0.08

-0.20

-0.97

-0.03

-0.33

-0.04

-0.17

0.22

0.19

-0.04

-0.20

-0.98

-0.01

-0.16

-0.02

-0.28

0.11

0.09

0.10

0.15

-0.97

0.03

-0.24

0.14

-0.15

0.22

0.11

0.09

0.30

-0.96

0.04

-0.31

0.09

-0.19

-0.06

0.02

0.05

0.13

-0.95

0.20

-0.37

0.16

-0.15

0.16

-0.99
-0.49
0.17

1.00
-0.01
0.32

0.94
0.35
-0.02

-0.44
-1.00
-0.96

0.84
-0.37
0.16

0.98
0.13
-0.37

0.99
-0.54
0.07

0.95
-0.39
-0.22

0.98
-0.88
0.26

0.21

KAB/KOTA

Jayawijaya, Kab.
Jember, Kab.
Jembrana, Kab.
Jeneponto, Kab.
Jepara, Kab.
Jombang, Kab.
Kaimana, Kab.
Kampar, Kab.
Kapuas Hulu,
Kab.
Kapuas, Kab.
Karang Asem,
Kab.
Karanganyar,
Kab.
Karawang, Kab.
Karimun, Kab.
Katingan, Kab.
Kaur, Kab.
Kayong Utara,
Kab.
Kebumen, Kab.
Kediri, Kab.
Keerom, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.98
-0.96
-0.98
-0.98
-0.97
-0.97
-0.97
-0.94
-0.98

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.14
-0.20
0.34
-0.13
0.15
-0.30
0.31
-0.03
0.02

Listrik,
Gas, &
Air

-0.20
0.19
0.23
0.02
-0.12
0.19
-0.15
0.15
0.06

Pengangkutan &
Komunikasi
0.11
-0.12
-0.27
-0.26
-0.30
-0.09
0.22
-0.11
-0.06

-0.45
-0.05
-0.49
0.29
0.20
-0.12
-0.13
0.13
0.12

0.07
0.08
0.10
-0.22
0.21
-0.07
-0.06
0.30
0.09

0.79
0.10
-0.08
0.15
0.16
0.19
0.33
0.25
0.10

-0.36
-0.25
-0.19
-0.57
-0.21
-0.46
0.16
-0.35
-0.31

0.10
-0.08

0.23
0.07

0.27
0.19

-0.98
-0.98

0.60
0.45

-0.31
-0.24

0.14
0.09

-0.33
-0.26

-0.09
0.27

-0.35

-0.03

0.09

-0.96

-0.16

-0.20

0.16

-0.23

0.16

0.01
0.02
0.11
-0.09
0.22

0.75
0.22
0.31
0.10
0.16

0.18
-0.01
0.28
0.31
0.05

-0.97
-0.94
-0.97
-0.95
-0.98

-0.32
-0.04
-0.61
-0.36
-0.08

-0.41
-0.41
-0.31
-0.26
-0.23

0.13
0.04
0.22
0.14
-0.02

0.10
-0.33
-0.36
0.01
-0.22

0.38
0.15
0.27
0.41
0.48

0.20
0.04
0.04

0.17
0.06
-0.13

-0.07
0.05
0.32

-0.97
-0.96
-0.96

0.25
-0.01
0.25

-0.39
-0.31
-0.16

-0.15
0.06
0.20

-0.13
0.20
-0.37

0.09
0.11
0.18

-0.24
0.14
0.34
0.26
0.47
0.02
0.00
0.22
0.26

KAB/KOTA

Kendal, Kab.
Kep. Siau
Tagulandang
Biaro (Sitaro),
Kab.
Kepahiang, Kab.
Kepulauan
Anambas, Kab.
Kepulauan Aru,
Kab.
Kepulauan
Mentawai, Kab.
Kepulauan
Meranti, Kab.
Kepulauan
Sangihe, Kab.
Kepulauan Sula,
Kab.
Kepulauan
Talaud, Kab.
Kerinci, Kab.
Ketapang, Kab.
Klaten, Kab.
Klungkung, Kab.
Kolaka Utara,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.98
-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.30
0.10

Listrik,
Gas, &
Air

-0.06
0.07

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.21
-0.14

0.46
-0.64

-0.06
0.09

-0.04
0.25

-0.29
-0.10

0.18
0.60

0.00
0.55

0.21
0.01

-0.95
-0.92

-0.56
-0.40

-0.30
-0.04

0.03
0.44

-0.05
0.12

0.21
0.15

0.06

0.28

-0.27

-0.94

0.05

-0.17

0.17

-0.12

-0.11

0.21

0.20

0.14

-0.97

0.03

-0.27

-0.05

-0.09

0.26

0.22

0.43

0.36

-0.95

-0.57

-0.25

0.27

0.03

0.30

-0.13

0.09

0.24

-0.97

0.00

0.00

0.16

0.27

0.60

0.33

0.30

0.10

-0.99

0.04

-0.33

0.08

-0.41

0.25

-0.53

0.22

0.39

-0.88

0.34

-0.04

0.37

0.36

0.67

0.21
-0.09
-0.71
-0.37
0.07

-0.07
0.24
0.13
0.17
0.14

0.00
-0.13
0.37
0.04
0.20

-0.95
-0.98
-0.90
-0.98
-0.94

-0.01
0.49
-0.30
-1.00
0.47

-0.43
-0.43
0.10
-0.06
-0.46

0.16
-0.14
0.34
0.19
0.28

-0.26
-0.35
0.15
-0.23
-0.29

0.19
0.25
0.56
0.29
0.19

-0.48
0.56

KAB/KOTA

Kolaka, Kab.
Konawe
Selatan, Kab.
Konawe Utara,
Kab.
Konawe, Kab.
Kota Baru, Kab.
Kotawaringin
Barat, Kab.
Kotawaringin
Timur, Kab.
Kuantan
Singingi, Kab.
Kubu Raya, Kab.
Kudus, Kab.
Kulon Progo,
Kab.
Kuningan, Kab.
Kupang, Kab.
Kutai Barat,
Kab.
Kutai
Kartanegara,
Kab.
Kutai Timur,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.99
-0.95

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.42
0.42

Listrik,
Gas, &
Air

0.14
0.18

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.32
-0.10

-0.16
-0.19

0.08
0.23

0.30
0.08

-0.69
-0.57

0.75

0.81

-0.70

-0.73

0.92

-0.49

-0.50

-0.60

-0.65

0.10
0.15
0.10

-0.07
-0.15
-0.05

0.49
0.07
0.38

-0.96
-0.97
-0.96

0.42
0.11
0.04

-0.59
-0.07
-0.40

0.04
-0.03
-0.03

-0.27
-0.29
0.05

0.39
0.04
0.27

0.16

0.16

0.30

-0.95

-0.81

-0.35

0.10

-0.84

0.16

0.18

0.11

0.23

-0.96

-0.17

-0.23

0.05

-0.20

0.12

0.21
-0.39
0.30

0.47
0.47
0.29

0.12
0.20
-0.52

-0.97
-0.97
-1.00

0.10
0.79
0.58

-0.23
-0.13
-0.19

-0.14
-0.01
0.17

0.16
0.14
-0.51

0.47
0.25
0.07

-0.19
0.07
-0.64

0.23
0.07
0.17

0.17
0.04
-0.09

-0.95
-0.98
-0.97

-0.07
0.49
0.09

-0.35
-0.37
-0.38

0.21
0.22
-0.16

-0.14
-0.18
-0.18

1.71
0.75
-0.03

0.59

0.68

0.78

-0.79

-0.58

0.38

0.80

0.57

0.84

-0.07

-0.16

-0.32

-0.99

0.02

-0.62

-0.07

-0.52

-0.23

0.06
0.28

KAB/KOTA

Labuhan Batu
Selatan, Kab.
Labuhan Batu
Utara, Kab.
Labuhan Batu,
Kab.
Lahat, Kab.
Lamandau, Kab.
Lamongan, Kab.
Lampung Barat,
Kab.
Lampung
Selatan, Kab.
Lampung
Tengah, Kab.
Lampung Timur,
Kab.
Lampung Utara,
Kab.
Landak, Kab.
Langkat, Kab.
Lanny Jaya, Kab.
Lebak, Kab.
Lebong, Kab.
Lembata, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-1.51

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.84

Listrik,
Gas, &
Air

0.51

Pengangkutan &
Komunikasi
0.68

0.88

0.65

0.65

0.56

0.75

0.38

0.39

-1.04

0.69

0.21

0.21

0.38

0.60

0.21

0.09

0.04

-0.96

-0.05

-0.28

0.00

-0.25

0.12

0.15
0.15
-0.21
-0.23

0.10
0.23
0.11
0.09

0.11
0.32
0.25
0.26

-0.97
-0.96
-0.94
-0.92

-0.01
0.02
0.19
0.42

-0.31
-0.16
-0.19
0.43

0.03
0.06
0.27
0.12

0.05
-0.39
-0.26
0.26

0.05
0.07
0.19
0.51

0.04

0.36

-0.10

-0.92

0.04

-0.51

0.08

-0.25

0.70

0.10

0.10

0.31

-0.97

0.17

-0.46

0.07

0.16

0.43

0.24

0.12

-0.09

-0.95

-0.46

-0.44

0.06

-0.20

0.32

0.15

0.00

-0.14

-0.95

-0.19

-0.08

0.00

0.08

0.32

0.09
0.20
-0.68
0.10
0.19
-0.12

0.29
0.08
0.47
0.27
0.23
-0.08

0.17
0.22
0.09
0.29
0.13
0.06

-0.93
-0.96
-1.00
-0.98
-0.97
-0.96

0.30
-0.01
0.54
-0.64
-0.73
0.08

-0.36
-0.26
0.19
-0.39
-0.21
-0.07

-0.07
0.01
0.16
0.16
0.10
0.14

-0.30
-0.26
-0.02
-0.25
-0.49
-0.39

0.43
0.21
-0.88
0.03
0.31
0.47

0.82

KAB/KOTA

Limapuluh Kota,
Kab.
Lingga, Kab.
Lombok Barat,
Kab.
Lombok Tengah,
Kab.
Lombok Timur,
Kab.
Lombok Utara,
Kab.
Lumajang, Kab.
Luwu Timur,
Kab.
Luwu Utara,
Kab.
Luwu, Kab.
Madiun, Kab.
Magelang, Kab.
Magetan, Kab.
Majalengka,
Kab.
Majene, Kab.
Malang, Kab.
Malinau, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.02

Listrik,
Gas, &
Air

-0.03

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.14

0.20

0.20

0.07

-0.31

-0.01
-0.14

0.26
0.23

0.25
0.13

-1.00
-0.97

0.09
0.26

-0.18
-0.55

0.20
0.07

-0.09
-0.14

0.15
0.29

-0.11

-0.02

0.03

-0.99

-0.05

-0.35

-0.05

0.47

0.24

0.08

0.23

0.06

-0.97

0.12

-0.54

0.16

-0.31

0.20

0.13

0.07

-0.02

-0.96

-0.26

-0.27

0.10

-0.22

0.30

-0.10
-0.51

0.08
-0.05

0.10
-0.52

-0.96
-0.94

-0.26
0.26

-0.31
-0.34

0.22
-0.18

-0.20
-0.11

0.05
-0.52

0.15

0.08

0.29

-0.97

0.41

-0.33

-0.01

0.14

0.42

0.18
-0.10
-0.61
0.05
-0.05

0.24
0.05
0.29
0.05
0.26

0.15
-0.14
0.06
0.09
0.07

-0.99
-0.97
-0.97
-0.96
-0.97

0.36
-0.52
0.29
-0.34
-0.02

-0.60
-0.30
-0.06
-0.48
-0.42

0.31
0.19
-0.04
0.19
0.20

-0.09
-0.09
-0.14
-0.12
-0.23

0.46
0.23
0.16
0.21
0.33

0.13
-0.01
-0.13

0.29
0.28
-0.06

-0.63
0.05
0.04

-0.97
-0.95
-0.96

0.25
-0.21
0.45

-0.10
-0.41
-0.44

0.02
0.15
-0.15

-0.06
-0.40
-0.29

0.59
0.10
0.24

0.18

KAB/KOTA

Maluku Barat
Daya, Kab.
Maluku Tengah,
Kab.
Maluku
Tenggara Barat,
Kab.
Maluku
Tenggara, Kab.
Mamasa, Kab.
Mamberamo
Raya, Kab.
Mamberamo
Tengah, Kab.
Mamuju Utara,
Kab.
Mandailing
Natal, Kab.
Manggarai
Barat, Kab.
Manggarai
Timur, Kab.
Manggarai, Kab.
Manokwari,
Kab.
Mappi, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.93

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.26

Listrik,
Gas, &
Air

0.00

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.40

0.02

0.48

-0.19

-0.12

-0.01

0.29

-0.32

-0.92

0.18

-0.41

0.03

-0.36

0.17

0.02

0.27

-0.23

-0.93

0.22

-0.16

0.21

-0.40

0.21

-0.07

0.11

-0.41

-0.95

0.15

-0.13

0.12

-0.25

0.25

0.07
-0.54

0.16
0.52

-0.54
-0.35

-0.93
-0.98

0.26
-0.02

-0.06
-0.18

-0.09
0.05

-0.06
-0.54

0.66
-0.93

-1.11

0.23

0.34

-1.00

0.37

0.17

0.28

0.51

-0.90

0.19

-0.08

-0.34

-0.96

-0.27

-0.20

0.04

-0.35

0.71

0.27

-0.18

-0.53

-0.99

-0.09

-0.21

-0.01

-0.47

0.24

-0.23

0.47

0.30

-0.99

-0.01

-0.06

0.33

-0.26

-0.05

0.01

0.19

0.08

-0.98

0.21

-0.08

0.28

-0.32

0.31

-0.15
-0.04

-0.17
0.12

0.54
0.42

-0.98
-0.97

0.07
0.10

0.07
-0.39

0.45
0.15

-0.45
-0.23

0.51
-0.15

0.15

0.18

-0.85

-0.98

0.17

-0.52

0.35

-0.20

0.21

0.13

KAB/KOTA

Maros, Kab.
Maybrat, Kab.
Melawi, Kab.
Merangin, Kab.
Merauke, Kab.
Mesuji, Kab.
Mimika, Kab.
Minahasa
Selatan, Kab.
Minahasa
Tenggara
(Mitra), Kab.
Minahasa Utara,
Kab.
Minahasa, Kab.
Mojokerto, Kab.
Morotai, Kab.
Morowali, Kab.
Muara Enim,
Kab.
Muaro Jambi,
Kab.
Mukomuko,
Kab.
Muna, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.95
-0.95
-0.99
-0.97
-0.95
-0.97
-0.97
-0.94

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.04
-0.71
-0.63
0.41
0.54
-0.05
0.08
0.14

Listrik,
Gas, &
Air

0.14
0.79
-0.01
0.05
0.28
0.07
-0.40
0.40

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.20
-0.41
-0.28
-0.19
0.05
-0.01
-0.41
-0.12

0.13
0.22
-0.19
0.01
-0.21
0.19
-0.30
-0.91

0.21
0.41
0.59
0.19
0.30
-0.12
-0.78
0.23

0.28
0.56
0.30
0.12
-0.43
0.20
-0.12
0.15

-0.73
-0.79
-0.20
-0.52
-0.25
-0.02
-0.34
-0.22

-0.60

0.28

0.12

-0.95

0.20

-0.18

0.40

-0.07

0.19

-0.83

0.27

0.08

-0.95

-0.99

0.27

-0.04

-0.24

0.12

-0.33
0.06
0.21
-0.12
0.31

0.14
0.40
0.42
-0.35
0.28

0.06
0.15
0.08
-0.33
0.27

-0.96
-0.96
-0.97
-0.98
-0.96

0.02
-0.02
0.15
0.55
-0.21

-0.25
-0.40
-0.52
-0.69
-0.07

0.10
0.07
0.12
-0.28
0.27

-0.20
-0.08
-0.27
-0.57
0.09

0.14
0.05
0.32
-0.33
0.22

0.35

0.36

-0.20

-0.97

-0.90

-0.32

0.11

-0.37

0.24

-0.21

-0.24

0.47

-0.92

-0.23

0.69

-0.32

0.56

-0.06

0.17

0.03

-0.08

-0.95

0.22

-0.62

0.18

-0.24

0.47

0.22
0.87
0.34
0.28
0.08
-0.65
-0.44
0.08

KAB/KOTA

Murung Raya,
Kab.
Musi Banyuasin,
Kab.
Musi Rawas,
Kab.
Nabire, Kab.
Nagan Raya,
Kab.
Nagekeo, Kab.
Natuna, Kab.
Nduga, Kab.
Ngada, Kab.
Nganjuk, Kab.
Ngawi, Kab.
Nias Barat, Kab.
Nias Selatan,
Kab.
Nias Utara, Kab.
Nias, Kab.
Nunukan, Kab.
Ogan Ilir, Kab.
Ogan Komering
Ilir, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.41

Listrik,
Gas, &
Air

-0.19

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.61

-0.25

0.24

0.10

-0.44

0.16

0.32

0.51

-0.94

-0.31

0.13

0.45

0.31

0.54

0.36

0.19

0.18

-0.96

-0.43

-0.24

0.11

0.11

0.28

0.05
0.34

0.41
0.08

-0.59
-0.01

-0.97
-0.95

-0.37
0.20

-0.15
-0.20

0.25
-0.06

0.16
-0.19

0.02
0.48

0.01
0.44
-0.64
0.09
-0.08
-0.04
0.20
0.19

-0.09
0.70
0.44
-0.13
0.01
0.16
0.07
-0.08

0.17
0.32
-0.09
0.09
0.14
-0.01
-0.13
-0.06

-0.97
-0.93
-1.00
-0.98
-0.97
-0.96
-0.98
-0.96

-0.25
-0.31
-0.16
-0.09
0.13
-0.22
0.01
-0.41

0.22
-0.05
-0.08
-0.21
-0.27
-0.43
-0.26
-0.09

0.02
0.50
-0.05
0.15
0.17
0.20
0.09
-0.04

-0.25
0.28
0.05
-0.16
-0.37
-0.15
-0.20
-0.25

0.21
0.35
-0.90
-0.11
0.06
0.25
0.10
0.34

0.25
0.17
-0.07
0.14
0.06

0.09
0.02
-0.51
0.19
0.20

-0.09
0.19
0.55
0.07
0.14

-0.98
-0.98
-0.96
-0.97
-0.96

0.00
0.10
0.23
-0.25
-0.07

-0.35
-0.26
-0.49
-0.29
-0.26

-0.16
-0.23
-0.17
-0.02
0.11

-0.38
-0.37
0.05
-0.14
-0.11

0.22
0.27
0.41
0.12
0.12

0.24

KAB/KOTA

Ogan Komering
Ulu Selatan,
Kab.
Ogan Komering
Ulu Timur, Kab.
Ogan Komering
Ulu, Kab.
Pacitan, Kab.
Padang Lawas
Utara, Kab.
Padang Lawas,
Kab.
Padang
Pariaman, Kab.
Pakpak Bharat,
Kab.
Pamekasan,
Kab.
Pandeglang,
Kab.
Pangkajene
Kepulauan, Kab.
Paniai, Kab.
Parigi Moutong,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.02

Listrik,
Gas, &
Air

0.07

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.11

0.13

0.13

0.10

-0.39

0.12

0.08

-0.17

-0.96

-0.21

-0.10

0.06

-0.19

0.10

0.16

0.21

0.23

-0.96

-0.63

-0.22

0.13

0.18

0.16

-0.04
0.21

0.31
0.18

0.12
0.03

-0.97
-0.96

-0.11
0.11

-0.44
-0.44

0.29
-0.01

-0.21
-0.21

0.17
0.16

0.20

0.19

0.22

-0.96

0.25

-0.52

0.05

-0.30

0.25

-0.05

0.20

0.06

-0.96

0.09

-0.21

0.06

-0.31

0.20

0.15

0.08

0.15

-0.99

-0.47

-0.12

-0.03

-0.16

-0.03

0.08

0.15

0.04

-0.96

0.02

-0.37

0.23

-0.15

0.06

-0.10

0.13

0.23

-0.97

0.78

-0.42

0.07

-0.24

0.72

0.03

0.02

-0.02

-0.96

0.03

-0.64

-0.06

-0.16

-0.06

0.01
0.09

0.33
0.08

0.53
0.07

-0.82
-0.96

0.59
0.05

-0.59
-0.34

-0.15
0.26

0.03
-0.26

0.28
-0.07

0.12

KAB/KOTA

Pasaman Barat,
Kab.
Pasaman, Kab.
Pasir, Kab.
Pasuruan, Kab.
Pati, Kab.
Pegunungan
Bintang, Kab.
Pekalongan,
Kab.
Pelalawan, Kab.
Pemalang, Kab.
Penajam Paser
Utara, Kab.
Pesawaran, Kab.
Pesisir Selatan,
Kab.
Pidie Jaya, Kab.
Pinrang, Kab.
Pohuwato, Kab.
Polewali
Mandar, Kab.
Ponorogo, Kab.
Pontianak, Kab.
Poso, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.21

Listrik,
Gas, &
Air

0.04

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.32

0.26

0.01

-0.03

-0.47

0.22
-0.10
0.13
0.10
-0.25

0.05
-0.23
0.08
0.14
0.32

-0.10
-0.05
0.07
-0.01
-0.20

-0.97
-0.98
-0.96
-0.96
-1.00

-0.25
0.05
-0.34
0.15
0.09

-0.35
-0.22
-0.45
-0.33
-0.04

0.07
0.03
0.07
0.09
-0.14

-0.18
-0.48
-0.15
-0.22
-0.16

0.05
0.28
0.27
0.24
-0.86

-0.60

0.07

0.02

-0.95

-0.08

-0.32

0.17

-0.33

0.11

0.09
-0.27
-0.20

0.16
0.04
0.17

0.17
0.01
0.10

-0.95
-0.96
-0.98

-0.33
0.15
0.05

-0.19
-0.14
-0.50

0.19
0.11
0.25

-0.19
-0.27
0.29

0.07
0.36
0.41

0.10
0.17

-0.23
0.07

0.38
0.09

-0.95
-0.96

-0.43
0.08

-0.16
-0.34

0.09
0.02

-0.11
-0.19

-0.19
0.20

-0.04
0.07
0.20
0.10

0.26
0.36
-0.17
0.14

0.10
0.21
-0.09
-0.46

-0.99
-0.96
-0.96
-0.95

0.01
0.36
-0.20
0.36

-0.18
-0.62
-0.18
-0.33

0.35
0.27
0.05
0.18

-0.25
0.03
-0.40
-0.15

0.53
0.17
0.09
0.58

-0.27
0.41
0.20

0.22
0.06
0.25

0.16
-0.04
-0.17

-0.97
-0.98
-0.96

-0.14
0.11
0.26

-0.42
-0.52
-0.37

0.24
0.05
0.07

0.02
-0.46
-0.40

0.09
0.26
0.33

0.09

KAB/KOTA

Pringsewu, Kab.
Probolinggo,
Kab.
Pulang Pisau,
Kab.
Puncak Jaya,
Kab.
Puncak, Kab.
Purbalingga,
Kab.
Purwakarta,
Kab.
Purworejo, Kab.
Raja Ampat,
Kab.
Rejang Lebong,
Kab.
Rembang, Kab.
Rokan Hilir, Kab.
Rokan Hulu,
Kab.
Rote Ndao, Kab.
Sabu Raijua,
Kab.
Sambas, Kab.
Samosir, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.87
-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.74
-0.41

Listrik,
Gas, &
Air

0.64
0.21

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.75
0.04

0.35
-0.18

-0.03
0.05

-0.12
0.15

-0.16
-0.39

0.14

0.21

-0.03

-0.97

0.05

-0.24

0.10

-0.66

-0.04

0.18

0.07

-0.24

-0.95

0.59

-0.45

0.06

-0.24

0.51

-0.30
-0.18

0.28
0.14

0.58
0.09

-1.00
-0.95

-0.91
0.16

0.04
-0.23

-0.13
0.13

-0.22
-0.23

-0.16
0.06

-0.41

0.25

0.18

-0.96

-0.42

-0.38

0.13

-0.23

0.09

-0.08
0.29

0.07
0.69

0.13
0.76

-0.96
-0.93

-0.19
-0.52

-0.23
0.01

0.11
0.26

-0.10
0.39

0.09
0.23

-0.11

-0.07

0.04

-0.93

-0.18

-0.09

0.21

-0.08

0.33

0.02
0.67
0.10

0.24
0.68
-0.20

0.14
0.55
0.09

-0.95
-0.83
-0.96

-0.35
-0.21
0.52

-0.07
0.32
-0.38

-0.07
0.66
-0.08

-0.16
0.46
-0.19

0.47
0.71
-0.12

0.06
-0.07

-0.12
0.48

0.10
0.31

-0.98
-0.95

-0.20
0.12

-0.16
-0.21

0.09
0.08

-0.30
0.15

0.50
-0.83

0.12
0.20

0.30
0.26

0.03
0.12

-0.96
-0.97

0.43
0.19

-0.41
-0.32

0.09
0.04

-0.25
-0.25

0.07
0.36

-0.95
0.14

KAB/KOTA

Sampang, Kab.
Sanggau, Kab.
Sarmi, Kab.
Sarolangun,
Kab.
Sawahlunto
Sijunjung, Kab.
Sekadau, Kab.
Selayar, Kab.
Seluma, Kab.
Semarang, Kab.
Seram Bagian
Barat, Kab.
Seram Bagian
Timur, Kab.
Serang, Kab.
Serdang
Bedagai, Kab.
Seruyan, Kab.
Siak, Kab.
Sidenreng
Rappang, Kab.
Sidoarjo, Kab.
Sigi, Kab.
Sikka, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97
-0.95
-0.98
-0.84

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.11
0.21
-0.02
0.61

Listrik,
Gas, &
Air

0.22
-0.03
-0.04
0.27

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.29
-0.27
-0.16
-0.70

-0.06
0.02
-0.28
-0.39

0.18
0.02
0.21
-0.97

0.08
0.29
0.75
0.02

-0.30
-0.18
-0.08
-0.75

0.19

0.09

0.02

-0.96

-0.04

-0.34

-0.05

-0.18

0.25

0.16
0.24
0.19
0.10
-0.05

0.23
0.21
-0.05
0.21
0.11

0.02
0.21
0.48
-0.10
-0.05

-0.96
-0.98
-0.94
-0.96
-0.95

0.07
0.27
-0.07
-0.63
0.26

-0.49
-0.47
-0.25
-0.21
-0.33

0.03
-0.09
0.14
-0.03
0.08

-0.08
-0.28
-0.25
-0.18
-0.24

0.29
0.28
0.18
0.32
0.24

-0.06

0.12

-0.16

-0.95

0.05

-0.25

0.25

-0.61

0.02

0.07
0.08

0.16
0.17

-0.06
0.14

-0.96
-0.97

0.43
0.08

-0.52
-0.09

-0.15
-0.02

0.08
-0.27

0.30
0.30

0.20
0.87
0.34

0.23
0.93
-0.09

0.14
0.84
-0.10

-0.94
-0.66
-0.96

-0.30
-0.49
0.19

-0.29
0.70
-0.70

-0.03
0.89
-0.13

-0.63
0.82
-0.41

0.38
0.89
0.17

-0.36
0.22
-0.02

0.04
0.05
-0.21

-0.11
0.02
0.14

-0.97
-0.96
-0.97

-0.49
0.05
0.15

-0.35
-0.35
-0.11

0.13
-0.04
0.04

-0.03
-0.29
-0.29

0.16
0.11
0.32

0.15
0.53
-0.03
0.42

KAB/KOTA

Simalungun,
Kab.
Simeulue, Kab.
Sinjai, Kab.
Sintang, Kab.
Situbondo, Kab.
Sleman, Kab.
Solok Selatan,
Kab.
Solok, Kab.
Soppeng, Kab.
Sorong Selatan,
Kab.
Sorong, Kab.
Sragen, Kab.
Subang, Kab.
Sukabumi, Kab.
Sukamara, Kab.
Sukoharjo, Kab.
Sumba Barat
Daya, Kab.
Sumba Barat,
Kab.
Sumba Tengah,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.97

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.06

Listrik,
Gas, &
Air

0.05

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.23

0.21

0.21

0.45

-0.36

-0.51
0.04
0.03
-0.19
-0.51
0.12

0.34
0.21
0.22
-0.02
0.12
0.15

-0.16
0.38
0.13
0.17
0.12
0.00

-0.98
-0.95
-0.97
-0.96
-0.96
-0.97

0.26
0.20
-0.03
-0.42
0.42
0.12

-0.33
-0.41
-0.27
-0.35
-0.25
-0.30

0.31
0.22
0.10
0.19
0.08
0.04

-0.10
0.00
0.01
-0.14
-0.17
-0.21

0.51
0.24
0.09
0.02
0.06
0.20

0.23
0.11
-0.06

0.02
0.26
0.37

-0.01
0.24
0.69

-0.98
-0.96
-0.93

0.11
0.20
0.05

-0.45
-0.65
-0.68

0.06
0.28
0.04

-0.15
-0.16
-0.39

0.11
0.19
0.41

0.12
0.02
-0.01
-0.40
0.10
-0.32
0.00

0.43
-0.03
0.34
0.39
0.23
0.14
-0.27

0.62
0.11
0.22
0.28
0.45
-0.05
0.30

-0.98
-0.95
-0.94
-0.96
-0.96
-0.95
-0.96

0.06
-0.07
-0.36
-0.25
-0.11
-0.45
-0.05

-0.07
-0.32
-0.56
-0.28
-0.17
-0.22
-0.03

-0.08
0.11
0.28
0.26
0.16
0.03
0.12

-0.07
-0.17
-0.18
-0.05
-0.07
-0.19
0.07

0.09
0.17
0.35
0.15
-0.07
0.23
0.64

-0.11

0.33

0.14

-0.98

0.04

-0.18

0.06

-0.39

0.30

-0.20

0.31

0.14

-0.97

0.24

0.02

0.19

0.25

0.47

0.29

KAB/KOTA

Sumbawa Barat,
Kab.
Sumbawa, Kab.
Sumedang, Kab.
Sumenep, Kab.
Supiori, Kab.
Tabalong, Kab.
Tabanan, Kab.
Takalar, Kab.
Tambrauw, Kab.
Tana Tidung,
Kab.
Tana Toraja,
Kab.
Tanah Bumbu,
Kab.
Tanah Datar,
Kab.
Tanah Karo,
Kab.
Tanah Laut,
Kab.
Tangerang, Kab.
Tanggamus,
Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.99

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.05

Listrik,
Gas, &
Air

-0.49

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.71

-0.50

-0.67

-0.59

-0.78

0.20
-0.24
-0.04
0.37
0.14
-0.11
0.27
0.22
0.11

0.10
0.25
0.10
0.29
-0.06
0.08
-0.12
0.05
0.27

-0.01
0.11
0.13
0.24
0.25
0.15
0.03
0.07
0.09

-0.97
-0.96
-0.96
-0.97
-0.89
-0.98
-0.98
-0.96
-0.97

0.00
-0.21
-0.08
0.53
-0.03
0.24
-0.20
-0.58
0.03

-0.51
-0.40
-0.41
-0.23
-0.12
-0.08
-0.35
-0.55
-0.16

0.11
0.18
0.32
-0.09
-0.10
0.12
0.03
0.12
-0.02

-0.31
-0.14
-0.17
-0.49
-0.71
-0.40
-0.37
-0.37
-0.15

0.12
0.22
0.12
0.68
0.16
0.31
0.37
0.24
0.38

0.21

0.22

0.14

-0.97

0.04

-0.49

0.04

-0.19

0.08

0.10

-0.12

-0.01

-0.98

0.07

-0.18

0.01

-0.28

0.02

0.19

0.05

0.10

-0.96

-0.01

-0.33

0.00

-0.21

0.13

0.17

-0.04

0.00

-0.97

0.27

-0.15

0.09

-0.43

0.01

-0.04

0.14

0.16

-0.95

0.18

-0.17

-0.11

-0.24

0.05

0.21
0.00

0.09
0.43

-0.13
0.21

-0.94
-0.96

-0.06
0.71

-0.71
-0.53

-0.18
0.11

0.00
-0.09

2.39
0.94

-0.30

KAB/KOTA

Tanjung Jabung
Barat, Kab.
Tanjung Jabung
Timur, Kab.
Tapanuli
Selatan, Kab.
Tapanuli
Tengah, Kab.
Tapanuli Utara,
Kab.
Tapin, Kab.
Tasikmalaya,
Kab.
Tebo, Kab.
Tegal, Kab.
Teluk Bintuni,
Kab.
Teluk
Wondama, Kab.
Temanggung,
Kab.
Timor Tengah
Selatan, Kab.
Timor Tengah
Utara, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.98

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.58

Listrik,
Gas, &
Air

-0.12

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.57

0.10

0.07

-0.14

-0.54

0.11

-0.03

0.04

-0.98

0.10

-0.55

0.11

-0.39

0.26

0.25

0.10

-0.12

-0.97

0.26

-0.07

-0.16

-0.19

0.25

0.18

-0.02

-0.15

-0.97

0.09

-0.35

0.20

-0.16

0.48

0.07

0.19

-0.12

-0.97

0.08

-0.09

0.03

-0.33

-0.01

-0.55
-0.04

-0.22
-0.98

-0.56
0.14

-0.97
-0.96

0.51
0.13

-0.23
-0.04

-0.44
0.08

-0.42
-0.15

0.14
-0.24

0.21
-0.29
-0.94

-0.22
0.13
-0.83

0.05
-0.10
-0.60

-0.98
-0.96
-0.95

0.09
0.04
-0.84

-0.41
-0.36
-0.91

0.09
0.12
-0.89

-0.24
-0.23
-0.95

0.30
0.14
-0.93

-0.04

0.47

0.22

-0.99

-0.77

0.51

-0.10

-0.87

0.22

-0.36

0.05

0.19

-0.95

-0.01

-0.12

0.01

0.04

0.22

0.05

-0.33

-0.02

-0.97

-0.19

-0.13

0.06

-0.14

0.23

-0.47

0.32

0.40

-0.93

0.10

-0.01

0.26

0.12

0.08

0.28

KAB/KOTA

Toba Samosir,
Kab.
Tojo Una-Una,
Kab.
Toli-Toli, Kab.
Tolikara, Kab.
Toraja Utara,
Kab.
Trenggalek, Kab.
Tuban, Kab.
Tulang Bawang
Barat, Kab.
Tulang Bawang,
Kab.
Tulungagung,
Kab.
Wajo, Kab.
Wakatobi, Kab.
Waropen, Kab.
Way Kanan,
Kab.
Wonogiri, Kab.
Wonosobo, Kab.
Yahukimo, Kab.
Yalimo, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.96

Pertamba
ngan &
Penggalian
0.16

Listrik,
Gas, &
Air

0.13

Pengangkutan &
Komunikasi
-0.26

0.09

0.24

-0.07

-0.34

0.16

-0.06

0.02

-0.98

0.76

-0.31

0.01

-0.28

0.09

0.10
-0.13
-0.40

-0.23
-0.55
0.12

-0.07
0.73
0.31

-0.97
-0.95
-0.96

-0.12
-0.51
0.35

0.01
-0.22
-0.42

0.05
0.49
0.28

-0.26
0.67
0.32

0.14
-0.83
0.50

-0.09
-0.07
0.24

0.15
0.34
0.08

0.12
0.10
-0.33

-0.96
-0.97
-0.96

-0.17
0.21
-0.61

-0.34
-0.37
-0.21

0.22
0.15
-0.20

-0.18
-0.18
-0.26

0.24
0.29
-0.16

0.01

-0.17

-0.29

-0.97

-0.86

0.04

-0.14

0.48

-0.23

-0.16

0.01

-0.05

-0.96

-0.15

-0.45

0.15

-0.06

0.09

0.28
-0.03
-0.32
0.11

0.21
0.09
0.17
-0.08

0.07
0.10
0.52
0.19

-0.97
-0.94
-0.98
-0.95

-0.24
0.27
-0.27
-0.03

-0.61
-0.37
-0.16
-0.35

-0.04
0.09
-0.14
0.10

-0.20
-0.26
-0.43
0.18

0.22
0.26
-0.80
-0.39

0.13
0.08
-0.14
-0.62

0.21
0.14
0.27
0.55

0.10
0.13
-0.31
0.17

-0.96
-0.97
-0.93
-1.00

-0.05
-0.58
0.06
0.18

-0.18
-0.23
-0.03
0.03

-0.04
0.16
0.08
0.30

-0.29
-0.10
-0.12
-0.09

0.26
0.20
-0.80
-0.89

0.26

KAB/KOTA

Yapen
Waropen, Kab.

Pertanian

Konstruksi

Keuangan

Manufaktur

0.18

0.05

-0.20

-0.93

Pertamba
ngan &
Penggalian
-0.14

Jasa-Jasa

Perdagangan, Hotel,
& Restoran

-0.27

0.26

Pengangkutan &
Komunikasi
0.05

Listrik,
Gas, &
Air
0.43

Tentang Penulis
Akhmad Akbar Susamto
Akhmad Akbar Susamto adalah Dosen di Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis sekaligus Koordinator Kelompok Kerja untuk Daya Saing Indonesia, Universitas
Gadjah Mada. Ia menempuh pendidikan S3 di Research School of Economics, Australian
National University. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan S2 di Department of
Economics, Monash University dan pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Universitas Gadjah Mada.
Maruful Musthofa
Maruful Musthofa adalah Asisten Peneliti pada Kelompok Kerja untuk Daya Saing
Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Ia menempuh pendidikan S1 di Jurusan Ilmu
Ekonomi, Universitas Gadjah Mada.
Amiadji Nur Kamil
Amiadji Nur Kamil adalah Asisten Peneliti pada Kelompok Kerja untuk Daya Saing
Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Ia menempuh pendidikan S1 di Jurusan Ilmu
Ekonomi, Universitas Gadjah Mada.

217

Kelompok Kerja Untuk Daya Saing Indonesia


Universitas Gadjah Mada
Kompleks Perumahan Dinas UGM
Bulaksumur F-12 Yogyakarta, Indonesia 55281
telp. +62-274-950-3289 email: kkdsi@ugm.ac.id

218

Anda mungkin juga menyukai