STRUKTUR PEREKONOMIAN
KABUPATEN MIMIKA
ABSTRCT
This study aims to determine the leading sector of economic
and find the competitiveness among economic structures ofMimika
Regency. Descriptive methodologyis used to describes
something. Data collection using documentation and library
method. To know the superior sectors and competitiveness of the
leading sectors, the analysis instruments using LQ analysis to find
out the leading sectors in the economic stucture of mimika and shift
share district to determine the competitiveness of superior sectors.
The result of this study indicate that there are 13 leading
sectors in the Mimika region, namely agriculture, forestry and
fisheries, electricity and gas procurement sector, water supply,
waste management waste and recycling, construction, large and
retail trade, car and motorcycle repairs, transportation and
warehousing, provision of accomodation and feeding, information
and communication of financial services and insurance, real estate,
corporate services government administration, defense and social
security, and other services. And there are four sectors in mimika
that have competitiveness, namely agriculture, forestry, and fishery
sector, electricity and gas procurement sector, water supply of
waste recycling waste management, goverment administration
sector, defense and social security.
1
dan UUNo.33 /2004 mengenai pembangunan ekonomi yang
perimbangan keuangan antar telah dilaksanakan oleh
pusat dan daerah. berbagai pihak, baik pemerintah
Di era otonomi daerah ini pusat/daerah, maupun swasta.
setiap wilayah atau daerah Perencanaan
dituntut untuk bisa mencari, pembangunan ekonomi,
mengelola dan mengidentifikasi memerlukan bermacam data
kemampuan daerah statistik sebagai dasar berpijak
bersangkutan.Untuk itu perlu dalam menentukan strategi
adanya perencanaan kebijakan, agar sasaran
pembangunan yang tepat pembangunan dapat dicapai
dengan memperhatikan potensi dengan tepat.Strategi dan
ekonomi yang dimilikinya. kebijakan yang telah diambil
Menurut Arsyad pada masa-masa lalu perlu
pembangunan ekonomi daerah dimonitor dan dievaluasi hasil-
adalah suatu proses dimana hasilnya.
pemerintah daerah dan seluruh Kabupaten Mimika di
komponen masyarakat Provinsi Papua yang lahir
mengelola berbagai sumber berdasarkan peraturan
daya yang ada dan membentuk Pemerintah No. 54 Tahun 1996
suatu pola kemitraan untuk sebagai Kabupaten
menciptakan suatu lapangan Administratif yang kemudian
pekerjaan baru dan berdasarkan Undang-Undang
merangsang perkembangan No. 45 Tahun 1999 menjadi
kegiatan ekonomi dalam daerah Kabupaten Otonom, kini
tersebut. Tolak ukur pembangunan sedang gencar
keberhasilan pembangunan dilakukan karena Kabupaten
dapat dilihat dari pertumbuhan Mimika berpotensi menjadi
ekonomi, struktur ekonomi dan daerah penyangga bagi
semakin kecilnya ketimpangan Kabupaten lainnya di wilayah
pendapatan antar penduduk, pegunungan dan pantai di
antar daerah dan antar sektor. kawasan selatan dan timur
Untuk mengetahui tingkat Provinsi Papua. Dengan
dan pertumbuhan pendapatan didukung sarana dan prasarana
masyarakat, perlu disajikan transportasi seperti Bandara
statistik Pendapatan Internasional Moses Kilangin
Nasional/Regional secara dan pelabuhan Poumako
berkala, untuk digunakan merupakan aksesbilitas yang
sebagai bahan perencanaan semakin terbuka.Hal ini kian
pembangunan nasional atau meningkatkan mobilitas
regional khususnya di bidang penduduk dan barang/jasa ke
ekonomi.Angka-angka Kabupaten Mimika. Dampak
pendapatan nasional/regional lain yang menonjol sebagai
dapat dipakai juga sebagai akibat dari pembangunan di
bahan evaluasi dari hasil Kabupaten Mimika adalah
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
2
berubahnya segala bidang kegiatan ekonomi, terutama
kehidupan masyarakat bidang pembangunan dan jasa
setempat yang semula hanya yang tentu mengubah pola dan
mengandalkan kegiatan di orientasi hidup masyarakat.
bidang pertanian. Seiring Untuk melihat potensi
dengan perkembangan sektor ekonomi yang ada di
pembangunan, masyarakat Kabupaten Mimika seperti tabel
mulai mengerjakan berbagai di bawah:
Tabel 1
Peranan PDRB Dengan Pertambangan dan Penggalian Menurut
Lapangan Usaha (Persen), 2010-2014
No Kategori Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertanian, kehutanan 1.28 1.70 1.98 2.02 2.55
dan perikanan
2 Pertambangan dan 91.36 88.52 86.77 86.11 82.00
penggalian
3 Industri pengolahan 0.11 0.14 0.16 0.17 0.21
4 Pengadaan listrik dan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02
gas
5 Pengadaan air, pengelola 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
sampah, limbah dan daur
ulang
6 Kontruksi 1.47 1.92 2.09 2.23 2.94
7 Perdagangan besar dan 1.34 1.78 2.14 2.24 2.92
enceran, reparasi obil,
dan sepeda motor
8 Transportasi dan 0.71 0.95 1.18 1.27 1.67
pergudangan
9 Penyediaan akomodasi 0.16 0.21 0.26 0.29 0.39
dan makan minum
10 Informasi dan komunikasi 1.22 1.67 1.84 1.93 2.52
11 Jasa keuangan dan 0.39 0.42 0.48 0.53 0.67
asuransi
12 Real estate 0.42 0.58 0.62 0.65 0.83
13 Jasa perusahaan 0.30 0.45 0.49 0.52 0.67
14 Administrasi 0.82 1.14 1.40 1.44 1.80
pemerintahan,
pertahanan, dan
jaminansoosial wajib
15 Jasa pendidikan 0.13 0.17 0.19 0.20 0.25
16 Jasa kesehatan dan 0.10 0.13 0.15 0.16 0.21
kegiatan sosial
17 Jasa lainnya 0.15 0.18 0.22 0.23 0.34
PDRB 1000 100 100 100 100
Sumber: Data Sekunder
Berdasarkan tabel diatas, Kabupaten Mimika masih
dapat diketahui bahwa peranan sangat dominan karena adanya
sektor pertambangan dan kontribusi dari PT. Freeport
penggalian pada PDRB Indonesia di Kabupaten
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
3
Mimika.Namun masih ada Untuk melihat potensi
beberapa sektor yangsektor ekonomi yang lain
berpotensi untuk di tingkatkanpeneliti menggunakan tabel
sebagai penopang
peranan PDRB tanpa
perekonomian Kabupaten
Mimika. pertambangan dan penggalian
menurut lapangan usaha
seperti di bawah ini:
Tabel 2
Peranan PDRB Tanpa Pertambangan dan Penggalian Menurut
Lapangan Usaha (Persen), 2010-2014.
No Kategori Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian, kehutanan dan
1 14.86 14.83 14.99 14.57 14.16
perikanan
2 Pertambangan dan penggalian - - - - -
3 Industri pengolahan 1.31 1.26 1.21 1.20 1.19
4 Pengadaan listrik dan gas 0.10 0.09 0.10 0.09 0.10
Pengadaan air, pengelola
5 0.10 0.09 0.09 0.08 0.08
sampah, limbah dan daur ulang
6 Kontruksi 17.05 16.76 15.81 16.07 16.34
Perdagangan besar dan
7 enceran, reparasi obil, dan 15.51 15.52 16.17 16.12 16.23
sepeda motor
8 Transportasi dan pergudangan 8.23 8.32 8.90 9.15 9.26
Penyediaan akomodasi dan
9 1.88 1.83 1.95 2.08 2.19
makan minum
10 Informasi dan komunikasi 14.10 14.55 13.89 13.91 14.00
11 Jasa keuangan dan asuransi 4.56 3.36 3.64 3.79 3.71
12 Real estate 4.81 5.02 4.70 4.68 4.58
13 Jasa perusahaan 3.48 3.91 3.74 3.73 3.75
Administrasi pemerintahan,
14 pertahanan, dan jaminansoosial 9.53 9.97 10.55 10.34 10.00
wajib
15 Jasa pendidikan 1.54 1.48 1.46 1.41 1.36
Jasa kesehatan dan kegiatan
16 1.17 1.13 1.14 1.12 1.17
sosial
17 Jasa lainnya 1.76 1.60 1.68 1.66 1.86
PDRB 1000 100 100 100 100
Sumber: BPS Kab. Mimika 2014
Berdasarkan tabel diatas wajib; transportasi dan
sektor pertambangan dan pergudangan sangat berpotensi
penggalian di hilangkan. untuk dikembangkan sebagai
Diketahui bahwa sektor penunjang perekonomian
konstruksi; perdagangan besar Kabupaten Mimika.
dan eceran, reparasi mobil, dan Berdasarkan latar
sepada motor; pertanian, belakang di atas, maka penulis
kehutanan, dan perikanan; akan melakukan penelitian
informasi dan komunikasi; dengan judul “Analisis daya
administrasi pemerintahan, saing sektor unggulan dalam
pertahanan, dan jaminan sosial
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
4
strukturperekonomian lain, serta memiliki permintaan
Kabupaten Mimika” yang tinggi, baik pasar lokal
maupun pasar ekspor.
Sektor unggulan
TINJAUAN PUSTAKA dipastikan memiliki potensi
Pengertian Sektor Unggulan lebih besar untuk tumbuh lebih
Pengertian sektor cepat dibandingkan sektor
unggulan biasanya berkaitan lainnya dalam suatu daerah
dengan suatu perbandingan, terutama adanya faktor
baik itu perbandingan berskala pendukung terhadap sektor
regional, nasional maupun unggulan tersebut yaitu
internasional. Pada lingkup akumulasi modal, pertumbuhan
internasional, suatu sektor tenaga kerja yang terserap, dan
dikatakan unggul, jika sektor kemajuan teknologi
tersebut mampu bersaing (technological
dengan sektor yang sama progress).Penciptaan peluang
dengan negara lain. Sedangkan investasi juga dapat dilakukan
pada lingkup nasional, suatu dengan memberdayakan
sektor dapat dikategorikan potensi sektor unggulan yang
sebagai sektor unggulan dimiliki oleh daerah yang
apabila sektor di wilayah bersangkutan.
tertentu mampu bersaing Sektor unggulan di suatu
dengan sektor yang sama yang daerah (wilayah) berhubungan
dihasilkanoleh wilayah lain, baik erat dengan data PDRB dari
di pasar nasional ataupun daerah bersangkutan. Karena
domestik (Tambunan, di dalam PDRB terkandung
2001).Suatu daerah akan informasi yang sangat penting
mempunyai sektor unggulan diantarnya untuk melihat output
apabila daerah tersebut dapat sektor ekonomi (kontribusi
memenangkan persaingan masing-masing sektor) dan
pada sektor yang sama dengan tingkat pertumbuhan dalam
daerah lain sehingga dapat suatu daerah baik daerah
menghasilkan ekspor. provinsi maupun
Sektor unggulan Kabupaten/Kota.
menurutTumenggung (Halawa,
2014:11) adalah sektor yang Konsep Pembangunan
memiliki keunggulan komparatif Ekonomi
dan kompetitif dengan produk Pengertian pembangunan
sektor sejenis dari daerah lain, ekonomi pada umumnya
serta memberikan nilai manfaat didefinisikan sebagai suatu
yang besar. Sektor unggulan proses yang menyebabkan
juga memberikan nilai tambah kenaikan pendapatan riil per
dan produksi yang besar, kapita penduduk suatu negara
memiliki multiplier effect yang dalam jangka panjang yang
besar terhadap perekonomian
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
5
disertai oleh perbaikan sistem 3. Memperluas jangkauan
kelembagaan (Arsyad,1999:6). pilihan ekonomi dan sosial
Pembangunan ekonomi bagi semua individu dan
memang harus dipandang nasional dengan cara
sebagai suatu proses dimana membebaskan mereka dari
saling keterkaitan dan saling sikap budak dan
mempengaruhi antara faktor- ketergantungan, tidak hanya
faktor yang menyebabkan hubungan dengan orang lain
terjadinya pembangunan dan negara lain, tetapi dari
ekonomi tersebut dapat sumber-sumber kebodohan
diidentifikasi dan dianalisis dan penderitaan.
dengan seksama. Dengan cara
tersebut bisa diketahui runtutan Menurut Suryana
peristiwa yang timbul yang akan (2000:63) Ada empat model
mewujudkan peningkatan pembangunan yaitu yang
ekonomi dan taraf pertama adalah model
kesejahteraan masyarakat dari pembangunan ekonomi yang
satu tahap pembangunan ke beorientasi pada pertumbuhan,
tahap pembangunan berikutnya yang kedua adalah penciptaan
(Arsyad,1999:6). Menurut lapangan kerja, kemudian yang
Todaro (2000:21), sasaran ketiga penghapusan
pembangunan yang minimal kemiskinan, serta yang
dan pasti ada adalah: keempat model pembangunan
1. Meningkatkan persediaan yang berorientasi pada
dan memperluas pembagian pemenuhan kebutuhan dasar.
atau pemerataan bahan Berdasarkan atas model
pokok yang dibutuhkan pembangunan tersebut, semua
untuk bisa hidup seperti itu bertujuan pada perbaikan
perumahan, kesehatan dan kualitas hidup, peningkatan
lingkungan. barang-barang dan jasa,
2. Mengangkat taraf hidup penciptaan lapangan kerja baru
termasuk menambah dan dengan upah yang layak,
mempertinggi pendapatan dengan harapan tercapainya
dan penyediaan lapangan tingkat hidup minimal untuk
kerja, pendidikan yang lebih semua rumah tangga yang
baik, dan perhatian yang kemudian sampai batas
lebih besar terhadap nilai- maksimal(Irawan, 2010:10)
nilai budaya manusiawi,
yang semata-mata bukan Teori Pembangunan Ekonomi
hanya untuk memenuhi Daerah
kebutuhan materi, akan Menurut (Arsyad,
tetapi untuk meningkatkan 1999:108), pembangunan
kesadaran akan harga diri ekonomi daerah adalah suatu
baik individu maupun proses di mana pemerintah
nasional. daerah dan masyarakatnya
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
6
mengelola setiap sumber daya Setiap upaya
yang ada dan membentuk pembangunan ekonomi daerah
suatu pola kemitraan antara mempunyai tujuan utama untuk
pemerintah daerah dengan meningkatkan jumlah dan jenis
sektor swasta untuk peluang kerja untuk masyarakat
menciptakan suatu lapangan daerah.Dalam upaya untuk
kerja baru dan merangsang mencapai tujuan tersebut,
perkembangan kegiatan pemerintah daerah dan
ekonomi (pertumbuhan masyarakat harus secara
ekonomi) dalam wilayah bersama-sama mengambil
tersebut. inisiatif pembangunan
Masalah pokok dalam daerah.Oleh karena itu,
pembangunan daerah terletak pemerintah daerah beserta
pada penekanan terhadap partisipasi masyarakatnya dan
kebijakan-kebijakan dengan menggunakan
pembangunan yang didasarkan sumberdaya-sumberdaya yang
pada kekhasan daerah yang ada harus mampu menaksir
bersangkutan (indigenous potensi sumberdaya yang
development)dengan diperlukan untuk merancang
menggunakan potensi dan membangun perekonomian
sumberdayamanusia, daerah.
kelembagaan,dan sumberdaya
fisik secara lokal (daerah). Konsep Pertumbuhan
Orientasi ini mengarahkan kita Ekonomi Daerah
kepada pengambilan inisiatif- Secara ekonomi, ada
inisiatif yang berasal dari beberapa cara untuk
daerah tersebut dalam proses memperhitungkan pertumbuhan
pembangunan untuk ekonomi, baik dilihat dari sisi
menciptakan kesempatan kerja permintaan maupun jika dilihat
baru dan merangsang dari sisi penawaran. Apabila
peningkatan kegiatan ekonomi. dari sisi permintaan (demand)
Pembangunan ekonomi yaitu dengan memperhitungkan
daerah adalah suatu proses. komponen-komponen makro
Yaitu proses mencakup ekonomi berupa konsumsi,
pembentukan institusi-institusi investasi, ekspor dan impor
baru, pembangunan industri- sedangkan dari sisi penawaran
industri alternatif, perbaikan (supply) dengan
kapasitas tenaga kerja yang memperhitungkan nilai tambah
ada untuk menghasilkan produk setiap sektor dalam produksi
dan jasa yang lebih baik, nasional.Perekonomian dibagi
identifikasi pasar-pasar baru, menjadi tiga sektor besar, yaitu
alih ilmu pengetahuan, dan primer, sekunder dan jasa-jasa
pengembangan perusahaan- (tersier). Laju pertumbuhan
perusahaan baru. ekonomi akan diukur melalui
indikator perkembangan PDB
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
7
atau PNB dari tahun ke tahun. perekonomian di suatu wilayah
Adapun cara menghitung laju atau daerah dalam kurun waktu
pertumbuhan dilakukan dengan tertentu.Sehingga PDRB
tiga metode yaitu, cara merupakan suatu ukuran untuk
tahunan, cara rata-rata setiap melihat aktivitas perekonomian
tahun, dan cara compounding suatu daerah.Secara teori,
factor, yaitu mengukur PDRB tidak dapat dipisahkan
pertumbuhan ekonomi dalam dari Produk Domestik Bruto
kurun periode beberapa tahun, (PDB) baik dari konsep, definisi,
dengan pertumbuhan setiap metodologi, cakupan dan
tahunnya ditambahkan ke nilai sumber datanya.Hal ini
orisinalnya. dilakukan untuk menjaga
Pengukuran pertumbuhan keseragaman konsep, definisi
ekonomi secara konvensional dan metoda yang dipakai di
biasanya dengan menghitung seluruh Indonesia (Wahyudi,
peningkatan presentase dari 2010:13)
Produk Domestik Bruto (PDB).
PDB mengukur pengeluaran Teori Pertumbuhan Ekonomi
total dari suatu perekonomian Daerah
terhadap berbagai barang dan Para ekonom
jasa yang baru diproduksi pada beranggapan bahwa
suatu saat atau tahun serta pertumbuhan pendapatan rill
pendapatan total yang diterima bisa digunakan sebagai ukuran
dari adanya seluruh produksi kinerja (performance)
barang dan jasa tersebut atau perekonomian negara.Oleh
secara lebih rinci, PDB adalah karena itu pemahaman
nilai pasar dari semua barang terhadap sifat-sifat
dan jasa yang diproduksi di pertumbuhan ekonomi penting
suatu negara dalam kurun untuk di ketahui dan
waktu tertentu (Mankiw, 2000). didalami(Subandi, 2011:87),.
Pertumbuhan biasanya dihitung Faktor-faktor yang
dalam nilai riil dengan tujuan mempengaruhi pertumbuhan
untuk menghilangkan adanya ekonomi suatu masyarakat atau
inflasi dalam harga dan jasa negara adalah modal, termasuk
yang diproduksi sehingga PDB semua investasi baru yang
riil mencerminkan perubahan terwujud tanah (lahan),
kuantitas produksi. peralatan fiskal, dan sumber
Untuk mengetahui daya manusia (human
pertumbuhan ekonomi regional, resources), di samping
digunakanlah data Produk pertumbuhan penduduk dan
Domestik Regional Bruto kemajuan teknologi.
(PDRB) dimana PDRB dapat 1. Akumulasi Modal
didefinisikan sebagai nilai Akumulasi modal akan
barang dan jasa akhir yang terjadi jika ada bagian dari
dihasilkan oleh sistem pendapatan sekarang yang
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
8
ditabung kemudian penting bagi pertumbuhan
diinvestasikan untuk ekonomi. Dalam bentuknya
memperbesar output pada yang paling sederhana,
masa yang akan datang. kemajuan teknologi
Investasi jenis ini sering disebabkan oleh cara-cara
diklasifikasikan sebagai baru dan cara-cara lama
investasi sektor produktif yang diperbaiki dalam
(Directly Productive melakukan pekerjaan-
Activities), yaitu berupa pekerjaan tradisional, seperti
pabrik-pabrik, mesin-mesin, cara menanam padi,
peralatan, dan barang- membuat pakaian, atau
barang yang baru yang akan membangun rumah. Ada tiga
meningkatkan stok modal macam klasifikasi kemajuan
(capital stock). Di samping teknologi yaitu: netral,
itu ada investasi lainnya hemat, tenaga kerja (labor
yang dikenal dengan saving), hemat modal
sebutan infrastruktur sosial (capital saving).
dan ekonomi (Social
Overhead Capital) yaitu
yang berupa jalan raya, Daya Saing
listrik, air, sanitasi, dan Daya saing adalah
komunikasi untuk kemampuan produsen
mempermudah dan memproduksi suatu komoditi
mengintergrasikan kegiatan- dengan mutu yang baik dan
kegiatan ekonomi. biaya yang cukup rendah
2. Pertumbuhan Penduduk sesuai harga di pasar
Pertumbuhan penduduk dan internasional, dapat dipasarkan
hal-hal yang berhubungan dengan laba yang cukup dan
dengan kenaikan jumlah dapat melanjutkan kegiatan
angkatan kerja (labor force) produksi atau usahanya
secara tradisional dianggap (Simanjuntak, 1992).
sebagai faktor yang positif Sudaryanto dan
dalam merangsang Simatupang (dalam Tarigan,
pertumbuhan ekonomi. 2005), konsep keunggulan
Artinya semakin banyak komparatif merupakan ukuran
angkatan kerja berarti daya saing potensial apabila
semakin banyak faktor perekonomian tidak mengalami
produksi tenaga kerja, distorsi sama sekali.
sedangkan semakin banyak Simatupang mengemukakan
penduduk akan bahwa konsep yang lebih cocok
meningkatkan potensi pasar untuk mengukur kelayakan
domestik. finansial adalah keunggulan
3. Kemajuan Teknologi kompetitif atau sering disebut
Kemajuan teknologi “revealed competitive
merupakan faktor paling advantage” yang merupakan
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
9
pengukur daya saing kegiatan membahas perdagangan antara
pada kondisi perekonomian dua negara. Dalam teori
aktual (Ariyanto, 2010:13) tersebut, Ricardo membuktikan
Indikator-indikator yang bahwa apabila ada dua negara
digunakan untuk mengukur yang saling berdagang dan
tingkat daya saing adalah masing-masing negara
sebagai berikut: mengkonsentrasikan diri untuk
1. Laju pertumbuhan ekonomi mengekspor barang yang bagi
adalah suatu proses negara tersebut memiliki
kenaikan produksi perkapita keuggulan komparatif, maka
dalam jangka waktu tertentu. kedua negara tersebut akan
Laju pertumbuhan ekonomi beruntung
ini menunjukkan Keunggulan komparatif
pertumbuhan produksi suatu komoditi bagi suatu
barang dan jasa di suatu negara atau daerah adalah
wilayah perekonomian. bahwa komoditi itu lebih unggul
2. Kontribusi sektor ekonomi secara relatif dengan komoditi
peranan atau kontribusi lain di daerahnya.
sektorekonomi menunjukkan Pengertian unggul dalam
struktur perekonomian yang hal ini adalah dalam bentuk
terbentuk disuatu daerah. perbandingan dan bukan dalam
Strukturekonomi dinyatakan bentuk nilai tambah riel.Dalam
dalam persentase, perdagangan bebas antar
menunjukkan besarnya daerah, mekanisme pasar
peranan masing-masing mendorong masing-masing
sektor ekonomi dinyatakan daerah bergerak ke arah sektor
dalam persentase, yang daerahnya memiliki
menunjukkan besarnya keunggulan komparatif.Akan
peranan masing-masing tetapi, mekanisme pasar
sektor ekonomi dalam seringkali bergerak lambat
kemampuan menciptakan dalam mengubah struktur
nilai tambah, kontribusi ekonomi suatu daerah.
tersebut Pengetahuan akan keunggulan
menggambarkanketergantun komparatif suatu daerah dapat
gan daerah terhadap satu digunakan para penentu
atau beberapa sektor kebijakan untuk mendorong
tertentu. perubahan struktur
perekonomian daerah kearah
Teori Keunggulan Komparatif sektor yang mengandung
Menurut Tarigan keunggulan komparatif, Jadi,
(2005:79) stilah comparative apabila sektor yang memiliki
advantage (keunggulan keunggulan komparatif bagi
kokomparatif) mula-mula suatu daerah telah diketahui
dikemukakan oleh David lebih dahulu, pembangunan
Ricardo (1917) sewaktu sektor itu dapat disegerakan
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
10
tanpa menunggu tekanan yaitu langsung dan tidak
mekanisme pasar yang sering langsung (alokasi):
berjalan lambat. Keunggulan 1. Motode Langsung, Cara
komparatif adalah suatu perhitungan PDRB dapat
kegiatan ekonomi yang menurut diperoleh melalui tiga
perbandingan lebih pendekatan, yaitu
menguntungkan bagi pendekatan produksi,
pengembangan daerah. pendekatan pengeluaran
dan pendekatan
Pedapatan Domestik pendapatan. Rincian
Regional Bruto penjelasannya sebagai
PDRB adalah nilai bersih berikut:
barang dan jasa akhir yang a. Menurut Pendekatan
dihasilkan oleh berbagai Produksi
kegiatan ekonomi di suatu Produk Domestik
daerah dalam periode (Hadi Regional Bruto adalah
Sasana, 2006).PDRB dapat jumlah nilai barang dan
menggambarkan kemampuan jasa akhir yang
suatu daerah mengelola diproduksikan oleh suatu
sumber daya alam yang kegiatan ekonomi di
dimilikinya.Oleh karena itu, daerah tersebut dikurangi
besaran PDRB yang dihasilkan biaya antara masing-
oleh masing-masing daerah masing total produksi
sangat bergantung kepada bruto tiap kegiatan
potensi faktor-faktor produksi subsektor atau sektor
didaerah tersebut.Adanya dalam jangka waktu
keterbatasan dalam penyediaan tertentu (satu tahun).
faktor-faktor produksitersebut b. Menurut Pendekatan
menyebabkan besaran PDRB Pengeluaran
bervariasi antar daerah. Di Produk Domestik
dalam perekonomian suatu Regional Bruto
negara, masing-masing sektor adalah penjumlahan
tergantung pada sektor yang semua komponen
lain, satu dengan yang lain permintaan akhir.
saling memerlukan, baik dari Komponen-
bahan mentah maupun hasil komponen tersebut
akhirnya. Sektor industri meliputi:
memerlukan bahan mentah dari a) Pengeluaran konsumsi
sektor pertanian dan rumah tangga dan
pertambangan, hasil sektor lembaga swasta yang
industri dibutuhkan oleh sektor tidak mencari untung
pertanian dan jasa-jasa. b) Konsumsi pemerintah
Penghitungan PDRB dapat c) Pembentukan modal
dilakukan dengan tetap domestik bruto
menggunakan dua metode d) Perubahan stok
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
11
e) Ekspor netto sebenarnya melalui
c. Menurut Pendekatan Produk Domestik
Pendapatan Regional Bruto riilnya.
Produk Domestik b) Produk Domestik
Regional Bruto Regional Bruto Atas
merupakan jumlah balas Dasar Harga Berlaku
jasa yang diterima oleh Pengertian Produk
faktor produksi yang ikut Domestik Regional
serta dalam proses Bruto atas dasar harga
produksi dalam suatu berlaku menurut BPS
wilayah dalam jangka adalah jumlah nilai
waktu tertentu. Balas jasa tambah bruto yang
faktor produksi yang timbul dari seluruh
dimaksud adalah upah sektor perekonomian
dan gaji, sewa rumah, di suatu wilayah. Nilai
bunga modal dan tambah yang dimaksud
keuntungan.Semua merupakan nilai yang
hitungan tersebut ditambahkan kepada
sebelum dipotong pajak barang dan jasa yang
penghasilan dan pajak dipakai oleh unit
lainnya.cara penyajian produksi dalam proses
Produk Domestik produksi sebagai input
Regional Bruto disusun antara. Nilai yang
dalam dua bentuk, yaitu: ditambahkan ini sama
a) Produk Domestik dengan balas jasa atas
Regional Bruto Atas ikut sertanya faktor
Dasar Harga Konstan produksi dalam proses
Pengertian Produk produksi.
Domestik Regional 2. Metode Tidak Langsung
Bruto atas dasar harga atau Metode Alokasi
konstanyaitu jumlah Dalam metode ini PDRB
nilai produksi atau suatu wilayah diperoleh
pengeluaran atau dengan menghitung PDRB
pendapatan yang wilayah tersebut melalui
dihitung menurut harga alokasi PDRB wilayah yang
tetap. Dengan cara lebih luas.Untuk melakukan
mendefinisikan alokasi PDRB wilayah ini
berdasarkan harga- digunakan beberapa
harga pada tingkat alokator antara lain:
dasar dengan a. Nilai produksi bruto atau
menggunakan indeks netto setiap
harga konsumen. Dari sektor/subsektor pada
perhitungan ini wilayah yang dialokasikan
tercermin tingkat b. Jumlah produksi fisik
kegiatan ekonomi yang c. Tenaga kerja
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
12
d. Penduduk pertumbuhan ekonomi
e. alokator tidak langsung secara keseluruhan atau
lainnya. setiap sektor dari tahun
Dengan menggunakan salah ke tahun (Syahrullah,
satu atau beberapa alokator 2014:11)
dapat diperhitungkan
persentase bagian masing- Teori Pergeseran Ekonomi
masing propinsi terhadap Berkaitan dengan struktur
nilai tambah setiap sektor wilayah, Todaro (2000:82)
dan subsektor. menyatakan bahwa proses
Cara penyajian PDRB pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai berikut : mempunyai kaitan erat dengan
a. PDRB Atas Dasar Harga perubahan struktural dan
Berlaku, semua agregat sektoral yang tinggi. Beberapa
pendapatan dinilai atas komponen utama struktural ini
dasar harga yang berlaku mencakup pergeseran secara
pada masing-masing perlahan-lahan dari aktivitas
tahunnya, baik pada saat pertanian ke sektor non
menilai produksi dan pertanian dan dari sektor
biaya antara maupun industri ke sektor jasa.
pada penilaian komponen Mengambilarti
PDRB. PDRB atas dasar pembangunan menurut Meir
harga berlaku dalam Kuncoro (2006:112)
menunjukkan bahwa pembangunan adalah
kemampuan sumber daya suatu proses dimana
ekonomi yang dihasilkan pendapatan perkapita suatu
oleh suatu daerah. Nilai Negara meningkat selama
PDRB yang besar kurun waktu yang panjang,
menunjukkan dengan catatan jumlah
kemampuan sumberdaya penduduk yang hidup di bawah
ekonomi yang besar, garis kemiskinan absolut tidak
begitu juga sebaliknya. meningkat dan distribusi
b. PDRB Atas Dasar Harga pendapatan tidak semakin
Konstan, semua agregat timpang.
pendapatan dinilai atas Proses pembangunan
dasar harga tetap, maka menghendaki adanya
perkembangan agregat pertumbuhan ekonomi yang
pendapatan dari tahun diikuti dengan perubahan dalam
ketahun semata-mata hal:
karena perkembangan 1. Perubahan sektor ekonomi
produksi riil bukan karena dari pertanian ke industri
kenaikan harga atau atau jasa.
inflasi. PDRB atas dasar 2. perubahan dalam
harga konstan kelembagaan baik melalui
menunjukkan laju
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
13
regulasi maupun reformasi Analisis LQ dan Shift Share
kelembagaan itu sendiri. 1. Analisis Location Quotient
Ada beberapa faktor yang Untuk menentukan sektor
mendorong terjadinya unggulan di Kabupaten
perubahan dalam struktur Mimika digunakan metode
ekonomi suatu Negara antara analisis
lain pertama, disebabkan oleh Location Quotient(LQ).
sifat manusia dalam kegiatan Metode LQ merupakan salah
konsumsinya, yaitu apabila satu pendekatan yang umum
pendapatan naik, elastisitas digunakan dalam model
permintaan yang diakibatkan ekonomi basis sebagai
oleh perubahan pendapatan langkah awal untuk
(income elasticity of demand) memahami sektor kegiatan
adalah rendah untuk konsumsi dari PDRB Kabupaten
bahan makanan. Sedangkan Mimika yang menjadi
permintaan terhadap bahan pemacu pertumbuhan.
pakaian, perumahan, dan Metode LQ digunakan untuk
barang-barang konsumsi hasil mengkaji kondisi
industri adalah sebaliknya. Sifat perekonomian, mengarah
permintaan masyarakat pada identifikasi spesialisasi
tersebut sesuai dengan hukum kegiatan perekonomian.
Engels, dimana teori Engels Sehingga nilai LQ yang
menyatakan bahwa, makin sering digunakan untuk
tinggi pendapatan masyarakat penentuan sektor unggulan,
maka akan semakin sedikit dapat dikatakan sebagai
proporsi pendapatan yang sektor yang akan
digunakan untuk membeli mendorong tumbuhnya
bahan pertanian, sebaliknya atau berkembangnya sektor
proporsi pendapatan yang lain serta berdampak pada
digunakan untuk membeli penciptaan lapangan
produksi barang-barang industri pekerjaan.
menjadi bertambah besar. Rumus LQ:
Faktor kedua, yaitu
perubahan struktur ekonomi xᵢ
disebabkan pula oleh LQ = PDRB
perubahan teknologi yang Xᵢ
terus-menerus berlangsung. PNB
Perubahan teknologi yang
terjadi dalam proses xᵢ = Nilai tambah sector
pembangunan akan ᵢ di K abupaten
menyebabkan perubahan pada Mimika
struktur produksi yang bersifat PDRB = Produk domestic
compulsory dan inducive. regional bruto
(Tomasoa, 2014:4) Kabupaten Mimika
14
Xᵢ = Nilai tambah sector sektor unggulan dan kurang
ᵢ di Provinsi Papua potensial untuk
PNB = PDRB Provinsi dikembangkan sebagai
Papua penggerak perekonomian
Berdasarkan rumus di atas Kabupaten Mimika.
perhitungan LQ sebagai 2. Analisis Shift Share
berikut: Analisisshift share dapat
a. Nilai LQ = 1. Ini berarti ba menjelaskan berbagai
hwa tingkat spesialisasi s perkembangan ekonomi di
ektor i di daerah suatu daerah selama
Kabupaten Mmika adalah beberapa periode waktu
sama dengan sektor yang penelitian. Perubahan
sama dalam struktur ekonomi dapat
perekonomian Provinsi dilihat dari perubahan
Papua. persentase sumbangan
b. Nilai LQ > 1. Merupakan sektor-sektor ekonomi suatu
sectorunggulan, ini berarti wilayah (PDB,PDRB atau
bahwa tinggat spesialisasi penyerapan tenaga kerja)
sektor i di daerah terhadap totalnya.
Kabupaten Mimika lebih Komponen utama dalam
besar dibandingkan analysis Shift Share yaitu,
dengan sektor yang sama komponen National Share
dalam perkonomian (N) disebut dengan
Provinsi Papua. pertumbuhan nasional,
c. Nilai LQ < 1. Merupakan komponen Proportional Shift
bukan sektor unggulan, (P) disebut juga sebagai
ini berarti bahwa tinggat industry mix atau bauran
spesialisasi sektor i di industry, dan komponen
daerah Kabupaten Differential Shift (D) atau
Mimika lebih kecil keunggulan kompetitif
dibandingkan dengan Rumus Shift-Share :
sektor yang sama dalam a. National Share
perkonomian Provinsi Ns i, t = E r, i, t-n (E N,t
Papua. / E N, t-n ) E r,i t-
Apabila nilai LQ > 1, maka n
dapat disimpulkan bahwa b. Poportional Shift
sektor tersebut merupakan P r, i, t ={ (E N, i, t / E
sektor unggulan dan N, i, t-n) – (E N, t
potensial / E N ,t-n) } x E r,
untukdikembangkan sebagai i, t-n
penggerak perekonomian c. Differential Shift
Kabupaten D r, i, t = {E r, i, t – (E N,
Mimika.Sebaliknyaapabila i, t-n / E N, i, t-n)
nilai LQ < 1, maka sektor E r, i, t-n}
tersebut bukan merupakan
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
15
Ket : unggulan dalam perekonomian
Ns = Komponen Kabupaten Mimika.
national share di
Kabupaten Mimika Jenis dan Sumber Data
P = Adapun jenis data yang
Komponenproportio digunakan dalam penelitian ini
nal shift di adalah data sekunder :
Kabupaten Mimika 1. Data
D = Komponen a. PDRB atas dasar harga
differential Shift di konstan Kabupaten
Kabupaten Mimika Mimika 2010-2015
r =Kabupaten b. PDRB atas dasar harga
Mimika, konstan Provinsi Papua
N = Provinsi Papua 2010-2015
i = Sektor Ekonomi, c. Sejarah Kabupaten
t – n = Tahun Awal Mimika
t = Tahun Akhir, d. Letak Geografis Kbupaten
E = Total PDRB Mimika
(Tarigan, 2005:82) e. Kependudukan
Kabupaten Mimika
f. Laju Pertumbuhan
RANCANGAN PENELITIAN Kabupaten Mimika
Metode Penelitian g. PAD Kabupaten Mimika
Metode penelitian 2. Sumber Data
deskriptif merupakan suatu a. BPS Kabupaten Mimika
metode dalam meneliti status b. BPS Provinsi Papua
sekelompok manusia, suatu c. BAPPEDA Kabupaten
objek, suatu set kondisi, suatu Mimika
sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa Instrumen Analisis Data
sekarang. Tujuan dari penelitian Dalam penelitian ini,
deskriptif ini adalah untuk penulis menggunakan alat
membuat deskripsi, gambaran, analisis Location Quotient
atau lukisan secara sistematis, (Kuosien Lokasi) dan Shift-
faktual dan akurat mengenai Share.Alat analisis LQ adalah
fakta-fakta, sifat-sifat serta suatu perbandingan tentang
hubungan antar-fenomena yang besarnya peranan suatu
diselidiki. sektor/industri di suatu daerah
terhadap besarnya peranan
Daerah dan Obyek Penelitian sektor/industry tersebut secara
Penelitian ini dilakukan di nasional.Sedangkan Analisis
Kabupaten Mimika.Adapun Shift-Share juga
yang menjadi objek penelitian membandingkan perbedaan
ini adalah daya saing sektor laju pertumbuhan berbagai
sektor (industri) di daerah kita
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
16
dengan wilayah nasional.Akan Ns =Komponen
tetapi, metode ini lebih tajam national share di
dibandingkan dengan metode Kabupaten Mimika
LQ. P =Komponen
1. Untuk mengetahui sektor proportional shift di
unggulan dalam struktur Kabupaten Mimika
perekonomian di Kabupaten D =Komponen
Mimika penulis differential Shift di
menggudakan analisis LQ. Kabupaten Mimika
Rumus : r = Kabupaten
xᵢ Mimika,
LQ = PDRB N = Provinsi Papua
Xᵢ i = Sektor Ekonomi,
PNB t – n = Tahun Awal
xᵢ = Nilai tambah t = Tahun Akhir,
sector E = Total PDRB
ᵢdiKabupaten
Mimika Teknik Pengumpulan Data
PDRB = Produk Data yang dihimpun
domestic dalam penelitian ini
regional bruto menggunakan data sekunder
Kabupaten dengan cara dokumentasi dan
Mimika kepustakaan
Xᵢ =Nilai tambah
sector ᵢ di
Provinsi Papua HASIL DAN PEMBAHASAN
PNB =PDRBProvinsi Analisis Data
Papua Sektor Unggulan di
2. Untuk mengetahui daya Kabupaten Mimika
saing sektor unggulan di Dalam penelitian ini,
Kbupaten Mimika, penulis untuk menentukan sektor
menggunakan alat analisis unggulan sebagai penopang
Shift Share utama pertumbuhan ekonomi di
Rumus Shift-Share: Kabupaten Mimika, maka
a. National Share kontribusi sektor dalam
Ns i, t = E r, i, t-n (E N,t / perekonomian Kabupaten
E N, t-n ) - E r,i t-n Mimika dikomparasikan dengan
b. Poportional Shift kontribusi sektor yang sama
P r, i, t ={ (E N, i, t / E N, dalam perekonomian Provinsi
i, t-n) – (E N, t / E N ,t-n) } Papua. Untuk wilayah
x E e, i, t-n Kabupaten Mimika, data yang
c. Differential Shift digunakan adalah data PDRB
D r, i, t = {E r, i, t – (E N, i, Atas Dasar Harga Konstan
t-n / E N, i, t-n) E r, i, t-n} tanpa sektor Pertambangan
Ket : dan Penggalian.Suatu sektor
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
17
dikatakan unggulan dan selanjutnya.Sektor unggulan
berpotensi sebagai penggerak merupakan sektor dengan
perekonomian di Kabupaten kegiatan ekonomi yang hasil
Mimika apabila nilai LQ > produksinya dapat melayani
1.Sebaliknya, sektor dikatakan pasar baik di dalam maupun di
tidak unggulan dan kurang luar Kabupaten Mimika,
berpotensi sebagai penggerak sedangkan sektor tidak
perekonomian apabila nilai LQ unggulan merupakan sektor
< 1. dengan kegiatan ekonomi yang
Penentuan sektor hanya mampu menyediakan
unggulan sangat penting barang dan jasa yang
dilakukan karena dapat dibutuhkan masyarakat di
digunakan sebagai barometer Kabupaten Mimika saja.
untuk menentukan sektor yang Berikut hasil perhitungan
diprioritaskan dalam LQ Kabupaten Mimika tahun
pembangunan ekonomi periode 2010 – 2015.
Tabel 3
Nilai LQ Kabupaten Mimika
LQ Kabupaten Mimika Rata-
No Sektor Ekonomi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata
1 Pertanian, kehutanan, 1,41 1,32 1,25 1,17 1,20 1,21 1,26
dan perikanan
2 Pertambangan dan - - - - - - -
penggalian
3 Industri Pengolahan 0,69 0,61 0,58 0,55 0,55 0,57 0,59
7 Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi 2,49 2,25 2,12 1,99 2,05 2,04 2,16
Mobil dan Sepeda
Motor
8 Transportasi dan
Pergudangan
2,59 2,29 2,13 1,98 2,03 2,01 2,17
9 Penyediaan
3,74 3,21 3,23 3,06 3,06 3,02 3,22
Akomodasi dan
Makan Minum
10 Informasi dan 5,03 4,44 4,07 3,67 3,77 3,75 4,12
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan 3,98 2,79 2,48 2,36 2,47 2,43 2,75
Asuransi
18
LQ Kabupaten Mimika Rata-
No Sektor Ekonomi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata
12 Real Estate 2,72 2,40 2,12 1,97 2,07 2,05 2,22
14 Administrasi
Pemerintahan, 1,49 1,35 1,36 12,84 1,24 1,24 3,25
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 0,97 0,83 0,75 0,69 0,71 0,69 0,77
16 Jasa Kesehatan dan 1,04 0,88 0,81 0,77 0,80 0,81 0,85
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 2,23 1,82 1,73 1,59 1,69 1,68 1,79
19
Tabel 4
Analisis Shift Share Kabupaten Mimika Tahun 2010-2015
(Jutaan Rupiah)
No Sektor Ekonomi Ns P D ∆E
Pertanian, kehutanan,
1 144726,21 144163,19 39571,47 328460,87
dan perikanan
Pertambangan dan
2 0 0 0 0
penggalian
3 Industri Pengolahan 12737,09 3324,51 -699,03 15362,58
Pengadaan Listrik dan
4 1008,65 984,15 -117,87 1874,93
Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
5 983,65 -296,95 -799,61 -112,91
Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 165988,96 218193,34 -332477,24 51705,05
Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi
7 150985,75 270018,35 -15451,93 405552,17
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
8 80175,19 128939,31 -43179,59 165934,91
Pergudangan
Penyediaan
9 Akomodasi dan 18322,92 38116,38 -3739,34 52699,96
Makan Minum
Informasi dan
10 137297,45 159580,05 -117521,24 179356,26
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
11 44425,98 -17891,78 -96498,87 -69964,67
Asuransi
12 Real Estate 46845,22 70311,68 -36345,68 80811,22
13 Jasa Perusahaan 33856,45 46955,41 -7506,38 73305,48
Administrasi
Pemerintahan,
14 92837,95 205413,85 4302,04 302553,84
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 15015,24 10808,46 -18672,90 7150,80
Jasa Kesehatan dan
16 11427,62 19160,28 -6339,46 24248,44
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 17100,85 23286,35 -13578,47 26808,73
Jumlah 973735,18 1321066,60 -649054,10 1645747,68
Sumber : Data Primer
Dari tabel di atas, dapat positif terhadap pertumbuhan
dijelaskan bahwa selama kurun PDRB Kabupaten Mimika.Nilai
waktu 2010–2015, nilai komponen bauran industri (P)
komponen (Ns) Kabupaten Kabupaten Mimika sebesar
Mimika sebesar 973.735,18juta 1.321.066,60juta Rupiah. Nilai
Rupiah. Nilai komponen Ns (P) yang positif
yang positif berarti mengindikasikan bahwa secara
pertumbuhan PDRB Provinsi umum pertumbuhan PDRB
Papua memberikan kontribusi sektoral di Provinsi Papua lebih
Analisis Daya Saing Sektor Unggulan........................Ahmad Usman Ali, Abu Bakar
20
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
21
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
22
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
23
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
24
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
25
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
26
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
27
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
28
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
29
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
30
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
31
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
32
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
33
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
34
JURNAL KRITIS VOLUME II NOMOR 1 EDISI APRIL 2018 ISSN 2579 - 7875
Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2014. Tomasoa, Sefnat K., Samie
Lambert J..“Analisis
Subandi,Ekonomi Pergeseran Struktur
Pembagunan, Alfabeta, Ekonomi Dan Identifikasi
Yogyakarta. 2011 Sektor Basis Untuk
Memaksimalkan Daya
Suryana. 2000. Ekonomi Saing Perekonomian
Pembangunan Wilayah Kota Ambon,”
Problematika dan Ekonomi Manajemen
Pendekatan. Salemba Sekolah Tinggi Ilmu
Empat, Jakarta. Ekonomi Manajemen
(STIEM) Rutu Nusa,
Tarigan, R.Ekonomi Regional Ambon, 2014.
Teori dan Aplikasi, Bumi
Aksara,Jakarta. 2005. Todaro, M. P. 2000.
Pembangunan Ekonomi
Tambunan. 2001. Transformasi Di Dunia Ketiga, Edisi
Ekonomi di Indonesia
Ketujuh. Penerbit
Teori dan Penemuan
Empiris. Salemba Airlangga, Jakarta.
Empat, Jakarta.
35