Anda di halaman 1dari 9

ASPEK PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN MAROS

dalam PERSPEKTIF GEOGRAFI REGIONAL

Dosen Pengampu : Feri Padli, S. Si., M. Pd

Di susun oleh :

MUTHMAINNAH MASHUDDIN

200604501008

PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU SOSIAL dan HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi


perekonomian suatu negara secara berkelanjutan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu
perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi
daripada yang dicapai sebelumnya. Menurut Sukirno (2012) pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan fisik produksi, barang dan jasa yang berlaku
disuatu Negara, seperti pertambahan jumlah produksi barang dan industri,
perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi
sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Keberhasilan pembangunan
suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya.

Indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu wilayah dalam suatu


periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Semakin tinggi PDRB suatu daerah maka semakin besar pula potensi suatu
daerah. Perkembangan PDRB mengindikasikan tingkat keberhasilan implementasi
kebijakan di suatu wilayah dalam mendorong peningkatan output daerahnya.
Salah satu kebijakan ekonomi adalah mengatur penerimaan dan pengeluaran suatu
daerah (Sukirno, 2012). Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan apabila jumlah jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi
pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

Kabupaten Maros adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sulawesi


Selatan, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.619,12 km² dan
berpenduduk sebanyak 353.121 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar
218,09 jiwa/km², yang secara administrasi pemerintahnya terdiri 14 kecamatan
dan 103 Desa/Kelurahan. Kabupaten Maros terletak + 30 kilometer arah utara
Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Bandar Udara Internasional
Sultan Hasanuddin terletak di kabupaten ini.

Dilihat dari banyaknya kecamatan dan desa, Kabupaten Maros pasti memiliki
berbagai persoalan yang harus diselesaikan, di antaranya adalah masalah
pertumbuhan ekonomi. Aspek pemerataan pendapatan merupakan hal yang paling
penting untuk dipantau, karena pemerataan hasil pembangunan merupakan salah
satu strategi dan tujuan pembangunan nasional di Indonesia. Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Maros berjalan stabil. Laju pertumbuhan PDRB kabupaten
Maros disumbang dari 17 (tujuh belas) sektor yaitu: pertanian, kehutanan,
perikanan, industri, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air dan pengelolaan
sampah, kontruksi, perdagangan, transportasi dan pergudangan, penyediaan
akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan
asuransi, real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan dan jaminan
sosial wajib, jasa pendidikan jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan jasa lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan masalah yang terjadi
yaitu apa saja aspek-aspek pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Maros?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, dapat dirumuskan tujuan yang


menjadi acuan yaitu untuk mengetahui aspek-aspek pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Maros.

1.4 Manfaat

1. Sebagai bahan referensi dan tambahan pemahaman bagi penulis, pembaca dan
yang berminat melakukan penelitian terkait dengan penulisan ini.

2. Sebagai bahan untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Geografi Ekonomi
dan Sosial Budaya oleh dosen pengampu Bapak Feri Padli, S. Si., M. Pd
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek-aspek Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Maros

Kabupaten Maros salah satu daerah tingkat II yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan. Letaknya sangat strategis dengan ibu kota Provinsi Sulawesi selatan yaitu
kota Makassar. Kabupaten Maros yang dulunya mengandalkan sektor pertanian
yang perlahan mengalami peralihan. Perkembangan sektor industri sebagai sektor
usaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan peluang investasi yang tentunya
berdampak pada percepatan pembangunan daerah. Di mana sektor industri
menjadi sektor unggulan akan lebih cepat berkembang dan tumbuhnya jenis usaha
baru. Selain itu, Kabupaten Maros juga menjadi incaran para investor, karena
memiliki banyak potensi di wilayahnya. Sekarang Maros sudah berdiri sejumlah
industri besar seperti pabrik semen, teh gelas dan akan menyusul pabrik teh
kemasan ternama yang lain. Dengan melihat kondisi tersebut perekonomian pun
menggeliat. Saat ini bukan hanya industri yang mengincar wilayah Maros tetapi
pengembangan perumahan kelas menengah ke atas juga yang sudah mulai
mengajukan izin perumahan di karenakan Maros dekat dengan bandara dan
menjadi penopang Kota Makassar. Pembangunan ekonomi yang seharusnya yaitu
membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk meningkatkan
produktivitas di bidang pertanian, pertambangan, perkebunan dan industri.

Salah satu indikator ekonomi yang sangat diperlukan untuk mengukur kinerja
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). PDRB merupakan indikator penting dalam di suatu daerah yang dapat
mengindikasikan totalitas produksi neto barang/jasa yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembagunan daerah. Laju
pertumbuhan PDRB kabupaten Maros disumbang dari 17 (tujuh belas) sektor
yang diantaranya ada 6 sektor yang menjadi aspek pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Maros.
a. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor ekonomi yang


mencakup lapangan usaha Pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terdiri dari
atas subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, jasa
pertanian dan perburuan subsektor kehutanan dan penebangan kayu dan subsektor
usaha perikanan. Perikanan memang menjadi salah satu sumberdaya alam
potensial dari wilayah Kabupaten Maros, dengan topografi pesisir, dan secara
oceanografi layak dikembangkan untuk budidaya perikanan, tentu saja
menjadikan wilayah ini sebagai kantong penghasil sumberdaya perikanan yang
potensial. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di Kabupaten Maros
mempunyai peran yang sangat besar terhadap perekonomian Kabupaten Maros,
hal ini sangat jelas di lihat dari kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten
Maros.

b. Sektor Industri

Aspek pertumbuhan ekonomi Kab. Maros yang sangat mendukung dalam


perkembangan ekonomi adalah sektor industri. Perkembangan sektor industri
sebagai sektor usaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan peluang investasi
yang tentunya berdampak pada percepatan proses pembangunan wilayah, dimana
sektor industri unggulan akan lebih cepat berkembang dan tumbuhnya jenis
industri baru. Berdasarkan data yang diperoleh, kondisi sektor industri di
kabupaten Maros meningkat, baik dilihat dari jumlah unit usaha, penyerapan
tenaga kerja maupun nilai investasinya. Sedangkan nilai produksi sektor industri
juga tentu meningkat seiring meningkatnya unit usaha dan variabel-variabel
lainnya.

Maros merupakan salah satu kabupaten di Timur Indonesia, yang menyatu


dengan metropolitan Makassar (Mamminasata), melekat dengan wilayah sekitar
yaitu Sungguminasa, Gowa dan Takalar. Maros sudah berdiri sejumlah industri
besar seperti pabrik semen, teh gelas dan akan menyusul pabrik teh kemasan
ternama yang lain. Saat ini, perekonomian Maros diwarnai dengan ragam kegiatan
industri, tahun lalu sempat terdengar rencana perluasan pengembangan dari
Kawasan Industri Makassar (KIMA) ke wilayah Maros, hal ini karena lahan
industri di KIMA telah hampir seluruhnya habis terpakai, sementara permintaan
produk industri dari wilayah ini terus meningkat, dengan demikian perluasan
KIMA II ke wilayah Maros menjadi salah satu agenda dari Kementerian
Perindustrian saat ini.

Menurut data BPS (2020) didapatkan informasi bahwa, hingga saat ini tercatat
terdapat 3 sektor industri dengan PDB terbesar di Kabupaten Maros, yaitu industri
pengangkutan dan penyimpanan; manufaktur dan agrikultur, kehutanan dan
perikanan. Selain itu, salah satu produk unggulan dari Kabupaten Maros adalah
produk makanan, dan berbagai makanan olahan hasil perairan, seperti Bandeng
Duri Cabut, Sarden, Agar-Agar, dsb. Hasil produk unggulan wilayah ini juga
terhubung dengan keberadaan industri lokal di wilayah tersebut, termasuk juga
keberadaan sektor UKM yang menjadi support system dari geliat industri di
wilayah tersebut.

c. Sektor Jasa dan Perdagangan

Kabupaten Maros memiliki lokasi berhadapan dengan Selat Makassar, yang


saat ini berada wilayah ALKI II (Selat Makasar – Laur Flores – Selat Lombok)
menjadikan posisinya strategis dengan konektivitas yang tinggi. Selat Makassar
saat ini merupakan spot potensial menjadi menjadi poros maritim dan difungsikan
sebagai hub internasional, hub wilayah, hub lokal, hingga minapolitan. Dengan
panjang pantai 300-500 meter dan kedalaman laut yang relatif dangkal
menjadikan kapal besar pengangkut logistik (mother vessel) dapat melewati
wilayah perairan ini dengan baik, diantaranya pergerakan internasional dari Utara
– Selatan, misal dari Jepang ke Australia dan sebaliknya untuk tujuan
perdagangan.

Syarifah Syaukat mengatakan bahwa 60% perdagangan dunia melalui perairan


Indonesia, yaitu diantaranya melalui beberapa wilayah perairan yang utama yaitu,
Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Keunggulan
komparatif Maros yang berada berhadapan dengan Selat Makassar menjadikan
wilayah ini strategis dan cemerlang berfungsi sebagai hubungan perdagangan,
kedepan pengembangan kawasan industri di wilayah Maros memiliki prospek
potensial, tidak hanya sebagai hubungan domestik dalam menampung produk dari
Timur Indonesia. Namun sebagai wilayah persinggahan, fungsinya
sebagai melting pot dapat dimanfaatkan sebagai wilayah transfer barang,
teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mendukung perkembangan industri dalam
perdagangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari apa yang telah di bahas, bahwa Maros merupakan wilayah
yang memiliki kondisi geografis yang mendukung berlangsungnya perekonomian
daerah. Aspek-aspek pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maros di dukung oleh
adanya sektor-sektor yang ada. Laju pertumbuhan PDRB kabupaten Maros
disumbang dari 17 (tujuh belas) sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri
pengelolaan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air dan pengelolaan sampah,
kontruksi, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan,
penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa
keuangan dan asuransi, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan dan jaminan
sosial wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan jasa lainnya.
Namun, diantara banyaknya sektor pendukung, sektor industri, pertanian,
perikanan, jasa dan perdagangan yang memegang banyak untuk pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Maros.

3.2 Saran

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Maros. Pemerintah daerah Kabupaten Maros harus


membuat alur kebijakan yang mendukung perkembangan dan kemajuan sektor
ekonomi yang menjadi sektor basis untuk mendorong terjadinya pertumbuhan
sektor-sektor yang lain, agar kontribusi sektor tersebut semakin tinggi terhadap
PDRB Kabuapaten Maros dan mampu menjadi acuan pertumbuhan ekonomi yang
akan berefek positif pada pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Maros.

2. Bagi Penulis. Penelitian ini masih sangat terbatas serta dapat dijadikan sebagai
acuan untuk peneliti selanjutnya. Karya ilmiah ini masih jauh dalam penelitian
yang baik. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam terutama yang
berhubungan langsung dengan komoditas sektor basis dan subsektor unggulan
sehingga dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih fokus dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Mashuri, AF. 2018. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi.


http://eprints.ubhara.ac.id

Siwu, HFD. STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN


EKONOMI. https://media.neliti.com

Kabupaten Maros. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persediaan


Provinsi Sulawesi Selatan, 2018. https://sulsel prov.go.id

Kabupaten Maros. Potensi Perindustrian Kabupaten Maros.


https://maros.kab.go.id

Link Bahan Tayang : https://youtu.be/9GehRPVw_yA

Anda mungkin juga menyukai