Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PENINGKATAN SARANA PRASARANA


PENGAIRAN
DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

PEMERINTAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR


TAHUN 2016

0
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
I.2. Gambaran Umum................................................................................. 2
I.3. Maksud dan Tujuan............................................................................. 4
BAB II KONDISI MASA KINI...................................................................................... 5
BAB III KONDISI MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN..................................... 15
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA............................................ 16
IV.1. Permasalahan........................................................................................ 16
IV.2. Pemecahan Masalah........................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 18
V.1. Kesimpulan............................................................................................. 18
V.2. Saran......................................................................................................... 18
BAB VI PENUTUP............................................................................................................ 19
Lampiran

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi


dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Agar pembangunan
yang akan dilaksanakan mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat,
maka perlu disusun perencanaan untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia, selain itu perencanaan pembangunan
disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
pembangunan. Pembangunan daerah merupakan bagian dari
kesatuan sistem pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh
semua komponen masyarakat dan pemerintah menurut prakarsa
daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam menyusun proposal ini, acuan utama yang digunakan


adalah rumusan Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif
Kabupaten Toba Samosir. Di samping itu, penyusunan proposal
seyogianya mengacu kepada RPJM Nasional, RPJM Propinsi, dan
RPJMD Kabupaten Toba Samosir sebagai panduan. Tujuan merujuk
semua dokumen perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin
terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal
antar tingkat pemerintahan.
I.2 Gambaran Umum

1.2.1 Letak geografis


Kabupaten Toba Samosir berada pada 2°03'-2°40' LU dan 98°56'-
99°40' BT, dengan batas wilayah di sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Simalungun, di sebelah selatan berbatasan dengan
kabupaten Tapanuli Utara, di sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu Utara dan di sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Samosir. Berada di Dataran Tinggi
Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 900-2.200 m dpl.

1.2.2Topografi
Topografi Kabupaten Toba Samosir terdiri dari landai, datar, berbukit,
dan bergelombang. Merupakan hulu dari sejumlah sungai besar dan
kecil yang mengalir ke wilayah Timur Sumatera Utara. Komposisi
tanah didominasi tanah Tufa Toba, pasir bercampur tanah liat, dan
kapur.

1.2.3Hidrologi (Curah Hujan)


Rata-rata tinggi curah hujan per bulan yang terjadi di Kabupaten ini
pada tahun 2012 adalah sebesar 175 mm dengan jumlah hari hujan
sebanyak 10 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni
sebesar 228 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 5 hari.
Sedangkan pada bulan April curah hujan yang turun sangat rendah
sekitar 135 mm, dengan jumlah hari hujan 8 hari.

1.2.4Klimatologi
Kabupaten Toba Samosir beriklim tropis basah dengan suhu 17°C –
29° C dengan kelembaban rata-rata 85,04%.

2
1.2.5 Wilayah Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Toba Samosir memilik luas wilayah 2.021,8 Km² yang
secara administratif terdiri dari 16 kecamatan, 231 desa dan 13
kelurahan.

1.2.6 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir tahun 2014 adalah
sebanyak 178.568 jiwa yang terdiri dari 43.845 rumah tangga dengan
kepadatan 88,32 jiwa/km2.

1.2.7 Pendapatan Regional

PDRB Kabupaten Toba Samosir atas dasar harga berlaku untuk tahun
2014 adalah sebesar Rp5.181.286,05. Sektor pertanian menjadi
penyumbang terbesar terhadap PDRB dengan andil sebesar 35% dan
diikuti dengan sektor perdagangan besar dan eceran, perbaikan
mobil dan sepeda motor sebesar 15,16%.

Tabel 1
Tabel PDRB Tahun 2013-2014 Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah)
No. Lapangan Usaha 2013 2014
1 Pertanian 1.678.476,55 1.809.767,99
2 Pertambangan dan Penggalian 14.440,32 15.523,83
3 Industri 605.188,53 632.052,42
4 Pengadaan Listrik dan Gas 3.009,55 2.914,36
5 Pengadaan air, Pengelolaan 2.510,72 2.767,81
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 547.366,66 629.826,99
7 Perdagangan besar dan eceran, 707.136,10 784.130,17
reparasi mobil dan sepeda motor
8 Transportasi dan Pergudangan 135.078,14 152.306,07
9 Penyediaan Akomodasi dan 131.264,41 136.390,73
Makan Minum
10 Informasi dan 50.553,27 54.003,82
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 70.759,48 79.141,75
12 Real Estat 128.460,43 141.948,78

3
13 Jasa Perusahaan 39.120,16 42.976,28
14 Administrasi Pemerintahan, 449.445,08 502.894,96
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan 117.519,12 131.609,67
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 39.903,54 45.575,99
Sosial
17 Jasa lainnya 6.741,22 7.634,44
Jumlah 4.726.973,27 5.181.286,05

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2014 adalah sebesar
Rp29.015,76, mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang sebesar
Rp26.641,49.

1.2.8 Kemampuan Keuangan

Untuk tahun 2014, realisasi belanja APBD Kab. Toba Samosir adalah
sebesar Rp767.554.475.816,00 dengan Belanja Langsung sebesar
Rp363.316.278.324,00. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 realisasi
belanja APBD Kab. Toba Samosir sebesar Rp717.187.382.011,08,
dengan Belanja Langsung sebesar Rp273.199.404.049,00.
Dari data di atas terlihat bahwa terdapat kenaikan Belanja APBD
sebesar 7,02% dan peningkatan Belanja Langsung sebesar 32,98%.
Porsi Belanja Langsung terhadap total Belanja APBD adalah sebesar
38,09% dan 47,33% berturut-turut untuk tahun 2013 dan 2014.

I.3. Maksud dan Tujuan

Proposal ini disusun dengan maksud untuk meningkatkan kualitas


sarana dan prasarana bina marga dan pengairan di Kabupaten Toba
Samosir, dengan tujuan meningkatkan Kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Toba Samosir yang secara umum tinggal di perdesaan
sebagai petani.

4
BAB II
KONDISI MASA KINI

2.1. Bidang Pengairan

Salah satu pilar pembangunan di Kabupaten Toba Samosir


adalah terciptanya ”Pembangunan Ekonomi Rakyat”. Hal ini
menunjukkan tekad dan kemauan Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Pada umumnya
penduduk di Kabupaten Toba Samosir mempunyai mata
pencaharian utama pada sektor pertanian. Sektor ini menjadi
andalan dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Pada
tahun 2012 sektor pertanian telah memberi kontribusi yang cukup
besar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Toba Samosir yaitu sebesar 24,43%. Selain sumbangan
tersebut, sektor pertanian juga memiliki kontribusi dalam
memperkuat keterkaitan antar industri, konsumsi dan investasi.
Namun pada kenyataannya program pembangunan untuk sektor
pertanian masih terkalahkan prioritasnya dibandingkan dengan
sektor lainnya.

PDRB Kabupaten Toba Samosir berdasarkan Lapangan usaha


khususnya Pertanian dalam empat tahun terakhir mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan kinerja perekonomian yang semakin
membaik dari tahun ke tahun.

5
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Berdasarkan Bidang
Pertanian Tahun 2009 – 2012 (Jutaan Rp)
Uraian 2009 2010 2011 2012

PDRB 806.415,76 912.022,58 943.826,93 1.030.115,92


ADHB
PDRB 606.712,40 639.496,65 662.447,23 692.044,44
ADHK
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba Samosir

Potensi Pertanian Lahan Basah

Secara umum petani di Kabupaten Toba Samosir


mengusahakan dan mengembangkan budidaya komoditas padi
sawah. Hal ini disebabkan oleh faktor budaya, penguasaan teknologi
dan keterbatasan permodalan. Luas lahan sawah yang dapat diusahai
sebesar 18.005 hektar dengan rincian menurut pemanfaatannya
diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Potensi Lahan Sawah Menurut Pemanfaatannya


Luas Lahan (Ha)
Jumlah
Kecamatan Pertanaman Pertanaman (Ha)
1 x 1 tahun ≥ 2 x 1 tahun
Balige 2.877 2.599 5.476
Laguboti 2.013 769 2.782
Sigumpar 792 - 792
Silaen 2.237 100 2.337
Porsea 1.316 - 1.316
Lumban Julu 847 50 897
Uluan 1.490 600 2.090
Pintu P. Meranti 320 60 380
Ajibata 449 125 574
Habinsaran 1.017 310 1.327
Borbor 396 - 396
Tampahan 560 430 990
S. Narumonda 715 - 715
Nassau 560 510 1.070
Parmaksian 1.189 - 1.189
Bonatua Lunasi 1.227 - 1.227
Jumlah 18.005 5.553 23.558

6
Dari tabel di atas terlihat potensi kecamatan yang selama ini
pertanaman padi sawah hanya dilaksanakan 1 x panen. Untuk
mendorong hal tersebut kita akan melakukan
rehabilitasi/pembangunan jaringan irigasi pedesaan.

Pada saat ini, untuk menghindari pemakaian bahan kimia


secara berlebihan, maka perlu dikembangkan padi, di mana sebagai
sarana produksinya juga dibutuhkan pupuk organik dan pengendali
OPT hayati. Diharapkan dengan pengembangan padi organik ini
dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Kabupaten Toba Samosir
dan meningkatkan kesejahteraannya.

Pengelolaan dan pemanfaatan air irigasi untuk setiap musim


tanam belum sempurna seperti apa yang diharapkan, hal ini terjadi
karena masih minimnya sarana dan prasarana jaringan irigasi
sehingga aliran air ke petak areal persawahan masih kurang.

Akibat kemampuan masyarakat tani/P3A sangat terbatas


dalam membangun sarana dan prasarana jaringan irigasi pedesaan
dan keterbatasan dana APBD Kabupaten maka kami memohon
kepada Kementrian Pertanian Republik Indonesia memberikan dana
untuk membangun/merehabilitasi jaringan irigasi di pedesaan untuk
melayani areal pertanaman padi sawah.

Di bawah ini kami sajikan kondisi jaringan irigasi yang ada di


Kabupaten Toba Samosir.

7
Tabel 2.3. Kondisi Jaringan Irigasi di Kabupaten Toba Samosir
Tahun 2011
Potensi Lahan Sawah
Kondisi Irigasi (m)
Panjang (Ha)
Irigasi Kondisi
Kecamatan Kondisi
(m) Baik Rusak yang
Sekarang
diharapkan
Balige 57.757 35.279 22.478 2.929 2.929
Tampahan 4.106 2.015 2.091 560 600
Laguboti 57.846 41.415 16.431 2.013 2.013
Habinsaran 11.106 7.731 3.375 1.017 1.017
Borbor 14.064 8.784 5.280 390 478
Nassau 5.600 2.400 3.200 560 779
Silaen 8.581 6.601 1.980 2.237 2.413
Sigumpar 8.280 7.465 815 792 792
Porsea 33.477 23.241 10.236 1.381 1.381
P.P. Meranti 2.850 1.000 1.850 436 436
Lumban Julu 22.646 14.181 8.465 457 847
S. Narumonda 13.610 7.073 6.537 715 718
Uluan 13.576 7.489 6.087 1.600 1.600
Ajibata 6.388 4.297 2.091 449 449
Parmaksian 6.350 3.200 3.150 990 1.234
Bonatua Lunasi 5.300 3.200 2.100 898 1.473
JUMLAH 271.537 175.371 96.166 18.005 19.219

Perbaikan terhadap Jaringan Irigasi yang rusak diharapkan


dapat meningkatkan pemanfaatan potensi lahan yang tersedia seluas
19.219 Ha secara lebih baik.

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir selalu berupaya untuk


membuat sarana dan prasarana pada sektor pertanian untuk
membantu program ekstensifikasi, juga dengan peningkatan di
bidang pemeliharaan jaringan terutama untuk jaringan irigasi, baik
pada tingkat primer, sekunder dan tersier.

Rehabilitasi jaringan irigasi diharapkan akan mengakibatkan


pembagian air akan lebih merata, sehingga diharapkan akan terjadi

8
peningkatan produksi pertanian yang secara langsung akan
meningkatkan pendapatan petani.

Kabupaten Toba Samosir mempunyai luas daerah irigasi


seluas 14.636 Ha, dengan jumlah irigasi sebanyak 52 daerah irigasi
yang tersebar di 16 kecamatan pada Kabupaten Toba Samosir.
Keterangan masing-masing DI dapat dilihat pada Tabel 2.4. Di antara
52 DI tersebut, terdapat 5 DI yang merupakan wewenang Propinsi di
Kab. Toba Samosir, yaitu:
1. DI HINALANG luas rencana 365 Ha Lintas Kabupaten Toba
Samosir.
2. DI MEAT luas rencana 62 Ha Lintas Kabupaten Toba Samosir.
3. DI JAMBUR luas rencana 26 Ha Lintas Kabupaten Toba Samosir.
4. DI SIMANGATASI II luas rencana 1515 Ha di Kabupaten Toba
Samosir.
5. DI AEK MANDOSI luas rencana I060 Ha di Kabupaten Toba
Samosir.

9
Tabel 2.4. Daerah Irigasi Kabupaten Toba Samosir

PANJANG SALURAN JENIS SALURAN


LUAS
AREAL SEKUNDE Talan
NO. NAMA DAERAH IRIGASI SALURAN PRIMER LKK LKn LKr ST
R g
(Ha) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
1.136,8 2.149,3
1 DI. DOLOK JIOR 285 7.871,77 7.568,52 303,25 3.523,37 1.062,15
6 9 -
13
2 DI. SIRANDOS SIMANOBAK 600
9,34 139,34 - 139,34 - - - -
8.035 1.8 4.3 1.8
3 DI.SIMANGATASI I 485
,76 8.035,76 - 04,99 41,07 - 89,69 -
2.556 8 1.1
4 DI. BULUDURI 350
,33 2.556,33 547,81 90,04 18,49
2.864 1.7 2.3 2 3
5 DI. MANDOSI I 1060
,12 174,58 36,96 13,99 25,49 24,64
2.751 1.2 3
6 DI. AEK SALAK 151
,07 1.542,30 08,76 - - - 33,54
6.847 2.6 4 3.7
7 DI SISUHAR-SUHAR 600
,08 6.847,08 - 97,01 00,06 21,84 28,17 -
4.206 3.6 2.1 7 1.3
8 DI. AEK JANGGA 400
,35 588,80 17,55 24,18 53,36 28,81
54 4
9 DI. LOBU HOLE 370
6,75 546,75 - 98,83 - - 47,92 -
1.739 1.6
10 DI. BONDAR TABU 50
,21 1.739,21 - 66,34 47,23 - 25,64 -
3.302 596, 2.4 2 5
11 DI. SOK-SONG BATU 90
,04 2.705,28 7580 45,93 42,53 45,77 53,51 14,29

10
PANJANG SALURAN JENIS SALURAN
LUAS
AREAL SEKUNDE Talan
NO. NAMA DAERAH IRIGASI SALURAN PRIMER LKK LKn LKr ST
R g
(Ha) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
DI. GALA-GALA 2.110 1.9 1.8 2
12 50
PANGKAILAN ,83 160,33 50,49 34,98 - 51,21 24,63
1.414 7 3
13 DI. SIJAMBUR 26
,34 1.414,34 379,07 08,91 26,36
11
14 DI. SISERA-SERA 100
8,13 - - - - - - -

15 DI. BONDAR SIJAMBE 150 51,38 51,38


- - - - 51,38 -
1.953 4 5 9
DI. SIGAOL
16 50 ,91 1.542,41 11,50 498,72 40,18 15,01
3.568 1.2 1.3 5 1.5
17 DI. LUMBAN LOBU 176
,86 2.355,33 13,53 74,18 62,03 36,11 96,54 -
1.003 5 2
18 DI. WADUK MOTUNG 100
,55 1.003,55 278,04 17,43 08,08
1.877 5 9
19 DI. BOR-BOR 50
,15 1.877,15 318,71 63,77 94,68
56
20 DI. LUMBAN JULU 108
8,56 568,56 485,24 83,32
19.517 6.2 12.6 2.1 5 4.1
21 DI. SIMANGATASI II 1515
,26 13.231,63 85,63 43,71 42,00 51,09 80,47 -
5.792 4.7 3.1 3 2.3
22 DI. MANDOSI II 905
,42 1.048,31 44,12 39,34 09,05 44,04 -
3.903 1.2 2.9 9
23 DI. MANDOSI III 724
,11 2.660,45 42,66 64,44 - 26,84 11,83 -

11
PANJANG SALURAN JENIS SALURAN
LUAS
AREAL SEKUNDE Talan
NO. NAMA DAERAH IRIGASI SALURAN PRIMER LKK LKn LKr ST
R g
(Ha) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
5.929 2.5 3.1 2 2.5
24 DI. AEK MANDOSI IV 311
,92 3.427,78 02,14 06,28 - 97,32 26,32 -
1.737 1.0 5
25 DI. LUMBAN RANG 250
,29 423,57 65,63 63,39 80,43 27,85
2.640 1 2.4
26 DI. BAHAL PINANG 400
,23 2.640,23 9,85 57,20 73,18
7.745 4.2 2.3 2.5 2.9
27 DI. HINALANG 365
,13 3.448,98 96,15 12,50 - 13,31 12,16 7,16
10.583 6.8 1.7 3 8.4
28 DI. SIHAIL-HAIL 500
,62 3.696,56 87,06 07,44 39,07 - 96,31 40,80
2.347 3 1.0
29 DI. LUMBAN GORAT 39
,94 2.347,94 - 868,87 66,03 - 90,99 22,04
5.983 4.5 3.3 1.1 8 5
30 DI. PAINDOAN 141
,07 1.479,56 03,51 95,48 47,97 64,69 74,94 -
5.853 5 2.2 1.8 1.7
31 DI. SIBONG-BONG 200
,46 5.281,60 71,87 42,19 48,23 - 50,01 13,04
7.089 2.5 1.9 2 1.2 3.5
32 DI. BONDAR JUDA 300
,35 4.554,08 35,26 62,09 23,47 92,23 97,95 13,60
8.813 4.1 1.2 6.5
33 DI. SILAMBANUA 910
,00 4.620,43 92,57 995,63 - 54,61 62,76 -
4.540 2.7 3 3.8
34 DI. LUMBAN GAOL 119
,75 1.832,75 08,00 311,72 82,54 - 46,50 -
3.561 1.4 2.2 7 5
35 DI. SIMANAMPANG 51
,92 2.066,75 95,17 22,97 - 68,81 70,15 -

12
PANJANG SALURAN JENIS SALURAN
LUAS
AREAL SEKUNDE Talan
NO. NAMA DAERAH IRIGASI SALURAN PRIMER LKK LKn LKr ST
R g
(Ha) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
1.002 1
36 DI. AEK NABARA 467
,38 1.002,38 839,10 63,29
11.243 5.6 4.2 3.6 3.2
37 DI. BONDAR SIDULANG 580
,66 5.579,89 63,77 40,84 55,14 27,31 72,33 48,04
14.061 12.68 10.2 1.4 7 1.6
38 DI. AEK SIMARE 430
,63 1.380,87 0,75 75,68 33,09 31,62 00,29 20,94
3.436 1.9 2.3 6 4
39 DI. MEAT 62
,47 1.525,74 10,73 07,10 96,60 - 22,77 10,00
2.695 2.6 4 2 1.3
40 DI. LAGUNDI 90
,62 71,80 23,82 831,64 55,32 10,88 98,21 10,45
6.461 3.2 2.3 9 3.1
41 DI.LUMBAN RIA-RIA 148
,46 3.193,39 68,07 24,06 44,47 50,45 42,49
1.909 6 7
DI.AEK SIBITARA
42 45 ,33 1.909,33 - 416,35 - 90,06 90,92 12,00
2.532 1.4 1.0
43 DI. LUMBAN GALA-GALA 50
,98 2.532,98 - 48,41 37,48 - 47,09 -
1.950 1.4 2 1.1
44 DI. SIBARUANG 56
,96 471,70 79,26 589,56 47,67 13,73
2.364 1.4 1.6 7
45 DI. SIMARINTOP 150
,30 950,91 13,39 49,08 - - 15,22 -
2.484 1.5 1.4
46 DI. LUMBAN HUALA 100
,61 897,37 87,24 966,09 27,80 24,56 66,17 -
2.124 2 1.4
47 DI. BULU LAGA 70
,98 2.124,98 414,98 15,60 94,39

13
PANJANG SALURAN JENIS SALURAN
LUAS
AREAL SEKUNDE Talan
NO. NAMA DAERAH IRIGASI SALURAN PRIMER LKK LKn LKr ST
R g
(Ha) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
3.203 1.4 1.7
48 DI SIANIPAR 100
,88 3.203,88 70,71 - 20,03 13,14 -
DI. SIMANAMPANG 71 4
49 57
SIMATIBUNG 5,79 715,79 - 241,17 - - 74,62 -
2.812 1 1.8
50 DI. LOSUNG BATU 50
,70 2.812,70 - 793,48 39,99 - 79,23 -
10.552 6.2 9.4 9
51 DI AEK BOLON 100 99,2042
,95 4.326,40 26,55 55,63 - 98,12
3.743 1.7 1.9
52 DI. NALELA 100
,30 3.743,30 - 92,19 31,98 - 19,13 -

14
BAB III
KONDISI MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN

III.1. Bidang Pengairan

Dalam bidang pengairan, jaringan irigasi mengalami


peningkatan kuantitas maupun kualitas sesuai dengan target pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
Kondisi Daerah Irigasi Akhir Tahun 2015

URAIAN SAT 2009 + 5 TAHUN 2015

Luas Daerah Irigasi Ha 13,683 13,683

Luas Tingkatan Jaringan Irigasi

Teknis Ha 3,005 + 1,200 4,205

Semi Teknis Ha 9,618 - 560 9,058

Sederhana Ha 1,060 - 640 420

Kondisi Saluran Induk

Baik m' 49,580 + 13,156 62,736

Rusak Ringan m' 66,538 - 12,000 54,538

Rusak Berat m' 1,156 - 1,156 -

Jumlah m' 117,274 117,274

Kondisi Saluran Sekunder

Baik m' 38,230 + 21,000 59,230

Rusak Ringan m' 115,410 - 21,000 94,410

Rusak Berat m' - - -

Jumlah m' 153,640 153,640

15
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

IV.1. Permasalahan

Untuk meningkatkan pembangunan di perdesaan, Kab. Toba


Samosir yang berdiri sejak tahun 1999 menghadapi kendala
terbatasnya APBD Kabupaten yang mengakibatkan kurang
maksimalnya pelayanan terhadap masyarakat. Dana APBD yang
terbatas masih harus dipergunakan untuk pengeluaran-pengeluaran
lainnya yang juga dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui berbagai bidang urusan pemerintahan yang
menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Untuk itu
diperlukan sumber-sumber pendanaan di luar APBD Kabupaten
untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana transportasi
perdesaan dan pendidikan.

Beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah


Kabupaten Toba Samosir untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, antara lain:
1.Rendahnya dana yang ada dalam APBD setiap tahunnya yang dapat
dipergunakan untuk dana pembangunan/pelayanan publik yang
menjadikan pembangunan tidak merata dalam setiap bidang.
2.Sulitnya pemasaran hasil-hasil produksi pertanian disebabkan
produksi yang masih berskala kecil dan transportasi yang
terbatas khususnya di wilayah-wilayah desa terpencil dan sulit
dijangkau;

16
3.Terbatasnya sarana dan prasarana umum seperti irigasi untuk
mendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

IV.2. Pemecahan Masalah

Peningkatan kualitas infrastruktur pendukung pembangunan


di kawasan perdesaan merupakan salah satu prioritas pembangunan
Pemerintah. Kesesuaian prioritas pembangunan ini diharapkan dapat
mendorong Pemerintah untuk mengalokasikan dana pembangunan
pada Tahun 2016 untuk meningkatkan kualitas infrastruktur
Pengairan di Kabupaten Toba Samosir.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Peningkatan kualitas infrastruktur di kawasan perdesaan di


Kab. Toba Samosir harus dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang maksimal terhadap masyarakat. Namun hal ini tidak akan dapat
terlaksana bila hanya mengandalkan dana APBD Kabupaten yang
sangat terbatas. Untuk mengatasi hal ini diperlukan dukungan dari
pemerintah untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
melalui peningkatan kualitas sarana prasarana di bidang Pengairan.

V.2. Saran

Dengan mempertimbangkan kendala yang dihadapi oleh


Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, disarankan kepada Bapak
untuk dapat mempertimbangkan usulan sebesar Rp200.000.000.000
(dua ratus milyar rupiah) sebagaimana terlampir.

18
BAB VI
PENUTUP

Demikian usulan ini kami sampaikan dengan harapan


kiranya mendapat perhatian dan persetujuan dari Bapak untuk
diakomodir pada APBN Tahun 2016 dalam rangka percepatan
pembangunan di Kabupaten Toba Samosir.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih, demi


kepentingan masyarakat Toba Samosir kiranya proposal ini dapat
dipertimbangkan untuk direalisasikan.

Balige, Februari 2016


BUPATI TOBA SAMOSIR

Ir. DARWIN SIAGIAN

19

Anda mungkin juga menyukai