PROPOSAL SKRIPSI
Konsentrasi
Perencanaan pembangunan
Diajukan oleh
NPM. 02031611016
1
BAB I
PENDAHULUAN
negara dapat diarahkan pada tiga hal pokok yaitu : meningkatkan ketersediaan dan
Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting pemerintah daerah
domestik bruto (PDB) yang mencermikan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
2
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah menuntut pemerintah daerah untuk
Era otonomi daerah tidak lagi sekedar menjalankan intruksi dari pusat, tapi
terhadap pemerintah pusat, bukan hanya terkait dengan pembiayaan, tetapi juga
terkait dengan kemampuan daerah. Terkait dengan hal itu, pemerintah daerah
potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Salah satu ciri utama daerah
semakin mengecil dan diharapkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus
3
menjadi bagian terbesar dalam memobilisasi dana penyelenggaraan pemerintah
yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,
desentralisasi.
perundang terkait dengan pajak atau retribusi. PAD yang berlebihan justru akan
Tabel 1.1.
Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Ternate Periode Tahun 2015
S/D 2020
4
Seperti yang terlihat pada tabel 1.1 diatas bahwa jumlah PAD di Kota
Ternate mengalami kenaikan pada tahun 2016 dengan jumlah PAD sebesar Rp.
111,83% dan mengalami penurunan hingga Tahun 2018 dengan jumlah PAD
Utara,terdiri dari 5 (lima) pulau, yakni : pulau Ternate, pulau Moti, pulau Hiri, pulau
Tifure, dan pulau Mayau / Batang Dua, Kota Ternate mempunyai potensi strategis
Secara geografis Kota Ternate terletak pada posisi 0°-2° Lintang Utara dan
126°-128° Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata dari permukaan laut yang
499 M), sedang (500-699 M),Tinggi (lebih dari 700 M). Luas wilayah Kota Ternate
adalah 5.795,4 Km2 dan lebih didominasi oleh wilayah laut 5.633,34 Km 2 sedangkan
luas daratan 162,069 Km2. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Maluku, Sebelah
Selatan berbatasan dengan Laut Maluku, Sebelah Timur dengan Selat Halmahera,
Kota Ternate mempunyai ciri daerah kepulauan dimana wilayah terdiri dari
tujuh buah pulau, lima diantaranya berukuran sedang merupakan pulau yang dihuni
penduduk sedangkan tiga lainnya berukuran kecil dan hingga saat ini belum
berpenghuni.
Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang
5
diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu (Mankiw, 2006). Dalam
konsep regional Produk Domestik Bruto dikenal sebagai Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). PDRB merupakan indikator ekonomi makro suatu daerah, yang
menghitung PDRB secara teliti dan akurat baik atas dasar harga berlaku maupun
suatu daerah yang diukur atas dasar harga konstan. Bagi suatu daerah provinsi,
ekonomi dapat dilihat dalam data sektor-sektor ekonomi yang meliputi pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih,
6
Tabel 1.1
Data Pertumbuhan PAD dan PDRB Kota Ternate Tahun 2010 s/d 2019
Dari table diatas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan PAD dan PDRB
terus mengalami peningkatan pada tiap tahunnya, namun pada pola pertumbuhan
PAD dan pola pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi yang tidak tetap. Oleh
Kota Ternate ?
7
1.3. Tujuan Penelitian
8
BAB II
LANDASAN TEORI
dan kemakmuran masyarakat yang meningkat. Proses kenaikan output per kapita
diproksi dengan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita (PDRB) yang
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir
9
jasa rill terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar
spada standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat .
jangka waktu yang cukup panjang sebagai akibat peningkatan penggunaan input.
suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
mencerminkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di
meningkatnya produksi barang dan jasa dari suatu daerah, secara makro dapat
dilihat dari peningkatan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap
tahunnya dan secara mikro dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto per
10
Regional Bruto (PDRB) adalah perubahan pendapatan riil dalam jangka waktu
Menurut Todano dan Smith, (2006) Pertumbuhan Ekonomi merupakan suatu proses
ekonomi daerah dikatakan meningkat jika ada kenaikan PDRB dari tahun
yaitu totalitas keseluruhan nilai barang dan jasa yang diperoleh dari seluruh kegiatan
ekonomi fisik.
Menurut Rostow (1971) suatu masyarakat yang telah mencapai taraf proses
11
terjadi, sudah bolehlah dianggap sebagai berada pada tahap prasayarat untuk lepas
landas.
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, pengertian ini menekankan pada
tiga hal yaitu, proses, output perkapita, dan jangka panjang. Proses
bersifat dinamis, output perkapita mengaitkan aspek output total (GDP) dan aspek
perubahan perekonomian dalam jangka tertentu yang didorong oleh proses intern
menjadi dua, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan.PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah dari barang
dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun
berjalan setiap tahun, sedangkan PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung dengan memakai harga yang berlaku pada
output perkapita dalam jangka panjang. Pengertian ini terdapat tiga aspek yang
ditekankan yaitu pertama, Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu proses dan bukan
12
suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa ada
aspek dinamis dari suatu perekonomian, yang artinya yaitu suatu perekonomian
berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Kedua, yaitu Pertumbuhan Ekonomi
berkaitan dengan kenaikan output perkapita, disini jelas ada dua sisi yang perlu
diperhatikan yaitu sisi output totalnya (GDP) dan sisi jumlah penduduknya.
tumbuh dalam kurun waktu yang cukup lama, misalnya sepuluh, dua puluh, lima
puluh tahun atau bahkan lebih lama lagi. Pertumbuhan Ekonomi akan terjadi apabila
ada kecenderungan dari proses internal perekonomian itu atau kekuatan yang
unsur perubahan indikator pertumbuhan ekonomi dilihat dalam kurun waktu yang
cukup lama. Angka yang digunakan untuk perubahan output adalah nilai moneternya
(uang) yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sejalan
sebelumnya.
dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai barang
13
kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan dan ideologis
Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data Gross National
Product (GNP).
riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang
negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Dibawah ini terdapat beberapa
peningkatan PDB perkapita tersebut harus lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan
satu faktor terpenting dalam proses produksi maka dapat dikatakan bahwa
14
kesempatan kerja akan meningkat bila output meningkat. Untuk meningkatkan
kapasitas produksi suatu pabrik, pihak pabrik tentu harus menambah jumlah
dapat menjadi besar dan dewasa dalam tempo yang sebentar, begitu pula
15
umumnya telah memiliki kemampuan untuk menjadi modern. Untuk menunjang
Ekonomi
Menurut E. Kwan Choi dan Hamid Beladi dalam Todaro (2004), secara umum
investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan
fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan
produksi
16
3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi Faktor lain yang dapat
yang tercermin dalam dokumen APBN atau APBD. Dalam mengambil keputusan,
adalah pendapatan yang berasal dari dalam daerah yang bersangkutan guna
17
Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan Pasal 157 UU No. 32 Tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
bersumber dari: 1) Pajak Daerah Menurut Mardiasmo (2007: 32) “pajak daerah
adalah pajak yang dipungut oleh daerah seperti provinsi, kabupaten maupun
merupakan iuran wajib yang ditujukan kepada orang pribadi atau badan tanpa
5) Pajak Rokok
1) Pajak Hotel
18
2) Pajak Restoran;
3) Pajak Hiburan;
4) Pajak Reklame;
7) Pajak Parkir
potensi penerimaan pajak daerah yang sebenarnya dimiliki oleh daerah tersebut,
2. Retribusi Daerah
atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
19
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”. Dengan kata
lain yang lebih sederhana, retribusi adalah pungutan yang dibebankan kepada
seseorang karena menikmati jasa secara langsung atas fasilitas yang disediakan
oleh pemerintah daerah. Dari definisi di atas dapat dilihat ciri-ciri mendasar dari
b) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan barang atau jasa
28 Tahun 2009 “mencakup tiga objek yaitu jasa umum, jasa usaha, dan perizinan
jasa umum.Retribusi yang dikenakan atas jasa usaha digolongkan sebagai reribusi
jasa usaha, sedangkan retribusi yang dikenakan atas perizinan tertentu digolongkan
a) Retribusi Jasa Umum Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang
pemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis
lain:
3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan
20
6) Retribusi Pelayanan Pasar
b) Retribusi Jasa Usaha Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang
pada dasarnya disediakan oleh sektor swasta. Jenis retribusi jasa usaha
4) Retribusi Terminal
21
11) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daer
perizinan oleh pemerintah daerah kepada orang pribadi atau badan yang
ruang, penggunaan SDA, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna
antara lain:
Tarif retribusi bersifat fleksibel sesuai dengan tujuan retribusi dan besarnya
publik disuatu daerah, maka semakin kecil tarif retribusi yang dikenakan.
karena melalui sector ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai
22
Secara teoris pengukuran kemandirian daerah diukur dari PAD. Sumber PAD
berasal dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil peruhaan milik daerah,dan
Pajak daerah
Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi
Rochmat Sumirno, 1997 Pajak Daerah adalah iuran rakyat pad akas negara
timbal balik (kontraprestasi) langsung yang dapat ditunjukan dan yang digunakan
Retribusi Daerah
34 Tahun 2000 Berlakunya UU pajak dan retribusi daerah yang baru , namun disisi
lain beberapa sumber pendapatan asli daerah yang harus dihapus karena tidak
23
2.1.5. Hasil Perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan
yang mencakup bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
negara/BUMN dan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
termasuk dalam jenis pajak daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
giro, pendapatan bunga, tuntutan ganti rugi, keuntungan selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing, dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai
akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan jasa oleh daerah.
Sebagai salah satu unsur PAD yang utama ,Pajak Daerah memegang
peranan penting yang berasal dari pendapatan asli daerah sendiri, Hal ini
tinggi pula pencapaian penerimaan PAD dalam struktur keuangan daerah, begitu
24
pula sebaliknya. PAD merupakan salah satu komponen sumber penerimaan
pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah juga sisa anggaran tahun
tercermin dalam APBD, meskipun PAD tidak seluruhnya dapat membiayai APBD.
Ekonomi
Harga Konstan. Menurut Brata (2004) yang menyatakan bahwa PAD berpengaruh
daerah, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan
lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga
25
pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah dan
2006)
2003). Oleh karena itu, daerah tidak akan berhasil bila daerah tidak mengalami
Bila yang terjadi sebaliknya, maka bisa diindikasikan adanya eksploitasi PAD
tidak hanya diukur yang diterima , tetapi juga diukur dengan perannya untuk
kenaikan PAD akan memicu dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah menjadi
lebih dari pada pertumbuhan ekonomi daerah sebelumnya. Kenaikan PAD juga
26
dan sektor-sektor lainnya. Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiscal adalah
sumber sumber keuangan lokal, khususnya melalui PAD jika PAD meningkat maka
dana pemerintah daerah yang kemudian akan digunakan untuk membangun sarana
dan prasana di daerah tersebut. Pemerintah daerah yang salah satu tugasnya
kemandirian di era otonomi daerah sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang
negatif jika daerah terlalu otensif dalam upaya peningkatan penerimaan daerahnya.
Pendapatan Asli Daerah PAD yang berlebihan justru akan semakin membebani
27
2.2. Penelitian Terdahulu
Rori,dkk(2016)
Hasil penelitian
Pengaruh PAD
menunjukan bahwa
terhadap Pertumbuhan
variabel bebas atau
pertumbuhan Ekonomi, Analisis Regresi
1. Pendapatan Asli
ekonomi daerah Di Pendapatan Asli Sederhana
Daerah pengaruh
Provinsi Sulawesi Daerah
variabel terikat atau
Utara Tahun 2001-
Pertumbuhan Ekonomi
2013
Prakarsa (2014)
Pertumbuhan
Pengaruh Hasil Penelitian
Ekonomi
DAU,DAK,PAD menunjukan bahwa
(PDRB),Kemiskinan,
terhadap secara parsial Dana
Dana Alokasi Umum, Analisis Regresi
2. pertumbuhan Alokasi Umum
(DAU),Dana Alokasi Linier Berganda
ekonomi dan berpengaruh signifikan
Khusus
kemiskinan (Kota terhadap Pertumbuhan
(DAK),Pendapatan
manado Tahun Ekonomi (PDRB)
Asli Daerah (PAD)
2001-2013)
28
dan signifikan
terhadap regional
Independent,Dana
berdampak negatif
terhadap regional
Independent.
Terhadap Sementara,
daerah independen
berpengaruhi positif
terhadap pertumbuhan
ekonomi
29
2.3. Kerangka Pikir
Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Ekonomi
(+/-)
(
2.4. Hipotesis
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di kota ternate waktu penelitian ini dilakukan pada
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam
bentuk angka mengenai PDRB atas dasar harga konstan dan pendapatan Asli
Daerah diambil Data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate Priode Tahun
2010 - 2019
sumber data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang
sederhana. Menurut Tniredja (2011) regresi linear sederhana adalah metode statistik
31
yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel
faktor penyebab (x) terhadap variabel akibatnya. Faktor penyebab pada umumnya
akibat dilambangkan dengan ya atau disebut juga dengan response. Regresi linear
sederhana atau disering disingkat dengan sir (Simple linear regression) juga
merupakan salah satu metode statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk
kuantitas. Model persamaan regresi linear sederhana adalah seperti berikut ini :
Y=a+ bX
Dimana :
Y = Pertumbuhan Ekonomi.
a = Konstanta
Predictor.
variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan defenisi
32
indeks yang menyatakan tingkatan pada jangka waktu tertentu dalam
pada jangka waktu tertentu dalam perbandingan dengan suatu nilai pada
33
BAB IV
Kota Ternate adalah sebuah kota yang berada di bawah kaki gunung api
Gamalama pada sebuah Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Ternate
merupakan Ibukota sementara Provinsi Maluku Utara secara de facto dari tahun
1999 hingga 2010. Pada tanggal 4 Agustus 2010, Sofifi diresmikan menjadi ibu kota
pengganti Ternate.
Kota Ternate terletak antara 3 derajat Lintang Utara dan 3 derajat Lintang
Selatan serta 124 - 129 derajat Bujur Timur. Wilayak Kota Ternate di sebelah Utara,
selatan dan Barat berbatasan dengan Laut Maluku, dan di sebelah Timur
Sebagai Kota Kepulauan, Kota Ternate terdiri atas 8 (delapan) pulau, yakni:
Pulau Ternate sebagai pulau yang utama, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan
Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan terdapat tiga
pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau
Luas wilayah Kota Ternate 5.795, 4 km², terdiri dari luas perairan
Ternate terbagi atas 7 (tujuh) kecamatan dan 77 (tujuh puluh tujuh) kelurahan.
34
4.1.2. Deskripsi Variabel Penelitian
Tabel 4.1
Jumlah Realisasi PAD Kota Ternate
HASIL
LAIN-LAIN PAD Pertumbuha
PAJAK RETRIBUSI KEKAYAAN YG PAD
YANG SAH n PAD
DIPISAHKAN
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu 10 tahun
terdapat pada periode 2011 dan sempat mengalami minus pada periode 2015 yang
artinya pendapatan asli daerah lebih kecil 1,55 dari penerimaan PAD pada tahun
35
4.1.2.2. Pertumbuhan Ekonomi
Konstan menurut lapangan usaha Kota Ternate pada periode Tahun Anggaran 2010
Tabel 4.2
Pertumbuhan Ekonomi Kota Ternate
Lapangan Usaha
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 3.46 3.81 3.32 1.72 1.39 2.89 3.30 3.60 5.11
10.1 15.7 10.5 10.2
Pertambangan dan Penggalian
8.28 7 5.60 7.30 8 8.06 1 2 9.91
Industi Pengolahan 4.69 4.07 5.51 9.26 9.97 6.65 1.73 4.05 2.05
30.1 14.7 17.0
Pengadaan Listrik dan Gas
8.45 5.24 4.00 4 1 2 4.38 1.78 7.33
Pengadaan Air, Pengelolaan 10.7
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5.70 6.05 6.53 9.89 4 6.31 7.99 5.11 5.38
10.3 14.1
Konstruksi
0 7 4.31 5.12 8.66 6.29 8.36 9.64 9.49
Perdagangan Besar dan Eceran; 10.7 10.2 10.0 10.4
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.97 0 6 5 8.33 8.36 7.70 5 9.71
10.5
Transportasi dan Pergudangan
5.81 6.54 6.51 8.80 7.88 9.25 6 7.59 6.60
Penyediaan Akomodasi dan 12.7 10.2
Makan Minum 8.12 4.91 6.08 8.66 3.63 2 4 5.86 7.88
11.2 14.3 10.7 10.3
Informasi dan Komunikasi
8.90 8.39 8 0 9 5 8.15 8.16 9.35
47.5 16.2 13.0 15.4
Jasa Keuangan dan Asuransi
5 8 6.83 3.82 3 4 5.74 5.97 5.27
10.4
Real Estate
8.30 7.50 4.60 6.70 7.94 9.60 8 8.54 6.87
Jasa Perusahaan 6.80 6.80 8.08 7.14 5.23 9.23 9.16 7.16 6.74
Administrasi Pemerintahan, 10.8 10.4
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 4 9.30 7.50 9.50 6.46 4.30 6.25 8.35 5
Jasa Pendidikan 7.80 6.20 4.80 7.26 7.42 7.41 7.25 4.75 4.58
36
Jasa Kesehatan dan Kegiatan 10.0
Sosial 7.60 6.80 3 9.84 6.11 5.39 9.79 8.96 8.31
12.1
Jasa lainnya
3.80 6.00 5.00 7.00 8.97 9.63 7.31 0 9.60
Total 9.65 9.04 7.67 8.76 8.09 7.99 7.55 8.24 8.25
Dari table diatas dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu 9 tahun Pertumbuhan
Ekonomi masih berfluktuasi dan pada tahun 2019 sudah dalam kondisi lebih baik
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018. Pada tahu 2019
Wajib.
nominal dalam satuan ukur rupiah dan kemudian ditrasnsformasikan dalam bentuk
interval dalam satuan ukur indeks agar dapat dilakukan regresi untuk menghindari
pebiasan dan ketidaknormalan data yang diuji. Namun, dengan data tahunan
mengalami permasalahan data masih tidak terdistribusi normal dan tidak linier
kuartal sebagai pembuktian hipotesis dengan dapat ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Regresi Sederhana
Dependent Variable: PE
Method: Least Squares
37
Sample: 2010Q2 2019Q4
Included observations: 39
t-
Variable Coefficient Std. Error Prob.
Statistic
C 6.513529
-17.69738 -2.71702 0.01
PAD 3.201628
10.51014 3.282749 0.0022
Prob(F-statistic) 0.00225
Dari tabel regresi sederhana diatas maka dapat dijelaskan beberapa hasil
38
Nilai F Statistik didapat sebesar 10,776 dengan nilai probabilitas sebesar
Gambar 4.1
39
Dari gambar 4.1. diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera diperoleh
sebesar 1,486830 dengan probabilitas sebesar 0,787001 lebih besar dari 0,05
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang
dipakai. Nilai R-Square pada tabel 4.3 di atas besarnya 0,22556 menunjukkan
22,56%, Sedangkan 77,24% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
PE = -17.6973768026 + 10.5101404913*PAD
4.2. Pembahasan
Daerah (PAD) juga bernilai positif artinya pada saat pertumbuhan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) naik maka persentase Pertumbuhan Ekonomi juga akan mengalami
kenaikan. Begitu pula pada saat persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun
40
maka persentase Pertumbuhan Ekonomi juga turun. Tiap perubahan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) sebesar 1 persen maka Pertumbuhan Ekonomi akan merubah
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Adanya kenaikan PAD akan memicu dan
lainnya. Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiscal adalah terciptanya
sumber keuangan lokal, khususnya melalui PAD jika PAD meningkat maka dana
dana pemerintah daerah yang kemudian akan digunakan untuk membangun sarana
dan prasana di daerah tersebut. Pemerintah daerah yang salah satu tugasnya
kemandirian di era otonomi daerah sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang
41
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa peran pajak daerah serta retribusi daerah
BAB V
5.1. Kesimpulan
pertumbuhan ekonomi di Kota Ternate pada tahun 2010 sampai 2019, maka dapat
5.2. Saran
42
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan didasarkan pada kesimpulan diatas,
asli daerah terutama dari pos pendapatan pajak dan retribusi daerah.
Daftar pustaka
Abdul Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Afrizal Tahar & Maulida Zakhiya.2011.Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana
Yogyakarta
Hasanuddin(tidak dipublikasikan)
Anonim. 2000. Undang- Undang Nomor 34 tahun 2000 Tentang pajak daerah dan
retribusi daerah
43
Anonim.2004. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
Yogyakarta.
Pustaka LP3ES`
Harianto, David dan Priyo Hari Adi. 2007. Hubungan antara Dana alokasi Umum,
Makasar.
Jhingan, M.L. 2013. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Edisi 15, PT Raja
Press, 1971
Saragih, Juli Panglima 2003. Desentralisasi Fiskal dan keuangan Daerah dalam
44
Suandi Irmal,2016.Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Terhadap
Alfabeta.CV
Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Teori Pengantar . Jakarta: Raja Grafindo
Perkasa
Todaro MP, Smith SC. 2006. Ekonomi Pembangunan, Jakarta (ID): Erlangga
45