Anda di halaman 1dari 21

LEUKEMIA LIMFOSITIK

KRONIK (LLK)

ABD. AZIS MANAF


DIAGNOSIS ESSENSIAL

1. Keluhan anemia, limfadenopati,


hepatosplenomegali.
2. Trombositopenia, Limfositosis
3. Sumsum tulang : limfosit >30% dgn
limfositatipikal dan imatur.
OUTLINES

1. PENDAHULUAN
2. EPIDEMIOLOGI
3. PATOGENESIS
4. TANDA DAN GEJALA
5. ETIOLOGI
6. DIAGNOSIS
7. STAGING
8. PENATALAKSANAAN
9. PROGNOSIS
Leukemia limfositik kronik (LLK)

PENDAHULUAN
LLK adalah suatu keganasan hematologik yang ditandai oleh
proliferasi klonal dan penumpukan limfosit B neoplastik dalam
darah, sum-sum tulang, limfonodi, limpa, hati, dan organ lain
LLK masuk dalam kelainan limfoproliperatif.
Tanda-tandanya: limfositosis, limfadenopati , dan splenomegali.
95% LLK adalah neoplasma cel B , sisanya neoplasma sel T
Pada HDT : ditemukan sel limfosit kecil yang bervariasi.
Gejala awal: tidak diketahui dan sering ditemukan saat
pemeriksaan check up
Kemoterapi pada LLK stadium dini spi simptomatis tidak
diperlukan
Transplantasi stem sel alogenik merupakan satu2nya terapi kuratif
*Sebagai petanda mengenai sel B adl:CD19, CD20, dan
CD23.
* sebagai petanda mengenai sel T: T cell associated
antigen CD5, dan kadar immunoglobulin yg rendah.
* Ada 4 jenis LLK :
1. LLK sel B
2. LLK sel T
3. Limfosarkoma sel leukemia
4. Leukemia sel Hairy
* Sebagian besar LLK sel yg berproliferasi adl sel B.
Epidemiologi

Insiden LLK lebih tinggi pada laki-laki dari pada


wanita, terutama pd kulit putih
Resiko LLK meningkat seiring bertambahnya usia,
terutama pada umur 50-72 tahun .
LLM terutama pada usia lanjut, ratarata 72 th, 10-
15% pd umur < 50 thn.
Patogenesis

Sumber sell pd kebanyakan LLK adalah sel B klonal yg tertahan pd


jalur diferensiasi sel B,
intermediate antara pre-sel B dan sel B matur.
• Secara marfologis dlm drh tepi , selsel ini mirip
dgn limfosit matur.
* Pertumbuhan sel B patologik akan mendesak pertumbuhan sel B
normal
* Limpa, sumsum tulang, dan kelenjar limfe dipenuhi oleh sel-sel B
patologik sehingga m’hambat pergerakan granulosit dan monosit
meliwati membran vaskuler.
*limfosit sell B secara khusus memperlihatkan antigen permukaan
sel yang ditunjukan oleh antibody monoklonal CD-19, CD-20,CD-23.
Tanda dan Gejala

1. Manifestasi klinik
Kebanyakan LLK tidak menunjukan gejala ( asimptomatik )
Gejala-gejala yang paling sering ditemukan : limfadenopati
generalisata, berat badan menurun, kelelahan, hilangnya
nafsu makan, demam, keringat malam.
Gejala akibat penumpukan sel B neoplastik:
limfadenopathy , splenomegali , hepatomegali.
Penyakit komorbid , pneumonia, herpes simplek labialis,
herpes zoster .
Perdarahan mukokutan dan atau petihie akibat
trombositopenia
TANDA DAN GEJALA(2)

2. Pemeriksaan fisik
Tidak menunjukan kelainan fisik (20-30%), limfadenopati (87%)
pasien simptomatis, terlokalisir atau generalisata, limfadenopati
dan/atau hepatospelonomegali (50%),
3. Laboratorium
HDT jumlah leukosit meningkat berkisar 30.000-200.000/uL
dengan limfositosis kecil sekitar 95% (kriteria patognomonik
diagnostik)
Imunofenotip khas limfosite (CD-5,CD-19,CD-20, CD-23, CD-22)
BMP : normal atau hypercelular , infiltrasi limfosite lebih 30%
Citogenetik : 11q22- 23 dan 17p13 unfavorable, trisomi 12 neutral
, 13q 14 favorable
Etiology

* Penyebab LLK masih belum diketahui pasti


* Kemungkinan yg berperan adl abnormalitas
kromosom, onkogen, dan retrovirus (RNA
tumor virus).
* Sekitar 50% pasien LLK mempunyai abnormalitas
sitogenik, khususnya Trisomi 12, kelainan kromosom
13, delesi kromosom 11 dan kromosom 6.
DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis :
Tanda patognomonik LLK adalah peningkatan jumlah
leukosit dengan limfositosis kecil-kecil 95%
Gambaran darah tepi : tanpak limfositosis dengan
gambaran limfosit kecil matur dan banyak sel rusak
(smudge cell ) yang dominan, imunofenotip khas limfosit
(CD5+, CD29+, CD20+, CD23+, CD22, FMC 7-/+,
Infiltrasi limfosit ke sumsum tulang (>30% leukosit).
LLK dapat didiagnosis jika ditemukan peningkatan
absolut limfosit dalam darah( >5000/ul) dan morfology
serta imunofenotipnya menunjukkan gambaran khas .
Diagnosis (2)

Klasifikasi France America British (FAB) membagi


tiga tipe morfologi berdasarkan perbandingan
limfosit atipikal di dalam darah:
1. LLK tipikal terdiri dari lebih 90 % limfosit kecil
2. LLK tipe prolimfositik (sel prolimfositik 11-54%)
3. LLK atipikal ditandai dengan morfologi cell
limfosit yang heterogen tetapi proporsi prolimfosit
kurang dari 10 %
PENATALAKSANAAN

Tujuan terapi pada LLK adalah meredakan gejala dan


memperpanjang kelangsungan hidup
Indikasi terapi adalah
a. Kegagalan sum2 tulang yang progresif yang ditandai
dengan memburuknya anemia dan atau trombositopenia
b. Limfadenopati yang progresif (>10 cm)
c. Splenomegali masif (>6 cm), atau nyeri pada limpa
d. Limfositosis progresif (dalam 2 bulan meningkat 50 %)
e. Gejala sistemik : penurunan berat badan > 10 % dalam 6
bulan, suhu badan lebih 38 ᴼc (selama >2 minggu )
f. Sitopenia autoimun
Stadium dini yang stabil

Pada pasien ini tidak diperlukan terapi kecuali


timbul gejala atau terdapat progresivitas penyakit.
Hal ini didasarkan pada:
1. Bertahan hidup sebagaimana subyek normal
2. Pengobatan dengan kemoterapi justru tidak
memperbaiki kelangsungan hidup .
Stadium Lanjut Dengan Batas Tumor Luas Dan
Sum-Sum tulang

1. Kemoterapi tunggal (Klorambusil, siklofosfamid,)


2. Kemoterapi kombinasi dgn antibodi monoklonal
3. Obat imunomodulator (lenalidomide)
4. Transplantasi stemsel alogenik adl satusatunya
terapi kuratif.
Pd sitopenia akibat mekanisme imun atau
hipersplenisme

Terapi : Kortikosteroid
Imunosupresan ( bila tdk respons dgn
terapi) : imunoglobulin dosis tinggi,
siklosporin, spelenktomi, radiasi limpa dosis
rendah.
Prognosis

Prognosis pasien LLK berfariasi


Kebanyakan pasien hidup 2-10 tahun dengan awal
penyakit yang relatif jinak
Prognosis tergantung pada tahap penyakit pada saat
diagnosis (stadium 0/1 :median survival 10-15 thn,
stadium III dan IV median survival <2 thn.
FAKTOR-FAKTOR PETANDA BURUKNYA PROGNOSIS
LLK

1. Stadium lanjut ( Rai dan Binet)


2. Peripheral Lymphocyte Doubling Time < 12 bln
3. Histologi sumsum tulang : infiltrasi difus
4. Peningkatan jumlah prolimfosit
5.Respons yg tidak baik dgn kemoterapi
6. Kadar B2 mikroglobulin yg tinggi
7. Kariotipe abnormal
8. Mutasi p 53.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai