Anda di halaman 1dari 11

• Adalah gangguan pendengaran akibat terpajan

oleh bising yang cukup keras dalam jangka


waktu yang lama dan biasanya diakibatkan oleh
bising lingkungan kerja
• Tuli sensorineural koklea dan bilateral
• Bising yg intensitas > atau = 85 dB atau lebih 
kerusakan pd reseptor pendengaran Corti pd
telinga dalam
• Yg srg mengalami kerusakan adalah alat Corti
utk reseptor bunyi frekuensi 3000Hz – 6000Hz
• Yg terberat reseptor bunyi frekuensi 4000Hz
Gejala
• Pendengaran berkurang dgn/tanpa tinitus
• Bila cukup berat  sulit menangkap percakapan
dengan kekerasan biasa
• Bila sdh lbh berat  percakapan yg keraspun sulit
dimengerti
• Pajanan bising pd organ pendengaran dapat
menimbulkan :
1. Reaksi adaptasi
2. Peningkatan ambang dengar sementara (Temporary
treshold shift)
3. Peningkatan ambang dengar menetap (Permanent
treshold shift)
• Reaksi adaptasi adalah : respons kelelahan
akibat rangsangan oleh bunyi dgn intensitas
70 dB atau kurang. Keadaan ini merupakan
fenomena fisiologis pd saraf telinga yg
terpajan bising
• Peningkatan ambang dengar sementara
merupakan keadaan terdapatnya peningkatan
ambang dengar akibat pajanan bising yg ckp
tinggi. Pemulihan dpt terjadi dlm bbp menit -
jam
• Peningkatan ambang dengar menetap, terjadi
akibat pajanan bising dgn intensitas sangat
tinggi berlangsung singkat (explosif) atau
berlangsung lama  kerusakan pada struktur
koklea a.l organ Corti, sel2 rambut, stria
vaskularis
Diagnosis
• Anamnesis : pernah atau sedang bekerja di
lingkungan bising dalam waktu yang cukup
lama ( biasanya > 5thn)
• Otoskopik tidak ditemukan kelainan
• Test penala ; Rinne positif, Weber lateralisasi
ke telinga yg pendengarannya lebih baik dan
Scwabach memendek.
• Kesan Tuli Sensorineural
• Audiometri nada murni : Tuli
sensorineural pada frekuensi
3000 – 6000 Hz.
• Pd frekuensi 4000 Hz terdapat
takik (notch), merupakan tanda
patognomonik
• Pemeriksaan audiologi khusus
didapatkan fenomena
rerutmen (recruitment) yg
merupakan patognomonik utk
tuli sensorineural koklea.
• Cocktail party deafness 
tidak menykai tempat yg
ramai, tapi senang
berkomunikasi di tempat yang
sunyi dan tenang
Penatalaksanaan
• Penderita dipindahkan kerjanya dari lingkungan
bising
• Bila tidak bisa dipindahkan  kerja
menggunakan pelindung telinga
• Karena ketulian bersifat menetap (irrevesible)
– Alat Bantu Dengar (ABD)
– Bila pendengaran sedemikian buruk  psikoterapi,
latihan pendengaran ( ABD dibantu dengan lip
reading, mimik, dan bahasa isyarat
• Tuli total bilateral  cochlear implant
Prognosis
• Kurang baik karena kerusakan pendengaran
(ketulian) yang bersifat menetap, dan tidak
dapat diobati dengan obat atau pembedahan
• Yang terpenting adalah pencegahannya
Pencegahan
• Bising dilingkungan kerja < 85 dB dgn cara
meredam sumber bunyi
• Pekerja menggunakan alat pelindung bising seperti
subat telinga, tutp telinga dan pelindung kepala
• Analisis kebisingan menggunakan Sound Level
Meter
• Pemeriksaan Audiometri secara berkala pd pekerja
yg berisiko
• Komunukasi, Informasi dan Edukasi
• Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

Anda mungkin juga menyukai