Target / tujuan :
! Mendapatkan data tingkat kebisingan spesific dan
detil disetiap tempat kerja serat membuat peta
kebisingan.
! Menentukan kategori action level atau PEL’s dan
menentukan pekerja yang memerlukan test
audiometri.
! Memberikan rekomendasi pengendalian
kebisingan.
È Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi :
» Bising kontinyu dengan spektrum frekuensi luas.
» Bising kontinyu dengan spektrum frekuensi sempit.
» Bising terputus-putus ( intermitten ).
» Bising impulsif.
» Bising impulsif berulang.
7
0 dB Ambang Batas Pendengaran
10 dB Suara Pernafasan Manusia
20 dB Suasana dalam studio siaran
30 dB. Suasana dalam rumah yang sepi, berbisik
40 dB Suasana dalam ruang belajar yang tenang
50 dB Suasana dalam rumah siang hari
60 dB Percakapan biasa dalam jarak 1 m
70 dB Suara radio dalam ruangan
80 dB Jalan raya yang sibuk, dering telepon
Pabrik tekstil, mesin penggiling, gergaji mekanis, kendaraan berat dan
85 - 100 dB lalu lintas yang ramai, pengering rambut, mesin pemotong rumput,
tractor, hand drill.
100 - 115 dB Pabrik pengalengan, ruang ketel, ruang diesel, pneumatik drill, musik
keras, buldozer.dll
Mesin-mesin diesel besar, mesin turbin, pesawat terbang dengan mesin
115 - 130 dB
turbo, kompresor, chain saw, sirine ambulance, dll.
140 dB Mesin Jet saat take-off
180 dB Peluncuran rocket.
8
Terjadi akibat paparan singkat, sifatnya non
pathologis, reversible dan disebut juga
sebagai auditory fatigue.
10
1. Gangguan Fisiologis.
Z Gangguan dapat berupa : peningkatan tekanan darah (± 10
mm Hg), peningkatan nadi, basal metabolisme, konstriksi
pembuluh darah kecil terutama pada tangan kaki, dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
2. Gangguan Psikologis.
Z Sebagai suara yang tak diinginkan, ia merupakan stress
tambahan, dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang
konsentrasi, susah tidur, emosi. Dalam waktu yang lama
menimbulkan peny. psikosomatik : gastristis, penyakit jantung
koroner, dan lain-lain.
11
3.Gangguan Komunikasi.
Z Di sebabkan oleh masking effect dari kebisingan atau
gangguan kejelasan suara ( intellegebility )Bahaya terjadi
apabila komunikasi pembicaraan harus dijalankan dengan
berteriak, sehingga menyebabkan terganggunya pekerjaan,
bahkan mungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja
baru. Secara tidak langsung akan mengakibatkan bahaya
terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, karena
tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya,
disamping itu dapat menurunkan produktifitas kerja.
4.Gangguan Keseimbangan.
Z Memberikan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang.
Dapat pula mengakibatkan gangguan fisiologis seperti kepala
pusing ( vertigo ), mual dan lain - lain.
12
5. Gangguan Pendengaran (Ketulian).
Z Diantara sekian banyak gangguan yang ditimbulkan oleh
kebisingan, maka gangguan yang paling serius adalah
ketulian.
13
Z Bising dengan intensitas 85 dB atau lebih dapat mengakibatkan
kerusakan pada telinga bagian dalam. Kerusakan terjadi di organ
corti yaitu pada reseptor bunyi yang menerima frekuensi antara
3.000 - 6.000 Hz, dan yang terberat adalah reseptor bunyi
dengan frekuensi 4.000 Hz.
Z Dapat berupa : Occupational atau Non-Occupational.
Z NIHL (noise induced hearing loss) atau Tuli Akibat Bising (TAB)
akibat kerja, baik dalam bentuk TTS maupun PTS, sangat
dipengaruhi oleh :
! Faktor Kebisingan :
– Bunyi. (Intensitas, spektrum, tekanan dan Frekuensi).
– Waktu. (Lama exspose setiap harinya, lama bekerja)
– Jarak dari sumber kebisingan.
14
! Faktor Pekerja :
– Usia Karyawan.
– Pre-employment Hearing Impairment.
– Kepekaan individu. (individual suseptibility).
– Penyakit lain pada telinga.
– Pemakaian obat-obatan tertentu.
– Gaya hidup pekerja diluar tempat kerja.
Z Dalam menegakkan diagnosa, harus dibuktikan 2 hal, yaitu :
! Adanya gejala ketulian ( Hearing Loss. ) : Sikap, Keluhan dan
hasil Pemeriksaan Audiometri.
! Adanya hubungan antara hearing loss dengan paparan
ditempat kerja.
15
Terjadi secara perlahan namun pasti dengan
paparan yang lama (tahunan)
Obat-obatan OTOTOKSIK.
16
• Ketuliannya biasanya simetris.(bilateral) audiogram.
• Dapat didahului TINITUS, dapat pula tidak.
• NIHL sebelumnya tidak membuat telinga menjadi
lebih sensitif terhadap kebisingan berikutnya.
• Pada awalnya yang rusak pada frekuensi tinggi
(3000,4000 dan 6000Hz). Kemudian setelah bertahun
merambah ke frekuensi komunikasi (500,1000 dan
2000Hz). Disinilah komunikasi dan produktifitas
terganggu serta mempengaruhi kualitas hidup.
• Pada pajanan yang stabil gangguan pada frekuensi
tinggi tersebut baru mencapai maksimal setelah 10-
15 tahun. 10 – 15 tahun
Z Efek Kombinasi: C1 C2 C
...... n 1
T1 T2 Tn
! Untuk pekerja yang berpindah-pindah tempat kerja,
dan terexpose dengan kebisingan yang berbeda-
beda.
! Pemaparan akumulatif tidak boleh > 1. Bila terjadi,
maka waktu kerja yang dikurangi. (Sebagai dasar
pengendalian administrative)
Nilai Ambang Batas (NAB)
• adalah intensitas bising tertinggi dan yang masih
dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan
hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus
menerus tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam
seminggunya
• NAB disini lebih dimaksudkan untuk pengendalian.
• Dengan kata lain, sebagian besar karyawan yang
bekerja dilingkungan level suara 85 dB selama 8 jam
sehari (40 jam seminggu), aman.(minimal 90%
terlindungi). Á tergantung individual suceptibility.
• Dalam kebisingan, TLV-TWA lebih bermakna. Bila
exposure ditempat kerja > 85 dB dan > 8 jam
kerja/hari, maka program konservasi pendengaran
sebaiknya diterapkan.
Ada 3 kategori NAB (TLV=Treshold Limit Value), yaitu :
TLV-TWA (Time Weighted Average)
Nilai Ambang Batas rata-rata, dimana keberadaan bahan/kondisi
tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja
yang bekerja disana selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
TLV-C (Ceiling)
Nilai Ambang Batas tertinggi, disebut juga sebagai KTD (Kadar
Tertinggi yang diperkenankan). Kadar tertinggi yang pekerja
Perlunya Program Konservasi & APD berdasarkan paparan :
Kelebihan “earmuff” :
! Pengurangan kebisingan yang dihasilkan maksimal.
! Kinerja baik, stabil untuk pemakaian lama.
! Lebih mudah diterima karyawan pada tahap awal program
HCP.
! Dapat dipakai pada saat infeksi atau iritasi pada telinga.