Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 5

EFEK KEBISINGAN DAN PENCEGAHANNYA


TERHADAP PEKERJA

A. DESKRIPSI  MATA KULIAH


Pada bab ini akan dibahas mengenai sumber penyebab bising, cara mengatisifasi
kebisingan, nilai ambang batas kebisingan di tempat kerja.  Setelah mempelajari materi
ini mahasiswa diharapkan dapat mengatasi kasus hazard kebisingan di tempat kerja
secara teknis. Pada saat perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat berdiskusi mengenai
sumber penyebab bising, cara mengatisifasi kebisingan, nilai ambang batas kebisingan di
tempat kerja. Pada akhir bab terdapat evaluasi formatif yang dapat dikerjakan oleh
mahasiswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari
B. RELEVANSI
Permasalahan kebisingan bukan sekedar adalah permasalahan ditempat kerja saja,
teapi juga di sekitaran kita seperti nada pesawat terbang, nada senapan, dan lain-lain.
Pengertian kebisingan yaitu bunyi atau nada yang muncul yg tidak diinginkan yang
sifatnya mengganngu dan turunkan daya dengar seorang (WHS, 1993).
Nada yang di tangkap oleh daun telinga mengalir lewat saluran telinga ke gendang
telinga. Gendang telinga yaitu selaput tidak tebal yang dilapis oleh kulit, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
Getaran nada yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela
oval di telinga dalam mengakibatkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang
tidak sama memberi tanggapan pada frekwensi nada yang tidak sama dan merubahnya
jadi gelombang saraf.
Gelombang saraf ini lantas jalan di selama serat-serat saraf pendengaran yang akan
membawanya ke otak. Getaran dari gendang telinga diperkuat dengan cara mekanik oleh
tulang-tulang itu dan dihantarkan ke jendela oval.
Nada yang begitu keras mengakibatkan rusaknya pada sel rambut, karena sel rambut
yang rusak tidak bisa tumbuh lagi maka dapat berlangsung rusaknya sel rambut progresif
dan menyusutnya pendengaran
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN

D. MATERI
1. Pengertian Kebisingan  
Masalah kebisingan tidak hanya merupakan masalah di tempat kerja saja, teapi
juga di sekitar kita seperti suara pesawat terbang, suara senapan, dan lain-lain.
Pengertian kebisingan adalah bunyi atau suara yang timbul yang tidak dikehendaki
yang sifatnya mengganngu dan menurunkan daya dengar seseorang (WHS, 1993).
Telinga dibagi menjadi 3 bagian :Bagian Luar, bagian Tengah, Bagian Dalam.
Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang
telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela
oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut
yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan
merubahnya menjadi gelombang saraf.
Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang
akan membawanya ke otak. Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik
oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval.
Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20
Hz sampai 20.000 Hz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya. Suara yang sangat keras menyebabkan kerusakan pada sel rambut,
karena sel rambut yang rusak tidak dapat tumbuh lagi maka bisa terjadi kerusakan sel
rambut progresif dan berkurangnya pendengaran.
Jenis Kebisingan
a. Bising kontinu (terus menerus) seperti suara mesin, kipas angin, dll.
b. Bising intermitten (terputus putus) yang terjadi tidak terus menerus
seperti suara lalu lintas, suara pesawat terbang.
c. Bising Impulsif yang memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40
dB dalam waktu yang cepat sehingga mengejutkan pendengarnya seperti suara
senapan, mercon, dll.
d. Bising impulsif berulang yang terjadi secara berulang-ulang pada
periode yang sama seperti suara mesin tempa.
2. Sumber Kebisingan
Gambar di bawah adalah ilustrasi sumber kebisingan
3. Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan Pekerja
Bising merupakan suara atau bunyi yang mengganggu. Bising dapat
menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis,
gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa
gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non
Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya
performan kerja, stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap
kesehatan pekerja dijelaskan sebagai berikut:

a. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-
putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan
tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan
sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala.
Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam
telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah
tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf,
keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan
keseimbangan elektrolit.
b. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah
tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat
menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan
dan lain-lain.
c. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi
pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi
pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan
terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena
tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak
langsung membahayakan keselamatan seseorang.
d. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa
atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala
pusing (vertigo) atau mual-mual.
e. Efek Pada Pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan
diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran
adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area
bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka
akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada
frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan
akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
4. Nilai Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja
Batasan tingkat kebisingan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Batasan tingkat kebisingan dibagi menjadi 2, yaitu untuk lingkungan dengan waktu
pajanan 24 jam yang kita kenal dengan Baku Mutu Lingkungan dan untuk tempat
kerja dengan waktu pajanan 8 jam kerja atau Nilai Ambang Batas (NAB).
Tabel dibawah ini adalah baku mutu lingkungan sesuai Kepmen LH No. 48 tahun
1996
Tabel dibawaha adalah NAB Kebisingan sesuai Permenaker No . N0`
13/Men/X/2011

5. Pengendalian Kebisingan di Tempat Kerja


Langkah efektif untuk pencegahan gangguan pendengaran adalah dengan
melakukan pengendalian pada sumber bahaya dengan melakukan eliminasi, subtitusi,
engineering, administrasi.
Pada tahap perencanaan / engineering pastikan memilih peralatan dengan efek
kebisingan paling rendah, mesin dengan intensitas kebisingan tinggi jauhkan dari area
yang terdapat banyak pekerja disana.
Jika mesin tersebut masih bising lakukan pemasangan barier, pasang peredam jika
perlu total enclosure / partial enclosure.
Untuk Tahap Administrasi bisa melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Berlakukan area tersebut sebagai area terbatas, hanya boleh dimasuki personil
yang terlatih, menggunakan Alat Pelindung Pendengaran
b. Pengaturan jadwal kerja sesuai NAB, misal 85 dBA bekerja selama 8 jam, 88 dBA
bekerja selama 4 jam, dst.
6. Alat Pelindung Diri/ Alat Pelindung Pendengaran
Pemakaian Alat pelindung pendengaran adalah upaya terakhir dalam upaya
pencegahan gangguan pendengaran, ada 2 jenis :
a. Ear plug / sumbat telinga
b. Ear muff / tutup telinga
Hal yang penting dalam Alat Pelindung Pendengaran ini adalah berikan pelatihan
penggunaannya yang tepat,
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Alat Pelindung Pendengaran
adalah :
a. Dapat melindungi pekerja dari kebisingan
b. Nyaman diapakai dan efisien
c. Cocok dengan Alat Pelindung diri yang lainnya misal helm dan kacamata
d. Masih bisa berkomunikasi ketika digunakan, karena jika berlebihan dapat
menimbulkan bahaya lainnya misal tidak dapat mendengar isyarat atau sirene
tanda bahaya.

Anda mungkin juga menyukai