PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Debu adalah partikel padat yang dipancarkan atau dihasilkan oleh
proses alami maupun proses mekanis seperti pemecahan (shaking),
penghalusan (grindling), penggilingan (drilling), pengayakan (shaking),
pukulan ataupun peledakan, pemotongan (cutting) serta penghancuran
(crushing) bahan. Udara yang kita hirup dalam pernapasan mengandung
partikel-partikel dalam bentuk debu dan sebagian dari debu tersebut
akan ditahan/tinggal di dalam paru-paru.
Secara umum, ukuran partikel debu termasuk dalam kisaran yang
sangat luas, yaitu mulai dari ukuran yang sangat kecil sampai ukurannya
cukup besar (mulai dari ukuran partikel yang tidak dapat terlihat oleh
mata
telanjang
sampai
ukuran
dilihat).
Debu
merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang
melayang di udara (Suspended Particular Matter-SPM) dengan ukuran 1
mikron hingga 500 mikron. Debu yang berukuran lebih dari 50 nm dapat
terlihat oleh kasat mata.
Debu dalam industri dapat terbagi dalam dua kelompok, yaitu
kelompok bahan kimia organik yang berasal dari tumbuhan, hewan atau
bahan sintesis dan kelompok bahan kimia anorganik, yang terdiri dari
golongan logam dan non logam.
Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama,
masuk ke dalam tubuh
1.
2.
3.
4.
5.
1.4 Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua
bagian,
yaitu
tujuan
umum
dan
khusus.
Tujuan
umum
dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui Cara Pengukuran Debu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Debu
2
alami
atau
mekanis
seperti
oleh
pengolahan,
penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lainlain dari bahan-bahan baik organik maupun anorganik, misalnya batu,
kayu, arang batu, bijih logam dan sebagainya
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai
partikel yang melayang di udara (SuspendedParticulate Matter / SPM)
dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron.
Debu dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam berdasarkan
sifat, macam dan karakter zatnya sebagai berikut ;
a. Berdasarkan sifatnya, yaitu
Sifat permukaan basah, yaitu debu yang sifatnya selalu
matter)
Sifat penggumpalan, yaitu memiliki sifat yang selalu basah,
maka
debu
yang
satu
dengan
yang
lain
cenderung
basah/lembab
dapat
Debu listrik statik, yaitu debu maupun sifat listrik statis yang
dan silika.
Debu inert, yaitu debu yang dianggap tidak berbahaya bila
jumlah partikel yang masuk sedikit. Ada efek penimbunan
Mekanisme
penimbunan
debu
tergantung
dari
ukuran
debu,
atas.
Ukuran 3-5 mikron, akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian
tengah.
Ukuran 1-3 mikron, sampai dipermukaan alveoli.
Ukuran 0,5-1 mikron, hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir
V
298
Pratarata
Keterangan
C
: kadar debu dalam udara (mg/m2)
W1 : berat filter sebelum sampling (mg)
W2 : berat filter setelah sampling (mg)
B1 : berat filter sebagai blanko setelah sampling (mg)
B2 : berat filter sebagai blanko sebelum sampling (mg)
V
: volume udara (liter atau m3 )
Trata-rata : suhu udara (K)
Prata-rata
: tekanan udara (mmHg)
Pstandar : tekanan udara standar (760mmHg)
Untuk batas tertinggi pajanan debu di lingkungan pabrik/industri,
batasan yang dipakai adalah Nilai Ambang Batas, yang sebesar mg/m 2 .
Namun apabila yang diukur adalah besar pajanan debu di lingkungan
umum dan perkantoran, maka persyaratan yang digunakan adalah Baku
Mutu lingkungan yang sebesar 0,26 mg/m2
5
Alat tulis
Excikator
Personal Dust Sampler (PDS)
Timbangan Analitik
Kertas Filter
Silika Gel
Pinset
b.
1.
2.
3.
4.
PRINSIP KERJA
CARA KERJA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang saya dapat simpulkan dari pengamatan di atas adalah bahwa
debu adalah partikel-partikelzat padat yang disebabkan oleh kekuatankekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran,
pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari
bahan-bahan baik organik maupun anorganik, misalnya batu, kayu,
arang batu, bijih logam dan sebagainya. Debu sangat berbahaya bagi
tubuh. Sehingga kita harus berhati-hati atau berjaga-jaga agar terhindar
dari penyakit yang berasal dari debu. Oleh karena itu dalam bekerja kita
sebaiknya menggunakan alat pelindung debu. Agar terhindar dari
penyakit.
3.2 Saran
o Sebaiknya tidak melakukan pengukuran pada cuaca mendung
dan saat hujan
o Sebaiknya melakukan pengukuran minimal 8 jam agar hasilnya
lebih valid
o Mencari lokasi yang benar-benar berisiko
DAFTAR PUSTAKA
http://ferryngongo.blogspot.com/2012/10/makalah-tentang-partikeldebu.html
http://www.slideshare.net/hengkiferdianto/praktikum-pengukurankadar-debu-amonia-timbal-dan-karbondioksida
http://www.scribd.com/doc/132948665/Praktikum-Pengukuran-DebuDengan-PDS