BAHAN AJAR 9
PENCEMARAN UDARA
Dr. Ambeng, M. Si
PENDAHULUAN
A. Garis Besar Materi Pokok Bahasan :
Materi pokok bahasan pada bahan ajar ini mencakup sub pokok bahasan yaitu pen-
dahuluan, penyebab pencemaran udara, klasifikasi pencemaran udara, efek bahan pence-
maran udara terhadap lingkungan, dan bahan polutan dan dampaknya terhadap kesehatan
71
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal, sehingga menim-
bulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, vegetasi, maupun benda lainnya.
Di dunia dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan ma-
nusia yaitu karbon monoksida (CO), oksida. Sulfur (Sox), nitrogen Oksida(NOx), partikulat,
hidrokarbon (HQ), Oksida foto kimia, dan Ozon.
Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi
kendaraan bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya yang dapat
menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap ling-
kungan, seperti timbal/timah hitam (Pb).
Terjadinya pencemaran udara dapat melalui 3 (tiga) proses yaitu aterisi (attrition), pe-
nguapan (vaporization), dan pembakaran (combustion). Proses pembakaran merupakan
proses yang sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan polutan Berda-
sarkan Buletin WHO yang dikutip Holzworth & Cormick (1976: 690), penentuan tercemar
atau tidaknya udara suatu daerah berdasarkan parameter sebagai berikut (Mukono, 2005):
Tabel 2. Kriteria udara bersih dan udara tercemar WHO, 1976
Parameter Udara Bersih Udara Tercemar
1. Bahan partikel 0,01 – 0,02 mg/m3 0,07 – 0,7 mg/m3
2. SO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 2 ppm
3. CO < 1 ppm 5 – 200 ppm
4. NO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm
5. CO2 310 – 330 ppm 350 – 700 ppm
6. Hidrokarbon < 1 ppm 1 – 20 ppm
Sumber: Holzworth & Cormick, 1976: 690
72
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
73
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
VIRUS
BAKTERIA
KABUT ASAP
TETESAN
AIR HUJAN
DEBU
ABU TERBANG
AEROSOL
ASAP UAP
KABUT
Gambar 1. Ukuran partikel dalam Mikron (1 mikron setara dengan 1/1000 milimeter
atau 1/25000 inci) Sumber: Corman R. Air Pollution Primer 1971: 32
Polutan Sekunder
Polutan sekunder bisaanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di
udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah adanya sinar matahari yang dapat
menyebabkan terjadinya disosiasi NO2 sehingga menghasilkan fotokimia oksidan NO dan
radikal oksigen. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
▪ Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
▪ Derajat fotoaktivasi
▪ Kondisi iklim dan topografi local dan adanya embun.
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil.Termasuk
dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan formaldehid.
74
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
75
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
A. Soal Latihan
Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa menuliskan beberapa penye-
bab pencemaran udara, klasifikasi pencemaran udara dan efek/dampaknya.
B. Tugas Mandiri:
Mahasiswa membuat rangkuman tentang materi/pokok bahasan kuliah, dan mencari
tambahan uraian atau bahasan yang terkait dengan pokok-pokok bahasan.
C. Tes Formatif:
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang
diper-oleh mahasiswa dengan memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
a. Sebutkan defenisi pencemaran Lingkungan dan Defenisi pencemaran Udara.
b. Sebutkan penyebab pencemaran dan zat pencemaran.
c. Jelaskan efek/dampak pencemaran udara
76
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020
DAFTAR PUSTAKA
▪ Anonymous. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32. Tahun 2009. Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup
▪ Hidayat, A., Sumber Pencemaran Udara. Http://arhidayat.staff.uii.ac.id.
▪ Mukono, H. J., 2005. Toksikologi Lingkungan. Airlangga University Press, Surabaya.
77