Anda di halaman 1dari 7

Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

BAHAN AJAR 9
PENCEMARAN UDARA
Dr. Ambeng, M. Si

PENDAHULUAN
A. Garis Besar Materi Pokok Bahasan :
Materi pokok bahasan pada bahan ajar ini mencakup sub pokok bahasan yaitu pen-
dahuluan, penyebab pencemaran udara, klasifikasi pencemaran udara, efek bahan pence-
maran udara terhadap lingkungan, dan bahan polutan dan dampaknya terhadap kesehatan

B. Sasaran Pembelajaran/Learning objective:


Mahasiswa mampu memahami tentang defenisi pencemaran lingkungan, pencemar-
an udara, penyebab pencemaran udara, klasifikasi bahan pencemar udara, efek bahan
pencemar udara terhadap lingkungan, dan bahan polutan udara dan dampaknya terhadap
kesehatan

C.Urutan Materi Pembahasan:


Materi bahasan pada bahan ajar ini secara berurutan meliputi:
▪ Pendahuluan
▪ Penyebab pencemaran udara
▪ Klasifikasi bahan pencemar udara,
▪ Efek bahan pencemar udara terhadap lingkungan, dan
▪ Bahan polutan udara dan dampaknya terhadap kesehatan.

URAIAN POKOK BAHASAN


A. Pendahuluan
Defenisi pencemaran lingkungan menurut: UU No. 32 tahun 2009, tentang perlindung-
an dan pengelolaan lingkungan hidup, bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah ma-
suk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hi-
dup yang telah ditetapkan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, Tentang Pengen-
dalian Pencemaran Udara. Pencemaran udara (air pollution) : masuknya atau dimasukkan-
nya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manu-
sia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan uda-
ra ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran
Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Pence-
maran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas senyawa-

71
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal, sehingga menim-
bulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, vegetasi, maupun benda lainnya.

B. Penyebab Pencemaran Udara


Pencemaran udara secara umum dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai be-
rikut (Hidayat, 2013):
Tabel 1. Faktor-faktor Penyebab Pencemaran udara
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam.
Contoh: - abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia.
Contoh: - hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan.

Di dunia dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan ma-
nusia yaitu karbon monoksida (CO), oksida. Sulfur (Sox), nitrogen Oksida(NOx), partikulat,
hidrokarbon (HQ), Oksida foto kimia, dan Ozon.
Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi
kendaraan bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya yang dapat
menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap ling-
kungan, seperti timbal/timah hitam (Pb).
Terjadinya pencemaran udara dapat melalui 3 (tiga) proses yaitu aterisi (attrition), pe-
nguapan (vaporization), dan pembakaran (combustion). Proses pembakaran merupakan
proses yang sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan polutan Berda-
sarkan Buletin WHO yang dikutip Holzworth & Cormick (1976: 690), penentuan tercemar
atau tidaknya udara suatu daerah berdasarkan parameter sebagai berikut (Mukono, 2005):
Tabel 2. Kriteria udara bersih dan udara tercemar WHO, 1976
Parameter Udara Bersih Udara Tercemar
1. Bahan partikel 0,01 – 0,02 mg/m3 0,07 – 0,7 mg/m3
2. SO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 2 ppm
3. CO < 1 ppm 5 – 200 ppm
4. NO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm
5. CO2 310 – 330 ppm 350 – 700 ppm
6. Hidrokarbon < 1 ppm 1 – 20 ppm
Sumber: Holzworth & Cormick, 1976: 690

72
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

C.Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan
sumber utamanya:
 Polutan primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan
dapat berupa:
▪ Gas : kelompok gas terbagi lagi atas beberapa kelompok yang terdiri atas :
- Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksi-
da (CO ataupun CO2).
- Senyawa sulfur (sulfur oksida), dan nitrogen (nitrogen oksida) dan amoniak.
- Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hidrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi,
dan bromin.
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di atsmosfer bisaanya berasal
dari sumber kendaraan bermotor dan atau industri. Bahan pencemar yang dikeluar-
kan antara lain adalah gas NO2, SO2, ozon, CO, HC, dan partikel debu. Gas NO2, SO2,
HC, dan CO dapat dihasilkan dari proses pembakaran oleh mesin yang mengguna-
kan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil (Mostardi, 1981).
▪ Partikel : partikel yang ada di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspense aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut
dapat berasal dari proses kondensasi, proses disperse (misalnya proses penyemprot
/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
▪ Asap (smoke) seringkali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat (par-
ticulate matter), uap (Fumes), gas, dank abut (mist). Adapun yang dimaksud dengan:
- Asap : adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut sebagai jelaga)
dan merupakan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna.
- Debu, adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses pemecahan bahan.
- Uap : adalah partikel padat yang merupakan hasil proses sublimasi, distilasi atau
reaksi kimia.
- Kabut, adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
Bersarkan ukurannya, secara garis besar partikel dapat merupakan suatu:
- Partikel debu kasar (coarse particle), jika dimeternya > 10 mikron.
- Partikel debu, uap, dan asap, jika diameternya antara 1 – 10 mikron
- Aerosol, jika diameternya < 1 mikron
Pengukuran secara kuantitatif dari debu yang besarnya 15 – 500 mikron dapat dila-
kukan dengan cara yang dikenal dengan Dust Fall. Satu micron = 1/1000 milimeter.
- Ukuran: Virus antara 0,01 – 0,10 mikron
Bakteri antara 1 – 25 mikron
Kabut asap antara 5 – 60 mikron
Tetesan air hujan antara 400 – 500 mikron
Partikel > 10 mikron dapat dilihat dengan mata telanjang

73
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

VIRUS
BAKTERIA
KABUT ASAP
TETESAN
AIR HUJAN

DEBU

ABU TERBANG
AEROSOL
ASAP UAP
KABUT

1000 100 10 1.0 0.1 0.01 0.0010

Gambar 1. Ukuran partikel dalam Mikron (1 mikron setara dengan 1/1000 milimeter
atau 1/25000 inci) Sumber: Corman R. Air Pollution Primer 1971: 32

 Polutan Sekunder
Polutan sekunder bisaanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di
udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah adanya sinar matahari yang dapat
menyebabkan terjadinya disosiasi NO2 sehingga menghasilkan fotokimia oksidan NO dan
radikal oksigen. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
▪ Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
▪ Derajat fotoaktivasi
▪ Kondisi iklim dan topografi local dan adanya embun.
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil.Termasuk
dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan formaldehid.

D.Sumber Bahan Pencemar Udara


Untuk daerah perkotaan dan industry, parameter bahan pencemar udara yang perlu
diperhatikan dalam hubungannya dengan penyakit saluran pernapasan adalah parameter
gas SO2, gas CO, gas NO2, dan partikel debu. Sumber bahan pencemar udara, menentukan
jenis bahan pencemarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3. Sumber pencemaran yang dihasilkan bahan pencemar udara
Bahan Pen/Sumber. Pen. HC CO2 CO SO2 NO NO2
Sumber stasioner + + + + + +
Proses industry + + + + + +
Sampah padat + + + + + +
Pembakaran sisa pertanian + + + - + +
Transportasi + + + + + +
Bahan bakar batu bara + + + + + +
Bahan bakar minyak + + + + + +
Bahan bakar gas alam - + - - - -
Bahan bakar kayu - + - - + +
Incinerator + + + + + +
Kebakaran hutan + + + - + +
Keterangan: (+) = menghasilkan (-) = tidak menghasilkan

74
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

BHN.PEN = bahan pencemar


SBR.PEN = sumber pencemar
Sumber: Esmen, 1989; Graedel & Cratzen, 1989; Masters, 1991

E. Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara


Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pencemaran udara di atmos-
fer sebagai berikut :
▪ Kelembaban : kelembaban udara relati yang rendah (<60%) di daerah tercemar SO2,
akan mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut. Kelembaban relatif lebih atau
sama dengan 80% di daerah tercemar SO2, akan terjadi peningkatan efek korosif SO2.
▪ Suhu : suhu yang menurun pada permukaan bumi, dapat menyebabkan peningkatan ke-
lembaban udara relatif, sehingga akan meningkatkan efek korosif bahan pencemar di-
daerah yang udaranya tercemar. Pada suhu yang meningkat, akan meningkat pula ke-
cepatan reaksi suatu bahan kimia.
▪ Sinar matahari : sinar matahari dapat mempengaruhi bahan oksigen terutama O3 di at-
mosfer.Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan/alat bangunan, atau
bahan yang terbuat dari karet.Jadi dapat dikatakan bahwa sinar matahari dapat mening-
katkan rangsangan untuk merusak bahan.
▪ Pergerakan udara : pergerakan udara yang cepat dapat meningkatkan anrasi bahan ba-
ngunan.

F. Efek Bahan Pencemar Udara Terhadap Lingkungan


 Efek terhadap Kondisi Fisik Atmosfer
Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kondisi fisik atmosfer antara lain adalah:
▪ Gangguan jarak pandang (visibility)
▪ Memberikan warna tertentu pada atmosfer
▪ Mempengaruhi struktur dari awan
▪ Mempengaruhi keasaman air hujan
▪ Mempercepat pemanasan atmosfer
 Efek terhadap Faktor Ekonomi
Efek negative bahan pencemar uadara terhadap faktor yang berhubungan dengan
ekonomi antara lain:
▪ Meningkatnya biaya rehabilitas karena rusaknya bahan (keropos)
▪ Meningkatnya biaya pemeliharaan (pelapisan, pengecetan)
 Efek terhadap Vegetasi
Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kehidupan vegetasi antara lain ialah:
▪ Perubahan morfologi, pigmen dan kerusakan fisiologi sel tumbuhan pada daun.
▪ Mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, proses reproduksi tanaman
▪ Mempengaruhi komposisi komunitas tanaman
▪ Terjadi akumulasi bahan pencemar pada vegetasi tertentu (lumut kerak [lichen] ) dan
mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut.

75
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

 Efek terhadap Kehidupan Binatang


Efek terhadap kehidupan binatang, baik binatang peliharaan maupun bukan, dapat
terjadi karena adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya. Sebagai con-
toh adalah terjadinya migrasi burung karena udara ambien terpapar oleh gas SO2.
 Efek Estetik
Efek estetik yang diakibatkan adanya bahan pencemar uadara antara lain timbulnya
bau dan adanya lapisan debu pada bahan yang mengakibatkan perubahan warna permu-
kaan bahan dan mudahnya terjadi kerusakan bahan tersebut.

G. Bahan Polutan Udara Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan


 Efek pada Kesehatan Manusia secara Umum
Baik gas maupun partikel yang berada di atmosfer dapat menyebabkan kelainan pa-
da tubuh manusia. Secara umum efek pencemaran udara terhadap individu atau masya-
rakat dapat berupa:
▪ Sakit, baik yang akut maupun kronis
▪ Penyakit yang tersembunyi, yang dapat memperpendek umur, menghambat partum-
buhan, dan perkembangan.
▪ Mengganggu funsi fisiologis dari paru-paru, saraf, transport oksigen oleh hemoglobin,
dan kemampuan sensorik
▪ Kemampuan penampilan, misalnya pada:
- Aktivitas atlet - Aktivitas motorik
- Aktivitas belajar - Iritasi sensorik
- Pemekatan hayati - Rasa tidak nyaman, karena faktor bau.

SOAL LATIHAN DAN TUGAS MANDIRI

A. Soal Latihan
Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa menuliskan beberapa penye-
bab pencemaran udara, klasifikasi pencemaran udara dan efek/dampaknya.

B. Tugas Mandiri:
Mahasiswa membuat rangkuman tentang materi/pokok bahasan kuliah, dan mencari
tambahan uraian atau bahasan yang terkait dengan pokok-pokok bahasan.

C. Tes Formatif:
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang
diper-oleh mahasiswa dengan memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
a. Sebutkan defenisi pencemaran Lingkungan dan Defenisi pencemaran Udara.
b. Sebutkan penyebab pencemaran dan zat pencemaran.
c. Jelaskan efek/dampak pencemaran udara

76
Pencemaran lingkungan – Biologi – Fmipa - Unhas 2020

DAFTAR PUSTAKA

▪ Anonymous. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32. Tahun 2009. Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup
▪ Hidayat, A., Sumber Pencemaran Udara. Http://arhidayat.staff.uii.ac.id.
▪ Mukono, H. J., 2005. Toksikologi Lingkungan. Airlangga University Press, Surabaya.

77

Anda mungkin juga menyukai