PEMBAHASAN
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas
yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut
sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm
atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2
dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang
mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
OZON (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan
oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat
berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada
ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan
memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-
atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di
daerah panjang gelombang 240-320 nm.
HIDROKARBON (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan
baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan
padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang
terbentuknya sel-sel kanker.
KHOLORIN (C12)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas
khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat
terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas
khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam
jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami
proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
PARTIKULAT DEBU (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang
dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih
besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
TIMAH HITAM (PB)
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein
yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala
keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah
atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit
kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
BAB III
KESIMPULAN
Merusak estetika
Mengganggu kenyamanan
Merusak gedung, kantor,dan perumahan
HUJAN ASAM
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari
hujan asam ini antara lain:
Pencairan es kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
KERUSAKAN LAPISAN OZON
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer
dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Melihat kenyataan seperti dituliskan diatas, polusi udara merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun
terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang
diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah DKI
Jakarta, menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara kita. Penulis berharap semoga
dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat
menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara
yang sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung
dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan
lingkungan udara yang sehat bagi masyarakat Indonesia.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain
di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang
diakibatkan karenanya.
Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan.
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara
Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju
Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat
dan kelengkapan kendaraan yang lain.
Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
METOLDELOGI PENELITIAN
Metode penelitian
Observasi melalui media online
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam
penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat dan
mengamati secara langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam
observasi ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra
penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta
alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya observasi
mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari
subyek yang diteliti
INSTRUMEN PENELITIAN
Media online
Analisis kualitatif
Data Kualitatif adalah berupa catatan-catatan yang biasanya cenderung banyak dan menumpuk
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menganalisisnya secara saksama.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 21 – 09 – 2006.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah. Zat-Zat Pencemar Udara,
Jakarta, 21 – 09 – 2006,
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta, 21 –
09 – 2006.
-www.walhi.or.id
-rachmariska ; 06 – 12 – 2009.