Anda di halaman 1dari 2

Dampak pencemaran udara oleh karbon monoksida

Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai


perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta
disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar
terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan
udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada
mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan
dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi
serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan
tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang
mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan
bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.

Dampak pencemaran udara oleh Nitrogen Dioksida


NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100
ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2
sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang
diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.

Dampak pencemaran udara oleh Hidrokarbon


Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak
dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru
akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Dampak pencemaran udara oleh Belerang Oksida


Belerang Oksida adalah gas dengan senyawa belerang (sulfur) dan oksigen yang sering ditulis dengan
rumus SOx. Udara yang tercemar SOx, menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem
pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam jika bereaksi dengan air akan
menyerang selaput lendir pada hidung, tenggoroan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru.
Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
1
Pencemaran Udara
I. Pendahuluan
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam
kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh
berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati.
Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan
bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Pencemaran udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena
didukung oleh perkembangan dunia industri, banyaknya manusia yang tinggal didunia ini
dapat menjadikan pencemaran udara semakin meningkat. Terlebih-lebih di Indonesia,
pencemaran udara di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, pencemaran asap
kendaraan bermotor menjadi sumber yang paling utama pencemaran udara di Indonesia,
jumlah kendaraan bermotor yang tidak seimbang dengan jumlah pepohonan yang ada di
Indonesia mejadi salah satu penghambat terjadinya pertukaran udara di Indonesia, sifat
konsumtif masyarakat Indonesia menjadikan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
menjadi banyak dan dapat dipastikan mejadikan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
tingginya pencemaran udara di Indonesia. Illegal logging menjadi salah satu hal yang
sangat perngaruh terhadap pencemaran udara di Indonesia, kasus illegal logging yang
meningkat dan juga kurangnya lahan diperkotaan menjadi sumber utama masalah udara
di Indonesia. Efek dari pencemaran udara juga sudah dapat dirasakan pada saat ini,
banyaknya penyakit yang bersumber dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan
juga bertambahnya jumlah orang yang tua sebelum waktunya menjadi efek negatif dari
pencemaran udara.

Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber
alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan
manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan
lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan
manusia (anthropogenic sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx),
oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask
ozon. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi, polusi cahaya
dan limbah pabrik yang menguap dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.

Anda mungkin juga menyukai