Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN

POLUSI UDARA

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan


Dosen : M. Komarudin, M.T.

Disusun Oleh :
Feny Pilawa
NPM 2015061075

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

I
Abstrak

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
membahayakan. Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara
merupakan salah satu jenis dari pencemaran lingkungan hidup selain
pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran suara.

Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas


ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non
biologis. Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-
lain. Beberapa sumber ini juga menjadi sumber pencemaran tanah.

I
Abstract
Air pollution is a condition in which the presence of one or more chemical,
physical or biological substances in the atmosphere in the existing quantities.
Harm to human, animal and plant health, disturb aesthetics and comfort, or
damage property. Air pollution is one type of environmental pollution besides
soil pollution, air pollution, and sound pollution.
Air pollution is the destruction of air quality. This quality damage is caused by
various sources, both biological and non-biological sources. Air pollution can
come from a variety of sources, including: motor vehicles, factory fumes,
industrial waste, household waste and others. Some of these sources are also a
source of soil pollution.

I
Daftar isi

I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah yang Maha Esa
yang telah memberikan kita nikmat sehat dan iman, sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shollawat serta salam tak lupa
kita junjungkan kepada Nabi besar Nabi Muhammad SAW yang semoga kita
kelak mendapatkan syafaatnya di yaumul kelak. Amin ya robbal alamin.
Makalah yang saya buat dengan judul “Polusi Udara” adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Dalam pembuatan makalah ini
penulis mengalami banyak kesulitan, namun karena bantuan dan dorongan dari
dosen, keluarga, serta teman-teman penulis, kesulitan ini dapat teratasi. Semoga
pembaca mendpatkan manfaat dari membaca makalah ini.
Penulis sadar masih banyak kekurangan pada makalah ini, dengan itu penulis
meminta maaf. Sangat dinantikan saran atau kritik dari pembaca pada makalah
ini agar menjadi introspeksi penulis ke depan. Demikian kata pengantar ini
penulis sampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu
penyusunan dan pihak yang membaca makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 12 November 2020

Feny Pilawa

I
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan,
karena didukung oleh perkembangan dunia industri, banyaknya manusia yang
tinggal didunia ini dapat menjadikan pencemaran udara semakin meningkat.
Terlebih-lebih di Indonesia, pencemaran udara di Indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan, pencemaran asap kendaraan bermotor menjadi sumber yang
paling utama pencemaran udara di Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang
tidak seimbang dengan jumlah pepohonan yang ada di Indonesia mejadi salah
satu penghambat terjadinya pertukaran udara di Indonesia, sifat konsumtif
masyarakat Indonesia menjadikan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
menjadi banyak dan dapat dipastikan mejadikan hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap tingginya pencemaran udara di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu Pencemaran Udara?
1.2.2 Apa bahaya pencemaran udara?
1.2.3 Apa dampak positif dan negatif dari pencemaran udara?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan ini ialah :
1.3.1 Mengetahui apa itu Pencemaran Udara
1.3.2 Mengetahui apakah Pencemaran Udara berdampak pada lingkungan

I
BAB 2

ISI

A. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan
terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak
bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat
bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap
pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain. Efek dari
pencemaran udara juga sudah dapat dirasakan pada saat ini, banyaknya penyakit
yang bersumber dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan juga
bertambahnya jumlah orang yang tua sebelum waktunya menjadi efek negatif
dari pencemaran udara.

B. Jenis dan Sumber Pencemaran Udara


Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat
sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang
berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar
udara utama yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), yaitu
Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx),
partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. Beberapa

I
definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi, polusi cahaya dan
limbah pabrik yang menguap dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Pencemaran primer
b. Pencemaran sekunder
Pencemaran primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah salah satu contoh
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah
sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan
keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya dengan pemanasan global (global warming) dan deplesi ozon di
stratosfer semakin meningkat.
Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi
kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang
dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun
terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate
matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida
(CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir
100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89%
hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke
udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah

I
tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri
merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di
Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas. Pencemaran udara
yang diakibatkan oleh kegiatan manusia, sumber alami, sumber lainnya dan
jenis-jenisnya.
1) Pencemaran udara dari kegiatan manusia
 Transportasi
 Industri
 Pembangkit listrik
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai
jenis bahan bakar)
2) Pencemaran udara dari sumber alami
 Gunung berapi
 Rawa-rawa
 Kebakaran hutan
 Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3) Pencemaran udara dari sumber-sumber lain
 Transportasi amonia
 Kebocoran tangki klor
 Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
 Uap pelarut organik
4) Jenis-jenis pencemar
 Karbon monoksida
 Oksida nitrogen
 Oksida sulfur

I
 CFC
 Hidrokarbon
 Ozon
 Volatile Organic Compounds
 Partikulat
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 %
pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Contohnya
di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan
berupa :
a. Sepeda motor 270%
b. Mobil penumpang 177%
c. Mobil barang 176%
d. Bus 138%
Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan
emisi kendaraan bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya
yang dapat menimbulkan dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia
maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb). Kendaraan
bermotor menyumbang hampir 100% timbal.

C. Bahaya Efek Gas Pencemaran Udara


a. Gas CO / Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai
perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta
disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar
solar terutama berasal dari Angkutan Umum . Formasi CO merupakan fungsi

I
dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam
ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar
terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge
merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon
monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan
turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan
otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung
pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah
bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar
terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor. Karbon monoksida
adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Zat gas
CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih
mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya.
Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga
80% dapat menyebabkan kematian.
b. Gas CO2 / Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu
lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan
begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan
otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti di
wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi
dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air yang membentuk awan yang dapat
ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar awan
tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan
fentilasi udara yang cukup.

I
c. Gas NO dan NO2
Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di Jepang
menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx terbentuk
atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi Oksigen (O2)
atau NOx = f (T, t, O2). Secara teoritis ada 3 teori yang mengemukakan
terbentuknya NOx, yaitu: 1) Thermal NOx (Extended Zeldovich Mechanism)
Proses ini disebabkan gas nitrogen yang beroksidasi pada suhu tinggi pada
ruang bakar (>1800 K). Thermal NOx ini didominasi oleh emisi NO (NOx =
NO + NO2). 2) Prompt Nox Formasi NOx ini akan terbentuk cepat pada zona
pembakaran. 3) Fuel Nox NOx formasi ini terbentuk karena kandungan N
dalam bahan bakar. Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses
thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil),
bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx
sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat
ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus
bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas akan dapat menimbulkan gangguan
pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan hingga yang berat.

D. Efek Positif dan Negatif dari Penecemaran Udara


 Efek Negatif
1. Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu bisa
menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran
pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia
seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada

I
hemoglobin (metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi
dalam sel darah merah). 5 Substansi pencemar yang terdapat di udara
dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya
penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas
dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh
sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Di Indonesia,
kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan.
Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga
2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu
menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang
kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas
kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar
polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan
mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM)
dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi
penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus
rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma;
124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran
pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang

I
akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan
dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan
kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan
mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.
2. Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian
Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di
Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3
trilyun.
3. Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan, orang-orang sudah tidak
dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus bertemu dengan asap,
aktifitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
4. Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat
belajar para pelajar, mereka terhambat dalam hal berfikir dan juga dalam
menyelesaikan suatu permasalahan
5. Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat
perpengaruh, kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon
untuk melakukan proses fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di
daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan mejadika
udara kotor dan tidak baik untuk kita hirup.
6. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan

I
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam ini antara lain :
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
7. Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi
panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersbut antara lain :
 Pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya permukaan air
laut
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
8. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3)
terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer
dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang
pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B

I
matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman.

 Efek Positif
Ternyata selain menimbulkan dampak yang negative terdapat pula efek
positif dari terjadinya pencemaran udara. Hal itu antara lain :
1) Manusia mulai sadar akan kelestarian dan kebersihan alam
2) Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli linkungan
3) Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih udara (air purifier)

E. Solusi Pengurangan Pencemaran Udara


Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu
dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :
 Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya
mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar
matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa pembakarannya lebih
banyak, sebaiknya menggunakan jalanjalan di pinggir kota.
 Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon
dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun menyebabkan kotoran
di udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara
tersebar luas, sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.

I
F. Polutan Udara Spesifik yang banyak berpengaruh terhadap
Kesehatan
a. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan
menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari
diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data
epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta
eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak
hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif
kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak- anak dan orang tua sangat
rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah
dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas
penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit
jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian
lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi
paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh
darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses
atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan
lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya
kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian
terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan
polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan
pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang
mengganggu aktivitas.

I
b. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk
akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan
Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat
menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi
pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat
menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian
epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat
meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
c. Nitrogen Dioksida (NO2)
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi
dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan
90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru
(edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan
100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit
atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm
selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.
d. Karbon Monoksida (CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di
berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara
di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum
yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO
merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam
proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang

I
baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-
mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi
untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di
berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan
meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu
strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada
pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah
bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan
bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
e. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon
(PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila
PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang
terbentuknya sel-sel kanker.
f. Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat
menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat
gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai
gas beracun yang digunakan pada perang 10 dunia ke-1.Selain bau yang
menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran
pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan
bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas

I
khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen
seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
g. Partikulat Debu (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan
partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan
mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat
yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang
lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.
h. Timah Hitam (Pb)
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan
sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan
menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati
bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut
muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan
hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan
anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
i. Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen
sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan
Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx).
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem
pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan
terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap

I
pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua
dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan
kadiovaskular.

I
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pencemaran udara dapat berasal dari udara itu sendiri, asap kendaraan
bermotor, asap pabrik, efek rumah kaca adalah sumber-sumber
pencemaran udara. Berbagai zat kimia yang berbahaya dapat merusak
kesehatan kita, penyakit-penyakit dapat timbul karena efek pencemaran
udara. Selain penyakit, dari segi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya
penecemaran udara dapat memberikan efek negatif, dan memberikan hal
yang tidak baik untuk masa depan negara kita.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, perlu adanya perubahan peraturan dari
pemerintah dalam hal pengaturan pengelolaan limbah pabrik dan jumlah
kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak
diiringi oleh jumlah masyarakat yang semakin banyak dapat
memperparah pencemaran udara. Usaha yang keras juga harus juga
dimiliki oleh warga negara, karena tanpa usaha tersebut maka walaupun
pemerintah berusaha yang keras tidak akan memberikan hasil yang
maksimal sehingga dapat menyegarkan bumi kita kembali seperti dulu
kala.

I
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/Polusi-Udara.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

Anda mungkin juga menyukai