Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

PENCEMARAN UDARA

Disusun Oleh:

1. Aluna Ghaniya Nayzadira (02)


2. Annisa Fahira (03)
3. Gelsey Ardiona Zhafira (10)
4. Muhammad Afif Rizky (21)

X-9
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik, dan
salam dan salawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan kemampuan sehingga saya dapat mengerjakan karya tulis ilmiah ini
dengan baik.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis sajikan sebagai panduan pembelajaran
bagi siswa- siswi, di dalam karya tulis ilmiah ini siswa-siswi dapat mempelajari
tentang Pencemaran Udara

Kami mengucapkan terima kasih kepada para guru dan siswa-siswi yang telah
membaca dan mempelajari karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan ini dapat
meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

Balikpapan, 10 September 2023

Penulis

2
ABSTRAK

Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan
dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat industri, serta
berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas udara mengalami
perubahan. Dari yang mulanya segar, kini, kering dan kotor akibat dari terjadinya
pencemaran udara karena kendaraan transportasi. Pencemaran udara adalah suatu
kondisi dengan kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat
berbahaya, Pencemaran udara dapat dibedakan menjadi dua yaitu pencemaran
primer dan pencemaran sekunder. Karbon monoksida adalah contoh dari
pencemaran primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran yang tidak
sempurna. Kurangnya informasi tentang polusi udara baik didalam ruangan
(indoor) maupun luar ruangan (outdoor) menyebabkan orang tidak menyadari
tentang peningkatan polusi udara. perubahan iklim global antara lain perubahan
suhu udara, kelembaban, dan curah hujan merupakan sebuah ancaman. Selain gas-
gas yang disebutkan diatas, tidak ketinggalan adalah debu yang juga dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan. Kandungan gas berbahaya dan debu tidak
kasat mata, schingga sulit bagi masyarakat awam untuk mengantisipasi gangguan
tersebut. Bahkan banyak diantaranya menganggap jika udara yang dihirup sudah
bersih dan menyehatkan.

Kata Kunci: Pencemaran Udara, Karbon Monoksida, Perubahan Iklim Global

3
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR………………………………...………………………………… 2

ABSTRAK………………………………………………………………………………. 3

DAFTAR ISI…………………………………………………………..…………...…… 4

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 5

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………..……. 5

B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………..…………..... 5

C. TUJUAN………………………………………………………..……………….…. 6

D. METODE PENELITIAN………………………………..…………………………. 6

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….………………….. 7

A. SUMBER PENCEMARAN UDARA……………………………………………... 7

B. JENIS JENIS BAHAN POLUTAN…………………………………………..……. 8

C. JENIS JENIS POLUTAN……………………………………………..……….…... 8

D. DAMPAK POLUTAN………………………………………….………………… 11

E. CARA MENCEGAH POLUTAN………………………..……………………….. 13

BAB III PENUTUPAN…………………………………...…………………………… 17

A. KESIMPULAN ………………………………..………………………………… 17

B. SARAN……………………………………….………………………………….. 17

4
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………………………………… 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya


kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.Menurunnya kualitas udara tersebut
terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan
tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-
kota besar, kegiatan rumah tangga. Setiap hari kita selalu merasakan polusi udara,
baik di pinggir jalan raya, dirumah, disekolah, dan di tempat umum lainnya.
Semakin hari polusi udara semakin berkembang dan menyebabkan berbagai
macam dampak bagi semua makhluk hidup. Sekarang mungkin polusi termasuk
dalam salah satu masalah besar, selain kemiskinan, kepadatan penduduk, dan
kemacetan. Dan semua masalah itu saling berhubungan dan akan menyebakan
polusi udara yang semakin parah. Padahal manusia ingin menjadikan lingkungan
menjadi bersih dan bebas polusi, tapi manusia juga yang membuat polusi dan
membuat lingkungan menjadi kotor.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan polusi terjadi?
2. Zat-zat apa saja yang terkandung dalam polutan?
3. Apa saja jenis pencemaran udara?

5
4. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
5. Bagaimana upaya penanggulangan polutan?

C. TUJUAN
1. Memahami maksud dari pencemaran udara
2. Mengetahui sumber-sumber pencemaran udara
3. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam polutan
4. Mengetahui dampak pencemaran udara
5. Mengetahui cara penanggulangan polutan.
6. Agar orang-orang sadar akan pentingnya lingkungan hidup, untuk tidak
membuat polusi, dan melakukan tindakan untuk mengurangi polusi udara. Selain
itu, masalah ini dibahas agar kita mengetahui lebih dalam tentang polusi udara.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua
data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan
selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat
memberikan informasi yang mutakhir

6
BAB II

PEMBAHASAN
A. SUMBER PENCEMARAN UDARA
1. Kegiatan manusia
a. Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah
perkotaan ke daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat
transportasi pun meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran
udara karena senyawa kimia yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa
kimia tersebut antara lain karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel
mikro.

b. Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri
besi dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri
alumunium, industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak,
industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi
perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh
karena itu pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas
untuk pengendalian limbah.

c. Pembangkit listrik

7
d. Pembakaran (perapian, kompor, furnace, [insinerator] dengan berbagai jenis
bahan bakar)

e. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

2. Sumber alami
a. Gunung berapi
b. Rawa-rawa
c. Kebakaran hutan
d. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

3. Sumber-sumber lain
a. Transportasi amonia
b. Kebocoran tangki klor
c. Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
d. Uap pelarut organik

B. JENIS-JENIS BAHAN PENCEMAR UDARA (POLUTAN)


1. karbon monoksida
2. nitrogen oksida
3. sulfur oksida
4. CFC
5. hidrokarbon
6. senyawa organik volatil
7. Partikulat
8. Radikal bebas

8
C. JENIS-JENIS PENCEMARAN UDARA
1. Menurut bentuk
a. Gas Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi:
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO), Hidrogen Sulfida (HS) dan
Sulfat Aerosol
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N:O), Nitrogen Monoksida
(NO), Amoniak (NH) dan Nitrogen Dioksida (NO) 3) Golongan Karbon terdiri
dari Karbon Dioksida (CO), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen. Vinyl Klorida, air raksa uap.

b. Partikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi:
1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen
3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing

2. Menurut tempat dan sumbernya


A. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (Indoor air pollution), berupa pencemaran udara
didalam ru- a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung
tinggi
B. Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Outdoor air pollution), Sumber Pencemaran udara bebas:
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
asap kendaraan, dll.

9
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
a. Irintasia
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada
saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga
tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida. Amoniak, debu. Iritasi
terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru
sendiri.

b. Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O: menjadi berkurang Keracunan Monoksida mengakibatkan
CO akan mengikathemoglobin sehingga gas Karbon kemampuan hemoglobin
mengikat O, berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas
Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.

c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya
aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.

Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis:


1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnyabenzene, fenol,
toluen, xylene
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol

4. Menurut asal
a. Pencemar primer

10
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim
disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO, hidrokarbon. SO, Nitrogen
Oksida, Ozon serta berbagai partikel.

b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis
pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat
terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh
pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

D. DAMPAK PENCEMARAN UDARA


1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma,
bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik.

2. Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis. dan

11
bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.

3. Hujan asam pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer
Pencemar udara seperti S02 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk
asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara
lain:
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan.
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4. Efek rumah kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N20
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan Lapisan Ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (03) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
12
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Berikut dampak pencemaran udara berupa gas:


a. Sulfur dioksida (SO2) : Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga
menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas
b. Hidrogen Sulfa (H2S) : Menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat merusak
indera penciuman (nervus olfactory)
c. Nitrogen Oksida (N2O) Nitrogen Monoksida (NO) Nitrogen Dioksida (NO2) :
Menggangu sistem pernapasan, Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran
nafas sehingga paru mudah terserang infeksi
d. Amoniak (NH3) : Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman
e. Karbon Dioksida (CO2) Karbon Monoksida (CO) Hidrokarbon : Menimbulkan
efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang
amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan
oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.

E. CARA MENCEGAH PENCEMARAN UDARA


Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam
melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan
udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-
alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan. Menurut
dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki
pencemaran udara berbentuk gas.
13
1. Absorbsi
Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi
yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga
tidak menggunakan air (dry absorben).

2. Adsorbsi
Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben.
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.

3. Kondensasi
Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi
dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).

4. Pembakaran
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon
yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan
air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan
proses pembakaran secara kimia.

5.Reaksi kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang Membersihkan
gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi
kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur
arang.

14
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat
dilakukan melalui enam konsep
1. "Membersihkan" (Scrubbing), Mempergunakan cairan untuk memisahkan
polutan Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan
spray.

2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada


permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter
bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan
dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.

3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis


lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat
yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan
polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar
udara yang telah dibersihkan.

4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan


tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai
kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.

5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga
tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu:
Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium
pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam
program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah
bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah
mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan

15
bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan
bermotor.

6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan


memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal
pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan
melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan
kehadiran oksigen.

7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi


makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar
udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita.
Dan yang paling penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti
bensin bertimbal dengan bensin tanpa Timbal

16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
b. Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk: gas, partikel. Menurut tempat:
ruangan (indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan: Iritansia, asfiksia,
anetesia, toksis. Menurut asal: primer, sekunder.
c. Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran
tangki klor, dan lain-lain.
d. Pencemaran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman,
dapat menyebabkan hujan asam, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan
sebagainya.
e. Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk
gas yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.

B. SARAN

17
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita
semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara,
misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap,
tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan
industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai