Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TENTANG

PENCEMRAN UDARA

OLEH:

Azrida Maulidya Azis


(2020015)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


TAMALATEA MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat,rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Pencemaran Udara ini dengan baik.

Sesuai dengan materi pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk


mengetahuidan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Pencemaran
Lingkungan salah satunya mengenai Pencemaran Udara Maka dari itu, kami membuat
makalah ini agar mahasiswa lebihmengetahui tentang Pencemaran Udara .

Kami sebagai manusia menyedari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimah kasih

Makassar, 24 Januari 2021

Azrida Maulidya Azis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..1


1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………….......3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA…………………………………………...4

2.2 KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA………………………………….5

2.3 FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA………………………….……….7

2.4 ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA………………………………………………….9

2.5 PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA……………….……......14

2.6 UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA…………………….....17

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………….18

3.2 SARAN…………………………………………………………………..………….….18

DAFTAR PUSTAKA ……….………………………………………………………..……....19

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Namun, saat ini kualitas udara sangat memprihatinkan akibat pencemaran
udara.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang
sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai
kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan.
Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara
yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat
disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung
meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah
menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap
kesehatan manusia.
Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian
khusus, khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran udara yang
ada dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-
partikel yang lain. Saat ini mulai dilakukan upaya pemantauan pencemaran
udara. Dari hasil pemantauan tersebut diketahui ada beberapa parameter yang
cukup memprihatinkan, diantaranya: debu (partikulat), Sulfur Dioksida (SO 2),

Oksida nitrogen (NOx), Carbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Pencemar

lainnya adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin (Premium).


Keberadaan timbal (Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia.
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju
pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi,
masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi
tinggi yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal
ini memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang dapat
mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.
Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
dilakukan.
Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor
merupakan sumber utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari
persentase cemaran CO sebesar 98,8%, NO x sebesar 73,4% dan HC sebesar

88,9%, Pb sebesar 100% yang semuanya berasal dari hasil pembakaran


kendaraan bermotor. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah mengeluarkan
kebijakan melalui Kepmen LH no 35 tahun 1993 tentang Baku Mutu Emisi
kendaraan bermotor. Pemerintah Daerah juga merespon situasi ini seperti
contoh keluarnya SK Gubernur DKI Jakarta no 1041 tahun 2000 dengan batasan
yang lebih rendah.

A. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari pencemaran udara?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?
3. Apakah factor-faktor penyebab pencemaran udara?
4. Apakah zat-zat yang dapat mencemari udara?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara?
B. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Mengetahui klasifikasi bahan pencemar udara
3. Mengetahui factor-faktor penyebab pencemaran udara
4. Mengetahui sumber utama pencemaran udara
5. Mengetahui dampak dari pencemaran udara
6. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran udara.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara
menurut Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi
udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai
macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak langsung yang
semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi
di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran
maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan
bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional
maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).

2.KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA


Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan partikel.Polutan gas terdiri
dari:senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen.
Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspensi aerosol caor di atmosfer. Bahan partikel
tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses
erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran
bahan partikulat, uap, gas, dank abut.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia di udara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi
NO2 dan O radikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat
fisik dan kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah
Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan Formaldehid.

3. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:
- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,
seperti:
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.
Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
dilakukan.
Sumber pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan,
transportasi dan rumah tangga. Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa
penelitian yang telah dilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke
udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara yang
melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup
yang hidup di atas bumi ini.

Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap tumbuhan. Seiring
dengan laju pertambahan kendaraan bermotor, maka konsumsi bahan bakar
juga mengalami peningakatan dan berujung pada bertambahnya jumlah polutan
yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara
disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan
zat-zat berbahaya yang memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan
manusia maupun terhadap lingkungannya.

Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-kota


besar di Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber
pencemar udara utama Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan
bermotor, emisi dari pabrikpabrik, rumah tangga dan kebakaran hutan, data
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80% pencemaran udara yang terjadi di
kotakota besar di Indonesia di sebabkan oleh kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan


dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang
ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan
guna mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang
signifikan dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan
pemakaian kendaraan. kondisi ini diperparah dengan angka pertumbuhan jalan
yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2%
pertahun, semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor
transportasi telah dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam
pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak
secara intensif dalam sektor ini menjadi penyebab utama timbulnya dampak
terhadap lingkungan udara terutama didaerah perkotaan.

Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik


berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman,
tempat rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan
tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk
penghisapan. Hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan
sehingga udara menjadi tercemar dan kotor.

4. ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara,


antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon,
CFC, Timbal dan Karbondioksida.
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan
kendaraan bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di
udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan
cair dan melayang berhamburan di udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
6. Chloro fluoro carbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan
hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal
oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh
manusia.
8. karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

5. PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA

Salah satu permasalahan lingkungan dapat terjadi karena polusi udara


yang dihasilkan oleh industri. Meskipun saat ini telah banyak aturan yang
diadakan perkenaan dengan asap yang dihasilkan oleh industri, namun hal ini
tidak terjadi begitu saja. Manusia umumnya akan mengantisipasi, bila telah
merasakan akibat dari perbuatannya. Ada beberapa peristiwa yang terjadi
diakibatkan polusi udara yang sangat mematikan, bahkan menyebabkan
kematian ribuan orang, yaitu great smoke of London (1952)
 Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah membawa perubahan pada gaya
hidup masyarakatnya, baik dalam skala rumah tangga maupun industri.
Penggunaan bahan bakar berbasiskan batu bara menjadi sumber utama
masyarakat di London pada sekitar tahun 1500-an. Semenjak penggunaan batu
bara sebagai sumber bahan bakar, telah terjadi beberapa kali peristiwa kabut
asap yang disebabkan oleh pembakaran batu bara.
Pada Desember 1952 yang merupakan musim dingin, meningkatkan
pembakaran di skala rumah tangga (untuk penghangat) dan industri. Ribuan
rumah tangga menghasilkan asap yang berasal dari batu bara. Namun bukannya
sebagai penghangat, lebih banyak asap yang dihasilkan dari pembakaran ini.
Tidak pernah ada peristiwa yang lebih berbahaya dan mematikan dari pada
peristiwa di tahun 1952 ini.
Pada peristiwa ini ribuan ton jelaga hitam, tar, dan SO 2 telah terakumulasi
di udara akibat pembakaran batu bara. Konsentrasi bahan-bahan tersebut
mencapai 3000-14.000 gr/m3 di udara, sekitar 50 kali diatas ambang batas
normal pada saat itu. Sebuah kabut cahaya telah berdiam di kota itu sejak
tanggal 5 Desember, asap dan uap dari pembakaran tetap bergerak dan
membentuk asap padat. Salah satu faktor yang menyebabkan peristiwa ini juga
adalah cuaca yang sangat dingin saat musim salju saat itu. Terjadi inversi
temperatur, sehingga asap yang dihasilkan dari pembakaran akan terjebak dan
terakumulasi. Peristiwa mematikan yang terjadi disebabkan penyakit
pneumonia, bronchitis, tubercolosis, kerusakan jantung, asma dan kematian
karena keracunan yang berasal dari asap tersebut. Ketika asap menyebar ke
seluruh London, 4000 orang meninggal, beberapa berita menyatakan total
korban jiwa dari peristiwa ini mencapai 12.000 jiwa.
1) DAMPAK PENCEMRAN BAGI ALAM
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
alam, antara lain:hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
1. Hujan Asam
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya
bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan
langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur
dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan
diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai
hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran
padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi,
maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak
stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan
stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari
lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke
bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di
lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer
tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di
seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global).
Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat
suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di
luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke
dalam rumah kaca tidak dapat keluar.
B. Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga
membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik
hewan, tumbuhan dan
manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke
jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan
berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual,
menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,
fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 –
80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan
dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-
orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan
mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
7. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

C. Dampak Pencemaran Bagi Hewan


1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan
putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan
karena penurunan jumlah fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif
pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan
bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya
mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya
permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan
dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami)
banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
D. Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1. Hujan Asam
- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan
tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi
pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam
tanah sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya
pohon akan mati.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan,
seperti beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang
merupakan produsen bagi rantai makanan di laut.
3. Pemanasan Global
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman
hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap
jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya.
4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah,
terjadi mutasi genetic (perubahan sifat organisme).

6. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA


Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan
(preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif
yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
1. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
- mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan
- mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat
- mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah
- tidak membakar sampah di pekarangan rumah
- tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari
- tidak merokok di dalam ruangan
- menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot
- ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan
- ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
- tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan
- mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam
penyemprotan ruang
- menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC
- mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC
- mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4
2. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan
beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
- menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran
lingkungan.
- kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk
membersihkan lingkungan dari polutan.
- melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai
tempat/pabrik daur ulang.
- menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau
pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
- mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi
tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian
akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan
kandungan timbal yang rendah (BBG).

Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu


dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :

 Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap


asap pabriknya sebelum    di buang ke udara bebas. Pengolahan yang
dapat dilakukan adalah:
1. Untuk udara yang mengandung gas atau uap :
- Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau
cairan yang mudah bereaksi  dengan gas atau uap yang terdapat
dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
- Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada
alat pembakar agar terbakar semua.
2. Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol
- Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar
khusus, yang di sebut kamar     pengendap agar debu-debunya
mengendap.
- Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan
sehingga partikel yang ada di  dalam nya tidak ikut bersama aliran
udara.
- Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-
lingkar (cyclone) sehingga  partikel yang terdapat di dalamnya
melekat di dinding
- Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-
balingyang menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada
udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar baling-baling.
- Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan
suatu filter khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara
elektrik karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua
kutub listrik.

3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya


mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar
matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa  pembakarannya lebih
banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.

4. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat


menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon
dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun menyebabkankotoran
di udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara
tersebar luas, sehinggatidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu


mencanangkan programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan
pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;
- PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.
Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar,
misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
- Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
- Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinya dengan energy alternatif lainnya.
- Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan
tidak layak pakai.
- Larangan menggunakan gas CFC
- Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloro etana).
- Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
- Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan
perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).
BAB III

PENUTUP

1) KESIMPULAN
Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung,
emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari
udara. Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya
zat asam di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.
Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat
(asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida
(CO2)
Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan
Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan,
manusia, hewan dan tumbuhan.
2) SARAN
Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui
pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan
mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis
untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan
untuk meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik
dan benar dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.
DAFTAR PUSTAKA

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University Press:
Surabaya
Anonim. 1948. Donora Smog. http://en.wikipedia.org/wiki/1948_Donora_smog#Sources
diakses pada tanggal 06 Februari 2014
Karliansyah. 2011. Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari
pencemaran udara. http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-
kualitas-udara-perkotaan-dari-pencemaran-udara/ diakses pada tanggal 06
Februari 2014

Depkes. Parameter pencemar udara Dan dampaknya terhadap kesehatan.


http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF. diakses pada 06 Februari 2014

Rahmawaty. 2002. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-rahmawaty2.pdf.
diakses pada 06 Februari 2014

Asih Nindi. 2009. Akibat Pencemaran Udara.


http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-pencemaran-udara.pdf. di
akses pada 07 februari 2014

Anda mungkin juga menyukai