Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Pencemaran Udara: Dampak dan
Upaya Penanggulangannya." Makalah ini disusun sebagai tugas mata pelajaran Geografi guna
memahami lebih dalam mengenai salah satu permasalahan lingkungan yang krusial saat ini, yaitu
pencemaran udara.
Pencemaran udara merupakan suatu tantangan serius yang dihadapi oleh dunia, termasuk
Indonesia, sebagai akibat dari aktivitas manusia yang tidak terkendali. Dalam makalah ini, kami
mencoba menguraikan berbagai aspek terkait pencemaran udara, seperti sumber-sumber pencemar,
dampak yang ditimbulkan, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
ini.
Pentingnya pemahaman mengenai pencemaran udara menjadi landasan bagi kita semua untuk
bersama-sama mencari solusi dan mengambil langkah-langkah yang efektif dalam melindungi
lingkungan hidup kita. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan
wawasan yang lebih luas mengenai permasalahan pencemaran udara di tengah-tengah masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber informasi
yang bermanfaat dan menginspirasi pembaca untuk turut serta berperan aktif dalam melestarikan
keberlanjutan lingkungan hidup kita.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dengan baik, dan kami menyadari bahwa masih
banyak hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Terima kasih.
Kelompok 7
1
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................................3
1.3 TUJUAN 4
BAB II ISI.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pencemaran Udara........................................................................................................5
2.2 Penyebab Pencemaran Udara..........................................................................................................5
2.3 Zat-zat Pencemaran Udara..............................................................................................................6
2.4 Dampak Pencemaran Udara............................................................................................................7
2.5 Cara Penggulangan Pencemaran Udara..........................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................14
3.2 Saran 14
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH 4) dan
Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang
menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah
tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan
kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang
dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat
dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga
suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara
merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak
tercemar oleh bahan-bahan yang bersifat racun. Pencemaran udara berwujud gas dalam
pertikel-partikel. Pencemaran udara yang berwujud gas antara gas metana, gas belerang
oksida, gas hidrogen sulfida, dan karbon monoksida dari kendaraan bermotor, adapun
pencemaran udara berwujud partikel antara lain debu, abu, dan asap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa penyebab pencemaran udara?
3. Apa dampak pencemaran udara?
4. Apa saja zat-zat pencemaran udara?
5. Bagaimana Cara mencegah pencemaran udara?
3
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan mendeskripsikan tentang “Pencemaran udara”.
4
BAB II
PEMAPARAN RUMUSAN MASALAH
5
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan
anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon
monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan
Karbondioksida.
6
Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair
dan melayang berhamburan di udara
4. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
e. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
f. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran,
pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
g. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
h. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
7
2. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
dari hujan asam ini antara lain:
b. Merusak tanaman
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a. Pencairan es di kutub
8
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini diharapkan bahwa
pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup manusia dapat lebih
ditingkatkan. Barangkali akan timbul pertanyaan pada diri kita :
Mungkinkan itu dapat terjadi ? Jawabannya adalah : Mungkin ! Sejauh ada niat dan keinginan
untuk melaksanakannya. Oleh karena itu usaha menanggulangi dan mengurangi pencemaran
lingkungan sepenuhnya tergantung pada kita semua. Kala kita ingin meningkatkan kualitas
hidup kita , maka sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk
mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan.
9
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan
teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran secara
jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akna dilaksanakan disuatu tempat yang
antara lain meliputi :
- Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
- Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
- Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
- Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
- Menanamkan Perilaku Disiplin
Berdasarkan criteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara
teknis, antara lain adalah sebagai berikut :
- Mengubah proses
- Menggantikan sumber energi
- Mengelola limbah
- Menambah alat bantu
Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri,
atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersam-sama, tergantung kepada kajian
dan kenyataan yang sebenarnya. Jadi secara garis besar, pencemaran udara dapat
ditanggulangi denagn cara sebagai berikut :
- Untuk mengurangi pencemaran udara dari gas CO, para ahli motor dan industri
merancang katalis yang disebut Catalytik Converter yang digunakan pada cerobong asap
10
(knalpot), yang berfungsi mengubah CO dan NO menjadi gas yang tidak beracun.
- Mengurangi Konsentrasi CO2 diatmosfer, berdasarkan siklus CO2 dan O2, maka
diperlukan pelaksanaan pengelolahan hutan dengan system tebang tanam, memperluas hutan
konservasi, penghijauan pegunungan gundul, gerakan menanam pohon belakang rumah dan
memperbanyak taman kota.
- Menggunakan bahan bakar anti polusi, misalnya kendaraan dengan tenaga lstrik dari
surya atau bahan bakar dari jenis alkohol.
11
- Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya
kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping
memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
- Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang
lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
12
· Car Free Day
Seperti kita tahu, untuk menambah gaung kampanye mengurangi emisi atau pencemaran
udara, beberapa kota besar seperti DKI Jakarta telah menerapkan program “Car Free Day”.
Memang, setidaknya ada dua hal yang bisa ditarik manfaatnya dari program ini.
Pertama, sosialisasi perlunya lingkungan sehat. Dengan “Car Free Day’’ masyarakat dapat
berolahraga dan berjalan kaki di kawasan bebas kendaraan bermotor itu sekaligus
mengurangi tingkat polusi yang semakin parah sejalan dengan pertambahan jumlah
kendaraan bermotor semakin signifikan setiap bulan. Meskipun tidak mudah menyukseskan
program ini, namun “Car Free Day’’ sangat positif untuk ditindaklanjuti agar permasalahan
polusi udara tidak semakin mengerikan sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di
Ibukota khususnya. Semakin banyak yang mendukung “Car Free Day’’ berarti jumlah
kendaraan akan berkurang dan otomatis polusi udara juga ikut berkurang.
Kedua, lewat program “Car Free Day’’ bisa menyadarkan masyarakat untuk menggunakan
alternatif baru dalam bidang transportasi, seperti menggunakan kendaraan bus umum atau
dengan jarak dekat dengan berjalan kaki saja, begitu pula anak-anak sekolah. Dengan
demikian jumlah kendaraan bermotor di jalan raya berkurang.
· Fun Bike
Fun Bike merupakan kegiatan lanjutan dari upaya Car Free Day. Penggunaan sepeda sebagai
alat transportasi yang aman tanpa bahan bakar serta merupakan salah satu sarana penunjang
kesehatan khususnya sebagai sarana sehat untuk berolahraga. Kegiatan Funbike telah
terselenggara dibeberapa daerah Indonesia.
· Langit Biru
Langit Biru merupakan penghargaan untuk kota dengan udara terbersih di Indonesia. Dengan
program langit biru yang dibuat Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini, kota-kota dinilai
berdasarkan kualitas udara perkotaan. Tujuan program langit biru adalah mendorong
peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari
kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Pemilihan kota berkualitas terbaik, sebagai penerima penghargaan Langit Biru, didasarkan 4
parameter utama dan tambahan. Parameter utama penilaian udara terbersih antara lain
manajemen lalu lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan, dan kualitas udara di
jalan raya masing-masing kota.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen
yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju
globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat dari alam bebas, terutama kota-kota besar.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap agar kita semua menyadari dampak
dari adanya pencemaran udara dan kita harus bisa menanggulangi pencemaran udara.
14
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
15