Anda di halaman 1dari 17

PENCEMARAN UDARA

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Eva Marlina Ginting

Dr. techn Marini Damanik, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh:

Cita Sundari (4181131017)

Cut Safrida Riska (4182131003)

Desy Istanti Simbolon (4183131047)

Elmirawanti Sihite (4183331015)

Nancy Davici Tamba (4183331040)

Pendidikan Kimia A 2018

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah mengenai pencemaran udara pada mata kuliah Kimia
Lingkungan. Penulis berterima kasih kepada Ibu Dosen yang bersangkutan
yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan
oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................2
1.4. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................3
2.1. Pengertian Pencemaran Udara.......................................................................3
2.2. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara...............................................................4
2.3 Zat-zat Pencemaran Udara.............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencemaran udara adalah proses masuknya atau dimasukkannya zat
pencemar ke udara oleh aktivitas manusia atau alam yang menyebabkan
berubahnya tatanan udara sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat
tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Keberadaan
zat pencemar dalam udara dapat membahayakan makhluk hidup termasuk
manusia. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas udara terutama di
lingkungan tempat tinggal sangat perlu dilakukan. Sumber pencemaran
udara di daerah perkotaan selain dari industri juga berasal dari transportasi.
Transportasi merupakan urat nadi perekonomian yang terus berkembang
dan meningkat seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi serta
peranannya sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan pada sektor-sektor
yang lain, sehingga pencemaran kendaraan bermotor di kota besar semakin
meningkat. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih
dari separuh penyebab polusi udara. Pembakaran yang tidak sempurna dapat
menghasilkan bahan pencemaran seperti jelaga, karbon monoksida, nitrogen
oksida, belerang oksida, partikel padatan dan senyawa-senyawa fosfor serta
timbal (Istam, 2007).
Dampak perubahan kualitas udara akan menyebabkan timbulnya
beberapa dampak lanjutan, baik terhadap kesehatan manusia dan makhluk
hidup lainnya, aspek estetika udara, keutuhan bangunan, dan lainnya.
Dampak terhadap kesehatan manusia yang banyak terjadi adalah iritasi mata
dan gangguan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), seperti hidung berair,
radang batang tenggorokan, dan bronkitis. Partikel berukuran kecil dapat
masuk sampai ke paru-paru dan kemudian menyebar melalui sistem
peredaran darah ke seluruh tubuh. Gas Karbon Dioksida (CO2), jika
bercampur dengan hemoglobin, akan mengganggu transportasi oksigen.
Partikel timbal akan mengganggu pembentukan sel darah merah (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan, 1998)

1
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas
pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang
ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia juga cara
mencegah dan menanggulanginya.

1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui
lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang
ditimbulkannya juga cara mencegah dan menanggulanginya

1.4. Rumusan Masalah


1. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada
lingkungan dan kesehatan manusia?
3. Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran
udara?

2
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pencemaran Udara


Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Menurut Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan


atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan
konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak
properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka
segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan
rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran
udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam
lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat
dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat
memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah
manusia (man made). Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-
bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wardana, 2001 : 27)
Jadi, pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum
serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran dapat terjadi dimana-
mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang
sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya
terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut
sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). Umumnya, polutan
yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal
dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang

3
dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari
berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

2.2. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara,


diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara
dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan
lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar


sekunder :

1. Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan


langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan
langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:

a. Polutan Gas terdiri dari:


 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan
karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil
dari pembakaran
 Senyawa sulfur, yaitu oksida.
 Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin.
b. Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat
padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut
dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses menyemprot/
spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.

4
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer sekunder biasanya terjadi karena reaksi
dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai
contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:
a) Konsentrasi relative dari bahan reaktran
b) Derajat fotoaktivasi
c) Kondisi iklim
d) Topografi lokal dan adanya embun.

2.3 Zat-zat Pencemaran Udara


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara
lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat,
Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan
dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan
kendaraan bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di


pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

3. Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.

5
4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya.


Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a) Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara


b) Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c) Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair
dan melayang berhamburan di udara
d) Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di
udara

5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan


bakar yang tidak

6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di


atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas,
AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol)
pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan


pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat
terhirup oleh manusia.

8. Karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar


kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan

6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penyebab Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia. Udara adalah salah satu elemen yang sangat
penting sebagai penunjang semua mahluk. Bisa kalian bayangkan bagaimana
jika di dunia ini tidak ada sedikit saja, maka semua akan mati karena tidak bisa
bernafas. Bukan hanya itu saja peranan penting dari udara ini bukan hanya
digunakan untuk manusia tapi semua mahluk hidup. Maka dari itu manusia
selaku salah satu mahluk yang mempunyai akal dan pikiran harus bertanggung
jawab atas kondisi kesehatan dan kebersihan udara sendiri.

Penyebab dan dampak pencemaran udara


Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran
udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya
pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan
lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur
berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang
masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO),
Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2),
Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida
(CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis
bahan pencemar udara.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya
pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya
adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas
vulkanik,kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang
dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.
Manusia Penyebab Utama Pencemaran Udara

7
Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah
meletusnya gunung berapi. Letusan gunung berapi sangat luar biasa.
Meskipun demikian, menurut penelitian, seluruh gunung api di dunia
mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton CO2 per tahunnya. Jumlah
ini ternyata tidak sebanding dengan emisi karbon dioksida yang dihasilkan
oleh manusia melalui pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Kendaran
bermotor saja menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya.
Pada tahun 2010 saja, berbagai aktivitas manusia telah menambahkan
sedikitnya 35 miliar ton emisi karbon dioksida ke atmosfer. Ada banyak sekali
penyebab pencemaran udara bahkan tak terhitung jumlahnya. Dan hampir
semua di sebabkan oleh tangan manusia sendiri. Di bawah ini merupakan
penyebab-penyebab pencemaran udara.

1. Polusi Disebabkan Asap Kendaraan Bermotor


Di dalam era moderninasi ini kendaraan bermotor merupakan salah satu
kebutuhan umum yang bisa dibilang paling penting untuk menunjang kegiatan
sehari-hari. Pada zaman dahulu orang pergi ke tempat yang jauh menggunakan
angkutan umum. Berbeda keadaan dengan sekarang penggunaan kendaraan
pribadi sangatlah pesat, karena dikira lebih mudah daripada menggunakan
kendaraan umum. Padahal disitu asap dari kendaraan pribadi yang semakin
lama semakin naik ini menjadi salah satu penyebab dan penyumbang terbesar
dalam pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara. Banyak reaserch
membuktikan bahwa intensitas dari kendara bermotor sendiri semakin lama
semakin meningkat, bahkan hingga menimbulkan kemacetan di jalan raya.
Seperti contoh di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan masih banyak
lagi yang lainya.Itu menjadikan keadaan penggunaan bahan bakar yang terlalu
berlebihan.
Dampak dari terjadinya kelebihan pemakaian bahan bakar tersebut adalah
banyaknya kandungan gas CO yang dinilai sangat berbahaya. Kandungan CO
atau karbon monoksida ini di nilai berbahaya bukan hanya pada keadaan udara
tapi juga berbahaya untuk mahluk hidup. Biasanya jika dilihat di perkotaan
besar sering terjadi penggumpalan asap dari perpaduan banyak gas yang

8
membahayakan membentuk sebuah kabut. Disitu letak bahayanya dalam
jangka pendek dampak yang dikeluarkan bisa dibilang seperti gangguan
pernafasan biasa, tapi untuk jangka lama bisa menyebabkan penyakit yang
lebih serius dan akut.
2. Pembangkit Listrik

Dalam hal ini hampir sebagian pembangkit listrik konvensional hingga


sekarang masih menggunakan bahan bakar yang di rasa masih kurang
ramah lingkungan. Beberapa contohnya seperti batu bara, gas, dan minyak.
Hampir sama seperti kasus dari kendaraan bermotor tadi efek dari
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna merupakan hal yang
menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara.

3. Abu Polutan Letusan Gunung Berapi

Indonesia adalah salah negara dimana memiliki banyak gunung berapi atau
guunung yang masih aktif. Salah satu kemungkinan dari pencemaran udara
yang berasal dari alam merupakan ini salah satunya. Seperti beberapa waktu
yang lalu ketika ada beberapa gunung yang meletus memberikan dampak
yang serius terhadap stabilitas udara di beberapa daerah. Seperti halnya
letusan Gunung Kelud yang menyebabkan awan hitam dan abu bertebangan
hingga sampai daerah Jawa Barat. Dari efek yang di timbulkan sangat
banyak terutama jarak pandang semakin memendek hingga mengganggu
rutinitas harian yang lain, dan juga dapat mengganggu kesehatan kita
sendiri.

4. Limbah Asap Industri atau Pabrik

Ini merupakan salah satu penyumbang terbesar pencemaran udara di dunia


yaitu limbah asap pabrik atau industri. Cerobong-cerobong yang
mengeluarkan asap tersebut terkadang tidak ada filter untuk zat-zat yang
dikeluarkan. Dari beberapa penelitian beberapa zat yang keluar dari proses
industri ini berupa zat yang berbahaya seperti karbon monoksida,
hidokarbon, dan senyawa yang dapat membahayakan kesehatan alam dan
manusia. Bukan hanya dampak yang di timbulkan kepada udara bahkan dari
pencemaran udara ini juga bisa mengakibatkan pencemaran air dan tanah.

9
5. Limbah Pertanian

Terkadang penggunaan dari pupuk itu terlalu berlebihan menjadikan gas


amonia dan NH3 yang terkandung dalam pupuk tersebut keluar berlebihan
yang mengakibatkan dampak yang signifikan kepada keadaan atmosfer.
Dampak yang terjadi bisa menjadikan gangguan terhadap kesehatan sendiri
dan juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya hujan asam.

6.Kegiatan Pertambangan Penyebab Pencemaran Udara

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang lumrah di


Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan Papua sendiri serta beberapa di
Jawa. Disitu dalam proses penambangan tersebut banyak menggunakan alat
besar dalam jumlah yang besar. Dalam proses pertambangan sendiri ketika
dalam proses penambangan mineral yang di ambil dari perut bumi
menjadikan banyak polutan yang dihasilkan. Misalnya seperti beberapa
bahan kimia dan debu yang sangat banyak hingga bisa kemudian
menjadikan penyebab pencemaran udara sendiri. Banyak pertambangan
yang menimbulkan efek negatif dari hasil pengeboran maupun
pembuanganya. Gangguan tersebut mulai dari kesehatan hingga gangguan
lingkungan yang lain.

7. Aktifitas Rumah Tangga

Siapa yang menyangkanya bahwa dari aktifitas rumah tangga juga


memiliki andil dalam menyumbang polusi udara ini. Ada beberapa kegiatan
rumah tangga yang menyebabkan polusi udara. Seperti pembakaran sampah
yang masih sembarangan dan juga proses pengecatan rumah. Dari situ
kandungan yang di keluarkan oleh beberapa polutan tersebut sangatlah
menyengat dan bahkan bisa menjadi salah satu faktor pengganggu
kesehatan.

8. Kebakaran Hutan Polutan Polusi Udara

Kebakaran hutan merupakan kejadian alam yang sangatlah fatal akibatnya,


terkadang penyebab dari kebakaran hutan sendiri sulit di duga-duga.
Terkadang ada yang karena dari alam yang terutama pertanahan gambut

10
atau bisa juga disebabkan oleh tangan manusia sendiri. Seperti kebakaran
wilayah hutan gambut sendiri sering terjadi ketika musim kemarau yang
berkepanjangan, selain itu juga penggunaan sistem ladang yang berpindah
juga menjadi faktor pembakaran hutan oleh tangan manusia. Dampak yang
sangat signifikan bisa di rasakan secara langsung dari kebakaran hutan
tersebut. Seperti mengganggu aktifitas sehari-hari dan kesehatan dari
penduduk yang terkena imbas atau asap dari pembakaran hutan tersebut.
Seperti kasus kebakaran hutan yang berada di Kepulauan Riau yang bisa
dikatakan sangatlah parah. Bahkan bukan hanya dari masyarakat di daerah
situ yang terkena dampaknya melainkan hingga di negara tetangga
Singapura juga terkena imbas dari kebakaran hutan tersebut.

9. Efek Timbunan Sampah

Untuk Polusi Udara Siapa yang tidak terganggu dengan adanya timbunan
sampah yang banyak? Pasti semua orang sangatlah terganggu terutama
ketika sudah menumpuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Kejadian
seperti ini biasanya sering terjadi di TPA, terkadang gangguan tersebut
datang secara tiba-tiba karena proses pengolahan sampah yang kurang cepat
bisa di tangani dengan tepat. Polusi yang di timbulkan juga tidaklah bisa
dianggap remeh selain bau yang tidak sedap, dari tempat pembuangan akhir
ini juga bisa menjadikan penumpukan gas metana yang membahayakan
untuk kesehatan.

10. Ilegaloging atau Penebangan Hutan Liar

Ilegaloging atau Penebangan Hutan Liar Salah Satu Penyebab Utama


Pencemaran Udara. Di Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang
memiliki hutan terbesar di dunia. Akan tetapi banyak masalah yang terjadi
terkait hutan di Indonesia terutama penebangan hutan secara liar. Dalam hal
ini hutan merupakan salah satu penyeimbang alam yang harus sangat di jaga
karena keadaan seperti ini seharusnya pemerintah memberi perhatian
khusus tehadap kasus ini. Karena dampak yang besar sangat bisa terjadi
sebab penebangan tersebut seperti kekeringan yang berkepanjangan,

11
penetralan udara yang terganggu, sistem resapan yang menjadi berkurang
dan masih banyak lagi yang lainya.

3.2 Dampak yang Ditimbulkan Oleh Pencemaran Udara Pada Lingkungan


Dan Kesehatan Manusia
Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara diantaranya:
mengganggu kesehatan makhluk hidup, kerusakan lingkungan ekosistem, dan
hujan asam. Kesehatan pada manusia akan terganggu akibat udara yang
tercemar yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infeksi saluran
pernapasan, paru-paru, jantung dan juga sebagai pemicu terjadinya kanker
yang sangat berbahaya. Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan
ekosistem adalah kerusakan dimana lingkungan ekosistem tempat tinggal
berbagai macam makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh
belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida
dan nitrogen dioksida. Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri
yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara.Diatmosfir, polutan
tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).Akhirnya
mereka jatuh ke tanah sebagai hujan asam
3.3 Cara Untuk Mencegah Dan Menaggulangi Terjadinya Pencemaran
Udara
Berikut 6 usaha pencegaran pencemaran udara yang dapat kita lakukan, yaitu:
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap
serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2. melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat
sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas
buang ke udara bebas
4. membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat
menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang
tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita

12
5. mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan
bakar dan mengurangi angkutan pribadi
6. memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah
satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain
sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
Bahaya pencemaran udara ini bukan hanya untuk sekarang namun juga
berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia dan mahluk yang lain. Oleh
sebab itu kita sebagai manusia harus menggencarkan pengkampanyean
tentang merawat alam. Dengan merawat alam secara keseluruhan yang hanya
bisa menjadikan wadah penekan dari pencemaran lingkungan, bukan hanya
udara bahkan juga air, dan tanah. Selain itu juga kita juga menjadikan ini
sebagai tabungan untuk anak cucu kita agar dapat menghirup udara segar,
bersih dan menyehatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. (1998). Pedoman Teknis Perhitungan
dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Istam. (2007). Respon Lumut Kerak pada Vegetasi Pohon Sebagai Bioindicator
Pencemaran Udara di Kebun Raya Bogor dan Hutan Kota Manggala
Wana Bhakti. Bogor: Fakultas Pertanian
Mukano. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua. Surabaya:
Airlangga University Press.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Utami, E.T.C. (2005). Hubungan Antara Kualitas Udara pada Ruangan ber-AC
Sentral dan Sick Building Syndrome di Kantor TelkomDivre IV Jateng.
Tesis DIY: UNNES
Wardhana, A. W. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.

13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Udara adalah salah satu elemen yang sangat penting
sebagai penunjang semua mahluk. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau
lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Udara adalah salah satu elemen
yang sangat penting sebagai penunjang semua mahluk.
B. SARAN
Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan
kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan dan
tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon bumi.Jika melihat besarnya dampak
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka sebaiknya perlunya pengetahuan
yang mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya pengetahuan tentang cara –
cara mencegah serta menganggulangi efek dari pencemaran lingkungan perlu
dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat
pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.

14

Anda mungkin juga menyukai