Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH FISIKA

‘’UDARA DAN PENCEMARAN UDARA’’

DISUSUN OLEH :
 NADILLA PUTRI ALZUMI (4202540002)
 VERONICA CLAUDIA SIMANJUNTAK (4201240006)
 MUAMMAR KHANAFI (4203240022)
 SYAWARAH PUTRI MAKSUM (4202240004)
 DAUD YONATHAN PANGGABEAN (4203540004)
 SRI DHEMETRIS FAULINA SARAGIH (4203240010)
 PUTRI ANGGRAINI (4203240004)
DOSEN PENGAMPU :

FISIKA NON-DIK A 2020


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Udara dan Pencemaran Udara”. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah di Universitas Negeri Medan yaitu Fisika Lingkungan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, melalui pengantar ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan. Semoga semua kebaikan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa
dengan balasan yang berlipat ganda.
Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dalam penyusunan penulisan, maupun isi serta pembahannya. Oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan
makalah lain di masa yang akan datang. Dengan ini, penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami khususnya, dan umumnya bagi para pembaca.

Medan, 21 September 2020

Kelompok 4 (Empat)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen, setiap pemimpin diukur
keberhasilannya dari kemampuannya memprediksi perubahan dan menjadikan
perubahan tersebut sebagai suatu potensi. Dalam hal ini tentu saja akan berhubungan
dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang
pemimpin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor individu itu
sendiri seperti nilai dan norma yang dianut atau dikenal dengan mental models dari
pemimpin tersebut.
Mental model adalah asumsi-asumsi atau generalisasi-generalisasi (paradigma) yang
terdapat dalam pikiran kita yang mempengaruhi bagaimana kita memahami, bersikap
dan bertindak terhadap dunia sekitar. Jadi, seorang pemimpin akan bertindak atau
mengambil keputusan dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang
dimilikinya, biasanya asumsi berasal dari pengalaman-pengalaman yang pernah
dilaluinya, pengalaman membentuk pengetahuan-pengetahuan yang akan menuntun
dia dalam bertindak.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian udara?
2. Apa saja komposisi dari udara?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi gas didalam udara?
4. jelaskan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan udara?
5. Sebutkan macam-macam gas udara dan sifatnya?
6. Jelaskan apa itu polusi udara (udara tercemar)?

C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian udara
2. Mengetahui komposisi udara
3. Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi gas didalam udara
4. Dapat menjelaskan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan udara
5. Mengetahui macam-macam gas diudara dan sifatnya
6. Mampu menjelaskan apa itu polusi udara

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat
dilihat dari adanya angina yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis
sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga dengan massanya, akan berkurang
seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara
semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama
sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara
kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa,
oksigen kembali dibebaskan.

2. Komposisi Udara
Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan
udara kering adalah 78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93# argon, 0,04% karbon
dioksida, dan gas-gas lain yang terdiri dari neon, helium, metana, krypton, hydrogen,
xenon, ozon, dan radon. Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporsi (penguapan)
pada laut, sungai, danau dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah benda berukuran
kecik, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung
berapi.

3. Faktor yang mempengaruhi komposisi gas didalam udara


a. Faktor Ketinggian
Setiap peningkatan ketinggian 100 meter akan terjadi penurunan tekanan
atmosfer sebesar 6-10 mmHg sehingga secara tidak langsung terjadi penurunan
kadar gas didalam udara.

b. Faktor letusan gunung berapi


Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga akibat
letusan gunung berapi sangat besar. Abu vulkanik mengandung logam seperti
timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Dari berbagai gas yang dilepaskan
oleh letusan gunung berapi, CO2 menjadi salah satu penyebab utama
pencemaran udara yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi. Tercatat seluruh
gunung berapi di dunia mengeluarkan 0,13-0,44 miliar ton CO2/tahun.

c. Faktor kebakaran hutan


Kebakaran hutan dapat terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang.
Terbakarnya ranting dan daun kering terjadi secara alami akibat panas yang
ditimbulkan oleh batu dengan benda lainnya yang dapat menyimpan dan
menghantar panas. Kebakaran hutan yang terjadi akan melepaskan gas CO2 ke
atmosfer karena hutan secara alami merupakan tempat untuk menyerap gas
CO2
Selain gas CO2, beberapa polutan dari pembakaran hutan yang mengakibatkan
pencemaran udara diantaranya adalah hidrokarbon, CO, SO, NO dan NO2, serta
kabut asap berupa partikel halus yang bercampur dengan debu.

d. Faktor kepadatan penduduk


Kepadatan penduduk suatu kota atau daerah menyebabkan penurunan kada O2
dan meningkatkan kadar CO2.
Pernapasan : inspirasi O2 --- ekspirasi CO2

e. Faktor Kegiatan Industri


Meningkatnya perindustrian, khususnya di perkotaan menimbulkan berbagai
jenis pencemar yang dibebaskan ke udara sebagai hasil buangan industri. Hasil
buangan industri atau limbah industri adalah sisa buangan dari suatu proses
kegiatan produksi, mengandung bahan kimia yang bersifat racun dan berbahaya.
Dampak limbah menurut jenis industri terhadap pencemaran udara adalah
limbah industri kimia dan bahan pangan, serta limbah industri logam dan
elektronika. Berdasarkan hasil penelitian, yang paling dominan dari pencemaran
udara dalam perindustrian lebih dari 90% adalah sumbangan limbah industri
dalam bentuk gas. Beberapa perusahaan industri menghasilkan polutan yang
berbahaya, diantaranya CO, CO2, SO2, NO, hidrokarbon dan senyawa organik.
CO2 dilepaskan oleh proses industri melalui pembakaran bahan bakar fosil.
Namun, beberapa proses juga menghasilkan emisi CO2 melalui reaksi kimia yang
tidak melibatkan pembakaran, misalnya industri semen, industri logam seperti
besi dan baja dan produksi bahan kimia. Industri semen dalam proses
pembuatannya menghasilkan CO2 melalui beberapa proses (Atmaja, 2015),
yakni penggunaan energi listrik, proses pembakaran bahan bakar fosil untuk
sumber energi ataupun transportasi dan akibat reaksi kimia pada proses kalsinasi
dalam pembuatan klinker. Semakin banyak jumlah klinker yang diproduksi akan
semakin banyak jumlah CO2 yang dilepaskan di udara.

f. Faktor Transportasi
WHO (2004) memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah
menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor. Di Indonesia, setiap
tahun jumlah kendaraan semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan
yang dapat menyebabkan peningkatkan pencemaran udara. Konstribusi gas
buang dari knalpot kendaraan bermotor sebagai sumber penyebab pencemaran
udara mencapai 60-70% (Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan
bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi agar kendaraan dapat
beroperasi. Bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang
kemudian dibakar menghasilkan CO2. Namun, pada kenyataannya mesin tidak
dapat membakar hidrokarbon secara sempurna sehingga knalpot kendaraan
mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mencemari udara. Hasil pembakaran tidak
sempurna tersebut menghasilkan CO, NO2 dan VOC. Pembakaran bahan bakar
fosil seperti bensin dan diesel pada transportasi merupakan sumber terbesar
emisi CO2.
g. Faktor Penebangan Liar
Dampak akibat hutan gundul menghasilkan banyak lahan-lahan yang rawan
terhadap kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa
penebangan liar yang tidak terurus. Kerusakan hutan akibat pengundulan akan
menghasilkan banyak emisi CO2 ke udara yang tersimpan di pohon-pohon.
Diperkirakan bahwa lebih dari 1,5 miliar ton gas CO2 dilepaskan ke atmosfer
akibat penggundulan hutan

4. Hal-hal yang berkaitan dengan udara


a) Tekanan
Tekanan udara adalah sebuah tenaga yang menggerakkan massa partikel udara
menekan searah gaya gravitasi bumi. Tekanan udara akan berbanding terbalik
dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan
laut maka akan semakin rendah tekanan udaranya. Kondisi ini disebabkan karena
semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin berkurang udara yang
menekannya.
Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada di
pantai. Hal ini disebabkan dipuncak gunung jumlah partikel udaranya semakin
kecil yang mengakibatkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada
udaranya pun akan semakin kecil. Tekanan udara dapat diukur dengan
menggunakan Barometer, dengan satuan milibar (mb) dan garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama pada tekanan udaranya disebut
isobar.
i. Jenis-Jenis Tekanan Udara :
1. Tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang semakin keatas
semakin turun, hal ini dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
 Komposisi gas penyusun yang makin ke atas semakin berkurang.
 Sifat udara dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas
makin lemah.
 Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 Km)
sehingga semakin tinggi suatu tempat maka suhu makin naik.
2. Tekanan udara horizontal adalah tekanan udara yang dipengaruhi oleh
suhu udara, daerah yang bersuhu udara tinggi akan bertekanan rendah
dan sebaliknya. Hal tersebut dipengaruhi oleh lintang tempat, persebaran
daratan dan lautan, dan pergeseran posisi matahari tahunan.

ii. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Udara :


1. Tinggi rendahnya tempat
. Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya akan semakin tipis dan
semakin renggang sehingga tekanan udaranya semakin rendah. Tekanan
udara disuatu tempat umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari,
daerah yang mendapatkan sedikit sinar matahari maka punya tekanan
udara rendah dan daerah yang dapat sedikit sinar matahari, maka punya
tekanan udara yang tinggi.

2. Temperatur
Apabila temperatur udara tinggi, maka volume molekul udara
berkembang sehingga tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya apabila
temperatur udara rendah maka tekanan udara menjadi tinggi.

Rumus pada tekanan udara yaitu seperti berikut ini:

h = (760 – x) . 10
Keterangan:

h = Ketinggian suatu tempat (m)


x = Tekanan tempat tersebut (cmHg)

Contoh peristiwanya adalah saat kita memperhatikan seorang nelayan yang bisa
berlayar ke tengah laut buat mencari ikan, lalu bisa kembali lagi ke tepi pantai
setelah mendapatkan ikan. Peristiwa nelayan berlayar tersebut memanfaatkan
perbedaan tekanan udara yang ada di daratan dan laut.

Biasanya, nelayan tradisional yang memanfaatkan tenaga angin akan mulai


berlayar mencari ikan pada malam hari dengan memanfaatkan angin darat.
Kemudian,pada siang keesokan harinya, para nelayan memakai angin laut buat
kembali pulang setelah mendapat hasil tangkapan dari laut. Lalu, apa itu angin
darat dan apa itu angin laut? Apa hubungan kedua jenis angin tersebut dengan
tekanan udara?
Adanya angin darat dan angin laut tersebut, gak lepas dari adanya perbedaan
tekanan udara di suatu wilayah. Sifat daratan yaitu cepat menerima panas dan
cepat menerima dingin. Angin akan bergerak dari wilayah yang mempunyai
tekanan udara lebih besar (tempat dingin) ke wilayah dengan tekanan udara
lebih rendah (tempat panas). Suhu udara yang tinggi (lebih panas) akan
membuat volume molekul udara berkembang, sehingga tekanan udara menjadi
rendah. Begitu juga buat kondisi sebaliknya, suhu udara rendah (lebih dingin)
akan membuat volume molekul udara mengempis yang membuat tekanan
udara menjadi tinggi.

b) Kegunaan
 Membantu kehidupan sehari hari, seperti mengeringkan pakaian, menerbangkan
layang-layang,penyerbukan tanaman, dan mengisi ban sepeda atau ban mobil.
 Untuk menggerakkan kincir angin. Gerakan kincir angina ini dapat dimanfaatkan
untuk memompa air guna keperluan pertanian.
 Membantu proses pembakaran. Bagian udara yang membantu pembakaran
adalah oksigen.
 Perantara penyampaian suara atau bunyi. Bunyi dapat merambat melalui zat
padat, zat cair, maupun zat gas (udara).
 Diperlukan untuk pernapasan.
 Sebagai sarana bagi pesawat terbang.
 Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi.
 Membantu transfer panas melalui metode konveksi.

c) Polusi Udara
polusi udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas ini
disebabkan oleh berbagai sumber baik sumber biologis maupun non-biologis.

Penyebab Polusi Udara


Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita
menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum
penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu Karena faktor internal (secara
alamiah), contoh:
 Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
 Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.,
 Proses pembusukan sampah organik, dll
 Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:
 Hasil pembakar bahan bakar fosil.
 Debu/serbuk dari kegiatan industry
 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

5. Macam-macam gas udara dan sifatnya


 Macam – macam Gas Udara
a. Nitrogen
Nitrogen dengan rumus kimia yaitu N termasuk ke dalam golongan non logam
pada tabel periodik. Nitrogen termasuk gas yang tidak berwarna,tidak berbau
dan tidak memiliki rasa serta jumlahnya sangat banyak di lapisan atmosfer
bumi.Dari keseluruhan elemen – elemen,nitrogen berada diurutan ke 6 di
seluruh alam semesta ini.Pada lapisan atmosfer bumi,kandungan nitrogen
didalamnya sekitar 75,51persen dari total keseluruhan berat atmosfer atau78,09
persen dari volume total.Tidak heran jika nitrogen banyak dimanfaatkan
dibidang komersil ataupun industri.

b. Oksigen
Oksigen menjadi salah satu bagian dari udara yang sangat penting bagi semua
makhluk hidup.Wujud dari oksigen sendiri tdaklah berbau,tidak berwarna
maupun tidak berasa.Bagi makhluk hidup oksigen sangat diperlukan untuk
ernapas ,kemudian oksigen tersebut ditukar menjadi karbondioksida.Sedangkan
karbondioksida sendiri dimanfaatkan oleh tanaman untuk melakukan
fotosintesis.Oksigen berasal dari pembetukan beberapa elemen yang saling
bereaksi dan dalam prosesnya membutuhkan bantuan cahaya dan juga
panas.Oksigen yang ada di dalam bumi memiliki kandungan massa sebesar 46
persen.Dengan proporsi volume oksigen sebesar 21 persen di atmosfer dan 89
persen berada di lautan.Didalam batuan, oksigenbercampur dengan logam
maupun nonlogam dan biasanya bersifat asam seperti
sulfur,alumunium,karbon,fosfor dan sebaginya.

c. Argon
Meskipun terdengar asing,argon termasuk gas yang amat berharga nilainya
terutama dibidang industri. Argon adalah gas yang tidak berwarna,tidak berbau
dan tidak memiliki rasa.Diluar angkasa,argon menempati urutan ke12 dari
keseluruhan elemen kimia.Sebanyak 1,288 persen atmosfer terdiri atas berat
argon dan 0,934persen daritotal volumenya,udara ini banyak ditemukan didalam
batu.Untuk mendapatkan argon,perlu dilakukan isolasi dalam skala yang besar
dengan melakukan distilasi fraksi udara cair.Argon banyak dimanfaatkan untuk
membantu dalam meleburkan logam seperti alumunium dan stainless
steel,memproduksi serat logam (titanium,zirkonium,dan uranium) menghasilkan
kristal semi konduktor(silikon dan germanium).
d. Neon
Udara atau gas neon banyak dimanfaatkan sebagai dasar lampu fluorescent
dan baraang elektronik lainnya.Sama seperti gas pada umunya,neon tidak
berwarna,tidak berbau dan tidak berasa namun lebih ringan sari pada gas
apapun. Neon berada di atmosfer bumi hanya dalam beberapa menit saja dan
terperangkap pada celah – celah batuan bumi. Untuk mendapatkan neon perlu
dilakukan pengisolasian pada suhu -195,8 derajat celcius dan harus mengalami
proses pencampuran dengan arang aktif agar nantinya neon dan dapat terserap
di dalamnya.

e. Helium
Helium termasuk elemen kimia ringan kedua setelah hidrogen. Helium
termasuk unsur gas pada tabel periodik kimia yang tidak memiliki warna, tidak
berbau dan tidak berasa serta dapat menjadi cair jika berada pada suhu -268,9
derajat celcius. Titik didih dan titik beku helium sangatlah rendah jika
dibandingkan dengan jenis elemen lainnya. Helium menjadi satu – satunya
elemen yang tidak dapat menjadi padatan oleh proses pendinginan dengan
tekanan atmosfer normal. Setidaknya diperlukan tekanan sebesar 25 atm dan
suhu -272 derajat celcius untuk mengubah wujudnya menjadi padatan. Di alam
semesta, helium mengisi sekitar 23 persen dari total massa setelah hidorgen.
Helium menjadi bahan baku bagi bintang yang bersintesis dengan hidrogen
dalam membuat nuklir.

f. Metana
Metana menjadi salah satu gas yang terbentuk akibat adanya aktivitas
manusia. Gas ini juga merupakan gugus karbon sederhana yang berpotensi untuk
menimbulkan efek rumah kaca (Baca: Penyebab Bumi Semakin Panas). Metana
lebih ringan daripada udara yaitu sekitar 0,554, sedikit larut di dalam air, mudah
terbakar di udara, dapat membentuk karbondioksida dan uap air, dapat menyala
dan sedikit bercahaya, serta sangat panas. Metana memiliki titik didih -162
derajar celcius dan titik bekunya mencapai -182,5 derajat celcius. Di alam,
metana dihasilkan oleh bakteri anaerobik pada tumbuhan yang terdekomposisi
di bawah air atau lebih dikenal dengan nama rawa gas. Tanah gambut atau rawa
menjadi tempat di alam penghasil gas metana. Namun saat ini, kegiatan manusia
seperti pembakaran biomasa, pertanian, pengekstraksian dan proses gas alam
dapat meningkatkan jumlah gas metana. Meskipun demikian, metana menjadi
gas yang amat penting dan sumber bagi hidrogen dan beberapa kimia organik
seperti dalam pembuatan pupuk.
g. Kripton
Gas ini termasuk ke dalam gas yang langka dan sangat sedikit jumlahnya.
Kripton memiliki massa tiga kali lebih berat daripada massa udara. Gas ini
monoatomik, tidak berwarna, tidak memiliki bau dan rasa. Meskipun sedikit
jumlahnya namun gas ini terdapat di atmosfer bumi, meteorit dan mineral
tertentu. Untuk mendapatkan kripton perlu dilakukan destilasi udara cair yang
sudah terakumulasi dengan xenon. Kipton dimanfaatkan untuk bahan elektronik
dan lampu led dan lampu flash pada fotografi
.
h. Hidrogen
Hidrogen menjadi kelompok kimia yang tidak memiliki warna dan rasa namun
dapat terbakar dengan mudah. Dalam keadaan normal, gas hidrogen yang
berdiri sendiri dengan molekulnya sendiri, bisa terbakar jika bertemu dengan
oksigen dan air. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam semesta ini dan
hidrogen memberikan berat bumi sebesar 0,14%. Berat tersebut berupa lautan
dan samudra, batuan es yang ada di kutub, sungai, danau dan di atmosfer
berupa uap air. Hidrogen juga bergabung dengan karbon, nitrogen, oksigen dan
lain sebagainya.

 Sifat – sifat udara


a) Berbentuk gas
Sudah seringkali dikatakan sebelumnya bahwasannya udara merupakan
salah satu benda yang berbentuk gas. Selain itu udara yang ada di
permukaan Bumi ini terdiri atas berbagai macam gas. Hal ini mempunyai arti
bahwasannya udara adalah benda yang berbentuk gas. Benda- benda gas,
khususnya udara ini tidak dapat kita lihat, tidak dapat kita cium baunya
namun dapat kita rasakan. Salah satu bukti kita bisa merasakannya adalah
ketika kita bisa menghirup udara dan juga ketika udara bergerak maka kita
akan bisa merasakan melalui pori- pori kulit kita.

b) Memiliki massa atau berat


Salah satu sifat yang dimiliki oleh udara adalah bahwa udara memiliki
massa atau berat. Kita semua mengetahui bahwasannya semua jenis benda
mempunyai massa. Meskipun udara merupakan benda yang tidak berwujud
(tidak dapat kita lihat) dan juga tidak dapat dicium, namun udara memiliki
massa atau berat.
Udara memiliki massa atau berat yang dapat diukur dengan suatu alat
tertentu. Sebagai contoh yang dapat kita lihat adalah kita bisa
membandingkan tabung gas kosong dengan tabung gas yang berisi. Jika kita
mengangkat keduanya maka kita bisa merasakan bahwa tabung gas yang
berisi akan terasa lebih berat dan memiliki massa dibandingkan dengan
tabung yang kosong.

c) Menempati ruang
Sifat dari udara yang selanjutnya adalah bahwa udara menempati ruang.
Udara merupakan benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut ruangan
selalu ada udara. Selain itu di celah terkecil pun dapat ditempati oleh udara.
Sebagai bukti yang dapat kita rasakan adalah kita bisa bernafas dimanapun
kita berada, bahkan ketika berada di tempat yang tertutup dan tanpa
ventilasi sekalipun
Hal inilah yang terkadang menyadarkan kita bahwa udara selalu ada
dimana saja dan udara juga selalu ada bahkan di area tertutup sekalipun.
Namun perlu diketahui, untuk di tempat tertutup tanpa ventilasi, mula- mula
kita bisa tetap bernafas, namun lama- kelamaan kita tidak akan bisa bernafas
apabila tidak ada sirkulasi udara. Hal ini bukan karena udara habis, namun
karena saat kita menghirup udara ubtuk berbafas, maka kita akan menghirup
Oksigen, sementara yang kita keluarkan adalah Karbondioksida. Maka dari
itulah kita bisa sesak nafas apabila kekurangan Oksigen dalam pernafasan.
d) Mempunyai tekanan
Sifat yang dimiliki udara selanjutnya adalah bahwa udara memiliki tekanan.
Tekanan yang dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Salah satu hal penting dari tempat yang sangat bisa
mempengaruhi tekanan adalah ketinggian (baca: jenis hutan berdasarkan
ketinggiannya) tempat tersebut. Udara yang panas akan mempunyai tekanan
udara yang lebih rendah daripada udara yang dingin. Selain itu udara yang
bergerak memiliki tekanan yang lebih rendah daripada udara yang diam. Hal-
hal tersebut yang membedakan antara udara yang bertekanan tinggi dan
juga udara yang bertekanan rendah. Untuk mengukur tekanan udara sendiri
kita bisa mengukurnya dengan suatu alat tertentu.
e) Akan memuai apabila dipanaskan
Ura merupakan sebuah benda yang tidak dapat kita lihat bentuknya, karena
memang udara tidak berbentuk. Namun hal tersebut bukan berarti bahwa
udara tidak bisa mengalami perubahan. Salah satu sifat yang dimiliki udara
adalah akan memuai apabila udara tersebut dipanaskan. Jika penasaran dan
ingin membuktikannya, kita bisa melakukan percobaan sendiri secara
sederhana.
f) Akan menyusut apabila didinginkan
Diatas sudah dijelaskan mengenai perubahan yang bisa terjadi pada udara.
Jika sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya udara dapat memuai apabila
dipanaskan, maka hal yang sebaliknya juga akan berlaku, yakni udara akan
mengalami penyusutan apabila didinginkan. Apabila kita penasaran dengan
sifat udara yang demikian maka kita juga bisa melakukan percobaan sendiri
secara sederhana tentunya
g) Berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang
bertekanan rendah
Udara merupakan benda gas. Benda- benda gas termasuk udara ini memiliki
sifat sangat fleksibel, bahkan tingkat kefleksibelan yang dimilikinya jauh
melebihi benda- benda cair. Udara, dimana- mana selalu ada, bahkan d
permukaan Bumi diliputi dengan lapisan- lapisan udara. Udara dapat dengan
bebas bergerak tanpa bisa kita lihat, tanpa bisa kita cium namun terkadang
dapat kita rasakan
Udara yang dapat bergerak bebas ini mempunyai pola atau sifat. Seperti
halnya air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat
yang lebih rendah maka udara berhembus dari tempat yang memiliki
tekanan tinggi menuju ke tempat yang mempunyai tekanan yang lebih
rendah. Nah, inilah sifat gerak yang dimiliki oleh udara.
h) Ada dimana saja
Bumi dan permukaannya dihuni oleh berbagai macam makhluk hidup, tidak
hanya manusia, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan. Semua
makhluk hidup yang ada di kerak Bumi selalu membutuhkan udara untuk
dapat tumbuh dan bertahan hidup. Dan apabila kita amati maka dimanapun
tempat di Bumi ini maka akan selalu ada udara.
Hal ini dibuktikan bahwa ada banyak sekali makhluk hidup yang dapat
bertahan hidup di sudut- sudut Bumi, bahkan ditempat yang sangat terpencil
ataupun tertutup sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa udara selalu ada di
mana- mana. Bukti seperti ini juga dapat kita buktikan sendiri. kita masih
tetap bisa bernafas apabila sedang berada di tempat yang tertutup sekalipun,
misalnya di lift. Hal ini karena udara selalu ada dimana- mana.
i) Tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan
Ada tiga macam benda yang ada di Bumi, yakni padat, cair dan juga gas.
Benda padat dan benda cair mempunyai sifat dapat kita lihat dan dapat kita
rasakan. Namun hal ini tidak berlaku pada benda gas. Benda gas memiliki
sifat yang lain yakni tidak dapat dilihat oleh manusia. Meski tidak dapat kita
lihat namun udara dapat kita rasakan. Udara dapat kita rasakan salah
satunya adalah ketika udara bergerak
Udara bergerak berupa angin, angin (baca: proses terjadinya angin) yang
berhembus akan dapat kita rasakan ketika angin (baca: jenis angin) ini
menerpa pori- pori kulit. Perubahan suhu akan kita rasakan, terkadang kita
akan merasakan dingin namun terkadang kita akan merasakan segar. Hal ini
darat kita rasakan, bahwa terkadang kekuatan dari udara yang bergerak ini
akan dapat mengangkat helai- helai rambut yang kita miliki. Itulah contoh
yang sangat tepat untuk membuktikan bahwasannya udara ada dan dapat
kita rasakan. Contoh yang lain adalah kita bisa bernafas karena adanya udara
yang ada di sekitar kita.
j) Bentuk, volume dan massa jenisnya selalu berubah- ubah
Sifat yang dimiliki oleh udara adalah sangat fleksibel. Ada beberapa hal yang
dimiliki oleh udara, diantaranya adalah bentuk, volume dan juga massa
jenisnya. Sebelumnya dikatakan bahwasannya udara tidak dapat kita lihat,
namun udara ini mempunyai bentuk. Bentuk dari udara adalah berubah-
ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Selain bentuk, volume dan juga
massa jenis yang dimiliki oleh udara juga selalu berbeda- beda tergantung
tempat atau keberadaan dari udara itu sendiri.

6. Polusi udara
menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan
atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah
tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta
dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia
(man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Jadi, pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke


dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dan dapat berupa:
a) Polutan Gas terdiri dari:
 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan
karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil
dari pembakaran
 Senyawa sulfur, yaitu oksida.
 Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin.

b) Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan
partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer sekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.

Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor,


antara lain:
 Konsentrasi relative dari bahan reaktran
 Derajat fotoaktivasi
 Kondisi iklim
 Topografi lokal dan adanya embun.

Zat-zat Pencemaran Udara


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara
lain Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat,
Hidrokarbon, CFC,Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)


Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan
kendaraan bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara.
Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit
tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
a) Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
b) Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c) Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair
dan melayang berhamburan di udara
d) Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di
udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer
bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat
pemadam kebakaran,pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada
parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal
oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh
manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Penyebab Pencemaran Udara


Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar
oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara
ada 2 macam, yaitu:Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:

 Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.


 Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik.,
 Proses pembusukan sampah organik, dll
 Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:
 Hasil pembakar bahan bakar fosil.
 Debu/serbuk dari kegiatan industry
 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

Dampak Pencemaran UdaraTerhadap Lingkungan Alam


Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan
asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan
pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO 2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam ini antara lain:
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila
H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan
bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi
asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar
fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi
listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O 2 yang dihirup
oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga
mencemari air dan mineral tanah.

2. Penipisan Lapisan Ozon


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan
ozonsehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia
buatantersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat
lepasnya ikatan O3menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai
lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia
dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang
parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi menyaring radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O 3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak tersaring dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan
panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek
rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di
seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.\
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
4. Proses terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke
bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO 2 di lapisan
atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut
terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh
permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini
sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar
ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam
rumah kaca tidak dapat keluar.
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia,
tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat
menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis
yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya
partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan
letak penempelan atau pengendapannya.Penyakit pneumoconiosis banyak
jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau terhisap ke dalam
paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
 Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja
tambang batubara atau pekerja yang banyak melibatkan penggunaan
batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap. Masa
inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak napas.
 Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silika ini banyak terdapat di industri besi baja, keramik,
pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di
samping itu debu silika juga terdapat di penambangan bijih besi, timah
putih, dan tambang batu bara. Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi,
kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru,
bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya.
Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang
disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
 Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat
asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai
macam silikat terutama selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam,
pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan
makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia

Pencegahan Pencemaran Udara


Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat
dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah
dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari
terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan,
mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan
polutan.
1. Mencegah pencemaran udara berbentuk gas
 Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada
permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben
mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada
permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang
bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian
digunakan lagi.
 Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang
baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe
absorbs ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya
bedanya bahwa emisi hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di
mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi.
 Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas
menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas
diarahkan mencapai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang
rendah, seperti hidrokarbon dan gas organic lainnya.
 Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon
yang terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi
panas yang disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu
metode dalam pengolahan limbah padat dengan menggunakan
pembakaran yang menghasilkan gas dan residu pembakaran.
2. Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel
 Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel
yang ikut keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar
tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang
keluar dari cerobong. Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan
dengan sifat gas buangan yang keluar seperti berdebu banyak, besifat
asam, bersifat alkalis dan sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang
banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon, dacron, fiberglass,
polypropylene, wool, nomex, tefloyn.
 Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah
membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian
atas alat, sedangakan udara yang kotor dari bagian bawah alat.
 Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan
udara kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus
searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung
silinder di mana dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah
ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder,
diberi muatan negative.
 Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat
dengan menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone
Separators adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau
udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
 Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon
dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan
menghisap dan mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen
maka akan mengurangi jumlah polutan di udara. Semakin banyak
tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka kualitas udara
akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru
(prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan
nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
 Ventilasi udara
Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan
dengan kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas
oksigen (O2) dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan
bebas dari berbagai polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka
usahakan dekat dengan sumber pencemaran, agar polutan segera dapat
keluar dalam ruangan.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya
dapat dilihat dari adanya angina yang menggerakan benda. Udara termasuk salah
satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah
dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga dengan massanya, akan
berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka
udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan
hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara
kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem
fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.

menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan
atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah
tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta
dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia
(man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Jadi, pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke


dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

2. Saran
Dalam menjaga alam ini sebaiknya kita harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar
dengan contoh-contoh diatas.

Anda mungkin juga menyukai