Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENCEMARAN UDARA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD 1

DOSEN PENGAMPU

Drs. HARDIANSYAH, M.Si

DISUSUN OLEH

KELAS 1/E

KELOMPOK 18:

Maretta Fauzia Rahmi (1910125220045)

Muhammad Kurnia Ramadhan (1910125310055)

Umi Kaltsum (1910125320030)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “PENCEMARAN UDARA” ini
dengan baik.

Makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang
“PENCEMARAN UDARA” serta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami
yaitu Drs. H. Hardiansyah, M.Si.

Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen pembimbing. Kami berharap makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Banjarmasin, September 2019

Kelompok 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada saat ini, masalah pencemaran udara telah menimbulkan kekhawatiran banyak
penduduk terutama yang tinggal dikota besar dan daerah industri. Bahkan, ahli meteorologi
mengatakan bahwa pencemaran udara tidak hanya meliputi kota besar, tetapi pencemaran
udara telah meliputi keseluruh atmosfer bumi kita. Di Indonesia, tingkat pencemaran udara
sangat memprihatinkan salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan
tingkat pencemaran udara tertinggi ketiga di dunia.
Udara kota telah dipenuhi oleh gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas
buang kendaraan bermotor berkontribusi besar sebagai sumber pencemaran udara yaitu
mencapai 60-70%, sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya
berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga,
pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu
diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan
yang dianggap serius. Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, serta
mudah merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga,
hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan
bermotor.
WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor
akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat
marginal. Studi oleh para peneliti di Universitas Harvard menunjukkan bahwa kematian
akibat pencemaran udara berjumlah antara 50.000 dan 100.000 per tahun di Amerika Serikat
yang memiliki tingkat pencemaran udara cenderung lebih rendah dari pada kota-kota di
negara berkembang.
Setiap waktu kita bernafas, seorang dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3.000 gallon
(11,4 m3) udara setiap hari. Udara yang kita hirup, jika tercemar oleh bahan berbahaya dan
beracun, akan berdampak serius pada kesehatan kita, terutama anak-anak yang lebih banyak
bermain di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya. Walaupun tidak terlihat oleh
kasat mata, pencemaran diudara mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup lainnya.
Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya
wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari
bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari pencemaran udara akibat emisi kendaraan
bermotor yang semakin memprihatinkan. Hal itulah yang membuat kami merasa tertarik
untuk mengangkat sebuah masalah pencemaran udara terhadap kesehatan makhluk hidup di
dunia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari pencemaran udara?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab pencemaran udara?
4. Apa saja zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Bagaimana standar kualitas negara?
7. Bagaimana cara menanggulangi terjadinya pencemaran udara?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Memberi pengetahuan tentang pengertian dari pencemaran udara
2. Menunjukkan klasifikasi bahan pencemar udara
3. Menambah wawasan tentang factor-faktor penyebab pencemaran udara
4. Memberi pengetahuan tentang sumber utama pencemaran udara
5. Memberi informasi tentang dampak dari pencemaran udara
6. Memberi informasi tentang upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran
udara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara diartikan dengan penurunan kualitas udara yang disebabkan


masuknya unsur-unsur berbahaya atau polutan berupa gas maupun zat partikel kedalam
udara atau atmosfer bumi yang berpengaruh buruk terhadap organisme hidup. Menurut
Akhmad (2000) pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing
didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan
normalnya.

Pencemaran udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu pergesekan


permukaan, penguapan, dan pembakaran. Pergesekan permukaan adalah penyebab utama
pencemaran partikel padat di udara dan ukurannya dapat bermacam-macam, contohnya
seperti pengeboran, penggergajian dan lain-lain. Penguapan merupakan perubahan fase
cairan menjadi gas, pencemaran udara banyak disebabkan oleh zat-zat yang mudah
menguap seperti pelarut cat dan perekat.sedangkan pembakaran merupakan reaksi kimia
yang berjalan cepat dan membebaskan energy, cahaya dan panas. Pada pembakaran banyak
digunakan oksigen dan menghasilkan berbagai oksida penyebab pencemaran udara.

2.2 Klasifikasi Bahan Pencemaran Udara

Klasifikasi pencemar udara dapat dibagi menurut wujud, senyawa, maupun sifatnya.

a. Klasifikasi menurut wujud

Menurut wujud, zat pencemar terbagi menjadi tiga bagian yaitu zat pencemar fase
padat, cair dan gas. Zat pencemar fase padat dan cair meluputi semua jenis zat pencemar
udara baik yang berbentuk partikel maupun koloid, yang mempunyai ukuran antara 0,001 -
500 µgrm. Sedangkan zat pencemar udara yang termasuk dalam golongan gas disebut
partikulat. Zat pencemar fase gas meliputi semua jenis zat pencemar udara yang berbentuk
gas dan mempunyai ukuran molekuler.

b. Klasifikasi menurut sifat


Menurut sifatnya, zat pencemar terbagi menjadi dua yaitu zat pencemar primer dan
sekunder. Zat pencemar primer merupakan zat pencemar yang kehadirannya di udara sama
dengan yang diemisikan oleh sumbernya. Sedangkan zat pencemar sekunder adalah zat
pencemar yang terdapat di udara sebagai hasil reaksi antara zat pencemar primer dengan
unsur-unsur kimia udara.
c. Klasifikasi menurut senyawa

Secara umum zat pencemar udara diklasifikasikan sebagai berikut yaitu Partikulat,
Oksida Sulfur (SOX), Oksida Nitrogen (NOx), Hidrokarbon (HC), Karbon Monoksida (CO),
dan Photochemical oxidant.

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:


1. Faktor alam (internal), yaitu faktor penyebab yang berasal dari aktifitas alam:
a. Debu yang berterbangan karena tiupan angin;
b. Letusan gunung berapi;
Letusan gunung berapi akan menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Erupsi
gunung berapi akan mengeluarkan bermacam-macam material vulkanik.
Diantaranya berupa gas yang bercampur dengan udara yang ada di bumi. Udara di
bumi akan menjadi tercemar karena terdapat gas yang melimpah keluar dari mulut
bumi. Seperti H2O, CO2, H2S, SO2, CO. Diantara semua gas tersebut, sulfur
dioksida merupakan pencemar udara utama karena selain berpengaruh pada
kesehatan, SO2 juga menyebabkan anomali cuaca.

c. Kebakaran hutan yang terjadi secara alamiah;


Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan pohon - pohon yang ada dihutan
menjadi kering itulah yang memicu sambaran petir dan mengakibatkan hutan
terbakar, asap dari kebakaran hutan juga menjadi salah satu penyebab pencemaran
udara.
d. Bau yang tidak enak akibat sampah organic proses pembusukan.
2. Faktor manusia (eksternal), yaitu faktor penyebab yang berasal dari aktifitas
manusia:
a. Asap dari pabrik industri.
Era modern kini melahirkan banyak industri besar yang sangat pesat tumbuh dan
berkembang dimana-mana. Industri modern ini akan memproduksi barang dalam
skala besar di pabrik. Pabrik tersebut tentunya membutuhkan proses pembakaran
untuk mesinnya.Hampir setiap mesin mengeluarkan asap yang memiliki sifat
merusak dan sangat berbahaya ketika dihirup. Sehingga, pabrik memiliki desain
cerobong asap untuk mengalirkan asap menuju udara agar asap-asap yang ada
tersebut tidak terhirup oleh manusia secara langsung. Jika asap-asap tersebut
tercampur dengan zat-zat lain dan banyak terakumulasi, maka akan menyebabkan
udara murni tercampur dengan asap pabrik tersebut. Pencampuran ini yang
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
b. Asap kendaraan di lalu lintas.
Dalam proses operasi suatu kendaraan bermotor pasti membutuhkan adanya
bahan bakar yaitu yang berasal dari minyak bumi. Minyak bumi tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon. Senyawa ini akan dibakar yang kemudian
menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Pada kenyataannya, mesin tidak
membakar hidrokarbon secara sempurna. Pembakaran tidak sempurna ini
menyebabkan knalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya. Zat-zat
tersebut berupa kepulan asap berwarna hitam atau kecoklatan yang akan membuat
kotor udara dan menyebabkan pencemaran udara.
c. Pembakaran hutan dan sampah rumah tangga dengan sengaja.

2.4 Zat-Zat yang Mencemari Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur Dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara dan beberapa
pemrosesan industri. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)


Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara.
5. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan,
maupun padatan. Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna.
6. Chloro Fluoro Carbon (CFC)
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon Dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
2.5 Dampak Pencemaran Udara
Dampak terjadinya pencemaran udara terbagi menjadi dua, yaitu
a. Dampak pencemaran udara bagi lingkungan dan alam,
1. Memicu terjadinya hujan asam, dimana hujan asam tersebut dapat merusak tumbuhan-
tumbuhan.
2. Mengakibatkan terjadinya global warning. Polusi udara merupakan salah satu
penyebab terjadinya global warming dalam jangka waktu yang lama dan meyebabkan
kerusakan lapisan ozon.
3. Pencemaran udara juga dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu. Udara yang kotor membuat tanaman mudah terkena penyakit, misalnya
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
b. Dampak pencemaran udara bagi manusia,
Berbagai jenis polutan yang terkandung dalam udara yang kita hirup setiap harinya
mempunyai efek buruk terhadap kesehatan.
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida dapat menyebabkan pekerjaan hemoglobin sebagai pengikat dan
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh terganggu karena terikatnya CO pada
hemoglobin sehingga jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras. Sehingga tubuh
akan merasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya
pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Gas nitrogen dioksida juga mempunyai pengaruh sama seperti gas karbon monoksida,
yaitu mempengaruhi kemampuan hemoglobin dalam mengikat dan mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh juga dapat menyebabkan timbulnya gejala asma.
3. Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur dioksida dapat merusak dan memengaruhi berbagai fungsi sistem di dalam
tubuh. Mulai dari kerusakan sistem pernapasan, penurunan fungsi paru-paru, hingga
menyebabkan iritasi mata.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Peningkatan partikulat di udara dapat menyebabkan penyakit jantung, mengganggu
fungsi paru-paru dan bisa memicu terjadinya kanker paru-paru.
5. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan PAH (Plycylic Aromatic Hidrocarbon) yang bisa menimbulkan luka,
merangsang terbentuknya sel-sel kanker, kerusakan otak, otot dan jantung.
6. Chloro Fluoro Carbon (CFC)
CFC dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi dan
menimbulkan adanya efek rumah kaca sehingga suhu atmosfer meningkat membuat
cairnya es di kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
7. Timbal (Pb)
Timbal dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti terhambatnya pembuatan
hemoglobin dan terjadinya pengendapan protein, mengganggutahap awal pertumbuhan
fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
8. Karbon Dioksida (CO2)
Kelebihan karbon dioksida dapat menyebabkan kandungan oksigen dalam darah
berkurang hingga menyebabkan sesak napas.
2.6 Kualitas Udara
Pencemaran udara hebat pernah terjadi di Yunani, Spanyol, Prancis, Jerman, Italia,
Inggris, Brazilia, Chili, Amerika maupun Kanada. Di Los Angeles, Amerika Serikat
sering terjadi asbut fotokimia. Sejak 1948 pemerintah di sana telah berusaha
mengurangi pengotoran udara yang disebabkan pabrik, penggilingan dan industry
kecil. Pengendalian seperti NO2, CO, dan hidrokarbon digalakkan. Gangguan yang
berat datang dari kendaraan. Karena itu diadakan standar kualitas udara seperti
tercantum dalam tabel di bawah ini:
Tandar Kualitas Udara
2.7 Upaya Penanggulangan Terhadap Pencemaran Udara
1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan menaiki angkutan umum.
2. Mendorong pabrik-pabrik industri untuk menemukan bahan alternatif pengganti
yang dapat mengurangi pencemaran udara.
3. Mengembangkan tekhnologi ramah lingkungan
4. Mensosialisasikan pada masyarakat bahwa pentingnya menjaga lingkungan hidup.
5. Memelihara hutan atau tanaman sebagai penghasil oksigen yang sangat
diperlukan manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran udara adalah penurunan kualitas udara yang disebabkan masuknya unsur-
unsur berbahaya atau polutan berupa gas maupun zat partikel kedalam udara atau atmosfer bumi
yang berpengaruh buruk terhadap organisme hidup. Klasifikasi bahan pencemar udara terbagi
menjadi tiga bagian yaitu menurut wujud, sifat dan senyawa.

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh factor internal dan eksternal. Factor internal
yaitu factor yang berasal dari aktifitas alam tanpa campur tangan manusia. Contoh factor internal
seperti debu yang beterbangan dan letusan gunung berapi. Sedangkan factor eksternal merupakan
factor disebabkan oleh aktifitas manusia, contohnya yaitu asap pabrik industry dan asap
kendaraan. Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat (asap atau jelaga),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2).

Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan Lapisan Ozon
Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia, hewan dan tumbuhan.
Standar kualitas udara terbagi menjadi lima kategori yaitu baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak
sehat dan berbahaya.

Beberapa cara penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran


udara seperti dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan menaiki angkutan
umum, mengembangkan tekhnologi ramah lingkungan, dan memelihara hutan atau tanaman
sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan manusia.
3.2 Saran
Untuk mengurangi pencemaran udara yang semakin hari semakin mengkhawatirkan,
perlu adanya kesadaran bagi masyarakat itu sendiri dan upaya dari pemerintah. Pencemaran
udara tidak mungkin untuk dihilangkan, tetapi bisa dikurangi dengan adanya kerja sama antara
masyarakat dan pemerintah suatu negara. Dengan dilakukannya beberapa upaya penanggulangan
terjadinya pencemaran udara kita berharap agar kualitas udara negara Indonesia akan membaik
seiring berkembangnya waktu.

Anda mungkin juga menyukai