Anda di halaman 1dari 12

PENCEMARAN UDARA

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Pengetahuan Lingkungan

Disusun oleh:

Kelompok 3

 Shavira Aileen R (1810941010)  Sylvinna Rahayu M (1810941014)

 Nadia Usma Dewi (1810941011)  Fajri Dwi Arya (1810941015)

 Maulidia Rahmi (1810941012)  Suci Amelia (1810941016)

 Webila Ranti (1810941013)

Dosen Pembimbing:

Rinda Andhita Regia,M.T

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
Pencemaran Udara

1.Pengertian Pencemaran Udara


1.1 Pengertian secara umum
Pengertian pencemaran udara adalah adanya satu substansi atau lebih baik kimia,
biologi ataupun kimia di atmosfer pada jumlah yang mampu memberikan dampak negatif dan
berbahaya untuk kesehatan manusia, tumbuhan dan hewan serta merusak properti atau
mengganggu kenyamanan. Pencemaran udara bisa ditimbulkan dari kegiatan manusia
ataupun sumber alami.
Polusi udara adalah hal yang harus diwaspadai oleh manusia. Ketika udara di sekitar
Anda sudah tidak murni lagi sehingga menyebabkan bau atau rasa sesak di dada, maka bisa
dipastikan bahwa udara tersebut telah tercemar.

1.2 Pengertian menurut PP nomor 41 tahun 1999


sumber pencemar yang dimaksud adalah setiap usaha dan atau kegiatan yang
mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

2.Penyebab Pencemaran Udara

2.1 Kegiatan Perindustrian.


Di zaman modern saat ini, industri sudah menjelma menjadi icon yang erat kaitannya
dengan kehidupan manusia. Ada banyak sekali industri di dunia yang berperan dalam
mencemari atmosfer mulai dari industri obat-obatan, makanan, pakaian, peralatan rumah
tangga dan lain sebagainya. Meskipun industri dapat meningkatkan nilai ekonomi suatu
negara, faktanya masih banyak industri yang memiliki cerobong asap pabrik. Asap itulah
yang memberikan efek sangat buruk terhadap udara. Zat-zat berbahaya yang dipakai selama
proses industri akan naik ke udara dan merusaknya.
2.2 Padatnya Lalu lintas
Penyebab pencemaran udara selanjutnya adalah kepadatan lalu lintas. Asap kendaraan
baik motor ataupun mobil dapat menyebabkan munculnya polusi udara. Hal ini dikarenakan
bahan bakar kendaraan yang dapat menghasilkan hidrokarbon akibat pembakaran yang tidak
sempurna. Zat inilah yang selama ini mengotori udara.
2.3 Letusan gunung berapi
Udara juga bisa tercemar akibat letusan gunung berapi. Gas-gas yang keluar dari
Gunung berapi ketika meletuslah yang menyebabkan udara menjadi kotor atau berpolusi.

2.4 Pembangkit listrik


Pencemaran udara juga bisa dikarenakan penggunaan listrik. Perlu diketahui bahwa
pembangkit listrik yang masih konvensional memakai gas, minyak dan batu bara untuk
pengoperasiannya. Proses pembangkit listrik biasanya menghasilkan pembakaran yang tidak
sempurna. Hal inilah yang membuat gas-gas berbahaya dari proses pembangkit listrik
tersebut terbuang ke atmosfer dan merusaknya.

3.Sumber Pencemaran Udara

3.1 Sumber alamiah:

a. Gunung berapi
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat pencemar udara, seperti
SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate (TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung
berapi menghasilkan lebih banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta
ton per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta ton NOx. TSP yang
dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam bentuk silica, dalam abu vulkanik.

b. Biological decay
Mikroorganisme tanah melakukan dekomposisi material organik secara biologis, melepaskan
sulfur dioksida (SO2) dan NOx ke udara.

c. Danau dan laut


Dalam siklus biogeokimia nitrogen, terjadi pencernaan protein oleh biota laut yang
menghasilkan gas NO2 dan NO3, yang akan dilepaskan ke udara. Selain itu, di laut dan
danau terjadi proses methanogenesis pada sedimen, yang mengakibatkan terlepasnya gas
CH4 ke udara.

d. Gas dari proses pencernaan


Proses pencernaan makanan, terutama pada mamalia, menghasilkan gas metana (CH4) yang
akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses flatulensi.
e. Petir
Petir memiliki energi yang sangat besar. Petir mampu memecah gas N2 pada atmosfer dan
membuatnya bereaksi dengan O2 di udara membentuk gas NOx.

f. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan terlepasnya TSP ke udara dalam bentuk fly ash.
Kebakaran hutan juga akan menghasilkan gas rumah kaca, yaitu CO2, melalui proses
pembakaran selulosa dalam kayu secara sempurna. Apabila pembakaran selulosa terjadi
secara tidak sempurna, akan dilepaskan gas CO ke udara.

3.2 Sumber Pencemaran Udara Berasal dari Manusia

a. Emisi Industri
Contoh aktivitas manusia yang termasuk ke dalam pencemaran udara adalah emisi industri
dari cerobong asap pabrik dan pembakaran pada furnace. Emisi industri dapat mengandung
TSP serta gas rumah kaca seperti CO dan CO2. Pembakaran pada furnace dapat
menghasilkan CO atau CO2.

b. Emisi Kendaraan Bermotor


transportasi menggunakan kendaraan bermotor, seperti mobil, motor, pesawat, dll. Reaksi
pembakaran bahan bakar pada mesin kendaraan bermotor dapat melepaskan gas CO atau
CO2 ke udara.

c. peternakan (NH3)
Contoh aktivitas manusia yang termasuk ke dalam pencemaran sumber area adalah
peternakan, karena aktivitas peternakan melepaskan gas ammonia (NH3) ke udara.

d. Landfill
Penimbunan sampah di dalam landfill menghasilkan biogas, yang mana kandungan utamanya
adalah gas metana (CH4).

4.Macam-Macam Pencemaran Udara

4.1 Pencemaran Primer

zat ini merupakan hasil langsung dari suatu proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan
secara langsung oleh sumber pencemar. Contoh polutan yang dihasilkan oleh pencemaran
primer adalah sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pabrik dan karbon monoksida hasil
pembakaran

4.2 Pencemaran Sekunder

yang dimaksud polutan sekunder ialah polutan yang dihasilkan dari interaksi dari
beberapa polutan primer di atas atmosfer kayak reaksi foto kimia. Untuk contoh sendiri yaitu
disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O

5.Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

1.Melakukan larangan kepada petani-petani, pengusaha-pengusaha perkebunan melakukan


pembakaran pada lahan pertanian yang akan mereka usahakan.

2. Gas-gas buangan industri sebelum dilepaskan/dibuang keudara, terlebih dahulu harus


dinetralkan.

3. Melakukan penghijauan, terutama di daerah-daerah industri dan perkotaan. Tujuannya agar


karbondioksida yang dihasilkan mesin-mesin industri dan kendaraan bermotor, dapat diserap
oleh tumbuh-tumbuhan. Demikian pula halnya dengan debu-debu yang berterbangan di
udara, bila bersentuhan dengan daun-daunan akan lengket pada daun, dan ketika hujan turun
akan dibawa oleh air hujan jatuh ke tanah. Dengan demikian, penghijauan dapat pula
mengurangi debu-debu yang berterbangan di udara. Apakah Anda telah turut ambil bagian
dalam menggalakkan penghijauan? Anda dapat melakukannya sendiri-sendiri atau bersama-
sama teman ikut mempelopori penghijauan di lingkungan masing-masing.

4. Mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar dan menggantikannya
dengan energi lain yang tidak menimbulkan pencemaran seperti energi panas matahari
(tenaga surya), tenaga air (hidroelektrik), tenaga angin, dan sebagainya.

5. Penempatan daerah kawasan industri supaya berada jauh dari pemukiman, terutama
pemukiman yang padat penduduknya.

6. Menciptakan mesin dari kendaraan bermotor yang hemat energi dan efek pencemarannya
kecil
6. Dampak Pencemaran Udara

6.1 Dampak untuk Kesehatan

Udara yang tercemar dapat masuk ke dalam tubuh melalui system pernapasan. Zat-zat
pencemar berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan zat-
zat pencemar berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika zat-zat
pencemar telah masuk ke seluruh tubuh, tubuh seperti terkena racun, tetapi secara perlahan
dan menumpuk dalam tubuh. Ketika timbunan dalam tubuh telah banyak, tubuh kita akan
terasa sakit.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut) ini bisa diakibatkan kebakaran hutan yang meluas seperti di daerah
Kalimantan dan Sumatera. Pencemaran udara ini juga menyebabkan penyakit asma dan
bronchitis. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik (beracun) dan karsinogenik
(penyebab kanker).

6.2 Dampak terhadap Pertanian

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya. Tanaman tersebut juga rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam. Zat yang menempel di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.

Tanaman akan kekurangan nutrisi karena limbah yang mencemari tanah telah
membunuh organisme pengurai bangkai. Organisme tersebut antara lain adalah bakteri,
jamur, dan cacing, hingga sisa makhluk hidup, seperti potongan kayu, tumpukan rumput yang
tidak bisa diuraikan menjadi anorganik.

6.3 Dampak terhadap Ekonomi

Hasil kajian bank dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat pencemaran udara
di Indonesia sebesar Rp.1,8 Triliun.Jumlah ini akan meningkat mencapai 4,3 triliun pada thun
2016

6.4 Dampak Sosial


Akibat pencemaran udara,orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat .Setai hari
harus melihat dan menghirup asap akibatnya aktivitas social terhambat

6.5 Dampak Pendidikan

Dari segi pendidikan,dampak pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar


para siswa .mereka terhambat dalam hal berfikir.terhambat pula dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.

6.6 Terjadinya Hujan Asam

Derajat keasaman (pH) normal air hujan adalah 5,6 karena adanya karbondioksida (CO2) di
atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam
dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam diantaranya yaitu mempengaruhi
kualitas air permukaan, tanaman menjadi layu dan mati, dan bersifat korosif sehingga
membentuk karat pada material dan bangunan.

6.7 Efek Rumah Kaca

Suhu udara meningkat sangat terkait dengan makin gundulnya hutan akibat penebangan liar
dan kebakaran hutan. Hal ini meningkatkan kadar karbondioksida. Selanjutnya, aktivitas
manusia yang menghasilkan asap kendaraan bermotor dan asap rokok juga meningkatkan
kadar CO2. Kadar CO2 di atmosfer yang semakin menumpuk akan sulit dinetrakan, pada
akhirnya menyebabkan efek rumah kaca.

Keberadaan CO2 di angkasa kadarnya sangat banyak. Dengan demikian, sinar matahari yang
sampai ke permukaan bumi, kemudian dipantulkan ke angka ternyata tertahan oleh lapisan
gas CO2, dan akhirnya dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Hal tersebut mengakibatkan
suhu dipermukaan bumi makin tinggi. Jika suhu permukaan bumi semakin tinggi, sudah pasti
akan membawa pengaruh terhadap keberadaan kutub utara dan selatan. Kutub merupakan
penyeimbang suhu udara di permukaan bumi. Suhu permukaan bumi semakin tinggi atau
disebut dengan pemanasan global. Adapun dampak dari pemanasan global yaitu pencairan es
di kutub, perubahan iklim regional dan global serta perubahan siklus hidup flora dan fauna.

6.8 Penipisan Lapisan Ozon

Lapisan ozon berfugsi untk menyaring sinar matahari yang berbahaya yaitu sinar ultraviolet,
selain itu lapisan ini berfugsi mengendalikan jumlah panas di atmosfer. Kerusakan ozon
dapat mengakibatkan kenaikan suhu di atmofer, sehingga meningkatkan pemanasan global di
bumi ini.
Penyebab kerusakan ozon karena penggunaan gas berbahaya yang berlebihan oleh manusia.
Gas tersebut adalah Klorofluorokarbon (CFC), CFC diguakan dalam system pendingin
seperti lemari es dan AC, aerosol dan Styrofoam.

5.Contoh kasus pencemaran udara

5.1 kasus pencemaran udara di Riau

Pada makalah ini akan dibahas tentang kasus kabut asap di Riau. Kasus kabut asap di
Riau bukan termasuk bencana alam melainkan pencemaran udara akibat ulah manusia.
Adapun perusahaan yang membuat kebakaran hutan ini adalah PT LIH. Kasus asap tahun
2014 di Riau ini makin parah karena seluas 11.128 hektare lahan hutan dan perkebunan serta
semak belukar di Provinsi Riau telah terbakar sejak empat pekan, menurut data Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut satelit NOAA 18 milik Amerika yang dioperasikan Singapura terdapat 48


titik panas (hotspot) di daratan Sumatera, 27 titik jumlah ini terus meningkat di wilayah
Provinsi Riau.

PP nomor 41 tahun 1999 menjelaskan bahwa sumber pencemar yang dimaksud adalah
setiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kasus asap ini merupakan tindakan perusakan lingkungan terutama pembakaran lahan
gambut yang menimbulkan dampak pencemaran terhadap udara.

Secara umum, penyebab kebakaran lahan tersebut, yaitu seluruh perusahaan


menjalankan kegiatan di atas gambut yang rawan kebakaran. "Berdasarkan penelaahan peta,
penelitian lapangan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap dokumen lingkungan hidup dan
pengambilan sampel menunjukan bahwa 17 (tujuh belas) perusahaan beraktivitas di atas
wilayah gambut dalam yang rawan kebakaran. Gambut dalam memiliki kateristik mudah
terbakar dan mampu menyimpan api sehingga budidaya di atas kawasan tersebut harus
dilakukan secara sangat hati-hati," ujar Deputi VI UKP IV Mas Achmad Santosa.
Selain itu, perusahaan dinilai tidak mampu menjaga konsesinya dan ini terkait erat
dengan kebakaran hutan dan lahan. "Dalam wilayah konsesi hampir seluruh perusahaan yang
diaudit terdapat wilayah yang secara de facto diduduki, dan dikuasai oleh masyarakat.
Kondisi tersebut terjadi karena peran aktif masyarakat sendiri maupun sebagai akibat dari
tidak dilakukannya penjagaan dan pengelolaan konsensi secara aktif oleh perusahaan," kata
Ota,AchmadSantosa.

Seluruh perusahaan juga tidak melibatkan masyarakat dalam upaya pemadaman


kebakaran hutan dan lahan. "Masih terdapat perusahaan yang belum melakukan pembinaan
masyarakat sekitar untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran," kata Ota.

Selain audit perusahaan, UKP4 juga menemukan ketidaksiapan pemerintah setempat


dalam melakukan pencegahan kebakaran hutan, seperti tidak dilakukannya pengawasan
terhada perusahaan. Hal tersebut terungkap dari jarang dilakukannya pengawasan kepatuhan
terhadap perusahaan. Bahkan terdapat perusahaan yang tidak pernah didatangi oleh Badan
Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Pertanian dan Kehutanan secara langsung.
Bahkan beberapa BLHD tidak memiliki dokumen-dokumen terkait dari perusahaan yang
diawasi.

Faktor lainnya adalah belum optimalnya perlindungan dalam tata ruang. "Berdasarkan
pemeriksaan, belum seluruh kawasan gambut dalam dimasukan dalam kawasan lindung
dalam peta RTRW Daerah. Selain itu, terhadap beberapa konsesi di kawasan gambut dalam
tidak dilakukan pengawasan yang ketat sehingga kerap terjadi kebakaran," beber Ota.

Pemerintah Daerah juga belum mengetahui seluruh kewajiban pencegahan dan


penanggulangan kebakaran. "Seluruh kabupaten/kota yang menjadi objek audit belum
mengetahui kewajiban yang harus mereka penuhi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku," ujar dosen Fakultas Hukum UI yang mengawali karirnya di hukum
publik.

Dari hasil audit tersebut, terdapat beberapa rekomendasi dalam upaya pencegahan
kebakaran hutan. Di tingkat hulu, pada saat pemberian izin maka pemberi izin wajib
mempertimbangkan kawasan gambut dalam. Dalam jangka pendek, Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) perlu memasukan wilayah gambut dalam sebagai
kawasanlindung.
"Di tingkat hilir, untuk wilayah yang izinnya terlanjur diberikan, perlu adanya
pengawasan yang intensif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penguatan kelembagaan dan
peran pejabat pengawas yang mempunyai kewenangan melakukan pengawasan. Apabila
perusahaan tidak memenuhi kewajiban dalam melindungi kawasan gambut dalam khususnya
dalam tata kelola air untuk memastikan gambut tidak terbakar maka upaya penegakan
hukum, baik administrasi, perdata maupun pidana, perlu dilakukan secara tegas," katanya.

5.2 kasus pencemran udara di India

5.2.1 Pendahuluan

Lebih dari separuh kematian global akibat polusi udara terjadi di China dan India
pada tahun 2015. Health Effects Institute (HEI) mencatat, polusi udara menyebabkan lebih
dari 4,2 juta kematian pada tahun 2015, menjadikannya sebagai penyebab kematian tertinggi.
Dari jumlah tersebut, 2,2 juta kematian terjadi di China dan India.

Penelitian yang dilakukan HEI itu menggunakan database dari Bill & Melinda Gates
Foundation yang melacak perilaku, pola makan, dan faktor lingkungan, dalam kematian di
195 negara.

Menurut HEI, 92 persen populasi dunia hidup di area yang kualitas udaranya buruk.
Polusi udara juga dikaitkan dengan tingginya kasus kanker, stroke, dan penyakit jantung,
serta gangguan pernapasan kronik (menahun) seperti asma.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan polusi di bawah level 50


masih dianggap baik untuk kesehatan, sedangkan di atas level 300 dianggap berbahaya.

Pada Rabu, polusi udara di Beijing tercatat mencapai sekitar level 76, sedangkan di
Delhi tercatat mencapai level 833.

5.2.2 Penyebab

- Emisi kendaraan dikatakan menjadi penyebab utamanya, namun meski pemerintah


setempat sudah mengupayakan pembatasan jumlah kendaraan yang melewati kota,
hasilnya tidak begitu signifikan.
- Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Energi
- Aksi pembakaran limbah peternakan dan pertanian.
- Pembangkit listrik di dalam batas kota
- Emisi gas diesel
- Polusi dari limbah industri dan debu proyek konstruksi.
- Pembakaran tanaman secara ilegal di daerah pertanian yang berdekatan dengan
ibukotac
5.2.3 Upaya penangulangan

Perusahaan arsitektur Znera yang berbasis di Dubai, baru saja mengusulkan konsep
dramatis untuk mengatasi masalah polusi udara di New Delhi. Proyek yang mereka usulkan
adalah membangun menara penyaring dengan tinggi lebih dari 90 meter di sekitar New Delhi.

Menurut pemberitaan Newsweek pada Selasa (19/9/2018), proyek masa depan yang
dinamai "Smog" itu bertujuan untuk menghilangkan polutan kecil di udara agar manusia
dapat bernapas dengan lebih aman.

Nantinya, menara akan dibangun di sekitar kota yang memproduksi energi berbahan
bakal sel surya dan gas hidrogen.

5.2.4 Dampak yang ditimbulkan

- Sekolah-sekolah terpaksa ditutup


- Pembangkit listrik di sekitar ibu kota dihentikan sementara
- Tercatat 737.400 kematian dini per tahun pada 1990 yang kemudian menjadi 1,09 juta
kematian dini per tahun pada 2015.
- peningkatan angka kanker paru, bronkitis akut, serta penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.antarariau.com/berita/34100/kasus-kabut-asap-riau-merupakan-pencemaran-
udara

https://news.detik.com/berita/2718927/ini-akar-penyebab-kebakaran-hutan-di-riau

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-solusi/

Anda mungkin juga menyukai