Anda di halaman 1dari 22

PENCEMARAN AIR SUNGAI

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Fajri Dwi Arya

1810941015

Dosen Pembimbing:

Lilimiwirdi,S.S.,M.Hum.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENCEMARAN AIR SUNGAI

Penulis : Fajri Dwi Arya, Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan,

Universitas Andalas

Mengesahkan
Padang, 9 November 2018

Lili Miwirdi,S.S,M.Hum

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah swt. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah saw.Berkat limpahan dan rahmad-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Lilimiwirdi,S.S.,M.Hum. selaku dosen pembimbing kami yang telah berkenan
mengizinkan pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga
penyusun tujukan kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah
memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada penyusun sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Andalas. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing
penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penulis di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Padang, 9 November 2018

Penulis

ii
ABSTRAK

Seiring kemajuan zaman keadaan lingkungan semakin menjadi


perhatian utama untuk dijadikan pengamatan.Lingkungan sudah mengalami
berbagai macam perubahan yang cukup signifikan,salah satunya adalah
pencemaran lingkungan.Pencemaran lingkungan telah menjadi salah satu
permasalahan yang tengah dihadapi kota-kota di Indonesia.Pencemaran disini
dapat diartikan sebagai keadaan dimana masuknya atau dimasukinya makhluk
hidup atau komponen lain yang membuat berubahnya tatanan lingkungan atau
proses alam yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.Salahsatu pencemaran yang terjadi adalah pencemaran
sungai.Pencemaran sungai dapat menyebabkan berbagai macam kerugian, tidak
hanya kerugian bagi manusia tetapi kerugian juga di derita oleh hewan dan
tumbuhan. Pencemaran sungai disebabkan oleh 2 faktor: Pencemaran yang
disebabkan oleh Alam dan Pencemaran yang disebabkan oleh Manusia. Ada juga
berbagai macam bahan pencemar air sungai, mulai dari bahan organik yang
dapat diuraikan secara alami sampai bahan-bahan anorganik yang tidak dapat
diuraikan secara alami. Pencemaran sungai merupakan masalah global yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan pengolahan Sumber Daya Alam.Air
merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dalam semua kegiatan
manusia.Pencemaran air sendiri juga bisa diartikan sebagai suatu perubahan
keadaan air tau komponen air dalam sebuah penampungan air seperti danau,
sungai dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai dan air tanah
merupakan bagian penting dalam siklus kehidupan manusia.Bisa dibayangkan
jika air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari telah terkontaminasi oleh
bahan-bahan berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.Oleh karena itu
Pemerintah dan Masyarakat harus lebih memperhatikan keadaan air sungai yang
ada di perkotaan supaya Masyarakat yang hidup dan bergantung dengan air
sungai dapat hidup dengan sehat tanpa mengalami masalah.

Kata kunci : Pencemaran Sungai, Penyebab, Dampak, Solusi

iii
DAFTAR ISI

Halaman pengesahan................................................................................................ i

Kata pengantar.........................................................................................................ii

Abstrak...................................................................................................................iii

Daftar isi..................................................................................................................iv

Bab I Pendahuluan............................................................................................ .1

1.1 Latar belakang............................................................................................ .1

1.2 Rumusan masalah....................................................................................... .2

1.3 Tujuan ................................................................................................... .2

1.5 Manfaat………...................................................................................... .2

1.4 Metode Penulisan……........................................................................... .3

Bab II Pembahasan.......................................................................................... .3

2.1 Pengertian............................................................................................... .3

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran Sungai......................................... .5

2.3 Dampak Pencemaran Sungai.............................................................. .10

2.4 Usaha-Untuk Mengatasi Pencemaran Sungai...................................... .12

Bab III Penutup................................................................................................. .14

3.1 Kesimpulan........................................................................................... .14

3.2 Saran ................................................................................................... .14

Daftar pustaka................................................................................................. .16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa

sumber air yg berada di ketinggian, umpamanya disebuah puncak bukit atau

gunung yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu,kemudian

terkumpul dibagian yang cekung , lama-kelamaan dikarenakan sudah terlalu

penuh , akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yg paling mudah

tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling

rendah, mungkin mula-mula merata, namun karena ada bagian-bagian

dipermukaan tanah yang tdk begitu keras,maka mudahlah terkikis, sehingga

menjadi alur-alur yg tercipta makin hari makin panjang, seiring dengan makin

deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu, maka semakin panjang dan

semakin dalam ,alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir

disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu,atau batu yang banyak,bdemikian juga

dengan sungai di bawah permukaan tanah,terjadi dari air yg mengalir dari atas,

kemudian menemukan bagian-bagian yang dapat di tembus ke bawah permukaan

tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah. Lama kelamaan sungai itu

akan semakin lebar.

Dalam kehidupan sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk

minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita

gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali
bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organik, kotoran

manusia, kaleng dan sebagainya. Pemandangan seperti ini kami lihat disungai

kampung baru aspol, saat kami mengamati sungai itu, zat- zat yang berbahaya

yang dapat menyebabkan dampak buruk dan Merugikan bila di konsumsi terlihat

disungaiitu.

Bagi masyarakat sekitarnya, sungai adalah sumber air sehari – hari yang

digunakan untuk mencuci pakaian, tapi mereka kurang begitu peduli kandungan

yang terdapat pada air tersebut. Oleh karna itulah kami membuat makalah ini

untuk menyadarkan masyarakat disana akan bahaya sungaiyang sudah tercemar.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai?

2.Apa dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai?

3.Bagaimana upaya untuk menggulangi pencemaran sungai?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tercemarnya air sungai

2.Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran sungai

3. Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran air sungai

1.4 Manfaat
Bagi peneliti:
 Mengetahui penyebab pencemaran air sungai

 Mengetahui kualitas air sungai

 Dapat menghimbau masyarakat tentang bahayanya pencemaran air sungai


Bagi masyarakat:
 Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air

sungai yang berguna dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.

 Supaya masyarakat menyadari pentingnya sungai.

Bagi industri:

 Agar tidak membuang limbahnya pada aliran sungai terdekat.

 Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu sebelum dibuang pada aliran

sungai.

1.5 Meode Penulisan

Metode penulisan dalam makalah ini adalah dengan menggunakan studi pustaka.

Penulis mencari buku-buku yang terkait dengan judul makalah ini dan menambah

referensi dengan melakukan pencarian melalui internet demi kesempurnaan

makalah ini.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian

1.1.Pengertian secara umum

Pencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen

lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini

sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat

kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas

beracun).Sedangkan bahan pencemarnya disebut dengan polutan. Bahan

pencemar bisa berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga dan limbah

pertanian. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat

menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat

pada kondisi jumlahnya yang melebihi jumlah normal,berada pada waktu yang

tidak tepat, berada pada tempat yang tidak tepat. Sifat polutan dapat dibedakan

menjadi dua yaitu merusak untuk sementara dan merusak dalam waktu lama.

Dikatakan merusak untuk sementara yaitu apabila sudah bereaksi dengan zat yang

berada dilingkungan tidak akan merusak lagi. Sedangkan dikatakan merusak

dalam waktu yang lama misalnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.
Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh

sampai tingkat yang merusak.

1.2.Pengertian menurut para ahli

Menurut Ardhana (1994), “Pencemaran Air adalah Pencemaran Limbah

Menjadi anaerobik sehingga air sungai busuk dan tidak sehat lagi bagi

pertumbuhan mickroorganisme flora dan fauna air itu, Lingkungan hidup yang

demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita”.

Menurut Michael (1990), “Pencemaran Air adalah Penyimpangan sifat-

sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Banyak air tawar yang

tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan limbah

rumah tangga ke dalam sungai”.

Menurut Solihin dan Darsati (1993), Pencemaran Air dapat diklasifikasikan

tiga tipe yaitu:

1.Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.

2.Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,

3.Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan

Tumbuhan-tumbuhan air

Menurut Djambur,(1993), Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat,

energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu

yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Pencemaran air juga

diartikan sebagaisuatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air

seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Beberapa

contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan dan
detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-

bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran

pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri

bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan

tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran

pembuangan tinja manusia.

2.Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran Sungai

2.1.Pencemaran Sungai yang Disebabkan oleh Alam

(a)Endapan Hasil Erosi

Tebalnya lumpur yang terbawa erosi akan mengalami pengendapan di

bagian hilir sungai Ancaman yang muncul adalah meluapnya sungai bersangkutan

akibat erosi yang terus menerus. Ketika air hujan tidak lagi memiliki penghalang

dalam menahan lajunya maka ia akan membawa seluruh butir tanah yang ada di

atasnya untuk masuk ke dalam sungai-sungai yang ada.

b) Kebakaran Hutan,

Kebakaran hutan memang tidak secara signifikan menyebabkan perubahan

kualitas air di sungai, namun kebakaran hutan bisa menyebabkan terganggunya

ekosistem makhkluk hidup yang ada di sungai yang disebabkan faktor asap.

Tebalnya asap menyebabkan matahari sulit untuk menembus dalamnya lautan.

Pada akhirnya hal ini akan membuat beberapa spesies tumbuhan yang hidup di

sungai menjadi sedikit terhalang untukmelakukan fotosintesa dan ikan-ikan sulit


bernafas karena kandungan CO2 yang berlebih.

c) Letusan Gunung Berapi,

letusan gunung berapi menyebabkan sungai atau danau tercemar karena

bebatuan serta materimateri yang terbawa dari gunung mengendap di sungai. Jika

materi yangmengendap bervolume besar, maka hal ini menyebabkan ikan-ikan

mati bila tertumpuk oleh bebatuan tersebut. Selain itu, materi-materi yang

bervolume kecil menyebabkan sungai keruh dan mempengaruhi ekosistem di

sungai.

d) Desposisi Asam,

Kelebihan zat asam pada sungai akan mengakibatkan sedikitnya spesies

yang bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan mahkluk yang paling

pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Jika sungai memiliki pH dibawah 5,

lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang.Ini disebabkan oleh pengaruh rantai

makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu

ekosistem.

2.2.Pencemaran Sungai yang Disebabkan oleh Ulah Manusia

a) Limbah Industri

Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran

air sungai. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3,yaitu bahan

berbahaya dan beracun.Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1,“limbah B3 adalah sisa

suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang

dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan


kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.”.Karakteristik

limbah B3 adalah korosif/menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak,

bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang

berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.Misalnya limbah

yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel

serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam

fosfat.Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air.

b) Limbah Pemukiman

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik

dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat

diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-

buahan, dan daun-daunan.Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik,

gelas atau kaca, kain,kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini

tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang

dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena

sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah

anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan

menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan

oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang

ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling

potensial mencemari air. Pada saat ini hamper setiap rumah tangga menggunakan

deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga

tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara
besarbesaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau.

c) Limbah Pertanian

Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat

tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat

mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang

pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma

air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan

pencemaran oleh deterjen. Limbah pertanian dapat mengandung polutan

insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika

biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang

memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih

insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta

bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan

sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk

organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi).

Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuhsubur (blooming).

d) Limbah Rumah Sakit

limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan

rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Limbah rumah sakit bisa

mengandung bermacam-macam mikroorganisme bergantung pada jenis rumah

sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang. Limbah cair rumah

sakit dapat mengandung bahan organik dan anorganik yang umumnya diukur dan
parameter BOD, COD, TSS, dan lain- lain.Sedangkan limbah padat rumah sakit

terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan lain-lain.

Limbah- limbah tersebut kemungkinan besar mengandung mikroorganisme

patogen atau bahan kimia beracun berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi

dan dapat tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh teknik

pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan

terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi

yang masib buruk.

e) Limbah Pertambangan

Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan

senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang

mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang

bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa

Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut

terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan

untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan

memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan

Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan

korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan

dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Selain pertambangan batubara,

pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan

emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang

banyak digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin,
untuk memproses bijih emas. Para penambang ini umumnya kurang

mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri karena

kurangnyapengetahuan yang dimiliki.

3.Dampak Pencemaran Air Sungai

3.1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya

kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan

kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigenterganggu serta mengurangi

perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun

yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat

matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan airsecara alamiah yang

seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi

sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagikematian

organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.

3.2. Dampak Terhadap Kualitas Air

Pencemaran sungai dapat menyebabkan penurunan kualitas air.Sungai yang

belum tercemar memiliki air yang jernih, pH netral, tidak berbau dan bisa

diminum lansung. Di pedesaan pada umumnya masyarakat mempergunakan

sungai tersebut untuk mandi, tetapi pada masa sekarang sudah jarang dijumpai

fenomena tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya sungai-sungai yang sudah

tercemar sehingga sungai sulit dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.Sungai

yang tercemar biasanya dilihat dari warnanya sudah tidak jernih (keruh) dan pH-
nya sudah tidak netral lagi, akibatnya air sungai sudah tidak layak dikonsumsi

karena kualitas airnya yang menurun.

3.3. Dampak terhadap kesehatan

Pencemaran sungai dapat menjadi media hidup suatu vektor penyakit. Ada

beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau

penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di

daerahdaerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya

dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air

antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

3.4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan

perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai

dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika

lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika.

Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin.

Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa

yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

3.5.Dampak bagi udara

yang menguap menjadi gas kimia yang beracun menyebabkan gumpalan

hitam ke awan yang akan mempengaruhi siklus hujan.dan yang paling vatal jika
asap itu terhirup oleh manusia yang sedang beraktivitas ,banyak kali akan

menyebabkan masalah pada pernafasan organ manusia.

4.Usaha-Usaha Untuk Mengatasi Pencemaran Sungai

4.1.Tidak Membuang Sampah ke Sungai

Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air

di sungai terhambat. Selain itu juga sampah akan menyebabkan sungai cepat

dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan sampah juga

membuat sungai tampak kotor menjijnikan dan terkontaminasi

4.2Melestarikan hutan di hulu sungai

Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan

tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman

penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan

sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan

pendangkalan sungai.

4.3Tidak buang air di sungai

Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah.

Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuan sembarangan adalah bau dan

menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk

perekembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu

janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.


4.4.Tidak membuang limbah rumah tangga dan industry

Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah

rumah tangga berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun

apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat

menimbulkanpencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air

gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.

4.5.Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Upaya yang terakhir pada bahasan kali ini adalah menerapkan perencanaan

AMDAL dengan baik. Upaya ini wajib dipertimbangkan ketika melakukan

pembangunan berskala besar seperti pembangunan kawasan industri. Dengan

mendapatkan analisis dampak lingkungan dari pembangunan industri tersebut,

pihak yang membangun industri terkait bisa menerapkan upaya penanggulangan

yang tepat agar tidak terjadi pencemaran air.

4.6.Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat

Mencegah masalah pencemaran air juga bisa dilakukan dengan menerapkan

beberapa kebiasaan baik. Salah satunya adalah dengan mengolah serta membuang

limbah rumah tangga dengan tepat. Hindari membuang sampah rumah tangga

ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa mengganggu keberlangsungan

ekosistem di lingkungan itu sendiri. Selain itu, kelola sampah dengan baik,

misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik.


BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dari uraian pada BAB II diatas penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan

yaitu:

1. Pencemaran air sungai adalah masuk atau dimasukkannya sesuatu yang

dapat merubah tatanan (komposisi) air ke dalam aliran sungai.

2. pencemaran air sungai di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh

perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab.

3. Pencemaran air sungai di Indonesia membawa banyak dampak buruk yang

dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup.

4. Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia

adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya air

sungai bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang ditimbulkan jika air

sungai tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan merawat aliran

sungai dengan penuh kesadaran.

3.2.Sasan

Kesadaran akan pentingnya memelihara kelestarian sungai sangat penting.

Melakukan segala pencegahan dan penanggulangan tidak akan berjalan apabila

tidak adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai. Untuk itu marilah

kita jaga dan lestarikan sungai kita dari hal terkecil seperti tidak membuang

sampah ke sungai. Dengan begitu kita ikut membantu pemerintah untuk


menanggulangi sungai-sungai kita yang tercemar.

DAFTAR PUSTAKA
Administrator.“Pencemaran Air”.
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/305-
pencemaran-air,diakses 9 November 2018

Alamendah. “Pencemaran Di Indonesia”.


http://alamendah.wordpress.com/2010/08/01/pencemaran-air-di-
indonesia/,diakses 9 November 2018

Lutfi, Achmad.“Penanggulangan terhadap Terjadinya Pencemaran Air dan


Pengolahan Limbah.”
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan /pencemaran
air/penanggulangan-terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-
limbah/,diakses 9 November 2018

Muhammad,Yunus,“Pengertian dan Sumber Pencemaran Perairan”


http://yunuzmuhammad.blogspot.com/2007/11/pengertian-dan
sumber pencemaran.html, diakses 9 November 2018

Anda mungkin juga menyukai