Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN


MINYAK DAN LEMAK

OLEH :

NAMA : FAJRI DWI ARYA


NO. BP : 1810941015
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SABTU/23 OKTOBER 2010
KELOMPOK/SHIFT : I SATU) / 3 (TIGA)
REKAN KERJA : 1. AYU ARDHINNI (0910941003)
2. MALIK FATWA (0910941008)
3. SHELVI HARIYANI (0910942021)
4. FUJIATI (0910942045)
5. ANISA TASYA DEAS (0910942046)

ASISTEN :

LABORATORIUM AIR
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar minyak dan lemak yang
terkandung dalam larutan sampel dan mengetahui prinsip analisis gravimetri pada
pengujian kandungan minyak dan lemak.

1.2 Metode Percobaan

Metode percobaan yang digunakan pada praktikum minyak dan lemak adalah
metode ekstraksi dan gravimetri.

1.3 Prinsip Percobaan

Minyak dan lemak dalam sampel uji air di ekstraksi dengan pelarut organik dalam
corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan Na2SO4
anhidrat. Pada proses ekstrasi akan terbentuk dua lapisan, lapisan atas di tampung
dan dikeringkan pada suhu kamar, residu yang tertinggal ditimbang sebagai
minyak dan lemak.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi eksisting wilayah sampling

Pada praktikum modul minyak dan lemak kali ini, sampel diambil di wilayah
Asrama Putra Universitas Andalas. Sampelnya diambil pada selokan yang
berada pada selokan yang berada di belakang Asrama Universitas Andalas.
Lebar selokan tersebut kurang lebih 30-50 cm dengan kedalaman 50-75 cm.
Sampel untuk percobaan minyak dan lemak ini diambil pada salah satu sisi
selokan tersebut pada pukul 16.00 WIB. Kondisi air tempat sampel ini diambil
sudah sangat tercemar, karena air yang dijadikan sampel ini merupakan air
buangan anak-anak asrama putra yang sangat banyak per harinya, yang mana
mereka melakukan kegiatan seperti mandi,cuci dan kakus setiap harinya.

Sampel air yang kami ambil bewarna agak kehitaman dan berbusa, mungkin
karena digunakan untuk kegiatan seperti mandi, cuci dan kakus oleh
mahasiswa yang tinggal disana. Saluran air buangan ini selanjutnya akan
dilanjutkan ke Sungai Batu Busuk.

2.2 Teori

Minyak merupakan semua senyawa organik yang tidak larut dan tidak bercampur
dengan air dikarenakan perbedaan massa jenisnya (Anonymous B, 2009).

Dilihat dari asalnya, terdapat dua golongan besar minyak, yaitu (Anonymous B,
2009):
1. Minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan disebut minyak nabati, sedangkan
minyak yang dihasilkan hewan disebut minyak hewani;
2. Minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).
Berdasarkan sifat mengeringnya, minyak dibagi atas (Anonymous A, 2008):

1. Minyak mengering (drying oil)

Minyak mengering yaitu minyak yang mempunyai sifat dapat mongering


jika kena oksidasi dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental
dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka. Contohnya
minyak kacang kedelai.

2. Minyak setengah mongering (semi-drying oil)

Yaitu minyak yang mempunyai daya mengering lebih lambat. Contohnya


minyak bunga matahari.

3. Minyak tidak mongering (non drying oil)

Contohnya minyak zaitun, minyak kacang, dan minyak buah persik.

Lemak atau lipid merupakan suatu senyawa organik yang terdapat pada alam
yang tidak larut di dalam air, akan tetapi akan larut dalam pelarut organic non-
polar (anonymous C, 2009).

Berdasarkan komponen dasarnya, lemak atau lipid terbagi dalam (Anonymous


C, 2008):

1. Lipid Sederhana;
2. Lipid Majemuk;
3. Lipid Turunan.

Perbedaan minyak dan lemak adalah dalam hal wujudnya pada suhu kamar. Pada
suhu kamar, lemak berwujud padat sedangkan minyak berwujud cair. Oleh karena
itu dikenal lemak hewani (lemak sapi) dan minyak nabati /minyak jagung
(Anonymous A, 2009).

Lemak dan minyak merupakan dua zat yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut nonpolar. Pada suhu kamar, lemak berwujud padat sedangkat
minyak berwujud cair. Hal ini disebabkan kandungan asam lemak jenuh
dalam lemak lebih tinggi, sedangkan minyak mengamdung asam lemak tak
jenuh yang lebih tinggi. Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi pada
minyak menyebabkan minyak mudah teroksidasi. Minyak yang teroksidasi
biasanya berbau tengik. (Nahadi. 2009)

Titik lebur lemak dan minyak dipengaruhi oleh asam lemak pembentukannya.
Untuk asam lemak jenuh, titik lebur biasanya semakin tinggi dengan
bertambahnya rantai C, sedangkan untuk asam lemak tak jenuh, titik lebur
semakin rendah dengan bertambanhnya jumlah ikatan rangkap. Asam lemak
jenuh memilikititik lebur lebih tinggi dibandingkan asam lemak tak jenuh
dengan jumlah atom C yang sama (anonymous C, 2009).

Untuk pengujian kemurnian minyak lemak dilakukan pengukuran indeks


bias. Semakin panjang rantai C, semakin banyak ikatan rangkap dan semakin
tinggi suhu dan berbanding lurus dengan besarnya indeks bias. Pengukuran
indeks bias minyak dilakukan pada suhu 250 c dan lemak pada suhu 400 c.
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias dinamakan refraktometer
(Anonymous, 2008).

Minyak dan lemak memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Beberapa kegunaan lemak dan minyak adalah (Nahadi. 2006) :

a. Sebagai cadangan energi;

b. Sebagai bahan penyusun lipid. Lipid merupakan yang berguna dalam


pembentukan membran sel dan hormone.

Dalam kehidupan sehari – hari :

a. Untuk pembuatan sabun dan deterjen (direaksikan dengan alkali,


reaksinya disebut safonifikasi;

b. Untuk pembuatan alat penerangan (lilin).


BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:


1. Neraca analitik, berfungsi untuk menimbang berat;
2. Corong pisah, berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran;
3. Beaker glass 100 mL, berfungsi untuk meletakkan larutan;
4. Kertas saring whatman, berfungsi untuk menyaring residu;
5. Gelas ukur 50 mL dan 100 mL, berfungsi untuk mengukur volume larutan;
6. Oven, berfungsi untuk membantu proses penguapan zat;
7. Statip, berfungsi untuk menegakkan corong pisah;
8. Corong, berfungsi sebagai alat bantu dalam pemindahan larutan;
9. Spatula, berfungsi untuk mengambil zat;
10. Batang pengaduk, berfungsi untuk mengaduk cairan;
11. Tang krus, berfungsi untuk memindahkan beaker glass.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:

1. N-hexana dengan titik didih 69oC, berfungsi untuk mengekstrak kontaminan


lemak dan minyak;
2. Kristal natrium sulfat, Na2SO4 anhidrat, berfungsi untuk menyerap partikel-
partikel air
3. Alkohol 96%, berfungsi untuk menghilangkan emulsi yang timbul setelah
pengocokan;
4. Aquades, berfungsi sebagai cairan blangko;
5. Sampel air, berfungsi sebagai contoh uji air dalam praktikum minyak dan
lemak.
3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pra Praktikum

Cara kerja yang dilakukan pada pra praktikum ini yaitu:


1. Dua buah beaker glass disiapkan dan masing-masing diberi label ‘blangko’ dan
‘sampel’;
2. Beaker glass ditimbang beratnya menggunakan neraca analitik sebanyak 3 kali
penimbangan dan dicatat beratnya;
3. Beaker glass dimasukkan ke dalam oven menggunakan tang krus selama 1 jam
dengan suhu 105°C;
4. Beaker glass dimasukkan kedalam desikator selama 10 menit lalu ditimbang
lagi beratnya dengan 3 kali penimbangan;
5. Beaker glass disimpan dalam desikator hingga hari praktikum.

3.3.2 Praktikum

Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:


1. Blanko dan sampel air diukur volumenya sebanyak 50 ml dan masing-masing
dimasukkan ke dalam corong pisah;
2. N-hexana diukur sebanyak 30 ml dan dimasukkan masing-masing kedalam
corong pisah yang telah diisi oleh blanko dan sampel air, kemudian dikocok
selama 30 detik dengan sudut 45° lalu dikeluarkan gasnya dan dikocok lagi
selama 30 detik;
3. Cairan pada bagian bawah dikeluarkan dari corong sampai batas yang
terbentuk;
4. Cairan pada bagian atas dimasukkan dalam beaker glass;
5. Langkah 2-4 dilakukan sebanyak tiga kali pada blangko dan sampel;
6. Gabungan cairan bagian atas pada 3 kali percobaan blangko dan sampel
masing masing disaring dengan corong yang telah diletakkan kertas saring dan
Na2SO4 anhidrat kedalam beaker glass yang telah dipanaskan;
7. Blangko dan sampel dimasukkan ke dalam lemari asam dan didiamkan selama
2 hari;
8. Blangko dan sampel dipanaskan di dalam oven selama 1 jam dengan suhu
105°C;
9. Blangko dan sampel ditimbang beratnya menggunakan neraca analitik dengan
3 kali penimbangan.

3.4 Perhitungan

Jumlah minyak dan lemak dalam contoh uji :


(A - B) x 1000
Kadar minyak dan lemak (mg/L) =
ml contoh uji
Keterangan :
A = berat labu+ekstrak, mg;
B = berat labu kosong, mg.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Blanko Sampel

Beaker glass kosong (B) 61,7821 gr 61,5088 gr

Beaker glass + ekstrak (A) 61,7862 gr 61,5171 gr

4.2 Perhitungan kadar minyak dan lemak

Kadar minyak dan lemak (mg/l) = (A – B) x 1000


ml contoh uji
 Blanko
Kadar minyak dan lemak (mg/l) = (61,7862 gr – 61,7821 gr) x 1000
50 ml
= 0,082 mg/l
= 0,082 ppm
 Sampel
Kadar minyak dan lemak (mg/l) = (61,5171 gr – 61,5088 gr) x 1000
50 ml
= 0,166 mg/l
= 0,166 ppm

4.3 Pembahasan

Pada praktikum modul minyak dan lemak kali ini, praktikan melakukan
percobaan yang bertujuan untuk menentukan kadar minyak dan lemak dari air
buangan. Sampel air yang digunakan diambil dari Asrama putra Universitas
Andalas. Pada percobaan minyak dan lemak, praktikan melakukan dua macam
ekstraksi. Ekstraksi yang pertama dilakukan terhadap blanko (aquadest) dan
yang kedua pada air sampel.
Dari hasil percobaan, praktikan mendapatkan hasil kadar minyak dan lemak
yang terdapat pada blanko adalah 0,166 ppm. Seharusnya kadar minyak dan
lemak pada blanko adalah nol. Karena blanko terdiri dari aquadest yang telah
dimurnikan sehingga tidak mungkin terdapat kandungan minyak dan lemak.
Terdapatnya minyak dan lemak pada blanko karena penggunaan alat yang
kurang bersih.

Untuk kadar minyak dan lemak pada sampel adalah 0,166 mg/l. Kadar minyak
dan lemak yang diperbolehkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air baku dan pengendalian
pencemaran air adalah 1 ppm. Dapat dilihat bahwa kadar minyak dan lemak
pada air limbah tersebut di bawah standar baku mutu, jadi air buangan yang
terdapat pada Asrama putra Universitas Andalas ini masih layak untuk
dijadikan air baku, akan tetapi apabila untuk air minum yang lebih hieginis
maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Berdasarkan tempat pengambilan sampelnya, sangat memungkinkan kadar


minyak dan lemak di bawah batas baku mutu. Hal ini disebabkan oleh air
buangan dari hasil kegiatan mahasiswa seperti mandi, cuci dan kakus di
Asrama tersebut mengalir sehingga minyak dan lemak yang terkandung oleh
air buangan tersebut tidak tergenang atau menumpuk pada suatu tempat saja.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh praktikan pada percobaan minyak
dan lemak, diperoleh hasil sbb:

Blanko Sampel
Kadar minyak lemak 0,082 ppm 0,166 ppm

Jadi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, sampel telah


masih di bawah standar baku mutu sehingga masih layak dijadikan air baku,
akan tetapi bila untuk air minum yang lebih hieginis harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan praktikum


minyak dan lemak adalah :
1. Praktikan harus teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang
didapatkan menjadi lebih akurat
2. Memahami tujuan, metoda, dan prinsip percobaan yang akan dilakukan;
3. Hendaknya praktikan mematuhi tata tertib yang berlaku selama praktikum
berlangsung;
4. Jangan melakukan kegiatan lain saat prosedur kerja berlangsung agar tidak
terjadi kesalahan, dan berhati-hati pada saat mencatat hitungan angka
supaya tidak terdapat kesalahan angka;
5. Tidak ragu-ragu bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Chairil.1984.Penghantar Pratikum KimiOrganik.Jakarta:Departermen


Pendidikan dan Kebudayaan,DIKTI

Celton, Albert. 1984. Kimia Organik. Jakarta: Universitas Indonesia Pers

Achmad,R.2008.Kimia Lingkungan.Yogyakarta:Katersius

Sutresna, Nana. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas III. Bandung: Grafindo

Tanty. 2008. MINYAK DAN LEMAK. URL : (http://id.shvoong.com/exact


sciences/chemistry/1905417-minyak-dan-lemak/, diakses pada 20 Oktober
2010

Anonymous a. 2009. MINYAK dan LEMAK. URL: (http://smk3ae.wordpress.com


/2008/07/17/minyak-dan-lemak/, diakses pada 20 Oktober 2010).

Anonymous b. 2009. MINYAK. URL : (http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak),


diakses pada 20 Oktober 2010).

Anda mungkin juga menyukai