NIM : 2211131013
UNIVERSITAS ANDALAS
BAB I
PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini tentang analisis kadar lemak. Lemak dan minyak
adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida yaitu senyawa organik
yang mempunyai satu sifat yang khas yaitu tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organic misalnya seperti ether, benzene chloroform, dan lain-lain.
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang paling efektif dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat, 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kkal
sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan kalori kurang lebih 4 kkal
saja. Lemak dan minyak juga merupakan zat yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Lemak dan minyak terdapat pada hamper semua jenis
bahan pangan dan masing-masing mempunyai jumlah kandungan yang berbeda-
beda. Oleh karena itu analisis kadar lemak suatu bahan pangan sangat penting
dilakukan agar kebutuhan kalori suatu bahan makanan bisa diperhitungkan dengan
baik.
Kadar lemak dalam suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara
mengekstraksi lemak. Metode ekstraksi lemak terdiri dari ekstaksi lemak kering
dan ekstraksi lemak basah. Ekstraksi lemak kering dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Soxhlet. Pada prinsipnya metode Soxhlet ini menggunakan
sampel lemak kering yang diekstraksi secara terus-menerus dalam pelarut dengan
jumlah yang konstan. Penentuan kadar lemak dengan metode ekstraksi diengaruhi
oleh beberapa factor diantaranya persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas
pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut.
W 3−W 2
%kadar lemak= ×100 %
W1
METODOLOGI
Alat :
1. Labu lemak
2. Soxhlet
3. Kondensor
4. Oven
5. Desikator
6. Timbangan analitik
Bahan :
1. Kertas saring
2. Heksan
BAB III
3.1 HASIL
W 3−W 2
%kadar lemak= ×100 %
W1
107,0700−106,9303
%kadar lemak= ×100 %
5,0244
%kadar lemak=2,78 %
3.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum yang sudah dilakukan didapatkan hasil kadar lemak pada
alpukat adalah 2,78%. Hasil ini bisa dibilang kurang maksimal karna belum
memenuhi standar SNI nomor 3746 : tahun 2008 yaitu minimal sebesar 8,48%.
Cara yang digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak dari sumbernya yang
berupa tumbuh-tumbuhan atau hewan tentu berbeda. Pada praktikum ini metoda
yang digunakan adalah metode Soxhlet dimana kandungan lemak diukur melalui
berat yang hilang. Cara kerja ini adalah pelarut pengekstrak yang ada dalam labu
Soxhlet dipanaskan sesuai titik didihnya hingga menguap. Uap pelarut akan naik
melalui pipa pendingin hingga mengembun dan embun menetes pada bahan yang
akan diekstraksi. Pelarut ini akan merendam bahan dan jika tingginya sudah
mencapai tinggi pipa mengalir pelarut maka ekstrak akan mengalir ke labu
Soxhlet. Ekstrak yang terkumpul dipanaskan lagi sehingga pelarutnya akan
menguap Kembali dan lemak akan tertinggal pada labu. Dengan demikian maka
terjadi daur ulang pelarut sehingga setiap kali bahan diekstraki dengan pelarut
baru.
Adapun factor-faktor yang dapat mempengaruhi laju ekstraksi adalah
persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe
pelarut. Dibanding metode yang lain, metode Soxhlet memberikan hasil esktraksi
yang lebih tinggi, namun car aini memerlukan waktu yang cukup lama yairu
sekitar 6 jam, tetapi pada praktikum kali ini waktu yang digunakan hanya 3 jam.
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
1. Kadar lemak alpukat yang diperoleh dari praktikum ini adalah 2,78%
2. Analisis kadar lemak dengan metode Soxhlet memerlukan waktu yang
lama yaitu 6 jam
4.2 SARAN
Mulai
Hasil