Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS BAHAN

PANGAN

“Penetapan Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet”

Disusun oleh :

izakiani

2005902020069

Dosen Pembimbing :

Safrida, S.TP.,M.Si

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI GIZI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2021
A. Tinjauan Pustaka
Lipid dari kata yunani lipos (lemak) merupakan penyusun tumbuhan atau hewan
yang dicerikan oleh sifat kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air, tetapi
larut dalm larutan non polar seperti eter (Hart, 2013).
Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsu-
unsur karbon,hydrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-
vitamin yang larut didalam lemak (A,D,E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid,
glikolipid, terpenoid (termasuk didalamnya getah dan steroid) dan lai-lain. Lemak secara
khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang
padat maupun cair yang terdapar pada jaringan tubuh yang disebut adipos (Poedjiadi,
1994).
Salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk mengisolasi lemak dari
suatu bahan sekaligus menentukan kadar lemaknya adalah dengan metode ekstraksi
soxhlet. Metode soxhlet merupakan metode ekstraksi yang bersifat kontinu, prinsip
soxhlet ialah ekstraksi menggunakan peralatan labu lemak yang disambung dengan alat
destilasi soxhlet atau kondesor ataupun ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping,
still pot (wadah penyuling), bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon
arm inlet, syphon arm oulet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water
water in, dancooling water out. Metode soxhlet ini dipilih umumnya karena pelarut yang
digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon
tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengestrak sampel
selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat.
Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya
digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas (Candra, 2010).
Ekstraksi dengan soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada
cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak.
Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan soxhlet memberikan hasil ekstrak
yang lebih tinggi. Makin polar pelarut, bahan terekstrat yang dihasilkan tidak berbeda
untuk kedua macam cara ekstraksi (whitakker, 1915).
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara analisis kadar lemak kasar dengan metode soxhlet
2. Mengetahui cara menghitung kadar lemak dalam sampel

C. Metodelogi
1. Alat dan bahan
a. Alat
1. Soxhlet
2. Pemberat
3. Batang pengaduk
4. Beaker glass 250 ml
5. Kapas
6. Pendidih
7. Labu didih
8. Kertas saring
9. kondesor
b. Bahan
1. Hexsana sebagai pelarut
3. Sampel (susu bubuk)
2. Cara Kerja
Note : alat yang digunakan untuk metode soxhlet harus benar benar bersih dan kering.
Jadi, sebelum praktikum labu didih harus dipanaskan didalam oven selama 15 sampai
30 menit baru didinginkan didesikator.
1. Sebelum penimbangan sampel anda harus membuat somsom terlebih dahulu,
somsom ini terbuat dari kertas saring
Cara pembuatannya :
• ambil somsom bagi 3
• lalu disobek
• lalu digulung kertas saring kira-kira diameternya 2 sampai 3 cm
• ujungnya dilipat kedalam lalu gulung kertas saring sampai dia benar benar bagus
2. Setelah pembuatan somsom kemudian tambahkan kapas 1 cm tebalnya
3. Berikutnya timbang 2 gram sampel yang akan anda uji kedalam somsom yang
sudah dibuat
4. Setelah ditimbang kemudian somsomnya ditambahkan kapas, lalu anda tutup
kembali sama seperti awal
5. Apabila sudah menimbang sampel anda langsung menimbang labuk lemak yang
sudah berisi labu didih
6. Setelah dingin timbang bobot ksosngnya untuk diketahui berapa weight nol nya
7. Catat berapa hasilnya
8. Apabila sudah siap, lalu kita susun untuk alat soxhletnya
9. Bagian celah untuk aliran air ditambahkan kapas sedikit, kapas ini berfungsi
untuk menyaring apabila pelarut yang digunakan ada pengotornya, jadi tidak
sampai menutupi aliran airnya
10. Masukkkan dalam soxhlet dalam kondisi berdiri
11. Tambahkan pemberat
12. Masukkan soxhlet kedalam labu lemak
13. Siapkan pelarut (heksana)
14. Tambahkan sedikit demi sedikit samapai volume heksa terpenui
15. Tunggu sampai pelarutnya turun kedalam labu lemak
16. Setelah turun tambahkan heksa sampai sampelnya terendam
17. Setelah itu masukkan labu lemak dan soxhlet kekondesor
18. Lalu pasangkan soxhlet kekondesor
19. Sebelum menyalakan suhu pastikan air didalam kondesor itu mengalir
20. Setelah dia sudah mengaliranda nyalakan suhu tergantung dari pelarutnya yang
anda gunakan berapa titik didihnya
21. Kemudian biarkan sipelarut tersebut mengekstrak sampelnya untuk penetapan
kadar lemak mengunakan metode soxhlet ini diekstrak selama 6 sampai 8 jam
22. Setelah selesai diekstraksi pelarut akan turun kedalam labu, lalu setelah itu kita
akan melakukan proses pengeringan yaitu merusakkan anatar lemak dan pelarut
didalam labu
Proses pengeringan :
1. Sampel yang ada didalam soxhlet dikeluarkan
2. Proses pengeringan ini sama seperti ekstraksi
3. Panaskan suhunya seperti anda mengekstraksi sampel
4. Kemudian biarkan pelarut yang menguap masuk kedalam soxhlet
5. Apabila sudah setngah volume suhunya dimatikan, biarkan tetesannya
berhenti
6. Lalu nanti pelarut yang ada didalam soxhlet dikeluarkan artinya pelarut sudah
terpisah dari lemak yang ada didalam labu
7. Proses pengeringan selesai apabila pelarut yang ada didalam labu sudah habis
yang tersisa hanya lemak saja
8. Saat mengeluarkan pelarut posisi nya harus berada diatas
9. Kemudian labu lemak tadi dikeringkan selama 15 menit untuk memastikan
bahwa pelarut yang ada didalam labu benar-benar sudah kering jadi yang
tersisa hanya lemaknya saja
10. Kemudian setelah sioven lalu didinginkan kemudian ditimbang berapa bobot
tetapannya
11. Didapatkan hasil bobot tetapannyayaitu 1,561084 gram.
3. Cara dan Hasil Perhitungan kadar lemak
Sampel susu bubuk ditimbang sebanyak 2,5 gram dimasukkan ke dalam selongsong.
kemudian diletakkan dalam alat ekstraksi Soxhlet. Pelarut lemak heksan dimasukkan
ke dalam labu lemak dan dilakukan reflux selama ±6 jam. Kemudian labu lemak yang
berisi lemak hasil distilasi dipanaskan dalam oven pada suhu 70 oC untuk
memastikan tidak terdapat pelarut, dan selanjutnya ditimbang. Diperoleh hasil berat
labu lemak setelah distilasi yaitu 151 g (berat labu awal 149,8 g). Berapa persen kadar
lemak dalam sampel susu bubuk?
Jawaban :
𝑒𝑎 𝑎𝑢 𝑒𝑎 𝑒𝑒𝑎ℎ 𝑎 − 𝑒𝑎 𝑎𝑢 𝑒𝑎 𝑎𝑤𝑎
%𝑒𝑎 = 𝑒𝑎 𝑎𝑝𝑒
151 𝑎 – 149,8 𝑎
= 2,5 𝑎

= 0,48
D. Daftar Pustaka
Amelia, M.R. (2014). Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet (AOAC 2005).
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Bogor : Institut
Pertanian Bogor.
Poedji A. 1994. Dassar-dasar biokimia. Cetakan pertama. Jakarta Universitas Indonesia
Press, hal 51-381

Anda mungkin juga menyukai