Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KADAR LEMAK

PENENTUAN KADAR LEMAK DENGAN METODE SOXHLET

OLEH

NAMA : TAUFIK NURHIDAYAT


KELAS :XII ANALISI PENGUJIAN LABORATORIUM

ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM

SMK NEGERI 2 KOTABARU

24 AGUSTUS 2020
I. JUDUL : PENENTUAN KADAR LEMAK DENGAN METODE
SOXHLET

II. TUJUAN : Mengetahui dan Memahami cara analisis lemak dengan


Metode Soklet.

III. TEORI DASAR


Penetapan kadar lemak dengan ektraksi menggunakan pelarut pada
bahan merupakan analisa kadar lemak kasar karena tidak hanya lemak saja
yang ikut terekstraksi, tetapi juga fosfolipid, asam lemak bebas, karotenoid,
dan pigmen larut lemak lainnya. Sebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin
baik kualitasnya jika banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan
sebaliknya. Minyak atau lemak bersifat non polar sehingga tidak larut dalam
pelarut polar seperti air dan larutan asam, tetapi larut dalam pelarut organik
yang bersifat non polar seperti n-Hexane, Benzene, Chloroform, petroleum eter .
(Sudarmadji, et all 1996).
Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lemak
adalah dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya semua bahan
akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas
lemak berbeda-beda maka tidak ada bahan pelarut umum (universal) untuk
semua jenis lemak.
Penentuan kadar lemak dengan pelarut organik, selain lemak juga terikut
Fosfolipida, Sterol, Asam lemak bebas, Karotenoid, dan Pigmen yang lain.
Karena itu hasil analisanya disebut Lemak kasar. Pada garis besarnya analisa
lemak kasar ada dua cara, yaitu Cara Kering (Ekstraksi Panas) dan Cara Basah
(Ekstraksi Dingin).
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut konstan dengan
adanya pendingin balik. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang
digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan
melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk
mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang
digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan
harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang
tahan panas.
Ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi
karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki
kelarutan ekstrak. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan
Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi. Makin polar pelarut, bahan
terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi.
(Whitaker 1915).

IV. ALAT DAN BAHAN


- Alat - Bahan
1. Gelas beaker 1. Daun Jeruk
2. Pisau 2. Air 300 mL
3. LAB 3. N-Heksana
4. Bejana 4. Etil Asetat
5. Yellow tip 5. Reagen penyemprot
6. Penjepit (pinset) - vanilin
7. Kaca penutup - Asam Sulfat
8. Kertas saring 6. Vaselin
9. Alat perangkai destilasi sthal (di atur suhunya 40°C)

V. CARA KERJA
 Proses isolasi minyak atsiri
1. Lipat daun terlebih dahulu dan dipotong
Catatan :besar kecilnya potongan, bisa berpengaruh pada hasil isolate
yang akan kita dapatkan nanti.
2. Setelah daun jeruknya dipotong – potong ditimbang sebayak 100 gram
3. Masukkan batu didih kedalam L A B dan daun jeruk purutnya
4. Tambahkan air kedalam L A B sebanyal 300 mL dan rangkai L A B ke
destilasi sthalnya
5. Tunggu sampai airnya tertampung di dalam Erlenmeyer dan minyaknya
tertampung di flakon kecil
 Proses kerja
Jadi,air dan minyaknya sudah mulai menguap. Nanti setelah semua
bahannya menguap, bahanakan melewati pipa destilasi sthalnya, terus
akan naik dan didinginkan oleh kondensor sehimgga akan turun lagi
cairannya berupa air dan minyak yang memisah di flakon dan Ketika
ingin mengambil minyak atsirinya buang terlebih dahulu airnya kedalam
Erlenmeyer dan masukkan minyak atsirinya kedalam botol kecil.
 Identifikasi senyawa menggunakan medote Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
 Proses penjenuhan
1. Oleskan vaselin pada mulut bejana
2. Masukkan fase geraknya yaitu, Etil Asetat dan N-Heksana dan
masukkan kertas penjenuhannya dan tutup bejana menggunakan
kaca penutup
3. Setelah melakukan penjenuhan, dan kertas penjenuhan telah
terbasahi sepenuhnya. Langsung saja lakukan penotolan sampel dan
juga isolat bakunya ke silica gel.
4. Setelah itu masukkan silica gel yang telah di totolkan tadi kedalam
bejana dan tutp lagi menggunakan kaca penutupan
5. Amati dibawah sinar ultraviolet 254 lalu gambar spot yang muncul
pada kertas kalkir
6. Setelah diamati dibawah sinar UV 254 langsung saja semprotkan
reagen pnyemprotnya, yang pertama menggunakan vanillin etanolik
keseluruh bagian silica gel. Setelah semua terbasahi, lanjut ke reagen
penyemprot berikutnya yaitu H2SO4 (Asam Sulfat) dan semprotkan
keseluruh bagian silica gelnya lagi.
7. Lalu tunggu kering dan masukkan ke oven

VI. HASIL PENGAMATAN


 Sampel uji = Lays seaweed flavour
 = 162,1983 gram
 = 161,8283 gram
 Ws = 1,0116 gram

VII. PEMBAHASAN
Langakah pertama Mengoven labu selama 1 jam, setelah itu didinginkan
dan dimasukkan kedalam desikator kemudian di timbang dan di catat berat
bobot yang di dapat. Hal ini dilakukan secara berkali – berkali sampai di dapat
berat yang sama, dengan pengovenan selanjutnya cukup 15 menit.
Langkah selanjutnya Kertas saring dibentuk menjadi sebuah tabung
yang kemudian di tutup dan disumpal oleh kapas bebas lemak. Tahap ini
dilakukan secara saksama untuk menghindari kontaminan lemak yang dapat
mempengaruhi hasil kadar uji.
Preparasi sampel dilakukan dengan cara dihaluskan hingga berukuran
20Mz. Sampel ditimbang sebanyak 1gram dan dimasukkan langsung kedalam
selongsong yang kemudian disumpalkan kembali dengan kapas bebas lemak
dan ditutup.
Setting instrument sehingga di dadapat posisi yang tepat dengan dialasi
oleh hotplate. Kemudian masukkan selongsong ke dalam Soxhlet dan jangan
lupa oleskan porseling ke setiap sambungan alat sehingga mudah di lepaskan.
Setelah semua alat tepat pada posisinya, angkat kondensor dan masukkan
Heksana kedalan Soxhlet. Setelah terisi pasang kembali kondensor.
Sambungkan kondensor dengan selang air, hal ini ditujukan untuk
mendinginkan uap destilan, setelah uap mengalir, nyalakan hoteplate dengan
panas maksimal untuk mengektrasi lemak. Lakukan ekstrasi lemak selama 6
jam.
Setelah diekstrasi angkat Soxhlet secara hati – hati dan tamping
Heksana. Hal ini diulangi hingga Heksana habis tersisa di labu dasar bulat
ataupun pada Soxhlet.
Langkah terakhir, mengoven kembali labu dasar bulat,
mendinginkannya, dimasukkan kedalam desikator, dan ditimbang hingga
dapat hasil yang konstan.

VIII. KESIMPULAN
Prinsip analisa lemak metode Soxhlet adalah ekstraksi lemak dengan
pelarut lemak (N-Heksana). Pelarut akan diuapkan dan dikondensasi saat
melewati kondensor lalu pelarut membasahi bahan dan lemak bahan akan
terekstraksi hingga pelarut turun kembali dan sisa lemak akan dioven lalu
ditimbang serta ditentukan persentase kadar lemaknya.

IX. LAMPIRAN

= = 36,57%

X. DAFTAR PUSTAKA :
http://kimiaterpadusmakma20153a33.blogspot.com/2014/11/penetapan-
kadar-lemak-meode-soxlet.html#:~:text=Prinsip%20analisis%20lemak
%20dengan%20metode,methanol%2C%20dan%20lain%2Dlain.&text=Oleh
%20karena%20itu%2C%20hasil%20analisis%20lemak%20ditetapkan
%20sebagai%20lemak%20kasar.

Anda mungkin juga menyukai