2. Hak & Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar.
Perwujudannya berupa ketentuan konstitusional (UUD-perda).
a. Hak atas kewarganegaraan
Pasal 26 ayat (1) dan (2)
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang lain yang disahkah dalam undang-undang sebagai warga
negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang-orang asing yang
bertempat tinggal di Indoneasia.
j. Perekonomian nasional
Pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
k. Kesejahteraan sosial
Pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4)
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara
2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang
3. Hak & Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Perwujudan nilai instrumental
Realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam perundang-undangan
yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari
C. Lembaga Peradilan
Lembaga peradilan adalah alat perlengkapan negara yang diberi tugas
mempertahankan tetap tegaknya hukum nasional. Adapun lembaga peradilan yaitu :
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua
lingkungan peradilan, yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain.Susunan MA terdirin dari
Pimpinan, Hakim Anggota, dan Sekretaris MA. Pimpinan MA terdiri dari seorang
Ketua, dua Wakil Ketua, dan beberapa orang Ketua Muda, yang kesemuanya
dalah Hakim Agung dan jumlahnya paling banyak 60 orang. Sedangkan beberapa
direktur jendral dan kepala badan.
Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang
melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.Susunan MK terdiri dari seorang
Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota, serta 7 orang
anggota hakim konstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Hakim
konstitusi harus memiliki syarat: memiliki intergritas dan kepribadian yand tidak
tercela; adil; dan negarawan yang menguasai konstitusi ketatanegaraan.
1. Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri merupakan organ kekuasaan kehakiman dalam
lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/ Kota,
dan memiliki daerah hukum mencakup wilayah Kabupaten/ Kota tersebut.
2. Pengadilan Tinggi
Pengadilan tinggi merupakan organ kekuasaan kehakiman dalam
lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibukota Propinsi, dan
memiliki daerah hukum mencakup wilayah Propinsi.
c. Dalam masyarakat
1. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat baik kerja bakti maupun siskamling
2. Menghormati tetangga sekitanya
3. Membayar iuran warga
4. Tidak melakukan perbuatan yang meresahkan warga seperti mabuk-
mabukan
c. Dalam masyarakat
1. menggangu ketertiban masyarakat
2. membuang sampah tidak pada tempatnya
3. berjudi dan mabuk-mabukan
4. Tidak mau kerja bakti dan siskamling