Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan
Mahasiswa dapat menganalisis kadar lemak atau minyak pada bahan pangan dengan metode
soxhlet.

B. Prinsip
Lemak yang bersifat non-polar akan larut dalam n-heksana yang juga bersifat non-polar.
Dengan menggunakan alat soxhlet, lemak di esktraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
sehingga terjadi ekstraksi secara kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik.

C. Alat dan Bahan


 Alat
‒ Oven
‒ Labu alas bulat
‒ Penjepit
‒ Desikator
‒ Timbangan analitik
‒ Heating mantle
‒ Extractor untuk soxhlet
‒ Kondensor
‒ Kertas saring
‒ Pipet volume
 Bahan
‒ Sampel (belum diketahui)
‒ Heksana

D. Langkah kerja
1. Panaskan labu alas bulat dengan suhu 100 - 110℃ selama 1 jam.
2. Keluarkan dari oven, dan masukkan labu alas bulat ke dalam desikator hingga suhu
dingin (biasanya selama 30 menit)
3. Labu alas bulat dikeluarkan dari desikator, selanjutnya di timbang. Lakukan tahap 1 – 3
hingga berat labu konstan. Catat berat dari pada labu alas bulat.
4. Sediakan sampel yang ingin di analisis, perkecil bentuk sampel dengan cara di tumbuk
hingga halus.
5. Timbang sampel sebanyak kurang lebih 2 – 10 gram.
6. Sampel dibungkus dengan kertas saring.
7. Rangkai alat soxhlet. Dan untuk pemanasan menggunakan heating mantle.
8. Masukkan sampel yang dibungkus kedalam timbal.
9. Tuangkan secara perlahan n-heksana ke dalam timbal sampai sejajar dengan sifon dan
akan mengalir turun ke labu. Selanjutnya lakukan hal yang sama hingga sampel terendam
saja (tidak perlu sampai sejajar dengan sifon).
10. Pasang kondensor.
11. Atur suhu pemanas sesuai dengan titik didih pelarut, hingga pelarut mulai mendidih.
12. Biarkan proses ekstraksi selama 3 – 4 jam.
13. Setelah 3 – 4 jam proses ekstraksi dan saat timbal tidbak di isi n-heksana, keluarkan
sampel dari timbal. Selanjutnya biarkan n-heksana naik ke timbal hingga penuh untuk
membilas sisa lemak dari timbal.
14. Keluarkan n-heksana pada timbal dengan melakukan destilasi tidak langsung, dengan
cara memipet pelarut yang naik ke timbal.
15. Lepas rangkaian alat soxhlet.
16. Panaskan labu alas bulat yang berisi lemak selama kurang lebih 1 jam untuk menguapkan
sisa n-heksana yang mungkin masih tercampur dengan lemak dari sampel.
17. Keluarkan dari oven, dan masukkan labu alas bulat berisi lema ke dalam desikator hingga
suhu dingin (biasanya selama 30 menit)
18. Labu alas bulat dikeluarkan dari desikator, selanjutnya di timbang. Lakukan tahap 1 – 3
hingga berat konstan. Catat berat dari pada sampel.

E. Hasil Pengamatan
Saat pelarut melewati sampel, ia mengekstrak lemak dan membawanya ke dalam labu. Lipid
kemudian tetap berada di dalam labu karena volatilitasnya yang rendah.

w3−w2
% Kadar Lemak = x 100%
w1
159.5608−155.2689
= x 100%
2

= 1%

Ket:
W1 = massa sampel
W2= massa labu kosong
W3= massa labu + lemak

F. Pembahasan
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat dia alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena dan hidrokarbon
lainnya. Lemak merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh kita. Lemak memiliki
banyak fungsi yang sangat penting antara lain sebagai sumber energi, pelumas sendi,
memberikan cita rasa pada makanan dan fungsi penting lainnya. Oleh karena itu
keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu utuk dipertimbangkan kadarnya
karena selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh dan fungsi fungsional lainnya,
lemak juga memiliki efek negatif jika berlebihan. Lemak dapat dianalisis dengan
berbagai metode.
Metode Soxhlet merupakan metode kuantitatif untuk menentukan kadar lemak
dalam bahan pangan. Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan sampel dalam
pelarut organik yang telah dipanaskan hingga suhu hangat. Berdasarkan pengamatan,
tidak dicantumkan bahan atau produk pangan serta massa sampel yang digunakan dalam
praktikum. Namun dalam menganalisis suatu bahan atau produk pangan, biasanya
mengambil sampel kurang lebih 2 – 10 gram, sehingga dalam perhitungan penulis
mencantukan massa dari sampel yang digunakan yaitu 2 gram. Selanjutnya diketahui
berat labu alas bulat kosong yaitu 155.2689 gram dan berat labu ditambah dengan lemak
hasil dari pengekstraksian yaitu 159.5608 gram, sehingga % kadar lemak pada sampel
adalah 1%.
G. Kesimpulan
 Prinsip analisis kadar lemak dengan metode soxhlet yaitu lemak di esktraksi
menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi ekstraksi secara kontinyu dengan
jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
 Bobot sampel yang sebenarnya belum diketahui pasti, tetapi dengan perkiraan
menggunakan sampel sebanyak kurang lebih 2 gram, hasil perhitungan % kadar lemak
pada praktikum yaitu 1%.

H. Sumber dan Referensi


‒ https://youtu.be/F7iF9bUUJsA
‒ https://www.academia.edu/11814276/ANALISIS_KADAR_LEMAK_METODE_S
OXHLET_AOAC_2005_

Anda mungkin juga menyukai