Oleh
Muh Sunari
2015-20-052
Latar belakang
Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang
artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air. Sifat
kelarutan ini yang membedakan lipida dari golongan senyawa alam penting lain
seperti protein dan karbohidrat yang pada umumnya tidak larut dalam pelarut
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber
energi yang efektif, dimana satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9
lemak/minyak dapat berupa analisis kadar lemak, analisis sifat fisikokimia lemak
dan analisis komposisi asam lemak yang terkandung dalam contoh lemak/minyak.
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam,
minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair,
yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adipose (Anonim 2010).
Kadar lemak dalam suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara
mengekstraksi lemak. Metode ekstraksi lemak terdiri dari ekstaksi lemak kering
dan ekstraksi lemak basah. Ekstraksi lemak kering dapat dilakukan dengan
sampel lemak kering yang diekstraksi secara terus-menerus dalam pelarut dengan
Selatannamun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau
subtropis. Republik Rakyat Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah
terbesar dunia.
yang tinggi. Kadar protein mencapai 25 gram per 100 gram. Protein kacang
Kadar lemak kacang tanah merupakan bahan pangan sumber minyak. Kadar
lemak kacang tanah mencapai 43 gram per 100 gram. Kacang tanah kaya akan
asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan kolesterol darah (Astawan,
2009).
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandung protein yang tinggi, zat
besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan fosforus, vitamin A dan K,
lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh
lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mengkonsumsi satu ons kacang
tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Kacang
tanah mengandung omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan omega 9
yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18
Praktikum ini bertujuan untuk mengekstraksi minyak dari kacang tanah dan
metode ekstraksi minyak dari kacang tanah serta pengaruh pengolahan terhadap
ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam
Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak
terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. (Anwar et.al , 1996)
Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol
sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam
lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga
asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi
jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran.
Pada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak.
yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang
digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui
sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk
mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang
digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus
mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
Minyak kacang tanah mengandung 76 – 82% asam lemak tidak jenuh, yang
terdiri dari 40 – 45% asam oleat dan 30 – 35% asam linoleat. Asam lemak jenuh
sebagian besar terdiri dari asam palmitat, sedangkan kadar asam miristat sekitar
5%. Kandungan asam linoleat yang tinggi akan menurunkan kestabilan minyak.
kacang, semua minyak di dalam mentega kacang, termasuk sebagai penstabil yang
berasal dari kacang tanah itu sendiri. Penggunaan minyak kacang oleh salah satu
distribusi mentega sebagai penstabil mencapai 18% dari kacang yang telah
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal
heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Pelarut yang menggunakan
n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak dari suatu bahan . Pelarut
ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan
industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan n-heksana
universitas Papua, Manokwari pada hari Kamis, 2 November 2017 pukul 13.10-
15.40 WIT.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi: kacanng tanah segar,
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: kertas saring, cawan/wadah,
alat ekstrasi soxhlet, labu lemak, labu erlemeyer, oven, timbangan analitik, sudib,
Berikut ini prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum analisis kadar
Variable yang diamati pada praktikum kali ini yaitu: jumlah kadar lemak
pada bahan kacang segar, kacang sangria dan kacang rebus dengan mengunakan
rumus :
g W1−W2
Kadar lemak (100 g bahan basah) = ×100
Wo
Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada analisis kadar lemak dan sifat
Tabel.1
Kadar Lemak
Pembahasan
Pada praktkum kali ini tentang analisis kadar lemak dan sifat fisikokimia
lemak atau minyak pada bahan-bahan pangan yaitu kacang tanah segar, kacang
tanah sangrai, kacang tanah rebus. Bahan-bahan yang akan di uji kadar lemaknya
sebelumnya harus memiliki kadar air yang rendah, maka bahan pelarut akan sulit
masuk ke dalam jaringan/sel dan pelarut menjadi jenuh dengan air, selanjutnya
Metode ini dipilih karena metode ini efisien, karena selama proses ekstraksi
berlangsung pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Prinsip metode ini
adalah ekstraksi lemak dengan pelarut lemak, yaitu heksan. Heksan merupakan
pelarut non polar yang yang akan diuapkan, hal ini berfungsi agar lemak dapat
pemanasan, hal ini sejalan dengan Nurcholis (2013), yang mengatakan bahwa
prinsip kedua yaitu berat lemak bahan uji diperoleh dengan cara memisahkan
pemanasan.
Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-
bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction
liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser
(pendingin), cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Dari hasil pengamatan analisi kadar lemak didapatkan rata-rata kadar lemak
pada kacang tanah sesuai dengan standar nasional Indonesia yaitu berkisar 40-
50% kadar lemak pada kacang tanah. Kadar lemak tertinggi terdapat pada kacang
tanah sangrai 43,916% dan pada kacang tanah segar 41,9177% kemudian pada
kacang tanah rebus 42,62 %. Hasil tersebut sesuai menurut Andaka (2009) bahwa
lemak kacang tanah mengandung 40-50%. Lemak kacang tanah mengandung 76-
82% asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari 40-45% asam oleat, 30-35% asam
linoleat.
menunjukan bahwa dengan pemberian perlakuan panas maka lemak akan dengan
mudah dan cepat terekstrak, sehingga lemak yang didapatkan juga banyak.
Sehingga dari pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa kadar lemak pada
kacang tanah sangrai lebih besar dari pada pada kacang tanah mentah. Hali ini
ekstraksi kadar lemak praktikan tidak mengetahui apakah pelarut tersebut sudah
bening atau belum, kesalahan ini akan sangat fatal karena jika praktikan
banyak maka perhitungan kadar lemak bahan akan berkurang sihingga hasil yang
Kesimpulan
ada dalam suatu bahan pangan, melalui kadar lemak, suatu makanan juga dapat
Persentase kadar lemak pada kacang tanah egar yaitu sebesar 41,9177 %,
dan pada sampel ulangan ke dua kacang tanah sangrai 43,916 % pada ulangan ke
tiga kacang tanah rebus 42,62 %. Hasil tersebut sesuai menrut andaka (2009)
Saran
Pada praktikum ini di sarankan agar sampel yang digunakan pada praktikum
di uji lebih dari dua kali ulangan agar kita dapat membedakan sampel ulangan satu
dan sampel ulangan dua, dan bahan yang digunakan bukan hanya kacang tanah
Anonim.2010.Biofarmacy.(http://www.teknologiindustri.blogspot.com/2010/08/ac
tino mycetes.html, diakses pada 1 Desember 2011).
Hart, H., (1990). Kimia Organik Suatu Bahan Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.
Hal: 276.
Weiss, E.A. 1983. Oil Seed Crops. Logman Inc. New Cork. USA.
Winarno, (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hal: 8492, 95, 99, 100, 107, 115.