I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
O O
ǁ 1. KOH,H2O ǁ
CH—O—C—R’ —————> CH—OH + KOCR’
2. H+ ↑
O O
ǁ ǁ
CH2—O—C—R’’ CH2—OH KOCR’’
- Sabun tidak dapat bekerja dalam air sadah danair laut karena
4. Siapkan larutan etanol – air (1:1) sebanyak 40 ml. Masukkan larutan ini
sedikit demi sedikit kecdalam larutan yang sedang dipanaskan ( campuran
saponifikasi) tadi bila diperlukan (selama 30 menit) untuk mencegah
pembusaan (foaming).
5. Larutkan 50 gr NaCl ke dalam 150 ml aquades dalam beaker 400 ml, bila
perlu panaskan utk melarutkan semua garam. Dinginkan larutan sebelum
digunakan.
10. Keringkan sabun dengan cara diangin – anginkan selama 1 hari. Timbang
berat sabun yang di dapat.
4.2 Penentuan Angka Penyabunan
1. Timbang minyak sebanyak 2 gr (sesuai tugas) ke dalam labu Erlenmeyer.
2. Tambahkan 25 ml larutan KOH/ NaOH dalam methanol/etanol (Etoksida 4%)
3. Refluks campuran minyak dan etoksida dengan pendingin pada temperatur
80oC selama 1 jam.
4. Dinginkan campuran tersebut , titrasi dengan larutan HCl 1N dengan
menggunakan indicator PP 1 % (a ml HCl 1N)
5. Lakukan titrasi terhadap 25 ml larutan etoksida (blanko) tanpa minyak (b ml
HCl 1N).
6.2 Kesimpulan
1. sabun merupakan produk agroindustri dengan bahan baku minyak/lemak
2. proses pembuatan sabun melalui reaksi saponifikasi (trigliserida + KOH
sabun + gliserol) dan proses penggaraman (penambahan NaCl)
3. angka penyabunan yang kami peroleh dari praktikum kali ini sebesar 244,44
ml.mol-1 dan berat sabun yang kami hasilkan sebesar 18,87 gram dari 10 gram
minyak kelapa sawit yang digunakan
4. sabun memiliki sifat membersihkan dengan cara mengemulsi kotoran hal ini
disebabkan oleh proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak).
Digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar,
karena sabun memiliki gugus polar dan non polar.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Zuhra Amalia, 2022 joobseet satuan proses. Politeknik negeri
lhokseumawe.