SATUAN PROSES
PEMBUATAN SABUN
DAN PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN
Oleh:
NIM : 2021244010040
KELOMPOK : Kelompok H
ANGGOTA KELOMPOK : - Alidzar Ghifari
- Cut Intan Sahara
- Ridha Cahyana
I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. Membuat sabun dari bahan lemak atau minyak
2. Menghitung angka penyabunan suatu minyak.
3. Menyebutkan reaksi saponifikasi
4. Menganalisa sifat – sifat sabun
O O
ǁ ǁ
CH2—O—C—R CH2—OH KOCR
O
ǁ 1. KOH,H2O O
CH—O—C—R’ —————> ǁ
2. H+ ↑ CH—OH + KOCR’
O
ǁ O
CH2—O—C—R’’ ǁ
CH2—OH
KOCR’’
Trigliserida (lemak/minyak) Gliserol 3 ekivalen asam
Lemak ( sabun )
Berbagai bahan pengisi seperti pasir atau batu apung dapat ditambahkan untuk
membuat sabun gosok. Pengolahan lain adalah mengubah sabun kasar menjadi
sabun mandi, sabun bubuk, atau sabun serpih, sabun obat atau sabun wangi, sabun cuci,
sabun cair atau sabun apung ( dengan menghembuskan udara kedalamnya).
Sabun – sabun yang mempunyai BM yang tinggi dan mempunyai ikatan –ikatan
tak jenuh mempunyai keaktifan germisid yang selektif misalnya Na-risinoleat
mempunyai keaktifan detoksifikasi terhadap toksin-toksin dipteri dan tetanus.
II.3 Cara Kerja Sabun
Bila kotoran (misalnya minyak ) pada pakaian digosok dengan air dan sabun,
kotoran diemulsikan. Tiap partikel dikelilingi oleh suatu film dari molekul – molekul
sabun sehingga rantai hidrokarbonnya berhadapan dengan minyak dan kotoran (tak
polar dengan tak polar) dan gugus –COONa (polar) terhadap H2O (polar).
Emulsifikasi minyak dibantu oleh penurunan tegangan permukaan air oleh sabun. Sabun
absorber sebagian kotoran. Jika tekstil digosok dengan air sabun, minyak diemulsikan
dankotoran dipisahkan dari itu. Misal minyak larut dalam rantai hidrokarbon dan –
COO- larut dalam H2O.
Disamping kemampuan sabun membersihkan kotoran – kotoran yang terdapat
pada tekstil, terdapat kelemahan – kelemahan antara lain :
- Sabun tidak dapat bekerja dala larutan asam.
- Sabun tidak dapat bekerja dalam air sadah danair laut karena
banyak mengandung ion Ca dan Mg.
V. Prosedur Kerja
A. Pembuatan Sabun
1. Larutkan NaOH/KOH sebanyak 10 gr dalam 18 ml air dan 18 ml
etanol/methanol p.a ( larutan 1 )
2. Masukkan 10 gr minyak / lemak ke dalam beaker glass 250 ml,
tambahkan larutan 1 ke dalamnya.
3. Panaskan campuran dalam steam batch selama 30 menit (campuran
saponifikasi).
4. Siapkan larutan etanol – air ( 1:1 ) sebanyak 40 ml. Masukkan
larutan ini sedikit demi sedikit kecdalam larutan yang sedang
dipanaskan (campuran saponifikasi) tadi bila diperlukan (selama
30 menit) untuk mencegah pembusaan (foaming).
5. Larutkan 50 gr NaCl ke dalam 150 ml aquades dalam beaker 400
ml, bila perlu panaskan utk melarutkan semua garam. Dinginkan
larutan sebelum digunakan.
6. Tuang dengan cepat campuran saponifikasi ke dalam larutan garam.
7. Aduk campuran beberapa menit, kemudian dinginkan pada
temperature ruang dalam es batch.
8. Ambil sabun yang mengendap dengan filtrasi vakum (vacuum filter)
dengan penyaring Buchner.
9. Cuci sabun dengan air es sebanyak 2 x.
10. Keringkan sabun dengan cara diangin – anginkan selama 1 hari.
Timbang berat sabun yang di dapat.
VIII.2 Kesimpulan
Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun dengan mereaksikan asam
lemak dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis
sabun).
Angka penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
Dari praktikum ini diperoleh angka penyabunan sebesar 196.
Setelah dilakukan praktikum diperoleh sabun dengan warna kuning pucat (krem)
seberat 38,775 gram.