Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dan pengamatan mutu atau karakteristik mutu dilakukan di
laboratorium kimia dan fisika institut teknologi sawit Indonesia dan
NRE lab (CV. Inovasi teknologi Nano). NRE Jl.jalan industry Ring
road No. 8&9,Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang Kota Medan
Selayang Kota Medan, Sumatera Utara 20133, Waktu penelitian akan
dimulai pertengahan November 2023-Februari 2024.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode rancangan acak lengkap


(RAL) non factorial dengan 3 taraf perlakuan dan 3 kali pengulangan
setiap sampel,sehingga jumlah sampel yang diuji sebanyak 9 sampel,
SVCPO (semi virgin crude palm oil) yang digunakan adalah SVCPO
(semi virgin crude palm oil)yang telah jadi dan siap untuk dilakukan
proses pemurnian. Percobaan terdiri dari :
Jumlah ulangan pada penelitian ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus, yaitu:
t (r-1)≥15
Dimana :
t = Jumlah taraf
r = Jumlah pengulangan
Dalam penelitian ada 3 taraf perlakuan, maka jumlah ulangan (r)
adalah sebagai berikut:
t(r-1)≥15
3(r-1)≥15
3r-3≥15
3r≥15+3
3r≥18
r = 18/3
r = 3 (Ulangan)
Perlakuan (t) = 3
Ulangan (r) = 3
Jumlah sampel : t x r = 9

Model matematika dari rancangan yang digunakan adalah

Yijk = μ + τi + εij

Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j

μ = nilai tengah umum

τi = pengaruh perlakuan ke-i


εij = galat percobaan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j

Dasar perlakuan mengacu pada proses degumming SVCPO. Jika hasil


Analisa sidik ragam (uji F) menunjukan bola nyata antar perlakuan,
maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test
(DNMRT) pada taraf 5%.

3.2.1. Variabel Bebas

A 1= 30 Menit

A 2= 60 Menit

A 3= 90 Menit

3.2.2 Variabel Terikat

1. Asam lemak Bebas

2. Kadar Air

3. Kadar kotoran
3.3 Alat dan Bahan
A. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain:

1. Timbangan duduk merk Cahaya Adil type TB1 kap.100 kg

2. Neraca Analitik

3. Gelas Ukur 250 ml

4. Desikator

5. Buret

6. Erlenmeyer 250 ml

7. Pipet tetes

8. Cawan

9. Oven

10. Corong

11. Kertas saring

12. Centrifuge

B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses penelitian antara lain :

1. Etrel

2. TBS

3. Aquades

4. Indikator PP

5. Alkohol Netral

6. NaOH 0,1 N
7. N heksan

8. KOH 0,1 N
9. Asam Asetat

3.4 Tahapan Penelitian

3.4.1 Pengambilan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah Tandan Buah Segar (TBS) yang di
peroleh dari Kebun Praktik ITSI Medan dengan tingkat kematangan
fraksi 3 (brondol lebih dari 2) Dengan berat brondolan buah sawit
sekitar 6 kg. TBS ditimbang, kemudian dibubuhi bahan kimia berupa
ethrel kemudian diperam selama 24 jam. TBS kemudian dipipil secara
manual. Selanjutnya, buah yang diproses Menjadi minyak sawit kasar
secara manual dengan proses menggunakan dandang, tungku dan gas
yang dikukus dalam waktu 90menit, selanjutnya hasil buah yang telah
dikukus di- press secara manual dan ditampung menggunakan plastik
5 kg. lalu minyak disimpan dalam lemari pendingin (freezer) sampai
dalam wujud beku dan beberapa hari kemudian minyak diolah menjadi
menjadi minyak merah sawit.

Metode pengolahan Minyak sawit merah pada prinsipnya adalah


dengan mempertahankan kandungan karoten yang sudah terdapat
secara alami dalam CPO, sehingga dalam proses pemurnian, proses
bleaching tidak dilakukan.Metode pengolahan RPO dengan urutan
tahap pemurnian yaitu Degumming neutralisasi- fraksinasi.

3.4.2 Proses Degumming

Degumming merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan


kotoran seperti getah/lendir yang terdapat dalam minyak berupa
fosfatida, protein, karbohidrat dan resin tanpa mengurangi jumlah asam
lemak bebas dalam minyak. Berikut proses degumming yaitu :
1. Pemanasan CPO

Sebanyak 200 gr CPO dimasukkan kedalam gelas piala dan


dipanaskan menggunakan hot plate magnetic stirrer dengan suhu
80-90ºC. Pada saat pemansan ini CPO diaduk menggunakan
magnetic stirrer yang bertujuan agar pemanasan CPO tetap
merata. Pemanasan CPO ini akan menjadikan semuatrigleserida
dalam wujud cair disebabkan salah satu komponen trigleserida
yaitu tristearat memiliki titik leleh 69,3ºC.
2. Penambahan Asam Asetat

Pemanasan CPO yang tetap berlangsung dilakukan penambahan


Asam Asetat 85%,0.20% dari berat bahan. Penambahan asam
sulfat ini bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran yang
terdapat dalam CPO yang terdiri dari gum, resin, fosfotida, air dan
logam.pada saat penambahan asam Sulfat ini suhu masih
dipertahankam 80-90ºC dan tetap pada proses pengadukan dengan
menggunakan magnetic stirrer selama 30 menit, 60 menit, dan 90
menit.
3. Pemisahan Minyak dengan kotoran

Pemisahan minyak dari kotorannya, dilakukan dengan cara


mencurahkan minyak dari gelas piala ke corong pemisah. Setelah
didapatkan tiga bagian pada corong pemisah yaitu minyak,
Kotoran dan air dilakukan pembukaan klep pada corong pemisah
guna memisahkan kotoran dan air pada minyak.
4. Pemisahan Asam Asetat dari Minyak

Pemisahan Asam Sulfat dari minyak dapat dilakukan dengan cara


pencucian dengan air panas (80-90ºC). Pada saat minyak
dipisahkan dari kotoran dalam corong pemisah, dilakukan
penyemprotan merata air panas diatas permukaan minyak, hingga
didapatkan pH air bilasan netral.
3.4.3 Proses Netralisasi

Minyak dinetralkan lalu dipanaskan pada suhu 35-40ºC dengan


tekanan lebih rendahdari 1 atm. Tambahkan larutan natrium karbonat
kemudian aduk selama 10-15 menit dengan kecepatan pengadukan
65-75 rpm. Lalu kurangi pengadukan 15-20 rpm dan tekanan vakum
diperkecil selama 20-30 menit (cara tersebut untuk menguapkan gas
CO2 dan asam lemak bebas yang tertinggal kurang lebih sebesar
0.05%). Dapat membentuk sebagai uap lagi dan tetap akan bertahan
dalam bentuk cairan didalam labu.

3.4.4 Proses Fraksinasi

Campurkan sampel terlebih dahulu lalu masukkan kedalam labu. Labu


dipanaskan oleh sumber panas dengan pembakar Bunsen mencapai
suhu 80ºC sampai tidak ada gelombang air, yang menandakan minyak
telah bersih dari bahan kimia dan air.
3.5 Analisa pengamatan Sampel RPO

3.5.1 Asam lemak Bebas (ALB) (SNI 3741:2013)

1) Minyak sawit merah diaduk rata terlebih dahulu dan usahakan dalam
keadaan cair

2) Timbang 10 g sampai dengan 50 g contoh (W) ke dalam Erlenmeyer 250


mL

3) Larutkan dengan 50 mL. etanol hangat dan tambahkan 5 tetes larutan fenol
ftalein sebagai indicator
4) Titrasi larutan tersebut dengan kalium hidroksida atau sodium hidroksida
0,1 N (N) sampai terbentuk warna merah muda. (Warna merah muda
bertahan selama 30 detik)
5) Lakukan pengadukan dengan cara menggoyangkan Erlenmeyer selama
titrasi

6) Catat volume larutan KOH atau NaOH yang


diperlukan(V) Kadar asam lemak bebas dapat
dihitung menggunakan rumus :
𝟐𝟓,𝟔 ×𝑽×𝑵
Kadar asam lemak bebas (mgKOH/g) = 𝒘

Keterangan :
V : Volume Larutan KOH atau NaOH yang diperlukan, dinyatakan
dalam millimeter (mL)
N : Normalitas larutan KOH

W : Bobot contoh yang diuji,dinyatakan dalam gram (g).

3.5.2. Penentuan Kadar Air

1) Ditimbang cawan kosong

2) Ditimbang CPO sebanyak ± 5 gram

3) Dimasukkan sampel CPO ke dalam cawan selanjutnya ditimbang

4) Dipanaskan atau diovenkan selama 1,5 jam pada suhu 105°C

5) Diangkat kemudian didinginkan cawan yang berisi CPO dalam desikator

6) Setelah dingin cawan berisi CPO di timbang

7) Menghitung kadar air dengan rumus sebagai berikut:

(𝐀−𝐁)
% Kadar Air = × 100%
𝐂

Keeterangan :

A = Berat cawan + sampel sebelum di oven

B = Berat cawan + sampel setelah di oven


C = Berat sampel

3.5.3 Perhitungan Kadar Kotoran

1) Ditimbang cawan kosong

2) Ditambahkan sampel sebanyak ± 5 gram ke dalam cawan

3) Dikeringkan dalam oven selama 1,5 jam pada suhu 105°C Ditimbang
(cawan+ sampel) sampai mencapai bobot konstan

4) Ditimbang kertas saring

5) Sampel di saring dengan menggunakan kertas saring tersebut

6) Dibilas sisa minyak dengan n-Heksan sampai kertas saring bewarna putih
besih dari minyak sehingga hanya kotoran yang tinggal pada kertas saring
tersebut

7) Dikeringkan kertas saring dalam oven pada suhu 110ºC selama 30 menit

8) Didinginkan dalam desikator selama 10 menit

9) Ditimbang berat kertas saring

Menghitung kadar kotoran dengan rumus ssebagai berikut:

(𝐐−𝐏
% Kadar Kotoran = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐑

Keterangan :

P = Berat kertas saring awal

Q = Berat kertas saring akhir

R = Berat sampel
3.6.Bagan Alur Penelitian

TBS

SVCPO

a. Pemanasan CPO Penimbangan


b. Penambahan Asam
Asetat dengan
waktu 30, 60 dan Degumming
90 Menit SVCPO
c. Pemisahan minyak
dengan kotoran
d. Pemisahan Asam Netralisasi
Asetat dari minyak SVCPO

Netralisasi
SVCPO
Analisa Mutu :
a. ALB
RPO (Red Palm Oil) b. Kadar air
c. Kadar
kotoran
Hasil dan Pembahasan

Selesai

Anda mungkin juga menyukai