Kelompok 4
•Nisbahbahan:pelarutsebesar1 :
Hasilekstraksioptimal
2 8denganhasilrendemenminyaksebesar12,31 ± 0,325%.
•Berwarnacoklatkehijauan,denganmassajenisberkisar0,908 ± 0,014 –
Sifatfisikawi
3 0,922 ± 0,014 (g/mL),dankadarairberkisar0,87 ±0,06 - 0,91 ± 0,02 %.
kstraksibekatulpadi.
Minyakbekatuljugamengandungantioksidanalamitokoferol,tokotrienoldanorizanolyangberfun
Minyakbekatulmengandungbeberapajenislemaksertaasamlemak. gsimenangkalradikalbebasdalamtubuhterutamaselkanker,sertamembantumenurunkankoles
teroldalamdarah,kolesterolliver,danmenghambatmenopause.
GC - MS
Gas kromatografi adalah teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen penyusunnya.
Gas kromatografi digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada
campuran gas dan konsentrasi suatu senyawa dalam fase gas.
Paduan keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian
senyawa yang dilengakapi dengan struktur molekulnya.
Tinjauan Pustaka
A. Bekatul
Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh sekam
. Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati, seperti padi, gan
dum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi, karena serealia inila
h yang dikenal dalam budaya Nusantara.
Pengilingan padi di Indonesia yang menggunakan satu tahap, sekam merupa
kan hasil penyosohan pertama dan bekatul sebagai hasil penyosohan kedua a
tau akhir. Sekam lebih sesuai sebagai bahan baku pakan, sedangkan bekatul s
angat baik untuk bahan pangan. Sekam terdiri atas lapisan sebelah luar dari b
utiran-butiran padi dengan sejumlah lembaga biji, sedangkan bekatul adalah
lapisan bekatul sebelah dalam dari butiran padi termasuk sebagian kecil endo
sperma berpati (Anon., 2007)
Massa Jenis
Rataan massa jenis minyak bekatul beras merah berkisar antara 0,908 ± 0,014 g/mL sam
pai 0,922 ± 0,014 g/mL (Tabel 2).
Hasil ini tidak terlalu berbeda dari massa jenis minyak yang dilakukan oleh Mardiah d
kk (2006) yaitu 0,89 g/mL. Hasil ini menunjukkan bahwa nisbah 1:5 massa jenisnya
paling sedikit dibandingkan 1:6 dan 1:8. Hal ini disebabkan karena semakin sedikitnya
jumlah volume pelarut yang digunakan maka semakin lebih cepat jenuh pelarut tersebut
untuk melakukan ekstraksi.
Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan : Jumlah alkali yang dibutuhkan untuk
menyabunkan minyak
Rataan ± SE *Minyak
Sifat fisiko – bekatul **Penelitian
standar lain
kimia 1:5 1:6 1:8 A.O.C.S
Bilangan peny
193,74 ± 199,62 ± 196,68 ±
abunan (mg K 183 – 194 179,17
21,88 12,63 12,63
OH/g)
Besar kecilnya bilangan penyabunan ditentukan oleh berat molekul asam lem
ak penyusunnya
Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida : Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk
menentukan derajat kerusakan pada minyak. Asam
lemak tidak jenuh bisa mengikat oksigen pada ikatan
rangkapnya sehingga membentuk peroksida.
Rataan ± SE *Minyak
bekatul **Penelitian
Sifat fisiko –
standar lain
kimia
1:5 1:6 1:8 A.O.C.S
Bilangan perok
24,93 ± 2,44 26,07± 4,88 24,37 ± 2,44 (-) (-)
sida (mgek/kg)
Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak
Bekatul Beras Merah dengan GC-MS
Gambar 4. (4a) Spektrum Puncak No 1 Minyak Bekatul Beras Merah (4b) Spektrum 9-Octadecenic acid, methyl
ester sesuai Data Base Wiley
Puncak-puncak yang muncul pada fragmentasi senyawa tersebut adalah m/z 296, 2
64, 222, 180, 166, 138, 123, 96, 69, 55, dan 45. Kemungkinan pola fragmentasi yan
g muncul pada senyawa tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel. Komposisi Kimiawi Penyusun Minyak Bekatul Beras Merah
Tabel. Perbandingan dengan Peneliti Lain tentang beras bekatul putih
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: