Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cornelia Ratna Kusuma

NIM : 20/470045/PBI/01741

TUGAS BIOKIMIA ANALITIK


(Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc)

SOAL
1. Cari satu contoh cara kerja analisis.
2. Pada pengukuran apakah diperlukan larutan blanko/larutan standar/kontrol (positif atau
negatif)?
3. Tuliskan larutan yang berperan sebagai blanko, standar dan kontrol.
4. Identifikasi apa yang harus dilakukan peneliti agar hasil yang diperoleh akurat dan teliti.

JAWABAN
1. Contoh Penelitian : Kualitas Virgin Coconut Oil dengan Penambahan Minyak Daun
Mint (Mentha piperita L.).
2. Cara Kerja:
a. Produksi VCO
Sebanyak 5 kelapa muda umur 11-13 bulan dagingnya diparut dan diekstraksi dengan
air 2 L. Selanjutnya, Daging kelapa dimasukkan dalam toples plastik tertutup dan
diinkubasi pada suhu kamar (28℃) selama 2-2,5 jam hingga terbentuk 2 lapisan (skim
and cream). Cream (supernatant) dipisahkan, diaduk dan diinkubasi selama 48 jam
hingga terbentuk lapisan minyak, protein, dan air. Minyak tersebut dipisahkan dengan
disaring menggunakan kertas saring.
b. Produksi Minyak Daun Mint
Daun mint segar berumur 1 bulan, dipotong kecil-kecil, kemudian didistilasi
menggunakan distilasi air dan uap. Minyak dimurnikan dari campuran air
menggunakan anhidrat dengan cara Na2SO4 ditambahkan ke dalam destilat dan diaduk
hingga menghasilkan pasta Na2SO4 di bagian bawah flask.
c. Aplikasi Minyak Peppermint dalam VCO
Minyak daun mint dicampur dengan VCO dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5%
dalam flask dengan menggunakan magnetic stirrer selama 1 jam, dan labu ditutup
dengan aluminium foil.
d. Uji Kadar Air
Uji kadar air dilakukan dengan metode AOAC (1995). Minyak (5 gram) dimasukkan
ke botol timbang dan ditimbang menggunakan timbangan analitik. Sampel dikeringkan
dalam oven (105℃) selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 10
menit. Analisis kadar air VCO (INS 7381-2008) yaitu tidak lebih dari 0,2% (Badan
Standardisasi Nasional, 2008). Sampel yang telah didinginkan, ditimbang kembali.
Sampel dihitung kadar airnya menggunakan rumus:
(berat awal –berat akhir) x 100%
Kadar air (%) =
berat sampel
e. Uji Asam Lemak Bebas (FFA)
Uji asam lemak dilakukan dengan metode AOCS (1992). Minyak sebanyak 30 gram
dicampur 50 mL 95% EtOH. Fenolftalein (pp) yang merupakan indikator diteteskan
sebanyak 2-3 tetes. Campuran dititrasi dengan NaOH 0,01 M sampai terbentuk warna
merah. Analisis kadar asam lemak bebas VCO (INS 7381-2008) yaitu tidak lebih dari
0,2% (Badan Standardisasi Nasional, 2008).
Nama : Cornelia Ratna Kusuma
NIM : 20/470045/PBI/01741
f. Uji Nilai Iodine
Uji nilai iodium dilakukan dengan metode AOAC 920.158 (2005). Minyak sebanyak
0,5 gram dicampur 10 mL CHCl3 dan 25 mL reagen Hanus (larutan iodine bromide
dalam asam asetat glacial). Larutan diinkubasi di tempat gelap selama 30 menit,
kemudian dicampur dengan 10 mL KI 15% dan 100 mL akuades. Campuran dititrasi
dengan larutan standar Na2S2O3 0,1 M sampai terbentuk warna kuning pucat dan titrasi
dilanjutkan sampai warna biru hilang (menggunakan starch solution sebagai indikator).
Nilai iodine VCO standar (INS 7381:2008), yaitu 4,1-11 g iod/100 g (Badan
Standardisasi Nasional, 2008).
g. Uji DPPH
Sampel dicampur pelarut CHCl3 dan MeOH dengan perbandingan 2:5. Larutan sampel
5 mL dicampur dengan 1 mL larutan DPPH 0,2 mM. Larutan blanko yang digunakan
berupa DPPH tanpa methanol. Campuran diinkubasi selama 30 menit dalam gelap.
Absorbansi semua sampel dan blanko diperoleh dengan spektrofotometer UV-Vis 517
nm. Penghambatan radikal DPPH (%) ditentukan dengan membagi perbedaan
absorbansi antara blanko dan sampel dengan absorbansi blanko saja dan kemudian
dikalikan 100%.
h. Uji Nilai Peroksida
Uji nilai peroksida ditentukan dengan metode AOAC 965.33 (1969). Minyak (5 g)
dicampur dengan 30 mL CHCl3 40% dan asam asetat 60%. Larutan dicampur dengan
1 g KI jenuh dan diinkubasi di tempat gelap selama 30 menit. Campuran dicampur
dengan 30 mL akuades kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M sampai warna
kuning hilang dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang (menggunakan starch
solution sebagai indikator).
i. Total Plate Count (TPC) Test
Uji TPC ditentukan sesuai dengan metode AOAC 966.23 (2000). Sampel 1 mL
dicampur dengan 9 mL buffered peptone water (BPW). Campuran ini (1 mL)
dituangkan ke dalam cawan Petri steril. PCA dituangkan ke dalam cawan petri dan
dihomogenkan. Cawan petri diinkubasi (37 °C) selama 48 jam.

3. Larutan standar, blanko dan kontrol (positif atau negatif)


Larutan standar
- Larutan standar pada contoh penelitian di atas, untuk titrasi dalam uji nilai iod
menggunakan Na2S2O3 0,1 M, sehingga campuran (minyak 0,5 gram,10 mL CHCl3, 25
mL reagen Hanus (larutan iodine bromide dalam asam asetat glacial), 10 mL KI 15%
dan 100 mL akuades) dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 0,1 M. Larutan standar
dalam uji nilai peroksida juga berupa Na2S2O3 0,1 M, sehingga campuran (minyak 5 g,
30 mL CHCl3 40%, asam asetat 60%, 1 g KI jenuh dan 30 mL akuades) dititrasi dengan
larutan standar Na2S2O3 0,1 M.
- Larutan standar yang dapat digunakan dalam pengukuran kadar antioksidan yaitu
dimana telah diketahui aktivitas antioksidannya seperti kuersetin atau asam askorbat
(Arifin, dkk, 2018).
Larutan Blanko
Nama : Cornelia Ratna Kusuma
NIM : 20/470045/PBI/01741
- Blanko yang digunakan pada contoh penelitian di atas, pada pengujian
spektrofotometer yaitu DPPH 0,2 mM. Larutan blanko yang digunakan berupa DPPH
tanpa methanol.
- Blanko pada contoh penelitian lainnya (misalnya uji antioksidan daun lengkeng) yaitu
4 mg DPPH ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan
dilarutkan dengan menggunakan metanol hingga tanda batas dan didapatkan larutan
DPPH 0,1 mM (Arifin, dkk, 2018).
Kontrol
- Berdasarkan contoh penelitian di atas, kontrol yang digunakan yaitu VCO tanpa
penambahan minyak daun mint.
- Namun, dalam pengujian antioksidan lainnya (misalnya uji antioksidan dari daun
lengkeng) dapat juga digunakan asam askorbat sebagai kontrol positif, sedangkan
kontrol negatif menggunakan metanol 2 mL yang ditambahkan 3 mL larutan DPPH 0,1
mM pada pengujian sprektrofotometer (Arifin, dkk, 2018).

4. Beberapa hal yang harus dilakukan peneliti agar hasil penelitian akurat dan teliti yaitu:
- Dalam proses pengadukan cream (supernatant) untuk memperoleh VCO harus
dilakukan dengan waktu yang sesuai (optimal 15 menit), jika waktu kurang dari 15
menit dikhawatirkan tidak sempurna.
- Reaksi hidrolisis juga dapat terjadi ketika tutup botol sampel dibuka (memungkinkan
minyak bersentuhan dengan uap air di udara). Kandungan air yang tinggi mengawali
reaksi hidrolisis asam lemak tak jenuh. Reaksi hidrolisis menghasilkan gliserol dan
FFA, yang dapat menyebabkan rasa tengik VCO. Namun dengan adanya penambahan
minyak daun mint dapat menurunkan kadar air.
- Adanya kemungkinan kontrol VCO memiliki kualitas kurang baik dapat dianggap
berasal dari kontaminasi dari daging kelapa, alat parut kelapa, dan tangan kotor selama
ekstraksi basah CM. Maka, sebelum memberi perlakuan pada daging kelapa dipastikan
tangan, alat, bahan dalam keadaan bersih.
- Pada penentuan kadar air, jumlah sampel, suhu, dan waktu pengeringan disesuaikan
dengan dengan jenis, sifat fisik maupun kimia sampel, sehingga diharapkan teknis
analisis kadar air mengacu pada prosedur yang tercantum dalam SNI dan sesuai dengan
bahan kimia yang diuji. Selain itu, pastikan timbangan telah terkalibrasi untuk
menghindari alat error. Penimbangan sampel dilakukan hingga beratnya konstan,
kemudian baru dicatat. Pengeringan setiap sampel harus tepat 1 jam dan pendinginan
harus tepat 10 menit. Pengujian diulangi untuk memastikan hasil akurat dan presisi.
Jika bahan bersifat volatile, dapat dilakukan pengeringan vakum menggunakan
pengeringan vakum, namun kelemahan terletak pada harganya yang relatif mahal.
- Selain hal-hal diatas, presisi dan akurasi dalam penelitian dapat dicapai dengan berlatih
untuk meningkatkan kemampuan dalam penggunaan alat dan bahan. Sebagai contoh,
pengukuran larutan maupun pelarut harus tepat, memastikan alat sudah dikalibrasi,
menggunakan alat sesuai standar, menggunakan alat dengan baik dan benar, pipet atau
alat-alat lainnya yang digunakan dipastikan bersih, rumus dan perhitungan tepat.
Nama : Cornelia Ratna Kusuma
NIM : 20/470045/PBI/01741
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B., Suryati, dan Putri, A. 2018. Uji aktivitas antioksidan dan penentuan kandungan fenolik
total dari daun lengkeng (Dimocarpus longan). Jurnal Kimia Unand (7)4:1-7.
Hanjaya, C., Pranata, F. S., and Swasti, Y. R. 2020. Quality of Virgin Coconut Oil with Addition
of Peppermint Oil. Agritech 40 (3): 215-222.

Anda mungkin juga menyukai