Anda di halaman 1dari 14

Ekstraksi Minyak Kasar Hati Ikan Manyung

(Arius sp )dengan Metode Dry Rendering dan Wet Rendering

TUGAS MATA KULIAH BAHAN AKTIF HASIL PERIKANAN


Oleh
Najmi Auliya (1910711120007)
Pendahuluan
Selain sumber protein, ikan juga merupakan sumber lemak. Lemak ikan tersusun sekitar
25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Jenis asam lemak tak jenuh
yang terkandung umumnya omega-3 dan omega-6. Minyak ikan umumnya diperoleh
dari ikan laut seperti ikan manyung (Arius thalassinus) dan hati ikan kod (Gadidae),
tetapi dapat juga dari ikan air tawar meskipun tidak semaksimal ikan air laut jumlah
minyak yang dihasilkan. Berdasarkan ekstraksi lemak dari kadar air (Rendering)
terdapat dua metode ekstraksi minyak ikan yakni Dry Rendering dan Wet Rendering.
Manfaat Minyak Ikan
Manfaat minyak ikan menurut Seung, 2022.

1. Minyak ikan, termasuk minyak hati ikan kod mampu melawan


kelompok pathogen, antibiotic, antioksidan, antikanker dan
melindungi Kesehatan jantung

2. Minyak ikan mengandung vit A, D & E, K, eicosapentanoic acid (EPA),


docosahexaenoic acid (DHA) sebagai makanan fungsional.
Parameter Penelitian
Berikut parameter penelitian yang diujikan terhadap ekstrak kasar
minyak ikan manyung.

1. Rendemen Minyak Ikan.


2. Asam lemak bebas (FFA).
3. Kadar Peroksida
4. Profil asam lemak
Metode Pengujian
Untuk Menguji Parameter

Rendemen minyak ikan: Asam Lemak Bebas (FFA):


Wet Rendering dan Dry Rendering Kromatografi Gas (GC-FID atau Gas
Chromatography-Flame Ionized Detector)

Kadar Peroksida: Profil Asam Lemak:


Titrasi Idiometri Kromatografi Gas (GC-FID atau Gas
Chromatography-Flame Ionized Detector)
Metode Dry Rendering
01. Preparasi Sampel
Sampel hati ikan dibersihkan kemudian 04. Pengendapan
ditimbang sesuai kebutuhan. Sampel
dilumatkan dengan blender. Ekstrak diendapkan di dalam beaker
glass selama 10 menit pada suhu
02. Proses Ekstraksi ruang hingga terbentuk 3 endapan
Hati ikan dimasukkan ke dalam ketel tanpa yakni padatan, air dan minyak.
tambahan air. Lalu ketel dipanaskan dalam
steam jacket. Kestabilan suhu dijaga
05. Pemisahan
dengan pengukur suhu di tutup ketel Padatan yang mengandung minyak
(thermocouple) dipisahkan dengan sentifugal
kecepatan 4000 rpm, 20 menit.
03. Pengepresan Sampel minyak kasar siap
Sampel dikeluarkan dan di-press digunakan.
dengan alat mekanik
Metode Wet Rendering
01. Preparasi Sampel
Sampel hati ikan dibersihkan kemudian 03. Penyaringan
ditimbang dan dilumatkan dengan blender. Ekstrak disaring dengan kertas
Sampel lumat ditambahkan aquades saring Whatmann 41, lalu dilakukan
perbandingan (1:1). sentrifus 3000 rpm selama 10 menit.
Sampel minyak kasar siap digunakan
02. Proses Ekstraksi
Rendering dilakukan dengan waterbath
dengan suhu 80°C- 100°C, selama 40 menit.
Perbedaan Wet Rendering
dan Dry Rendering
DRY RENDERING WET RENDERING
Dry rendering adalah cara rendering tanpa Wet rendering adalah proses rendering
penambahan air selama proses ekstraksi dengan penambahan sejumlah air selama
ekstraksi

Dilakukan dengan ketel terbuka dan Dilakukan dengan ketel tertutup atau
dilengkapi steam jacket serta pengaduk terbuka, dengan temperature tinggi serta
(agitator). tekanan 3-4 atm

Hasil ekstraksi didapat dari pemisahan Hasil Ekstraksi minyak akan naik ke bagian
minyak di bagian atas ketel dan ampas atas ketel lalu dipisahkan dari air
bahan di dasar ketel
Analisis Fisiokimia dengan GC-MS
01. Tahap Metilasi 04. Pemisahan Lapisan
2-3 g Hasil ekstrak minyak ditambahkan Setelah terbentuk dua lapisan, pindahkan
1,5ml KOL 0,5M dalam metil lapisan fase organik ke tube 2 mL yang
berisi Na2 SO4 anhidrat dan didiamkan
selama 15 menit. Larutan dimasukkan ke
02. Penambahan BF3 dalam vial 2 mL.
Larutan dipanaskan hingga 100°C lalu
didinginkan hingga suhu kamar dan 05. Deteksi GC-MS
ditambahkan BF3 20% dalam methanol.
Deteksi dilakukan dengan GC-FID Perkin
Larutan dipanaskan lagi hingga 100°C.
Elmer, suhu inlet 225 °C. 0,1µL Sampel
diinjeksikan ke dalam GC-FID kolom
03. Penambahan NaCl Supelco dengan spesifikasi panjang kolom
Larutan didinginkan dan dikocok hingga. 100m, diameter 0,25 mm dan ketebalannya
30°C dan ditambahkan NaCl jenuh dalam
0,2 µm, Gas pembawa N2 (18 cm/detik).
heksana. Lalu dihomogenkan selama Oven diatur pada suhu 240 °C dan tingkat
±2menit hingga terbentuk lapisan.. kenaikan suhu 2,5 °C/menit.
Metode Titrasi Idiometri
01. Preparasi Larutan 03. Titrasi Natrium Thiosulfat
Sampel ditimbang 0,05g ke Erlenmeyer Larutan dititrasi Natrium Thiosulfat
tertutup lalu ditambahkan 30ml Asam 0,01N secara konstan dan dikocok
Asetat dan Kloroform lalu diaduk. Setelah hingga warna kuning pucat.
itu ditambahkan Kalium Iodida 0,5ml Tambahkan larutan kanji sambil
menggunakan pipet tetes. titrasi serta tetap dikocok hingga
iodin terbebas. Kemudian
tambahkan laurtan Natrium
Thiosulfat hingga warna biru
02. Penambahan Akuades menghilang. Berat yang tersisa
Kocok Erlenmeyer selama 1 menit dan dapat dihitung untuk penentuan
ditambahkan 30ml akuades kadar peroksida.
Perbandingan Hasil pada Metode
Wet Rendering dan Dry Rendering
DRY RENDERING WET RENDERING
Rendemen Minyak Ikan = 14,25% Rendemen Minyak Ikan = 87,01%

Asam Lemak Bebas/Free Fatty Acid (FFA) Asam Lemak Bebas/Free Fatty Acid (FFA)
= 2,85% = 14,60%

Peroksida = 7,73 MEq/Kg Peroksida = 3,46 MEq/Kg

Profil Asam Lemak SFA Sebesar 0,0344%, Profil Asam Lemak (Tidak Terdeteksi)
MUFA Sebesar 0,0220%, Dan PUFA
Sebesar 0,1838%
*Berdasar Penelitian Wijaya, 2023., dengan perlakuan suhu 80°C selama 2 jam
Kesimpulan
Ikan Manyung dapat menghasilkan minyak ikan. Hasil kadar air,
peroksida, rendemen dan profil asam lemak berbeda pada kedua
metode. Pengujian lanjut yang akan diuji dapat menyesuaikan dengan
metode yang akan digunakan. Metode ekstraksi yang disarankan untuk
menghasilkan minyak ikan adalah dengan metode Dry Rendering
dikarenakan hasil minyak kasar lebih murni dan profil asam lemak
terdeteksi dengan baik.
Daftar Pustaka
Husnah dan Nurlela. 2020. Analisa Bilangan Peroksida Terhadap Kualitas Minyak Goreng Sebelum
dan Sesudah Dipakai Berulang. Jurnal Universitas PGRI Palembang, 5(1), 65-71

Lee, S. C., Surendhiran, D., & Chun, B. S. (2022). Extraction and encapsulation of squalene-rich
cod liver oil using supercritical CO2 process for enhanced oxidative stability. Journal of CO2
Utilization, 62, 102104.

Martins, Magdalena Januasni J., Purnamayati Lukita, Romadhon R. 2021. Pengaruh Suhu Wet
Rendering yang Berbeda terhadap Karakteristik Ekstrak Kasar Minyak Ikan Lele (Clarias sp.).
Agritech, 41 (4) 2021, 335-343. doi.org/10.22146/agritech.49875

Putri, D. N., Wibowo Yessi M. N., Santoso, E. N., dan Romadhania Putri. 2020. Sifat Fisiokimia dan
Profil Asam Lemak Minyak Ikan dari Kepala Kakap Merah (Lutjanus malabaricus). Agritech, 40 (1),
31-38

Wijaya, Adam Ade . Karakteristik Minyak Ikan Manyung (Arius Sp.) Dengan Metode Ekstraksi Dry
Dan Wet Rendering. Perpustakaan UBT: Universitas Borneo Tarakan, 2023.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai