*lth
't'
&,.
-Jt',,ti.
'rA'rb !. $a-,
.o.r
}.^--
p$,t
l-rtj(.l.{Jti
P5p PER,frEoAG
rt4ranqf
1.
r
v-1_
if.:
F
t:
&"i
F F
Pendahuluan
b
F
F ft L tr. F
W &
juga maka disusun selain untuk melindungi konsumen dari kesehatan dan keselamatan
w
l E
IE
EV}
untuk:
Melindungi produsen
Mendukung perkembangan industri hasil pertanian Menunjang ekspor non migas Menunjang instruksi Menteri Perindustrian No. 0444/-INS
k G
ia
F
E
H
ll0ll998
F F
F
E
Standar ini disusun berdasarkan hasil pembahasan dalam rapat-rapat teknis, pra
konsensus dan terakhir dirumuskan dalam rapat konsensus pada tanggal23 Pebruari 1998
yang dihadiri oleh wakil-wakil produsen, Gabungan Produsen Makanan dan Minuman
Indonesia, konsumen, lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi serta instansi pemerintah
yang terkait.
& p
F
E
F 3
H FE
Standar
ini disusun oleh Balai Besar Industri Hasil Pertanian, Bogor, Departemen
F
E #
F
E
E
e E
E.
F.
F
& eH
E E E E
E
E.
F 9i
F
& E
F k s
Daftar isi
Halaman
Pendahuluan
11
I
1
2
3
Acuan
Definisi
Syarat mutu
.
1 1
4
5
Pengambilan contoh
Cara
6
7 8
uji
uji
Syarat lulus
l4
t4 t4
sNr
01-4863-1998
Ruang lingkup
Standar
ini meliputi acuan, defenisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
syarat
lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan untuk minyak s'afflower sebagai minyak
makanan.
2
a)
b) c)
Acuan
Codex Allmentarius Commision, Volume 8-1992 Codex Standard For Edible
National Food Authority, 1992, Standard GI. Edible Fats and Oil in Australian Food
Standards Code, Australian Government Publishing Sertice Canberra.
The American
Oil
Perundang-Undangan di
3 Definisi
Minyak Safflower sebagai minyak makan adalah minyak yang diperoleh dari biji
tanaman safflower (Carthamus tinctorius) dan telah mengalami proses pemumian dengan
atau tanpa penambahan bahan makanan yang diizinkan.
I dari
14
sNI
01-4863-1998
Syarat mutu
Tabel
Uji
normal normal maks.0,2 maks.0,05
135-150 maks.10 maks.0,6
l.
l.l
t-2
Keadaan:
Warna Bau Bahan yang menguaP Pada 105"C oh,blb
2. 3.
4. 5. 6.
7. 7.1
Kotoran Bilangan iod (Wijs) Bilangan Peroksida Bilangan asam Komposisi Asam Lemak (GC)
oh,blb
g Iod/100 g
c<l4
< 0,4
7.2 7.3
<
1,0
7.r0
7.ll
8.
Bahan Tambahan
Antioksidan Cemaran Logam Timbal (Pb)
Besi (Fe) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Timah (Sn) Cemaran arsen (As)
t995
2 dari|4
sNr
01-4863-1998
5 C*r Pcngambilan Contoh o'- lngambilan contoh sesuai dengan SNI. l9-042g-19g9, Petunjuk pengambilan paddan untuk produk dalam kemasan kecil atau sNI. 01-0429-1989 petunjuk d ndran contoh cairan dan semi padat untuk produk curah. 6 Crn uji fi
Kadaan
keadaan sesuai dengan SNI.
Crauji
a2
Penyiapan contoh
kyiapan
contoh
dengan
C3
5.3.1 Prinsip Selisih berat awal dari contoh uji dan berat setelah penguapan dihitung sebagai bahan yang menguap.
53.2 Peralatan a) Cawan almunium bertutup dengan diameter 89 cm, tinggi 4-5 cm b) Desikator c) Oven d) Neraca analitik 63.2 Cara kerja a) Timbang dengan teliti 5 gram contoh uji kedalam cawan yang sudah diketahui
beratnya.
3dan14
sNr
01-4863-1998
B ldm q tlQi
f*crrya
I mg (0,05%).
{trrgi
pengeringan, pendinginan dan penimbangan selisih bobot antara beberaPa tidak melebihi dari I mg (0'05%)'
Fftfimgan
fsl
Perhitungan
100
(w-w,)
hmenguap, %(blb):
Kaerangan:
W St
5A
Kotoran Prinsip
&4.1
6.4.2 Peralatan a)
Neraca analisis, kapasitas 200 g, ketelitian 0,1 mg
b) Cawan gooch (kaca masir) No. G 2 c) Oven d) PompaVakum e) Gelas piala, kapasitas 250 ml.
4 dari
14
sNr
01-4863-1998
illl ilb
?rrcelrsi
benzena yang memiliki
titik didih 40 oC -
60 oC.
flrl C-rn kerja il ffng contoh lebih kuran g20 g,ke dalam gelas piala H hhkan 75 ml larutan petroleum benzena ke dalam contoh, dan panaskan di atas Fgas air hingga lemaknya larut d sring lanrtan dengan menggunakan cawan gooch yang sudah diketahui bobotnya
tnbil dibantu alat pompa vakum { Gri cawan gooch beberapa kali dengan
10
d
o
Kcringkan cawan gooch beserta isinya di dalam oven pada suhu 101o + loc selama
45 menit.
d
t)
Ulagi
beberapa penimbangan tidak melebihi 1 mg (0,05 %) Penentuan dilakukan dua kali pada contoh
uji yang
sama.
C45
Perhitungan
Ikdar kotoran,
o/o
(blb):-
Mr-M'
x M
100 %
Keterangan:
M Mr Mt
6.5
Cara
adalahbobotcontohuji (g)
adalah bobot cawan gooch (g) adalah bobot cawan gooch beserta isinya (g)
Bilangan asam
uji bilangan asam sesuai dengan SNI 0l-3555-1994, Cara uji minyak dan lemak,
8.
butir
5 dari 14
sNr
01-4863-1998
sesuai dengan
Ehir5. 3t llrrgrn iod h{i trilangan iod sesuai dengan SNI 01-3555-1994, Cara uji minyak dan lemak, 86. fl flf t
Konposisi asam lemak Prinsip
lqgraman
.|h *rF
frrhkan
b) Campuran larutan etanol-dietil eter (3 : I v/v) c) larutan petroleum eter (30 - 60"C) d) Iarutan asam klorida 1,5 N
W.2,65
ml asam klorida pekat, larutan sampai 20 ml dengan air suling.
6 dari
14
sNI
01-4863-1998
Kolom : Gelas ukuran 4,1 mm x 3,2 mm QD) atau yang setara kolom kapiler Isi kolom : 20Yo DEGS pada Chromosorb. WAW 60/80 mesh atau setara
(temperatur maksimum 225" C).
b) Alat-alat
gelas
Labu lemak, corong pemisah, labu ukur, tabung reaksi tertutup yang berlapis teflon.
I
I gram contoh masukkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml campuran larutan etanol : dietil eter (3 : 1 v/v) dan 0,5 ml
selama 2 jam dengan pendingin
a) Penyabunan
Timbang kira-kira
- Tambahkan
KOH
10
g 50% etanol-air.
(30-60"C) dalam corong pemisah sambil dikocok
- TambahkanTl ml petroleum-eter
memisah. Bagian atas terdiri
dengan kuat dan biarkan semalaman atau sampai larutan tersebut jemih dan
dan
- Pindahkan phase petroleum-eter yang mengandung sterol. - Cuci bagian bawah dengan petroleum-eter sebanyak 3 kali kemudian
untuk analisa asam lemak.
pisahkan
7 dari14
sNr
01-4863-1998
b)
Bagian bawah yang telah dipisahkan tadi, tambahkan 10 ml HCI 1,5 N dan 75 ml
petroleum-eter lalu kocok dan biarkan sampai larutan tersebut lebih jemih dan
memisah.
Phase bagian atas adalah petroleum-eter yang mengandung asam lemak. phase
+ 30 ml
air
bawah
c)
Petroleum-eterdikeringkan.
Metilasi
Didihkan pada penangas air yang berisi air mendidih selama 2 menit. Pindahkan
campuran
Uapkan petroleum eter pada suhu di bawah 40"C dan asam lemak yang terbentuk
diencerkan sartrpai
kromatografi gas.
I ml dengan petroleum-eter.
6.8.4.2 Cara II
a) Peralatan
l.
2.
8 dari 14
sNI
01-4863-1998
3. Boron trifluorida (BF) 12% dalam metanol 4. Heksana 5. NaCl jenuh, larutkan 36 g NaCl dalam 100 ml air 6. Asam margarat (standar internal, SI), timbang tepat 25 mg asam margarat dalam
labu ukur 2,5 ml,tepatkan dengan heksana sampai tanda tera
1.
Pipet 1,0 ml SI ke dalam tabung reaksi dan uapkan pelarutnya dengan jalan
menghembuskan dengan Nitrogen (Nz). Simpan dalam freezer bila tidak langsung digunakan.
2. Timbang tepat25 mg minyak kedalam tabung reaksi yang sudah berisi SI 3. Tambahkan 1,5 ml NaOH, hembus dengan Nz dan tutup rapat-rapat. 4. Kocok dengan Vortex dan panaskan pada 100"C selama 30 menit. 5. Dinginkan sampai 30-40 oC dengan bantuan air mengalir. 6. Tambahkan 1,0 ml heksana, hembus dengan Nz dan tutup rapat-rapat. 7. Kocok dengan Vortex selama 30 detik selama masih hangat. 8. Segera tambah 2 ml BFI/metanol, hembus dengan Nz dan tutup rapat-rapat. 9. Kocok dengan Vortex selama 30 detik dan dinginkan sampai suhu kamar. Akan
terbentuk 2 lapisan, lapisan heksana (mengandung ester metil asam) berada di
atas. 10. Pisahkan lapisan heksana dengan bantuan pipet tetes dan masukan ke dalam botol
ml
9 dari 14
Yo asam lemak
-*--- x 100
^i
t^
Keterangan i
i |^
^
Hasil ditulis satu desimal Hinrng konsentrasi tiap komponen sebagai presentasi
5.9
Antioksidan
6.9.1 Prinsip
Penentuan Kandungan antioksidan-antioksidan dengan cara pemisahan masing-masing komponen dengan menggunakan HPLC dan membandingkannya dengan standar.
5.9.2
Peralatan
yang dilengkapi dengan recoder pencatat 10-Mv, pipa
loop injeksi untuk 20 pl contoh dan alat pengukur detekter pada 280 nm.
b) Kolom HPLC, stainless steel, panjang250 mm, 4,6 mm i.d, dikemas dalam licrosorb
10 um RP-18 atau yang setara. Gunakan 'o guard coloum antioksidan harus didapat pada pemisahan khromogram.
7 jer'irs
c)
O
c)
10 dari 14
sNr
01-4863-1998
C93
a)
Pereaksi
Pelarut Acetonitril HPLC grade 2-propanol dan heksanayarug disuling ulang dengan
alat penyuling gelas.
b) IIPLC mobile phase, pelarut untuk HPLC grade Aquabides, ditambah 5o/o asam asetat,
Asetonitril ditambah
c)
TBHQ,lonox-l00,
THBP dan PG, NDGA (Food Chemicals Referrence Standard Codex) atau yang
setara.
d)
acetonitril (1 :
l).
Larutan stock (1 mg/ml). Dengan teliti timbang dan pindahkan masing-masing 50 mg antioksidan kedalam labu ukur 50 ml, larutkan, encerkan sampai tanda
garis dan kocok.
10 pg/ml). Pipet
I ml larutan stock/cadangan
kedalam labu ukur 100 ml, encerkan sampai tanda garis dan kocok.
&9.4
Cara kerja
pindahkan ke labu ukur 100 ml, bilas gelas piala dengan heksana. Encerkan sampai
11
dari 14
sNr 01-4863-1998
6.9.4.2 Ekstraksi Lemak atau shortening
a) Timbang
dengan
teliti
ukw
ml
jika
perlu.
Encerkan sampai tanda garis dan kocok. Pipiet 25 mlcairan kedalam corong pemisah
125 ml.
b)
6.9.4.3 Khromatografi
a) Siapkan alat HPLC pada - Kondisi operasioanl khusus, sensitivitas, 0,05 AUFS; waktu konstan 0;
:
suhu
Gunakan linier gradient dari 30% (b) dalam (a) sampai 100% (b) selama l0 menit,
kemudian selama
2 mVmenrt.
4 menit
Khusus untuk contoh, naikkan kecepatan alir sampai 6 ml/menit pada 100%
larutkan (b) selama 5 menit, atau sampai lipid nonpolar keluar.
Untuk contoh dan standar, kembalikan pada kondisi 30% (b) selama 1 menit pada
Harus tidak ada peak penggmggu, jika peak kecil tidak dapat dihilangkan, semua
b) Injek 20 mikroliter larutan contoh sudah disiapkan. c) Injek 20 mikroliter larutan standar. d) Identifikasi peak dengan membandingkarurya dengan waktu retensi standard.
12 dari 14
sNr
Catatan:
0t_4863-1998
Oktil gallat (diperoleh dari plaltz and bauer, Inc, Stdmford, CT, USA), jika ada dapat
disertakan dengan llonox-l0O, tetapi dapat dipisatrkan dengan "H2O-metanol
gradient"sebagai berikut : 30 Yo (c) (methanol dengan 5 o/o asam asetal) dalam (a)
o/o asam asetal) sampai 100 % (c) selama 10 menit. Jika kedua lonoxftI2O dengan 5
100 dan
oktil gallat
ada,
c)
25 ml heksana. Teruskan ekstraksi seperti pada cara kerja, 1, (b). Injeksikan 20 mikroliter larutan blanko, dan programkan pelarut seperti dijelaskan. Peak
pengganggu dengan penetapan antioksidan
khromatogram blanko sebagai acuan, tentukan tinggi rata-rata peak dari contoh antioksidan dari2 (duplo) injeksi dan rata-rata tinggi peak dari antioksidan standard
dari dua kali (duplo) injeksi sebelum dan sesudah contoh.
4.9.5 Perhitungan
Ifitung konsentrasi antioksidan sebagai berikut
:
R'xWx
Keterangan:
R dan
Rt
adalah tinggi peak (luas area) contoh dan standar adalah konsentrasi standard dalam pglml adalah berat contoh dalam adalah factor pengeceran,
Cs
Wx D
C-atatan:
13 dari 14
sNI
01-4863-1998
5.10
C-ara
Cemaran Logam
uji cemaran logam sesuai dengan SNI.19-289 6-1996, Cara uji cemaran logam.
Cemaran Arsen
Cll
Hir6.
ClIa uji cemaran arsen sesuai dengan SNI.l9-2S96-lgg2, Cara uji cemaran logam,
Cara pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat,tidak dipengaruhi atau mempengaruhi hi" aman selama penyimpanan dan pengangkutan.
Slarat penandaan
SFrat penandaan sesuai dengan Undang-undang RI No. 23 tahun lgg2tentang kesehatan chperaturan tentang label dan periklanan yang berlaku.
14 dafi 14