Tujuan
Memahami metoda yang digunakan pada
analisis minyak goreng
Memahami prinsip kerja analisa mutu minyak
goreng pada SNI
Melakukan analisa mutu minyak goreng pada
bermacam produk minyak goreng
Memahami syarat-syarat mutu minyak goreng
DasarTeori
• Minyak goreng , komposisi utama trigliserida berasal
dari bahan nabati, dengan atau tanpa perubahan
kimiawi, termasuk hidrogenasi, pendinginan, dan
telah melalui proses pemurnian.
• Berbagai macam minyak goreng yang ditawarkan
dipasaran, seperti minyak kelapa, minyak jagung,
minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit dsb
• Minyak goreng selain berfungsi sebagai penghantar
panas (177-221oC) pada proses penggorengan juga
penambah rasa gurih, sumber vitamin A, D, E, K yang
larut dalam minyak nabati/hewani dan penambah
nilai kalori pada makanan.
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa
Asam lemak Rumus kimia Jumlah (%)
Asam lemak jenuh :
Asam Kaproat C5H11COOH 0 – 0,8
Asam Kaprilat C7H15COOH 5,5 – 9,5
Asam Kaprat C9H19COOH 4,5 – 9,5
Asam Laurat C11H23COOH 44 – 52
Asam Palmitat C15H33COOH 7,5 – 10,5
Asam Stearat C17H35COOH 1–3
Asam Arachidat C19H39COOH 0 – 0,4
Asam lemak tak jenuh :
Asam Palmitoleat C15H29COOH 0 – 1,3
Asam Oleat C17H33COOH 5–8
Asam Linoleat C17H31COOH 1,5 – 2,5
Sifat Fisika dan Kimia Minyak Kelapa
Sifat Crude Cochin RBD
Kandungan air & kotoran 1 0,1 0,03
Kadar asam lemak bebas 3 0,07 0,04
Bilangan penyabunan - 250 – 264 250 – 264
Bilangan iod - 7 – 12 7 – 12
Bilangan peroksida 2,0 0,5 0,5
Titik didih (0 C) - 20 – 28 0C 20 – 28 0C
Indeks refraksi (400 C) - 1,488 – 1,450 1,488 – 1,450
Berat jenis - 0,907 – 0,913 0,907 – 0,913
Titik beku - 22 – 23 0C 22 – 23 0C
CARA KERJA :
• ± 30 gr minyak ditimbang dlm erlenmeyer, +kan 50 ml alkohol 95 % netral.
• +kan indikator PP & titrasi dg lar NaOH 0,1N hingga berwarna merah jambu tetap
dlm waktu 15detik.
• Lakukan prosedur di atas sebanyak 2 kali (duplo).
Perhitungan : V x N x 200
• Asam lemak bebas (sebagai asam palmitat) = --------------
m x 10
dengan :
V = volume NaOH untuk penitaran, (ml) N adalah normalitas NaOH
m adalah bobot contoh, (g) 200 adalah bobot molekul asam laurat
Keterangan :
Lar alkohol 95% netral : alkohol 95% yang dinetralkan dengan lar standar NaOH
0,1 N sampai terbentuk warna merah muda.
2. Bilangan Asam (mgKOH/g)
PRINSIP :
Pelarutan contoh dalam pelaruta organik dan dinetralkan dengan larutan basa
(KOH atau NaOH)
CARA KERJA :
• 10 sd 50 gr minyak ditimbang dlm erlenmeyer, +kan 50 ml alkohol 95 % netral
hangat
• +kan indikator PP & titrasi dg lar NaOH/KOH 0,1N hingga berwarna merah
jambu tetap dlm waktu 30 detik.
• Lakukan prosedur di atas sebanyak 2 kali (duplo).
Perhitungan : 56,1 x V x N
• Bilangan Asam (mgKOH/g) = -----------------
W
dengan :
V adalah volume NaOH yang diperlukan dalam penitaran, (ml)
N adalah normalitas NaOH
m adalah bobot contoh, (g)
• Keterangan :
Lar alkohol 95% netral : masukkan alkohol 95% sebanyak yg diperlukan ke dlm
erlenmeyer, tetesi indikator PP kmd dititrasi dg lar standar NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda.
3. BILANGAN PEROKSIDA untuk M-KELAPA
PRINSIP :
KI yg di+kan >>> kedlm contoh akan bereaksi dengan peroksida yg ada pd minyak.
Banyaknya iod yg dibebaskan dititrasi dengan lar tio menggunakan ind kanji.
CARA KERJA
1. (5 ± 0,05) gr contoh ditimbang dlm erlenmeyer bertutup asah,
2. +kan 50 ml lar.as.asetat glasial-isooktan, tutup dan homogenkan.
3. +kan 0,5 ml lar KI jenuh dg pipet ukur tutup & gojok 1 menit.
4. +kan 30 ml akuades – tutup – gojok dg kuat.
5. Titrasi dgn Na-tiosulfat 0,1 N menggunakan ind amilum (vol. tio = a ml)
6. Lakukan penetapan duplo
7. Kerjakan blanko tanpa contoh & diperlakukan = cara diatas (volume tio = b ml)
Perhitungan:
(V1 – V0) x N
• Bilangan peroksida ( mgrek/Kg ) = ------------------- x 1000
m
dengan :
V0 = volume Na2S2O3 penitaran blanko, V1 = volume Na2S2O3 penitaran contoh,
N = normalitas Na2S2O3 m = bobot contoh, (g)
3. BILANGAN PEROKSIDA untuk VCO
PRINSIP :
Lar contoh dlm as-asetat glasial dan kloroform direaksikan dg lar KI. Iodium yg
dibebaskan dititrasi dengan lar standar tio,
CARA KERJA
1. (2 - 5) gr contoh ditimbang dlm erlenmeyer bertutup asah/tutup karet,
2. +kan 10 ml kloroform & larutkan contoh dg cara menggoyangkan erlenmeyer dg
kuat.
3. +kan 15 ml lar.as.asetat glasial, tutup dan homogenkan.
4. +kan 1 ml lar KI jenuh dg pipet ukur tutup & gojok 5 menit ditempat gelap.
5. +kan 75 ml akuades – tutup – gojok dg kuat.
6. Titrasi dgn Na-tiosulfat 0,02 N menggunakan ind amilum
7. Lakukan penetapan duplo
8. Kerjakan blanko tanpa contoh & diperlakukan = cara diatas
Perhitungan:
(V1 – V0) x N
• Bilangan peroksida ( mgrek/Kg ) = ------------------- x 1000
m
dengan :
V0 = volume Na2S2O3 penitaran blanko, V1 = volume Na2S2O3 penitaran contoh,
N = normalitas Na2S2O3 m = bobot contoh, (g)
(V0 V1 ) xNx12,69
m
4. BILANGAN IOD
Prinsip
Pe+an lar I-Cl dlm camp asam asetat dan sikloheksan kedlm
contoh. Halogen yang dibebaskan direaksikan dg KI. Iodium yang
dibebaskan dititrasi dg lar standar tio dan indikator kanji.
CARA KERJA :
1. (maks 3 gr) contoh masukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml, bertutup
asah/tutup karet,
2. +kan 15 ml pelarut (sikloheksan : as.asetat, 1 : 1) .
3. +kan dg tepat 25 ml lar wijs dg menggunakan pipet gondok kemudian
tutuplah erlenmeyer tersebut;
4. Simpan selama 1-2 jam dlm tempat/ruang gelap;
5. +kan 10 ml lar KI 20% & 100 ml air suling. Tutup erlenmeyer dg segera,
kocok dan titar dg Tio 0,1N dan ind kanji sebagai indikator;
5. Lakukan penetapan duplo 6. Lakukan penetapan blanko
7. Hitung bilangan iod
Bilangan Iod =
Analisa minyak pelikan secara kualitatif
PRINSIP :
Minyak mineral bersifat tidak dapat disabunkan dlm lar basa alkohol-air
CARA KERJA :
• 1 ml contoh minyak dimasukkan ke erlenmeyer,kmd di+ 1 ml lar KOH 0,5N
& 25 ml etanol 95%, didihkan dg pendingin tegak , kocok sekali-kali hingga
terbentuk penyabunan (± 5 menit mendidih).
• Tambahkan 25 ml air, jika lar menjadi keruh menunjukkan adanya minyak
pelikan
• Sebagai pembanding contoh minyak diganti dengan parafin
• Selanjutnya bandingkan keduanya.