Anda di halaman 1dari 8

Katalis biodisel

Secara umum, ada tiga kategori katalis digunakan untuk produksi biodiesel yang dikenal
sebagai alkali, asam dan enzim . alkali dan katalis asam lebih umum digunakan dalam
biodiesel produksi . Katalis dikategorikan menjadi katalis homogen dan heterogen.

Katalis homogen adalah katalis yang fasenya sama dengan fase zat yang bereaksi
maupun zat hasil reaksi

Katalis heterogen adalah katalis yang fasenya berbeda dengan fase zat yang bereaksi
maupun zat hasil reaksi.
Jenis-jenis katalis dalam produksi biodisel
katalis homogen
katalis alkali (NaOH , KOH ,NaOCH3)
katalis asam (HCL , H2SO4)
Katalis heterogen
katalis alkali (CaO)
katalis asam (tungsten oxyde , sakarida sulfonat)
Katalis enzim (lipase)
Keuntungan dan kerugian setiap katalis
Katalis basa homogen
Keuntungan :
Tidak membentuk air selama reaksi transesterifikasi
4000 kali laju reaksinya lebih cepat daripada transesterifikasi dengan katalis asam
Reaksi dapat terjadi pada kondisi reaksi yang ringan sehingga energi yang dibutuhkan lebih sedikit.
Lebih ekonomis karena NaOH dan KOH banyak tersedia
Kerugian :
Sensitif terhadap kandungan asam lemak bebas dalam minyak
Dapat membuat terjadinya saponifikasi jika kandungan asam lemak bebas dalam minyak lebih
dari 2% berat
Saponifikasi akan menurunkan produksi biodiesel dan menyebabkan masalah selama pemurnian
produk
Banyak menghasilkan air pada saat pemurnian.
Katalis basa heterogen

Keuntungan :
Dapat digunakan kembali
Mudah terpisah dari produk
Katalis dapat bertahan lebih lama
Reaksi dapat terjadi pada kondisi reaksi yang ringan sehingga energi yang dibutuhkan lebih sedikit.
Kerugian :
Katalis bersifat racun ketika terkena udara ambien
Sensitif terhadap kandungan asam lemak bebas dalam minyak
Dapat membuat terjadinya saponifikasi jika kandungan asam lemak bebas dalam minyak lebih dari 2%
berat
Saponifikasi akan menurunkan produksi biodiesel dan menyebabkan masalah selama pemurnian
produk
Banyak menghasilkan air pada saat pemurnian.
Katalis asam homogen

Keuntungan :
Tidak peka terhadap kandungan asam lemak bebas dan air dalam minyak.
Esterifikasi dan transesterifikasi terjadi secara bersamaan.
Saponifikasi dapat dihindari
Produksi Biodiesel lebih tinggi
Kerugian :
Laju reaksinya rendah
Menyebabkan korosi pada peralatan
Sulit memisahkan katalis dengan produk
Katalis asam heterogen

Keuntungan :
Tidak peka terhadap kandungan asam lemak bebas dan air dalam minyak.
Esterifikasi dan transesterifikasi terjadi secara bersamaan.
Pemisahan katalis dari produknya mudah
Katalis dapat digunakan kembali dan diregenerasi (daur ulang ).
Kerugian :
Reaksi samping yang tidak menguntungkan
Kondisi reaksi yang tinggi dan waktu reaksi yang lama
Biaya lebih tinggi
Energi yang dibutuhkan lebih tinggi
Katalis Enzim

Keuntungan :
Mencegah Saponifikasi
Pemurnian produk lebih sederhana
Ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi
Kerugian :
Laju reaksinya sangat lambat
Biaya Tinggi
Sensitif terhadap alkohol, biasanya metanol dapat menonaktifkan enzim
Inaktivasi dan denaturasi enzim dapat menyebabkan hasil produk biodiesel lebih kecil.
Kesimpulan

Basa katalis (katalis basa) akan mempercepat reaksi transesterifikasi


bila dibandingkan dengan katalis asam.
Katalis basa homogen seperti NaOH (natrium hidroksida) dan KOH
(kalium hidroksida) merupakan katalis yang paling umum digunakan
dalam proses pembuatan biodiesel karena dapat digunakan pada
temperatur dan tekanan operasi yang relatif rendah serta memiliki
kemampuan katalisator yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai